Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 1 BODEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMBELAJARAN TATAP MUKA SESUAI KEBIJAKAN BARU
DI MASA PANDEMI COVID – 19
SMP NEGERI 1 BODEH
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021

Alamat : Ds. Kebandaran – Kec. Bodeh – Kab. Pemalang. Telp. (0285) 4473678
Email: bodehsmpsatu@yahoo.com Website:www.bodehsmpsatu.sch.id
STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR (SOP) PEMBELAJARAN TATAP MUKA
SESUAI KEBIJAKAN BARU MASA PANDEMI COVID.19
DI SMP NEGERI 1 BODEH

Sebagai sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah Piloting Pembelajaran Tatap Muka
Sesuai Kebiasaan Baru, SMP Negeri 1 Bodeh perlu menetapkan Standar Operasional prosedur (
SOP ) agar dalam pelaksanaan pembelajaran terarah dan terukur.
Prinsip Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) sesuai kebiasaan baru dimasa pandemi
Covid -19 adalah kesehatan dan keselamatan yang merupakan prioritas utama bagi peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, serta semua warga satuan pendidikan. Untuk itu langkah –
langkah yang kami susun sebagai Standar Operasional Prosedur Pembelajaran Tatap Muka
Sesuai Kebiasaan Baru adalah sebagai Berikut :

I. PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA

A. PERSIAPAN

Pada tahapan persiapan strategi dan jenis yang dilakukan antara lain :
a. Membentuk Satuan Tugas Pembelajaran Tatap Muka pada masa Covid – 19 di SMP
Negeri 1 Bodeh melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan komposisi sebagai
berikut :
1. tim pembelajaran, psikososial, dan tata ruang;
2. tim kesehatan, kebersihan, dan keamanan; dan
3. tim pelatihan dan humas

b. Menyusun Standar Operasional Prosedur ( SOP ) pencegahan dan penanganan Covid –


19
c. Melakukan pendataan guru dan siswa berdasarkan Comorbid, tempat tinggal, dan
sarana transportasi yang digunakan.
d. Menyiapkan pengaturan pembelajaran sesuai protokol kesehatan
e. Melakukan Kerjasama dengan Puskesmas Kebandaran
f. Membuat Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pembelajaran tatap muka
sesuai kebiasaan baru dan protokol kesehatan
g. Melakukan identifikasi beban dan sumber pembiayaan dalam RKAS
h. Melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ( KIE ) pencegahan Vovid – 19
i. Memperoleh penilaian SIAP dari Tim Verifikasi dan Visitasi dari Pemerintah Provinsi
/ Kabupaten
j. Memperoleh izin pembelajaran tatap muka dari orang tua / wali siswa
k. Memperoleh izin penyelenggaraan Uji Coba PTM dari yang berwenang / Pemerintah
Daerah

B. PELAKSANAAN

Pada tahapan pelaksanaan strategi dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Melakukan penerapan protokol kesehatan di SMP Negeeri 1 Bodeh secara Ketat
b. Melaksanakan Uji coba pembelajaran tatap muka bertahap dan terbatas :
- Tiap ruang kelas maksimal 16 orang
- Tiap jam @ 30 menit, dalam satu hari maksimal 4 jam pelajaran tanpa istirahat
- Tahap pertama jumlah siswa yang di uji coba 110 siswa. Tahap berikutnya
jumlahnya sesuai hasil evaluasi
c. Mengatur jarak tempat duduk minimal 1,5 m
d. Tidak membuka kantin sekolah ( siswa membawa bekal sendiri )
e. Membawa sarana peribadatan sendiri
f. Melaksanakan kombinasi pembelajaran tatp muka dan pembelajaran jarak jauh
g. Melaksanakan pembelajaran bergiliran ( Shifting )
h. Bekerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
i. Mengusulkan pemberian vaksinasi bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan
j. Apabila terjadi salah satu warga SMP Negeri 1 Bodeh terpapar Covid – 19 maka akan
dilakukan tahapan sebagai berikut :
- Menutup sekolah ( Lockdown ) dengan izin Dinas Pendidikan Kabupaten
Pemalang selama 14 hari, tidak ada aktifitas pembelajaran dan lainnya dan tidak
ada yang keluar masuk lingkungan sekolah;
- Pembersihan lingkungan sekolah dengan cairan disinfectan;
- Melaporkan kepada Puskesmas untuk pemerikasaan swab test kepada peserta
didik , pendidik dan tenaga kependidikan;
- Pemeriksaan swab test seluruh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
untuk memastikan kondisi kesehatannya;
- Apabila hasil test swab menunjukan hasil positif maka peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan tersebut harus melakukan isolasi mandiri selama 14
hari;
- Melaporkan hasil swab test kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pemalang, dan selanjutnya untuk diteruskan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

C. EVALUASI
Pada tahapan evaluasi strategi dan jenis kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
a. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penerapan protokol kesehatan
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka sesuai
protokol kesehatan
c. Melakukan pemantauan data kasus penularan Covid – 19
d. Melakukan evaluasi efektifitas pembelajaran tatap muka dan capaian hasil belajar
II. STANDAR YANG DILAKSANAKAN DALAM PEMBELAJARAN DI SMP
NEGERI 1 BODEH SESUAI KEBIASAAN BARU

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka sesuai kebiasaan barumemperhatikan hal-


hal sebagai berikut:
1. Protokol kesehatan
SMP Negeri 1 Bodeh menerapkan protokol kesehatandalam pembelajaran
tatap muka, meliputi:
a. Penyiapan tempat cuci tangan dengan sabun dan atau hand sanitizer;
b. Pengecekan suhu tubuh bagi warga sekolah oleh petugas piket atau
keamanan;
c. Penyiapan masker cadangan untuk mengantisipasi warga sekolah yang
datang kesekolah karena kondisi tertentu tidak membawa masker;
d. Penyemprotan disinfectan secara rutin setiap akhir kegiatan
pembelajaran;
e. Penyediaan KIE sosialisasi Covid-19.

2. Tugas dan tanggung jawab Tim Satgas Pembelajaran Tatap muka :


a. Tim Pembelajaran, Psikososial, dan Tata Ruang
 Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama
dan pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok dalam rombongan
belajar sesuai dengan ketentuan pada masa transisi.
 Melakukan pengaturan tata letak ruangan dengan memperhatikan:
• jarak antar-orang duduk dan berdiri atau mengantri minimal 1,5 (satu
koma lima) meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area
ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi antar/jemput peserta didik,
ruang pendidik, kantor dan tata usaha, perpustakaan, dan koperasi;
• kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi
yang baik. Contoh pengaturan ruang kelas:

Sumber gambar: Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19

• apabila sirkulasi udara di dalam kelas kurang baik atau ventilasi ruangan
kelas tidak memadai, pembelajaran tatap muka disarankan dilakukan di
ruangan terbuka di lingkungan sekolah.

 Melakukan pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga.


Jika tidak memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalur
di lorong/koridor dan tangga.
 Menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi warga satuan
pendidikan yang terstigma COVID-19 sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
 Mempersiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial bagi seluruh
warga satuan pendidikan dengan tata cara:
• menugaskan guru Bimbingan Konseling (BK) atau wali kelas atau
pendidik lainnya sebagai penanggung jawab dukungan psikososial di
satuan pendidikan;
• mendata kontak layanan dukungan psikososial:
• pusat panggilan 119 ext 8;
• Himpunan Psikologi Indonesia,
http://bit.ly/bantuanpsikologi;
• Perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa indonesia,
https://www.pdskji.org/home;
• Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) 1500-
771, tepsa.indonesia@gmail.com;
• Dinas sosial atau dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak setempat.
b. Tim Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan
 Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan
pendidikan.
• Pemantauan kesehatan berfokus kepada gejala umum seperti demam,
batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, mual/muntah,
diare, anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau ageusia
(hilangnya kemampuan indra perasa).
• Pemantauan dilaksanakan setiap hari sebelum memasuki gerbang satuan
pendidikan oleh tim kesehatan.
• Jika warga satuan pendidikan memiliki gejala umum sebagaimana
dimaksud pada angka 1), wajib diminta untuk kembali ke rumah untuk
melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari. Jika gejala
memburuk dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
• Jika warga satuan pendidikan teridentifikasi ada riwayat kontak dengan
orang terkonfirmasi positif COVID-19, maka tim kesehatan satuan
pendidikan:
• menghubungi orang tua/wali/narahubung darurat dari warga satuan
pendidikan agar membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat; dan
• melaporkan kepada kepala satuan pendidikan.
• Jika terdapat orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan
teridentifikasi gejala COVID-19, maka tim kesehatan satuan pendidikan:
• melaporkan kepada kepala satuan pendidikan; dan

• meminta warga dimaksud untuk melakukan isolasi mandiri selama 14


(empat belas) hari.
• Jika terdapat warga satuan pendidikan yang tidak hadir karena sakit dan
memiliki gejala umum sebagaimana dimaksud pada angka 1), maka tim:
• melaporkan kepada kepala satuan pendidikan dan Puskesmas; dan
• meminta warga dimaksud untuk melakukan isolasi mandiri selama 14
(empat belas) hari.
• Pemantauan periode isolasi mandiri untuk semua warga satuan
pendidikan yang diminta melakukan isolasi mandiri.
• Rekapitulasi hasil pemantauan kesehatan dan ketidakhadiran warga
satuan pendidikan dilaporkan setiap hari kepada kepala satuan
pendidikan.
 Memberikan informasi kepada kepala satuan pendidikan terkait kebutuhan
penyediaan sarana prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai pada daftar
periksa.
 Melakukan pembersihan dan disinfeksi di satuan pendidikan paling lambat
satu hari sebelum penyelenggaraan tatap muka dimulai dan dilanjutkan setiap
hari selama satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka,
antara lain pada lantai, pegangan tangga, meja dan kursi, pegangan pintu,
toilet, sarana CTPS dengan air mengalir, alat peraga/edukasi, komputer dan
papan tik, alat pendukung pembelajaran, tombol lift, ventilasi buatan atau AC,
dan fasilitas lainnya.
 Melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan secara berkala pada
kegiatan pembelajaran tatap muka yang berlangsung di luar satuan pendidikan,
jika ada.
 Membuat prosedur pengaturan pedagang kaki lima dan warung makanan di
sekitar lingkungan satuan pendidikan:
• pada masa transisi, pedagang kaki lima dan warung di sekitar satuan
pendidikan dilarang beroperasi;
• pada masa kebiasaan baru, pedagang kaki lima dan warung makanan
dapat berjualan di sekitar satuan pendidikan dengan kewajiban menaati
protokol kesehatan, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan makanan dan
lingkungan; dan
• tim berkoordinasi dengan aparatur daerah setempat untuk mendapatkan
bantuan dalam pengawasan dan penertiban pedagang kaki lima dan warung
makanan.
c. Tim Pelatihan dan Humas
 Melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di lingkungan
satuan pendidikan, khususnya orang tua/wali peserta didik, terkait:
• tanggal mulainya pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan beserta
tahapannya, pembagian rombongan belajar dan jadwal pembelajaran per
rombongan belajar;
• metode pembelajaran yang akan digunakan;
• langkah pengendalian penyebaran COVID-1 di tingkat satuan pendidikan;
• hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik dan orang tua/wali peserta didik; dan
• keterlibatan masyarakat di sekitar satuan pendidikan.

 Menempelkan poster dan/atau media komunikasi, informasi, dan edukasi lainnya pada
area strategis di lingkungan satuan pendidikan, antara lain pada gerbang satuan
pendidikan, papan pengumuman, kantin, toilet, fasilitas CTPS, lorong, tangga, lokasi
antarjemput, dan lain-lain yang mencakup:
• informasi pencegahan COVID-19 dan gejalanya;
• protokol kesehatan selama berada di lingkungan satuan pendidikan;
• informasi area wajib masker, pembatasan jarak fisik, CTPS dengan air mengalir
serta penerapan etika batuk/bersin;
• ajakan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
• prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan;
• informasi kontak layanan bantuan kesehatan jiwa dan dukungan psikososial; dan
• protokol kesehatan sesuai panduan dalam Keputusan Bersama ini.
 Mempersiapkan peningkatan kapasitas yang mencakup:
• protokol kesehatan sesuai panduan ini, yang dilaksanakan sebelum masa
pembelajaran tatap muka dimulai; dan
• peningkatan kapasitas bagi tenaga kebersihan, yang dilaksanakan sebelum masa
pembelajaran tatap muka dimulai berupa pelatihan tata cara dan teknik pembersihan
lingkungan satuan pendidikan.
 Menyampaikan protokol kesehatan untuk tamu.

3. Pengaturan pembelajaran;
a. Penyusunan kurikulum esensial yang adaptif;
b. Pengaturan jarak tempat duduk di dalam ruang kelas minimal 1,5 meter;
c. Pengaturan jumlah peserta didik di dalam ruang kelas : tiap kelas
maksimal 18 orang;
d. Pengaturan jam pelajaran dalam satu hari maksimal 4 jam dengan durasi
waktu 1 jam pelajaran : 30 menit

3. Budaya sekolah;
a. Penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan SMP Negeri 1 Bodeh;
b. Pembiasaan hidup sehat dengan jaga jarak, pakai masker dan cuci
tangan;
c. Peserta didik menghindari kerumunan dengan meniadakan
penyelenggaraan kegiatan bersama seperti olahraga, ekstrakurikuler,
kantin serta penggunaantempat ibadah secara bergantian;
d. Membawa bekal pribadi;
e. Menggunakan transportasi pribadi dan atau diantar oleh keluar
III. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA SESUAI KEBIASAAAN BARU
1. Kurikulum
a. Menyusun kurikuklum esensial adaptif sesuai kebutuhan peserta didik dan kondisi
pandemi tingkat SMP Negeri 1 Bodeh. Pendidik menyusun Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tiap mata pelajaran;
b. Bimbingan teknis bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan
kurikulum dan dukungan teknologi untuk pembelajaran;
c. Sosialisasi dan koordinasi dengan peserta didik dan orang tua untuk persiapan
penyelenggaraan pembelajaran dan evaluasi pelaporan hasil belajar;
d. Pelaksanaan pembelajaran dan pendampingan peserta didik dengan orang tua
e. Evaluasi pembelajaran, remidiasi dan pengayaan serta pelaporan hasil belajar beserta
tindak lanjutnya
2. Sarana dan Prasarana
a. Menyediakan sarana kesehatan sesuai protokol kesehatanmeliputi:
 Thermo gun;
 Tempat cuci tangan pakai sabun;
 Hand sanitizer;
 Persediaan masker;
 Ruang UKS;
 Tempat isolasi sementara;
 Face shield (pelindung wajah);
 Cairan disinfectan dan alat penyemprotan.
b. Penyediaan sarana pembelajaran yang mencukupi dan sesuai protokol
kesehatan, meliputi:
 Penataan kursi dan bangku rasio 1 kursi dan bangku untuk 1
peserta didik;
 Jarak antar tempat duduk peserta didik minimal 1, 5 meter;
 Penataan laboratorium, perpustakaan dengan jarak antar pengguna
minimal 1,5 meter dan selalu dilakukan pembersihan pada fasilitas
belajar yang digunakan secara bersama-sama.
3. Pembelajaran
a. Pola pembelajaran secara bergantian (shift);
b. Penerapan kombinasi pembelajaran jarak jauh (daring dan luring
melalui radio Bosa FM) denganpembelajaran tatap muka terbatas;
c. Jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar maksimal 18 peserta
didik
d. Waktu pembelajaran maksimal 4 jam dalam setiapharinya;

e. Tiap jam pelajaran 30 menit;


f. Jumlah peserta didik pada tahap awal berjumlah 110 peserta didik.
Penambahan jumlah peserta didik dilakukan berdasarkan evaluasi
komprehensif dan rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pemalang, Pengawas dan instansi terkait;
g. Peserta didik dapat membawa bekal makanan/minuman dari rumah;
h. Peserta didik tidak menggunakan alat tulis dan buku secara bergantian;
4. Peserta Didik
a. Dilakukan pemetaan peserta didik berdasarkan:
 Tempat tinggal peserta didik (rumah sendiri, kost,pondok)
 Sarana transportasi yang di gunakan (kendaraan sendiri, diantar
anggota keluarga, angkutan umum);
 Riwayat penyakit bawaan yang diderita (jantung,
hipertensi, diabetes, ginjal, paru-paru dan sebagainya);
b. Memiliki izin orang tua/wali untuk mengikuti pembelajaran tatap muka;
c. Pengaturan kedatangan dan kepulangan peserta didik dilakukan agar
mengurangi terjadinya kontak fisik.
5. Pendidik/Tenaga Kependidikan
a. Dilakukan pemetaan pendidik/tenaga kependidikan berdasarkan:
 Tempat tinggal peserta didik (rumah sendiri, kost,pondok);
 Sarana transportasi yang digunakan (kendaraan sendiri, diantar
anggota keluarga, angkutan umum);
 Riwayat penyakit bawaan yang diderita (jantung, hipertensi, diabetes,
ginjal, paru-paru dan sebagainya). Bagi pendidik dan tenaga
kependidikan yang memiliki comorbid (penyakit bawaan) dan
rentan terhadap penularan Covid-19 agar melaksanakan
pembelajaran jarak jauh dari rumah;
b. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang melaksanakan
penugasan/kegiatan pergi ke luar kota harus seizin atasan langsung dan
sekembalinya dari penugasan/aktivitas harus telah memeriksakan diri pada
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat;
c. Dalam proses pembelajaran, pendidik tidak melakukan aktivitas
berpindah-pindah tempat dan mengadakan kontak langsung dengan
peserta didik;
d. Pendidik dan tenaga kependidikan mengenakan alat pelindung diri selama
proses pembelajaran berlangsung.
6. Pendidikan Karakter
a. Kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk pertemuan tatap muka tidak
dilakukan . Aktivitas pengembangan bakat, minat dan potensi siswa
diganti dengan aktivitas virtual serta siaran Radio Bosa FM;
b. Kantin sekolah untuk sementara tidak beroperasi;
c. Fasilitas peribadatan diatur dengan jarak minimal 1,5 meter dan tidak
menggunakan fasilitas ibadah secara bergantian.
d. Kegiatan keagamaan diselenggarakan secara virtual dengan
pendampingan guru dan berada dalam pengawasan Kepala Sekolah.

Demikian Standar Operasional prosedur ( SOP ) Pembelajaran Tatap Muka sesuai


kebiasaan baru dimasa pandemi Covid – 19 di SMP Negeri 1 Bodeh. Semoga dapat digunakan
sebagai acuan dalam penyelenggaraan Tatap Muka .

Bodeh, 18 Maret 2021


Kepala Sekolah,

Drs. Kirno, M.A.


NIP. 19650310 199403 1 001

Anda mungkin juga menyukai