Efektifitas Penerapan Self Efikasi Terhadap Profil Lipid Pada Penderita Hiperlipidemia
Efektifitas Penerapan Self Efikasi Terhadap Profil Lipid Pada Penderita Hiperlipidemia
Efektifitas Penerapan Self Efikasi Terhadap Profil Lipid pada Penderita Hiperlipidemia
1
Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar
Dosen Program Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar
2,3
INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: Hyperlipidemia is one of the risk factors for atherosclerosis, which can cause
hermansyahthalib_herman@ coronary heart disease and stroke. To prevent this from happening, it is essential
yahoo.com to detect early the level of lipid profile in human blood which includes Total
Cholesterol (C-Total), High-Density Lipoprotein (HDL), Low-Density Lipo-
protein (LDL), and Triglycerides (TG). Furthermore, one of the ways to control
the cholesterol levels is by applying self-efficacy. In this respect, self-efficacy assess-
ment was carried out by using a questionnaire called the Exercise Self-Efficacy
Scale (ESES) and the Cardiac Diet Self-Efficacy Scale (CDSES). The purpose
of this literature review is to describe the effectiveness of self-efficacy on lipid
profile in hyperlipidemic patients.
Method: The literature review was gained from Pubmed, ProQuest, Google
Scholar, and secondary literature search.
Result: There were 37 articles identified and published from 2012-2018. Of
the 37 articles, there were 7 articles that met the inclusion criteria. As a result,
these seven articles show that the application of self-efficacy is able to improve
Keywords: the patients’ self-confidence.
Self-efficacy, Lipid Profile, Hy- Conclusion: The application of self-efficacy is able to help nurses increase the
perlipidemia patients’ self-confidence. In addition, self-efficacy assessment can be performed
by using self-efficacy instruments in an effort to control the lipid profile of hy-
perlipidemic patients.
30
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
31
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
AND 2 AND 3 ditemukan 35 artikel. Dilakukan dimulai dari Maret 2009 hingga April 2009 dengan
filtrasi pada 7 tahun terakhir, human, free full text jumlah sampel sebanyak 12 responden. Penerapan
hasilnya 4 artikel, diambil 3 artikel sebagai referensi. pendidikan kesehatan individu dengan self mon-
Selanjutnya menggunakan ProQuest dengan key- itoring diberikan tiga kali selama tiga minggu. In-
word 1 self efficacy application (Title/Abstract) OR strument yang digunakan berupa kuesioner “The
self efficacy training (Title/Abstract) OR influence self-efficacy scale for prevention of hyperlipidemia
of self efficacy OR effectiveness of self efficacy OR (SESPHL) yang terdiri dari diet self efikasi, activity
self efficication program, ditemukan 13.940 artikel. self efikasi, dan behavior self efikasi. Hasil penelitian
Keyword 2 lipid profiles OR blood lipids OR dietary secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan
adherence OR exercises adherence OR changes in yang signifikan terhadap self efikasi sebelum dan se-
behavior, ditemukan 444.069 artikel. Keyword 3 sudah intervensi dengan nilai (p = 0,139). Namun,
hyperlipidemia OR dyslipidemia OR hypercholes- subskala untuk diet self efikasi secara signifikan leb-
terolaemic OR cardiovascular disease, ditemukan ih tinggi setelah intervensi dibandingkan dengan se-
423.091 artikel. Selanjutnya, dilakukan penggabun- belum intervensi dengan nilai (p=0,046). Aktivitas
gan keyword 1 AND 2 AND 3 ditemukan 99 artikel. fisik self efikasi meningkat secara signifikan pada
Dilakukan filtrasi pada 7 tahun terakhir, and human, minggu kedua dan ketiga dibandingkan dengan di
hasilnya 30 artikel, diambil 1 artikel sebagai referensi. minggu pertama dengan nilai (p = 0,008). Peneli-
Selanjutnya menggunakan Googel Schoolar dengan tian yang dilakukan selama tiga minggu intervensi
keyword 1 self efficacy application AND hyperlipid- mengakibatkan perubahan perilaku kesehatan. Pe-
emia, hasilnya ditemukan 18.500 artikel. Dilakukan nelitian yang relevan juga dilakukan oleh (Kärner et
filtrasi pada 7 tahun terakhir, hasilnya 9840 artikel, al., 2012) tentang pengaruh problem-based learning
diambil 1 artikel sebagai referensi. Keyword 2 self dalam pendidikan pasien pasca penyakit jantung
efficacy application AND cardiovascular disease, koroner, dengan tujuan mengetahui apakah PBL
hasilnya ditemukan 323.000 artikel. Dilakukan fil- dalam pelayanan kesehatan primer (Puskesmas)
trasi pada 7 tahun terakhir, hasilnya 16.900 artikel, memiliki pengaruh jangka panjang pada pember-
diambil 1 artikel sebagai referensi. Untuk pencarian dayaan dan perawatan diri pasca PJK. Desain pene-
literatur sekunder, diperoleh 1 artikel. litian A randomised controlled study, dengan jum-
lah sampel sebanyak 165 responden, yang terdiri
PEMBAHASAN dari kelompok eksperimen (PBL) dan kelompok
Berdasarkan hasil pencarian literatur dari 37 artikel kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kue-
yag didapatkan, terdapat 7 artikel yang memenuhi sioner Swedish version of the coronary empower-
kriteria inklusi. Penelitian-penelitian tersebut men- ment scale (SWE-CES), General sel Efficacy Scale
jelaskan penerapan self efikasi melalui edukasi kes- (GSES), Nutrisi Self-Efficacy Scale (Susenas), dan
ehatan dengan menggunakan instrumen self efikasi. Self-Efficacy Fisik Scale (PSE). Intervensi terdiri
Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari program pendidikan pasien di Puskesmas yang
penyakit kardiovaskular aterosklerotik (CVD), dan dilatih oleh perawat (tutor) yang akan melakukan
masih merupakan penyebab utama kematian di PBL kelompok. Hasil penelitian secara statistik
seluruh dunia (Barrios et al., 2016). Mengontrol menunjukkan bahwa selama satu tahun intervensi
profil lipid adalah salah satu strategi utama untuk PBL, self efikasi dan pemberdayaan signifikan un-
mengurangi risiko penyakit kardiovaskular aterosk- tuk menangani perawatan diri dengan nilai p<0.05
lerotik (CVD) (Qin et al., 2017). Salah satu usaha dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya
mengontrol kadar profil lipid, yaitu dengan pendi- menerima informasi kesehatan di rumah.
dikan hidup sehat melalui penerapan self efikasi. Self efikasi digunakan untuk meningkatkan dan
Pada penelitian (Izumi, Mastubara, Saeki, Imuta, memahami perilaku kesehatan yang berkaitan den-
& Mori, 2014) tentang efektifitas intervensi pence- gan latihan. Secara khusus, studi keperawatan ini
gahan hiperlipidemia terhadap perubahan perilaku merupakan dampak motivasi dan ketertarikan in-
kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dividu dalam kegiatan latihan pada ekspektasi self
pengaruh dan efektifitas dari intervensi penerapan efikasi dan dieksplorasi hubungan antara self efikasi
pendidikan kesehatan individu sehubungan den- dan harapan hasil dan kebiasaan latihan (Peterson
gan pencegahan hiperlipidemia yang difokuskan & Bredow, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh
pada perubahan perilaku kesehatan. Penelitian ini (Wahyuni & Rezkiki, 2015) tentang Pemberdayaan
32
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
dan efikasi diri pasien penyakit jantung koroner menggunakan database elektronik PsycINFO (1966
melalui edukasi kesehatan terstruktur, dengan tu- - 2011) dan Scopus (1960 - 2011). Artikel yang di-
juan mengetahui pengaruh penerapan edukasi identifikasi sebanyak 4485 artikel. Artikel yang dire-
kesehatan terhadap pemberdayaan dan efikasi diri view yang berhubungan dengan teknik perubahan
pasien PJK. Desain penelitian quasi eksperiment perilaku, dan peningkatan self-efficacy serta aktivi-
dengan pendekatan pre post test. Jumlah sampel tas fisik menjadi 58 artikel. Kata kunci yang dipa-
masing-masing 26 responden untuk kelompok in- kai, yaitu obesitas, self efikasi, dan aktivitas fisik.
tervensi dan kontrol. Responden pada kelompok Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bah-
kontrol diukur pemberdayaan dan efikasi diri pa- wa empat teknik perubahan perilaku (BCTs) secara
sien. Responden pada kelompok intervensi ter- signifikan self efikasi lebih tinggi (semua; p <0,05),
lebih dahulu di ukur pemberdayaan dan efikasi diri perencanaan tindakan, pemantauan diri dari hasil
kemudian diberikan edukasi kesehatan (diberikan perilaku, dukungan sosial / perubahan sosial, dan
booklet sebagai panduan) sebanyak tiga kali pada manajemen waktu. Secara keseluruhan, efek kecil
pasien selama dirawat. Peneliti mengukur kembali dari intervensi ditemukan di self-efficacy ( d = 0,23,
pemberdayaan dan efikasi diri saat pasien datang 95% confidence interval (CI): 0,16-0,29, p <0,001)
kontrol ke poliklinik yaitu minggu kedua. Untuk dan efek sedang pada perilaku aktivitas fisik (d =
kelompok kontrol peneliti mengukur pemberdayaan 0,50, 95% CI 0,38-0,63, p <0,001).
dan efikasi diri, peneliti juga memberikan eduka- Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh (Walpo-
si dan booklet pada saat responden datang untuk le, Dettmer, Morrongiello, Mccrindle, & Hamilton,
kontrol pasca rawat. Pengambilan data berupa kue- 2013) tentang motivasi wawancara untuk mening-
sioner pemberdayaan, yaitu dengan menggunakan katkan self efikasi dan promosi penurunan berat
the empowerment scale making decision, kuesioner badan pada remaja yang mengalami kelebihan be-
efikasi diri dengan menggunakan kuesioner general rat badan dan obesitas, dengan tujuan mengevalu-
self efikasi, cardiac self efikasi, dan cardiac diet self asi efektivitas motivational wawancara (MI) sebagai
efikasi. Untuk pengukuran pemberdayaan, hasil pe- intervensi untuk mempromosikan self efikasi dan
nelitian secara statistik menunjukkan tidak terdapat penurunan berat badan pada remaja yang mengala-
perbedaan yang bermakna antara rata-rata pember- mi kelebihan berat badan dan obesitas. Desain pene-
dayaan sebelum dan sesudah edukasi pada kelom- litian a randomized controlled trial, dengan jumlah
pok kontrol dengan nilai p > 0,05 (p value = 0,157). sampel 40 responden, masing-masing 20 responden
Pada kelompok intervensi hasil penelitan secara kelompok kontrol, dan kelompok pelatihan keter-
statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang ampilan sosial atau pengobatan (MI). Kedua kelom-
bermakna antara rata-rata pemberdayaan sebelum pok mendapat terapi individual ( 30 menit / bulan)
dan sesudah edukasi dengan nilai p < 0,05 (p value selama 6 bulan selain perawatan biasa, konseling
= 0,001). Untuk pengukuran self efikasi, hasil pene- diet / olahraga. Self efikasi diukur dengan menggu-
litian secara statistik menunjukkan tidak terdapat nakan kuesioner Dietary Self-Efficacy Scale (CDSS),
perbedaan yang bermakna antara rata-rata efikasi dan the Weight Efficacy Lifestyle (WEL). Hasil pe-
diri sebelum dan sesudah edukasi pada kelompok nelitian secara statistik menunjukkan tidak ada per-
kontrol dengan nilai p < 0,05 ( p value = 0,213). Pada bedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan
kelompok intervensi hasil penelitian secara statistik dan kontrol pada self efikasi dan pengukuran antro-
menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pometrik. Hanya kelompok MI menghadiri lebih
antara rata-rata efikasi diri sebelum dan sesudah sesi latihan. Secara keseluruhan efek yang timbul
edukasi dengan nilai p < 0,05 (p value = 0,001). dari pengobatan MI dengan interval kepercayaan
Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh 95% dan nilai-nilai standard error untuk self-effi-
(Olander et al., 2013), tentang teknik yang paling cacy yang diukur dengan CDSS (EST [SE]: þ 0,183
efektif dalam mengubah aktivitas fisik dan perilaku [1,265], p ¼ ns), dan WEL (EST [SE]: 8,616 [7,373],
self efikasi penderita obesitas, dengan tujuan men- p ¼ ns).
gidentifikasi teknik perubahan perilaku dikaitkan Self efikasi juga digunakan untuk menjelaskan dan
dengan peningkatan atau penurunan self efikasi meningkatkan pengelolaan penyakit kronis, seper-
dan perilaku aktivitas fisik pada orang dewasa yang ti pasien dengan gagal jantung kongestif, hiperten-
mengalami obesitas. Desain penelitian, yaitu siste- si, diabetes mellitus, rheumatoid arthritis, stroke,
matis review dan meta-analisis. Pencarian literatur kanker, penyakit ginjal, dan penyakit mental mau-
33
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
34
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
35