Metode Penjadwalan Proyek
(tps: / /nansenkammer,wordpress.com/tag/metode-metode-penjadwalan/)
Dapat dibagi menjadi 5, yaitu:
> Bar Chart (diagram batang)
> Program Evaluation and Review Technique (PERT)
» Critical Path Method (CPM)
> Presedent Diagram Method (PDM)
> Penjadwalan dengan sistem komputasi.
Bar Chart atau lebih dikenal sebagai diagram batang mula-mula dipakai
dan diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt pada tahun 1917.
Metode ini bertujuan mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan untuk
merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari waktu mulai, waktu
selesai, dan waktu pelaporan.> Hingga kini metode ini masih banyak digunakan karena mudah
dibuat dan dipahami sehingga sangat berguna sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Penggunaannya sendiri
sering digabungkan dengan kurva “S” sebagai pemantau biaya.
Disebut kurva S$ karena bentuknya yang menyerupai huruf S. Kurva
ini pertama kali dikembangkan oleh Warren T. Hannum atas dasar
pengamatan terhadap pelaksanaan sejumlah besar proyek dari
awal hingga selesai. Kurva S secara grafis adalah penggambaran
kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap
waktu pada sumbu horisontal.> Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang
telah dikeluarkan oleh proyek. Perbandingan kurva $ rencana
dengan kurva $ realisasi memungkinkan dapat diketahuinya
kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, terlambat, atau
lebih cepat dari yang direncanakan. Kelemahan penggunaan
metode diagram batang dan kurva S ini adalah pada kurangnya
penjelasan akan keterkaitan antar kegiatan, dan tidak dapat
secara langsung memberikan informasi mengenai akibat-akibat
yang akan terjadi bila ada suatu perubahan.> Metode PERT dikembangkan oleh Navy Spesial Project
Office pada tahun 1957. Metode ini bertujuan untuk sebanyak
mungkin mengurangi penundaan, termasuk gangguan atau
konflik suatu jadwal. PERT pada prinsipnya adalah hubungan
ketergantungan antara bagian-bagian kegiatan yang digambarkan
dalam bentuk diagram network. Dengan demikian dapat
diketahui bagian-bagian kegiatan mana yang harus didahulukan
dan kegiatan mana yang menunggu selesainya pekerjaan.
Kelemahan metode ini terletak pada cara pembacaan. Tidak
semua level manajemen dapat membaca dan mengetahui
kegiatan mana yang memerlukan perhatian penuh agar proyek
dapat berjalan sesuai dengan rencana.> Pada tahun 1958, perusahaan bahan-bahan kimia Du Pon
Company menemukan metode Critical Path Method (CPM) untuk
memecahkan kesulitan-kesulitan dalam proses fabrikasi. Pada
dasarnya metode ini mirip dengan metode PERT. Perbedaan
mendasarnya terletak dalam penentuan perkiraan waktu. CPM
dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setiap kegiatan dan dapat menentukan prioritas
kegiatan yang harus mendapat pengawasan cermat agar semua
kegiatan selesai sesuai rencana. Dengan kata lain, metode ini
memungkinkan terbentuknya suatu jalur atau lintasan kritis.» Metode Preseden Diagram (PDM) diperkenalkan oleh J.W
Fondahl dari Universitas Stanford USA pada awal dekade
60-an. PDM adalah jaringan kerja yang umumnya
berbentuk segi empat, sedangkan anak panahnya hanya
sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.
Dengan demikian dummy pada PDM tidak diperlukan.» Yang terakhir adalah metode penjadwalan proyek dengan
bantuan computer, diantaranya Microsoft Project,
Primavera, dsb. Salah satu keunggulan yang paling
mencolok dari penggunaan alat bantu komputer adalah
kemampuan mengolah data dalam jumlah besar dalam
waktu yang singkat dan dengan kemungkinan kesalahan
yang kecil. Dengan demikian penyusunan jadwal dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan teliti. Setiap saat
situasi proyek mengalami perubahan, komputer dapat
melakukan perubahan tersebut dalam waktu singkat.