Anda di halaman 1dari 12

penyaring udara dalam ruangan adalah teknologi yang memberdayakan

individu. Di rumah yang tertutup rapat, penyaringan udara


jelas mengurangi konsentrasi partikel-partikel kecil yang berbahaya,
terutama jika rumah tersebut berada di suatu tempat dengan banyak polusi
di luar ruangan, seperti pusat kota Beijing, Cina atau Delhi, India.

Bukti bahwa alat penyaring udara dapat menghilangkan gas berbahaya di


dalam ruangan, termasuk senyawa organik yang mudah menguap dari cat
dan lem masih dipertanyakan. Beberapa alat membuat gas menempel pada
penyaring yang terbuat dari arang, tetapi sedikit data yang menunjukkan
bahwa ini benar-benar efektif. Terdapat penyaring udara lain yang
menggunakan radiasi UV untuk mempercepat reaksi kimia yang mengubah
gas berbahasa tersebut menjadi karbon dioksida dan air. Namun, produsen
belum menerbitkan data yang menjamin bahwa proses ini tidak mengubah
senyawa yang relatif jinak menjadi sesuatu yang lebih berbahaya.

Penyaringan udara luar sejauh ini terbukti tidak efektif, karena atmosfer


kita sangat luas dibanding ukuran sistem penyaringan. Namun, di dalam
ruangan, keseimbangan bergeser. Rumah memiliki volume udara yang
diukur dalam ratusan hingga beberapa ribu meter kubik, dan jika ada angin
masuk dari luar, udara dalam ruangan ditukar dengan udara luar mungkin
sekali per jam.

Penyaringan udara memiliki dampak yang lebih besar di kota-kota berasap seperti Delhi.  travelwild / shutterstock

Namun biaya penyaringan mungkin lebih besar daripada yang seharusnya.


Sebagian besar pembersih udara menggunakan membran selulosa atau
polimer yang diganti setiap bulan. Penggantian ini sering menjadi bagian
dari pelayanan reguler dari produk yang ditawarkan. Udara didorong
melalui filter dengan kipas dan pompa yang menggunakan energi sebesar
antara 100 watt (setara dengan bola lampu yang sangat terang) hingga
1.000 watt (microwave), tergantung pada ukuran pembersih udara dan
rumah.
Dalam hal ini, kualitas udara yang buruk kemudian berdampak pada iklim
karena meningkatkan kebutuhan listrik di rumah dan kota, dan tentu saja
tagihan listrik pengguna langsung menambah. Tuntutan daya penyaringan
udara tidak sebesar pendingin udara, tetapi berpotensi berjalan 365 hari
dalam setahun, tidak hanya di musim panas. Jika Anda menambah 500
watt ke jutaan rumah yang sudah melakukannya, ini menjadi masalah
besar.

Pengumpulan zat kimia


Lalu ada masalah besar yang belum dibahas. Apa yang terjadi pada jutaan
filter partikel mikrofiber yang penuh karbon aktif? Saya mengajukan
pertanyaan itu lebih dari dua puluh kali di Las Vegas dan jawabannya
selalu sama–Anda membuangnya ke tempat sampah.

Haruskah kita peduli? Mungkin saja. Filter di rumah yang menyaring


partikel akhirnya mengumpulkan beberapa bahan kimia beracun yang ada
di udara luar–logam berat, senyawa aromatik dari kayu bakar dan batu
bara, unsur nitrosamin dari asap rokok, dan lainnya. Sebuah filter mungkin
menyaring ribuan miligram (dan mungkin lebih) senyawa kimia yang
awalnya ada di udara pada konsentrasi yang sangat cair dan yang
sebelumnya mungkin berada pada lapisan yang sangat tipis di area yang
luas.

Jika ratusan juta filter dari jutaan rumah kemudian dibuang ke tempat
pembuangan akhir yang sama, kita hanya menggandakan masalah. Apakah
kita hanya memindahkan masalah dari udara ke tanah dan air? Tidak jelas
apakah hal ini atau konsekuensi naiknya permintaan daya listrik jika
ratusan juta orang mulai menyaring udara di rumah masing-masing pernah
dipikirkan dengan jernih. (Berpikir lebih positif sejenak: mungkin jutaan
filter limbah tersebut akan memberi seseorang kesempatan untuk
“menambangnya”?)
Ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik, yang paling mengejutkan
adalah ada peluang bisnis bagi seseorang dalam setiap krisis. Tetapi solusi
khusus ini datang dengan biaya yang belum dihitung dengan baik.
Pastinya, penyaring udara menambah permintaan listrik, hal tersebut
membutuhkan bahan baku dan sumber daya untuk membangun,
memelihara, serta menyokongnya. dan itu mungkin menciptakan masalah
pembuangan limbah kimia yang belum kita evaluasi. Semua ini
memperkuat prinsip ilmiah bahwa lebih baik menghentikan polusi pada
sumbernya daripada mencoba untuk membersihkan sesudahnya.

Polusi udara menjadi isu serius di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia,


sejumlah kota besar dinilai belum memiliki kualitas udara yang baik menurut
standar dunia sehingga lama kelamaan akan berdampak buruk pada kesehatan.

Dengan mempraktikkan beberapa hal di rumah, kamu mengambil peran untuk


mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara sehingga lingkungan hunian
semakin layak tinggal. Apa saja sih hal yang bisa kamu lakukan untuk
mengurangi polusi udara?

Bijak dalam Menggunakan Kendaraan


unsplash.com/@jonny_k

Asap yang dihasilkan kendaraan merupakan penyumbang terbesar atas


terjadinya polusi udara. Mulai saat ini, kamu bisa beralih dari kendaraan pribadi
menggunakan transportasi umum untuk meminimalisir asap kendaraan yang bisa
mencemari udara.

Tak hanya itu, kamu juga bisa memilih moda transportasi ramah lingkungan
seperti sepeda, atau berjalan kaki jika tempat tujuan yang akan kamu datangi
letaknya dekat. Selain berkontribusi besar untuk mengurangi polusi udara,
bersepeda dan berjalan kaki tentunya jauh lebih menyehatkan!
Buat Taman Mini di Rumah
pinterest.com

Berkebun di rumah juga bisa membuat lingkungan di hunian menjadi lebih sehat
dan segar. Jika terkendala lahan, kamu bisa membuat taman vertikal yang
ditempatkan secara indoorataupun outdoor atau membuat taman dengan sistem
hidroponik yang tidak memerlukan media tanah.

Kurangi Rokok

unsplash.com/@pawel_czerwinski
Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang dapat menyebabkan
polusi udara. Jika mengurangi konsumsi rokok masih sulit dilakukan, kamu bisa
melakukan beberapa upaya untuk mengurangi polusi udara seperti tidak
merokok di sembarang tempat dan mencari area khusus merokok, serta
menghindari konsumsi rokok berdekatan dengan anak karena terdapat risiko
tinggi terkena penyakit pernafasan.

Mengurangi Produk Kemasan

unsplash.com/@flpschi
Plastik, kardus dan aluminium merupakan menyumbang terbesar atas polusi
udara. Sebaiknya, kamu mulai memperhatikan penggunaan produk kemasan
seperti memilih kemasan yang dilengkapi label daur ulang, membawa tas kain
belanja sendiri saat berbelanja di swalayan, membeli produk hasil bumi dan
meninggalkan produk yang dikemas dalam bentuk kaleng atau beku.

Selain itu, hindari pula membeli produk yang dikemas


menggunakan styrofoam. Styrofoammerupakan bahan yang sulit didaur ulang dan
berkontribusi besar terhadap polusi melalui pelepasan hidrokarbon, sehingga
baiknya kamu membawa wadah makanan sendiri atau meminta penjual makanan
untuk mengemasnya menggunakan wadah berbahan kardus.

Kurangi Penggunaan Alat Elektronik


unsplash.com/@rawpixel

Himbauan untuk mematikan lampu saat meninggalkan ruangan sangatlah penting


untuk diikuti karena tindakan kecil tersebut berperan besar dalam mengurangi
polusi udara. Mulai dari sekarang, jangan hanya sekadar mematikan lampu,
namun meminimalisir penggunaan alat elektronik lain seperti mencabut kabel
listrik jika tidak digunakan, menggunakan alat elektronik
seperti lampu dan pendingin ruangan yang hemat energi, atau menggunakan satu
lampu utama di hunian saat malam hari.
Gunakan Perabotan Vintage

pinterest.com

Faktanya, produksi perabotan baru memberikan dampak besar polusi udara.


Sekarang, tak ada salahnya untuk mendatangi toko vintage yang menjual
perabotan bekas karena selain menghemat uang dan bisa mengurangi polusi
udara, kamu pun bisa menemukan perabotananti-mainstream yang akan
mempercantik interior hunian kamu.
red-on-line.com

Terakhir, kamu bisa mengganti bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai
cairan pembersih dapur, alat makan atau pakaian dengan bahan alami yang
ramah lingkungan. Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan campuran soda dan
cuka untuk membersihkan dapur atau kamar mandi yang kualitasnya tak kalah
baik ketimbang cairan pembersih kemasan.

Anda mungkin juga menyukai