Anda di halaman 1dari 3

Intervensi

1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga.


R/Agar tercipta hubungan saling percaya dan leboh kooperatif dalam tindakan yang akan
dilakukan
2. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
R/Ibu dapat mengerti daan lebih menerima keadaan
3. Anjurkan ibu untuk mengisi lembar inform concent dalam pemberian advis dokter.
R/Untuk persetujuan tindakan medis yang akan dilakukan pada ibu
4. Lakukan observasi tanda-tanda vital
R/sebagai parameter keadaan ibu
5. Lakukan observasi perdarahan
R/sebagai parameter keadaan ibu
6. Kolaborasi dengan SpOG untuk pemberian advis pemasangan infuse RD5, injeksi Viccilin 1 gram
dan pemberian Kaltrofen terjadwal.
R/menjalankan fungsi dependent
7. Anjurkan ibu untuk istirahat total.
R/Menjaga kondisi ibu

3.6 implementasi
Tanggal : 26 februari 2015 Jam:18.30 WIB

1. Melakuan pendekatan pada klien secara terapeutik agar ada kerja sama yang baik pada ibu dan
keluarga.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dan keluarga.
3. Memberikan inform concent pada ibu untuk ditandatangani sebagai bukti persetujuan terhadap
tindakan medis yang akan dilakukan
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu untuk mengetahuiadanya tanda-
tanda infeksi yang diketahui dengan adanya peningkatan suhu tubuh.
5. Melakukan observasi perdarahan untuk mengetahui adanya perdarahan terus-menerus dan
berlebihan
6. Melakukan kerja sama dengan dokter SpOg untuk pemberian advis pemasangan infuse RD5,
injeksi Viccilin 1 gr, dan pemberian kaltrofen terjadwal
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat total
BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan

Abortus adalah pengakhiran kehamilansebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari
28 minggu atau berat janin 1000 gram(Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG,2004).

Abortus terjadi melalui dari terlepasnya sebagian/seluruh jaringan plasenta yang menyebabkan
pendarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2 pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan
atau seluruhnya.

Abortus iminens(keguguran mengancam), abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan
untguk mempertahankannya. (FK. UNPAD. 1984: 8)

Abortus Iminens adalah abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya abortus
selanjutnya. ( Sarwono, 2008: 467)

5.2 saran

Mengharapkan mahasiswa meningkatkan dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya tentang


ilmu kebidanan dan mampu memberikan asuhan kebidanan pada setiap ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas bayi dan anak dalam praktek kebidanan klinik
DAFTAR PUSTAKA

Chuningham 1995. Obsteril William. EGC, Jakarta


Manuaba, IGB. 2009, Buku ajar patologi obsteril, EGC, Jakarta

Manuaba, IGB. 1998, ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana.

EGC, Jakarta

Mansjoer, arif. Dkk. 2008, kapita selekta kedokteran, Edisi 3. Jilid. Media Acsulapius

FKUI, Jakarta

Mochtar R.. 1998. Synopsis Obsetri fisiologi. Cetakan ke-II. EGC. Jakarta

Prawirohardio.Sarwono, 2001. Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

Prawirohardio. Sarwono. 2002. Buku Acuan pelayanan kesehatan maternal dan

Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Prawirohario Sarwono 2007 . Ilmu kebidanan, Yayasan Bina Pustaka , Jakarta

Sastrawirsata Sulaeman, 1984. Obstetric patologi. FKUP Bandung , Bandung

Syaifudin, Abdul Bakri 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

Dan Neonatal. YBP.SP, Jakarta

Winknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. YBP.SP, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai