3.6 implementasi
Tanggal : 26 februari 2015 Jam:18.30 WIB
1. Melakuan pendekatan pada klien secara terapeutik agar ada kerja sama yang baik pada ibu dan
keluarga.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dan keluarga.
3. Memberikan inform concent pada ibu untuk ditandatangani sebagai bukti persetujuan terhadap
tindakan medis yang akan dilakukan
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu untuk mengetahuiadanya tanda-
tanda infeksi yang diketahui dengan adanya peningkatan suhu tubuh.
5. Melakukan observasi perdarahan untuk mengetahui adanya perdarahan terus-menerus dan
berlebihan
6. Melakukan kerja sama dengan dokter SpOg untuk pemberian advis pemasangan infuse RD5,
injeksi Viccilin 1 gr, dan pemberian kaltrofen terjadwal
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat total
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Abortus adalah pengakhiran kehamilansebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari
28 minggu atau berat janin 1000 gram(Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG,2004).
Abortus terjadi melalui dari terlepasnya sebagian/seluruh jaringan plasenta yang menyebabkan
pendarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2 pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan
atau seluruhnya.
Abortus iminens(keguguran mengancam), abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan
untguk mempertahankannya. (FK. UNPAD. 1984: 8)
Abortus Iminens adalah abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya abortus
selanjutnya. ( Sarwono, 2008: 467)
5.2 saran
Manuaba, IGB. 1998, ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana.
EGC, Jakarta
Mansjoer, arif. Dkk. 2008, kapita selekta kedokteran, Edisi 3. Jilid. Media Acsulapius
FKUI, Jakarta
Mochtar R.. 1998. Synopsis Obsetri fisiologi. Cetakan ke-II. EGC. Jakarta
Syaifudin, Abdul Bakri 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal