Anda di halaman 1dari 19

Karya Tulis Ilmiah

Pengaruh Public Speaking terhadap Kemampuan Interaksi Sosial


Siswa SMAN 4 Sidoarjo Tahun Ajaran 2020-2021

Guru Pembimbing:
Iwan Setyo Nugroho, M.Pd

Disusun oleh:
Frisha Monica Yuwanto
XII MIPA 5/18

SMA NEGERI 4 SIDOARJO

JL. RAYA SUKO, SIDOARJO TELP. (031)8966365


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Email: smanivsidoarjo@yahoo.com
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Public Speaking terhadap


Kemampuan Interaksi Sosial Siswa SMAN 4 Sidoarjo Tahun Ajaran 2020-2021” ini
bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
berkaitan dengan literasi sekolah yang telah disetujui serta disahkan pada:
Hari :
Tanggal :

Mengetahui

Kepala SMAN 4 Sidoarjo Guru Bahasa Indonesia

Dr. Imam Jawahir, S.Pd., M.M Iwan Setyo Nugroho, M.Pd


NIP. 196905102005011015 NIP. 196904111194121002

i
ABSTRAK
Pengaruh Public Speaking terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Siswa SMAN 4
Sidoarjo Tahun Ajaran 2020-2021
Oleh:
Frisha Monica Yuwanto
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai mahkluk sosial pastinya
melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial sendiri merupakan hubungan sosial yang
dinamis, berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan
individu. Tanpa interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mungkin.
Bagaimana seseorang bisa melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa menggunakan
interaksi sosial, makadari itu interaksi sosial sangatlah penting. Di era modern ini kita
dituntut untuk bisa dalam berkomunikasi sosial, karena jika tidak maka akan menjadi
kurang dalam pertemanan, dll. Hal tersebut tentunya membawa kerugian bagi diri
kita. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus (case
study). Sedangkan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi
SMAN 4 Sidoarjo sebanyak 358 siswa dan diperoleh sampel sebanyak 10 siswa
dengan menggunakan teknik sampel purposif (purposeful samples). Pengumpulan
data menggunakan 1 kuesioner yaitu kuesioner kemampuan public speaking siswa
mempengaruhi interaksi sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dimana
jika siswa tersebut memiliki kemampuan yang bajk dalam berinteraksi contohnya
aktif dalam kegiatan tanya jawab dikelas, maka siswa tersebut juga akan mendapatkan
nilai akademik yang baik. Sehingga public speaking sangat menunjang dan
membantu dalam memperoleh nilai akademik siswa.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Public Speaking terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Siswa SMAN 4
Sidoarjo Tahun Ajaran 2020-2021”
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Iwan Setyo Nugroho, M.Pd yang
telah membantu saya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman - teman
seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai pengantar
dan pedoman dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai tugas akhir.
Saya sendiri mengakui bahwa masih banyak kekurangan pada karya ilmiah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa saya harapkan
demi kesempurnaan karya saya.

Sidoarjo, 12 Maret 2021


Penyusun

Frisha Monica Yuwanto


NISN. 0034339493
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

ABSTRAK...............................................................................................................ii
PRAKATA.............................................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................1
1.2 PERMASALAHAN...........................................................................................2
1.3 RUMUSAN TUJUAN.......................................................................................2
1.4 RUANG LINGKUP...........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Public Speaking..................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Public Speaker............................................................................3
2.1.2 Sejarah Public Speaking...............................................................................3
2.2 Remaja................................................................................................................3
2.3 Interaksi Sosial...................................................................................................4
2.3.1 Pengertian Interaksi Sosial...........................................................................4
2.3.2 Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi.............................4
2.3.3 Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial...................................................................5
2.3.4 Upaya Meningkatkan Public Speaking Siswa..............................................6

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................................7
3.2 Populasi dan Sampel..........................................................................................7
3.2.1 Populasi........................................................................................................7
3.2.2 Sampel..........................................................................................................7
3.3 Teknik dan Instrumen Pengambilan Data...........................................................7
3.4 Prosedur Pelaporan.............................................................................................8
3.4.1 Penyuntingan................................................................................................8
3.4.2 Penyusunan dan Perhitungan.......................................................................8
3.4.3 Tabulasi........................................................................................................8
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian..................................................................................................9
4.1.1 Interaksi sosial siswa saat kegiatan pembelajaran di kelas..........................9
4.1.2 Hasil Interaksi Sosial Siswa saat di kelas.....................................................9
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...........................................................................10
4.2.1 Public speaking memengaruhi interaksi sosial siswa.................................10
4.2.2 Besar pengaruh public speaking memengaruhi interaksi sosial siswa.......10

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan...........................................................................................................11
5.2 Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan cara setiap individu untuk bisa berinteraksi atau
berhubungan satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung demi
keberlangsungan hidup. Dalam berkomunikasi sangatlah beraneka ragam karena,
pada hakekatnya manusia adalah mahkluk yang lebih sempurna dibandingkan
mahkluk yang lain, jadi manusia dapat berpikir bagaimana cara berkomunikasi satu
sama lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Sarana dan prasarananyapun
beraneka ragam dalam berkomunikasi, contohnya adalah televisi, radio, telepon
sebagai alat komunikasi tak langsung, sedangkan ada pula surat-menyurat sebagai
alat komunikasi tertulis. Komunikasi dapat dilakukan antar individu dengan individu
maupun individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok. Ada juga
komunikasi antar individu dengan khalayak banyak yang pastinya memiliki maksud
dan tujuan tertentu. Hal tersebut disebut dengan Public Speaking.

Public Speaking adalah komunikasi lisan berupa pidato,ceramah,presentasi


dan jenis berbicara didepan umum (orang banyak). Public Speaking juga diartikan
sebagai pembicara didepan public yang maksud berbicara didepan banyak orang juga.
Tujuan dari adanya public speaking yakni untuk mendidik, menghibur ataupun untuk
mempengaruhi pendengar. Public speaking bukanlah aktivitas baru yang hanya
dilakukan manusia modern saja, bahkan kegiatan Public Speaking sudah ada sejak
zaman yunani kuno. Orang yunani kuno menyebut Public Speaking dengan sebutan
"retorika" yang berasal dari bahasa yunani "rhetorikos".
Di SMAN 4 Sidoarjo siswanya cinderung kurang dalam Public Speakingnya.
Terlihat pada saat presentasi dikelas sewaktu kegiatan belajar mengajar siswa banyak
yang cenderung gugup, tidak percaya diri, bahkan sampai ada yang berkeringat
dingin. Hanya beberapa siswa yang mampu untuk Public Speaking. Siswa cenderung
menyepelekan public speaking dalam kegiatan sekolah, padahal public speaking
sangatlah bermanfaat bagi masa depannya. Padahal dapat kita lihat, banyak orang
orang yang sukses, yang mereka juga handal dalam berpublic speaking, karena orang
yang mampu berpublic speaking akan cenderung mudah di kenal karena mereka
mampu menunjukkan jari diri mereka.Public speaking sangatlah penting dalam

1
kehidupan sosial karena, sejatinta berbicara didepan umum merupakan cara
menunjukkan jati diri kita.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas, maka dikemukakan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan interaksi sosial siswa SMAN 4 Sidoarjo?
2. Bagaimana pengaruh public speaking bagi kegiatan belajar mengajar di
SMAN 4 Sidoarjo?
3. Bagaimana cara siswa berinteraksi di SMAN 4 Sidoarjo?
4. Bagaimana peranan guru dalam peningkatan public speaking di SMAN 4
Sidoarjo?

1.3 Rumusan Tujuan


1. Untuk Mengetahui kemampuan interaksi sosial siswa SMAN 4 Sidoarjo.
2. Untuk Mengetahui pengaruh public speaking bagi kegiatan belajar mengajar
di SMAN 4 Sidoarjo.
3. Untuk Mengetahui cara siswa berinteraksi di SMAN 4 Sidoarjo.
4. Untuk Mengetahui peranan guru dalam peningkatan public speaking di
SMAN 4 Sidoarjo.

1.4 Ruang Lingkup


a. Objek : Beberapa siswa kelas XII Mipa 5 SMAN 4 Sidoarjo.
b. Jenis – jenis kegiatan : Siswa mengisi angket berupa google formulir.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Public Speaking

Menurut wikipedia public speking merupakan suatu proses berbicara kepada


sekelompok orang secara terstruktur dengan tujuan memberikan informasi, mengajak,
memengaruhi maupun menghibur audiens atau pendengar.

2.1.1 Pengertian Public Speaker


Public speaker adalah orang yang menjadi pembicara di berbagai forum
pengajian, pelatihan, seminar, dan sebagainya. Biasanya seorang public speaker
mempunyai ahli di bidang khusus. Hal tersebut harus dilakukan agar mampu
menguasai topik yang diambil untuk disampaikan kepada public.

2.1.2 Sejarah Public Speaking


Public Speaking sebenarnya bukanlah hal yang baru yang hanya di lakukan
manusia pada zaman modern saja. Bahkan sejarah telah menunjukkan akar tradisi
kegiatan ini ada pada zaman yunani kuno. Seni berbicara ini disebut dengan nama
"retorika" yang dalam bahasa yunani "rethorikos" yang berarti "pidato" atau dari kata
"rhetor" yang berarti "pembicara public".
Sekitar 2500 tahun lalu di Athena Kuno para pemuda diminta memberikan
pidato yang efektif sebagai bagian dari tugas mereka sebagai warga negara. Selama
waktu itu Socrates(469-399 SM), Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM)
mengajarkan tentang filsafat dan retorika.

2.2 Remaja
Menurut Sri Rumini dan Siti Sundan (2004:53) masa remaja adalah masa
peralihan dari masa anak dengan amsa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja dibagi menjadi tiga bagian menurut Hurlock (dalam desmita
2009, hlm 23), fase remaja dimulai pada usia 11 dan 14 tahun sampai usia 21 tahun
yang dibagi menjadi tiga masa, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pre adorlescence: mulai usia 11-13 tahun unruk wanita dan 14 tahun bagi
pria
2. Fase early adolescense: mulai usia 13 atau 14 tahun sampai 16 atau 17 tahun.
3. Fase late adolescence: masa-masa akhir dari perkembangan seseorang atau
hampir bersamaan dengan masa ketika seorang tengah menempuh perguruan
tinggi.

2.3 Interaksi Sosial


2.3.1 Pengertian Interaksi Sosial
Menurut Bonner (dalam Ahmadi, 2007:49) merumuskan bahwa interaksi
sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih, dimana kelakuan individu
yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain
atau sebaliknya. Pernyataan inu menjelaskan bahwa ada hubungan timbal balik antara
dua orang atau lebih dalam interaksi sosial.
Menurut Thibaut dan kelly dalam Ali dan Asrori 2004 (dalam Agustina
2010,hlm 30) mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu
sama lain. Ketika dua orang atau lebih hadur bersama, mereka akan menciptakan hasil
satu sama lain atau berkomunikasi satu sama lain.
Dari pendapat dua ahli diatas tentang intetaksi sosial dapat disimpulkan
bahwa interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dilakukan dua orang atau
lebih maupun dua kelompok atau lebih untuk mendapatkan keuntungan.

2.3.2 Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi


Berlangsungnya interaksi sosial dapat berlangsung karena beberapa faktor
penting, seperti yang dikemukakan oleh Santoso (2010:166) yang menyebutkan ada 4
faktor yaitu:
a. Faktor Imitasi
Faktor ini telah diuraikan oleh Tarde (dalam santoso 2010: 166) yang
beranggapan bahwa seluruh kediupan berdasarkan faktor imitas atau peniruan, seperti
cara berbahasa

b. Faktor Sugesti
Ahmadi (2007:53) mengemukakan bahwa,“sugesti ialah pengaruh psikis, baik
yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya
diterima tanpa adanya daya kritik. Karena itu dalam psikologi, sugesti ini dibedakan
menjadi:
1) Auto-sugesti, yaitu sugesti terhadap diri yang datang dari dirinya sendiri.
2) Hetero-sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain.
c. Faktor Identifikasi
Freud (dalam Santoso, 2010:175) memberi pengertian identifikasi sebagai
dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah
maupun secara batiniah.
d. Faktor Simpati
Istilah simpati berasal daru bahasa latin sympathia yang berarti turut
merasakan.

2.3.3 Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial memiliki beberapa bentuk yang dapat saja terjadi dalam
sebuah situasi sosial ataupun kelompok sosial. Menurut Deuttch serta Park dan
Buergess (dalam Santoso, 2010:191), bentuk-bentuk interaksi sosial meliputi:
a. Kerja Sama (Coorporation)
Menurut Sargent (Santoso, 2010:191), kerja sama adalah usaha yang
dikoordinasikan yang ditujukan kepada tujuan yang dapat dipisahkan. Pengertian ini
memperkuat pandangan bahwa kerja sama sebagai akibat kekurangmampuan individu
untuk memenuhi kebutuhan dengan usaha sendiri sehingga individu yang
bersangkutan memerlukan sbantuan individu lain.
b. Persaingan (Competition)

Deuttch (dalam Santoso, 2010:193) menyatakan bahwa, “persaingan adalah


bentuk interaksi sosial di mana seseorang mencapai tujuan, sehingga individu lain
akan dipengaruhi untuk mencapai tujuan mereka. Dalam persaingan, setiap individu
dapatmencari keuntungan sebesar-besarnya dengan cara mereka masing- masing
tanpa lepas dari pengaruh individu lain.”
c. Pertentangan (Conflict)
Sargent (dalam Santoso, 2010:194) memberi pengertian bahwa, “konflik
adalah proses yang berselang-seling dan terus-menerus serta mungkin timbul pada
beberapa waktu, lebih stabil berlangsung dalam proses interaksi sosial. Lebih lanjut,
konflik dapat mengarah pada proses penyerangan karena adanya beberapa sebab
seperti kekecewaan dan kemarahan.”
d. Persesuaian (Acomodation)

Sargent (dalam Santoso, 2010:195) mengemukakan bahwa persesuaian adalah


suatu proses peningkatan untuk saling beradaptasi atau penyesuaian.
e. Perpaduan (Assimilation)
Sargent (dalam Santoso, 2010:197) mengemukakan bahwa, “Perpaduan
adalah suatu proses saling menekan dan melebur dimana seseorang atau kelompok
memperoleh pengalaman, perasaan dan sikap dari individu dalam kelompok lain.
Perpaduan ini memberi gambaran tentang penerimaan pengalaman, perasaan dan
sikap oleh individu/kelompok lain, sehingga hal ini mempercepat proses perpaduan.”

2.3.4 Upaya Meningkatkan Public Speaking Siswa


a. Tulis materi yang ingin disampaikan dalam bentuk poin-poin
b. Interaksi dengan audience.; penting untuk mendapatkan feedback dari
audience supaya komunikasi kita jadi lebih hidup.
c. Penguasaan materi melahirkan improvisasi; sebelum melakukan speech,
penting untuk menguasai materi supaya kita bisa melakukan improvisasi.
Terutama apabila durasi kita masih panjang, sementara materi anda sudah
habis.
d. Time management; dengan time management yang sudah diperkirakan
sebelumnya, kita bisa lebih mudah menyusun materi dan menepati deadline.
e. Bangun kredibilitas; kredibilitas pembicara mampu mempengaruhi tingkat
kepercayaan pendengar. Ada banyak cara untuk membangun kredibilitas,
misalnya dengan gaya yang lugas.
f. Mix pesan yang akan disampaikan;mix materi, humor, cerita dan statistik di
atas dalam sebuah informasi yang menarik untuk didengarkan.
g. Berbicara dengan jelas;seorang pembicara harus terlatih untuk berbicara
dengan jelas. Supaya setiap informasi dapat diterima dengan baik.
h. Kontak mata; kontak mata sangat penting dalam membangun suatu
komunikasi.
i. Tunjukkan rasa percaya diri anda.
j. Hindari kata “emm” atau “ehh”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh
peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan
investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian
berdasarkan faktor empiris dan obyektif untuh diuji secara ilmiah. Metode suatu
penelitian ditentukan oleh sifat persoalan dan jenis data yang diperlukan. Maka dari
itu, dalam memilih metode penelitian harus sesuai dengan kebutuhan karena
keberhasilan penelitian bergantung pada penerapan metode penelitiannya.
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini bertempat di SMAN 4 Sidoarjo, tepatnya kelas XII Mipa 5.
Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 7– 9 Maret 2021.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah warga sekolah SMAN 4
Sidoarjo sebagai tempat untuk melakukan penelitian terkait dengan pengaruh
Public Speaking terhadap kemampuan interaksi sosial siswa SMAN 4 Sidoarjo
3.2.2 Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari semua warga sekolah di
SMAN 4 Sidoarjo.

3.3 Teknik dan Instrumen Pengambilan Data


Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah Angket atau kuesioner. Kuesioner adalah
teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang
untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
peneliti (Mardalis: 2008: 66). Daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur
dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan
pertanyaan
terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang
Pengaruh Public Speaking terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Siswa SMAN 4
Sidoarjo Tahun Ajaran 2020-2021.

3.4 Prosedur
Pelaporan
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah. Semua data yang terkumpul
kemudian disajikan dalam susunan yang baik dan rapi. Yang termasuk dalam
kegiatan pengolahan data adalah menghitung frekuensi mengenai pengaruh
kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa berdasarkan data hasil
kuesioner kemudian diolah untuk mendapatkan nilai persentase. Tahap-tahap
pengolahan data tersebut adalah:

3.4.1 Penyuntingan
Semua daftar pertanyaan dari data kuesioner yang berhasil dikumpulkan
selanjutnya diperiksa terlebih dahulu dan dikelompokkan.

3.4.2 Penyusunan dan Perhitungan


Data Penyusunan dan perhitungan data dilakukan secara manual dengan
menggunakan alat bantu berupa komputer.
3.4.3 Tabulasi
Data yang telah disusun dan dihitung selanjutnya disajikan dalam bentuk
tabel. Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi langsung karena
data langsung dipindahkan dari data ke kerangka tabel yang telah disiapkan tanpa
proses perantara lainnya. (Singarimbun, 1994: 248).
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Intersial siswa saat kegiatan pembelajaran di kelas

No Nama Siswa Keaktifan Siswa


1. Adeana Salma Okta Sangat Baik
2. Agnes Rizqia F Cukup Baik
3. Bunga Ardithasari Sangat Baik
4. Catharina Vicky A Cukup Baik
5. Elshada Claudhia F Cukup Baik

6. Eka Amelia N Cukup Baik


7. Julius Emmanuel S Cukup Baik

8. Novia Rahma M Sangat Baik


9. Sefia Minggar S Sangat Baik

10. Zuhry Al-Rashid H Cukup Baik

Berdasarkan data dari tabel diatas, menyebutkan bahwa terdapat 4 siswa yang
keaktifannya saat tanya jawab dikelas dalam pembelajaran cukup baik sebesar 40%,
dan terdapat 6 siswa yang angat baik atau sebesar 60%.
4.1.2 Hasil Interaksi Sosial Siswa saat di kelas

Mata Pelajaran
No Nama Siswa KKM
B.Ind B.Ing Mat Fis Kim Bio

1. Adeana Salma 80 92 95 93 93 94 92
2. Agnes Rizqia 80 90 94 92 94 93 89

3. Bunga A 80 90 94 93 93 94 92
4. Catharina V 80 90 94 92 93 94 91
5. Elshada C 80 90 94 92 90 94 90

6. Eka Amelia 80 90 94 93 91 94 90
7. Julius E 80 86 94 91 86 92 90
8: Novia Rahma 80 90 94 94 92 95 90
9. Sefia Minggar 80 90 94 94 92 95 91

10. Zuhry A 80 89 95 93 88 94 89

Sesuai dengan hasil yang didapat pada penilitian, interaksi sosial antara guru
dengan siswa di SMAN 4 Sidoarjo dapat dinilai baik. Sebagai faktor pendukung lain
dari public speaking memengaruhi interaksi sosial siswa, nilai pada setiap mata
pelajaran dapat menjadi acuan penilaian. Lembar nilai siswa berfungsi sebagai bukti
bahwa public speaking murid memengaruhi hasil belajar siswa. Lampiran nilai siswa
berikut diambil dari 10 siswa SMAN 4 Sidoarjo yang terpilih menjadi sampel pada
penelitian ini. Dengan beberapa hasil yang tercantum pada lembar nilai siswa ini,
maka dapat disimpulkan kemampuan public speaking siswa di SMAN 4 Sidoarjo
Tahun Pelajaran 2020/2021 terbukti cukup baik.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


4.2.1 Public speaking memengaruhi interaksi sosial siswa
Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa public speaking
memengaruhi interaksi sosial siswa SMAN 4 Sidoarjo. Persentase tanggapan siswa
60% public speakingnya baik sehingga nilainya cukup memuaskan, dan 40% yang
public speakingnya sangat baik sehingga nilainya sangat memuaskan.

4.2.2 Besar pengaruh public speaking memengaruhi interaksi sosial siswa


Dari hasil penelitian diatas juga dapat diketahui bahwa siswa yang public
speakingnya baik, nilainya memuaskan dan berada diatas KKM atau minimal nilai
yang harus dicapai. Dan yang public speakingnya sangat baik, nilainya sangat
memuaskan dan berada jauh diatas KKM atau minimal nilai yang harus dicapai.
Hitungan rata – rata persentase kemampuan public speaking siswa sebesar 40%, dan
dikategorikan “cukup baik”. Hingga bisa dilihat bahwa pengaruh Public Speaking
terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Siswa di SMAN 4 Sidoarjo sangat besar.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Public speaking merupakan kegiatan berbicara di muka umum yang sudah ada
sejak zaman yunani kuno yang tentunya harus kita kuasai dengan baik karena
kemampuan public speaking merupakan suatu hal yang fundamental untuk dimiliki
oleh kita sebagai seorang siswa dan beberapa teknik-teknik dalam public speaking,
mulai dari teknik pernafasan, gaya tubuh, intonasi suara dan cara memengaruhi
audiens.Menurut Herbert V. Prochnow mengembangkan kemampuan secara bertahap
belajar seumur hidup, tahun demi tahun dan makin lama makin berbobot. Hal ini
dapat bersamaan bagaimana memiliki kepercayaan pada diri sendiri. Kegiatan lain
yang dapat mendukung kemampuan public speaking, apabila aktif melakukan
berbagai kegiatan seperti dalam dunia usaha dan kehidupan sosial lainnya. Makadari
itu untuk menambah kemampuan ataupun meningkatkan kemampuan dalam public
speaking perlu beberapa upaya. Dalam public speaking tentunya ada hambatan-
hambatan atau kendala-kendal seperti rasa kurang percaya diri, tidak mampu serta
perasaan rasa takut, namun semua hal itu dapat kita cari solusinya.

5.2 Saran
Dalam meningkatkan public speaking siswa, ada beberapa upaya yang mungkin
bisa dilakukan, diantaranya untuk menumbuhkan / mengembangkan kemampuan
public speaking siswa, disarankan setiap guru memberikan nasehat tentang public
speaking agar siswa termotivasi untuk mempelajari public speaking, setiap juga
seharusnya menyadari pentingnya public speaking bagi diri mereka, mereka bisa
mencari upaya peningkatan public speaking melalui sosial media, maupun daru guru
SMAN 4 Sidoarjo, karena public speaking sangat bermanfaat juga saat mereka sudah
lulus dari SMAN 4 Sidoarjo.
DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. (2007). Psikologi Sosial Jakarta: Rineka Cipta

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung; PT Remaja


Rosdakarya
Sri Rumini dan Siti Sundari, (2004), Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: PT.
Asdi Mahasatya
LAMPIRAN

Penulis membuat angket berupa google formulir seperti berikut.

LAMPIRAN 1
Lembar Respon Siswa
Interaksi sosial siswa saat kegiatan pembelajaran di kelas
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Petunjuk: Isikan pada kolom dan pilih jawaban (Kurang Baik, Cukup Baik, atau
Sangat Baik) tulis yang sesuai dengan pendapat anda!
No. Pertanyaan Keterangan Siswa
1. Bagaimana keaktifan interaksi sosial siswa saat
kegiatan pembelajaran di kelas
Lembar Respon Siswa

Seberapa Besar Pengaruh Public Speaking terhadap kemampuan Interaksi Sosial


Siswa
Nama :
Kelas :
Sekolah :
No. Mata Pelajaran Nilai
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa Inggris
3. Matematika
4. Fisika
5. Kimia

6. Biologi

Anda mungkin juga menyukai