Anda di halaman 1dari 37

PEMAHAMAN TENTANG Rapat Teknis Pendampingan

Penyusunan Ranperda dan


PEMBAGIAN KEWENANGAN Implementasi Perda tentang
Pencegahan dan Peningkatan
TERKAIT SUB URUSAN KAWASAN PERMUKIMAN Kualias terhadap PKP Kumuh
BERDASARKAN UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH Tahun 2018

DISAMPAIKANOLEH: Senin, 12 November 2018


KEMENDAGRI Balai Diklat III PUPR, Jakarta
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
POKOK – POKOK PAPARAN
FAQ: mengapa masih ada rumah tangga di Indonesia
yang menempati perumahan dan kawasan permukiman
tidak layak dan bagaimana langkah kedepan untuk
menyelesaikan masalah tersebut?

1. Isu strategis Penyelenggaraan Urusan PKP di Daerah


2. Pembagian Kewenangan Urusan PKP (UU No. 23 Tahun 2014)
3. Kebijakan Terbaru terkait Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Urusan
PKP:
1. PP No. 2 Tahun 2018
2. PP No. 45 Tahun 2017
3. Permendagri No. 86 Tahun 2017
4. Permendagri No. 22 Tahun 2018
5. Permendagri No. 7 Tahun 2018
4. Strategi Pelaksanaan Kewenangan. KEMENDAGRI 2
DITJEN BINABANGDA
ISU STRATEGIS PENYELENGGARAAN PKP DI DAERAH

• Dinas PKP Provinsi • Provinsi KFD: • PKP Kumuh 26,867 Ha • Paket Kebijakan Ekonomi
• A= 11 (32%) • Tinggi = 12 (35%), XIII
• B= 10 (29%) • Sedang = 6 (17%), • Backlog Kepemilikan 11,6 • Inpres 3 Tahun 2016
• C= 13 (38%) • Rendah = 16 (47%) Juta Unit (terutama di 10 • PermenPUPR No. 5 Tahun
Kota Besar) 2016
• Dinas PKP Kab/Kota • Kab/Kota KFD: • Permendagri No. 86
• A= 17 (3%) • Backlog Penghunian 7,6 Tahun 2017
• Tinggi 127 (25%),
• B= 82 (16%) Juta Unit • Permendagri No. 55
• Sedang = 126 (24%),
• C= 415 (80%) Tahun 2017
• Rendah = 255 (51%)
• RTLH 2,51 Juta Unit • Permendagri No. 22
Tahun 2018
Kapasitas/Tipologi Kapasitas Fiskal Kebijakan
Tantangan
Dinas PKP Daerah

Sumber: PermenPUPR No. 800 Tahun 2016 Sumber: PMK 119/2017 Sumber: RPJMN 2015-2019, diolah

KEMENDAGRI 3
DITJEN BINABANGDA
STATUS CAPAIAN PENINGKATAN KUALITAS PKP KUMUH DI INDONESIA
Status: Prov Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Jambi, Sumut dan Sulsel masih sangat tinggi

Hektar
5.000,00
4.615,46
4.500,00

4.000,00
3.560,76
3.500,00 3.182,18
2.967,54 2.988,81
3.000,00
2.484,69
2.500,00
1.975,56 2.066,36
2.000,00
1.538,64
1.500,00 1.312,41 1.363,41
1.141,55 1.098,02
856,34 875,85
1.000,00 685,22
594,62 498,21 524,79
380,35 404,72 357,87 428,32 427,7 404,4
500,00 189,03 191,48 218,37 206,44 212,08213,01 192,62 237,23
37,56
0,00

TARGET TOTAL CAPAIAN

KEMENDAGRI 4
DITJEN BINABANGDA
STATUS PENYUSUNAN PERDA PKP KUMUH DI INDONESIA
Status: 105 Kabupaten/Kota telah memiliki Perda PKP Kumuh

105

403

Sudah dan sedang proses Belum


KEMENDAGRI 5
DITJEN BINABANGDA
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PKP

SUB URUSAN PEMERINTAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA


A. Penyediaan dan rehabilitasi rumah
A. Penyediaan rumah bagi masyarakat
korban bencana kabupaten/kota
berpenghasilan rendah (MBR)
A. Penyediaan dan rehabilitasi B. Fasilitasi penyediaan rumah bagi
B. Penyediaan dan rehabilitasi rumah
rumah korban bencana provinsi masyarakat yang terkena relokasi
korban bencana nasional
1. PERUMAHAN B. Fasilitasi penyediaan rumah bagi program pemerintah daerah
C. Fasilitasi penyediaan rumah bagi kabupaten/kota.
masyarakat yang terkena
masyarakat yang terkena relokasi
relokasi program pemerintah C. Penerbitan izin pembangunan dan
program pemerintah Pusat
daerah provinsi pengembangan perumahan.
D. Pengembangan sistem pembiayaan
D. Penerbitan sertifikasi kepemilikan
perumahan bagi MBR
bangunan gedung (SKBG).

A. Penetapan sistem kawasan A. Penerbitan izin pembangunan dan


Penataan dan peningkatan kualitas
permukiman pengembangan kawasan permukiman.
2. KAWASAN kawasan permukiman kumuh dengan
B. Penataan dan peningkatan kualitas B. Penataan dan peningkatan kualitas
PERMUKIMAN luas 10 (sepuluh) ha sampai dengan
kawasan permukiman kumuh dengan kawasan permukiman kumuh dengan
dibawah 15 (lima belas) ha
luas 15 (lima belas) ha atau lebih. luas dibawah 10 (sepuluh) ha.

KEMENDAGRI 6
DITJEN BINABANGDA
PEMBAGIAN SUB URUSAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pusat Provinsi Kab/Kota


Penerbitan izin
Penetapan Sistem pembangunan dan
Kawasan - pengembangan
Permukiman kawasan
permukiman

Penataan dan Penataan dan Penataan dan


Peningkatan Peningkatan Peningkatan
Kualitas Kawasan Kualitas Kawasan Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh Permukiman Kumuh Permukiman Kumuh
≥ 15 Ha 10 Ha s/d < 15 Ha < 10 Ha

KEMENDAGRI 7
DITJEN BINABANGDA
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PKP

SUB URUSAN PEMERINTAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. PERUMAHAN DAN Pencegahan perumahan dan kawasan


KAWASAN PERMUKIMAN - - permukiman kumuh pada daerah
KUMUH kabupaten/kota.

4. PRASARANA, SARANA, Penyelenggaraan PSU di


Penyelenggaraan PSU
DAN UTILITAS UMUM lingkungan hunian dan kawasan Penyelenggaraan PSU perumahan.
(PSU) permukiman
permukiman

Sertifikasi dan registrasi bagi


5. SERTIFIKASI, Sertifikasi, kualifikasi, klasifikasi,
orang atau badan hukum yang Sertifikasi dan registrasi bagi orang
KUALIFIKASI, dan registrasi bagi orang atau
melaksanakan perancangan atau badan hukum yang melaksanakan
KLASIFIKASI, DAN badan hukum yang melaksanakan
dan perencanaan rumah serta perancangan dan perencanaan rumah
REGISTRASI BIDANG perancangan dan perencanaan
PERUMAHAN DAN perencanaan PSU tingkat serta perencanaan PSU tingkat
rumah serta perencanaan PSU
KAWASAN PERMUKIMAN kemampuan menengah kemampuan kecil
tingkat kemampuan besar.

KEMENDAGRI 8
DITJEN BINABANGDA
MEKANISME PELAKSANAAN KEWENANGAN URUSAN PKP

• Diselenggarakan sendiri • Diselenggarakan sendiri • Diselenggarakan sendiri


oleh Pusat oleh Provinsi oleh Kab/Kota
• Melimpahkan kepada • Menugasi Kab/Kota atas • Ditugaskan sebagian kepada
Gubernur atau instansi asas Tugas Pembantuan Desa
vertikal atas asas • Menugasi Desa
Dekonsentrasi
• Menugasi Daerah atas asas
Tugas Pembantuan

Pusat Provinsi Kab/Kota


(Psl 19) (Psl 20 ay 1) (Psl 20 ay 3)

KEMENDAGRI 9
DITJEN BINABANGDA
AMANAT PENANGANAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

UUD 45 UU 11/2005 UU 26/2007 UU 1/2011 & PP UU 23/2014 UU 28/2002 ttg


• Jaminan Kehadiran • Psl 6-14 Mengakui Hak • Psl 1, 17, 45 yang 14/2016 • Psl 12 & Lampiran D Bangunan Gedung
Negara dalam atas Ekonomi, Sosial dan mengamanatkan • Psl 4, 6, 7, 14, 15, 16, 17 yang mengamanatkan • Psl 7 Persyaratan
Kesejahteraan Warga Budaya pentingnya pengaturan dan 18. yang bahwa PRKP merupakan bangunan gedung yang
Negara (Psl. 28 & 33) kawasan permukiman mengamanatkan soal URUSAN WAJIB meliputi memenuhi syarat
(bagian dari struktur dan perencanaan, tugas, dan YANDAS (Konkuren) administratif, teknis dan
pola ruang) kewenangan pemda fungsi bangunan gedung
• Bab VIII Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas
terhadap PKP Kumuh
Pasal 96 WAJIB
pemerintah, provinsi,
kab/kota dan setiap orang
mencegah dan
meningkatkan kualitas
PKP Kumuh.
Pasal 96 mengatur teknis
tentang Pencegahan
Pasal 87 mengatur teknis
soal peningkatan kualitas
• PP 14/2016 muatan
teknis terdapat pada psl
102 s/s 121

KEMENDAGRI 10
DITJEN BINABANGDA
AMANAT MENETAPKAN KEBIJAKAN DAERAH
Dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah – UU No. 23 Tahun 2014

Oleh karenanya, HARUS


Psl 17. Daerah berhak Dengan tujuan, Memastikan
ADA Pembinaan dan
menetapkan kebijakan daerah pembangunan
Pengawasan terhadap
untuk menyelenggarakan hukum/kebijakan daerah,
penyelenggaraan urusan
Urusan Pemerintahan yang mendukung terselenggaranya
pemerintahan yang menjadi
menjadi Kewenangan Daerah otonomi daerah.
kewenangan daerah

KEMENDAGRI 11
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD

• Pasal 17 UU No. 23 Tahun 2014:


• DAERAH BERHAK menetapkan KEBIJAKAN DAERAH untuk
menyelenggarakan URUSAN PEMERINTAHAN YANG
MENJADI KEWENANGAN DAERAH.
• Daerah dalam menetapkan kebijakan Daerah, wajib berpedoman
pada norma, standar, prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat.
• Dalam hal kebijakan Daerah yang dibuat dalam rangka
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah tidak mempedomani norma, standar, prosedur, dan kriteria,
Pemerintah Pusat membatalkan kebijakan Daerah.
• Apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, Pemerintah Pusat belum
menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria, penyelenggara
Pemerintahan Daerah melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
KEMENDAGRI
menjadi kewenangan Daerah. DITJEN BINABANGDA
12
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD

• Pasal 236 UU No. 23 Tahun 2014:


1. Untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan, Daerah
membentuk Perda.
2. Dst
• Pasal 237 UU No. 23 Tahun 2014:
1. Asas pembentukan dan materi muatan Perda berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan dan asas hukum yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. dst
• Pasal 238 s/d 254 UU No. 23 Tahun 2014: mengatur tentang
perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, pengundangan,
evaluasi ranperda, proses dan tata cara penerapan perda dan perkada

KEMENDAGRI 13
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD

PERENCANAAN

PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH BERBENTUK PERATURAN

PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH BERBENTUK PENETAPAN

PEMBAHASAN PRODUK HUKUM DAERAH

PEMBINAAN TERHADAP RANCANGAN PHD BERBENTUK PERATURAN

EVALUASI RANCANGAN PERDA

NOMOR REGISTER

PENETAPAN, PENOMORAN, PENGUNDANGAN DAN AUTENTIFIKASI

PEMBATALAN PHD BERBENTUK PERATURAN

PENYEBARLUASAN

PARTISIPASI MASYARAKAT

KEMENDAGRI 14
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD

Kewenangan
Kab/Kota Pasal 4 PMDN 80/2015

Kewenangan
yang penggunaan Materi Kewenangan
sumberdayanya yang lokasinya
lebih efisien Muatan dalam daerah
apabila dilakukan kab/kota
kab/kota Perda

Kewenangan
yang manfaat atau
dampak
negatifnya hanya
dalam daerah
kab/kota
KEMENDAGRI 15
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD & Permendagri No. 43 Tahun 2015

Psl 98 Nomor Register Ranperda

Penetapan
• Rancangan Peraturan Daerah • Ditetapkan oleh KDH dengan
Bidang Pemda. membubuhkan TTD paling lama
• Rancangan Peraturan Daerah 30hr sejak ranperda disetujui
• No Register (Paling lama 7 hari bersama (DPRD & KDH)
Bidang Lainnya.
sejak ranperda diterima)
• PHD kecuali Bidang Pemda (Psl • Apabila KDH tidak TTD Ranperda
• Diberi NO REGISTRASI
521 PMDN No. 43/2015) – TUSI yang ber NOREG, tetap SAH
Dit PHD Ditjen OTDA menjadi PERDA & WAJIB
diundangkan

Disampaikan ke MDN dan


atau Gub sebagai GSWPP diundangkan
(3 hr sejak diterima) Disarankan/rekomendasikan
melakukan pembahasan
dengan DitSUPD II-Subdit
PKP, sesuai TUSI (PMDN
43/2015 Psl 640) KEMENDAGRI 16
DITJEN BINABANGDA
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI DITJEN BINA
PEMBANGUNAN DAERAH - KEMENDAGRI

KEMENDAGRI 17
DITJEN BINABANGDA
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI DITJEN BINA
PEMBANGUNAN DAERAH - KEMENDAGRI
DIREKTORAT SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN II – DITJEN BANGDA

1. penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;


2. penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi penyelenggaraan
pembangunan daerah;
3. pelaksanaan kebijakan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
4. pelaksanaan kebijakan fasilitasi koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi penyelenggaraan pembangunan daerah
dan antar Daerah;
5. pelaksanaan pembinaan umum fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi
penyelenggaraan pembangunan daerah;
6. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan pemetaan urusan pemerintahan;
7. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan standar pelayanan minimal penyelenggaraan urusan pemerintahan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar;
8. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan urusan
pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar; pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah;
9. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah; KEMENDAGRI 18
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

UU 32 TAHUN 2004 UU 23 TAHUN 2014


▪ Standar Pelayanan Minimal adalah standar suatu ▪ Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai
pelayanan yang memenuhi persyaratan minimal jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan
kelayakan. Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
▪ 15 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan setiap warga negara secara minimal.
Dasar. ▪ 6 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan
▪ Ditetapkan dengan Peraturan Menteri oleh Dasar.
masing-masing Menteri/Pimpinan LPND dengan
▪ Ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
konsultasi yang dikoordinasikan oleh Menteri
Dalam Negeri. ▪ Pengaturan terkait pemenuhan kebutuhan dasar
▪ Dominasi pengaturan terkait Produsen Pelayanan konsumen pelayanan

KEMENDAGRI 19
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

SPM NSPK

• SPM • NSPK
– Bagian dari NSPK – NSPK sebagai pedoman bagi daerah dalam
– Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan penyelenggaraan urusan Pemerintahan
mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar – Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib sebagai tatanan untuk penyelenggaraan
yang berhak diperoleh setiap warga negara pemerintahan daerah.
– Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan
secara minimal.
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
– Terkait urusan wajib pelayanan dasar – Prosedur adalah metode atau tata cara untuk
– Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
memenuhi kebutuhan dasar warga negara – Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi
– Wujud dari upaya pemerataan hasil dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
pembangunan daerah – Terkait semua urusan pemerintahan
– Dalam bentuk program dan kegiatan pemda – Dalam bentuk peraturan menteri, peraturan daerah,
dan lainnya

KEMENDAGRI 20
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

KEMENDAGRI 21
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

KEMENDAGRI 22
DITJEN BINABANGDA
MUATAN SPM LAYANAN 1 | PENYEDIAAN DAN
REHABILITASI RUMAH LAYAK HUNI BAGI KORBAN
BENCANA PROVINSI/KABUPATEN KOTA
PENERIMA LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR CARA MENGUKUR

1) Rumah Tangga yang memiliki 1. Rehabilitasi rumah rusak (ringan, Persentase jumlah rumah rusak
penghasilan batas upah minimal provinsi sedang) sesuai dengan kriteria akibat bencana alam yang ditangani
(UMP) keatas difasilitasi dengan rumah layak huni dan penggunaan (jumlah rumah yang diperbaiki +
bantuan hunian tetap sementara teknologi/bahan bangunan daerah jumlah rumah yang dibangun
selama maksimal 1 (satu) tahun. setempat sesuai kearifan lokal. kembali) terhadap jumlah total
2) Rumah tangga yang memiliki 2. Penyediaan rumah layak huni rumah rusak akibat bencana alam.
penghasilan dibawah UMP (pembangunan baru) bagi korban
mendapatkan pelayanan penyediaan bencana alam dilayani dengan luas
dan rehabilitasi rumah layak huni. rumah sebesar 36m2.
3) Penyediaan RLH melalui Relokasi
rumah korban bencana alam
diperuntukkan bagi seluruh
Indikator pengukuran
masyarakat yang menjadi korban
bencana alam. Jumlah unit rumah MBR yang ditangani
SPM = ----------------------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah total unit rumah MBR yang rusak akibat bencana alam

KEMENDAGRI
DITJEN BINABANGDA
MUATAN SPM LAYANAN 2 | PENYEDIAAN RUMAH LAYAK HUNI BAGI
MASYARAKAT YANG TERKENA RELOKASI PROGRAM
PROVINSI/KABUPATEN KOTA

PENERIMA LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR CARA MENGUKUR

Rumah tangga yang: 1. Relokasi masyarakat ke Persentase jumlah rumah


lokasi perumahan yang yang dibangun dan
1) Terdampak perubahan sosial layak huni yang telah dimanfaatkan (jumlah unit
budaya setempat. ditentukan pemerintah rumah yang dibangun +
2) Menghuni di lokasi bukan hak daerah dan sesuai dengan jumlah unit rumah susun
milik atau Program penataan tata ruang serta penggunaan sewa yang dibangun)
kawasan kumuh (squatter). teknologi/ bahan bangunan terhadap jumlah total rumah
3) Bersedia dan sepakat untuk daerah setempat sesuai untuk kepala keluarga yang
direlokasi. kearifan lokal. akan direlokasi.
4) Bersedia dan sepakat untuk
difasilitasi menghuni rumah
susun umum. Indikator pengukuran
Jumlah unit rumah yang dibangun dan dimanfaatkan
SPM = -------------------------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah total Kepala Keluarga terkena relokasi program pemerintah

KEMENDAGRI
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 45 TAHUN 2017
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Perencanaan,
Penganggaran,
Penyusunan Perda Pelaksanaan, dan Pengelolaan Aset
dan Kebijakan Monitoring dan Sumber Daya Pelayanan Publik
Daerah Evaluasi Alam Daerah
Pembangunan
Daerah

KEMENDAGRI 25
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2018
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD

Tata Cara Tata Cara Evaluasi


Perencanaan, Rancangan Peraturan Tata Cara Perubahan
Pengendalian, dan Daerah tentang RPJPD, RPJMD dan
Evaluasi RPJPD, RPJMD, RKPD
Pembangunan Daerah RKPD

KEMENDAGRI 26
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD

Indikator Kinerja Penyelengaraan Urusan PKP - LKPD

Cakupan
Persentase
Cakupan lingkungan
Cakupan Persentase luasan Proporsi
Rasio layanan Persentase yang sehat
Rasio Rumah Ketersediaan lingkungan permukiman rumah tangga
Permukiman rumah layak permukiman dan aman
Layak Huni Rumah permukiman kumuh di kumuh
Layak Huni huni yang yang tertata yang
Layak Huni kumuh kawasan perkotaan
terjangkau didukung
perkotaan
dengan PSU

KEMENDAGRI 27
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD

KEMENDAGRI 28
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD

Tahapan Pelaksanaan Pengendalian Dan Evaluasi

PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
DAN EVALUASI
DAN EVALUASI
TERHADAP
TERHADAP
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
RENCANA
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
DAERAH
Menjamin dan
Menjamin dan
Memastikan
Memastikan

EVALUASI TERHADAP
HASIL RENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH

Menilai dan
Memastikan
KEMENDAGRI 29
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD

Mekanisme Evaluasi Rancangan Perda tentang RPJPD dan RPJMD

KEMENDAGRI 30
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD

Status Penetapan Perda RPJMD Daerah Pilkada 2017

KEMENDAGRI 31
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 22 TAHUN 2018
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2019 BIDANG PKP
•Penyediaan dan rehabilitasi •Penyediaan hunian layak huni •Penyusunan dan pengembangan •Fasilitasi penyediaan dan •Kemudahan perizinan dalam
rumah yang layak huni bagi serta peningkatan kualitas data RTLH sebagai dasar pencadangan lahan untuk pembangunan perumahan untuk
korban bencana Rumah Tidak Layak Huni targeting program/kegiatan perumahan masyarakat masyarakat berpenghasilan
provinsi/kab/kota penyediaan hunian layak huni di berpenghasilan rendah (MBR) rendah (MBR) (penerapan
•Fasilitasi penyediaan rumah provinsi, kabupaten/kota Permendagri No. 55 Tahun
layak huni bagi masyarakat yang 2017)
terkena relokasi program pemda
prov/kab/kota

Penerapan Data Base Lahan bagi Kemudahan


RTLH
SPM Pera RTLH MBR Perizinan

•Mendorong pihak swasta •Pengentasan permukiman •Menyusun rencana penyediaan •Mengintegrasikan •Penegakkan peraturan terkait
(pengembang perumahan dan kumuh dengan indikator jumlah hunian layak huni atau program/kegiatan perbaikan tata bangunan untuk pencegahan
perbankan) dalam menyediakan rumah tangga yang terfasilitasi Dokumen RP3KP rumah dan penyediaan kumh.
hunian bagi masyarakat infrastruktur dasar (air minum,
berpenghasilan rendah (MBR) air limbah, persampahan) dalam
rangka penanganan permukiman
kumuh.

Pengembang Integrasi Penegakan


PKP Kumuh RP3KP
& Perbankan Program Hukum

KEMENDAGRI 32
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 7 TAHUN 2018
PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS DALAM PENYUSUNAN RPJMD

Tujuan Permendagri
Pembangunan No. 7 Tahun RPJMD
Berkelanjutan 2018

KLHS merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program.
KEMENDAGRI 33
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 7 TAHUN 2018
PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS DALAM PENYUSUNAN RPJMD
Status Progres Daerah yang Melaksanakan KLHS RPJMD Daerah Pilkada 2018

KEMENDAGRI 34
DITJEN BINABANGDA
STRATEGI PELAKSANAAN KEWENANGAN
PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI DAERAH
1. NSPK pelaksanaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Ditjen CK-Bangkim);
2. Dokumen perencanaan teknis (RPIIJM, RP3KP, RP3, RPKPKP, SPPIP, EHRA, RAD AMPL, SSK/Buku
Putih, dll) sebagai input antara kepada Dokrenda (RPJMD, RKPD dan Renstra);
3. Proses internalisasi (integrasi) dokumen perencanaan teknis ke dalam dokrenda;
4. Penetapan kawasan permukiman kumuh melalui SK Kepala Daerah dan updating pelaksanaan;
5. Penyusunan Peraturan daerah tentang pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman
kumuh, termasuk peraturan daerah terkait seperti bangunan gedung, rumah susun, perumahan/kawasan
permukiman;
6. Melakukan proses koordinasi melalui fasilitasi kebijakan, sinkronisasi dan harmonisasi urusan
termasuk NSPK sesuai kewenangan.
7. Kolaborasi program penanganan kumuh, dengan bidang air minum, sanitasi, bangunan gedung, jalan
lingkungan, dll (keciptakaryaan/infrastruktur permukiman);
8. Pendekatan pelaksanaan penanganan seperti kerjasama pemerintah – swasta, pemerintah – masyarakat,
pemerintah – masyarakat dan swasta;
9. Penguatan kelompok kerja (Pokja) di daerah seperti AMPL, PKP, dan Pokjanis Penyusunan Perda
P2KPKP Kumuh;
10. lainnya KEMENDAGRI 35
DITJEN BINABANGDA
Ayo bangun Perumahan
dan Kawasan Permukiman
Layak Huni….!!

KEMENDAGRI 36
DITJEN BINABANGDA
KEMENDAGRI
DITJEN BINA BANGDA

TERIMA KASIH
Ditjen Bina Pembangunan Daerah +62 21 7942656

supd2perkim@gmail.com

http://bangda.kemendagri.go.id

37

Anda mungkin juga menyukai