• Dinas PKP Provinsi • Provinsi KFD: • PKP Kumuh 26,867 Ha • Paket Kebijakan Ekonomi
• A= 11 (32%) • Tinggi = 12 (35%), XIII
• B= 10 (29%) • Sedang = 6 (17%), • Backlog Kepemilikan 11,6 • Inpres 3 Tahun 2016
• C= 13 (38%) • Rendah = 16 (47%) Juta Unit (terutama di 10 • PermenPUPR No. 5 Tahun
Kota Besar) 2016
• Dinas PKP Kab/Kota • Kab/Kota KFD: • Permendagri No. 86
• A= 17 (3%) • Backlog Penghunian 7,6 Tahun 2017
• Tinggi 127 (25%),
• B= 82 (16%) Juta Unit • Permendagri No. 55
• Sedang = 126 (24%),
• C= 415 (80%) Tahun 2017
• Rendah = 255 (51%)
• RTLH 2,51 Juta Unit • Permendagri No. 22
Tahun 2018
Kapasitas/Tipologi Kapasitas Fiskal Kebijakan
Tantangan
Dinas PKP Daerah
Sumber: PermenPUPR No. 800 Tahun 2016 Sumber: PMK 119/2017 Sumber: RPJMN 2015-2019, diolah
KEMENDAGRI 3
DITJEN BINABANGDA
STATUS CAPAIAN PENINGKATAN KUALITAS PKP KUMUH DI INDONESIA
Status: Prov Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Jambi, Sumut dan Sulsel masih sangat tinggi
Hektar
5.000,00
4.615,46
4.500,00
4.000,00
3.560,76
3.500,00 3.182,18
2.967,54 2.988,81
3.000,00
2.484,69
2.500,00
1.975,56 2.066,36
2.000,00
1.538,64
1.500,00 1.312,41 1.363,41
1.141,55 1.098,02
856,34 875,85
1.000,00 685,22
594,62 498,21 524,79
380,35 404,72 357,87 428,32 427,7 404,4
500,00 189,03 191,48 218,37 206,44 212,08213,01 192,62 237,23
37,56
0,00
KEMENDAGRI 4
DITJEN BINABANGDA
STATUS PENYUSUNAN PERDA PKP KUMUH DI INDONESIA
Status: 105 Kabupaten/Kota telah memiliki Perda PKP Kumuh
105
403
KEMENDAGRI 6
DITJEN BINABANGDA
PEMBAGIAN SUB URUSAN KAWASAN PERMUKIMAN
KEMENDAGRI 7
DITJEN BINABANGDA
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PKP
KEMENDAGRI 8
DITJEN BINABANGDA
MEKANISME PELAKSANAAN KEWENANGAN URUSAN PKP
KEMENDAGRI 9
DITJEN BINABANGDA
AMANAT PENANGANAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
KEMENDAGRI 10
DITJEN BINABANGDA
AMANAT MENETAPKAN KEBIJAKAN DAERAH
Dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah – UU No. 23 Tahun 2014
KEMENDAGRI 11
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD
KEMENDAGRI 13
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD
PERENCANAAN
NOMOR REGISTER
PENYEBARLUASAN
PARTISIPASI MASYARAKAT
KEMENDAGRI 14
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD
Kewenangan
Kab/Kota Pasal 4 PMDN 80/2015
Kewenangan
yang penggunaan Materi Kewenangan
sumberdayanya yang lokasinya
lebih efisien Muatan dalam daerah
apabila dilakukan kab/kota
kab/kota Perda
Kewenangan
yang manfaat atau
dampak
negatifnya hanya
dalam daerah
kab/kota
KEMENDAGRI 15
DITJEN BINABANGDA
DASAR HUKUM PENYUSUNAN PERDA
UU No 23 Tahun 2014 dan Permendagri No 80 Tahun 2015 ttg Pembentukan PHD & Permendagri No. 43 Tahun 2015
Penetapan
• Rancangan Peraturan Daerah • Ditetapkan oleh KDH dengan
Bidang Pemda. membubuhkan TTD paling lama
• Rancangan Peraturan Daerah 30hr sejak ranperda disetujui
• No Register (Paling lama 7 hari bersama (DPRD & KDH)
Bidang Lainnya.
sejak ranperda diterima)
• PHD kecuali Bidang Pemda (Psl • Apabila KDH tidak TTD Ranperda
• Diberi NO REGISTRASI
521 PMDN No. 43/2015) – TUSI yang ber NOREG, tetap SAH
Dit PHD Ditjen OTDA menjadi PERDA & WAJIB
diundangkan
KEMENDAGRI 17
DITJEN BINABANGDA
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI DITJEN BINA
PEMBANGUNAN DAERAH - KEMENDAGRI
DIREKTORAT SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN II – DITJEN BANGDA
KEMENDAGRI 19
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
SPM NSPK
• SPM • NSPK
– Bagian dari NSPK – NSPK sebagai pedoman bagi daerah dalam
– Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan penyelenggaraan urusan Pemerintahan
mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar – Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib sebagai tatanan untuk penyelenggaraan
yang berhak diperoleh setiap warga negara pemerintahan daerah.
– Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan
secara minimal.
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
– Terkait urusan wajib pelayanan dasar – Prosedur adalah metode atau tata cara untuk
– Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
memenuhi kebutuhan dasar warga negara – Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi
– Wujud dari upaya pemerataan hasil dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
pembangunan daerah – Terkait semua urusan pemerintahan
– Dalam bentuk program dan kegiatan pemda – Dalam bentuk peraturan menteri, peraturan daerah,
dan lainnya
KEMENDAGRI 20
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
KEMENDAGRI 21
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
KEMENDAGRI 22
DITJEN BINABANGDA
MUATAN SPM LAYANAN 1 | PENYEDIAAN DAN
REHABILITASI RUMAH LAYAK HUNI BAGI KORBAN
BENCANA PROVINSI/KABUPATEN KOTA
PENERIMA LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR CARA MENGUKUR
1) Rumah Tangga yang memiliki 1. Rehabilitasi rumah rusak (ringan, Persentase jumlah rumah rusak
penghasilan batas upah minimal provinsi sedang) sesuai dengan kriteria akibat bencana alam yang ditangani
(UMP) keatas difasilitasi dengan rumah layak huni dan penggunaan (jumlah rumah yang diperbaiki +
bantuan hunian tetap sementara teknologi/bahan bangunan daerah jumlah rumah yang dibangun
selama maksimal 1 (satu) tahun. setempat sesuai kearifan lokal. kembali) terhadap jumlah total
2) Rumah tangga yang memiliki 2. Penyediaan rumah layak huni rumah rusak akibat bencana alam.
penghasilan dibawah UMP (pembangunan baru) bagi korban
mendapatkan pelayanan penyediaan bencana alam dilayani dengan luas
dan rehabilitasi rumah layak huni. rumah sebesar 36m2.
3) Penyediaan RLH melalui Relokasi
rumah korban bencana alam
diperuntukkan bagi seluruh
Indikator pengukuran
masyarakat yang menjadi korban
bencana alam. Jumlah unit rumah MBR yang ditangani
SPM = ----------------------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah total unit rumah MBR yang rusak akibat bencana alam
KEMENDAGRI
DITJEN BINABANGDA
MUATAN SPM LAYANAN 2 | PENYEDIAAN RUMAH LAYAK HUNI BAGI
MASYARAKAT YANG TERKENA RELOKASI PROGRAM
PROVINSI/KABUPATEN KOTA
KEMENDAGRI
DITJEN BINABANGDA
PP NO. 45 TAHUN 2017
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Perencanaan,
Penganggaran,
Penyusunan Perda Pelaksanaan, dan Pengelolaan Aset
dan Kebijakan Monitoring dan Sumber Daya Pelayanan Publik
Daerah Evaluasi Alam Daerah
Pembangunan
Daerah
KEMENDAGRI 25
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2018
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD
KEMENDAGRI 26
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD
Cakupan
Persentase
Cakupan lingkungan
Cakupan Persentase luasan Proporsi
Rasio layanan Persentase yang sehat
Rasio Rumah Ketersediaan lingkungan permukiman rumah tangga
Permukiman rumah layak permukiman dan aman
Layak Huni Rumah permukiman kumuh di kumuh
Layak Huni huni yang yang tertata yang
Layak Huni kumuh kawasan perkotaan
terjangkau didukung
perkotaan
dengan PSU
KEMENDAGRI 27
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD
KEMENDAGRI 28
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
DAN EVALUASI
DAN EVALUASI
TERHADAP
TERHADAP
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
RENCANA
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
DAERAH
Menjamin dan
Menjamin dan
Memastikan
Memastikan
EVALUASI TERHADAP
HASIL RENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH
Menilai dan
Memastikan
KEMENDAGRI 29
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD
KEMENDAGRI 30
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
TATACARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI, RANCANGAN DANPERUBAHAN RPJPD, RPJMDDANRKPD
KEMENDAGRI 31
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 22 TAHUN 2018
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2019 BIDANG PKP
•Penyediaan dan rehabilitasi •Penyediaan hunian layak huni •Penyusunan dan pengembangan •Fasilitasi penyediaan dan •Kemudahan perizinan dalam
rumah yang layak huni bagi serta peningkatan kualitas data RTLH sebagai dasar pencadangan lahan untuk pembangunan perumahan untuk
korban bencana Rumah Tidak Layak Huni targeting program/kegiatan perumahan masyarakat masyarakat berpenghasilan
provinsi/kab/kota penyediaan hunian layak huni di berpenghasilan rendah (MBR) rendah (MBR) (penerapan
•Fasilitasi penyediaan rumah provinsi, kabupaten/kota Permendagri No. 55 Tahun
layak huni bagi masyarakat yang 2017)
terkena relokasi program pemda
prov/kab/kota
•Mendorong pihak swasta •Pengentasan permukiman •Menyusun rencana penyediaan •Mengintegrasikan •Penegakkan peraturan terkait
(pengembang perumahan dan kumuh dengan indikator jumlah hunian layak huni atau program/kegiatan perbaikan tata bangunan untuk pencegahan
perbankan) dalam menyediakan rumah tangga yang terfasilitasi Dokumen RP3KP rumah dan penyediaan kumh.
hunian bagi masyarakat infrastruktur dasar (air minum,
berpenghasilan rendah (MBR) air limbah, persampahan) dalam
rangka penanganan permukiman
kumuh.
KEMENDAGRI 32
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 7 TAHUN 2018
PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS DALAM PENYUSUNAN RPJMD
Tujuan Permendagri
Pembangunan No. 7 Tahun RPJMD
Berkelanjutan 2018
KLHS merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program.
KEMENDAGRI 33
DITJEN BINABANGDA
PERMENDAGRI NO. 7 TAHUN 2018
PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS DALAM PENYUSUNAN RPJMD
Status Progres Daerah yang Melaksanakan KLHS RPJMD Daerah Pilkada 2018
KEMENDAGRI 34
DITJEN BINABANGDA
STRATEGI PELAKSANAAN KEWENANGAN
PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI DAERAH
1. NSPK pelaksanaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Ditjen CK-Bangkim);
2. Dokumen perencanaan teknis (RPIIJM, RP3KP, RP3, RPKPKP, SPPIP, EHRA, RAD AMPL, SSK/Buku
Putih, dll) sebagai input antara kepada Dokrenda (RPJMD, RKPD dan Renstra);
3. Proses internalisasi (integrasi) dokumen perencanaan teknis ke dalam dokrenda;
4. Penetapan kawasan permukiman kumuh melalui SK Kepala Daerah dan updating pelaksanaan;
5. Penyusunan Peraturan daerah tentang pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman
kumuh, termasuk peraturan daerah terkait seperti bangunan gedung, rumah susun, perumahan/kawasan
permukiman;
6. Melakukan proses koordinasi melalui fasilitasi kebijakan, sinkronisasi dan harmonisasi urusan
termasuk NSPK sesuai kewenangan.
7. Kolaborasi program penanganan kumuh, dengan bidang air minum, sanitasi, bangunan gedung, jalan
lingkungan, dll (keciptakaryaan/infrastruktur permukiman);
8. Pendekatan pelaksanaan penanganan seperti kerjasama pemerintah – swasta, pemerintah – masyarakat,
pemerintah – masyarakat dan swasta;
9. Penguatan kelompok kerja (Pokja) di daerah seperti AMPL, PKP, dan Pokjanis Penyusunan Perda
P2KPKP Kumuh;
10. lainnya KEMENDAGRI 35
DITJEN BINABANGDA
Ayo bangun Perumahan
dan Kawasan Permukiman
Layak Huni….!!
KEMENDAGRI 36
DITJEN BINABANGDA
KEMENDAGRI
DITJEN BINA BANGDA
TERIMA KASIH
Ditjen Bina Pembangunan Daerah +62 21 7942656
supd2perkim@gmail.com
http://bangda.kemendagri.go.id
37