Anda di halaman 1dari 37

KURIKULUM

SD NEGERI ...
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

LOGO

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI ...
Akreditasi :
Jalan Jend. Sudirman Km 3.5 Telpon …………………… Palembang
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga, dengan ini Kurikulum SD NEGERI ... Tahun Pelajaran 2020/2015 ditetapkan/disahkan
untuk diberlakukan.

Palembang , Juli 2020


Ketua Komite Sekolah, Kepala SD Negeri ... Palembang,

…………………………………………….
…………………………………….
NIP
………………………………………………

Mengetahui :
Kepala DINAS PENDIDIKAN KOTA PALEMBANG

……………………………………………………..
NIP ………………………………………………
KATA PENGANTAR
Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,
khususnya pendidikan dasar umum, dengan ini kami SD Negeri ... Palembang menyusun
Kurikulum SD Negeri ... Palembang Tahun Pelajaran 2020/2021 yang merupakan revisi dan
pengembangan dari kurikulum SD Negeri ... Palembang tahun pelajaran 2013/2020. Sebagai
salah satu pelaksana Kurikulum 2013, maka Kurikulum SD Negeri ... Palembang Tahun
Pelajaran 2020/2015 khusus kelas VII dan VIII menerapkan Kurikulum 2013.
Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan di SD Negeri ..., dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan
hasil analisis konteks dan anlisis kondisi riil terhadap tenaga pendidik dan keadaan sarana-
prasarana yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara
realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Palembang, ….. Juli 2020


Kepala Sekolah,

………………………………………………
NIP
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan
C. Tujuan Pengembangan

BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan SD Negeri ... Palembang

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Kerangka Dasar
B. Struktur Kurikulum
C. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban dan Pola Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN


A. Permulaan Tahun Pelajaran
B. Waktu Belajar
C. Libur Sekolah
D. Rencana Kegiatan

BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
1. Silabus
2. RPP

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber
daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, sebagai SD pelaksana kurikulum 2013
untuk tahun pelajaran 2020/2015, termasuk SD Negeri ... Palembang, perlu
penyempurnaan terhadap dokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya.
Memperhatikan kondisi riil SD Negeri ... Palembang yang berada Jalan ....,
dengan akses yang mudah dijangkau dan merupakan salah satu SD yang ada di Kota
Palembang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi
tersebut.
Pengembangan kurikulum SD Negeri ... Palembang tahun pelajaran 2020/2015
mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SD Negeri ... Palembang ;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SD Negeri ... Palembang yang didasarkan
pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta
didik;
3. Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum
tahun 2013/2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga
pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan SD Negeri ... Palembang disusun berdasarkan hasil
penghitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2020/2015.
Kurikulum SD Negeri ... Palembang menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil SD Negeri ... Palembang dan Analisis Kondisi Lingkungan
Sekolah.

B. Landasan
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Dasar;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2020 tentang
Kurikulum SD;
9. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2020 tentang KTSP;
10. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2020 tentang Ekstrakurikuler;
11. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2020 tentang Pendidikan Kepramukaan;
12. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2020 tentang Buku;
13. Permendikbud Nomor 78 Tahun 2020 tentang Muatan Lokal;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Dasar
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SD/MTs), dan Sekolah SD/Madrasah Aliyah (SD/MA);
15. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013,
tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013;
16. Surat Edaran bersama Menteri Dagri No 420/176/SJ dan Mendikbud No
258/MPK.A/KR/2020 tgl 9 jan 2020 perihal Implementasi Kurikulum 2013;
17. Renstra Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2020;

C. Tujuan Pengembangan
Kurikulum SD Negeri ... Palembang disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu,
pengembangan Kurikulum SD Negeri ... Palembang memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus
untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SD Negeri ... Palembang
dilaksanakan juga program keputrian dan pendalaman agama Islam yang diisi dengan
kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu, peringatan hari-hari besar
keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau
memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan kurban dan bantuan sosial terhadap
warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di
RKAS.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Kurikulum SD Negeri ... Palembang disusun dengan memperhatikan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik
agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Daerah Sumedang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SD Negeri ...
Palembang memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan
peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada
mata pelajaran Prakarya.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SD Negeri ... Palembang memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah (mendukung Kota Palembang meraih penghargaan
Adipura Kencana) dengan menyelenggarakan Mulok Pengelolaan Lingkungan serta
Seni dan Budaya Palembang, merupakan kebutuhan dan ciri khas Kota Palembang
Tetapi tidak melupakan kebutuhan nasional dan global yang ditandai dengan adanya
pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.

5. Tuntutan dunia kerja


Kurikulum SD Negeri ... Palembang harus memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok atau PBKL
yang terintegrasi dalam mata pelajaran.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.

7. Agama
Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan untuk meningkatkan toleransi
dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

8. Dinamika perkembangan global


Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia
nyata/kehidupan sehari-hari.

9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian


autentintik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri
peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib
yang harus diikuti.

11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat


Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya.

13. Kesetaraan Gender


Kurikulum SD Negeri ... Palembang diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan
dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender

14. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa


Kurikulum SD Negeri ... Palembang dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-
nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran
di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di
luar sekolah.
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi
Unggul dalam Prestasi, Agamis, Berbudaya Lingkungan, dan Berdaya Saing
Global

Visi Sekolah SD Negeri ... diwujudkan melalui beberapa Indikator Keberhasilan :

1. Unggul dalam PRESTASI


Unggul dalam PRESTASI, yaitu memiliki keunggulan dalam mutu pada bidang
akademik, teknologi, dan non akademik. Diharapkan SD Negeri ... dapat menjadi
sekolah yang unggul yang Indikator ketercapaiannya di ukur dari

a. Unggul dalam pencapaian nilai rata-rata UN dan US


b. Unggul dalam Meningkatnya lulusan yang di terima di SMA/SMK ternama
c. Unggul dalam penguasaan teknologi informasi
d. Unggul dalam meraih prestasi di berbagai lomba baik tingkat kota, provinsi,
maupun nasional

2. Agamis
Agamis merupakan perwujudan dari aktivitas penanaman akhlak atau perilaku yang
terpuji dalam membentuk generasi yang memiliki disiplin tinggi, komitmen dengan
tugas dan tanggung jawab terhadap segala suatu yang dilakukan, sebagai indikator
keterlaksanaan agamis dalam akhlak, yaitu

a. Unggul dalam aktivitas menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang di anut
b. Unggul dalam memiliki kepudulian rasa sosial
c. Unggul dalam kepribadian yang baik, dan bertanggung jawab
3. Berbudaya Lingkungan
Sekolah yang berbudaya adalah sekolah yang dapat menumbuh kembangkan dan
menerapkan nilai-nilai estetika serta dapat mengimplementasikan nilai-nilai karakter
melalui pembiasaan dan keteladanan. Sebagai indikator kertalsanaannya sebagai
berikut :

a. Memiliki sikap cinta tanah air bagi seluruh warga sekolah


b. Terwujudnya nilai-nilai karakter dalam berbagai aktivitas di sekolah
c. Tercapainya budaya bersih, disiplin, dan saling menghormati antar warga sekolah
d. Terwujudnya lingkungan sekolah yang ramah lingkungan

4. Berdaya saing Global


Berdaya saing global merupakan wujud dari komitmen kompetetif yang harus dimiliki
sekolah sehingga memiliki kemampuan daya saing secara menyeluruh. SD Negeri ...
berharap warga sekolah memiliki daya baik di tingkat lokal, nasional, maupun
internasional. Indikator keterlaksanaannya diurkur dari

a. Meningkatnya kepercayaan masyarakat melalui out-come PPDB.


b. Meningkatnya pencapaian prestasi sekolah.
c. Meningkatnya prestasi siswa, guru dan tenaga kependidikan baik pada even
daerah, nasional, maupun internasional.
d. Terbukanya akses sekolah terhadap perkembangan global.

C. Misi
1. Melaksankan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap peserta didik
berkembang secara optimal sesuaai dengan potensi yang dimilikinya.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
3. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan buadaya bangsa
sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
4. Menerapkan managemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan
kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
5. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat dikembangkan secara optimal untuk mencapai hasil yang dapat
bersaing baik tingkat nasional maupun global.
D. Tujuan SD Negeri ... Palembang
1. Mewujudkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
seimbang, serta menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berbudaya.
2. Mewujudkan iklim kerja yang mampu menumbuhkan semangat keunggulan bagi
seluruh warga sekolah.
3. Terciptanya warga sekolah yang arief dalam bertindak sesuai dengan penghayatan
dan pengamalan ajaran agama yang dianut.
4. Terwujudnya peran serta semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah
dalam mewujudkan tujuan sekolah.
5. Berkembangnya potensi peserta didik secara optimal, sehingga tercapai prestasi yang
dapat bersaing baik ditingkat, lokal, nasional maupun internasional.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial
di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Dasar Nasional; dan

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

B. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SD/MTs) merupakan


tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seorang peserta didik SD/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang
untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi
dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi
vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MTs dapat dilihat pada Tabel berikut.
Kompetensi Inti SD/MTs

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama menghayati ajaran agama menghayati ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku jujur,
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya royong), santun, percaya royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi diri, dalam berinteraksi diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan secara efektif dengan secara efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan
pergaulan dan pergaulan dan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya

3. Memahami pengetahuan 3. Memahami dan 3. Memahami dan


(faktual, konseptual, dan menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan
prosedural) berdasarkan (faktual, konseptual, dan (faktual, konseptual, dan
rasa ingin tahunya tentang prosedural) berdasarkan prosedural) berdasarkan
ilmu pengetahuan, rasa ingin tahunya tentang rasa ingin tahunya tentang
teknologi, seni, budaya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
terkait fenomena dan teknologi, seni, budaya teknologi, seni, budaya
kejadian tampak mata terkait fenomena dan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mengolah, menyaji, dan 4. Mengolah, menyaji, dan
menyaji dalam ranah menalar dalam ranah menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, konkret (menggunakan, konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan memodifikasi, dan memodifikasi, dan
membuat) dan ranah membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis, abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca, menghitung, membaca, menghitung, membaca, menghitung,
menggambar, dan menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai mengarang) sesuai mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain sekolah dan sumber lain sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut yang sama dalam sudut yang sama dalam sudut
pandang/teori pandang/teori pandang/teori

2. Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SD/MTs terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B. Khusus untuk MTs, dapat ditambah dengan mata pelajaran
keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.

Struktur kurikulum SD/MTs adalah sebagai berikut


ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 38 38 38

Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah maksimal 2
(dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya, satuan pendidikan
wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti
dapat diganti setiap semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan
sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan
potensi masing-masing satuan pendidikan

C. Muatan Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 2013/2020 SD pelaksana Kurikulum 2013 memiliki kewajiban untuk
menyusun KTSP dan melaksanakannya. Sebagai salah satu SD pelaksana Kurikulum
2013, maka SD Negeri ... Palembang memilki struktur kurikulum yang diberlakukan bagi
kelas (kurikulum 2013).
Untuk kelas X mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok
mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok Peminatan, dan Lintas Minat, yang
semuanya mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

No. Domain Kompetensi


Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
1. Sikap jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
2. Pengetahuan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
3. Keterampilan dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti sebagai berikut;

No. Domain Kompetensi Inti


1. Sikap 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
No. Domain Kompetensi Inti
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
1. Memahami,menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
2. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
2. Pengetahuan
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
No. Domain Kompetensi Inti
1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
3. Keterampilan
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
3. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang untuk selanjutnya
dirumuskan menjadi materi ajar dan mata pelajaran.

1. Muatan Lokal
Muatan Lokal dikembangkan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan identifikasi dan analisis konteks kurikulum.
Identifikasi konteks kurikulum meliputi analisis ciri khas, potensi, keunggulan,
kearifan lokal, dan kebutuhan/tuntutan daerah. Metode identifikasi dan analisis
disesuaikan dengan kemampuan tim.
b. Menentukan jenis muatan lokal yang akan dikembangkan.
Jenis muatan lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan
persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan,
pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal
lainnya (dimensi fisik).
1) Budaya lokal mencakup pandangan-pandangan yang mendasar, nilai-nilai
sosial, dan artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang bersifat
lokal.
2) Kewirausahaan dan pra-vokasional adalah muatan lokal yang mencakup
pendidikan yang tertuju pada pengembangan potensi jiwa usaha dan
kecakapannya.

3) Pendidikan lingkungan & kekhususan lokal lainnya adalah mata pelajaran


muatan lokal yang bertujuan untuk mengenal lingkungan lebih baik,
mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan, dan mengembangkan
potensi lingkungan.

4) Perpaduan antara budaya lokal, kewirausahaan, pra-vokasional, lingkungan


hidup, dan kekhususan lokal lainnya yang dapat menumbuhkan suatu
kecakapan hidup.

Berdasarkan hasil analisis keunggulan kota DKI PALEMBANG , maka jenis


muatan yang dilaksanakana di SD NEGERI ... yaitu pengelolaan lingkungan hidup
dan kuliner tradisional
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengelolaan lingkungan hidup merupakan mata pelajaran muatan local yang
dilaksanakan secara monolitik berdiri sendiri dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran per minggu. Guru yang mengampu mata pelajaran mulok
pengelolaan lingkungan hidup, harus menyusun kompetensi dasar dan
indicator, silabus, RPP, dan petunjuk pembelajaran.
2) Kuliner tradisional, mengajarkan tentang berbagai jenis makanan Palembang
dan bagaimana mengolah dan menyajikannya.

2. Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Pramuka (Ekskul wajib)
b. PaSD nta
c. PKS
d. KIR
e. ROHIS
f. PMR
g. Seni dan Jurnalistik
h. Karate
i. Paduan Suara

Beberapa kegiatan pengembangan diri (dalam kegiatan ekstrakurikuler) yang


dilaksanakan di SD NEGERI ...:

1) Pramuka
Tujuan
Tujuan Pramuka di SD NEGERI ...adalah:
 Menjadikan ekstrakurikuler pramuka menjadi organisasi yang mengangkat
nama baik SD NEGERI ...di bidang kepramukaan;
 Meningkatkan kemandirian siswa SD Negeri Negeri ...;
 Meningkatkan rasa cinta tanah air;
 Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan di manapun berada;
 Cepat tanggap dalam menghadapi masalah;
 Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kedisplinan; dan
 Menerapkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupan sehari hari.

Materi Pramuka :
 Perkemahan,

 Tanda Jejak dan Pengenalan Medan,


 P3K, dan

 Api Unggun.

2) Dst

3. Pengaturan Beban dan Pola Belajar

a. Pengaturan Beban Belajar


Di SD NEGERI ...,beban belajar menggunakan sistem paket, dengan pengaturan
sebagai berikut :
1) Beban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu
2) Beban belajar satu minggu untuk kelas X adalah 42 jam, kelas XI dan XII adalah
44 jam
3) Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit
4) Beban belajar kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
5) Beban belajar kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun paling sedikit 34 minggu
dan paling banyak 38 minggu

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan JaSD ni, Olah Raga, dan
8. 3 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24 24 24
Minggu
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan dan Lintas Minat
18 20 20
Akademik
Jumlah 42 44 44

b. Pola Belajar
Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu
mata pelajaran yang bersangkutan.

4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata Pelajaran dengan
berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik
pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di SD NEGERI ... meningkatkan
kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan
ideal. Ketuntasan minimal di SD Negeri Negeri ... ditentukan dengan memperhatikan
aspek : 1) intake peserta didik (nilai rapor SD, hasil tes masuk SD Negeri ..., SKHUN) ,
2) kompleksitas (karakteristik kompetensi dasar), dan 3) sarana penunjuang
(laboratorium, perpustakaan, buku siswa dan buku guru). Sesuai Permendikbud No 81A
tahun 2013, maka KKM SD Negeri Negeri ... tahun pelajaran 2020/2015 ditetapkan
sebagai berikut :
1) Kompetensi Pengetahuan = 2,66
2) Kompetensi Keterampilan = 2,66
3) Kompetensi Sikap = B (Baik).

5. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan kelas
1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan
dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau
alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Khusus untuk Kelas X, peserta didik harus mencapai KKM untuk Kompetensi
Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang
berlaku.
4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
- Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
- Tidak terlibat tindak kriminal
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, 3 (tiga) mata pelajaran atau lebih dan
memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6) Peserta didik dinyatakan tidak naik, apabila:
1. memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas program peminatan
2. memiliki nilai tidak tuntas 3 (tiga) atau lebih mata pelajaran yang bukan ciri
khas peminatan.
Sebagai contoh :
i. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang
tidak tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi
ii. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas
pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
iii. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya tidak boleh memiliki nilai yang tidak
tuntas pada mata pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya dan Antropologi.

b) Kriteria Kelulusan
Untuk tahun pelajaran 2020/2015, kelas XII masih menggunakan kurikulum 2006,
maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat
(1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan
Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas X sampai
dengan semester 6 kelas XII.
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jaSD ni, olahraga, dan kesehatan.
Kriteria nilai baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia:
80 -100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
 Kerajinan melaksanakan ibadah ;
 Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;
 Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;
 Mematuhi aturan sekolah ;
 Hormat terhadap pendidik ;
 Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian:
80 -100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
 Menunjukkan kemauan belajar ;
 Ulet tidak mudah menyerah ;
 Mematuhi aturan sosial ;
 Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;
 Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ;
 Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ;
 Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
c) Kelompok mata pelajaran estetika:
80 -100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Apreasiasi Seni :
 Seni Suara
 Seni Lukis
 Seni Rupa
(2) Kreasi Seni :
 Seni Suara
 Seni Lukis
 Seni Rupa
d) Kelompok mata pelajaran JaSD ni, Olahraga dan Kesehatan:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
 Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan pendidikan ;
 Kebiasaan hidup sehat dan bersih
 Tidak merokok
 Tidak menggunakan Narkoba
 Disiplin waktu
 Keterampilan melakukan gerak olah raga
7) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah sama dengan KKM semester
6 (enam) untuk masing-masing mata pelajaran;
b) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata pelajaran yang diujikan
paling rendah sama dengan rata-rata KKM semester 3 sampai dengan 6.
8) Lulus UJIAN NASIONAL.
9) Target kelulusan untuk tahun pelajaran 2013/2020 adalah 100%
10) Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program
baik akademik dan non akademik yang terangkum dalam program
pengembangan diri dan ektrakurikuler, progran pendidikan karakter bangsa, dan
program peningkatan penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.

6. Kriteria Peminatan
Hal-hal yang berkaitan dengan peminatan
a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X kurikulum 2013:
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan linats minat
dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran
minat, bakat, dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport,
SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal (SD/MTs.)
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 20
orang dan maksimal 32 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-
prasarana yang tersedia di SD Negeri 3 Palembang , ditentukan peminatan
yang dilaksanakan hanya Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), dan
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan jumlah masing-masing rombongan belajar
yaitu 7 (tujuh) untuk MIA dan 5 untuk IIS.
c. Lintas minat disediakan dengan masing-masing peserta didik memilih
dua mata pelajaran yang ditawarkan (lihat struktur kurikulum) melalui angket yang
dibagikan pada saat mendaftar. (angket terlampir)
d. Penentuan Peminatan Kelas X
1) Pengolahan nilai raport, dan SKHUN: Untuk peminatan MIA yang diutamakan
adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk
peminatan IIS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa
Indonesia.
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua
(angket terlampir)
3) Rekomendasi dari sekolah asal (SD/MTs)
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun lintas
minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui
oleh orang tua.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup


Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang
keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan
hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis
dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning), dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan
personal skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta
didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar,
bukan pada terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,
kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan
kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan
keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan
didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan
ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan
berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan
kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus
mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih
bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain,
mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang
lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


SD Negeri Negeri ... mengintegrasikan PBKL dalam mata pelajaran yang relevan
dengan terlebih dahulu menganalisis potensi keunggulan lokal dan kesiapan sekolah.
Integrasi PBKL dilakukan pada mata pelajaran Seni Budaya, Sejarah, dan Geografi.
Untuk Pendidikan karakter bangsa di SD Negeri 3 Palembang diintegrasikan
pada semua mata pelajaran dengan nilai-nilai karakter yang relevan dengan masing-
masing mata pelajaran tersebut, serta menerapkan keteladan yang dipraktekan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 6 (tiga) hari
untuk melaksanakan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD), yaitu mulai tanggal 7 sampai
dengan 12 Juli 2020.
Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari
Senin tanggal 14 Juli 2020.

B. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 4.1 Waktu Belajar SD Negeri ... PALEMBANG


HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.30 – 17.10
Selasa 07.30 – 17.10
Rabu 07.30 – 17.10
Kamis 07.30 – 17.10
Jum’at 07.30 – 11.45
Sabtu 07.30 – 11.45
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:

Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efekti
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2020 4 2 pelaksanaan MOPD, dan Libur
Awal Ramadhan
Juli-Agustus 2020 5 3 Libur Idul Fitri
September 2020 4 4
Oktober 2020 5 5
November 2020 4 4
Ulangan Akhir Semester, Pengisian
Desember 2020 4 3
LHB dan Libur Akhir Semester
Januari 2015 5 2 Libur Akhir Semester
Pebruari 2015 4 4
Maret 2015 4 3 Perkiraan Ujian Sekolah Utama
April 2015 4 3 Perkiraan Ujian Nasional Utama
Mei 2015 5 5
Ulangan Kenaikan Kelas dan Libur
Juni 2015 4 2
Akhir Semester
Jumlah 52 40

C. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
· Libur Semester 1: 29 Dersember 2020 – 3 Januari 2015
· Libur Semester 2: 22 Juni 2015– 5 Juli 2015
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
· Tahun Baru
· Idul Fitri dan Cuti Bersama
· Idul Adha
· Tahun Baru Imlek
· Tahun Baru Hijriah
· Hari Raya Nyepi
· Maulid Nabi Muhammad saw.
· Tahun Baru Imlek
· Wafat Isa Al masih
· Hari Raya Waisak
· Kenaikan Isa Al Masih
· Hari Kemerdekaan RI
· Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
· Hari Raya Natal

D. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2020-2015 adalah sebagaimana tertera pada tabel
berikut ini.

RENCANA KEGIATAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2020-2015

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.


1. Penerimaan Peserta didik Baru 9 – 18 Juni 2020
2. Daftar Ulang Peserta Didik Baru 23– 28 Juni 2020
3. Pembuatan jadwal pembelajaran 1– 13 Juli 2020
4. Pembagian Kelas X 5 Juli 2020
5. Masa Orientasi Peserta
7 – 12 Juli 2020
Didik(MOPD)
6. Pembagian Kelas X 5 Juli 2020
7. Pembagian Kelas XI 9 – 12 Juli 2020
8. Rapat Pleno Komite (OT Peserta 8Juli 2020
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.
didik)
9. Rapat Persiapan KBM Semester I 12 Juli 2020
10. Hari pertama tahun pelajaran
14 Juli 2020
2020-2015
11. Menyusun program penialaian,
Minggu ke 2 Juli 2020
remedial, dan pengayaan
12. Rapat Koordinasi TU Setiap hari Senin Minggu 1 X 1 Bulan
Ketiga
13. Rapat Kordinasi Wali Peserta Setiap hari Senin Minggu 1 X 1 Bulan
Didik Kedua
14. Rapat Kordinasi Pembina OSIS Setiap hari Senin Minggu 1 X 1 Bulan
Pertama
15. Rapat Koordinasi Staf & wakil Setiap hari Senin Minggu 1 X 1 Bulan
Keempat
16. Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2020 Upacara
17. Remedial/Pengayaan Di luar jam
Setiap hari efektif belajar
PBM
18. Pesantren Kilat 17- 19 Juli 2015
19. Libur Idul Fitri 21 Juli– 2 Agustus 2020
20. Latihan Dasar Kepemimpinan
Oktober 2020
Siswa (LDKS)
21. Pemilihan Ketua OSIS Periode
November 2020
2020/2015
Rapat Evaluasi Smt. 1 &
22. 2 Desember 2020
Persiapan Smt.2
23. Pembagian LHBPD 27 Desember 2020
29 Des. 2020– 3 Januari
24. Libur Semester 1
2015
25. Hari pertama semester 2 5 Januari 2015
Rapat Pembentukan Panitia
26. Januari 2015
US/UN
27. Pemantapan Materi Kelas XII Januari – April 2015
28. TO Ujian Sekolah Jan., Feb., 2015
29. Ujian Praktik Maret 2015
30. Ujian Sekolah Maret 2015
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.
31. TO Ujian Nasional Feb., Maret2015
32. Ujian Nasional April 2015
33. Rapat Kelulusan Mei 2015
34. Pelepasan Peserta Didik kelas XII Mei 2015
Rapat Kenaikan Kelas + Evaluasi
35. 18 Juni 2015
Tahun Pelajaran 2013-2020
36. Pembagian LHB 20 Juni 2015

LAMPIRAN
1. Silabus
2. RPP
3. Tim Pengembang Kurikulum
4. Jadwal Kerja

Anda mungkin juga menyukai