A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunilasi Digital, dan
Dasar Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 :Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep 3.1.1 Mendeskripsikan besaran, satuan, dan
besaran pokok, besaran dimensi
turunan dan satuan 3.1.2 Mengelompokkan besaran-besaran fisis
dalam pengukuran 3.1.3 Mendeskripsikan prinsip-prinsip
pengukuran besaran fisis
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
3.1.1.1 Siswa dapat menentukan besaran dari hasil pengukuran.
3.1.1.2 Siswa dapat menjelaskan satuan dalam suatu pengukuran
3.1.2.1 Setelah melakukan diskusi, siswa dapat menentukan kelompok besaran
yang termasuk dalam besaran pokok.
3.1.2.2 Setelah melakukan diskusi, siswa dapat menentukan besaran-besaran
turunan dalam bentuk tabel.
3.1.2.3 Setelah melakukan diskusi, siswa dapat menentukan dimensi dari
besaran-besaran turunan yang telah ditabelkan
Pertemuan Kedua
3.1.3.1 Siswa dapat menjelaskan pengkuran tunggal
3.1.3.2 Siswa dapat menjelaskan pengukuran berulang
3.1.3.3 Siswa dapat menjelaskan ketidakpastian dari suatu pengukuran
3.1.3.4 Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menentukan
ketidakpastian dari pengukuran tunggal
3.1.3.5 Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menentukan
ketidakpastian dari pengukuran berulang
3.1.3.6 Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menentukan
ketidakpastiandari pengukuran tidak langsung
Pertemuan Ketiga
Ulangan Harian
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a) Fakta
- Besaran dinyatakan dalam bentuk angka.
- Satuan dinyatakan sebagai pembanding ukuran suatu benda.
- Besaran pokok terdiri dari satu besaran.
- Besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran.
- Dimensi menunjukkan cara penyusunan besaran.
b) Konsep
- Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur.
- Satuan adalah suatu pembanding ukuran yang telah disepakati.
- Satuan Internasional adalah sistem yang diadopsi dari sistem metric
(meter, kilogram dan sekon, disingkat MKS) untuk digunakan di seluruh
dunia.
- Besaran pokok adalah besaran yang tidak tersusun oleh besaran lain
dengan satuan tertentu.
- Besaran turunan adalah gabungan dari sejumlah besaran pokok.
- Besaran scalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki
arah.
- Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah.
- Dimensi adalah cara yang menunjukkan penyusunan suatu besaran.
c) Prinsip
- Besaran-besaran pokok terdiri dari besaran sebagai berikut:
Besaran Pokok Satuan Lambang Satuan
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon s
Suhu Kelvin K
Kuat arus Ampere A
Intensitas cahaya Candela cd
Jumlah zat Mol mol
d) Prosedur
- Melakukan percobaan pengukuran tunggal untuk menentukan massa
kelereng dengan menggunakan neraca digital.
- Melakukan percobaan pengukuran berulang untuk menentukan
diameter kelereng dengan menggunakan micrometer sekrup dan jangka
sorong.
Pertemuan Kedua
a) Fakta
- Mengukur massa kelereng/bola bekel menggunakan neraca ohauss atau
neraca digital.
- Mengukur diameter kelereng/bola bekel dengan micrometer sekrup dan
jangka sorong.
- Menghitung volume kelereng/bola bekel dengan pengukuran tidak
langsung yang didapatkan dari pengukuran massa dan diameter
kelereng.
b) Konsep
- Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan sesuatu
lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan
- Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan sekali saja
terhadap objek ukur.
- Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan sebanyak N
kali terhadap objek ukur (besaran) yang sama sehingga akan diperoleh
nilai data lebih mendekati kebenaran.
- Pengukuran langsung adalah pengukuran yang nilainya langsung
ditunjukkan oleh alat ukur.
- Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran yang tidak langsung
ditunjukkan dengan alat ukurnya melainkan harus melalui pengukuran
langsung dan penghitungan matematis.
- Ketidakpastian pengukuran adalah suatu parameter yang berhubungan
dengan hasil pengukuran yang mengkarakteristikkan penyebaran nilai-
nilai layak yang dikaitkan pada besaran ukur.
c) Prinsip
- Bagian-bagian dari jangka sorong adalah sebagai berikut:
2
NΣx 2− ( Σx )
-
Δx=
1
N √ N −1
Ketidakpastian pengukuran tidak langsung didapatkan dari persamaan
Δz Δx Δy
=|n|| |+|m|| |
z x y
E. Model dan Metode Pembelajaran
Metode Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Guided Discovery Learning, Cooperative
Learning tipe STAD
Metode Pembelajaran : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
diskusi kelompok
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media Pembelajaran Alat:
1. Laptop 1. Penggaris
2. LCD 2. Jangka Sorong
3. Power point 3. Mikrometerskrup
4. Video 4. Busur
Sumber Belajar:
Giancoli, Douglas C. 2014. Physics Principles with Application 7th Ed. America:
Pearson Education, Inc.
Serway, R. A. Dam Jewett Jr.., J. W. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik, Ed. 6
Buku I. Boston: Brook Cole Cengage Learning.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Langkah
Rincian Kegiatan Waktu
Kegiatan
Pendahulu Pendidik mengucapkan salam dan menyiapkan peserta 10
an didik secara psikis (berdoa) dan fisik (presensi) menit
Motivasi
Pendidik memotivasi belajar peserta didik untuk
mempelajari tentang besaran, satuan dan dimensi
Apersepsi
(Mengamati)
Pendidik meminta dua peserta didik untuk mengukur
panjang meja dengan menggunakan jengkal.
(Menanya)
Pendidik menanyakan berapa jengkal yang
dihasilkan dari pengukuran yang dilakukan?
Dari jawaban peserta didik, pendidik menanyakan
lagi manakah yang disebut nilai dan manakah yang
disebut satuan?
Pendidik menanyakan apakah hasil kedua peserta
didik dalam melakukan pengukuran tersebut
sama?
Mengapa hasil pengukuran menggunakan jengkal
antara satu peserta didik dengan peserta didik yang
lain tidak sama padahal yang diukur adalah meja
yang sama?
Inti 1. Present goal and set 60
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang menit
harus dicapai oleh peserta didik dan mempersiapkan
peserta didik untuk siap belajar.
2. Present information
Pendidik memberikan informasi dan mengarahkan
mengarahkan pesera didik untuk melakukan diskusi
kelompok untuk menyebutkan besaran pokok dan
turunan beserta satuan dan dimensinya.
3. Organize student into learning team
Pendidik membagi peserta didik dalam 6 kelompok.
Pendidik membantu kelompok melakukan diskusi
secara efisien.
4. Assist team work and study
Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi
dibawah bimbingan pendidik.
Pendidik membantu mengarahkan masing-masing
kelompok yang mengalami kesulitan selama
mengerjakan tugasnya.
5. Test on materials
Pendidik menguji pengetahuan peserta didik dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
6. Provide recognition
Pendidik memberikan pengakuan dan penghargaan
terhadap usaha dan hasil kerja kelompok.
Pendidik membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan yang didapat dari pembelajaran
Penutup Pendidik memberikan tindak lanjut berupa tugas 20
rumah kepada peserta didik menit
Pendidik melakukan refleksi dengan meminta peserta
didik menuliskan komentar di kertas dan dikumpulkan
di meja pendidik
Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan doa
dan salam
Pertemuan Kedua
Langkah
Rincian Kegiatan Waktu
Kegiatan
Pendahulua Pendidik mengucapkan salam dan menyiapkan 10
n peserta didik secara psikis (berdoa) dan fisik (presensi) menit
Motivasi
Pendidik memotivasi belajar peserta didik untuk
mempelajari tentang pengukuran
Apersepsi
(Mengamati)
Pendidik meminta dua peserta didik untuk mengamati
video
(Menanya)
Pendidik menanyakan apa yang ingin ditanyakan
melaui video tersebut
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai oleh peserta didik
Inti Merumuskan Masalah 60
Pendidik membagi peserta didik dalam 6 kelompok menit
Pendidik memberikan LKPD kepada masing-masing
kelompok
Merumuskan Hipotesis
Peserta didik merumuskan hipotesis yang relevan
dengan permasalahan yang disajikan dalam
apersepsi
Mengumpulkan Data (Mencoba)
Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya
kemudian melakukan percobaan dan mencatat data
hasil percobaannya di LKPD
Menganalisis Data (Mengasosiasi)
Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi
untuk mengerjakan LKPD dibawah bimbingan
pendidik.
Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
Merumuskan Kesimpulan (Mengkomunikasi)
Pendidik membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan yang didapat dari pembelajaran
Penutup Pendidik memberikan tindak lanjut berupa tugas 20
rumah kepada peserta didik menit
Pendidik melakukan refleksi dengan meminta peserta
didik menuliskan komentar di kertas dan
dikumpulkan di meja pendidik
Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan doa
dan salam
Pertemuan ke-3
Ulangan Harian 1
H. Penilaian
Jenis Teknik
Ranah Instrumen Penilaian
Penilaian Penilaian
Sikap Non-Tes Observasi Lembar Penilaian Sikap
(terlampir)
Pengetahuan Tes Tes Tulis LKPD (terlampir)
Ketrampilan Non-Tes Observasi Lembar Penilaian
Ketrampilan (Terlampir)
… …
watt
P=
W watt [ M ][ L ] 2
(W) Daya
t (W) [ T ]−2
Tuntas/Tidak
Nama peserta didik Jumlah skor Nilai
No tuntas
1
2
..
..
ds
t
Rentang Kriteria Nilai
Nilai
80 – 100 Baik Sekali A
70 – 79 Baik B
60 – 69 Cukup C
<60 Kurang D
Δx 2
= ×100 %
x̄ 2
0, 02905
¿ ×100 %
3,58
¿ 10 , 8% ( 4 AP )
Jadi, pada pengukuran 2
diperoleh
( x̄ 2 ±Δx1 ) =( 3 , 580±0 , 029 )
cm
d. Pengukuran yang lebih teliti
dan lebih tepat pada
pengukuran dua yaitu
( x̄ 2 ±Δx1 ) =( 3 , 580±0 , 029 ) cm
3 C2 Terdapat tiga alat ukur a. Mistar 10
panjang, yaitu mistar, jangka b. Jangka sorong
sorong, dan mikrometer c. Mikrometer sekrup
sekrup. Tentukan alat yang d. Jangka sorong
tepat untuk mengukur e. Mikrometer sekrup
besaran-besaran berikut ini.
a) Panjang buku fisika
b) Diameter dalam tabung
kaca
c) Tebal uang logam
d) Diameter luar tabung kaca
e) Diameter kawat logam
Massa suatu benda Diketahui: 20
M=( 345 ,1±0,1 ) g dan M=( 345 ,1±0,1 ) g
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Keterangan Nilai
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
A. Tujuan Percobaan
1. Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta
satuannya
2. Menentukan dimensi dari besaran turunan sesuai dimensi dari besaran
pokok
B. Langkah Pengerjaan
1. Perhatikan kumpulan kata-kata berikut ini!
CANTI VOLUME MANIS MASSA
K
WAKTU JELEK INTENSITAS BAGUS
CAHAYA
INDAH KUAT ARUS JUMLAH SENANG
LISTRIK MOLEKUL
SUHU ENERGI SEDIH MASSA JENSI
ZAT
SIBUK LUAS HITAM PANJANG
GAYA GEMBIRA DAYA MENANGIS
PAHIT ASIN
C. Diskusi!
1. Apa yang dimaksud dengan besaran fisika? Berikanlah contoh!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang dimaksud dengan besaran pokok? Berikanlah contoh!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Apa yang dimaksud dengan besaran turunan? Berikanlah contoh!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
D. Peta Konsep
E. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“Pengukuran Tunggal, Berulang dan Tidak Langsung”
A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan besar massa beserta ketidakpastiannya pada pengukuran
tunggal.
2. Menentukan besar jari-jari beserta ketidakpastiannya pada pengukuran
berulang.
3. Menentukan besar volume beserta ketidakpastiannya pada pengukuran
tidak langsung.
C. Prosedur Percobaan
1. Ambillah kelereng / Bola bekel dan timbanglah massanya dengan cermat
dan teliti menggunakan neraca digital. Catatlah hasil penimbangan pada
tabel 1.
2. Ukurlah diameter kelereng / Bola bekel tersebut menggunakan
micrometer sekrup. Ukur dengan teliti dan objektif. Catatlah hasil
pengukuran diameter pada tabel 2.
3. Ukurlah diameter kelereng / Bola bekel tersebut menggunakan jangka
sorong. Ukur dengan teliti dan objektif. Catatlah hasil pengukuran
diameter pada tabel 3.
4. Jawablah pertanyaan pada analisis data berdasarkan data yang
diperoleh pada tabel 1 dan tabel 3.
5. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan.
D. Data Pengamatan
Tabel 1. Pengukuran Tunggal Neraca Digital
Benda Massa (m)
E. Analisis Data
1. Hitunglah ketidakpastian mutlak ,massa ( ∆ m) dalam pengukuran
tunggal dari alat ukur massa (neraca digital)!
1
Sesuai persamaan ∆ x= × ketelitian alat ukur , diketahui bahwa x=m
2
sehingga:
1
∆ m= × ketelitian alat ukur
2
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. Nyatakan massa kelereng / bola bekel beserta ketidakpastiannya dalam
(m ± ∆ m)!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
1
∆ d= ×ketelitian alat ukur
2
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4. Nyatakan diameter kelereng / bola bekel beserta ketidakpastiannya
dalam (d ± ∆ d )!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Hitunglah ketidakpastian mutlak jari-jari ( Δr) dalam pengukuran
berulang dari alat ukur panjang (jangka sorong)!
2
NΣx 2− ( Σx )
Sesuai persamaan
Δx=
1
N √ N −1 , diketahui bahwa
x=r
sehingga:
N Σ r 2−( Σr)2
∆r=
1
N √ N−1
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
6. Hitunglah ketidakpastian relative dari panjang jari-jari kelereng!
∆x
Sesuai persamaan ketidakpastian relatif = ×100 % , diketahui bahwa
x
x=r sehingga:
∆r
ketidakpastian relatif = ×100 %
r
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Nyatakan jari-jari kelereng / bola bekel beserta ketidakpastiannya dalam
(r ± ∆ r ) berdasarkan aturan angka penting!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
8. Hitunglah volume ( v) kelereng dari data yang diperoleh dalam
pengukuran tidak langsung!
4
V bola= πr 3
Ingat bahwa 3
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
9. Hitunglah ketidakpastian mutlak volume ( Δv) dalam pengukuran tidak
langsung!
4
V bola= πr 3
Ingat bahwa 3
Δz Δx Δy
=|n|| |+|m|| |
Sesuai persamaan z x y , diketahui bahwa
z=V
4
a=
3
n=3
x=r
Karena m=1 dan y=1 sehingga:
Δr
ΔV =|n|| |×V
r
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
10.Hitunglah ketidakpastian relatif dari volume ( v) kelereng / bola bekel!
∆x
Sesuai persamaan ketidakpastian relatif = ×100 % , diketahui bahwa
x
x=v sehingga:
∆v
ketidakpastian relatif = × 100 %
v
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
11.Nyatakan volume kelereng / bola bekel beserta ketidakpastiannya dalam
( v ± ∆ v) berdasarkan aturan angka penting!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………
……....……………………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….........