Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM

PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA


(Studi di Wilayah Hukum Bandar Lampung)

Ernita Larasati, Eko Raharjo S.H., M.H.,


Gunawan Jatmiko S.H., M.H.

email: (ernita1995@gmail.com)

Abstrak

Perlindungan adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk
memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban yang wajib dilaksanakan oleh
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) atau lembaga lainnya sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang (Pasal 1 ayat 6) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006
tetang Perlindungan Saksi dan Korban). Perlindungan hukum sebagai suatu gambaran
dari fungsi hukum yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan,
ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian. Salah satu alat bukti yang sah dalam
proses peradilan pidana adalah keterangan saksi yang mendengar, melihat, atau
mengalami sendiri terjadinya suatu tindak pidana (korban yang kemudian menjadi
saksi). Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
perlindungan hukum terhadap saksi dalam pemeriksaan perkara pidana serta apa faktor
penghambat perlindungan hukum terhadap saksi dalam perkara pidana. Pendekatan
masalah digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan yuridis normatif
dan yuridis empiris. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan (1) dalam memberikan perlindungan hukum secara preventif peraturan yang
di buat untuk melindungi saksi agar terhindar dari ancaman pada saat memberikan
keterangan di dalam pemeriksaan perkara pidana saksi merasa aman tidak ada tekanan
dari pihak manapun dan saksi juga bebas memberikan keterangan di hadapan aparat
penegak hukum tanpa adanya unsur paksaan, sedangkan perlindungan secara represif
yaitu hukuman tambahan ini di buat agar para tersangka atau terdakwa merasa jera
sehingga tidak ada lagi korban penganiayaan terhadap saksi dalam pemeriksaan perkara
pidana (2) alasan saksi dalam pemeriksaan perkara pidana harus diberikan perlindungan
karena mereka yang memberikan kesaksian bisa menyangkut nyawa seseorang banyak
saksi yang justru menjadi korban setelah saksi tersebut memberikan keterangannya
terhadap suatu perkara. Faktor masyarakat, hukum, aparat penegak hukum serta sarana
dan fasilitas juga sangat berpengaruh dalam memberikan perlindungan saksi.

Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Saksi, Pemeriksaan Perkara Pidana


ANALYSIS OF LEGAL PROTECTION OF THE WITNESSES IN THE
CRIMINAL CASE INVESTIGATION
(Studies in The Jurisdiction of The City of Lampung)

Ernita Larasati, Eko Raharjo S.H., M.H.,


Gunawan Jatmiko S.H., M.H.

email: (ernita1995@gmail.com)

Abstract

Protection of all efforts the fulfillment of rights and provision of assistance to provide
security to witnesses and / or victims which must be implemented by the Witness Protection
Agency (LPSK) or other institutions in accordance with the provisions of the Act (Article 1
paragraph 6) of Law No. 13 The year 2006 Witness and Victim. Protection neighbor).Legal
protection as a description of the function of law is a concept where the law can provide a
justice, order, certainty, usefulness and peace.One legal evidence in criminal proceedings is
the witness who hear, see, or experience the occurrence of a crime (victim who later became
a witness).Issues raised in this research is how the legal protection of witnesses in the
criminal case investigation and what factors inhibiting the legal protection for witnesses in
criminal cases.The approach used in this research problem is to use a juridical normative and
empirical.Based on the results of research and discussion can be deduced (1) in providing
legal protection in a preventive regulations made to protect witnesses in order to avoid the
threat at the time testified during the examination of criminal cases witnesses feel safe there
is no pressure from any parties and witnesses are also free to appear before law enforcement
officers without any element of coercion , while the repressive protection that this additional
penalty is made so that the suspect or the accused was a deterrent so that no more victims of
persecution against the witnesses in the criminal case investigation.(2) because the witness in
the criminal case investigation should be given protection because they are on someone's life
testimonies may involve many witnesses who become victims after the witness has given
testimony to a case. Factors society, law, law enforcement equipment and facilities are also
very influential in providing witness protection..

Keywords : Legal Protection, Witness, The Criminal Case Investigation


Dalam kenyataannya, selain tersangka
I. PENDAHULUAN atau terdakwa ada pula pihak-pihak lain
yang juga perlu guna mendapatkan
Salah satu alat bukti yang sah dalam perhatian yaitu saksi. Saksi dalam
proses peradilan pidana adalah kapasitasnya sebagai pemberi
keterangan saksi yang mendengar, keterangan yang melaporkan adanya
melihat, atau mengalami sendiri dugaan terjadinya tindak pidana,
terjadinya suatu tindak pidana (korban menjalani semua pemeriksaan dalam
yang kemudian menjadi saksi). proses peradilan pidana sebagaimana
Keberadaan saksi dan korban sangat halnya pemeriksaan seorang tesangka
penting mengingat sering kali aparat atau terdakwa.
penegak hukum mengalami kesulitan
dalam mencari dan menemukan Selama berlangsungnya proses
kejelasan tentang tindak pidana yang peradilan perlu diupayakan agar saksi
dilakukan oleh pelaku tindak pidana juga memerlukan jaminan keamanan
yang disebabkan adanya ancaman, baik karena tidak jarang dalam posisinya
fisik maupun psikis dari pihak tertentu saksi terancam keselamatan
yang ditujukan kepada saksi dan jiwanya.Saksi mempunyai peranan
penting dalam menggali perkara pidana,
korban.1
oleh karena itu kepentingan seorang
saksi harus betul-betul diperhatikan.
Proses peradilan yang dicita-citakan
Seorang saksi senantiasa memberikan
bangsa Indonesia adalah proses
keterangan terhadap adanya tindak
peradilan yang adil, dalam artian
pidana yang di dengar atau yang dialami
kepentingan semua pihak yang terlibat
sendiri manakala ada perlindungan
di dalamnya dapat terlindungi. Proses
terhadap kepentingan yang dimilikinya
hukum yang adil disini mengandung arti
baik itu dalam bentuk perlindungan fisik
dilindunginya kepentingan dari para
maupun psikologis, sehingga dengan
pihak yang terlibat di dalamnya
sehingga ada keseimbangan dalam adanya laporan yang diberikan maka
akan menambah efektivitas dan
pencapaian keadilan.
kecepatan penegak hukum dalam
memberantas suatu tindak pidana.
Upaya mewujudkan proses peradilan
pidana yang adil cenderung lebih
dikaitkan pada pihak tersangka atau Perlu dipahami bersama bahwa salah
terdakwa. Orientasinya adalah tersangka satu alat bukti yang sah dalam proses
atau terdakwa tidak kehilangan hak-hak peradilan pidana adalah keterangan
dasarnya sebagai manusia atau tidak saksi atau korban yang mendengar,
mengalami tindakan yang sewenang- melihat, atau mengalami sendiri
wenang pada saat menjalani terjadinya suatu tindak pidana dalam
pemeriksaan. upaya mencari dan menemukan
kejelasan tentang tindak pidana yang
dilakukan oleh pelaku tindak pidana.
1
Wahyu wagiman. Dkk. Naskah Akademis Penegak hukum dalam mencari dan
dan Rancangan Peraturan Pemerintah menemukan kejelasan tentang tindak
Tentang Pemberian Kompensasi dan
pidana yang dilakukan oleh pelaku
Resituasi serta Bantuan Bagi Korban.
Jakarta. ICW. 2007. hlm 9
sering mengalami kesulitan karena tidak Terkait dengan tugas dan
dapat menghadirkan saksi atau korban kewenangannya dalam memberikan
disebabkan adanya ancaman, baik fisik perlindungan kepada saksi, maka tugas
maupun psikis dari pihak tertentu. Bisa yang paling utama dari LPSK itu sendiri
dibayangkan bagaimana jalannya suatu adalah melindungi saksi yang
persidangan tanpa dihadiri saksi sebagai mengetahui tindak pidana agar tercipta
alat bukti, hal demikian akan sangat penegakan hukum yang seadil-adilnya,
menghambat jalannya proses sama rata dan tidak pandang bulu. Hal
penyelesaian perkara, oleh karena itu ini sangat penting untuk menciptakan
peranan saksi yang demikian ini akan hukum yang sebenarnya di dalam suatu
terasa sangat ironis apabila kedudukan negara hukum.
seorang saksi berada pada posisi yang
lemah. Bila dilihat dari karakteristik tugas dan
pekerjaan maka LPSK sebenarnya
Hal ini sangatlah dilematis mengingat merupakan model lembaga yang
saksi dalam posisinya sangat rentan menjadi pendukung (supporting) dari
terhadap adanya ancaman baik fisik pekerjaan lembaga/institusi lainnya.
maupun ancaman psikologis atas Implikasi atas karakteristik pekerjaan
kesaksian yang diberikannya. Ancaman tersebut menyebabkan LPSK tidak akan
yang diterima oleh saksi pun sangatlah terlepas dari keberadaan beberapa
beragam, bukan hanya diri pribadinya lembaga penegak hukum yang ada.
yang terancam akan tetapi ancaman
tersebut ditujukan pula kepada keluarga Perlindungan saksi dan korban memiliki
maupun kerabatnya sehingga akan peranan penting dalam proses peradilan
mempengaruhi keterangan yang dia pidana sehingga dengan keterangan
berikan dalam proses perkara pidana. saksi dan korban yang di berikan secara
Hal-hal yang esensial terhadap bebas dari rasa takut dan ancaman dapat
perlindungan saksi adalah agar mereka mengungkapkan suatu tindak pidana.
bebas dari tekanan pihak luar yang
mencoba mengintimidasi berkenaan Lembaga ini dipandang penting, karena
dengan kesaksiannya dalam suatu masyarakat luas memandang bahwa
perkara pidana. saksi dan korban sudah saatnya
diberikan perlindungan dalam sistem
Para saksi dan korban seringkali tidak
terlindungi keselamatannya dan terjadi peradilan. Peranan saksi dan korban
intimidasi atau teror, akibatnya mereka dalam setiap persidangan perkara
enggan bersaksi di persidangan. Padahal pidana sangat penting karena kerap
saksi merupakan salah satu alat bukti di keterangan saksi dapat mempengaruhi
dalam pemeriksaan perkara pidana di dan menentukan kecenderungan
mana keterangannya dapat keputusan hakim.
membuktikan terjadi atau tidaknya
Sebagai lembaga yang lahir dengan
suatu perbuatan pidana.2
tugas utama memberikan perlindungan
terhadap saksi dan korban, LPSK telah

2 Indonesia. Pustaka Bangsa Press.


Binsar Gultom. Pandangan Seorang
Hakim Terhadap Penegakan Hukum di Medan, 2006. hlm 114
menunjukkan rekam jejak, yang walau menikmati semua hak-hak yang di
masih sedikit, namun telah diacungi berikan oleh hukum atau dengan kata
jempol dari berbagai pihak. Beberapa lain perlindungan hukum adalah
perlindungan dilakukan terhadap saksi berbagai upaya hukum yang harus di
dan korban dalam kasus-kasus serius, di berikan oelh aparat penegak hukum
mana dari perlindungan itu kemudian untuk memberikan rasa aman, baik
turut andil dalam menegakkan hukum secara pikiran maupun fisik dari
demi mencapai keadilan.3 gangguan dan berbagai ancaman dari
pihak manapun.4
Upaya pengungkapan secara
menyeluruh suatu tindak pidana, Perlindungan hukum adalah tindakan
khususnya tindak pidana yang atau upaya untuk melindungi perbuatan
terorganisasi, perlu juga di berikan sewenag-wenang oleh penguasa yang
perlindungan terhadap saksi pelaku, tidak sesuai dengan aturan hukum,
pelapor, dan ahli. untuk mewujudkan ketentraman
sehingga memungkinkan manusia untuk
Banyaknya kasus yang terjadi pada menikmati martabatnya sebagai
saksi sebagaimana saksi tersebut 5
manusia.
harusnya memberikan jauh dari kata
ancaman, tekanan pada saat Perlindungan hukum adalah adanya
memberikan kesaksiannya tetapi justru upaya melindungi seseorang dengan
banyak saksi yang meminta cara mengalokasikan suatu kekuasaan
perlindungan untuk melindunginya baik kepadanya untuk bertindak dalam hal
itu istri,keluarga,harta benda serta tersebut dan sekaligus merupakan
dirinya sendiri. Untuk kasus tertentupun tujuan memberikan perlindungan
mereka sampai harus membuat identitas terhadap masyarakat. Perlindungan
baru untuk keamanan serta rumah baru tersebut harus diwujudkan dalam bentuk
untuk tempat tinggal sementara, terlebih adanya kepastian hukum.6
kasus narkotika bisa mengancam nyawa
saksi tersebut. Perlindungan hukum bagi masyarakat
sangatlah penting karena masyarakat
II. HASILPENELITIANDAN baik kelompok maupun perorangan,
PEMBAHASAN dapat menjadi korban atau bahkan
sebagai pelaku kejahatan. Perlindungan
A. Perlindungan Hukum Terhadap menurut Undang-Undang Nomor 13
Saksi Dalam Pemeriksaan Tahun 2013 Tahun 2006 Tentang
Perkara Pidana Perlindungan Saksi Dan Korban adalah

Perlindungan hukum adalah 4 SatjiptoRaharjo. Penyelenggaraan


memberikan pengayoman kepada hak Keadilan dalam Masyarakat yang Sedang
asasi manusia yang dirugikan orang lain Berubah, Jurnal Masalah Hukum, 1993,
dan perlindungan tersebut di berikan hlm 74
5 Setiono. Rule Of Law (Supremasi Hukum).
kepada masyarakat agar mereka dapat
Surakarta, 2004. hlm 3
6 Soetjipto Raharjo. Permasalahan Hukum
3Rahmat, Kesaksian, Majalah di Indonesia. Alumni. Bandung, 1983. hlm
Kesaksian Edisi II, 2012, hlm. 3. 121
segala upaya pemenuhan hak dan a. Perlindungan atas keamanan
pemberian bantuan untuk memberikan rasa pribadi korban atau saksi dari ancaman
aman kepada korban yang wajib fisik dan mental
dilaksanakan oleh lembaga perlindungan b. Perahasiaan identitas korban dan
saksi dan korban (LPSK) atau lembaga saksi
lainnya sesuai dengan ketentuan. c. Pemberian keterangan pada saat
pemeriksaan di sidang pengadilan tanpa
Dalam kenyataannya posisi saksi rentan bertatap muka dengan tersangka
terhadap teror dan intimidasi, tidak
terlindungi oleh hukum dan terisolir dari Pasal 28 huruf g UUD 1945 konstitusi
masyarakat luas. Itulah sebabnya, saksi negara kita juga telah mengamanatkan
maupun pelapor cenderung tidak mau pentingnya perlindungan saksi dan korban
bicara atau memberikan keterangannya ini seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
terhadap kasus yang telah terjadi, ini di a. Setiap orang berhak atas perlindungan
karenakan posis saksi justru dapat berubah diri pribadi, keluarga, kehormatan,
menjadi korban karena pengungkapan martabat, dan harta benda yang dibawah
pristiwa yang sedang dialami, didengar, kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman
maupun dilihatnya. dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Perlindungan saksi adalah pemberian
yang merupakan hak asasi.
seperangkat hak yang dapat dimanfaatkan
oleh saksi pada proses peradilan pidana,
b. Setiap orang berhak untuk bebas dari
yang dilaksanakan oleh Lembaga
penyiksaan atau perlakuan yang
Perlindungan Saksi dan Korban.
merendahkan derajat martabat manusia
Perlindungan hukum terhadap saksi adalah
dan berhak memperoleh suaka dari negara
jaminan dari Undang-Undang guna
lain.
memberikan rasa aman kepada saksi dalam
memberikan keterangan pada proses
peradilan pidana sehingga saat menjadi keberadaan saksi dan korban hanya
saksi seseorang tidak akan terganggu baik diposisikan sebagai pihak yang dapat
keamanan maupun kepentingannya. memberikan keterangan,di mana
keterangannya dapat dijadikan alat bukti
Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2002 dalam mengungkap sebuah tindak
dan hak-hak saksi berdasarkan Undang- pidana,sehingga dalam hal ini yang
Undang Lembaga Perlindungan Saksi dan menjadi dasar bagi aparat penegak hukum
Korban. Bentuk-bentuk perlindungan bagi yang menempatkan saksi dan korban
saksi yaitu :7 hanya sebagai pelengkap dalam
mengungkap suatu tindak pidana dan
memiliki hak-hak yang tidak banyak diatur
dalam KUHAP,padahal untuk menjadi
7
seorang saksi dalam sebuah tindak
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun pidana,tentunya keterangan yang
2002 Tentang Tata Cara Perlindungan disampaikan tersebut dapat memberatkan
Terhadap Korban dan Saksi Dalam atau meringankan seorang terdakwa,yang
Pelanggaran Hak Asasi Manusia tentunya bagi terdakwa
apabila keterangan seorang saksi dan h. Mendapat informasi dalam hal
korban tersebut memberatkan terpidana di bebaskan
tersangka/terdakwa,maka ada i. Dirahasiakan identitasnya
kecenderungan terdakwa menjadikan saksi j. Mendapat identitas baru
dan korban tersebut sebagai musuh yang k. Mendapat kediaman sementara
telah memberatkannya dalam proses l. Memperoleh penggantian biaya
penanganan perkara,hal ini tentunya dapat transportasi sesuai dengan kebutuhan
mengancam keberadaan saksi dan m. Mendapat nasihat hukum
korban.Berdasarkan hal tersebut,maka n. Memperoleh bantuan biaya hidup
tentunya seorang saksi dan korban perlu sementara sampai batas waktu
mendapatkan perlakuan dan hak-hak perlindugan berakhir
khusus,karena mengingat keterangan yang o. Mendapat pendampingan
disampaikan dapat mengancam
keselamatan dirinya sebagai seorang
saksi.8 B. Faktor Penghambat Perlindungan
Hukum Terhadap Saksi Dalam
Hak-hak saksi menurut Undang-Undang Perkara Pidana

No 31 Tahun 2014 Pasal 5 adalah :9 1. Faktor Hukum


Undang-Undang perlindungan saksi
a. Memperoleh perlindungan atas mempunyai pengaruh yang sangat penting
keamanan pribadi, keluarga, dan harta dalam pemberian perlindungan terhadap
bendanya, serta bebas dari ancaman saksi. Terlebih dalam melindungi saksi
yang berkenaan dengan kesaksian kasus-kasus tertentu seperti kasus korupsi,
yang akan, sedang, atau telah di pencucian uang, kekerasan dalam rumah
berikannya tangga, kejahatan terhadap anak,
b. Ikut serta dalam proses memilih dan narkotika.
menentukan bentuk perlindungan dan
dukungan keamanan Undang-undang memberikan perlindungan
c. Memberikan keterangan tanpa tekanan terhadap saksi dari sisi keamanan fisik,
d. Mendapat penerjemahan tetapi dalam hal ini masih saja banyak
e. Bebas dari pernyataan yang menjerat saksi yang melah menjadi korban di
f. Mendapat informasi mengenai karenakan pelakunya adalah orang-orang
perkembangan kasus terdekat saksi. Banyak saksi yang sesudah
g. Mendapat informasi mengenai memberikan keterangan statusnya berubah
putusan pengadilan dari saksi menjadi terdakwa atau
tersangka.

2. Faktor Penegak Hukum


8 Peran penting penegak hukum sebagai
Prof.DR.Muhadar,SH,M.Si,,Edi
Abdullah,SH,M.H dan Husni Thamrin penjaga yang mencegah dan memberantas
SH,M.M,M.H., 2009 Perlindungan Saksi segala bentuk penyelewengan atau tingkah
dan Korban Dalam Sistem Peradilan laku menyimpang, baik di lingkungan
Pidana, ITS Press, Surabaya, hlm 182
9 pemerintahan maupun dalam kehidupan
Republik Indonesia, Undang-Undang masyarakat, bangsa dan negara.
Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan
Saksi dan Korban
Demikian juga kedudukan hakim, jaksa, DAFTAR PUSTAKA
polisi, maupun advokat sebagai profesi
hukum dalam mewujudkan penegakan Muhadar. SH. M.Si. Prof. DR. Abdullah
Edi. SH. M.H. Thamrin Husni
hukum yang lebih bercirikan keadilan, SH,M.M,M.H. 2009. Perlindungan Saksi
kepastian hukum, dan kemanfaatan dan Korban Dalam Sistem Peradilan
terutama dalam pemeriksaan sampai Pidana. Surabaya. ITS Press.
proses peradilan.
Raharjo Satjipto. 1993. Penyelenggaraan
3. Faktor Sarana dan Fasilitas Keadilan dalam Masyarakat yang Sedang
Tanpa adanya faktor sarana dan fasilitas Berubah. Jurnal Masalah Hukum.
tertentu maka tidak mungkin perlindungan
hukum terhadap saksi dalam pemeriksaan ________. 1983. Permasalahan Hukum di
perkara pidana akan berlangsung dengan Indonesia. Bandung. Alumni.
lancar. Faktor sarana dan fasilitas sangat
Rahmat. 2012. Kesaksian. Majalah
berpengaruh dalam perlindungan hukum
Kesaksian Edisi II,
terhadap saksi dalam pemeriksaan perkara
pidana. Soekanto soerjono. 1983. Penegakan
Hukum. Bandung. Bina Cipta.
4. Faktor Masyarakat
Dengan diberikannya perlindungan hukum Setiono. 2004. Rule Of Law (Supremasi
terhadap saksi maka peran serta Hukum). Surakarta.
masyarakat untuk memberikan kesaksian
terhadap adanya dugaan tindak pidana Wagiman Wahyu Dkk. 2007. Naskah
akan semakin besar. Ini tentu akan Akademis dan Rancangan Peraturan
semakin mempercepat penyelesaian tindak Pemerintah Tentang Pemberian Kompensasi
pidana yang selama ini sulit di lakukan dan Resituasi serta Bantuan Bagi Korban.
karena minimnya bukti. Banyaknya Jakarta. ICW
masyarakat yang menolak menjadi saksi di
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002
akibatkan takut adanya ancaman pada
Tentang Tata Cara Perlindungan Terhadap
dirinya, keluarga serta harta benda mereka Korban dan Saksi Dalam Pelanggaran Hak
dan ada juga yang sampai kehilangan Asasi Manusia
pekerjaannya sehabis menjadi saksi itulah
salah satu faktor penghambat dari segi Republik Indonesia Undang-Undang Nomor
masyarakat. 31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Saksi
dan Korban

10
Soerjono Soekanto. Penegakan Hukum.
Bandung:Bina Cipta, 1983. hlm 34-35,40

Anda mungkin juga menyukai