Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis 1 (2) 2020: 50-54

Contents list available at JAKP website

Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis


Journal homepage: https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JAKP

Pemberian Edukasi Tentang Pencegahan Hipertensi


Di Posyandu Lansia Cendrawasih Bukittinggi
Vera Sesrianty, Endra Amalia, Lisa Fradisa, Muhammad Arif

STIKes Perintis Padang, Sumatera Barat, Indonesia

Article Information ABSTRACT


Submission : Jan, 4, 20 Masalah kesehatan fisik masih menjadi ancaman kesehatan
Revised : Jan, 10, 20 masyarakat terutama pada penyakit tidak menular (PTM) misalnya
hipertensi. Hipertensi merupakan factor penyebab utama kematian
Accepted : Jan, 19, 20 akibat stroke dan factor yang dapat memperberat infark miokard
Available online : Jan, 30, 20 (serangan jantung). Prevalensi hipertensi sebesar
34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi
dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat
Keywords serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa
Hipertensi, Edukasi, dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin Kota
Lansia
Bukittinggi merupakan peringkat kedua tertinggi angka kejadian
Hypertension, Education, hipertensi. Kegiatan posyandu lansia sudah berjalan dengan baik
Elderly namun untuk pemberian edukasi berupa penyuluhan yang
terstruktur belum terlaksana dengan optimal. Tujuan kegiatan
pengabmas adalah memberikan edukasi dalam bentuk
penyuluhan kepada lansia di Posyandu Lansia Cendrawasih.
Corespondence Kegiatan dilakukan pada tanggal 3 Desember 2019 dengan
Email : metode penyuluhan kesehatan serta memberikan leaflet. Hasil
yang didapat setelah kegiatan adalah terjadinya peningkatan
verasesrianty@gmail.com pemahaman lansia tentang penyakit hipertensi dan pencegahan
hipertensi sehingga diharapkan dapat melakukan upaya
penceghan dengan menerapkan pola hidup sehat.
Physical health problems are still a threat to public health, especially in non-communicable
diseases (PTM) such as hypertension. Hypertension is a major cause of death due to stroke and a
factor that can aggravate myocardial infarction (heart attack). The prevalence of hypertension by
34.1% is known that of 8.8% diagnosed with hypertension and 13.3% of people diagnosed with
hypertension do not take medication and 32.3% do not regularly take medication. This shows that
the majority of hypertension sufferers do not know that they are hypertension and therefore do not
get treatment. Hypertension in the working area of the Mandiangin Health Center in Bukittinggi is
the second highest rate of hypertension. The elderly posyandu activities have been running well

50
© Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis-ISSN : 2685-7510. All rights reserved
Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis 1 (2) 2020: 50-54
but for the provision of education in the form of structured counseling has not been carried out
optimally. The purpose of community service activities is to provide eduction in the form of
counseling for the elderly at the Cendrawasih Elderly Integrated Health Post (Posyandu). The
activity was carried out on December 3, 2019 with the method of health education and giving
leaflets. The results obtained after the activity were an increase in the understanding of the elderly
about hypertension and prevention of hypertension so that it was expected to make efforts to
prevent it by implementing a healthy lifestyle.

PENDAHULUAN jantung dan pembuluh darah (Indriawati,


Masalah kesehatan fisik masih menjadi Usman, & Yogyakarta, 2018). Berdasarkan
ancaman kesehatan masyarakat terutama perubahan demografi pada masyarakat tanpa
pada penyakit tidak menular (PTM) misalnya mempertimbangkan perubahan gaya hidup,
hipertensi, stroke, penyakit jantung dan diperkirakan penderita hipertensi akan
diabetes mellitus. Secara umum, penyakit tidak meningkat dengan cepat dalam 15 tahun
menular (PTM) yang menjadi penyebab mendatang terutama pada negara
mortilitas nomor satu setiap tahunnya adalah berkembang. Hasil Riskesdas yang terbaru
penyakit kardiovaskuler (WHO, 2013). tahun 2018, prevalensi kejadian hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sebesar 34.1%. Angka ini meningkat cukup
merupakan salah satu faktor risiko terbesar tinggi dibandingkan hasil riskesdas tahun 2013
penyabab mortilitas dan mordibitas pada yang menyampaikan kejadian hipertensi
penyakit kardiovaskular. Kondisi tersebut berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
menunjukkan bahwa masih banyak kejadian pada masyarakat Indonesia berusia 18 tahun
hipertensi di masyarakat yang belum ke atas adalah 25.8%. Prevalensi hipertensi
terdiagnosa dan mendapatkan pelayanan mengalami peningkatan yang signifikan pada
kesehatan secara baik. pasien berusia 60 tahun ke atas (Tirtasari &
Hipertensi adalah kondisi pokok yang Kodim, 2019)
mendasari banyak bentuk penyakit Sebuah hasil penelitian menyebutkan Usia
kardiovaskuler. Hipertensi merupakan factor pasien hipertensi masuk dalam kelompok usia
penyebab utama kematian akibat stroke dan lansia akhir sebanyak 16 responden (30,2%).
factor yang dapat memperberat infark miokard Jenis kelamin pasien sebagian besar adalah
(serangan jantung). Kondisi tersebut adalah perempuan sebanyak 30 responden (56,6%).
merupakan gangguan yang paling umum pada pasien tidak patuh minum obat sebanyak 43
pasien dengan tekanan darah tinggi. Sejalan responden (81,1%). pasien tidak obesitas
dengan bertambahnya usia, hampir setiap sebanyak 32 responden (60,4%). Sebagian
orang akan mengalami kenaikan tekanan besar pasien tidak memiliki keluarga dengan
darah (Arif, Amalia, Sesrianty, & Kartika, riwayat hipertensi sebanyak 29 responden
2019). Hipertensi menjadi masalah pada lanjut (54,7%). pasien tidak memiliki kebiasan
usia karena sering di temukan faktor utama merokok sebanyak 32 responden (60,4%).
penyakit koroner. Lebih dari separuh kematian Kebiasaan olah raga sebagian besar pasien
di atas usia 60 tahun di sebabkan oleh adalah tidak teratur sebanyak 34 responden
penyakit jantung dan serebrovaskuler.(Fitrina (64,2%). Tekanan darah pada pasien
& Wiryanti, 2018) hipertensi masuk dalam kategori hipertensi
Kasus Hipertensi mengalami kenaikan tahap I sebanyak 28 responden (52,8%)
80% terutama di negara berkembang tahun (Azhar, 2017 dalam (Aidha & , Tarigan, 2019)
2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi
2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada
ditahun 2025. Berdasarkan seluruh data yang penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%,
telah dikumpulkan dari WHO, pada tahun 2015 tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%),
diperkirakan kematian akibat penyakit jantung sedangkan terendah di Papua sebesar
dan pembuluh darah meningkat menjadi 20 (22,2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di
juta jiwa, kemudian akan tetap meningkat Indonesia sebesar 63.309.620 orang,
sampai tahun 2030, diperkirakan 23,6 juta sedangkan angka kematian di Indonesia akibat
penduduk akan meninggal akibat penyakit hipertensi sebesar 427.218 kematian.
51
© Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis-ISSN : 2685-7510. All rights reserved
Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis 1 (2) 2020: 50-54
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 peningkatan hipertensi tiap tahun. Kegiatan
tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), posyandu lansia sudah berjalan dengan baik
umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi namun bentuk kegiatan penyuluhan dengan
hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa pemberian materi yang dipresentasikan belum
sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan terstruktur hanya bersifat simultan saat lansia
13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak selesai diperiksa tekanan darah dan
minum obat serta 32,3% tidak rutin minum menunjukkan hipertensi maka langsung saja
obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian disampaikan hal-hal yang kepada lansia yang
besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bersangkutan berkaitan dengan
bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak pennggulangan hipertensinya.
mendapatkan pengobatan.(P2PTM Kemenkes Tujuan kegiatan pengbdian masyarakat ini
RI, 2019) adalah memberikan eduksi dalam bentuk
Hipertensi sering menyebabkan penyuluhan kepada lansia di Posyandu Lansia
perubahan pembuluh darah yang sering Cendrawasih
mengakibatkatkan makin tingginya tekanan
darah. Tekanan darah adalah kekuatan lateral METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
pada dinding arteri oleh darah yang didorong Metode pelaksanaaan kegiatan yang akan
dengan tekanan dari jantung. Tekanan dilakukan adalah penyuluhan kesehatan
sistemik atau arteri darah adalah tekanan tentang penyakit hipertensi. Langkah-langkah
darah dalam sistem arteri tubuh juga yang kegiatan yang akan dilakukan adalah : a.
indikator yang baik tentang kesehatan Tahap persiapan : (1) Melakukan sosialisasi
kardiovaskuler. Aliran darah mengalir pada kegiatan, (2) Menyiapkan materi, media, alat
sirkulasi karena perubahan tekanan. Darah sarana dan prasarana (3) Menyepakati jadual
mengalir dari daerah yang tekanannya tinggi kegiatan bersama penanggung jawan
ke daerah yang tekanan dearah yang lebih Posyandu (4)Mengidentifikasi media massa
rendah. Kontraksi jantung mendorong darah yang akan digunakan untuk publikasi. b. Tahap
dengan tekanan tinggi ke aorta (Muttaqin, pelaksanaan : (1) Melakukan penyuluhan
2010). kesehatan (2) Melakukan pendokumentasian
Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan setiap kegiatan melalui foto, dan pencatatan. c.
atas yang tidak dapat terkontrol (seperti Tahap Evaluasi : (1) Melakukan evaluasi
keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang terhadap antusias lansia setelah diberikan
dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang penyuluhan (2) Membuat laporan kegiatan
olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol
dan garam), Hipertensi memiliki berbagai HASIL DAN PEMBAHASAN
faktor resiko yang memiliki keterkaitan erat Kegiatan ini telah dilakukan pada tanggal
dengan pemicu terjadinya penyakit tersebut. 3 Desember 2019 dihadiri oleh 29 orang
Berbagai faktor resiko hipertensi meliputi lansia, 3 orang petugas Puskesmas
genetik, ras, usia, jenis kelamin, merokok, Mandiangin dan 4 orang kader kesehatan
obesitas, serta stress psikologis dan faktor Kegiatan dilakukan bersamaan dengan jadwal
yang menyebabkan kambuhnya hipertensi posyandu lansia, diawali dengan melakukan
antara lain pola makan, merokok dan stres pendaftaran kemudian pengukuran tekanan
(Aidha & , Tarigan, 2019). darah. Berdasarkan pengukuran tekanan
Saat ini upaya penanggulangan penyakit darah dari 29 orang didapatkan 16 orang yang
Hipertensi belum menempati skala prioritas mengalami hipertensi. Kegiatan dilanjutkan
utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun dengan edukasi kepada para lansia berupa
diketahui dampak negatif yang penyuluhan tentang pencegahan penyakit
ditimbulkannnya cukup besar antara lain hipertensi melalui presentasi meliputi defenisi,
stroke untuk otak, penyakit jantung koroner tanda dan gejala, faktor resiko, serta
untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot pencegahan hipertensi. Penyuluhan didukung
jantung. dengan presentasi menggunakan powerpoint
Kasus Hipertensi di Puskesmas dan pemberian leaflet. Nuraini dalam
Mandiangin merupakan peringkat ke dua penelitiannya tahun 2017 mengatakan bahwa
tertinggi diwilayah Kota Bukittinggi dan terjadi sebagai salah satu solusi untuk menekan
52
© Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis-ISSN : 2685-7510. All rights reserved
Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis 1 (2) 2020: 50-54
kejadian hipertensi ini dapat dilakukan dengan Proses penyampian materi berjalan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat. dengan baik, peserta tampak aktif dalam
Hipertensi dapat dikontrol dengan berbagai kegitan. Pada saat kegiatan peyampaian
upaya menjaga gaya hidup. Hal ini dapat materi ternyata masih banyak lansia yang
tercapai jika pengetahuan masyarakat belum memahami tentang hipertensi dan
mengenai pencegahan dan perawatan bagaimana pencegahannya, hal ini terlihat dari
hipertensi baik. Saat ini kementerian antusias para lansia yang mengajukan
kesehatan berupaya meningkatkan promosi pertanyaan sebesar 75%. Pemberian materi
kesehatan melalui komunikasi, informasi dan yang dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab
edukasi. Upaya ini diharapkan dapat dan diskusi dapat meningkatkan pengetahuan
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan lansia hal ini dibuktikan dari 80% mampu
keinginan masyarakat dalam mencegah dan menyebutkan kembali tentang definisi, 85%
melakukan perawatan di rumah, sehingga mampu menyebutkan kembali tanda dan
angka hipertensi dapat terkontrol ataupun gejala, 85% mampu menyebutkan kembali
dicegah pada masyarakat yang berisiko. tentang pencegahan hipertensi.
(Mulasari, 2018)

Gambar Kegiatan Pemberian materi

Sambutan lansia sangat baik dan menjadi sehat dan tertur melakukan program
mengharapkan kegiatan ini akan dilaksanakan pengobatan sedangkan yang bukan penderita
secara kontinyu. Kegiatan ini hampir tidak akan melakukan upaya-upaya pencegahan
menemukan kesulitan namun saat hipertensi dengan selalu menjaga pola hidup
penyampaian materi harus dilakukan sehat. Mengingat hal tersebut perlu
pengulangan untuk lebih memberikaan direkomendasikan agar meningkatkan peran
pemahaman kepada peserta. Petugas kader untuk mendukung promosi kesehatan ini
Puskesms juga menymbut kegiatn ini dan sebagai penggerak masyarakat dan kepada
berharap kegiatan dapat berlanjut mengingat petugas puskesmas untuk melakukan kegiatan
kegiatan penyuluhan yang terjadwal berupa penyampain materi dengan jadwal yang tetap.
materi yang dipresentsikan sangat jarang
dilakukan saat kegitan posyandu. UCAPAN TERIMAKASIH
Terimaksih kepada Ketua Yayasan
KESIMPULAN Perintis Padang, Ketua STIKes Perintis
Kegiatan pengabdian masyarakat telah Padang, Ketua LPPM STIKes Perintis Padang
berjalan dengan baik, terjadi peningkatan yang telah memberikan bantuan moril dan
pemahaman peserta. Melalui kegiatan ini materil sehingga kegiatan pengabdian
peserta yang menderita hipertensi dapat masyarakat ini dapat terlaksana dengan baik.
meningkatkan pemahaman sehingga dapat Kepada Pimpinan Puskesmas dan petugas
melakukan upaya pengontrolan tekanan darah kesehatan penanggung jawab posyandu lansia
dan pengendalian hiperensi dengan merubah cendrawasih beserta kader juga kami ucapkan
gaya hidup yang sebelumnya kurang sehat
53
© Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis-ISSN : 2685-7510. All rights reserved
Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis 1 (2) 2020: 50-54
terimakasih telah memfsilitasi kegiatan ini Indriawati, R., Usman, S., & Yogyakarta, U. M.
sehingga berjalan dengan baik (2018). Pemberdayaan Masyarakat
sebagai Upaya Deteksi Dini Faktor Risiko
REFERENSI Hipertensi. Jurnal Pengabdian Kepada
Aidha, Z., & , Tarigan, A. A. (2019). Survey Masyarakat, 1(1), 59–63.
hipertensi dan pencegahan komplikasinya Mulasari, S. A. (2018). Penanggulangan
di wilayah pesisir kecamatan percut sei hipertensi di dusun kretek rt 09
tuan tahun 2018. Jurnal jumantik, 4(1), banguntapan bantul. Jurnal
101–112. Pemberdayaan: Publikasi Hasil
Arif, M., Amalia, E., Sesrianty, V., & Kartika, K. Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2),
(2019). Jurnal Abdimas Kesehatan 257–264.
Perintis Pemberian Intervensi Tekhnik P2PTM Kemenkes RI. (2019). Hari Hipertensi
Relaksasi Autogenik Pada Pasien Dunia 2019 : “Know Your Number,
Hipertensi Di Kecamatan Guguak Kendalikan Tekanan Darahmu dengan
Kabupaten Lima Puluh Kota Jurnal CERDIK.”.
Abdimas Kesehatan Perintis. 1(1), 35–39. Tirtasari, S., & Kodim, N. (2019). Prevalensi
Fitrina, Y., & Wiryanti, N. (2018). Pengaruh dan karakteristik hipertensi pada usia
Pemberian Relaksasi Imajinasi dewasa muda di Indonesia.
Terbimbing Terhadap Penurunanan Tarumanagara Medical Journal, 1(2),
Tekanan Darah Pada Lansia Penderita 395–402.
Hipertensi. Jurnal Kesehatan Medika
Saintika, 9(2), 125–145.

54
© Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis-ISSN : 2685-7510. All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai