Anda di halaman 1dari 6

USIA, JENIS KELAMIN DAN KLASIFIKASI HIPERTENSI DENGAN JENIS STROKE

DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

AGE, GENDER AND CLASSIFICATION OF HYPERTENSION TO


THE TYPES OF STROKE IN dr. ZAINOEL ABIDIN
GENERAL HOSPITAL OF BANDA ACEH

Dhea Audina1 Halimuddin2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
email: deadaradina@gmail.comhalimuddin,ners.@gmail.com

ABSTRAK
Stroke merupakan penyakit neurologi yang paling mengancam kehidupan terutama bagi yang berusia lanjut dan
mempunyai riwayat hipertensi.Stroke meningkat seiring dengan banyaknya faktor risiko. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin dan klasifikasi hipertensi dengan jenis stroke pada pasien yang
dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016. Jenis penelitian ini bersifat descriptive
correlativedengan desain retrospektive study. Populasinya pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik yang di rawat
di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
systematic random sampling.Sebanyak 96 responden yang terdiri dari dua kelompok berdasarkan jenis
stroke.Pengumpulan data diperoleh dari catatan medik dan dianalisis dengan menggunakan uji statistik T. Independent
dan Chi-Square. Hasil penelitian, ditemukan penderita stroke sebanyak 75 orangstroke iskemik dan 21 orang stroke
hemoragik.Stroke ditemukan paling banyak pada usia rata-rata 61 tahun, laki-laki dan perempuan memiliki peluang
yang sama untuk terkena stroke dan biasanya stroke dipicu oleh adanya riwayat hipertensi. Penelitian ini menyarankan
terutama bagi yang berusia lanjut dan memiliki riwayat hipertensi agar selalu memeriksakan kesehatannya, mengatur
gaya hidup dan diet dengan baik dan benar, serta berolahraga teratur untuk terhindar dari penyakit stroke.

Kata Kunci: stroke, usia, jenis kelamin, hipertensi

ABSTRACT

Stroke is the most life-threatening neurological disease especially for elderly and people who have history of
hypertension. Stroke is increasing for the number of risk factors. The purpose of this research was to find out the
relationship of age, gender, and classifications of hypertensionto the types of stroke of the patients treated in dr.
Zainoel Abidin General Hospital of Banda Aceh in 2016. This research was a correlative descriptive research with
retrospective study design. The population was patients with ischemic and hemorrhagic stroke treated in dr. Zainoel
Abidin General Hospital of Banda Aceh. Samples were collected by using systematic random sampling technique
with total samples of 96 respondents which were divided into two groups based on the types of stroke. Data were
obtained from medical records and analyzed by using T. Independent and Chi-Square statistical test. The results
showed that 75 respondents had ischemic stroke and 21 respondents had hemorrhagic stroke. The stroke commonly
occurred on people in the age of 61 years old. Both men and women had the same possibility in suffering from stroke
and stroke was usually triggered by a history of hypertension. It is suggested that especially elderly and people with
hypertension history check their health, manage their lifestyle, have a good and proper diet, and do exercises regularly
in order to avoid the occurrence of stroke.

Keywords: stroke, age, gender, hypertension.

1
PENDAHULUAN lebih tinggi untuk terkena stroke namun
Stroke sudah dikenal sejak zaman kematian akibat stroke lebih banyak dijumpai
dahulu, dimana penyakit ini merupakan pada perempuan dibandingkan laki-laki
penyakit saraf yang paling menarik perhatian karena pada umumnya perempuan terserang
karena termasuk penyakit yang dapat stroke pada usia lebih tua. Selain itu, adanya
menyebabkan kematian setelah penyakit keadaan khusus pada wanita juga diduga
jantung dan kanker.Stroke merupakan sebagai pemicu, yaitu kehamilan, melahirkan
masalah kesehatan yang utama bagi dan menopause yang berhubungan dengan
masyarakat modern saat ini dan semakin ketidakseimbangan hormonal.Laki-laki lebih
menjadi masalah neurologik primer yang mudah terkena stroke dikarenakan lebih
dihadapi di seluruh dunia. Hal tersebut tingginya angka kejadian faktor risiko stroke
dikarenakan serangan stroke yang mendadak pada laki-laki (Pinzon & Asanti, 2010).
dapat mengakibatkan kematian, kecacatan Insiden stroke di Amerika Serikat
fisik dan mental baik pada usia produktif lebih dari 700.000 tiap tahun dan meninggal
maupun usia lanjut (Junaidi, 2011). lebih dari 160.000 tiap tahunnya (Nasution,
Penyakit stroke ini sering dianggap 2007).Menteri Kesehatan Republik Indonesia
sebagai penyakit orang tua. Dahulu, stroke menjelaskan bahwa berdasarkan data Riset
hanya terjadi pada usia mulai 60 tahun, namun Kesehatan dari 1991 hingga 2007, penyakit
sekarang mulai usia 40 tahun seseorang sudah stroke merupakan penyebab kematian dan
memiliki risiko stroke. Kesibukan yang luar kecacatan utama hampir di seluruh Rumah
biasa terutama di kota besar membuat manusia Sakit di Indonesia. Menurut data Riset
terkadang lalai terhadap kesehatan tubuhnya. Kesehatan Dasar 2013, prevalensi stroke di
Berdasarkan pengamatan di berbagai rumah Indonesia 12,1 per 1.000 penduduk. Angka
sakit, stroke di usia produktif sering terjadi tersebut meningkat dibandingkan data
akibat kesibukan kerja yang menyebabkan Riskesdas 2007 sebesar 8,3%. Daerah yang
seseorang kurang tidur, pola makan tidak memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah
teratur, kurang olahraga, jam kerja berlebihan, Nanggroe Aceh Darussalam (16,6 per 1.000
stres berat dan konsumsi makanan cepat saji penduduk). Dari 8,3 per 1.000 pasien stroke,
yang juga menjadi faktor penyebab serangan enam diantaranya telah didiagnosis oleh
stroke (Dourman, 2013). tenaga kesehatan. Hal ini menujukkan bahwa
Kematian pada serangan stroke dapat sekitar 72,3% kasus stroke dimasyarakat telah
diakibatkan oleh berbagai keadaan, seperti terdiagnosis, namun angka kematian akibat
infark atau perdarahan yang meluas ke stroke masih tetap tinggi.
ventrikel, perdarahan serebral, gangguan Berdasarkan latar belakang di atas, maka
pembuluh darah otak yang timbul secara dapat dirumuskan permasalahan dalam
mendadak dan biasanya terjadi pada pasien penelitian ini adalah: “Bagaimana hubungan
yang berusia 45 sampai 80 tahun.Pada usia, jenis kelamin dan klasifikasi hipertensi
konferensi ahli saraf internasional di Inggris dengan jenis stroke pada pasien di Rumah
dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 1.000 Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
pasien stroke berusia kurang dari 30 tahun. Aceh 2016?”. Adapun tujuan penelitian ini
Setelah berusia 55 tahun, risikonya menjadi adalah untuk mengidentifikasi hubungan usia,
berlipat ganda sehingga dapat diperkirakan jenis kelamin dan klasifikasihipertensi dengan
dengan peningkatan usia maka jumlah pasien jenis stroke pada pasien di Rumah Sakit
stroke juga akan bertambah (Soemitro., Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Ashari., Tandian., 2011). Aceh 2016.
Usia dan jenis kelamin merupakan
dua di antara faktor risiko stroke yang tidak
dapat dimodifikasi. Laki-laki memiliki risiko METODE

2
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam signifikan antara jenis stroke dengan usia pada
penelitian ini adalah descriptive pasien stroke.
correlative yang mempunyai tujuan untuk
Tabel 2.Hubungan jenis stroke dengan jenis
melihat hubungan antara variabel satu kelamin pasien stroke di Rumah Sakit Umum
dengan variabel lain. Penelitian ini Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh
menggunakan pendekatan retrospektive
study, yaitu menganalisis sumber data Jenis Stroke JenisKelamin Total α p-
sekunder berupa data Rekam Medik. Laki-laki Perempuan value

Bahan dan sumber data dari penelitian ini


f % f % F %
diperoleh dari catatan rekam medik di
Iskemik 40 41,7 9 9,4 49 51,0
ruang rawat inap Geulima I dan Instalasi
0,05 0,547
Rekam Medik Rumah Sakit Umum Hemoragik 35 36,5 12 12,5 47 49,0

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Total 75 75,0 21 21,9 96 100
periode 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah
pasien stroke iskemik dan pasien stroke Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui
hemoragik yang di rawat di Rumah Sakit bahwa nilai p-value > α yang berarti hipotesa
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda H0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
Aceh periode 2016 yang tercatat dalam tidak ada hubungan antara jenis stroke dengan
rekam medik berjumlah 96 orang. Sampel jenis kelamin pada pasien stroke.
dalam penelitian ini diambil dengan teknik
Tabel 3.Hubungan jenis stroke dengan
systematic random sampling. Sampel
klasifikasi hipertensi pasien stroke di Rumah
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda
stroke yang dirawat di Rumah Sakit Aceh
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh serta memenuhi kriteria inklusi. Jenis Klasifikasi Hipertensi Total α p-value
Tempat penelitian ini dilakukan di Stroke Derajat 1 Derajat 2
F % f % f %
Ruang Rawat Inap Geulima I dan Instalasi
Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskemik 23 24,0 52 54,2 75 78,1
0,05 0,000
Zainoel Abidin Banda Aceh. Waktu penelitian Hemoragi 16 16,7 5 5,2 21 21,9
dilakukan pada 29 Juli - 1 Agustus 2016. Total 39 40,6 57 59,4 96 100

HASIL
Tabel 1.Hubungan jenis stroke dengan usia
pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Berdasarkan tabel 3 di atas dapat
Zainoel Abidin Banda Aceh (n=96) diketahui bahwa nilai p-value = 0,000< α =
0,05 yang berarti hipotesa H0 ditolak. Maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
Jenis Stroke N Mean SE p-value
antara jenis stroke dengan klasifikasi
Iskemik 75 60,76 1,284 0,943 hipertensi pada pasien stroke di Rumah Sakit
Hemoragik 21 63,71 2,362 Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh.

Berdasarkan table 1 menunjukkan bahwa rata-


rata usia pasien stroke hemoragik lebih tinggi
dibandingkan stroke iskhemik dan dapat

3
PEMBAHASAN Tidak adanya hubungan jenis kelamin
dengan jenis stroke dapat disebabkan oleh
Usia sebagai salah satu sifat karakteristik karena stroke tersebut dapat disebabkan
tentang orang, dalam studi epidemiologi multifaktorial, bukan hanya karena jenis
merupakan variabel yang cukup penting karena kelamin, tetapi diantaranya karena diabetes
cukup banyak penyakit yang ditemukan dengan melitus, hiperkolesterolmia, merokok, alkohol
berbagai variasi frekuensi yang disebabkan oleh dan penyakit jantung. Seseorang yang memiliki
usia (Noor, 2008).Berdasarkan uraian di atas, satu atau lebih faktor risiko, memiliki
peneliti menganalisa bahwa usia menjadi salah kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
satu faktor risiko seseorang terserang penyakit serangan stroke jika faktor risiko tersebut tidak
stroke. Semakin bertambah usia seseorang maka dikendalikan (Bethesda Stroke Center, 2012).
semakin besar pula risikonyaterserang stroke. Beberapa faktor risiko stroke tertentu dapat
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 96 pasien diketahui mempengaruhi masing-masing jenis
stroke yang diteliti rata-rata memiliki usia 61 kelamin. Hal ini berhubungan dengan hasil
tahun. Hal ini berarti responden yang penelitian di Nigeria yang berjudul Gender
mengalami stroke berada pada rentang usia>55 Variation Risk Factors and Clinical
tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil Presentation of Acute Stroke, yang menemukan
penelitian Lestari (2010) yang mendapatkan bahwa faktor risiko kebiasaan merokok dan
bahwa persentase kelompok usia>55 tahun, riwayat mengkonsumsi alkohol ditemukan lebih
lebih banyak menderita stroke dibandingkan dominan pada responden laki-laki dan berbeda
kelompok usia ≤ 55 tahun. signifikan dengan responden perempuan
Penelitian lain yang berhubungan dengan (Watila, 2010).
penelitian ini adalah penelitian Puspita & Putro Berdasarkan uraian di atas, peneliti
(2008) yang mengatakan bahwa risiko menganalisa bahwa jenis kelamin tidak ada
terjadinya stroke pada kelompok usia> 55 tahun hubungan dengan jenis stroke dikarenakan ada
adalah 3.640kalidibandingkan kelompok usia ≤ banyak faktor lain yang mempengaruhi
55 tahun. Peningkatan frekuensi stroke seiring seseorang untuk terserang stroke. Kebiasaan
dengan peningkatan usia berhubungan dengan buruk seseorang dalam mengatur gaya hidup
proses penuaan, dimana semua organ tubuh dan pola makannya menjadi hal yang dapat
mengalami kemunduran fungsi termasuk mempengaruhi kondisi kesehatannya sehingga
pembuluh darah otak. baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan
Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa dari memiliki peluang yang sama untuk terkena
96 pasien stroke yang diteliti berdasarkan jenis stroke.
kelaminnya, kelompok terbanyak adalah laki- Hipertensi menjadi penyebab utama dari
laki yaitu 49 orang (51,0%) namun tidak jauh komplikasi beberapa penyakit kardiovaskular
berbeda dengan perempuan yaitu 47 orang dan merupakan masalah kesehatan masyarakat.
(49,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan Pasien yang memiliki riwayat hipertensi
penelitian Siregar (2005) yang menyatakan memiliki risiko 16,22 kali lebih besar
bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin mengalami stroke dibandingkan dengan pasien
dengan kejadian stroke. Hal ini didukung yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
dengan hasil penelitian Teguh (2011) yang Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa
mendapatkan perbandingan kejadian stroke nilai p-value < α yang berarti hipotesa H0
antara laki-laki dan perempuan yaitu 1:1. ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara jenis stroke dengan klasifikasi

4
hipertensi pada pasien stroke di Rumah Sakit Aceh 2016 jumlah laki-laki 51,0% dan
Umum Daerah Zainoel Abidin Banda perempuan 49,0%.Klasifikasi hipertensi pasien
Aceh.Hasil penelitian ini sama dengan stroke di RSUDZA Banda Aceh 2016 pada
penelitian yang dilakukan oleh Kristiyawati derajat 1 sebanyak 40,6% dan derajat 2
(2011) yang menyatakan adanya hubungan sebanyak 59,4%.
hipertensi dengan kejadian stroke. Tekanan Berdasarkan hasil yang telah disimpulkan di
darah sitemik yang meningkat akan membuat atas, maka disarankan kepada keluarga dan
pembuluh darah serebral berkonstriksi. Derajat individu untuk mencegah stroke perlu
konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan melakukan pemeriksaan mulai dari usia lansia
darah. Kenaikan tekanan darah sistemik awal hingga lansia akhir. Bagi tenaga
mengakibatkan tekanan perfusi pada dinding kesehatan, pada pasien yang memiliki faktor
kapiler menjadi tinggi sehingga terjadi risiko stroke hendaknya melakukan
hiperemia, edema, dan kemungkinan penatalaksanaan faktor risiko dan memberikan
perdarahan pada otak. Berdasarkan uraian di pendidikan kesehatan yang tepat. Bagi peneliti
atas, peneliti menganalisa bahwa klasifikasi selanjutnya, agar dapat meneliti variabel faktor
hipertensi ada hubungan dengan jenis stroke risiko lain atau meneliti hubungan antar variabel
dikarenakan banyak pasien stroke yang supaya mendapatkan hasil penelitian yang baru
mempunyai riwayat hipertensi dan kebanyakan serta dapat menanyakan secara langsung kepada
dari mereka telah menderita hipertensi selama pasien, tidak hanya melalui rekam medik.Bagi
berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan masyarakat, agar lebih memperhatikan segala
hipertensinya berada pada derajat 2 yaitu faktor risiko yang dapat menyebabkan
tekanan darah sistolnya berada pada rentang terjadinya stroke dan segera memeriksakan diri
>160 dan tekanan diastolnya berada pada apabila timbul kelainan yang ditemukan. Selain
rentang >100 mmHg. itu, diharapkan agar masyarakat lebih
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengenali tanda atau gejala stroke sehingga
menganalisa bahwa terdapat hubungan jenis pasien dapat ke rumah sakit dengan derajat yang
stroke dengan klasifikasi hipertensi dimana lebih ringan.
tabel tersebut menunjukkan bahwa stroke
iskemik banyak terjadi pada pasien dengan REFERENSI
hipertensi derajat 2 yaitu 54,0% sedangkan Bethesda Stroke Center.(2012). Menyambut
untuk jenis stroke hemoragik banyak dialami
oleh pasien dengan hipertensi derajat 1 yaitu Hari Stroke Sedunia. Available
16,0%. Stroke iskemik lebih banyak
from:http://www.strokebethesda.com/c
dibandingkan stroke hemoragik dengan
persentase masing-masingnya 77,0% dan omponent/option,com_docman/task,do
23,0%.
c_download/gid,44/itemid,26.Diakses
KESIMPULAN
Adapun secara khusus maka peneliti dapat tanggal 8 Juli 2016.
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
data demografi usia pasien stroke di RSUDZA
Banda Aceh 2016 dengan jumlah lansia awal Dourman, K. (2013). Waspadai Stroke Usia
33,3% dan lansia akhir 66,7%. Data demografi
jenis kelamin pasien stroke di RSUDZA Banda Muda. Jakarta: Cerdas Sehat.

5
JNC VII. (2003). The seventh report of the
National Commitee on prevention,
detection, evaluation, and treatment of
high blood pressure.
Hypertension,42:120652.http://hyper.a
hajournals.org/cgi/content/full/42/6/12
06.

Junaidi, I.(2011). Stroke Waspadai


Ancamannya.Yogyakarta.
Nasution, D. (2007). Strategi
Pencegahan Stroke Primer. Pidato
Pengukuhan Guru Besar Tetap
Neurologi FK USU. Medan: USU.

Pinzon, R., & Asanti. (2010). Awas Stroke!


Pengertian, Gejala, Tindakan,
Perawatan dan
Pencegahan.Yogyakarta.
Soemitro, D.W., et al. (2011).
SinopsisIlmu Bedah Saraf
Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah
Saraf Indonesia. Jakarta: FKUI-RSCM.

Watila, M.M. (2010). “Gender Variation Risk


Factors and Clinical Presentation
of Acute Stroke”, Journal of
Neuroscience and Behavioural
Health,Volume 3.

Anda mungkin juga menyukai