Anda di halaman 1dari 52

PROGRES

IMPLEMENTASI
PROGRAM PRIORITAS MP3EI
DI KALIMANTAN TIMUR

JAKARTA,
JAKARTA, 11
11 Oktober
Oktober 2011
2011
Total Investasi = Rp. 556,66 T
Investasi di Kaltim lokus 1,2,3 = Rp. 341,09 T
(61,2%)
KEGIATAN EKONOMI UTAMA DI KORIDOR EKONOMI KALIMANTAN

• Sektor Migas mengalami trend penurunan


• Eksplorasi Migas akan mengarah pada
wilayah yang medannya sulit dan
membutuhkan biaya yang sangat mahal
• Lokus kegiatan migas tahun 2011-2015
direncanakan di Balikpapan, Blok Delta
Mahakam, Rapak dan Ganal (peningkatan
kapasitas produksi &eksplorasi laut dalam)
BATUBARA
 Sumberdaya batubara Kalimantan sebesar 51,9 Milliar Ton atau
49,6% sumberdaya batubara Indonesia
 Sumberdaya Batubara di Kalimantan Timur sebesar 37,5 Milliar Ton
atau 35,7% sumberdaya batubara di Indonesia.
 Lokasi tambang batubara semakin ke inland, sehingga memerlukan
jaringan/investasi bidang transportasi
PETA POTENSI PERTAMBANGAN
POTENSI KELAPA SAWIT

 Kontribusi produksi Kelapa


Sawit mencapai 80%, dan luas
areal mencapai 53% dari total
areal perkebunan di Kalimantan
KIPI  Target pada peningkatan
MALOY produktifitas, dikarenakan isu
lingkungan, produktifitas
Malaysia 4,7 ton/ha
 Secara bertahap ekspor CPO
akan dikurangi, dan fokus pada
Produk Intermediate dan Hilir.
 Lokus Utama di Kalimantan
NO PROVINSI KEBUN SAWIT POTENSI CPO
Timur berada di Maloy, Kutai
1. KALTENG 712.025 Ha 2,09 Juta Ton/Thn Timur (INPRES No.1 Th.2010)
2. KALTIM 1.000.000 Ha 2,94 Juta Ton/Thn
3. KALSEL 260.863 Ha 0,76 Juta Ton/Thn
PERKAYUAN
• Pulau Kalimantan merupakan salah
satu paru-paru utama dunia
• Kalimantan mempunyai luas hutan
41 juta ha, dimana 29,8 juta ha
merupakan hutan produksi.
• Luas hutan produksi yang sudah
dimanfatkan sebesar 15,7 juta ha
(52,7%)
• Total Investasi IPHH di Kaltim yang
terbesar di Pulau Kalimantan
dengan rencana Investasi 7,8
Trilyun. Untuk HTI no.2 setelah
Kalbar dengan rencana Investasi
7,2 Trilyun
REKAPITULASI INVESTASI INFRASTRUKTUR YANG TERIDENTIFIKASI
DI KORIDOR KALIMANTAN

NO LOKASI PEMERINTAH BUMN CAMPURAN TOTAL

1. Kalimantan Timur 20.618 9.905 20.300 50.823,00

2. Kalimantan Selatan 460 3.541 655,40 4.656,40


9.655,02
3. Kalimantan Barat 1.227,25 8.427,77 0,00

4. Kalimantan Tengah 3.180,93 9.196,10 18.200 30.577,00


50.610,00
5. Lintas Kalimantan 4.650 0,00 45.960
REVIEW REALISASI INVESTASI
DI KALIMANTAN TIMUR
Tahun 2010 dengan total Investasi Rp. 17,88 Trilyun
• PMDN Sebesar Rp. 7,88 Trilyun
• PMA Sebesar Rp. 10 Trilyun
• Ranking 3 Nasional setelah Prov. Jabar dan Jatim
untuk PMDN dan Ranking 5 setelah DKI Jakarta,
Jatim, Jabar dan Banten untuk PMA
• Realisasi utama pada sektor Tanaman Pangan,
Pertambangan, Transportasi dan Komunikasi, Kimia
dan Kayu

Tahun 2011, Semester I+ (Januari – Agustus) dengan


total Investasi Rp. 22,18 Trilyun
•PMDN Sebesar Rp. 11,83 Trilyun
•PMA Sebesar Rp. 10,35 Trilyun
•Target untuk Tahun 2011 sebesar Rp. 20 Trilyun
•Tercatat yang akan berinvestasi Rp. 63,37 Trilyun
RENCANA TARGET INVESTASI TAHUN 2011
Total Rp.63,37 Trilyun

1. PT. Pupuk Kaltim V Rp. 6,3 T 12. Hasan Mahmud, Bosowa Rp. 4,2 T
2. PT. Angkasa Pura I Rp. 1,8 T 13. PT. Permata Borneo Abadi Rp. 467 M
3. PT. PELINDO Dan PT.Samudra Rp. 0,8 T 14. PT. Silva Rimba Lestari Rp. 21,7 T
4. PT. KPC Rp. 4,5 T 15. PT. Bakayan Jaya Abadi Rp. 103 M
5. PT. Kaltim Air Rp. 53 M 16. PT. Klawit Wana Lestari Rp. 200 M
6. PT. Sinar Balikpapan Rp. 640 T 17. PT. Santan Borneo Abadi Rp. 276 M
Development
7. PT. Pacifik Oil And Gas Rp. 10 T 18. PT. Kayan Makmur Sejahtera Rp. 136 M
8. PT. Prosperity Cement Rp. 9 T 19. PT. Miwon Indonesia Rp.
Engineering Indonesia (PT.PCEI)
9. PT. HARUM ENERGY Tbk Rp. 2,58 T 20. PT. Sang Hyang Sri Rp.
10. PT. Cipaganti Resources Rp. 450 M 21. PT. Solaria Rp.
11. PT. Semen Gresik / Packing Plant Rp. 200 M
PETA INVESTASI INFRASTRUKTUR
YANG TERIDENTIFIKASI DI KALIMANTAN TIMUR
KAWASAN MALOY

KAWASAN KARIANGAU
KAWASAN DANPENGEMBANGAN
SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI


KARIANGAU
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU
BALIKPAPAN
Kawasan Industri Kariangau pada RTRW
Kota Balikpapan Tahun 2005 - 2015
KONDISI EKSISTING

Industri yang sudah berkembang :


• Industri Pembangunan Kapal
• Industri Perawatan Helikopter
• Workshop Alat – alat berat
Luas : 2.189 Ha
Kawasan Industri Kariangau pada Draft RTRW • Industri Chip Mill (bahan baku
Kota Balikpapan Tahun 2010 - 2030
HTI ICTI)
Telah Ekspor 32.000 Ton
• Pelabuhan Bongkar Muat Batu
Bara
• Penumpukan Minyak Petro Sea

Luas : 2.721 Ha
Rencana Pengembangan
NO INDUSTRI SUMBER BAHAN BAKU
1 Pengalengan & Pengolahan Nenas 10.000 Ha Tersebar di Kaltim
2 Rotan Kubar, Kukar, Kutim

3 Karet Kubar, PPU, Paser, Balikpapan, Kukar


4 Tepung Pisang Bontang, Kutim
5 Makanan Ternak (Jagung, Tepung Ikan, Kukar, Kubar, PPU dan Paser
Kedelai)
6 Kelautan dan Perikanan (Pengalengan Ikan &
Tepung Ikan)
7 Logam
8 Perawatan Helikopter
9 Workshop Alat Berat
10 Chip Mill
11 Perkapalan
12 Bongkar Muat Batu Bara
Gambar Prespektif hasil Masterplan terbaru
13 Penumpukan Minyak
14 Pengantongan Semen PT. Gresik (Paking Plan)
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU
1. PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT INTERNASIONAL/TERMINAL
PETI KEMAS KARIANGAU - BALIKPAPAN
 Kawasan Industri sesuai dengan Masterplan
direncanakan seluas 2.771 Ha dengan investasi
sebesar Rp.757,76 Milyar
 Kerjasama Pemprov Kaltim dengan PT.Pelindo IV
dengan sumber pembiayaan :
 Pemerintah Pusat Rp. 140 Milyar
 Pemerintah Provinsi Rp. 146,76 Milyar
 PT. Pelindo IV Rp. 471 Milyar
 Pembangunan dimulai tahun 2008 dan
direncanakan selesai Juni 2012.
 Progres :
 Pembangunan fisik sisi darat 100% dan sisi laut
58,9% (Realisasi Pelindo Rp. 277,241 Milyar)
 Lahan Yang telah dibebaskan oleh Pemerintah
Daerah seluas 341 Ha.
 Hambatan :
 Tidak ada
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

2. PEMBANGUNAN JALAN AKSES KM.13 - TERMINAL


PETI KEMAS KARIANGAU

 Pembangunan jalan akses dari TPK


Kariangau menuju Km.13 –
Balikpapan sepanjang 13,5 Km
dengan dana bersumber APBD
Propinsi Rp.104,59 Milyar.
 Progres :
 dari panjang jalan 2 jalur 4 lajur
(2x11 Km), baru terbangun 1x11
Km dan 1 (satu) buah Jembatan.
 Progres sampai dengan saat ini
telah mencapai 51,43%
 Target akhir 2011 tuntas
 Hambatan :
 Tidak ada
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU
3. PEMBANGUNAN JEMBATAN PULAU BALANG

APBD Provinsi telah memberikan


dukungan dana sebesar Rp. 192 Milyar.
Progres :
 baru dibangun Jembatan Bentang
Pendek 470 Meter dengan progres 45 %.
Hambatan :
 Belum selesainya pembangunan
Jembatan Pulau Balang yang
menghubungkan TPK Kariangau dan
Kawasan Industri Kariangau menuju
Jalan Lintas Kalimantan.
 Sedangkan Bentang Panjang 1.314
meter dibutuhkan dana Rp. 3 Trilyun dan
Jalan Akses TPK Kariangau – Jembatan
Pulau Balang – Petung (32,5 Km) belum
terbangun.
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

4. PEMBANGUNAN POWER PLANT


 PLTU Kariangau dibangun PLN 2x110 MW
lahan dari Pemprov Kaltim seluas 45 Ha
dengan investasi Rp.2,3 Trilyun,
 Progres: Cut and Fill selesai, sedang
pemancangan tiang.

 PLTU Kariangau (sewa) 2x(120-150) MW


tambahan lahan dari Pemprov seluas 15
Ha dengan investasi Rp. 2,5 Trilyun,
 Progres : Tender

 PLTU oleh PT. Kariangau Power 2x25


MW dengan investasi Rp.600 Milyar,
 Progres : Land Clearing

 Hambatan :
 Tidak ada
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

5. PEMBANGUNAN WADUK SUNGAI WAIN

Dibangun untuk mensuplay kebutuhan


air baku di Kawasan Industri Kariangu
(KIK) dan Kota Balikpapan dengan
kapasitas 4,5 Juta lt/dtk dengan output
262 lt/dtk
Kebutuhan Biaya pembangunan
sebesar Rp.290 Milyar
Progres :
 Telah tersusun dokumen
perencanaan
 Identifikasi Model Test Waduk
 Pembebasan Lahan 15 Ha tahun
2011
Hambatan :
 Proses sertifikasi bangunan masih
dilaksanakan
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

6.PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL


SEPINGGAN – BALIKPAPAN
 Rencana pengembangan Terminal Penumpang
110.000 M2 dengan 11 Garbarata melalui
investasi PT. ANGKASA PURA I sebesar Rp.
1,5 Trilyun serta perpanjangan landas menjadi
3.250 M dengan biaya sekitar Rp. 500 Milyar
 Progres :
 Masterplan dan DED Terminal telah
dilaksanakan
 Pembebasan lahan sedang berjalan
 Hambatan :
 kapasitas terminal hanya menampung 1,25
juta orang (Luas Terminal 12.433 M2),
sedangkan jumlah penumpang tahun 2010
mencapai + 5 Juta orang.
 Panjang Landas Pacu 2.500 meter hanya
mampu didarati Pesawat Boeing 747 secara
terbatas.
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI

7. PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA

 Pembangunan jalan tol sepanjang 84 Km


menghubungkan PKN Balikpapan dan
Samarinda serta peningkatan efisiensi jasa
distribusi orang, barang dan jasa (berada di
KAPET SASAMBA) dengan kebutuhan dana
Rp. 6,2 Trilyun.
 Progres :
 Terbangun jalan akses sepanjang 400 M
 Pembukaan Badan Jalan secara bertahap
dengan alokasi dana Rp.2 Trilyun (MYC
2011-2013)
 Pembebasan lahan sedang berjalan
 Hambatan:
 Penyelesai RTRW Provinsi (sebagian trase
jalan melintasi Tahura dan Hutan Lindung
S.Wain)
 Masih diperlukan dana pembangunan Rp.
4,2 Trilyun
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

8. PEMBANGUNAN REL KERETA API


• Rute I : Muara Tuhup – Kalipapak – Kota Bangun –
Samarinda – Balikpapan (361 km)
• Rute II : Bontang – Samarinda (115 km)
• Rute III : Ma.Wahau – Lubuk Tutung (150 km)
Pembangunan Rel Kereta Api) akan dibangun dari
Muara Wahau – Lubuk Tutung sepanjang 150 Km.
Proyek infrastruktur ini kerja sama antara
Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan Ras Al-
Khaimah Minerals and Metals Invesments (RMII),
Uni EMirat Arab dengan nilai investasi US $ 900
Juta.
• Rute IV : Tabang – Lubuk Tutung (185 km)
Pembangunan Rel Kereta Api akan dibangun dari
Tabang – Lubuk Tutung sepanjang 185 Km. Proyek
ini akan dibangun oleh PT. Gunung Bayan dengan
nilai proyek lebih dari US $ 1 Milyar
KAWASAN DANPENGEMBANGAN
SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI


PALARAN
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI

1. PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPORPUSE


TERMINAL PETI KEMAS PALARAN

 Terminal Peti Kemas Palaran dengan


total investasi Rp.567,10 Milyar dan
Terminal Penumpang Rp.70 Milyar.
 Progres :
 Terminal Peti Kemas Palaran
telah selesai dibangun dan
operasional Oktober 2010
 Terminal Penumpang 0%
(diharapkan dukungan APBN)
 Hambatan :
 Belum tersedianya gedung
Terminal Penumpang dan
General Cargo
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI

2. PEMBANGUNAN JALAN AKSES TPK PALARAN


KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI

3. PENYELESAIAN PEMBANGUNAN JEMBATAN MAHKOTA II

 Pembangunan Jembatan
menghubungkan Samarinda
Seberang dengan Kota Samarinda
Sepanjang 740 Meter dan merupakan
bagian Jalan Lintas Kalimantan Poros
Selatan dengan dana Rp. 653,2 Milyar
 Progres :
 Kemajuan pembangunan 65%
terdiri Pemda Rp. 218,08 Milyar
Pemerintah Pusat Rp135,17 Milyar
 Hambatan :
 Bentang tengah Jembatan belum
tersambung Dengan Panjang 370
Meter
 Kebutuhan dana penuntasan Rp.
300 Milyar
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN INDUSTRI

4. PEMBANGUNAN BANDARA SAMARINDA BARU


 Pembangunan Gedung Terminal Dan
Perpanjangan landas pacu 2.100 x 45
Meter.
 Kebutuhan Biaya Rp. 2,4 Trilyun
(pembiayaan APBN sisi udara)
 Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kota
(dari sisi darat melalui APBD)
 Telah dialokasikan dana Rp. 240 Milyar
 Progres :
 Pembangunan Sisi Darat sedang berjalan
melalui APBD Provinsi sebesar Rp. 160
Milyar
 Permasalahan :
 Penyelesaiaan Pembayaran Pekerjaan
Sisi Udara oleh Pemkot Samarinda
 Diperlukan Komitmen Pembiayaan Sisi
Udara
KAWASAN DANPENGEMBANGAN
SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI


MIGAS DAN KONDENSAT BONTANG
SERTA OLEO CHEMICAL MALOY
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN MALOY

PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT INTERNASIONAL MALOY

 Kawasan Industri sesuai dengan Masterplan


direncanakan seluas 4.000 Ha dengan investasi
sebesar Rp.5,7 Trilyun
 Rencana Pembangunan Terminal :
 General Cargo Rp. 76,2 Milyar (APBN)
 CPO Rp.883 Milyar (APBN, APBD, PPP)
 Batubara Rp.3.625,6 Milyar (Swasta)
 Peti Kemas Rp.1.140,9 Milyar (PPP)
 Progres :
 Perencanaan telah disusun pada tahun 2009
 Lahan Yang telah dibebaskan seluas 1.000 Ha.
 Hambatan :
 Penyusunan Amdal dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
 Pengesahan Rencana Induk Pelabuhan
menunggu Dokumen Amdal dan KLHS
KLUSTER INDUSTRI BERBASIS GAS & KONDESAT
DI KALTIM INDUSTRIAL ESTATE
Lokasi : Kota Bontang
Amoniak dan gas alam-sebagai bahan
dasar industri kimia telah siap
dikembangkan:
•Ammonium Nitrat
•NPK fertilizer (Nitrogen, Phospor,
Kalium)
•Soda Ash
•Melamine, metanol, elpiji, etc

RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK PUPUK KALTIM V :


INVESTASI US $737 JUTA
KLUSTER INDUSTRI BERBASIS OLEOCHEMICAL
Kawasan Industri-PelabuhanInternasional (KIPI) Maloy
1. Luas Perkebunan Sawit 731.000
Ha dari target rencana 1 Juta Ha
yang berada di Kabupaten Kutai
Timur, Kukar, Kubar, Paser, PPU,
Berau, Bulungan, Nunukan,
Malinau, Samarinda
2. Sesuai Inpres No. 1 Tahun 2010
yang menetapkan Kalimantan
Timur sebagai Kluster Industri
berbasis Oleochemical di Maloy
Kutai Timur. Pemprov Kalimantan
Timur merencanakan
pembangunan Kawasan Industri
dan Pelabuhan Laut Internasional
(KIPI) Maloy pada lahan seluas
5.305 Ha.
3. Pengembangan Pelabuhan dengan
Terminal CPO yang mampu
disandari kapal kapasitas 70.000
DWT dan Terminal Cargo kapasitas
Kapal 5.000 DWT.
COAL TERMINAL
 MEC INFRA telah memperoleh ijin terminal khusus
batu bara untuk membangun suatu fasilitas yang
sesuai dengan kapasitas untuk menangani 100
MPTA dankapal-kapal besar untuk ekspor dan
impor batu bara dan bahan baku lainnya.
 Lokasi di Bengalon Kabupaten Kutai Timur.
 Jumlah investasi sebesar US$ 250 Juta
POWER PLAN 1.400 MW & PABRIK ALUMUNIUM
1. MEC Coal bersama dengan National Aluminium Company Limited (NALCO)
merupakan perusahaan india dan Pemilik Komplek Aluminium yang terpadu
dan terbesar di Asia, dengan nilai investasi sebesar US$ 2 Milyar dipeleburan
aluminium yang menghasilkan 500.000 ton aluminium per tahun untuk
diekspor kenegara-negara Asia Tenggara.
2. MEC Coal dan NALCO berinvestasi sebesar US$1,5 Milyar untuk
menghasilkan 1.400 MW listrik (1.250 MW untuk peleburan aluminium)
dimana kapasitas selebihnya didedikasikan untuk masyarakat setempat.
3. Kapasitas Peleburan 0,25 juta per ton (Tahap I), dan 0,25 juta per ton (tahap
II).
4. Tahapan pembangunan pembangkit listrik yaitu 6 x 120 MW (Tahap I), dan 4
x 120 MW (Tahap II).
5. Telah mendapat persetujuan dari BKPM RI melalui surat No.
1.840/III/PMA/2009 tanggal 31 Desember 2009 dan lokasi di KutaiTimur.
KAWASAN DANPENGEMBANGAN
SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN FOOD ESTATE


PENGEMBANGAN
FOOD ESTATE DI
KALIMANTAN
TIMUR PADA
AREAL SELUAS
200.000 HA
LUAS POTENSI LAHAN 50.000 HA :
SEBELAH UTARA TANJUNG BUKA
(8.000 HA), SEBELAH SELATAN
TANJUNG BUKA (12.000 HA), DAN
TANJUNG BUKA (10.000 HA) YANG
SAAT INI SUDAH ADA
TRANSMIGRASI SP 1, SP 2, SP 7,
DAN SP 8

TAHAPAN YANG SUDAH


DILAKSANAKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN
ADALAH PENYUSUNAN
MASTERPLAN RICE ESTATE
DELTA KAYAN. PENGEMBANGAN
PADI HIBRIDA SELUAS 100 HA
(PROGRAM PUSAT), TANJUNG
RENCANA KEGIATAN PETERNAKAN
Pengembangan bibit Ternak Sapi
1 •lokasi : Bulungan, Berau, Paser, Penajam
Paser Utara, Kutim, Kukar
•Jumlah bibit : 50.000 ekor
•Jumlah dana : 750 milyar
Pengembangan Kerbau Kalang
2 • Lokasi : Kutai Kartanegara
• Jumlah bibit : 10.000 ekor
• Jumlah dana : 100 milyar
Pengembangan Kerbau Krayan
3 •Lokasi : Krayan Kota dan Krayan Selatan,
Kabupaten Nunukan
•Jumlah bibit : 10.000 ekor
•Jumlah dana : 100 milyar
Industri Pakan Ternak
4 •Lokasi : Bulungan
•Kapasitas produksi : 500 ton per bulan
•Jumlah dana : 2,3 milyar
Rumah Potong Hewan
5 •Lokasi : Samarinda
•Kapasitas : 100-150 ekor per hari
•Jumlah dana : 20 milyar
RENCANA KEGIATAN KELAUTAN & PERIKANAN
Pembangunan Pabrik Pengolahan Rumput Laut
• Lokasi : Kota Tarakan
• Luas Lahan : 6 Ha
• Jumlah Unit : 1 Unit
• Jumlah Dana : 7 Milyar
• Sumber Bahan Baku (Rumput Laut) berasal
dari; Kutai Timur, Berau, Bulungan, Tarakan,
dan Nunukan.
• Ketersediaan Bahan Baku : rata-rata 2000
ton/bulan (Rumput laut dalam bentuk Kering)
• Produk yang dihasilkan : Semi Keragenan

Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap


•Kegiatan : Pengadaan Kapal Penangkapan Ikan Purse
Saine ukuran > 30 GT
•Lokasi : Paser, Berau, Tarakan
•Jumlah Kapal : 3 unit
•Kapasitas produksi : Rata-rata 360 Ton/Tahun/Kapal
•Jumlah dana : 6 Milyar
KAWASAN DANPENGEMBANGAN
SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN
PERBATASAN
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN PERBATASAN

1. PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN


 Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan
Sepanjang 920 Km dan Jalan Akses Sepanjang 433 PKSN/PLBD
Km Berada Pada Tiga Kabupaten, Kutai Barat, TAULUMBIS

Malinau, dan Nunukan.


PKSN/PLBD
 Progres : PKSN/PLBD SIMANGGARIS
LONG MIDANG
 Sampai Dengan Tahun 2011 Telah
Terbangun Jalan Dari Tj. Selor – Sekatak
Buji Buji – Malinau – Simanggaris – Batas
Negara Dengan Kondisi Aspal 296,220 Km,
Agregat 146,596 Km, dan Tanah 79,238 Km.
Simanggaris – Sei Ular Dengan Kondisi Aspal
15,717 Km, Agregat 58,683 Km. Tj. Lapang –
P. Sapi – Simpang Temalang – Long Alango –
Malinau Seberang – Long Bawan Dengan
Kondisi Aspal 22,225 Km dan Agregat 8,880 PKSN/PLBD
LONG NAWANG
Km dan Belum Tembus Sepanjang
215,557 Km
 Hambatan :
 Sebagian Trase Jalan Melintasi Taman Nasional
Kayan Mentarang Terutama Ruas Jalan Long
Bawan - Pa’pani – Batas Negara
 Kondisi Topografi Gunung dan Berbukit Sehingga
Memerlukan Biaya Yang Cukup Besar
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN PERBATASAN

2. PEMBANGUNAN BANDARA LONG AMPUNG


 Berada di kawasan perbatasan dengan negara bagian
Sarawak Malaysia, sebagai satu-satunya prasarana
transportasi untuk mendukung aktivitas sosial ekonomi
masyarakat dan pertahanan keamanan. Rute
Penerbangan Melayani Ke Tarakan, Malinau,
Nunukan, dan Samarinda
 Target Pembangunan Gedung Terminal dan
Perpanjangan Landas Pacu 1.600 Meter dengan
Kebutuhan Biaya Rp. 250 Milyar
 Progres :
 Telah Terbangun Landas Pacu 840 M x 23 M dan
Apron : 60 M x 40 M
 Hambatan :
 Permasalahan Landas Pacu belum memenuhi
persyaratan untuk didarati pesawat Hercules
 Di ujung Landas Pacu terdapat Obstacle dengan
Volume ± 88.967 M3
 Prioritas Pemotongan Bukit Volume ± 27.000 M3
 Kebutuhan material pembangunan berasal dari negara
tetangga dan sebagian di mobilisasi menggunakan
pesawat
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN PERBATASAN
3. PEMBANGUNAN BANDARA LONG BAWAN
 Berada di kawasan perbatasan dengan negara bagian
Sarawak dan Sabah Malaysia, sebagai satu – satunya
prasarana transportasi untuk mendukung aktivitas sosial
ekonomi masyarakat dan pertahanan keamanan. Rute
Penerbangan Melayani Ke Tarakan, Samarinda, Long
Layu, Binuang.
 Target Pembangunan Gedung Terminal Dan
Perpanjangan Landas Pacu 1.600 Meter dengan
Kebutuhan Biaya Rp. 200 Milyar
 Progres
 Telah Terbangun Landas Pacu 900 M x 23 M dan Apron
: 60 M x 40 M
 Hambatan
 Permasalahan Landas Pacu belum memenuhi
persyaratan untuk didarati pesawat Hercules
 Diujung Landas Pacu Terdapat Obstacle Dengan
Volume ± V = 198.800 M3
 Kebutuhan Material Pembangunan Berasal Dari Negara
Tetangga Dan Sebagian Di Mobilisasi Menggunakan
Pesawat
KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG
KAWASAN PERBATASAN

4. PEMBANGUNAN BANDARA DATAH DAWAI


Merupakan Bandar Udara yang terletak di
kawasan perbatasan dengan negara
bagian Serawak Malaysia. Rute
Penerbangan Melayani Ke Samarinda,
Balikpapan, Melak.
Target Pembangunan Gedung Terminal
Dan Perpanjangan Landas Pacu 1.600
Meter dengan Kebutuhan Biaya Rp. 250
Milyar.
Progres
 Telah Terbangun Landas Pacu 750 M x 23
M dan Apron : 60 M x 40 M
Hambatan
 Permasalahan Landas Pacu belum
memenuhi persyaratan untuk didarati
pesawat Hercules
 Diujung Landas Pacu Terdapat Obstacle
Dengan Volume ± V = 290.000 M3
KALTIM AIRLINES
Jembatan Udara Kalimantan

Go Regional

Jembatan Udara Intra KALTIM

Intra BORNEO

Shuttle Flight/Highways

Jelajah Nusantara
REGULASI DIBIDANG TATA RUANG
DAN KAWASAN PERBATASAN

a. Percepatan pengesahan RTRWP se Kalimantan, diharapkan akhir Desember 2011;


b. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Penetapan Pembangunan
Kawasan Ekonomi Khusus di Wilayah Perbatasan;
c. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Perdagangan Khusus Untuk
Pembangunan di Wilayah Perbatasan, yang materinya memuat :
1) Diperbolehkannya pembelian/sewa kendaraan bermotor dan alat berat dari
Malaysia dengan pajak impor khusus;
2) Diperbolehkannya impor BBM;
3) Diperbolehkannya untuk mendapatkan material bangunan, seperti semen, besi,
batu, pasir, dan bahan material lainnya yang dibutuhkan untuk pembangunan;
4) Legalisasi perdagangan sembako dan bahan makanan lainnya.
d. Penetapan untuk pembukaan pos lintas darat (exit-entry point) antara Bakalalan
(Serawak, Malaysia) dengan Long Midang, Krayan (Kaltim, Indonesia);
e. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Pembangunan Kota Terpadu
Mandiri di Pulau Sebatik, Simanggaris, Long Midang, dan Long Nawang (kerjasama
dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi);
f. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Kerjasama Antara Pemerintah
Daerah Dengan Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI tentang Percepatan
Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Melalui TMMD.
REGULASI DIBIDANG PERTANAHAN
DAN BUMD
a.
a. Percepatan
Percepatan terbitnya
terbitnya undang-undang
undang-undang tentang
tentang Pengadaan
Pengadaan Tanah
Tanah untuk
untuk
Pembangunan;
Pembangunan;
b.
b. Percepatan
Percepatan revisi
revisi undang-undang
undang-undang tentang
tentang BUMD.
BUMD.
REGULASI DIBIDANG PERTANIAN
DAN KEHUTANAN
a.
a. Penetapan
Penetapan kembali
kembali dalam
dalam bentuk
bentuk Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden atau
atau Peraturan
Peraturan
Pemerintah
Pemerintah mengenai
mengenai materi
materi Permenhut
Permenhut No.62
No.62 Tahun
Tahun 2011
2011 (dicabut
(dicabut
dengan
dengan Permenhut
Permenhut No.64
No.64 Tahun
Tahun 2011),
2011), karena
karena regulasi
regulasi ini
ini sangat
sangat
mendorong
mendorong percepatan
percepatan dan dan kepastian
kepastian hukum
hukum pembangunan
pembangunan di di daerah;
daerah;
b.
b. Penetapan
Penetapan legalisasi
legalisasi pengambilan
pengambilan sisa sisa tebangan
tebangan kayu
kayu (khususnya
(khususnya jenis
jenis
kayu
kayu ulin)
ulin) untuk
untuk diberikan
diberikan kepada
kepada Koperasi/UMKM/Pengrajin;
Koperasi/UMKM/Pengrajin;
c.
c. Penetapan
Penetapan pembatasan
pembatasan ekspor
ekspor rotan
rotan mentah
mentah atau
atau setengah
setengah jadi
jadi untuk
untuk
mendorong
mendorong tumbuhnya
tumbuhnya industri
industri dalam
dalam negeri
negeri dandan membuka
membuka
kesempatan
kesempatan kerja
kerja baru;
baru;
d.
d. Percepatan
Percepatan legalisasi
legalisasi indikasi
indikasi geografis
geografis Padi
Padi Adan
Adan dan
dan Garam
Garam Gunung
Gunung
oleh
oleh Kementerian
Kementerian Hukum
Hukum dan dan HAM;
HAM;
e.
e. Penetapan
Penetapan Pelabuhan
Pelabuhan LautLaut Tarakan
Tarakan dan
dan Pelabuhan
Pelabuhan Laut
Laut Balikpapan
Balikpapan
sebagai
sebagai Pelabuhan
Pelabuhan Terbuka
Terbuka untuk
untuk impor
impor komoditi
komoditi tertentu
tertentu (makanan
(makanan
dan
dan minuman,
minuman, tekstil,
tekstil, alas
alas kaki,
kaki, elektronik,
elektronik, dan
dan mainan
mainan anak-anak).
anak-anak).
USULAN MP3EI

Total usulan
Investasi.........?
Infrastruktur ........?
MATRIK USULAN

Anda mungkin juga menyukai