Anda di halaman 1dari 2

3. Sistem kerja saraf otonom berada di hubungan antar neuron.

Antar neuron dihubungkan oleh


suatu celah yang bernama sinapsis. Mula-mula impuls listrik yang datang akan sampai ke terminal
akson sinaptic yang kemudian dilanjutkan ke neuron lainnya. Cara kerja obat otonom adalah dengan
mempengaruhi dari kerja sinapsis.

1. kerja menghambat sintesis transmitor, kerja obat ini nntinya akan mengurangi produksi
transmitor yang digunakan untuk berikatan dengan reseptor di reseptor pascanipapsis. Dengan
terhambatnya itu, maka impuls listrik tidak akan tercipta di neuron selanjutnya.

2. hambatan pelepasan transmitor memiliki sistem kerja yang hampir sama dengan sistem kerja
nomor 1, tetapi pada kerja ini transmitor sudah dibentuk tetapi vesikel sinaps yang
membungkusnya tidak mengalami eksositosis sehingga neurotransmiter tidak ada yang berikatan
di reseptor pascasinaps dan tidak terjadi impuls lanjutan.

3. mengosongkan transmitor, sistem yang memiliki kerja mirip dengan menghambat pelepasan
transmitor. Tetapi pada sistem ini mengosongkan isi vesikel yang akan dikeluarkan.

4. hambatan ambilan kembali, ketika neurotransmiter telah digunakan di reseptor pascasinaps,


maka neurotransmiter ini akan diambil kembali untuk dirombak dan dibuat baru dan atau
dipecah sebagai prekursor dari neurotransmiter baru. Tujuan sistem ini untuk menghambat
terbentuknya neurotransmiter baru.

5. blokade atau perangsangan reseptor. Kerja sistem ini yaitu dengan bekerja sebagai agonis di
blokade(agonis) dan sebagai pemicu di perangsang reseptor (antagonis). Ketika agonis/antagonis
berikatan dengan reseptor yang seharusnya berikatan neurotransmiternya, maka kerja (blokade)
yang semula untuk memasukkan natrium ke dalam sel malah bisa memasukkan klorine sehingga
menjadi lebih negatif lagi dan sebaliknya

6. hambatan perusakan transmitor, transmitor seperti Ach akan dirombak menjadi asetat dan
kolin. Kolin ini akan menjadi prekursor baru untuk terciptanya neurotransmiter baru
4. jika penggunaan berlebih bisa menyebabkan gangguan pada system tubuh, seperti proses
miksi otot spinchter urethra akan melemas karena parasimpatis digunakan dengan
intensitas yang terlalu besar. Penggunaan yang berlebih akan berpengaruh pada proses
penahanan dari miksi hingga dapat menyebabkan miksi yang tak terkendali dan jika memiliki
tekann darah rendah, karena kerja obat parasimpatis akan menurunkan tekanan dara
hingga sangat turun sekali hal ini dapat menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan
pingsan. Namun sebaliknya, jika kerja saraf simpati dipacu oleh suatu obat secara berlebih
maka akan meningkatkan kewaspadaan, dengan meningkatkan kerja untuk menggebu2
berlebih dapat hingga menyebabkan serangan jantung dll.

10. jika simpatis diaktifkan secara terus menerus maka akan terjadi efek terus menerus yang
menyebabkan fight dan flight, misal jantung dan pembuluh darah. Simpatis menyebabkan
tekanan darah meningkat sehingga tubuh akan mencoba mengadaptasi hal tersebut dengan
meningkatkan permeabilitas, tetapi bila terjadi terus menerus lama kelamaan pembuluh
darah dapat pecah dan hal ini dapat menyebabkan stroke, dll. Selain itu jika simpatis terus
dipacu dapat menyebabkan penyakit jantung dll karena depresi secara terus menerus dapat
menyebabkan kerusakan signal dari jantung menyebabkan kelainan seperti atrial vibrilasi
(kerusakan signal jantung dan otak). Depresi juga berhub erat dengan emosi. Bagian yang
berperan pada pengaturan emosi berada di hipocampus dan amygdala. Ketika bagian ini
digunakan untuk mencipatakan kondisi depresi secara terus menerus, struktur dan system
kerja akan terganggu dan terjadi kerusakan pada strukturnya. Ketika depresi sudah dirasa
tidak ada jalan keluar lagi, dapat menyebabkan orang tersebut berinisiatif untuk mengakhiri
hidupnya.

Jawaban tambahan
3. perbedaan saraf simpatis dan parasimpatis adalah system saraf simpati bekerja lebih
general dalam aksinya sedangkan system saraf parasimpatis lebih terlokalisir. Sebagai
contoh Ketika proses miksi dan ereksi, kerja saraf parasimpatis akan bekerja pada lokasi
tersebut saja, tidak perna dibarengi dengan penurunan tekanan darah atau penurunan
heart rate. Sedangkan simpatis contohnya Ketika bertemu orang yang menyeramkan,
keadaan yang dilihat itu akan menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan heart
rate, berkeringat berlebih, napas menjadi cepat walaupun.

Anda mungkin juga menyukai