Embriologi system saraf mulai terbentuk sejak minggu ke-4. Pembentukan system saraf berasal dari bagian ectoderm pada embriologi. Pada mulanya ectoderm pada minggu ketiga akhir akan mengalami penebalan di dekat area notochord. Penebalan ini akan berlanjut hingga membentuk suatu peninggian yang disebut dengan neural fold. Peninggian terjadi di kedua sisi, sehingga terbetuk suatu alur yang disebut dengan neural groove. Neural fold ini semakin hari akan semakin mendekat dan akhirnya bersatu dan membentuk suatu ruangan berbentuk tabung yang disebut dengan neural tube. Neural tube ini merupakan cikal bakal dari system saraf pusat. Neural fold yang menyatu tadi, selain menjadi neural tube juga membentuk suatu berkas-berkas kecil yang disebut dengan neural crest. Neural crest ini pada awalnya hanya mengelilingi neural tube, tetapi lama kelamaan akan menyebar terutama di sekitar bakal system ekstrimitas. Neural crest ini merupakan cikal bakal dari system saraf tepi. 4. Selain korteks serebri dibagi menjadi 6 lobus, terdapat area-area penting lainnya seperti area Broca dan area Wernicke. Kedau area ini memiliki fungsi penting pada pengolahan Bahasa dan komunikasi sehari-hari. Area Wernicke memiliki fungsi untuk merancang perkataan yang akan dikeluarkan. Sedangkan area Broca memiliki fungsi untuk mengatur bentuk bicara yang akan dikeluarkan. Hasil program yang dihasilkan oleh area Broca akan ditransfer ke dalam korteks motoric primer. Korteks motoric primer berfungsi sebagai dalang dari Tindakan yang dilakukan sebagai program yang diterima. Korteks motoric ini terletak di anterior dari sulcus sentralis. Di dalam korteks sentralis ini terdapat banyak bagian tubuh yang dapat diperintah, mulai dari hal yang kompleks hingga hal yang gerakan dan koordinasinya sederhana. Semakin kompleks gerakanny, maka akan semakin besar area pengendali organ tersebut di korteks motoric primer. Sebagai contoh mulut dan wajah memiliki area paling luas di korteks motoric primer karena gerakan yang dilakukan sangat kompleks seperti membentuk suatu suara tertentu dari koordinasi antara mulut, bibir, dan vestibulum vocale. Contoh dari koordinasi dari area-area di korteks serebri adalah Ketika kita melihat atau mendengar sesuatu, kita langsung memberikan respon bicara sesuai dengan apa yang dilihat atau didengar. Ketika seseorang mendengar sesuatu, maka impuls yang diterima dari saraf efferent akan sampai ke dalam korteks auditorius primer yang berada di lobus temporalis dekat dengan lobus parietalis. Impuls yang sampai ini akan diteruskan ke dalam girus angular di korteks assosiasi parietal-temporal-oksipital. Begitupun Ketika seseorang melihat, impuls saraf yang dikirimkan akan sampai ke bagian korteks visual primer yang berada di lobus oksipitalis. Impuls ini akan dikirim terlebih dahulu ke girus angular juga sebelum diolah untuk diberikan respon. Selanjutnya informasi ini akan dibawa ke area Wernicke untuk Menyusun kata apa yang akan diberikan sebagai respon. Setelah susunan katanya telah selesai dibentuk, susunan ini akan dibawa ke area Broca untuk memprogram bicara yang seperti apa akan dikeluarkan. Setelah itu program akan ditransfer ke area Wernicke untuk diberikan tanggapan untuk berbicara. 6. Impuls saraf dapat tercipta Ketika reseptor mengalami pembukaan kanal ion Na+ dan K+, misalnya mekanoreseptor di kulit tertekan sehingga kanal ionnya akan terbuka. Ketika terbuka akan menciptakan suatu aliran pembukaan kanal ion secara berlanjut hingga ke system saraf pusat dan penyampaian impuls antar neuron melalui system sinapsis. Pengiriman impuls listrik ini melalui jalur yang cukup rumit. Jalur ini disebut dengan Jaras sensorik, yaitu jalur pengiriman sinyal somatic ke system saraf pusat. Jaras sensorik ini memiliki 2 sistem, 1. System kolumna dorsalis-lemniskus medialis dan 2. System anterolateral. 1. System kolumna dorsalis-lemniskus mediali memiliki fungsi untuk mengirimkan sinyal impuls saraf yang kompleks (letak, intensitas, dan dll). Sinyal awalnya diterima reseptor dan menuju ke radiks dorsalis dan ganglion spinal. Kemudian masuk ke dalam spinal cord dan menuju ke medulla oblongata. Di medulla oblongata tepatnya di kolumna dorsalis mengalami persilangan menuju area yang berlawanan (dari area kanan menuju bagian kiri) di medial sekitar area grey. Setelah itu masuk ke lemniscus medialis dan menuju ke thalamus. Dari thalamus dipilah sinyal yang penting dan dikirim ke korteks serebri. 2. Sedangkan system anterolateral memiliki fungsi mengirimkan sinyal impuls saraf yang tidak kompleks (general). Jalurnya sedikit sederhana. Dimulai dari reseptor, menuju ke radiks dorsalis dan ganglion spinal. Kemudian mengalami persilangan ke daerah yang berlawanan tetapi di daerah area alba. Kemudian masuk ke tractus spinoretikular yang terletak di anterolatelar hingga sampai ke thalamus. Di thalamus akan dipilah sinyal yang perlu direspon dan akan dikirim ke korteks serebri untuk diberikan respon.