Anda di halaman 1dari 2

1.

Embriologi Sistem Saraf


Embriologi system saraf mulai terbentuk sejak minggu ke-4. Pembentukan system saraf
berasal dari bagian ectoderm pada embriologi. Pada mulanya ectoderm pada minggu ketiga
akhir akan mengalami penebalan di dekat area notochord. Penebalan ini akan berlanjut
hingga membentuk suatu peninggian yang disebut dengan neural fold. Peninggian terjadi di
kedua sisi, sehingga terbetuk suatu alur yang disebut dengan neural groove. Neural fold ini
semakin hari akan semakin mendekat dan akhirnya bersatu dan membentuk suatu ruangan
berbentuk tabung yang disebut dengan neural tube. Neural tube ini merupakan cikal bakal
dari system saraf pusat. Neural fold yang menyatu tadi, selain menjadi neural tube juga
membentuk suatu berkas-berkas kecil yang disebut dengan neural crest. Neural crest ini
pada awalnya hanya mengelilingi neural tube, tetapi lama kelamaan akan menyebar
terutama di sekitar bakal system ekstrimitas. Neural crest ini merupakan cikal bakal dari
system saraf tepi.
4. Selain korteks serebri dibagi menjadi 6 lobus, terdapat area-area penting lainnya seperti
area Broca dan area Wernicke. Kedau area ini memiliki fungsi penting pada pengolahan
Bahasa dan komunikasi sehari-hari. Area Wernicke memiliki fungsi untuk merancang
perkataan yang akan dikeluarkan. Sedangkan area Broca memiliki fungsi untuk mengatur
bentuk bicara yang akan dikeluarkan. Hasil program yang dihasilkan oleh area Broca akan
ditransfer ke dalam korteks motoric primer. Korteks motoric primer berfungsi sebagai dalang
dari Tindakan yang dilakukan sebagai program yang diterima. Korteks motoric ini terletak di
anterior dari sulcus sentralis. Di dalam korteks sentralis ini terdapat banyak bagian tubuh
yang dapat diperintah, mulai dari hal yang kompleks hingga hal yang gerakan dan
koordinasinya sederhana. Semakin kompleks gerakanny, maka akan semakin besar area
pengendali organ tersebut di korteks motoric primer. Sebagai contoh mulut dan wajah
memiliki area paling luas di korteks motoric primer karena gerakan yang dilakukan sangat
kompleks seperti membentuk suatu suara tertentu dari koordinasi antara mulut, bibir, dan
vestibulum vocale.
Contoh dari koordinasi dari area-area di korteks serebri adalah Ketika kita melihat
atau mendengar sesuatu, kita langsung memberikan respon bicara sesuai dengan apa yang
dilihat atau didengar. Ketika seseorang mendengar sesuatu, maka impuls yang diterima dari
saraf efferent akan sampai ke dalam korteks auditorius primer yang berada di lobus
temporalis dekat dengan lobus parietalis. Impuls yang sampai ini akan diteruskan ke dalam
girus angular di korteks assosiasi parietal-temporal-oksipital. Begitupun Ketika seseorang
melihat, impuls saraf yang dikirimkan akan sampai ke bagian korteks visual primer yang
berada di lobus oksipitalis. Impuls ini akan dikirim terlebih dahulu ke girus angular juga
sebelum diolah untuk diberikan respon. Selanjutnya informasi ini akan dibawa ke area
Wernicke untuk Menyusun kata apa yang akan diberikan sebagai respon. Setelah susunan
katanya telah selesai dibentuk, susunan ini akan dibawa ke area Broca untuk memprogram
bicara yang seperti apa akan dikeluarkan. Setelah itu program akan ditransfer ke area
Wernicke untuk diberikan tanggapan untuk berbicara.
6. Impuls saraf dapat tercipta Ketika reseptor mengalami pembukaan kanal ion Na+ dan K+,
misalnya mekanoreseptor di kulit tertekan sehingga kanal ionnya akan terbuka. Ketika
terbuka akan menciptakan suatu aliran pembukaan kanal ion secara berlanjut hingga ke
system saraf pusat dan penyampaian impuls antar neuron melalui system sinapsis.
Pengiriman impuls listrik ini melalui jalur yang cukup rumit. Jalur ini disebut dengan Jaras
sensorik, yaitu jalur pengiriman sinyal somatic ke system saraf pusat. Jaras sensorik ini
memiliki 2 sistem, 1. System kolumna dorsalis-lemniskus medialis dan 2. System
anterolateral.
1. System kolumna dorsalis-lemniskus mediali memiliki fungsi untuk mengirimkan sinyal
impuls saraf yang kompleks (letak, intensitas, dan dll). Sinyal awalnya diterima reseptor
dan menuju ke radiks dorsalis dan ganglion spinal. Kemudian masuk ke dalam spinal cord
dan menuju ke medulla oblongata. Di medulla oblongata tepatnya di kolumna dorsalis
mengalami persilangan menuju area yang berlawanan (dari area kanan menuju bagian
kiri) di medial sekitar area grey. Setelah itu masuk ke lemniscus medialis dan menuju ke
thalamus. Dari thalamus dipilah sinyal yang penting dan dikirim ke korteks serebri.
2. Sedangkan system anterolateral memiliki fungsi mengirimkan sinyal impuls saraf yang
tidak kompleks (general). Jalurnya sedikit sederhana. Dimulai dari reseptor, menuju ke
radiks dorsalis dan ganglion spinal. Kemudian mengalami persilangan ke daerah yang
berlawanan tetapi di daerah area alba. Kemudian masuk ke tractus spinoretikular yang
terletak di anterolatelar hingga sampai ke thalamus. Di thalamus akan dipilah sinyal yang
perlu direspon dan akan dikirim ke korteks serebri untuk diberikan respon.

Anda mungkin juga menyukai