MDBH MWRH ZGMy OTg 4 MDBJ MZ I1 ZJ U1 Yjhi NJ VJ Ym Iw Yz Ji NWFJ ZJ ZJ MA

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 124

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN PADA PT PELABUHAN
INDONESIA IV (PERSERO) CABANG
MAKASSAR

Oleh :

AKHMAD FUADI
E 211 06 013

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar


sarjana sosial dalam bidang Ilmu Administrasi

Makassar, 2012

i
ABSTRAK

AKHMAD FUADI (E211 06 013), Penerapan Sistem Informasi Manajemen


Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, xiv + 105
halaman + 5 gambar + 6 tabel + 30 pustaka (1979-2011). Dibimbing oleh
Dr.H.Muhammad Yunus,MA dan Drs.Lutfhi Atmansyah,MA.

Sebagai negara kepulauan terbesar didunia, Indonesia memerlukan sektor


pelabuhan yang berkembang dengan baik dan dikelola secara efisien. Daya
saing produsen baik dalam pasar nasional maupun internasional, efisiensi
distribusi internal dan yang lebih umum, kepaduan dan integritas ekonomi
nasional sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor pelabuhan. Teknologi informasi
sebagai salah satu solusi yang dapat memberikan dampak positif terhadap
peningkatan kualitas kinerja Pelabuhan Indonesia khususnya dalam hal
pelayanan jasa kepelabuhanan, sehingga masalah yang sering timbul sebagai
akibat dari kelemahan sistem dapat teratasi.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Penerapan Sistem Informasi
Manajemen pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kualitatif
dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk
mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Unit
analisis adalah organisasi dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam (indepth interview) kepada informan yang dianggap berpotensi untuk
memberikan informasi tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen pada PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, juga melalui pengamatan
yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen dan sebagainya
sehingga dapat menghasilkan kesimpulan. Sumber data yang digunakan berasal
dari data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Sistem Informasi Manajemen
pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar telah menggunakan sistem
komputerisasi dalam hal ini SIMPAT (Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan
Terpadu), dalam pelaksanaannya meliputi beberapa tahapan sesuai SISPRO
(Sistem dan Prosedur) yang berlaku, dan terintegrasi antara satu dengan lainnya
serta berlangsung secara continue (berkelanjutan) yaitu dimulai tahapan
pengumpulan data, pengolahan data menggunakan aplikasi khusus SIMPAT
kemudian menghasilkan output berupa informasi atau laporan kepada
manajemen yang berguna dalam pengambilan keputusan. Namun kurangnya
tenaga ahli dalam melakukan maintenance (perawatan, pengawasan dan
perbaikan) terhadap sistem terkadang membuat pengolahan data terganggu dan
terlambat dalam pemrosesan data SIMPAT ini, sehingga mengakibatkan kurang
efisiennya proses penyelesaian nota jasa kepelabuhanan yang mengakibatkan
terjadinya pemborosan waktu kerja dan pada akhirnya PT Pelabuhan Indonesia
IV Cabang Makassar sendiri terlambat mendapatkan produksi dan
pendapatannya. Serta adanya tuntutan Manajemen yang menginginkan informasi
yang cepat dan akurat sebagai akibat penggunaan komputer sangat berperan
besar untuk itulah timbul permasalahan tersendiri bagaimana kesiapan tenaga
ahli dalam menyiapkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

ii
ABSTRACT

AKHMAD FUADI (E211 06 013), Application of Management


Information System at PT Indonesian Port IV Makassar Branch, xiv +
105 pages + 5 pictures + 6 tables + 30 library (1979-2011).
Supervised by Dr. H. Muhammad Yunus, MA and Drs. Lutfhi
Atmansyah, MA.

As the world's largest archipelago, Indonesia port sector requires a well-


developed and managed efficiently. Competitiveness of producers in both
national and international markets, the efficiency of the internal distribution
and more general, cohesiveness and integrity of the national economy is
strongly influenced by the performance of the port sector. Information
technology as one solution that can provide a positive impact on improving
the quality of performance of the Port of Indonesia, especially in terms of
port service, so that problems often arise as a result of the weakness of
the system can be solved.
The purpose of this study was to analyze the implementation of
Management Information Systems at PT Indonesian Port IV Makassar
Branch. The research method used in this research is a qualitative
approach in which a descriptive study conducted is to determine or
describe reality and the incident being investigated. The unit of analysis is
the organization of data collection and in-depth interviews conducted with
informants who are considered potentially to provide information on the
implementation of Management Information Systems at PT Indonesian
Port IV Makassar Branch, also through observation that has been written
in the field notes, documents and so on that can generate conclusions.
Source of data used comes from the primary data and secondary data.
The results showed that the application of Management Information
Systems at PT Pelindo IV Makassar Branch has been using computerized
systems, in this case SIMPAT (Integrated Port Management Information
System), the implementation includes several stages according SISPRO
(Systems and Procedures) that apply and integrated with each other and
take place in the beginning stages of collecting continuous data, data
processing using specialized applications SIMPAT, then generate output
in the form of information or reports that are useful to management in
making decisions. However, the lack of expertise in performing
maintenance (maintenance, monitoring and repair) to sometimes make
data processing system disrupted and delayed in data processing this
SIMPAT, resulting in wastage of time working and eventually PT. Port of
Makassar Indonesia IV branch itself late getting production and revenue.
As well as the demands of management who want information quickly and
accurately as a result of the use of computers play a huge role, that's a
separate issue arises how preparedness experts in preparing the
information fast, precise and accurate.

iii
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : AKHMAD FUADI

NIM : E211 06 013

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN PADA PT PELABUHAN INDONESIA IV

(PERSERO) CABANG MAKASSAR”, benar-benar merupakan hasil

karya pribadi dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya

nyatakan dalam daftar pustaka.

Makassar, November 2012

Yang Membuat Pernyataan :

AKHMAD FUADI

E211 06 013

iv
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : AKHMAD FUADI


NIM : E211 06 013
Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Judul Skripsi : PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PADA PT PELABUHAN INDONESIA IV
(PERSERO) CABANG MAKASSAR

Telah diperiksa oleh ketua program sarjana dan pembimbing serta


dinyatakan layak untuk diajukan ke sidang Skripsi Program Sarjana
Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin.

Makassar, November 2012

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Dr.H.Muhammad Yunus, MA Drs. Lutfhi Atmansyah, MA


Nip. 19591030 198703 1 002 Nip. 19621107 198803 1 002

Mengetahui;
Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Prof. Dr. Sangkala. MA


Nip. 196311111991031002

v
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : AKHMAD FUADI


NIM : E211 06 013
Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Judul : PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PADA PT PELABUHAN INDONESIA IV
(PERSERO) CABANG MAKASSAR.

Telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan sidang Tim Penguji Skripsi

Program Sarjana Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Hasanuddin, pada hari Rabu, tanggal 5 Desember

2012.

Tim Penguji Skripsi :

Ketua Sidang : Dr.H.Muhammad Yunus, MA (.................................)

Sekretaris Sidang : Drs.Lutfhi Atmansyah, MA (.................................)

Anggota Sidang : Dr.Hamsinah, M.Si (.................................)

Dr.Hj.Syahribulan, M.Si (.................................)

Drs.Nelman Edy, M.Si (.................................)

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT, karena Rahmat dan hidayah-Nyalah penulis akhirnya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENERAPAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PADA PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) CABANG

MAKASSAR”, sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana pada Jurusan Ilmu

Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Salam dan taslim kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah

membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang menderang. Selain

itu rasa terima kasih yang setinggi-tingginya penulis tujuhkan kepada kedua

orang tua penulis, Ayahanda H.M.Akil dan Ibunda Arfiawaty atas segala kasih

sayang yang diberikan kepada penulis. Terima kasih untuk kepercayaan,

dukungan dan doa yang selalu ada buat penulis. Terimakasih buat pengalaman

dan pelajaran hidup serta nasehat yang menjadi motivasi, dan kekuatan bagi

penulis untuk menghadapi tantangan kehidupan.

Pada kesempatan ini juga, penulis dengan segenap kerendahan hati

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.Dr.dr. Idrus A. Paturusi, Sp.B.,Sp.BO selaku Rektor Universitas

Hasanuddin.

vii
2. Prof. Hamka Naping, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin beserta staf dan jajarannya.

3. Prof.Dr.Sangkala, MA selaku Pimpinan Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Universitas Hasanuddin beserta stafnya.

4. Dr.H.Muhammad Yunus, MA dan Drs.Luthfi Atmansyah, MA selaku

pembimbing, dan Prof.Dr.H.Sulaiman Asang, M.S, sebagai Penasehat

Akademik, yang telah memberi bimbingan, bantuan dan pengarahan

kepada penulis.

5. Para dosen Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Hasanuddin yang telah

membagikan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Seluruh staf Akademik Fakultas dan para pegawai jurusan ilmu

administrasi yang telah membantu penulis.

7. Bapak Arusi Rachman selaku General Manager PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar, Bapak Mansyur Sangkala selaku Manager Sistem

Informasi, Bapak Anwar Pae selaku Manager SDM, Bapak Josef Benny

Rohy selaku Asm. Anggaran Perusahaan serta seluruh pegawai PT

Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar yang telah banyak memberikan

ilmu, arahan, dan motivasi, serta bersedia meluangkan waktunya untuk

wawancara dengan penulis.

8. Teman-teman seperjuanganku “ATSMOSPER ampUH ‘06” :

Ancha, PandIna, dzaL, Ewin, Matho, Made, Ghanil, Danda, Syafri,

Khoirul, Bibi, Opal, Dhidi, Bony, Anto, Ivan, EndahnaTary, Joe, Henny,

Tri, Wanny, Inchi’, Chimi’, Ome’, Cece’, Nani’, Uci’, Nimo’, Danthe, Riri,

Indah, Tika, Dian, Evi, Irma Pare, Irma Bone, Vira, Amel, Piska, Arruan,

Mitha, Deby, Sarlina, Arma, Ika, Ita, Pity, Vina, Wana.. Terimakasih telah

viii
menjadi sahabat yang telah memberikan motivasi dan pengalaman yang

berharga mulai dari kita maba, kuliah, kepanitiaan, kepengurusan, acara

ngumpul-ngumpul, jalan-jalan.. semuanya akan menjadi kenangan yang

tak terlupakan..

9. Kanda-kanda senior dan adik-adik yang telah banyak berbagi

pengalaman selama berorganisasi di HUMANIS FISIP UNHAS.

10. Pak Rasyid selaku Supervisor, teman-teman KKN Gelombang Khusus

2009 Kabupaten Pinrang, kecamatan duampanua (Erdy, Okto, Henny,

Ratih, Uping, Anti), dan warga desa Kaliang terima kasih atas dukungan,

doa serta pengalaman hidup yang luar biasa selama KKN.

11. My special one Amy, yang telah memberikan doa dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak sempat penulis
sebutkan, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, tulisan serta penyajiannya.
Akhirnya dengan penuh kerendahan hati dan sikap terbuka penulis menerima
masukan-masukan demi kesempurnaan dan dapat bermanfaatnya skripsi ini bagi
para pembaca.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Makassar, November 2012

Penulis

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................... i


ABSTRAK........................................................................................ ii
ABSTRACT ..................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.............................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................... v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................... ................................................. vii
DAFTAR ISI .................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah .................................................................. 11
I.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 11
I.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1. Konsep Sistem Informasi Manajemen ....................................... 13
II.1.1. Sistem ........................................................................... 14
II.1.2. Data dan Informasi ........................................................ 18
II.1.3. Manajemen..................................................................... 24
II.1.4. Definisi Sistem Informasi Manajemen ............................. 27
II.2. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen .............................. 29
II.3. Manfaat Sistem Informasi Manajemen ..................................... 38
II.4. Kerangka Konsep ................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN


III.1. Pendekatan penelitian .......................................................... 43
III.2. Unit analisis .......................................................................... 43
III.3. Jenis / tipe penelitian ............................................................ 43
III.4. Informan ............................................................................... 44
III.5. Jenis dan sumber data ........................................................... 45
III.6. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 45
III.7. Operasional Konsep ............................................................. 46
III.8. Teknik Analisis Data ............................................................. 48

x
BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
IV.1. Gambaran umum PT Pelindo IV (Persero) Cab.Makassar .... 49
IV.1.1. Sejarah singkat ................................................................. 49
IV.1.2. Lokasi, hidro oceanography, dan fasilitas pendukung ...... 55
IV.1.3. Visi, Misi, Budaya, Motto dan komitmen perusahaan ....... 59
IV.1.4. Komposisi pegawai............................................................. 62
IV.1.5. Struktur organisasi dan uraian kerja ................................. 67
IV.1.6. Bidang jasa ...................................................................... 77
IV.1.7. Daerah pendukung/back up area ..................................... 79
IV.2. Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan Terpadu pada PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cab.Makassar.................. .. 81

BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan ....................................................................... 100
V.2. Saran ................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... .... 102


DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiv

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsep Sistem ..................................................................................17

Gambar 2. Skema SIM .......................................................................................36

Gambar 3. SIM dalam sebuah Sistem Bisnis Modern .........................................36

Gambar 4. Model Pengolahan data Gordon B. Davis .........................................41

Gambar 5. Kerangka konsep ..............................................................................42

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hidro oceanography ..............................................................................56

Tabel 2. Fasilitas pendukung ..............................................................................58

Tabel 3. Komposisi Pegawai menurut usia .........................................................63

Tabel 4. Komposisi pegawai menurut jenis kelamin............................................64

Tabel 5. Komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan....................................65

Tabel 6. Komposisi pegawai menurut golongan..................................................66

xiii
L

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dewasa ini senantiasa ditandai dengan terjadinya

perubahan-perubahan yang sangat cepat dan berkelanjutan, sehingga semua

organisasi haruslah dapat menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi. Timbulnya perubahan yang sangat cepat tersebut disebabkan oleh

adanya tekanan baik internal maupun eksternal organisasi. Kekuatan internal

dapat berupa keinginan untuk unggul dalam bersaing melalui perbaikan mutu

atau kualitas SDM untuk meraih keuntungan yang optimal sedangkan kekuatan

eksternal dapat berupa perkembangan teknologi dan informasi, sosial, ekonomi,

budaya, politik, peraturan pemerintah, pesaing yang makin banyak dan

sebagainya dimana kedua kekuatan tersebut merupakan pendorong bagi

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang pesat serta dalam

mengembangkan pangsa pasar dalam meraih keuntungan yang optimal.

Di masa yang akan datang, dimana berbagai jenis organisasi termasuk

organisasi niaga, organisasi di lingkungan pemerintahan, organisasi sosial yang

bersifat nirlaba akan menghadapi perubahan dengan variasi, intensitas dan

cakupan yang belum pernah dialami sebelumnya. Semua organisasi tersebut

hanya akan berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap perubahan

yang pasti akan terjadi. Manajer masa kini dan masa depan akan dituntut untuk

1
tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak

sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk

perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang

diperlukan.

Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam

lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju

mundurnya penguasaan Iptek, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri.

Untuk mencapai maksud tersebut pemerintah menuangkannya dalam salah satu

bentuk dari tujuan dan arah Pembangunan Nasional, yaitu Sektor/Bidang Ilmu

pengetahuan dan teknologi. Arah dari penuangan sektor Ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam Pembangunan Nasional adalah dimaksudkan untuk :

1. Menentukan keberhasilan membangun masyarakat maju dan mandiri,

2. Mempercepat peningkatan kecerdasan dan kemampuan bangsa, dan

3. Untuk mempercepat proses pembaharuan.

Berkat perkembangan ilmu (science) maka teknologi (technology)

berkembang sangat pesat, terutama teknologi peralatan komputer dan teknologi

peralatan telekomunikasi. Teknologi komputer dan telekomunikasi telah

membawa manusia kedalam era informasi yang mengalir tiada batas.

Sebagai negara kepulauan terbesar didunia, Indonesia memerlukan

sektor pelabuhan yang berkembang dengan baik dan dikelola secara efisien.

Daya saing produsen baik dalam pasar nasional maupun internasional, efisiensi

distribusi internal dan yang lebih umum, kepaduan dan integritas ekonomi

nasional sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor pelabuhan. Teknologi informasi

2
sebagai salah satu solusi yang dapat memberikan dampak positif terhadap

peningkatan kualitas kinerja Pelabuhan Indonesia khususnya dalam hal

pelayanan jasa kepelabuhanan, sehingga masalah yang sering timbul sebagai

akibat dari kelemahan sistem dapat teratasi.

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar adalah salah

satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang

jasa kepelabuhanan. Pelabuhan di ibukota Sulawesi Selatan ini merupakan

poros pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI). Latar belakang

budaya maritim yang kental pada jiwa para pelaut Bugis, secara tidak langsung

telah ikut mempengaruhi pertumbuhan Pelabuhan Makassar yang akan

dikembangkan menjadi pelabuhan modern. Pelabuhan Makassar merupakan

pelabuhan terbesar di Kawasan Timur Indonesia, posisinya sangat strategis

karena terletak di jalur pelayaran Selat Makassar yang merupakan jalur

pelayaran internasional yang sangat ramai. Dengan letak geografis yang

strategis itulah maka kapal-kapal pelayaran internasional cenderung

mengunjungi pelabuhan ini sebagai tempat akumulasi dan distribusi barang yang

lebih efisien di Kawasan Timur Indonesia. Pesatnya perkembangan Pelabuhan

Makassar saat ini tidak lepas dari dukungan potensi hinterland seluruh Propinsi

di Sulawesi, Papua, Maluku dan pulau-pulau lainnya yang dikenal kaya akan

hasil tambang, pertanian, perkebunan, hasil hutan dan hasil-hasil laut.

Menurut UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), maksud dan tujuan Persero adalah menyediakan barang dan/atau jasa

yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna

3
meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini menugaskan Pelabuhan Makassar dapat

menyelenggarakan usaha yang bertujuan memberikan penyediaan jasa

kepelabuhanan yang berkualitas berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan

yang sehat.

Adapun tujuan utama dari PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar ini adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan

program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan melalui pelayanan

jasa kepelabuhan, serta untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan dengan

cara menyelenggarakan usaha jasa kepelabuhan dan usaha-usaha lainnya yang

mendukung mutu pelayanan jasa kepelabuhan, misalnya dermaga dan fasilitas

lain untuk bertambat bongkar muat barang, angkutan penumpang, alat bongkar

muat, serta jasa-jasa lain yang berhubungan dengan pemanduan kapal dan

penundaan kapal.

Manajemen Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar tidak dapat

mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang

kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi secara

langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan

mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak

dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan,

menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar

dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat.

Mengingat bahwa administrasi merupakan total sistem, maka salah satu

dari sekian banyak subsistemnya adalah Sistem Informasi Manajemen (SIM),

4
dimana dalam hal ini diperuntukkan bagi setiap pegawai dan terutama pada

pimpinan organisasi dalam melaksanakan aktifitasnya sebagai pelayanan

masyarakat dalam suatu organisasi.

Kronologis perkembangan sistem informasi manajemen pada PT Pelindo

IV yaitu bermula dengan memanfaatkan aplikasi pengolahan data yang berasal

dari PT Pelindo III, pada tahun 1993 PT Pelindo IV kemudian mengembangkan

suatu aplikasi terpadu yang menggabungkan pengolahan data internal

perusahaan dan pengolahan data administrasi pelayanan jasa kepelabuhanan

yang diberi nama Sistem Komputerisasi Pelayanan Administrasi Terpadu

(SKPAT). Disusul dengan Sistem Komputerisasi Pelayanan Petikemas

Konvensional pada tahun 1996, Sistem Komputerisasi Akuntansi Biaya Pada

Tahun 1997 dan Sistem Komputerisasi Pelayanan Petikemas Paket pada tahun

2000. Serta pada tahun 2004 PT Pelindo IV melakukan penyempurnaan

terhadap aplikasi kepegawaian yang diberi nama Sistem Informasi SDM (SI

SDM).

Seiring dengan perkembangan kegiatan operasional teknologi informasi,

Direksi merasa bahwa sistem informasi yang ada tak mampu lagi memenuhi

kebutuhan pengolahan data sehingga pada tahun 2007 dilakukan proses

peremajaan terhadap Sistem Komputerisasi Pelayanan Administrasi Terpadu

(SKPAT) dengan sistem informasi yang diberi nama Sistem Informasi

Manajemen Pelabuhan Terpadu (SIMPAT). Peremajaan dilaksanakan pula

terhadap Sistem Komputerisasi Pelayanan Petikemas dengan menerapkan

CTOS (Container Terminal Oparation System) pada tahun 2007.

5
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh

manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat

penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat

alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila

kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan

mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam

mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada

akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan

pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat

bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut

terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak

data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam

mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).

Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang

berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar sebagai suatu

perusahaan seperti perusahaan lainnya sangatlah membutuhkan informasi yang

baik, akurat, relevan dan lengkap. Sebagai antisipasi peningkatan tuntutan

pelayanan kepelabuhanan yang lebih pesat pada masa yang akan datang, maka

diperlukan sebuah sistem informasi manajemen yang dapat mempermudah

dalam hal pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan, sehingga

Pelabuhan Makassar benar-benar sebagai pintu gerbang perekonomian dan

ekspor/impor di Kawasan Timur Indonesia yang kompetitif. Untuk itu, dalam

6
memberikan layanan jasa kepelabuhanan dan untuk menciptakan kelancaran

operasionalisasi pelabuhan maka PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar menerapkan Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan Terpadu

(SIMPAT). SIMPAT merupakan hasil peremajaan terhadap sistem terdahulu yaitu

SKPAT (Sistem Komputerisasi Pelayanan Administrasi Terpadu), dikembangkan

untuk memenuhi kebutuhan akan sistem informasi yang mampu mengadaptasi

kegiatan perusahaan. SIMPAT menggunakan arsitektur client/server dan web

base serta PC Server. SIMPAT mulai dikembangkan di Pelabuhan Cabang

Makassar pada tahun 2008 dan pada tahun 2011 sudah diimplementasikan di

seluruh pelabuhan cabang.

Dalam pelaksanaan SIMPAT meliputi beberapa tahapan sesuai prosedur

yang berlaku, yaitu tahapan pengumpulan data (input), kemudian pengolahan

data (proses) dan penyajian data (output). Pada tahap input yaitu memasukkan

data pemakai jasa yang biasanya diwakili oleh perusahaan pelayaran/agen

dengan mendatangi loket PPSA (Pusat Pelayanan Satu Atap), kemudian

perusahaan pelayaran/agen tersebut mengajukan formulir PPKB (Permohonan

Pelayanan Kapal dan Barang). Pada tahap proces menggunakan aplikasi khusus

SIMPAT untuk menghitung biaya dari pelayanan jasa yang telah diberikan

kepada pemakai jasa. Dari tahapan pengolahan data tersebut menghasilkan

keluaran (Output) bagi pengguna jasa berupa nota tagihan pelayanan jasa yang

harus dilunasi pemakai jasa selambat-lambatnya dalam waktu 8 (delapan) hari

setelah nota diterima, sedangkan output bagi manajemen berupa laporan

keuangan, arus kapal, arus barang, dan pemakaian alat.

7
Semua kegiatan SIMPAT harus sesuai dengan SISPRO (sistem dan

prosedur yang berlaku di PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar dan hasil

ouput dari SIMPAT ini juga dijadikan evaluasi bagi manajemen tiap

bulan/triwulan/semester/tahun apakah telah mencapai target pendapatan pelindo

dan juga dijadikan sebagai acuan untuk memberikan pelayanan kepelabuhanan

yang lebih baik lagi.

Adapun yang menjadi acuan penulis dalam melakukan penulisan skripsi

adalah dengan memilih dari penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh

Supriyanto Suratman (2008) dengan judul : Pemanfaatan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian Untuk Menunjang Pengambilan Keputusan Sumber

Daya Manusia Dikantor PT Telkom Divisi Regional VII (Divre VII) Makassar.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem

informasi manajemen kepegawaian dilaksanakan dengan prosedur yang berlaku

yakni melalui tahapan pengumpulan data, pengelolahan data dengan sistem

komputerisasi dalam hal ini penggunaan program SAP kemudian hasil dari data

tersebut dijadikan informasi kepada para pimpinan dalam hal pengambilan

keputusan sumber daya manusia.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Bulqis Istiqamah N.M.A (2009)

dengan judul : Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan,

Kepegawaian Dan Aktiva Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar

Selatan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemasukan data (input) melalui

Sistem Informasi Manajemen Keuangan, Kepegawaian Dan Aktiva dikarenakan

oleh kebutuhan data pegawai dalam penentuan kebijakan administratif yang

8
sifatnya berkala, dukungan sistem dalam pemprosesan data sudah memadai tapi

ada sedikit kendala pada jaringan dan kecepatan pemprosesan data dan

kurangnya tenaga ahli dibidang teknologi dan informasi sehingga harus

mendatangkan tenaga pengajar dari luar untuk memberikan pelatihan secara

singkat, serta efektifnya output data dari sistem dikarenakan masuknya data

pada tahap input sangat cepat dan tepat. Dukungan sistem yang baik merupakan

hal pokok yang sangat menentukan pencapaian hasil proses penyajian data

kepegawaian.

Selanjutnya penelitian ketiga dilakukan oleh Indah Calculus W.O (2010)

dengan judul : Pemanfaatan Sistem Informasi Pada Perseroan Terbatas

Pertamina Unit Pemasaran VII Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan pada skripsi tersebut maka dapat diketahui Pertamina menerapkan

sistem informasi MySAP yang akan membantu perusahaan dalam manajemen

jalur suplai, manajemen hubungan dengan konsumen, manajemen masa edar

(life-cycle) produk, dan manajemen hubungan dengan penyuplai. Selain itu,

sistem yang baru tersebut akan memberikan kemudahan, terutama bagi

pengusaha SPBU sehingga pihak SPBU bisa memesan bahan bakar secara

online dan terintegrasi. Program ini memberikan kemudahan kontrol secara

sentralistis dalam hal pasokan dan distribusi, termasuk perhitungan bujet dan

evaluasi arus uang, terkait transaksi BBM dari SPBU, depo, Bank, dan Kantor

Pusat Pertamina. Dalam proses pemanfaatan sistem informasi MySap masih

terdapat berbagai kendala dikarenakan pegawai biasanya belum familiar dalam

menggunakan software tersebut. Selain itu karena MySap itu sistem yang

9
terintegrasi sehingga semua proses kerja berjalan harus selaras, sehingga jika

ada salah satu dari fungsi yang terhenti, maka fungsi lain akan mengerjakan

pekerjaan dengan cara mereka sendiri.

Berdasarkan hasil temuan penulis, terdapat beberapa masalah yang

hampir sama dengan penelitian terdahulu diatas yang ditemui saat ini di PT

Pelindo IV (Persero) cabang Makassar yang berhubungan dengan penerapan

SIM yaitu belum optimalnya pelaksanaan SIM karena perubahan dari sistem

manual ke sistem otomatis ini juga mempengaruhi perilaku user/pengguna jasa

sehingga diperlukan adaptasi terhadap perubahan tersebut serta kondisi dan

proses bisnis antara 1 pelabuhan dengan pelabuhan lainnya tidak sama atau

memiliki karakter yang berbeda. Kurangnya kualitas tenaga ahli dalam

melakukan maintenance (perawatan, pengawasan dan perbaikan) terhadap

sistem terkadang membuat pengolahan data terganggu dan terlambat dalam

pemrosesan data SIMPAT ini, sehingga mengakibatkan kurang efisiennya proses

penyelesaian nota jasa kepelabuhanan yang mengakibatkan terjadinya

pemborosan waktu kerja dan pada akhirnya PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang

Makassar sendiri terlambat mendapatkan produksi dan pendapatannya. Serta

adanya tuntutan Manajemen yang menginginkan informasi yang cepat dan

akurat sebagai akibat penggunaan komputer sangat berperan besar untuk itulah

timbul permasalahan tersendiri bagaimana kesiapan tenaga ahli dalam

menyiapkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

10
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul : “Penerapan Sistem Informasi

Manajemen Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar”.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan dan mengingat luasnya

kajian yang akan dibahas maka penulis akan memberikan batasan

permasalahan sebagai berikut; Bagaimana Penerapan Sistem Informasi

Manajemen pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar ?

I.3. Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan masalah sebelumnya maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk menganalisis Penerapan Sistem

Informasi Manajemen pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar.

I.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan dan tambahan

informasi bagi para pembaca/peneliti, khususnya yang menyangkut Sistem

Informasi Manajemen.

2. Manfaat Praktis

Penyusun berharap agar penelitian ini dapat berguna sebagai

sumbangan pemikiran serta informasi bagi PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Cabang Makassar.

11
3. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penyusun dalam

permasalahan yang diteliti dalam penulisan karya ilmiah yang terkait dengan

masalah tersebut. Selain itu, skripsi ini juga merupakan salah satu syarat bagi

penyusun untuk meraih gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Konsep Sistem Informasi Manajemen

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal

orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur

pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

Di dalam kepustakaan berbahasa Inggris masih belum terdapat

keseragaman dalam pemakaian istilah sistem informasi manajemen. Ada buku

yang ditulis dengan judul Management Of Information Systems (karya

G.M.Scoot, 1986), Management Informations Systems (karya Gordon.B.Davis,

1985), Information Processing Systems (karya D.Hussain, 1981) atau bahkan

ada yang menyebut Information Systems saja (karya J.G.Burch, 1986)

kesemuanya kurang lebih membahas persoalan-persoalan yang sama.

Kebanyakan buku berbahasa Indonesia menggunakan istilah Sistem Informasi

Manajemen (SIM) seperti buku karya dari Sondang P.Siagian (2011) dan buku

karya dari Edhy Sutanta (2003). Ada beberapa seminar yang menggunakan

istilah “Manajemen Sistem Informasi”, dengan maksud untuk lebih menekankan

sisi manajemennya, bukan teknologi informasinya. Tetapi sebagian besar orang

13
agaknya sudah lebih terbiasa dengan istilah Sistem Informasi Manajemen ini.

Agar pengertiannya menjadi lebih jelas, akan dibahas disini pengertian dari

masing-masing unsur pembentukan istilahnya.

II.1.1. Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang mempunyai

pengertian demikian1 :

1. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.

2. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen

secara teratur.

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan

atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi,

saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Teori sistem

umum (The General Systems Theory) yang pertama kali diuraikan oleh Kenneth

Boulding terutama menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian

yang membentuk sebuah sistem. Kecenderungan manusia yang mendapat tugas

memimpin suatu organisasi adalah bahwa dia terlalu memusatkan perhatian

kepada salah satu komponen saja dari sistem organisasi Teori sistem

mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus

mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif.

Yang dimaksud unsur atau komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya

bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin

1
Drs. Tatang M. Amirin, 2003, Pokok-Pokok Teori Sistem, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal.1.

14
bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok

informal, dan lain-lainnya2.

Tinjauan organisasi sebagai suatu sistem dapat membantu untuk

mengingat bahwa bagian-bagian, departemen-departemen, atau subsistem-

subsistem yang berbeda-beda dari organisasi tersebut adalah saling

berhubungan dan semuanya harus mendukung tujuan organisasi.

Untuk mengetahui pengertian sistem, berikut ini beberapa pendapat ahli

yang penulis kutip.

Gordon B.Davis (1987:67) dalam “kerangka dasar sistem informasi

manajemen (bagian I)” mengatakan3 :

“Sistem dapat abstrak maupun fisik. Sebuah sistem abstrak adalah suatu
susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi yang saling tergantung.
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai sasaran atau maksud”.

Prajudi Atmosudirjo (1979:231) dalam bukunya, Pengambilan

Keputusan, mengatakan4 :

“Sistem sebagaimana telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu


adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur,
atau komponen-komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan
satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut
merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Menurut Heyel (1985:5) dalam “The Encyclopedia of Manajemen”

mengemukakan bahwa5 :

2
Wahyudi kumorotomo, 2004, Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-Organisasi Publik,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal.9.
3
Gordon B.Davis, 1987, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Bagian I), PT.Putaka
Binaman Pressindo, Jakarta, hal.67.
4
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo, Pengambilan Keputusan, cetakan kelima, tanpa penerbit,
Jakarta, 1979, hal.231.

15
“Suatu sistem adalah suatu susunan yang tersusun dari kegiatan-
kegiatan yang saling tergantung dari prosedur yang saling berhubungan
yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama
organisasi”.

Pengertian Lain dari suatu sistem itu dikemukakan Onong U.Effendi6

(1984:49) bahwa :

“Sistem adalah suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama


lain saling berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai satu
tujuan tertentu didalam suatu lingkungan”.

Selanjutnya dalam kamus administrasi perkantoran dari The Liang Gie7

(1979:219), mengatakan bahwa:

“Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu


kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi”.

Secara khusus para ahli melihat ada 10 macam karakteristik sebuah

sistem, yaitu :

1. Memiliki Komponen-komponen (components), yaitu segala sesuatu yang

menjadi bagian penyusun sistem. Dapat berupa benda nyata atau abstrak.

2. Memiliki batas (boundary), yaitu batas yang membedakan satu sistem dengan

sistem yang lain.

3. Memiliki lingkungan (environments), yaitu segala sesuatu yang berada diluar

sistem.

4. Memiliki penghubung (interface), yaitu bagian dari sistem yang bertugas

menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.

5
Dann Sugandha, 1985, Manajemen Administrasi, Sinar Baru, Bandung, hal.5-6.
6
Onong E.Effendi, 1984, Sistem Informasi Dalam Manajemen, Alumni Bandung, Bandung, hal.49
7
The Liang Gie, 1979, Kamus Administrasi Perkantoran, CV. Nur Cahaya, Yogyakarta, hal.219.

16
5. Memiliki masukan (input), yaitu yang menjadi kebutuhan untuk dijadikan

sebagai masukan dalam sistem. Biasanya bahan utama yang akan diubah

dalam proses untuk menjadi keluaran (output) dari sistem.

6. Memiliki pengolahan (processing), yaitu bagian dari sistem yang berperan

sebagai pengubah input menjadi output.

7. Memiliki keluaran (output), yaitu hasilan yang berupa bentuk lain dari

masukan setelah mengalami proses.

8. Memiliki sasaran (objectives), yaitu yang harus atau ingin dicapai oleh bagian-

bagian sistem untuk mencapai tujuan (goal) sistem.

9. Memiliki kendali (control), yaitu bagian sistem yang berperan menjaga agar

setiap komponen dalam sistem dapat bekerja normal sesuai dengan

fungsinya.

10. Memiliki umpan balik (feed back), yaitu bagian sistem yang membantu bagian

kontrol dalam penyempurnaan proses sistem atau bagain-bagaian dari sistem.

Konsep sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

Input Processing Output

(masukan) (Pengolahan) (Keluaran)

Feed back (umpan balik)

Gambar 1. Konsep sistem

17
Pengertian diatas mencakup penjelasan bahwa sistem bukanlah

seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur

yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena kesamaan maksud, tujuan

dan sasaran.

Dari beberapa definisi diatas dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat

memberikan suatu kesimpulan bahwa sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri

dari bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan dan merupakan

suatu kesatuan yang utuh.

II.1.2. Data dan Informasi

1. Data

Informasi erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data.

Oleh karena itu, sebelum penulis menjelaskan arti informasi, akan menjelaskan

arti data.

Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian. Ada yang

menyebut data, padahal informasi, sebaliknya ada yang mengatakan informasi

padahal data. Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks,

dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode

tertentu dan semacamnya. Data merupakan bahan mentah yang bersumber dari

luar lingkungan organisasi maupun dari dalam organisasi itu sendiri atau dengan

kata lain data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja.

Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data ialah adanya fakta. Oleh Vincent

Gaspersz8 (1988:13), secara singkat dapat dirumuskan bahwa data merupakan

8
DR.IR.Vincent gaspersz MS., 1988, sistem informasi manajemen, CV.Armico, Bandung, hal.13

18
bentuk jamak dari datum, yang berarti kenyataan atau catatan. Pengertian lain

dari data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan atau

fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat dengan terlebih

dahulu data tersebut dipilah, dimodifikasi, atau diperbaharui oleh program-

program supaya dapat menjadi informasi yang siap saji.

S.P.Siagian dalam Moekijat9 (1986:8) menjelaskan arti data itu dengan

membedakannya antara data dan informasi. Beliau mengatakan ada perbedaan

yang biasanya dibuat ialah dengan mengatakan bahwa data adalah bahan baku

yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi.

Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidak

mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang

mempunyai nilai, dalam arti bahwa informasi akan memudahkan seorang

pimpinan untuk mengambil keputusan.

Menurut The Liang Gie (1979:67), data atau keterangan adalah10 :

“Hal, peristiwa atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung


sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusun keterangan,
pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan. Data adalah ibarat
bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu lalu menjadi keterangan
(informasi)”.

Dalam buku Drs. S. Pamudji, M.P.A yang berjudul Teori Sistem dan

Penerapannya dalam Management, sebagai terjemahan buku The theory and

9
Drs.Moekijat, 1986, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Remaka Karya CV, Bandung, hal.8.
10
The Liang Gie, 1979, Kamus Administrasi Perkantoran, nur cahaya, yogyakarta, hal.67

19
Management of Systems karangan Richard A. Johnson, Fremont E.Kast, dan

James E. Rosenzweig, dikatakan bahwa11 :

“Data adalah fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk


penghitungan dan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan
atau operasi-operasi yang secara pasti mengarah pada suatu akhir”.

Dari beberapa pengertian mengenai data, maka dapat disimpulkan bahwa

data adalah sebuah hasil pengamatan atau observasi yang kemudian menjadi

pengetahuan yang sebelumya dilakukan pengelolaan terlebih dahulu dengan

menyusunnya dan menempatkannya didalam konteks untuk menghasilkan

informasi yang bermakna. Jelaslah bahwa data merupakan sumber informasi,

merupakan bahan informasi, dan dengan sendirinya erat hubungannya dengan

informasi.

2. Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan

sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses

pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat

didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi

yang menerimanya. Hubungan antara data dengan informasi adalah seperti

bahan baku sampai barang jadi. Dengan kata lain sistem pengolahan mengolah

data dari bentuk tak berguna menjadi berguna atau informasi bagi penerimanya.

Walaupun informasi dapat diperoleh secara mudah, namun sesungguhnya masih

banyak manajer yang kekurangan informasi kalau yang dimaksud adalah

11
Richard A. Jonson, Fremont E. Kast, dan James E. Rosenzweig, 1980, Teori Sistem dan
Penerapannya dalam Management, terjemahan Drs. S. Pamudji, M.P.A., Ichtiar Baru-Van Hoeve,
Jakarta, hal.236.

20
informasi yang berkualitas baik, informasi yang memiliki kualitas tinggi akan

menentukan sekali efektifitas keputusan-keputusan manajer.

Burch & Grudnitski dalam Wahyudi Kumorotmo dan Margono12

(1996:11) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas

informasi, yaitu : akurasi, ketepatan waktu, dan relevansi.

Syarat-syarat tentang informasi yang baik yang lebih lengkap diuraikan

pula oleh Parker dalam Wahyudi dan Margono13 (1996:11), berikut ini adalah

syarat-syarat yang dimaksud :

- Ketersediaan (availability);

Syarat mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi

itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang

yang hendak memanfaatkannya.

- Mudah dipahami (comprehensibility);

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu

informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-

keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-

belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.

- Relevan;

Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang

benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan

organisasi.

12
Wahyudi kumorotmo, 1996, sistem informasi manajemen dalam organisasi publik, gadjah
mada university press, yogyakarta, hal.11.
13
Ibid, hal.11

21
- Bermanfaat;

Sebagai konsekwensi dan syarat relevansi, informasi juga harus

bermanfaat bagi organisasi. Karena itu informasi juga harus dapat

tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh

penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung

informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan

manajemen.

Selanjutnya bagaimana pengertian informasi itu sendiri. Gordon B.Davis

(1996:11) menyatakan bahwa14 :

“informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
penting bagi sipenerima dan mempunyai yang nyata atau yang dapat
dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan
yang akan datang”.

Pengertian ini menunjukkan arti yang sempit yakni pengertian informasi

dalam hubungannya dengan kegiatan manajemen. Dan itu memang informasi

dalam hubungan dengan manajemen yang dibicarakan dalam penulisan skripsi.

Tetapi kenyataannya informasi mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada

yang dicakup dalam kegiatan manajemen.

George R. Terry dalam Moekijat15 (1986:9) menyatakan bahwa :

“informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang


berguna”.

14
Ibid.
15
Moekijat, 1986, pengantar sistem informasi manajemen, nova bandung, bandung, hal.9

22
Lebih jauh lagi dikatakan bahwa informasi berguna atau tidak berguna

kepada16 :

1. Tujuan sipenerima

Apabila informasi tujuannya untuk memberikan gambaran, maka

informasi itu harus dapat membantu si penerima dalam apa yang ia

usahakan untuk memperolehnya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Dalam menyampaiakan dan megolah data, inti dan pentingnya

informasi harus dipertahankan.

3. Waktu

Apakah informasi itu up to date.

4. Ruang atau tempat

Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan dan tempat yang tepat.

5. Bentuk

Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif.

6. Semantik

Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup

jelas.

Dari keterangan diatas dapatlah diketahui dengan jelas bahwa informasi

itu baru dapat berguna bila disampaikan pada orang yang tepat, pada waktu

yang tepat dan dalam bentuk yang tepat pula.

16
Ibid, hal.10

23
Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang

menyimpan data-data atau catatan-catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya.

Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data.

II.1.3. Manajemen

Istilah manajemen telah banyak diketengahkan oleh para ahli yang dapat

dikaji dalam berbagai literatur. Ada yang mengatakan bahwa manajemen adalah

ilmu, yaitu ilmu yang mempelajari dan meneliti upaya manusia untuk mencapai

tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien dengan bantuan

sejumlah sumber-sumber.

Ada pula yang menyebutkan manajemen sebagai pengorganisasian

suatu usaha disertai pengawasan terhadapnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, S.H. (2005:11) pengertian

manajemen itu dapat dipandang sebagai17 :

1. Orang-orang:

Semua orang yang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai

pemimpin-pemimpin kerja.

2. Proses:

Adanya kegiatan-kegiatan yang berarah kebawah, jadi berupa kerja-

kerja untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Sistem kekuasaan:

Atau sistem kewenangan atau wewenang supaya orang-orang

menjalankan pekerjaan.

17
Drs. Moekijat, 2005, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Mandar Maju, Bandung, hal. 11.

24
Menurut The Liang Gie18 (2000:25) :

“manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok


petugas dan mengerahkan segenap sarana dalam sesuatu organisasi
apapun untuk mencapai tujuan tertentu. Pejabat pimpinan yang bertugas
melakukan perbuatan menggerakkan petugas dan mengarahkan sarana
itu disebut manajer.

Dalam rangka ini dua tugas pokok setiap manajer pada jenjang

organisasi apapun ialah :

1. Menggerakkan sekelompok petugas, dalam arti mendorong,

memimpin, menjuruskan, dan menertibkan para pelaksana agar

melakukan berbagai kegiatan yang menuju kearah tercapainya tujuan

organisasi yang telah ditentukan.

2. Mengerahkan segenap sarana, dalam arti menyiapkan pengadaan,

mengatur pemakaiaan, menetapkan langkah, dan menyempurnakan

daya guna aneka benda, biaya alat, bangunan, metode, dan sumber-

sumber lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

dalam organisasi yang bersangkutan.

Dalam hubungannya dengan istilah “Sistem Informasi Manajemen”,

manajemen dipandang sebagai orang-orang, yakni semua orang yang

mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai pemimpin-pemimpin kerja.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan manajemen disini adalah manajer.19

18
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, hal.25.
19
Ibid.

25
Manajemen seperti yang telah dikemukakan dapat juga dipandang

sebagai suatu proses seperti yang dikatakan oleh George R.Terry, Ph.D.

(2000:13) sebagai berikut20 :

“Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan,


pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya”.

Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh

seorang manajer dapat tercakup didalam akronim POSDCORB (planning,

organising, staffing, directing, coordinating/controlling, budgeting. Lebih ringkas

lagi, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga jenis kegiatan, yaitu: planning

(perencanaan), organising (pengorganisasian), dan controlling (pengendalian).

Didalam kegiatan perencanaan, para manajer mendefinisikan tujuan organisasi,

menentukan arah tindakan bagi organisasi, serta menetapkan langkah-langkah

strategis guna mencapai tujuan organisasi sebagai tujuan yang disepakati oleh

anggota-anggota organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau

menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja, penetapan

struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam satuan-

satuan organisasi, dan sebagainya. Sedangkan dalam pengendalian manajer

mengadakan evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai

dengan standar/baku yang telah ditetapkan, dan apabila ada ketidaksesuaian

dan penyimpangan ditetapkan pula cara-cara untuk mengatasinya.

20
Ibid. Hal.13.

26
II.1.4. Definisi Sistem Informasi Manajemen

Setalah membahas pengertian masing-masing unsur pembentukan

istilah, yaitu sistem, informasi, dan manajemen, maka dapatlah disimpulkan

bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah supaya

organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data

menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen,

baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan

strategis.

Gordon B.Davis dan Margareth H.Olson (1987:94) mengemukakan

definisi berikut tentang sebuah Sistem Informasi Manajemen21, yaitu :

“Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem mesin pemakai


yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi-
operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam
sebuah organisasi. Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, dan prosedur-prosedur manual; model-model
untuk analisis, perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan;
dan suatu “DATABASE”.

Menurut Hershner Cross22 (1987:32),

“sistem informasi manajemen yang terpadu merupakan suatu gabungan


yang amat teratur dari pegawai, perlengkapan, dan fasilitas-fasilitas yang
melakukan penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengiriman, dan
peragaan data, semuanya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-
kebutuhan para pembuat keputusan pada semua tingkat organisasi dalam
perusahaan.

Sedang Sherman Bluementhal (1987:32) menyatakan bahwa23,

“suatu sistem keterangan mencakup sarana-sarana untuk menghimpun,


menyimpan memperbaharui, dan mengambil data maupun berbagi

21
DR. Winardi, S.E., 1987, Pengantar Tentang Sistem Informasi Manajemen, Nova, Bandung,
hal.94.
22
Ibid. Hal.32.
23
Ibid.

27
sarana untuk mengubah data itu menjadi informasi untuk dipergunakan
manusia.

Selanjutnya menurut Edhy Sutanta24 (2003:19) :

“sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan


subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan
membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara
bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk
melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa
data-data, kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan
keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat
dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun yang di masa yang
akan datang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis
organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan
tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa SIM (sistem informasi

manajemen) dapat didefenisikan serangkaian sub-sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu

menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara

guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer.

Pengadaan data dan informasi didalam organisasi merupakan suatu sistem,

secara garis besar SIM berbasis komputer mengandung unsur-unsur sebagai

berikut :

1. Manusia.

Setiap SIM yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur

manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Perlu diingat

bahwa manusia merupakan penentu keberhasilan suatu SIM dan

manusialah yang memanfaatkan informasi yang dihasilkan SIM.

24
Edhy Sutanta, 2003, Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal.19.

28
Unsur manusia dalam hal ini yaitu para staff divisi sistem informasi

dan para pemakai jasa (computer users)

2. Perangkat keras (hardware).

Merupakan perkakas keras mesin-mesin, yang terdiri dari

komputer/central processing unit (CPU) beserta semua perangkat

pendukungnya. Perangkat pendukung yang dimaksud adalah

peralatan komunikasi, media penyimpanan (memory) dan perkakas

keluaran (output devices).

3. Perangkat lunak (software).

Istilah ini merujuk pada program-program aplikasi komputer yang

digunakan dalam mengolah data-data menjadi informasi yang

bermanfaat bagi manajemen dan pemakai jasa.

4. Data.

Merupakan fakta-fakta sebagai bahan baku yang akan dimuat

menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu dan akurat.

5. Prosedur.

Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan

operasionalisasi sistem komputer.

II.2. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Catatan pertama yang menunjukkan kemampuan manusia dapat

mengolah data dan informasi, menurut ahli sejarah, adalah pada 3500 tahun

sebelum masehi, yaitu ketika para pedagang Babilonia mencatat kepemilikan

dan hasil kekayaan mereka pada tanah liat.

29
Pengolahan data menurut sejarah mengalami perkembangan yang

revolusioner, akan tetapi dengan ditemukannya teknologi dan pengetahuan baru

dalam bidang bahasa dan matematika maka dapat dibagi empat revolusi

perkembangan dalam pengolahan data. Revolusi pertama adalah

pengembangan bahasa dan matematika; revolusi kedua ditemukannya alat

cetak; revolusi ketiga berkembangnya media massa, dan revolusi keempat

berkembangnya komputer digital.

Menurut perkembangannya, terdapat dua alasan manusia mengolah data

dan informasi, yaitu pertama karena dorongan alami manusia untuk menyatakan

jumlah kepemilikan dan harta kekayaan; kedua untuk survei administratif pada

kepemerintahan. Akan tetapi dalam perkembangan dunia modern, kebutuhan

akan data dan informasi semakin kompleks sehingga diperlukan adanya suatu

sistem formal dalam pengolahan data dan informasi. Semakin kompleks

kebutuhan suatu organisasi maka semakin rumit sistem pengolahan data yang

harus dibuat oleh organisasi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan25.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi

kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa

melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan

dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based

information processing). Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer

dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai

proses akan dikomputerkan.

25
“Analisis Sistem Informasi”,http:// yazidalfalisyada.blogspot.com, diunduh tanggal 7 April 2010
pukul 13:55 WITA.

30
Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer berarti

automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa sebagian

tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan

oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk

sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog

dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.

Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti

bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer

dan penggunaannya dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin

bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami

kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam

mengambil keputusan.

Manusia mempunyai peranan yang penting dalam mengelola sistem

informasi manajemen karena pemahaman akan kemampuan manusia sebagai

pengolah informasi adalah penting bagi pengelolaannya. Proses pengelolaan

informasi merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyediakan informasi dengan menggunakan komputer. Menurut Sondang

P.Siagian26 (2005:81), kegiatan yang dimaksud mencakup :

1. Pengumpulan data.

Merupakan kegiatan awal dengan menggunakan dua metode dasar untuk

mengumpulkan data yaitu secara manual dan secara elektronik. Secara manual

merupakan suatu proses dengan pekerja intensif dimana data dicatat dan

26
Sondang p. Siagian. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta. Hal.81.

31
dimasukkan dengan tangan ke alat penyimpanan data. Masalah yang biasa

ditemui dengan pengumpulan data secara manual adalah lambat, mahal dan

seringkali tidak akurat. Sedangkan mengumpulkan data secara elektronik tercatat

dan dimasukkan ke alat penyimpanan elektronik, sehingga data dapat dibaca

dan dicatat segera tanpa membutuhkan waktu yang lama.

Oleh karena itu para tenaga profesional yang berkecimpung dalam

kegiatan pengolahan data harus berupaya agar dalam menjalankan fungsinya,

terhadap jaminan bahwa : (a) mutu data yang dikumpulkan tinggi, (b) relevan

dengan kepentingan pemakainya, (c) digali dari sumber yang dapat dipercaya,

baik internal maupun eksternal. Cara pengolahan data dapat bersifat seketika

akan tetapi dapat pula secara berkala.

2. Pengolahan data

Pengolahan data ialah proses mengubah bentuk dan makna data menjadi

informasi. Dengan memperhatikan elemen-elemen data tertentu dan diidentifikasi

dengan kode-kode. Kode adalah satu atau beberapa karakter yang digunakan

untuk mengidentifikasikan dan mengelompokkan catatan, untuk kemudian

disusun sesuai urutan tertentu. Salah satu cara untuk mengubah bentuk dan

makna data menjadi informasi adalah dengan analisis data. Analisis data harus

mampu menunjukkan berbagai alternatif yang mungkin ditempuh. Oleh karena itu

analisis data diarah pada pembentukan persepsi yang sama diantara berbagai

pihak tentang arti data yang dimiliki.

32
Menurut Siagian27 (2005:82), satuan kerja pengolah data dipengaruhi

oleh berbagai faktor yaitu :

 Pola sentralisasi, yaitu pendekatan yang memiliki ciri-ciri kegiatan

pengolahan data seperti : adanya suatu komputer, adanya satu data

induk yang menjadi sarana dan prasarana pengolah data,

penyimpanan data yang didistribusikan kepada berbagai terminal on-

line, adanya alat pencetak (printer) untuk mencetak informasi yang

telah selesai diolah di atas kertas, adanya sekelompok “pekerja otak”

(knowladge workers) dengan berbagai jenis pengetahuan dan

keterampilan dibidang informatika.

 Pola desentralisasi yaitu pengolahan yang dapat dilihat dari dua sudut

pandang, yaitu :

a. Dimungkinkan pengolahan atau masukan jarak jauh karena

tersedianya fasilitas pengiriman dan penerimaan data melalui

hubungan modem tertentu.

b. Desentralisasi pengolahan data dengan pola pengambilan

keputusan dalam perusahaan. Keunggulannya bersifat psikologis

atau keprilakuan, yaitu bahwa para manajer bawahan merasa

dipercaya mengolah sendiri data yang diperlukan sehingga benar-

benar sesuai dengan kebutuhan proses pengambilan keputusan

dengan cepat dan tepat.

27
Ibid. Hal.82.

33
 Kombinasi pola sentralisasi dan desentralisasi, yaitu pengolahan data

yang menggabungkan pola sentralisasi dan desentralisasi.

 Pola pengolahan data yang didistribusikan yaitu pemberian wewenang

kepada pemakai tertentu yang umunya digunakan karena adanya

pertimbangan misalnya : geografis, perusahaan yang memiliki kantor

cabang.

3. Penyimpanan data.

Dalam proses selanjutnya adalah pemyimpanan data yaitu

keluaran pengolahan data berupa informasi harus disimpan sedemikian

rupa sehingga keamanannya terjamin, hemat biaya dan mudah ditelusuri

dan diambil apabila diperlukan. Hemat biaya maksudnya cara menyimpan

informasi sedemikian rupa sehingga tidak membutuhkan ruang

penyimpanan yang besar yang dapat berakibat pada biaya pemeliharaan

yang tidak sedikit.

Pentingnya keamanan informasi dapat dilihat dari tiga sudut

pandang oleh Sondang P.Siagian28 (2005:82), yaitu :

a. Agar jangan sampai jatuh kepada pihak/orang yang tidak

berhak,

b. Aman terhadap kerusakan karena tempat dan cara

penyimpanan yang tidak tepat,

c. Aman dari bahaya kebakaran.

28
Ibid.

34
Beberapa pilihan umum dari penyimpanan informasi menurut

William Chuck (2001:244) seperti kertas, microfilm, CD-ROM, disket

DVD, type dan hard drive.

Penyimpanan utama untuk data yang lebih sering digunakan oleh

karyawan dan manajer dalam menjalankan pekerjaanya. Bentuk umum

dari penyimpanan utama adalah penyimpanan hard drive. Hard drive,

dimana biasanya terdapat di dalam komputer. Pentingnya penelusuran

yang mudah dan pengambilan dari tempat penyimpanan dengan cepat

adalah untuk disampaikan kepada para pihak-pihak lain dalam

perusahaan untuk diproses lebih lanjut dan untuk menekankan bahwa

cara penyimpanan informasi haruslah berdasarkan suatu sistem yang

dipahami oleh para petugas yang bertanggung jawab.

4. Pengawasan data

Maksudnya ialah agar sistem pengolahan data yang sudah

ditetapkan diikuti sepenuhnya oleh para penanggung jawabnya. Artinya

urutan langkah yang perlu diambil benar-benar diikuti karena dengan

demikian mampu menghasilkan informasi yang memenuhi kebutuhan

berbagai pihak yang memerlukannya.

Sebuah sistem informasi memiliki 4 komponen dasar juga dikemukakan oleh


Sudrajat (1988:23) yaitu :
1. Memasukkan data kedalam sistemnya.
2. Mengolah data.
3. Menyediakan/memelihara arsip-arsip.
4. Menentukan prosedur untuk menentukan data yang diperlukan kapan dan
dimana memperolehnya serta menyiapkan laporan outputnya.

35
Skema dari sistem informasi tersebut kemudian digambarkan oleh Robert

Murdick dalam Sudrajat, yaitu :

Instruksi dan
prosedur

Input data Pengolahan data Output laporan

Catatan dan arsip

Gambar 2. skema SIM

Kemudian menurut Sudrajat, bahwa sebuah sistem informasi menejemen

yang diterapkan dalam sebuah sistem bisnis moderen dapat digambarkan

sebagai berikut :

Input : Prosedur Output :


organisasi
- Manusia - Produk, jasa
- Barang, mesin, - Rugi/laba
kecakapan
Kebijakan rencana
tujuan, standard

Hasil dari output dibandingkan dengan kontrol

Gambar 3. SIM dalam sebuah Sistem Bisnis Moderen

36
Hal ini dapat dikatakan makro bahwa sistem informasi memiliki

substansial model dasar sistem yaitu : masukan (input), pengolahan (proses),

hasil/keluaran (output). Selanjutnya proses pengolahannya membutuhkan data

yang dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya melalui memori

atau perekam. Oleh karena itu, selain input, proses dan output diperlukan sebuah

media untuk penyimpanan data files yang berfungsi menyimpan data untuk dapat

digunakan kembali apabila suatu waktu diperlukan.

Berdasarkan dengan fokus penelitian ini maka ketiga indikator tersebut

yakni : input (masukan), proses (pengolahan), output (hasil) yang dapat dijadikan

acuan dalam penelitian ini untuk menerangkan sistem pada kantor PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

Tidak ada sebuah sistem informasi yang bisa berlaku untuk semua

organisasi. Setiap organisasi harus mempelajari, merancang, dan

mengembangkan sistem sendiri-sendiri sesuai dengan tujuan organisasinya,

kebutuhannya, struktur dan luasnya organisasi itu, bidang dan jenis usahanya,

sumber daya, keuangan, perlengkapan, rencana perkembangannya dimasa

depan untuk jangka pendek maupun panjang, dan faktor-faktor penting lainnya.

Faktor lingkungan baik eksternal maupun internal organisasi sangatlah

mempengaruhi dalam proses pemanfaatan suatu sistem informasi manajemen

dalam proses pengambilan keputusan karena informasi yang dihasilkan berasal

dari lingkunganeksternal dan internal suatu organsasi kemudian informasi

tersebut di identifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi

37
yang relevan dan menjadi acauan bagi pimpinan/ manajer dalam pegambailan

keputusan.

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah

(lower level management), managemen tingkat menengah (middle level

management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level

management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama

(president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi

pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang

middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-

manajer cabang. Lower level management disebut degan operating management

dapat meliputi mandor dan pengawas. Top level management disebut juga

dengan strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower

management dengan tehcnical level.

II.3. Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Informasi merupakan komoditi yang nilainya semakin meningkat dan yang

dibutuhkan oleh para eksekutif (pimpinan) untuk merencanakan dan mengontrol

kegiatan usaha secara efektif.

Informasi menjadi sumber yang penting bagi suatu organisasi, sama

seperti sumber-sumber lainnya (manusia, alat-alat, bahan dan uang). Oleh sebab

itu maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang efektif, sederhana dan

sistematis.

38
Setiap organisasi sudah mutlak ada kegiatan-kegiatan seperti :

perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan. Alat penunjang untuk

mempermudah dan melancarkan kegiatan tersebut yaitu tersedianya informasi

yang bersyarat, untuk mendapatkan informasi bersyarat, maka diperlukan sistem

informasi manajemen. Inilah peranan sistem informasi manajemen.

Dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan, maka yang

esensial adalah informasi, rangkaian fakta yang bertalian dengan masing-masing

alternatif. Informasi ini mengalir melalui struktur organisasi yaitu melalui jenjang

manajemen mulai dari manajemen puncak (top manajemen), manajemen

menengah (middle manajemen), sampai kepada manajemen pelaksanaan (lower

manajemen).

Dalam setiap unit kerja diangkat seorang kepala atau penanggung jawab,

dengan demikian manejer puncak cukup berhubungan langsung dengan para

kepala atau penanggung jawab tersebut. Dan penanggung jawab inilah yang

pada gilirannya berhubungan secara langsung dengan bawahannya. Selain

terdapat hubungan antara atasan dengan bawahan begitu pula sebaliknya antara

bawahan dengan atasan secara vertikal, juga terdapat hubungan secara

horizontal yakni hubungan fungsional.

SIM diharapkan akan menunjang tugas-tugas para pegawai di suatu

organisasi, para manajer, atau pengguna jasa organisasi tersebut beserta semua

39
unsur-unsur pokok yang terdapat dalam lingkungan otoritas organisasi. Di sini

terdapat tiga sistem yang terkait, yaitu29 :

1. Sistem sosial yang disebut organisasi.

2. Sistem manajemen atau tatalaksana yang dimaksudkan untuk

meningkatkan tata-kerja, produktifitas, efektivitas dan efisiensi

organisasi serta satuan-satuan yang terdapat didalamnya.

3. Sistem informasi sendiri berupa manajemen pengolahan data beserta

semua kegiatan penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan.

Adapun Manfaat utama dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah

untuk membantu para manejer disegala tingkatan untuk mengambil sebuah

keputusan yang tepat. Untuk itulah maka setiap organisiasi ditantang untuk

mewujudkan suatu sistem informasi yang efisien dalam artian bagaimana

kemampuan dalam menyediakan informasi yang benar-benar dibutuhkan dan

dapat menyampaikan informasi yang mudah dimengerti oleh pimpinan/ para

manajer sehingga memudahkanya dalam pengambilan keputusan. Sarat

informasi yang baik adalah informasi tersebut haruslah lengkap sesuai dengan

kebutuhan, terpercaya, dan masih aktual.

II.4. Kerangka Konsep

Umumnya organisasi menggunakan suatu sistem informasi manajemen

yang terdiri atas dua bentuk pengolahan data yakni secara manual dan

elektromekanikal. Metode manual dimaksudkan dimana para pegawai dibantu

oleh berbagai macam buku petunjuk ataupun peraturan-peraturan yang

29
Wahyudi kumorotomo dan subando agus margono, 2004, sistem informasi manajemen dalam
organisasi-organisasi publik, gadjah mada university press, yogyakarta, hal.14.

40
merupakan pegangan dalam melaksakan tugasnya. Sedangkan elektromekanikal

yakni merupakan gabungan dari kerja tangan manusia dengan bantuan alat-alat

elektronik maupun mesin, seperti ; mesin ketik, kalkulator, komputer, peralatan,

gambar dan lain-lain.

Dengan berdasarkan berbagai penjelasan teori dari kerangka pemikiran

di atas, maka penulis dalam melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini

mengambil suatu kerangka konsep dari Gordon B.Davis yaitu model

pengelolaan SIM yang nantinya akan dijadikan landasan dan pedoman dalam

penyusunan skripsi ini.

Gordon B.Davis (1984:27) mengemukakan bahwa model pengelolaan

SIM pada suatu organisasi dapat dianalogikan dengan pengelolaan data pada

manusia. Model pengolahan data menjadi informasi pada manusia menurutnya

melalui sebuah model umum yang sederhana yang terdiri dari : indera penerima

(panca indera) yang menerima isyarat dan meneruskan kepada unit pengolah

(otak dengan penyimpanan). Hasil olahan berupa tanggapan keluaran (ucapan,

tulisan dan sebagainya). Model tersebut dapat digambarkan secara sederhana,

sebagai berikut :

DATA PENGOLAHAN INFORMASI

Gambar 4. Model Pengolahan Data Gordon B.Davis.

41
Dari gambar diatas dapat dilihat proses kerja Sistem Informasi

Manajemen yang paling sederhana, yaitu ; adanya suatu data yang diolah

sehingga menghasilkan suatu informasi.

Dengan beredarnya informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah arus

informasi atau hubungan informasi antar unit. Pekerjaan informasi yang di

lakukan berdasarkan konsep sistem yang disebut sistem informasi, yaitu suatu

rangkaian informasi yang didalamnya terdapat bagian yang berhubungan dan

saling ketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian yang besar ke bagian

yang lebih kecil. Hubungan tersebut berupa hubungan arus informasi yang

mewakili tingkat sistem keorganisasian, dan dalam organisasi hubungan tersebut

lazim disebut hubungan antar unit kerja.

Kerangka konsep tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

APLIKASI
SIMPAT PT Informasi /
DATA PELINDO IV laporan
(Persero) CAB.
MAKASSAR

Gambar 5. Kerangka Konsep

42
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu30. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris,

dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka dalam bab ini akan

dijabarkan metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid.

III.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu

untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data

kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar31.

III.2. Unit Analisis

Unit analisis penelitian ini adalah organisasi yaitu organisasi PT

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar karena berdasarkan

pertimbangan bahwa dengan pendekatan organisasi dengan mudah

mendapatakan data dan informasi secara mendalam dan akurat.

III.3. Jenis / tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu untuk mengetahui

atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti atau penelitian yang

dilakukan terhadap variabel mandiri atau tunggal, yaitu tanpa membuat

30
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta, hal 1
31
Ibid, hal. 14

43
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain32. Pemilihan jenis

penilitian deskriptif, dimaksudkan untuk memberi gambaran secara jelas

mengenai masalah-masalah yang diteliti, menginterprestasikan dan menjelaskan

data yang ada secara sistematis. Dan dasar penelitan menggunakan studi kasus

dimana penelitian bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah data yang

berhubungan dengan penelitian ini. Sehingga memudahkan penulis untuk

mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui dan memahami

tentang bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen pada PT.Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

III.4. Informan

Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya orang

yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Untuk memperoleh data secara representatif, maka diperlukan informan kunci

yang memahami dan mempunyai kaitan dengan permasalahan yang sedang

dikaji.

Adapun informan tersebut adalah sebagai barikut:

1. General Manager

2. Manajer Sistem Informasi

3. Manajer Keuangan

4. Manajer PBAU

5. Staff operator SIMPAT

32
Ibid, hal.11

44
III.5. Jenis dan Sumber Data

Dalam melakukan analisa penulis menggunakan :

1. Data Primer

Yaitu data yang dikumpukan melalui wawancara yang mendalam

dengan informan kunci yang berhubungan dengan penelitian.

2. Data sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan dari berbagai dokumen-dokumen atau

terbitan literatur yang dapat mendukung kelengkapan data primer.

III.6. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti. Kegiatan pengamatan terhadap

obyek penelitian ini untuk memperoleh keterangan data yang lebih

akurat mengenai hal-hal yang diteliti serta untuk mengetahui relevansi

antara jawaban responden dengan kenyataan yang terjadi di

lapangan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dalam pengumpulan data dimaksudkan sebagai

cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-

bagian yang dianggap penting yang terdapat baik di lokasi penelitian

maupun instansi yang ada hubungannya dengan lokasi penelitian.

45
3. Wawancara (interview)

Wawancara yaitu kegiatan tanya jawab lisan antara dua orang atau

lebih secara langsung. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data

guna kelengkapan data-data yang diperoleh sebelumnya. Wawancara

dilakukan penulis dengan pimpinan dan staff/pegawai yang ada dalam

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, sehingga

data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari wawancara.

III.7. Operasionalisasi Konsep

Secara ilmiah operasionalisasi konsep digunakan sebagai dasar dalam

pengumpulan data sehingga tidak terjadi bias terhadap data apa yang diambil.

Dalam pemakaian praktis, definisi operasional dapat berperan menjadi

penghilang bias dalam mengartikan suatu ide/maksud yang biasanya dalam

bentuk tertulis.

Untuk mewujudkan suatu tujuan atau target, maka haruslah ada

penerapan atau pelaksanaan yang merupakan proses kegiatan yang

berkesinambungan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana

yang dikemukakkan oleh Santoso Sastropoetro (1982:183) sebagai berikut:

"Penerapan diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan tertentu yang

dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam

kenyataannya".

Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar meliputi beberapa tahapan sesuai SISPRO (Sistem dan

Prosedur) yang berlaku, dan terintegrasi antara satu dengan lainnya serta

46
berlangsung secara continue (berkelanjutan) yaitu dimulai tahapan pengumpulan

data (input), pengolahan data menggunakan aplikasi khusus SIMPAT kemudian

menghasilkan output berupa informasi atau laporan kepada manajemen yang

berguna dalam pengambilan keputusan.

Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman terhadap konsep-

konsep penting yang digunakan dalam penelitian ini, maka dikemukakan

operasionalisasi konsep, sebagai berikut :

1. Input diartikan sebagai proses memasukkan data menggunakan dua cara

secara manual dan secara elektronik, yang diperlukan PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar untuk memberikan pelayanan

jasa kepelabuhanan yang meliputi jasa pelayanan kapal, barang, alat-alat

dan jasa kepelabuhanan lainnya.

2. Proses (pengolahan) adalah mengubah bentuk dan mengubah data

menjadi informasi, dengan memperhatikan elemen-elemen data tertentu

dan mengidentifikasi dengan kode-kode, yang menggunakan software

(perangkat lunak) yaitu keseluruhan program pendukung dalam

pengolahan data. Pada tahap ini PT Pelindo IV (Persero) Cabang

Makassar menggunakan aplikasi khusus SIMPAT (Sistem Informasi

Manajemen Pelabuhan Terpadu) dalam memproses data-data dari jenis

pelayanan yang dibutuhkan pengguna jasa kepelabuhanan.

3. Output merupakan hasil dari tahap input (memasukkan) kemudian

memproses/mengolah data secara manual atau elektronik dan

menghasilkan suatu informasi atau laporan kepada manajemen, yang

47
menggunakan brainware atau orang-orang yang terlibat langsung dalam

pengolahan Sistem Informasi.

III.7. Teknik analisis data

Dalam rangka menjawab permasalahan penelitian, maka analisis data

dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif yaitu suatu analisis yang berusaha

mencari pola, model, tema, hubungan, persamaan, dan makna dari data yang

dinyatakan dalam bentuk pernyataan-pernyataan, tafsiran-tafsiran setelah

menggali data dari beberapa orang informan kunci yang ditabulasikan dan

dipresentasikan sesuai dengan hasil temuan (observasi) dan wawancara

mendalam penulis dengan para informan, hasil pengumpulan data tersebut

diolah secara manual, direduksi selanjutnya hasil reduksi tersebut dikelompokkan

dalam bentuk segmen tertentu (display data) dan kemudian disajikan dalam

bentuk content analisis dengan penjelasan-penjelasan, selanjutnya diberi

kesimpulan, sehingga dapat menjawab rumusan masalah, menjelaskan dan

terfokus pada representasi terhadap fenomena yang hadir dalam penelitian.

48
BAB IV

DESKRIPSI LOKASI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

IV.1. Gambaran umum PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar

IV.1.1. Sejarah singkat.

Sejarah ekonomi dunia di mulai dari aktivitas tukar menukar atau barter

barang dengan barang. Kegiatan ini berkembang ketika ada kesepakatan

menetapkan sebuah benda untuk menentukan nilai sebuah barang. Nilai diukur

dengan uang. Uang kemudian menjadi alat tukar yang relevan hingga kini.

Seiring berkembangnya ekonomi, kebutuhan manusia terus menunjukkan

peningkatan. Orang mulai saling membutuhkan satu sama lain terutama

membutuhkan barang. Di sinilah awal dibangunnya pelabuhan sebagai mata

rantai perekonomian. Pelabuhan pertama di bangun di benua Amerika.

Sebelumnya seiring dengan pembuatan kapal, kebutuhan pelabuhan juga kian

meningkat. Kapal menjadi satu-satunya armada untuk menghubungkan pulau

dengan pulau, negara dengan negara, dan benua dengan benua. Saat itu

aktivitas ekonomi manusia kian meningkat. Perdagangan antar negara kian

terbuka. Kebutuhan akan barang dan sumberdaya alam terus mengalami

lonjakan. Bangsa Portugis, Spanyol, dan Inggris yang kala itu menjadi negara

imperialis terbesar di dunia, mulai menjelajahi seluruh pulau di dunia termasuk di

Indonesia untuk mencari sumber penghidupan baru.

49
Tahun 1512, armada Portugis di bawah pimpinan Francisco Serro tiba di

perairan Ternate Maluku. Kapal milik pedagang Portugis ini menemukan daerah

penghasil rempah terbesar di dunia. Kapal ini menjadi pembuka jalan untuk

masuknya kapal-kapal Portugis ke Ternate. Disusun kapal Victoria milik Spanyol

yang dipimpin Sebastian Del Cano yang mendarat di Pelabuhan Ternate pada

tahun 1521. Pada saat itu, terjadilah transaksi perdagangan di pelabuhan.

Akibatnya pelabuhan berfungsi sebagai mata rantai perekonomian.

Pelabuhan kemudian menjadi pusat transaksi perdagangan barang antar

manusia. Dari Sunda Kelapa, pembangunan pelabuhan menyebar ke daerah

lain, ke Jawa, Sumatera, sampai ke Sulawesi dan Maluku. Setelah imperialis

barat mulai kewalahan menghadapi gencarnya perjuangan rakyat Indonesia

untuk merdeka, perkembangan pelabuhan juga menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan Indische Scheepvaarwet yang terbit tahun 1936, pelabuhan

di Indonesia dibedakan atas pelabuhan laut yang terbuka untuk perdagangan

luar negeri dan pelabuhan pantai yang terbuka untuk pelayaran antar pulau. Pola

ini masih berlaku hingga kini.

Dari aspek keuangan, pengusahaan pelabuhan terdiri dari Indische

Bedrijven Wet (IBW) dan Indische Comptabilities Wet (ICW). Pelabuhan IBW

adalah pelabuhan yang di usahakan di bawah pengusahaan Direksi Pelabuhan

atau Haven Directie. Pelabuhan IBW dikategorikan pelabuhan yang mampu

membiayai kegiatan operasional hasil pendapatan yang diperoleh, tentu tidak

termasuk pembangunan fasilitas yang baru. Sedang pelabuhan ICW,

pembiayaan operasionalnya dibiayai oleh pemerintah.

50
Pada masa Hindia Belanda, pelabuhan merupakan prasarana umum

yang dikelola oleh Jawatan Pelabuhan yang berada di bawah Departemen

Pekerjaan Umum, Institusi yang melaksanakan pelayanan di pelabuhan disebut

Haven Directie. Hal ini berdasarkan Algemenee Haven Reglement (AHR) dimana

pertanggung jawab keuangan diatur berdasarkan IBW. Sedangkan pengawasan

keselamatan kapal dan ketertiban bandar pelabuhan dilaksanakan oleh

Syahbandar. Hal ini sesuai ketentuan : Reeden Reglement, Loods Dient

Ordonantie, dan Loods Dienst Verordenering.

Sejak awal kemerdekaan hingga 1950, pengelolaan pelabuhan

dilaksankan oleh Jawatan Pelabuhan. Setelah itu Pemerintah mulai menata

ulang pengelolaan pelabuhan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 1951 tertanggal 30 Agustus 1951 tentang Peraturan Perbaikan

Pelabuhan, pemimpin pelabuhan disebut penguasa pelabuhan dan bertanggung

jawab langsung kepada Menteri Perhubungan.

Sejak tahun 1960 pengelola pelabuhan umum di Indonesia dilakukan oleh

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dibawah pengendalian Pemerintah. Dalam

perjalanan, bentuknya telah mengalami beberapa perubahan, disesuaikan

dengan arah kebijaksanaan pemerintah. Dengan demikian diharapkan pelayanan

jasa pelabuhan akan semakin dinamis.

Pada era pembangunan saat ini, pelabuhan masih memainkan peranan

yang sangat penting sebagai tempat pertemuan moda transportasi laut dan

darat, pelabuhan berfungsi sebagai pendukung sektor riil, terutama mendukung

pertumbuhan ekonomi maupun mobilitas masyarakat dan perdagangan.

51
Pelabuhan umum yang kini dikelola oleh PT (Persero) Pelabuhan

Indonesia sebanyak 111 yang terbagi atas pelabuhan kelas utama, I, II, III dan IV

dan juga pelabuhan kawasan dan Unit Pelayanan Kepelabuhanan (UPK).

Karena kian meningkatnya arus barang yang keluar masuk pelabuhan,

pemerintah merasa perlu untuk menatanya. Kebutuhan akan sebuah lembaga

yang bisa berfungsi menata, dan mengkoordinasikan antar pelabuhan di seluruh

Indonesia diimplementasikan dengan membentuk PT (Persero) Pelabuhan

Indonesia masing-masing Pelindo I, II, III dan IV. Lahirnya PT Pelindo I (Persero)

sendiri tidak terlepas dari perkembangan pengelolaan pelabuhan :

AWAL PEMBENTUKAN

Berdasarkan Perpu 19/1960 tentang Perusahaan Negara, pada tahun

1961 melalui PP 104/1961, Pemerintah mendirikan Badan Pimpinan Umum

Pelabuhan dan PP 115 s/d PP 122 tahun 1961 tentang berdirinya Perusahaan

Negara Pelabuhan Daerah 1 s/d VIII. PN Pelabuhan Daerah I berkedudukan dan

berkantor di Belawan, PN pelabuhan Derah II berkedudukan di Teluk Bayur

Padang, PN Pelabuhan Daerah III di Palembang, PN Pelabuhan Daerah IV di

Jakarta, PN Pelabuhan V di Semarang, PN Pelabuhan Daerah VI di Surabaya,

PN Pelabuhan Daerah VII di Banjarmasin, dan PN Pelabuhan Daerah VIII di

Makassar.

Sesuai Keputusan Menteri Maritim Nomor Kb.4/1/17 tanggal 14 maret

1968, PN Pelabuhan Negara IX berkedudukan di Irian Jaya. Masing-masing

Pelabuhan Daerah dapat mendirikan kantor cabang, kantor perwakilan atau

52
koresponden di dalam negeri setelah mendapat persetujuan dari Menteri dan

perwakilan di luar negeri dengan persetujuan Pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 1964, kebijakan

institusi perusahaan diatur sebagai berikut :

A. Untuk menjalankan fungsi pemerintah dan pengendalian operasional

pelabuhan di bentuk organisasi yang disebut Port Authority (PA) yang

merupakan bagian dari organisasi dan administrasi Departemen

Perhubungan Laut.

B. Organisasi pemeliharaan fasilitas, peralatan dan pelayanan jasa

pelabuhan di laksanakan oleh Perusahaan Negara (PN) yang khusus

dibentuk untuk pengusahaan pelabuhan.

C. Dari jumlah pelabuhan yang diusahakan, sekitar 100 pelabuhan

dikelompokkan dalam 9 perusahaan Negara Pelabuhan.

Dengan dimulainya pelaksanaan Pelita I oleh Pemerintah Orde Baru,

Pemerintah merasa perlu menata ulang pelabuhan. Pemerintah kemudian

mengeluarkan PP Nomor 1 tahun 1969 yang menyatukan fungsi regulator dan

operator dalam satu institusi yang disebut Badan Pengusahaan Pelabuhan

(BPP). Dengan demikian diharapkan, peran Pemerintah dalam hal ini bertindak

sebagai regulator, operator dan dinamisator yang dipimpin oleh Administrator

Pelabuhan (ADPEL) untuk pelabuhan strategis, pelabuhan lainnya dipimpin

Kepala Pelabuhan (KEPPEL).

Langkah pemerintah tidak sampai disitu. Berbagai regulasi dikeluarkan

pemerintah, dalam rangka menata dan meningkatkan peran pelabuhan sebagai

53
pusat perdagangan sekaligus sebagai salah satu prasarana transportasi angkut

penumpang antar pulau. Dalam kerangka itu, Pemerintah kemudian

mengeluarkan PP 11/1983 tentang Pembinaan Kepelabuhanan dan PP 14

sampai dengan 17 Tahun 1983 tentang Perusahaan Umum Pelabuhan I sampai

dengan IV Jo.PP 4-7/1985 dan PP 23/1985 tentang perubahan PP 11/1983.

a. Setelah Pelita I dan Pelita II, dan memasuki Pelita III, pelabuhan yang

strategis, telah dilakukan rehabilitasi dan pengembangan infrastuktur /

suprastuktur. Karena ada kecendrungan pada negara-negara yang

maju, bahwa pelabuhan harusdikelola secara komersil agar dapat

meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan.

Pelabuhan harus dikelola secara mandiri tanpa dibebani Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan demikian,

pelabuhan harus dapat membayar pinjaman dari luar negeri yang

dipergunakan untuk pembangunan infrastuktur dan suprastuktur

pelabuhan.

b. Untuk merealisasi komersialisasi pelabuhan, maka pengelola

pelabuhan harus di koporafikasi agar dapat secara fleksibel

melaksanakan fungsinya. Sesuai dengan ketentuan yang ada, dari 3

bentuk badan hukum atau BUMN, untuk sementara ditetapkan dalam

bentuk Perusahaan Umum (Perum) dan sebagai pengelola Pelabuhan

disebut Perum Pelabuhan (Perumpel).

c. Di awal tahun 1980 oleh Pemerintah (Ditjen Perhungan Laut)

melakukan studi pengembangan angkutan laut dan kepelabuhanan

54
dengan pendekatan pembentukan kebijakan Four Gateway Policy

sebagai main-port di Indonesia, yaitu Pelabuhan Belawan, Tanjung

Priok, Tanjung Perak dan Makassar. Soalnya Internasional Shipping

Conference mengambil keputusan menetapkan Pelabuhan Utama.

d. Berdasarkan hasil studi di atas, jumlah pelabuhan Perum Pelabuhan

ditetapkan sebanyak 4 perusahaan, yaitu Perum Pelabuhan I sampai

dengan IV. Masing-masing Perum Pelabuhan diserahi tugas oleh

Pemerintah untuk mengelola pelabuhan strategis dan pelabuhan lain

yang bersifat diusahakan, namun belum berkembang. Salah satunya

adalah Perum Pelabuhan IV yang berkantor pusat di Makassar.

Pada tahun 1991 Perum Pelabuhan IV ditingkatkan menjadi PT

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berdasarkan PP Nomor 59 Tahun 1991.

Pemerintah mengharapkan melalui perubahan ini, Perum Pelabuhan dapat

meningkatkan perannya sebagai corporate dalam mengelola pelabuhan secara

komersial, sehingga pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan dapat lebih

ditingkatkan.

IV.1.2. Lokasi, hidro oceanography, dan fasilitas pendukung.

 Lokasi

Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan terbesar di Kawasan Timur

Indonesia, posisinya sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran Selat

Makassar yang merupakan jalur pelayaran internasional yang sangat ramai.

Dengan letak geografis yang strategis itulah maka kapal-kapal pelayaran

internasional cenderung mengunjungi pelabuhan ini sebagai tempat akumulasi

55
dan distribusi barang yang lebih efisien di Kawasan Timur Indonesia. Posisi titik

koordinat 05°07’18” LS dan 119°24’27” BT. Alamat kantornya tepatnya berada di

Jalan Soekarno nomor 01 Makassar 90173, Sulawesi Selatan.

 Hidro oceanography

Kondisi pantai sekitar pelabuhan pada umumnya landai. Dasar laut terdiri

dari lumpur dan pasir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.

Hidro oceanography (kondisi perairan dan daratan sekitar pantai)

Hidro oceanography Value

Panjang alur pelayaran 2,5 mil

Lebar alur 150 m

Kedalaman minimum -10 m

315,20 hektar
Luas kolam Pelabuhan

-9,7 m
Kedalaman kolam minimum

-12 m
Kedalaman kolam dermaga

Kecepatan angin 5-25 km/jam

Kecepatan arus 0-2 knot

Tinggi gelombang 2,40 m

1,8 m (hight water spring)


Pasang surut
0,9 m (low water spring)

56
24°C - 31°C
Temperatur

60-85%
Kelembaban udara

Atmosfir tekanan udara 1.003 mb – 1.013 mb

GMT +08
Waktu

Sumber : majalah Transformasi Pelindo IV

Berdasarkan Tabel 1 : tentang hidrooceanography (kondisi perairan dan

daratan sekitar pantai) sekitar PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar dapat

diketahui yaitu alur pelayaran sepanjang 25 mil (bouy terluar) dengan lebar ˃ 1

mil, kedalaman rata-rata -16 meter. Pintu masuk (acces channel) dengan lebar

150 meter sepanjang 2 mil, kedalaman rata-rata -10 s/d -14 m. Kelengkapan

keselamatan bernavigasi dapat dilihat pada peta laut Indonesia no.139 dan 176

dan buku table lampu suar DSI (Daftar Suar Indonesia). Standard waktu yang

digunakan adalah GMT +08, keadaan pasang surut air laut yaitu arah pasang ke

selatan, pasang tertinggi 1,80 meter sedangkan terendahnya 0,9 meter, tinggi

gelombang dikolam bandar antara 0-2 meter didaerah labuh jangkar, kecepatan

rata-rata angin antara 5-25 km/jam, bisa terjadi kecepatan maksimum pada bulan

Desember-Januari sekitar 60-70 km/jam. Keadaan temperaturnya yaitu suhunya

rata-rata 240°C - 310°C, kelembaban udara antara 60-85%, sedangkan tekanan

atmosfir udara berkisar antara 1.003 mb- 1.013 mb.

 Fasilitas Pendukung

Secara umum fasilitas pelabuhan terbagi atas dua yaitu fasilitas dasar atau

infrastuktur pelabuhan dan fasilitas penunjang atau disebut dengan suprastuktur

57
pelabuhan. Fasilitas dasar atau infrastuktur pelabuhan sebagai struktur

konstruksi bangunan yang menunjang kegiatan pelabuhan yang berupa fasilitas

bangunan konstruksi permanen yang berada diperairan dan daratan. Sedangkan

fasilitas penunjang atau disebut dengan suprastuktur pelabuhan adalah struktur

konstruksi peralatan yang menunjang kegiatan pelabuhan yang berada

diperairan dan daratan, untuk mengetahui fasilitas yang dimiliki PT Pelindo IV

(Persero) Cabang Makassar dapat melihat tabel dibawah ini :

Tabel 2 :

Fasilitas pendukung.

NO Alat produksi Value

1. Dermaga 2.560 meter

2. Gudang 23.800 m2

3. Lapangan 177.838 m2

4. Kapal tunda 4 unit

5. Kapal pandu 3 unit

6. Chassis 16 unit

7. Reach stacker 2 unit

8. Top loader 2 unit

9. Spreader 5 unit

58
10. Forklift 12 unit

11. Mobil PMK 1 unit

Sumber : majalah Transformasi Pelindo IV

Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat diketahui luas dan jumlah fasilitas yang

dimiliki PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar yaitu fasilitas

infrastruktur terdiri dari dermaga dengan luas 2.560 meter2, gudang 23.800 m2,

lapangan 177.838 m2. Sedangkan fasilitas suprastruktur pelabuhan terdiri dari

kapal tunda 4 unit, kapal pandu 3 unit, chassis 16 unit, reach stacker 2 unit, top

loader 2 unit, spreader 5 unit, forklift 12 unit, mobil PMK 1 unit.

IV.1.3. visi, misi, motto dan komitmen perusahaan

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) adalah salah satu Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor perhubungan, yang diberikan

tugas, wewenang dan tanggung jawab mengelola semua pelabuhan umum di

Kawasan Indonesia Timur. Sebagai sarana penunjang ekonomi negara, Pelindo

IV memiliki peranan strategis dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,

terutama di bidang kepelabuhanan.

Sejalan dengan peranan tersebut, pada tahun 2004 manajemen

menetapkan Visi dan Misi perusahaan sebagai pedoman untuk menjadikan PT

Pelindo IV sebagai pelabuhan berstandar internasional yang siap bersaing

dengan pelabuhan lainnya di Indonesia.

1. Visi perusahaan :

59
Menjadi perusahaan jasa kepelabuhanan yang berstandar

internasional yang mandiri, sehat dan menjamin kesinambungan

sistem transportasi nasional.

2. Misi perusahaan :

Untuk menjabarkan visi agar lebih implementatif, maka manejemen

menetapakan misi PT Pelindo IV (Persero) sebagai berikut :

1. Mengembangkan usaha yang dapat memberikan keuntungan

optimal bagi pemegang saham;

2. Mendorong percepatan pengembangan wilayah Pelindo IV;

3. Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas, tepat waktu dengan

tarif yang layak;

4. Mengembangkan kompetensi, komitmen dan meningkatkan

kesejahteraan Sumber Daya Manusia.

PT Pelindo IV (Persero) mempunyai sasaran sebagai berikut :

a. menciptakan pelabuhan yang dapat ikut serta dalam jaringan sistem

transportasi global dalam rangka mendukung ekspor khususnya bagi

Kawasan Timur Indonesia;

b. pertumbuhan keuntungan berkelanjutan dengan menjadikan kegiatan

usaha pelayanan peti kemas menjadi segmen usaha andalan;

c. peningkatan kondisi keuangan, khususnya arus kas sehingga mampu

mendorong kapasitas investasi;

60
d. menciptakan sinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka

menghadapi berbagai aspirasi dan tuntutan Pemerintah Daerah dengan

mengembangkan kerjasama dalam suatu skema bisnis yang layak.

Selain visi dan misi, dalam melaksanakan peranan dan fungsi pelabuhan,

manajemen perusahaan berpegang pada nilai-nilai dasar perusahaan, yang

meliputi33 :

1. Profesionalisme

2. Kerjasama tim

3. Kreatifitas

4. Kejujuran

5. Integritas

 Motto Perusahaan

Dalam melekatkan Visi, Misi, dan Budaya Perseroan kepada perilaku

seluruh insan Pelindo IV, Perseroan menetapkan motto PT PELINDO IV

(Persero) sebagai berikut 34:

”PROMOTE EASTERN INDONESIA”

Sebagai Badan Usaha Pelabuhan yang seluruh wilayah kerjanya berada

di wilayah timur Indonesia, atau Kawasan Timur Indonesia (KTI), maka PT

PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) merasa bertanggung jawab untuk

terlibat dalam upaya pengembangan KTI khususnya di sektor perhubungan laut

33
PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Pedoman Perilaku (Code of Conduct). 2008.
34
PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero), website : www.pelabuhan4.co.id. Diunduh tanggal 23
juni 2012. Pukul 20:10 WITA.

61
yaitu jasa kepelabuhanan, mengingat wilayah timur Indonesia masih jauh

tertinggal dari wilayah barat, terutama dalam bidang perekonomian. Dengan

keberadaan PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) di wilayah ini, maka

perusahaan harus dapat mendorong (promote) percepatan pertumbuhan

ekonomi wilayah timur (Eastern Indonesia) agar menjadi lebih baik, minimal

sama dan setara dengan wilayah barat Indonesia.

 Komitmen Perusahaan

1. Kepada pemilik

Memupuk pendapatan yang dapat memberikan keuntungan yang

optimal bagi pemegang saham dan memberikan kontribusi keuangan

kepada negara.

2. Kepada pelanggan.

Memberikan layanan berkualitas terbaik dan optimal kepada

pengguna jasa dengan tarif kompetitif.

3. Kepada pemerintah daerah, masyarakat dan lingkungan.

Pengembangan usaha melalui sinergi dengan pemerintah daerah,

mitrakerja dan masyarakat sekitar guna mendukung peningkatan

ekonomi dan kesejahteraan wilayah.

4. Kepada pegawai.

Sebagai wahana untuk pengabdian dan pengembangan karir bagi

pelaku perusahan (karyawan) dengan memberikan imbalan jasa yang

layak.

62
Dengan adanya visi dan misi, komitmen serta nilai-nilai dasar tersebut,

perusahaan diharapkan tetap konsisten dan dapat eksis, antisipasif, inovatif serta

produktif, agar tujuan perusahaan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik

sesuai dengan arah, sasaran dan strategi perusahaan.

IV.1.4. Komposisi pegawai PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar.

Untuk wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar didukung oleh 175 orang pegawai dengan komposisi menurut Usia,

Jenis Kelamin, Tingkat Pendidkan dan golongan sebagai berikut :

a. Umur

Umur adalah usia dari responden pegawai. Berdasarkan data yang

diperoleh, pegawai pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar bervariasi menurut umur. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3

Komposisi pegawai menurut usia.

NO USIA (tahun) JUMLAH PEGAWAI (orang) PERSENTASE (%)

1 <29 24 13,72

2 30-34 24 13,72

63
3 35-39 24 13,72

4 40-44 42 23,99

5 45-49 25 14,28

6 >50 36 20.57

TOTAL
175 100

Sumber : Kantor PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kelompok umur

terbanyak yang menjadi pegawai PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar adalah kelompok umur antara 40-44 tahun sebanyak 42 orang

pegawai dengan persentase 23,99 %, kemudian kelompok umur diatas 50 tahun

sebanyak 36 orang dengan persentase 20,57 %, lalu kelompok umur antara 45-

49 tahun sebanyak 25 orang dengan persentase 14,28 %, sedangkan kelompok

umur yang paling sedikit adalah kelompok umur dibawah 29 tahun, antara 30-34

dan antara 35-39 tahun masing-masing kelompok berjumlah 24 orang pegawai

dengan persentase 13,72 % tiap kelompoknya.

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan guna mengetahui

proporsi dari pegawai laki-laki dan perempuan di PT Pelabuhan Indonesia IV

(Persero) Cabang Makassar. Adapun distribusi pegawai berdasarkan jenis

kelamin dari data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4

64
Komposisi pegawai menurut jenis kelamin.

NO JUMLAH PEGAWAI
JENIS KELAMIN PERSENTASE (%)
(orang)

1 Laki-laki 144 82,28

2 Perempuan 31 17,72

TOTAL 175 100

Sumber : kantor PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar

Dari tabel 4 di atas dapat dilihat perbandingan jumlah pegawai menurut

jenis kelaminnya, dimana jumlah pegawai laki-laki lebih besar dengan persentase

82,28% sebanyak 144 orang sedangkan dari pegawai perempuan dengan

persentase 17,72% sebanyak 31 orang. Terlihat pegawai yang bekerja pada PT

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar kebanyakan adalah laki-

laki. Ini menunjukkan bahwa aktivitas kerja pada perusahaan tersebut didominasi

oleh kaum laki-laki, baik secara administratif maupun operasional.

c. Tingkat Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat pendidikan terakhir pegawai pada PT

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar dapat dilihat pada tabel 5

berikut:

Tabel 5

Komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan

65
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI (orang) Persentase (%)

1 S2 7 3,99

2 S1 55 31,43

3 Diploma 24 13,72

4 SMA 87 49,72

5 SMP 2 1,14

6 SD 0 0

TOTAL 175 100

Sumber : kantor PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa dari tingkat pendidikan pegawai

yang terendah adalah SMP yang berjumlah 2 orang dengan persentase 1,14%, 7

orang lainnya lulusan S2 dengan persentase 3,99%, kemudian 55 orang lulusan

S1 dengan persentase 31,43%, lalu diploma sebanyak 24 orang dengan

persentase 13,72, kemudian SMA sebanyak 87 orang yang merupakan jumlah

pegawai terbanyak menurut jenjang pendidikannya dengan persentase 49,72%,

Sementara itu tidak ada pegawai yang berpendidikan SD. Dari data ini dapat

diketahui bahwa pegawai pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar umumnya memiliki pendidikan dalam kategori baik.

d. Golongan

66
Golongan adalah jenjang tingkat kepangkatan yang dimiliki oleh pegawai

berdasarkan masa karir dan pengalaman kerja yang dimilikinya. Adapun data

pegawai berdasarkan golongan yang diperoleh pada PT Pelabuhan Indonesia IV

(Persero) Cabang Makassar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Komposisi pegawai menurut golongan.

NO GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI (orang) PERSENTASE (%)

1 Golongan IV 1 0,57

2 Golongan III 51 29,14

3 Golongan II 58 33,14

4 Golongan I 4 2,28

5 Non Golongan 61 34,86

TOTAL 175 100

Sumber : kantor PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

Dari tabel 6 diatas dapat dilihat komposisi pegawai menurut golongannya,

yang terdiri dari Golongan IV hanya 1 orang yaitu General Manager dengan

persentase 0,57 %, kemudian Golongan III berjumlah 51 orang dengan

persentase 29,14 %, lalu golongan II berjumlah 58 orang dengan persentase

33,14 %, selanjutnya Golongan I berjumlah 4 orang dengan persentase 2,28 %,

67
sedangkan yang Non Unggulan memiliki jumlah terbanyak dengan total 61 orang

dengan persentase 34,86 %.

IV.1.4. Struktur Organisasi Dan Uraian Kerja PT Pelabuhan Indonesia IV

(Persero) Cabang Makassar.

1. General Manager

Berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Direksi. Mempunyai tugas memimpin Cabang Makassar dalam hal

menyusun rencana pengelolaan, mengendalikan kegiatan administrasi

dan operasional sesuai arah, kebijaksanaan dan sasaran Perseroan agar

tercapai produktivitas, pelayanan, pendapatan dan laba Perseroan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, General Manager

mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan Cabang Makassar sesuai dengan visi, misi dan tujuan

Perseroan;

b. Pengelolaan dan pemeliharaan kekayaan Perseroan;

c. Wakil Perseroan di dalam dan di luar pengadilan, baik yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas, maupun yang timbul

sebagai akibat dari pelaksanaan tugas, setelah mendapatkan Surat

Kuasa Khusus dari Direksi;

d. Penanganan permasalahan bidang hukum;

e. Pelaksana kebijaksanaan umum Perseroan yang telah ditetapkan

oleh Direksi sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku;

f. Pembinaan manajemen mutu dan bina lingkungan;

68
g. Penyiapan rencana kerja dan anggaran tahunan;

h. Penyiapan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan perhitungan

hasil usaha;

2. Manager Pelayanan Kapal

Berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

General Manager. Mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pengembangan usaha

pelayanan kapal meliputi : jasa labuh, pemanduan, penundaan,

pengepilan, penambatan, penyediaan air kapal, telekomunikasi

pelabuhan, dan penggandengan kapal di dalam maupun di luar peraiaran

pelabuhan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Manager

Pelayanan Kapal mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan pelaksanaan pengusahaan fasilitas labuh,

pemanduan, penundaan, penambatan, pengepilan, penggandengan

kapal dan penyediaan air bersih untuk kapal;

b. Pengendalian pendapatan pelayanan kapal sesuai rencana kerja

anggaran;

c. Pengawasan gerakan kapal di dalam dan diluar daerah perairan wajib

pandu;

d. Penyusunan laporan kegiatan operasional pelayanan kapal;

e. Penyusunan program pemasaran dan pelaksanaan pemasaran usaha

jasa pelayanan kapal;

69
f. Penyiapan bahan kajian dalam rangka kerjasama usaha yang

berkaitan dengan jasa pelayanan kapal;

g. Penyelenggaran bantuan SAR;

h. Mengkoordinir Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA);

i. Penyusunan dan penanganan pemeliharaan dan perawatan kapal

tingkat I dan tingkat II;

j. Penyelenggaraan telekomunikasi pelabuhan;

k. Penyusunan laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan yang

berkaitan dengan kegiatan operasional pelayanan kapal;

l. Penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian program

kegiatan, anggaran pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan

bidang pelayanan kapal;

Manager Pelayanan Kapal dibantu oleh :

a. Asisiten Manager Pemanduan dan Tambatan;

b. Asisten Manager Armada dan Telekomunikasi Pelabuhan;

3. Manager Pelayanan Barang dan Aneka Usaha

Berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

General Manager. Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengendalikan dan mengawasi kegiatan pelayanan bongkar/muat barang

konvensional, embarkasi dan debarkasi penumpang, hewan, tumbuh-

tumbuhan, pemasaran/persewaan, pas/retribusi pelabuhan dan kegiatan

aneka usaha lainnya.

70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, manager

pelayanan barang dan aneka usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

pengawasan kegiatan pelayanan bongkar muat barang konvensional;

b. Penyelanggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

pengawasan pelayanan jasa dermaga, gudang, lapangan

penumpukan, angkutan bandar, serta kelancaran arus bongkar muat

barang dan penumpang;

c. Penyusan rencana pemasaran dan persewaan fasilitas bongkar muat

konvensional, gudang, lapangan, penumpukan, pamanfaatan tanah,

perairan, bangunan, listrik, alat mekanik tongkang, bahan bakar

minyak, air minum dan alat pemadam kebakaran;

d. Pengendalian dan pengadministrasian penjualan berbagai jenis pas

pelabuhan dan jasa retribusi lainnya;

e. Pengawasan kebersihan dermaga, gudang dan lapangan

penumpukan, serta menyelenggarakan usaha bongkar muat, jasa

telephone kapal dan usaha lainnya;

Manager Pelayanan Barang dan Aneka usaha dibantu oleh :

a. Asisten Manager Pelayanan Barang;

b. Asisten Manager Aneka Usaha;

4. Manager Teknik

Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada General

Manager. Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

71
mengendalikan, dan mengawasi kegiatan pembangunan, pemeliharaan,

perbengkelan, analisa dampak lingkungan hidup dan pencemaran limbah

pelabuhan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, manager

teknik mempunyai fungsi :

a. Perencanaan, pelaksnaan, pengendalian dan pengawasan

program pembangunan fasilitas dan pengadaan peralatan;

b. Pemberian pertimbangan klasifikasi penggunaan tanah dan

perairan didalam daerah kerja pelabuhan;

c. Pelaksanaan kebersihan fasilitas, peralatan dan bangunan

pelabuhan serta pengelolaan lingkungan hidup dan analisa

mengenai dampak lingkungan;

d. Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengawasan

program pemeliharaan, perbaikan, fasilitas peralatan dan

bangunan pelabuhan;

e. Perencanaan, pelaaksanaan dan pengendalian program

pengadaan bahan operasional, suku cadang serta kegiatan

perbekalan teknik;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pengkajian ulang secara periodik

terhadap master plan pelabuhan;

g. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program

kegiatan, anggaran pendapatan dan biaya yang berkaitan

dengan bidang teknik;

72
Manager teknik dibantu oleh :

a. Asisten Manager Bangunan Pelabuhan;

b. Asisten Manager Peralatan Pelabuhan;

5. Manager Keuangan

Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada General

Manager. Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengendalikan dan mengawasi kegiatan administrasi keuangan,

akuntansi, perbendaharaan, perpajakan, distribusi barang, verifikasi dan

pengamanan dokumen.

Dalam melaksanakan tugas diatas, Manager keuangan mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan dan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja

anggaran cabang serta pengendaliannya;

b. Perencanaan administrasi keuangan, perbendaharaan,

perpajakan, akuntansi umum dan akuntansi biaya, pengelolaan

bahan persediaan, serta melaksanakan verifikasi penerimaan dan

pengeluaran;

c. Penyimpanan dan pengamanan dokumen;

d. Perencanaan dan pengendalian program kegiatan, anggaran dan

biaya yang berkaitan dengan bidang administrasi keuanagan dan

akuntansi;

Manager Keuangan dibantu oleh :

a. Asisten manager Akuntansi Keuangan;

73
b. Asisten manager administrasi keuangan;

6. Manager Sumber Daya Manusia dan Umum.

Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada General

Manager. Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengendalikan dan mengawasi kegiatan administrasi sumber daya

manusia, administrasi perkantoran, kerumahtanggaan, hukum, hubungan

masyarakat, dokumentasi dan kearsipan, manajemen mutu,

pemeliharaan kesehatan, keselamatan kerja, kebersihan dan

pengamanan kantor dan daerah kerja pelabuhan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Manager

Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan perencanaan administrasi sumber daya manusia,

kesejahteraan dan keselamatan kerja serta pemeliharaan

kesehatan pegawai, pensiunan dan keluarganya;

b. Penanganan permasalahan bidang hukum, penyelenggaraan

hubungan masyarakat dan dokumentasi;

c. Pelaksanaan urusan administrasi perkantoran, kerumahtanggaan,

protokoler, penyusunan kebutuhan dan perlengkapan kantor,

peelaksanaan pemeliharaan peralatan kantor, kebersihan kantor

dan mengorganisir laporan cabang;

d. Penanganan Satuan Keamanan (Satpam) di dalam daerah

lingkungan kerja pelabuhan dan aset Cabang di luar kerja

pelabuhan;

74
e. Pelaksanaan manajemen mutu;

f. Pengendalian program kegiatan, anggaran biaya yang berkaitan

dengan bidang personalia dan umum.

Manager sumber daya manusia dibantu oleh :

a. Asisten manager sumber daya manusia;

b. Asisten manager hukum, hubungan masyarakat dan umum;

c. Asisten manager TU, Rumah Tangga dan Pengamanan.

7. Manager Sistem Informasi.

Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada General

Manager. Mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan dan

pengolahan analisa dan evaluasi data, informasi, statistik, laporan

operasional, dan laporan lainnya, penanganan sistem komputerisasi agar

tercapainya penyajian data yang akurat dan tepat waktu serta peralatan

komputer dalam keadaan siap operasi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, manager sistem

informasi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan, pengolahan data dan informasi, analisa dan

evaluasi, p[enyajian data secara sistematis, cepat dan akurat, baik

dengan media komputer dan atau media lainnya;

b. Penyusunan laporan operasional cabang dan pengendalian

sistem informasi bidang usaha, teknik, keuangan, personalia dan

administrasi umum, baik yang dilaksanakan dengan

menggunakan komputer maupun secara manual;

75
c. Penyelenggaraan pemeliharaan peralatan pengolahan data yang

meliputi perangkat lunak dan perangkat keras serta bertanggung

jawab atas kelancaran pelaksanaan sistem komputerisasi, baik

dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak;

d. Pengendalian program kegiatan manajemen yang berkaitan

dengan bidang data dan informasi.

8. Manager Kawasan

Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada General

Manager. Mempunyai tugas menyelenggarakan penyiapan dan

pelaksanaan pelayanan jasa kapal, muatan termasuk hewan dan tumbuh-

tumbuhan serta pelayanan jasa lainnya, melaksanakan pengendalian

administrasi keuangan dan administrasi umum, agar tercapai kelancaran

dan peningkatan mutu pelayanan dan produksi serta tertib administrasi

kawasan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, manager

pelabuhan kawasan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengendalian pelayanan operasional, administrasi keuangan dan

administrasi umum di pelabuhan kawasan;

b. Perencanaan dan pelaksanaan pengusahaan fasilitas pangkalan

yang meliputi pelayanan labuh, tambat dan pelayanan air kapal di

pelabuhan Kawasan;

76
c. Pelayanan bongkar muat barang dan hewan melalui dermaga,

lapangan penumpukan dan angkutan bandar di Pelabuhan

Kawasan;

d. Perencanaan dan penyiapan personil pelayanan operasional dan

administrasi Pelabuhan Kawasan;

e. Pengawasan lintasan muatan barang serta arus kendaraan

masuk/keluar Pelabuhan Kawasan;

f. Pengkajian dan pemasaran usaha bongkar muat konvensional

serta usaha-usaha lain yang berhubungan dengan kegiatan

pelayanan kapal dan muatan di pelabuhan kawasan;

g. Pelaksanaan keamanan di dalam daerah Pelabuhan Kawasan,

koordinasi dengan instansi terkait;

h. Penataan kebersihan lingkungan kerja Pelabuhan Kawasan serta

pengawasan pelaksanaan perawatan fasilitas pelabuhan;

i. Penyiapan bahan penyusunan RKA, penyusunan laporan kegiatan

kawasan yang meliputi laporan keuangan dan laporan kegiatan

operasional;

j. Pengendalian program kegiatan, anggaran pendapatan dan biaya

yang berkaitan dengan pengelolaan Pelabuhan Kawasan.

77
IV.1.5. Bidang Jasa PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

Untuk mencapai target dan sasaran yang bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan, perusahaan mesti merencanakan strategi pencapaian. Strategi ini

nantinya dipakai untuk mencapai tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan

bergantung pada program atau bidang usaha yang akan dijalankan perusahaan.

Bidang jasa yang diselenggarakan PT Pelindo IV (Persero) Cabang

Makassar adalah :

1. Pelayanan Kapal, meliputi :

 Jasa labuh

 Jasa pandu

 Jasa tambat

 Jasa Tunda

 Jasa air kapal

2. Pelayanan Barang, meliputi :

 Bongkar muat

 Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)

 Pemanfaatan Gudang

 Lapangan Penumpukan (container yard)

 Dermaga

 Pemadam Kebakaran

3. Pelayanan Penumpang, meliputi :

 Embarkasi dan Debarkasi Penumpang

 Retribusi dan pas pelabuhan

78
 Terminal Penumpang

4. Pelayanan Alat, meliputi :

 Gantry Crane

 Transtainer

 Mobile Crane

 Reach Stacker

 Top Loader

 Forklift

 Chassis

 Head Truck

5. Pelayanan Terminal Petikemas, meliputi :

 Terminal petikemas

 Terminal Konvensional

 Paket

6. Lain-Lain

 Kerjasama Usaha (KSU)

 Kerjasama Operasi (KSO)

 Penyewaan gedung, bangunan, tanah, Bunker BBM, dan lain-lain.

79
IV.1.6. Daerah pendukung / back up area.

Untuk mendukung kegiatan perindustrian dan perekonomian di Kota

Makassar dan berbagai daerah pendukung kegiatan pelabuhan. Pemerintah Kota

Makassar membangun beberapa daerah kawasan khusus, yaitu :

1. Kawasan Industri Makassar (KIMA).

Terletak disebelah Timur Kota Makassar kurang lebih 12 km dari

Pelabuhan Makassar dengan luas 750 Ha.

Fasilitas yang tersedia :

 Tenaga listrik dari PLN dengan kapasitas 20.000 KVA.

 Jaringan Telekomunikasi oleh PT. Telkom.

 Pusat pengolahan limbah dengan kapasitas 3.000 M3/hari.

 Pusat Pelayanan kesehatan dan keamanan.

 Sarana penghubung (jalan) yang dilengkapi dengan lampu

penerangan jalan.

2. Zona Kawasan Berikat Makassar.

Kawasan ini dikembangkan bersama Kawasan Industri Makassar (KIMA)

dan terletak didalamnya, fasilitas yang tersedia :

 Bebas dari bea masuk bagi barang-barang yang diproses di

kawasan berikat.

 Perizinan mudah dengan fasilitas One Stop Service.

 Tersedia mitra usaha khususnya dari benua Australia dan Negara-

Negara dari Benua Eropa.

3. Pusat Pengolahan Kayu.

80
Terletak di kawasan sungai Tallo yang berfungsi sebagai :

 Pusat pengolahan dan penampungan serta pelayanan hasil-hasil

pengolahan kayu.

 Pelayanan bahan baku bagi industri kayu didalam dan diluar

kawasan Sungai Tallo.

4. Cargo Terminal dan Pergudangan Kota.

Terletak lebih kurang 5 km dari Pelabuhan Makassar dan berfungsi

sebagai :

 Tempat penyimpanan dan distribusi barang.

 Pusat akomodasi dan distribusi barang.

 Tempat pengepakan barang, pemrosesan, sortasi, making, dan

handling barang.

 Sebagai gudang lini dua tempat handling container.

 Kelengkapan integraf dan penopang kawasan ekonomi terpadu.

81
IV.2. Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan Terpadu pada PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.

Peradaban manusia telah berkembang melewati beberapa era, termasuk

era pertanian, industri dan kini sudah memasuki era informasi (Alfin Toffler,

1980). Informasi yang membanjir di era ini merupakan pisau bermata dua. Pada

satu sisi, informasi bisa merupakan asset strategis bagi mereka yang mampu

mengelola akses pemrosesan dan pemanfaatannya secara baik. Namun pada

sisi lainnya, informasi yang membanjir bisa menenggelamkan dan menyesatkan

bagi mereka yang tidak memiliki strategi pengelolaan sistem informasi yang baik.

Sistem Informasi adalah suatu sistem manusia – mesin yang terpadu

untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

pengambilan keputusan dalam organisasi. Sistem informasi bertujuan untuk

menyediakan dan mensistematikan informasi yang merefleksikan seluruh

kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi – operasi

organisasi. Sedangkan kegiatanya adalah mengambil, mengolah, menyimpan,

dan menyampaikan informasi yang di butuhkan guna terjadinya komunikasi yang

diperlukan untuk mengoperasikan seluruh aktifitas didalam organisasi.

Secara konseptual dapat dikatakan bahwa sebuah Sistem Informasi

Manajemen dapat bekerja tanpa bantuan komputer, tetapi kekuatan komputerlah

yang membuat SIM menjadi “feasible” (memudahkan pekerjaan). Jadi, masalah

disini bukanlah apakah kita perlu menggunakan komputer-komputer dalam

82
sistem-sistem informasi manajemen, tetapi hingga dimana penggunaan informasi

perlu dikomputerisasi35.

Sebegitu jauh kita telah menggunakan istilah komputer secara umum,

namun kita perlu menyadari bahwa sebuah “komputer” sebetulnya adalah

sebuah “sistem komputer”; sebuah kumpulan terpadu dari perangkat keras,

perangkat lunak, prosedur, data, dan orang yang dapat digunakan untuk

memproduksi informasi36.

Para manajer dewasa ini pada umumnya menganut pandangan bahwa

penggunaan komputer merupakan pilihan yang paling tepat karena perusahaan

biasanya memerlukan informasi dalam jumlah yang sangat besar, sangat

bervariasi, dan digunakan untuk pengambilan keputusan yang sangat beraneka

ragam37.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh pak Mansyur (Manager

Sistem Informasi ) :

“...Pengolahan data di Pelindo Cabang Makassar ini sudah menggunakan


komputer yang sangat membantu dan lebih memudahkan kami dalam
mengolah data, disini kami menggunakan aplikasi SIMPAT yang
memudahkan dalam tahap pemrosesan data-data demi kelancaran
operasional kepelabuhanan”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh pak Josef (Sekretaris

Perusahaan) :

35
DR. Winardi, S.E., 1987, Pengantar Tentang Sistem Informasi Manajemen, Nova, Bandung,
hal.96.
36
James A.F Stoner, R.Edward Freemen, penerjemah Wilhelmus W.Bakowatun, manajemen
1994, intermedia, jakarta, hal.336.
37
S.P.Siagian, 2011, Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, hal.77.

83
“...di Pelindo IV ini sudah menggunakan komputer sejak tahun 1992, pada
waktu itu masih berbasis fox base yang merupakan bantuan perangkat
sistem informasi manajemen dari PT Pelindo III, kemudian dikembangkan
oleh Pelindo IV hingga sekarang sistem telah online dan real-time untuk
mempermudah kegiatan kepelabuhanan”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menganalisa bahwa dalam

pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar telah menggunakan sistem

komputerisasi, hal ini sesuai dengan tuntutan zaman bagi organisasi modern,

dimana dengan penggunaan teknologi informasi melalui sistem komputerisasi

dapat mempermudah kerja organisasi sehingga tujuan organisasi dapat

terealisasikan.

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan Terpadu

(SIMPAT) memanfaatkan hardware (perangkat keras), software (perangkat

lunak), dan sistem jaringan komunikasi data yang efektif dan efisien. Salah satu

komponen yang terdapat pada SIMPAT adalah pengolahan data menjadi

informasi, dimana SIMPAT merupakan suatu media yang menjadikan data-data

menjadi informasi dan laporan bagi perusahaan baik laporan keuangan maupun

laporan arus kapal/barang.

Proses kerja SIMPAT sama dengan model sistem informasi manajemen

pada umumnya yaitu merupakan suatu alur yang berkelanjutan (continue) serta

memiliki tahapan-tahapan atau proses yang terintegrasi sesuai SISPRO (sistem

dan prosedur) yang berlaku pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar. Tahapan ini dimulai dengan aktivitas masukan data (input) kemudian

84
pengolahan data menggunakan aplikasi SIMPAT, dan menghasilkan output

(keluaran). Hal ini juga dikemukakan oleh pak Josef (Sekretaris Perusahaan) :

“..proses pengolahan data yang diterapkan disini, dimulai dengan tahap


permintaan pemakai jasa, penginputan data tentang jenis pelayanan yang
dibutuhkan pemakai jasa, kemudian data tersebut diproses, kemudian
kami melayani sesuai dengan permintaan pemakai jasa untuk selanjutnya
menghasilkan nota tagihan dan laporan atau informasi yang bisa dikirim
kepusat dan bisa diakses oleh pusat juga karena sistem sudah online dan
real-time”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Hal ini juga diperkuat oleh pak Mansyur (Manager Sistem Informasi) :

“...tahapan SIMPAT disini dimulai dari pengimputan data-data berupa


transaksi-transaksi operasional kepelabuhanan, kemudian
pemprosesannya memakai aplikasi khusus SIMPAT, hasil keluarannya
berupa nota tagihan kepada pemakai jasa kami, dan juga menghasilkan
laporan kepada manajemen.”
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Dalam penerapannya, sistem informasi manajemen pada PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar melalui beberapa tahapan untuk

menghasilkan laporan atau informasi yang diperlukan, yaitu :

 INPUT (MASUKAN)

Dalam bukunya Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen

(1991:18), mengatakan bahwa input merupakan informasi atau data yang telah

atau akan dialihkan dari suatu media penyimpanan ekstern kedalam

penyimpanan intern komputer.

Adapun data yang akan diolah nantinya akan menghasilkan informasi

yang dibutuhkan. Seperti yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis, informasi

adalah data yang telah diolah dan yang penting artinya untuk pengambilan

keputusan. Jadi, untuk memperoleh informasi tindakan pertama yang dilakukan

85
oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar adalah

mengumpulkan data yang merupakan bahan mentah bagi terciptanya suatu

informasi.

Namun sebelum mengumpulkan data, staf PT Pelabuhan Indonesia IV

(Persero) Cabang Makassar perlu mengetahui sumber informasinya. Dalam

artian dapat dipertanggung jawabkan. Data yang berasal dari sumber yang

akurat akan memungkinkan perolehan data yang up to date dan relevan yang

seharusnya menghasilkan informasi yang tepat pula.

Hal ini dikemukakan oleh pak Mansyur (Manajer Sistem Informasi) :

“...untuk menghasilkan informasi yang akurat, yang pertama kami lakukan


itu mengumpulkan data. Karena ini Pelabuhan, maka data yang kami
kumpulkan bermacam-macam seperti laporan arus kapal, laporan arus
barang, penggunaan alat, dan sebagainya itu merupakan laporan rutin
bagi manajemen Pelindo”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Kesesuaian antara tujuan pengumpulan data dengan data yang

dikumpulkan sangat mempengaruhi informasi yang dihasilkan. Lebih lanjut lagi

diungkapkan oleh pak Relly (operator SIMPAT) :

“..untuk kepentingan perencanaan alokasi kapal dan barang, pertama-


tama perusahaan/agen datang dan memberikan informasi tentang jenis
layanan yang diinginkan di loket PPSA (Pusat Pelayanan Satu Atap),
kemudian kami melakukan registrasi awal dengan mengisi tanggal, jam
penerimaan serta nama jelas penerima pada formulir PPKB (Permintaan
Pelayanan Kapal dan Barang)”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Lebih lanju lagi pak Relly mengatakan :

“..yang kami input beraneka ragam jenis pelayanan, jadi ada beberapa
aplikasi transaksi operasional yang kami masukkan pada SIMPAT, yaitu :
permintaan jasa, bukti pemakaian jasa, daftar perhitungan, kemudian
keluarlah nota tagihan serta menjadi laporan bagi manajemen baik itu
arus kapal, arus barang, dan aneka usaha lainnya”.

86
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Hal senada juga dikemukakan pak Akil (Manajer PBAU) :

“..Pelabuhan Cabang Makassar memiliki banyak jenis layanan jasa


kepelabuhanan jadi banyak bentuk inputan, ada jasa pelayanan kapal
seperti jasa labuh, tambat, pandu, tunda, air kapal. Ada jasa barang
seperti jasa dermaga, gudang penumpukan, dan jasa lapangan
penumpukan. Ada jasa pemakaian alat-alat pelabuhan dan aneka usaha
lainnya. Untuk mempermudah pelayanan dan kegiatan operasional
kepelabuhanan tersebut kami menggunakan aplikasi SIMPAT”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Untuk mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan oleh pimpinan

dalam mengambil keputusan, maka penulis melakukan wawancara dengan

bapak Arusi Rahman (General Manager), mengungkapkan :

“...untuk data yang biasanya saya minta pada unit data dan informasi itu
adalah data tentang arus kapal, barang, pemakaian alat dan aneka usaha
lainnya. Hal ini dapat menjadi acuan kinerja manajemen dalam
pencapaian target pendapatan kami disini dan juga perkembangan
pelayanan kepelabuhanan serta peningkatan kinerja perusahaan yang
berorientasi kepada kepentingan pelanggan agar dapat terus
ditingkatkan, khususnya terhadap setiap segmen usaha pelindo”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Lebih lanjut beliau mengatakan :

“...kegiatan pelayanan kepelabuhanan terus mengalami penigkatan yang


cukup signifikan dari tahun ketahun, SIMPAT ini juga membantu sebagai
acuan pengambilan keputusan seperti pengadaan alat, peningkatan
kualitas pelayanan, komposisi pegawai kami, dan sekarang ini kami akan
merperluas dermaga soekarno karena arus kapal terus meningkat
sehingga dapat diharapkan untuk memenuhi pelayanan kapal dan barang
kedepannya”.
(hasil wawancara 28 juni 2010)

Dari hasil wawancara yang dilakukan bersama general manager, data

yang diperoleh dari bidang pengolah data untuk menyelesaikan masalah dalam

87
proses pengambilan keputusan oleh pimpinan adalah data mengenai arus kapal,

barang, pemakaian alat dan aneka usaha lainnya untuk mengetahui pendapatan

telah mencapai target atau belum dan agar upaya peningkatan pelayanan dapat

dilakukan.

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penginputan data di PT

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar biasanya hanya

keterlambatan pemberian informasi dari pihak pemakai jasa dan terkadang

namanya operator SIMPAT juga manusia dapat membuat kekeliruan / human

error.

 PROSES (Pengolahan Data)

Pengolahan data menunjukkan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan

sebaik-baiknya. Informasi tidaklah dapat diperoleh begitu saja, akan tetapi

melalui suatu proses yang memakan waktu, tenaga dan juga biaya. Data yang

telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik buruknya, berguna.

Dalam pengolahan informasi tidak bisa terlepas dari teknologi informasi.

Teknologi informasi ini digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,

menyusun, menyimpan, dan memelihara data dalam berbagai cara untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas. Untuk memperoleh informasi yang

berkualitas, yaitu cepat, akurat dan relevan diperlukan teknologi informasi yang

baik dalam mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Seperti yang diungkapakan pak Mansyur (Manager Sistem Informasi),

bahwa :

“.....peran teknologi informasi itu sangat penting dalam membantu kami


untuk mengolah data, teknologi yang kami punya boleh dikata sudah

88
memadai untuk saat ini, tapi kami kekurangan orang IT yang dapat
melakukan maintenance yaitu perawatan dan pengawasan terhadap
sistem agar dapat terus berjalan dengan baik”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Lebih lanjut dikemukakan oleh pak Relly (operator SIMPAT) :

“.....dalam melakukan pekerjaan kami, tentu peran teknologi dalam hal ini
aplikasi SIMPAT sangat kami perlukan, karena mempermudah pekerjaan
kami mulai dari tahap pengimputan, pengolahan data hingga output dan
juga laporan kepada manajemen”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Hal tersebut juga dikatakan oleh pak Kules Yanuar (Manager Keuangan) :

“..sistem komputerisasi seperti SIMPAT ini sangat bermanfaat bagi


manajemen karena kami mengolah data yang cukup banyak dan itu rutin,
sistem ini juga mempercepat proses terbitnya nota tagihan dan juga
mempermudah pembayaran nota tagihan oleh masyarakat pemakai jasa
karena sistem sudah online dan bekerjasama dengan bank melalui sistem
host-to-host”.
(hasil wawancara 22 oktober 2012)

Berdasarkan hasil pengamatan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam

proses pengolahan data di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang

Makassar terdiri dari kegiatan identifikasi sumber data, kalkulasi data, serta

penyimpanan dan pemeliharaan data.

 Identifikasi sumber data

Langkah pertama yang diambil dalam proses pengolahan data

yaitu menentukan data apa yang diperlukan serta darimana data tersebut

berasal. Karena data yang akurat, diperoleh dari sumber-sumber data

yang akurat pula. Identifikasi kebutuhan akan data merupakan langkah

awal dalam menentukan jenis informasi apa yang sesuai dengan

kebutuhan pemimpin dalam mengambil keputusan. Informasi yang sesuai

dengan kebutuhan akan tergantung pada keberhasilan dalam melakukan

89
identifikasi kebutuhan informasi. Identifikasi kebutuhan akan data yang

tidak tepat sudah pasti menghasilkan informasi yang tidak berguna.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis pada PT

Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Makassar bahwa dalam

melakukan identifikasi terhadap data-data yang dikumpulkan, staf atau

pegawai PT Pelindo terlebih dahulu melakukan pencatatan data yang

diperoleh dilapangan atau data yang masuk ditulis dan dicatat untuk

dijadikan dasar pengolahan selanjutnya. Pencatatan ini biasanya bersifat

sementara, kemudian dipindahkan atau diolah melalui komputer.

Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan pak Relly

(operator SIMPAT) :

“.....sudah tentu kami melakukan identifikasi data-data yang kami


terima, kami melihat dari mana sumber data itu berasal dan
mengelompokkannya berdasarkan jenis jasa yang diperlukan”.
(hasil wawancara 12 oktober 2012)

Lebih lanjut dikemukakan :

“.....sebelum data diinput kedalam komputer, pemakai jasa melalui


agen pelayaran datang ke Pelindo kemudian mengisi formulir
permohonan pelayanan jasa pelabuhan atau biasa disebut formulir
PPKB (Permintaan Pelayanan Kapal dan Barang) ke petugas
PPSA (Pusat Pelayanan Satu Atap) disini kami melakukan
verifikasi data tersebut”.
(hasil wawancara 12 oktober 2012)

Hal ini juga diperkuat oleh pak Akil (Manager PBAU) :

“..dalam hal pelayanan aneka usaha lainnya kami juga biasanya


melakukan pencatatan secara manual terdahulu seperti untuk
permintaan pelayanan penumpukan barang, pemakaian alat,
pengisian air dan listrik”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

90
Identifikasi kebutuhan akan data adalah sebuah proses untuk

mendapatkan informasi yang sesuai kebutuhan dan diinginkan pengguna.

Dalam proses identifikasi baik penyedia informasi maupun pengguna

informasi terlibat aktif pada tahap ini. Informasi yang diperoleh dari

pengguna menjadi acuan bagi penyedia informasi sebagai bahan

pertimbangan menyediakan informasi yang tepat. Tiga faktor yang harus

dipenuhi ketika melakukan identifikasi kebutuhan sumber data yaitu

lengkap, detail dan benar.

Hal ini lebih lanjut dikemukakan oleh pak Mansyur (Manager

Sistem Informasi) :

“.....untuk menghasilkan informasi yang baik, maka data-data yang


kami kumpulkan juga harus tepat, oleh karena itu kami berupaya
untuk mengidentifikasikan data-data yang masuk, agar informasi
yang kami hasilkan nantinya sudah dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat diketahui

bahwa pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar,

telah berusaha untuk melakukan identifikasi data-data yang diterima, agar

data-data yang akan diinput terhindar dari kesalahan.

 Penyimpanan data

Sebagai bagian integral dari proses pengolahan data, penyimpanan

informasi penting karena paling sedikit empat pertimbangan utama, yaitu

91
keamanan informasi, kerahasiaan informasi, biaya penyimpanan informasi, dan

akses terhadap informasi jika diperlukan38.

Perkembangan teknologi informasi menunjukkan bahwa disamping ingatan

manusia, terdapat berbagai alat penyimpanan data yang dapat digunakan,

misalnya sistem kartu, tape, microfilm, hard disk, floppy disk, dan sebagainya.

Salah satu manfaat dari berbagai alat penyimpanan informasi yang sarat

teknologi ialah penghematan biaya penyimpanan, terutama karena tempat yang

diperlukan tidak lagi merupakan ruangan yang besar. Disamping itu, dengan

sarana berteknologi tinggi, keamanan informasi pun lebih terjamin.

Banyak keuntungan dalam penyimpanan data, salah satunya seseorang

akan mempergunakannya bila sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan. Fungsi

dari penyimpanan data adalah menyimpan semua informasi yang telah terkumpul

terolah dengan baik, mengingat informasi sebagai salah satu sumber daya

strategis dalam organisasi.

Seperti halnya yang dikemukakan oleh pak Mansyur (Manajer Sistem

Informasi) :

“.....agar data-data yang sudah kami peroleh dapat terjamin keamanannya


sudah tentu kami menyimpan data-data tersebut dalam database
komputer server”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Berikut pernyataan pak Kules Yanuar (manajer keuangan) terkait


penyimpanan data :

“...Pelindo IV Cabang Makassar selalu memasang target pendapatan,


baik itu target bulanan, triwulan, persemester dan tahunan. Untuk melihat
progresnya tentu melihat informasi dari hasil rekap dari SIMPAT tersebut,

38
S.P.Siagian, 2011, Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, hal.121.

92
baik dari usaha pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan alat, dan
pelayanan jasa lainnya.
(hasil wawancara 22 oktober 2012)

Pentingnya penyimpanan data atas dasar agar keamanan terjamin,

hemat biaya, serta mudah ditelusuri bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Karena tidak

semua informasi yang dimiliki digunakan secara bersamaan akan tetapi sesuai

kebutuhan.

Data yang sudah dipindahkan dalam komputer, kemudian data tersebut

diolah dengan cara mengklasifikasikan berdasarkan jenis programnya. Langkah

ini dimaksudkan untuk memberi suatu identitas didalam data yang akan diolah

menurut sumber, fungsi dan sifatnya. Dalam pengklasifikasian ini untuk lebih

mudah dibuatkan folder dan diberi nama sesuai keinginan si pemakai. Selain

penyimpanan data dalam komputer, juga dapat dilakukan dengan menyimpan

data dalam bentuk dokumen pada ruangan penyimpanan.

Berikut penuturan oleh pak Manyur (manajer sistem informasi) :

“.....penyimpanan data sangat penting, jadi kami menyimpannya baik itu


dalam bentuk file yang kami simpan dalam komputer ini bertujuan agar
data aman, juga kami simpan dalam bentuk fisik yaitu data-data yang
masih dalam bentuk kertas atau dalam bentuk kepingan CD (compact
disk) itu kami simpan dalam ruangan penyimpanan”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Selanjutnya dikemukakan oleh operator SIMPAT :

“.....data-data yang kami simpan sudah terstruktur dengan baik, jadi bila
sewaktu-waktu kami perlukan kami bisa mencarinya dengan mudah, baik
data yang kami simpan dalam file, maupun yang kami simpan dalam
lemari penyimpanan”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

93
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis pada saat

penelitian di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar dapat

disimpulkan bahwa penyimpanan data yang dilakukan disimpan pada suatu

ruangan khusus untuk menyimpan data dalam bentuk manual berupa dokumen-

dokumen berbentuk kertas, serta penyimpanan data juga dilakukan dalam bentuk

file, dan semuanya telah tersusun rapi.

 Pemeliharaan data

Pemeliharaan data adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga,

menanggulangi, mengembangkan data yang ada. Pemeliharaan data biasanya

dilakukan dengan data baru yang ditambahkan, data yang ada diubah, dan data

yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumber daya tetap mutakhir.

Pemeliharaan data juga dilakukan agar keamanan data terutama untuk

data-data penting secara strategis untuk informasi dapat tetap terjaga.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada pak mansyur (manager

sistem informasi) :

“.....data-data yang kami perlukan, kami simpan dalam bentuk file dan
untuk menjaga agar data tersebut tetap aman khususnya untuk data yang
disimpan dalam komputer saya sebagai manajer sistem informasi
memiliki akun dan password untuk log in (masuk kedalam akun) sendiri
jadi tidak sembarang orang bisa membuka aplikasi ini. Nah, untuk
dokumen-dokumen yang dalam bentuk kertas itu kami simpan diruangan
khusus dan untuk menjaga ruangan tersebut kami kunci dengan
menggunakan pengaman sidik jari jadi hanya orang-orang tertentu yang
bisa masuk”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Lebih lanjut lagi dikemukakan oleh pak Mansyur, bahwa :

“.....selain itu pemeliharaan data yang kami lakukan itu dengan mem-
backup datanya dengan sistem mirror, sehingga semua data-data yang
masuk dikomputer server kami semuanya ter-backup secara otomatis

94
juga sebagai antisipasi sistem error (rusak), media penyimpanan yang
kami pakai adalah harddisk”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terlihat bahwa data-data

yang ada di PT Pelindo sudah memelihara datanya dengan baik, dimana data

yang tersimpan dikomputer sudah cukup aman karena selain sudah di backup

juga hanya bisa dibuka oleh orang-orang tertentu yang memiliki akun user dan

password tersendiri, selain itu ruangan tempat penyimpanan dokumen-dokumen

sudah dilengkapi dengan kunci dengan menggunakan sidik jari sehingga cukup

aman.

 OUTPUT (Hasil Keluaran)

Output merupakan hasil pengimputan data yang telah diproses menjadi

sebuah informasi yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai

alat bantu untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.

Berikut dikatakan oleh pak Kules Yanuar (Manager Keuangan), bahwa :

“...output yang dihasilkan yaitu berupa nota tagihan bagi pemakai jasa
dan laporan bagi manajemen baik laporan keuangan, arus kapal, barang,
pemakaian alat maupun dari jasa usaha lainnya”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Tujuan dari pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen adalah untuk

menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan lengkap untuk memenuhi

kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuannya salah satunya adalah

pengambilan keputusan, oleh karena itu untuk menyampaikan informasi yang

telah dihasilkan bentuk dari penyajian informasi itu juga sangat penting

95
mendukung keberhasilan pimpinan dalam mengambil suatu keputusan. Sehingga

dibutuhkan penyampaian informasi yang harus dilakukan secara cepat, tepat dan

efektif.

Berikut hasil wawancara dengan pak Mansyur (Manajer Sistem Informasi)

terkait cara penyampaian informasi :

“cara kami menyampaikan informasi bermacam-macam tergantung


kebutuhan manajemen, untuk informasi kepusat itu kami menggunakan
sistem online, dan untuk informasi ke General Manager biasanya laporan
dalam bentuk print out”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Selain itu penerapan Sistem Informasi Manajemen juga dapat menunjang

kegiatan pelayanan kepada masyarakat pemakai jasa kepelabuhanan yang ingin

membayar pemakaian jasanya karena sistem sudah online dan bekerjasama

dengan bank. Pelayanan tersebut harus dapat diberikan secara optimal dan

secara berkala, oleh karena itu perlu diadakan pengembangan terhadap Sistem

Informasi yang memadai. Untuk itulah PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Cabang Makassar terus melakukan pengembangan terhadap Sistem Informasi

Manajemen Pelabuhan Terpadu ini agar dapat mendukung kegiatan operasional

kepelabuhanan dan memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada

mayarakat pemakai jasa.

Berikut pernyataan dari pak Mansyur (Manager Sistem Informasi) :

“..Pelindo Makassar selalu ingin memberikan jasa yang berkualitas dan


bermutu tinggi untuk itulah kami terus berupaya mengembangkan Sistem
Informasi Manajemen Pelabuhan Terpadu ini kedepannya dengan
harapan menjadi pelabuhan terbaik dan mengutamakan kepuasan
masyarakat sebagai pemakai jasa”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

96
Oleh karena itu penggunaan sistem informasi manajemen dalam

pemrosesan data, hal ini memungkinkan manajemen dapat bekerja lebih efektif

dan efisien serta memberi dukungan dalam menyediakan layanan yang terbaik

kepada masyarakat pengguna jasa. Jadi, sangat diperlukan adanya

perkembangan Sistem Informasi Manajemen pada PT Pelabuhan Indonesia IV

(Persero) Cabang Makassar sebagai tuntutan era globalisasi, juga memudahkan

manajemen dalam pemrosesan data menjadi informasi sehingga membantu

pimpinan dalam mengambil keputusan dan kebijakan perusahaan kedepannya

agar lebih baik lagi.

Berikut hasil wawancara dengan pak H.Abd.Azis (General Manager) :

“..tentu kami berupaya untuk mengembangkan sistem informasi kami


karena itu memang perlu dilakukan karena dapat menunjang pekerjaan
dan segala kegiatan kami disini seperti transaksi operasional,
kepegawaian, penggajian, dan dari sisi pelayanan juga dapat memberi
kemudahan pelayanan bagi stakeholders khususnya masyarakat
pengguna jasa”.
(hasil wawancara 22 oktober 2012)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh pak Josef (Sekretaris Perusahaan) :

“...iya perlu dikembangkan karena menyangkut kegiatan operasional


kepelabuhanan dan keuangan perusahaan, upaya pengembangannya
dengan penyusunan master plan atau rencana jangka panjang dari pihak
IT Pelindo IV yang terdiri dari perencanaan brainware yaitu penataan
sdm, organisasi, jaringan komunikasi internet. Kemudian perencanaan
software berupa maintenance yang terencana dan pengembangan
aplikasinya. Lalu perencanaan hardware-nya berupa penataan server
serta penataan search and development hardware”.
(hasil wawancara 22 oktober 2012)

Hal ini juga diutarakan oleh pak Akil (manager PBAU) :

“...sesuai motto Pelindo IV yaitu “Promote Eastern Indonesia” yang artinya


mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah timur indonesia, jadi kami
harapkan dengan pengembangan sistem informasi manajemen ini

97
kedepannya dapat membantu kami jadi lebih baik lagi dengan dukungan
teknologi yang lebih baik pula sehingga keberadaan kami diwilayah KTI
ini dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi minimal setara
dengan wilayah barat Indonesia”.
(hasil wawancara 22 oktober 2012)

Dari hasil wawancara tersebut penulis menyimpulkan bahwa PT Pelindo

IV (Persero) Cabang Makassar ingin mengupayakan untuk mengembangkan

Sistem Informasi Manajemen untuk pelayanan yang lebih baik serta

memudahkan kegiatan operasional kepelabuhanan dengan memperhatikan

komponen fisik Sistem Informasi Manajemen yang terdiri dari hardware

(perangkat keras), software (perangkat lunak), file (berkas), prosedur, brainware

(manusia/SDM).

Sumber daya manusia (brainware) merupakan salah satu sumber daya

yang penting dalam mengelola data untuk menghasilkan informasi yang cepat,

lengkap dan akurat dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah

ditentukan. Oleh karena itu dibutuhkan keterampilan pegawai dalam mengolah

data menjadi informasi sehingga dapat sesuai dengan harapan manajemen.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan pak

Mansyur Sangkala (Manager Sistem Informasi) terkait dengan kualitas dan

kuantitas pengolah data atau operator SIMPAT tersebut, yaitu :

“..ditinjau dari segi kualitas pegawai yang menjadi operator SIMPAT


sudah dikata mereka bisa mengoperasikan komputer dan mahir dalam
memproses data-data yang diberikan karena kami terlebih dahulu
memberikan training kepada mereka untuk menjadi operator SIMPAT,
dan dari segi kuantitas atau jumlahnya ada sekitar 67 orang dan sudah
cukup memadai, tapi untuk orang IT untuk melakukan maintenance atau
perawatan sistem sejujurnya masih kurang padahal manajemen
membutuhkan sistem yang dapat terus bekerja dengan baik”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

98
Dari wawancara diatas penulis berpendapat bahwa kualitas para pegawai

yang menjadi operator SIMPAT pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Cabang Makassar sudah baik dalam mengoperasikan komputer dan mengolah

data yang diberikan, dan dari jumlahnya pun sudah dirasa cukup hanya saja

masih dibutuhkan orang yang ahli dalam IT untuk melakukan maintenance

terhadap sistem agar dapat bekerja dengan baik secara rutin.

Faktor pendukung lainnya yang juga sangat penting dimiliki untuk

penerapan Sistem Informasi Manajemen adalah sarana dan prasarana yang

memadai. Hal tersebut dapat menunjang kegiatan pemrosesan data menjadi

informasi bagi manajemen, sarana dan prasarana yang diperlukan berupa

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), serta tersedianya

jaringan komunikasi data.

Ini juga dikemukakan oleh pak Mansyur (manager sistem informasi) :

“..sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang kegiatan sistem


informasi manajemen, disini boleh dikata cukup memadailah, kami
memiliki komputer pc sekitar 150-an, UPS setiap komputer dan genset
untuk mengantisipasi listrik padam, juga kami memiliki web base atau
jaringan internet untuk mempermudah komunikasi data ke komputer
server”.
(hasil wawancara 19 oktober 2012)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan di PT

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, dapat diketahui bahwa

Kurangnya kualitas tenaga ahli dalam melakukan maintenance (perawatan,

pengawasan dan perbaikan) terhadap sistem terkadang membuat pengolahan

data terganggu dan terlambat dalam pemrosesan data SIMPAT ini, sehingga

mengakibatkan kurang efisiennya proses penyelesaian nota jasa kepelabuhanan

99
yang mengakibatkan terjadinya pemborosan waktu kerja dan pada akhirnya PT

Pelabuhan Indonesia IV Cabang Makassar sendiri terlambat mendapatkan

produksi dan pendapatannya. Serta adanya tuntutan Manajemen yang

menginginkan informasi yang cepat dan akurat sebagai akibat penggunaan

komputer sangat berperan besar untuk itulah timbul permasalahan tersendiri

bagaimana kesiapan tenaga ahli dalam menyiapkan informasi yang cepat, tepat

dan akurat.

100
BAB V

PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis uraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan tentang Penerapan Sistem Informasi

Manajemen Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, yaitu:

1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar telah menggunakan sistem komputerisasi dalam hal ini

SIMPAT (Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan Terpadu), dalam

pelaksanaannya meliputi beberapa tahapan sesuai SISPRO (Sistem dan

Prosedur) yang berlaku, dan terintegrasi antara satu dengan lainnya serta

berlangsung secara continue (berkelanjutan) yaitu dimulai tahapan

pengumpulan data, pengolahan data menggunakan aplikasi khusus

SIMPAT kemudian menghasilkan output berupa informasi atau laporan

kepada manajemen yang berguna dalam pengambilan keputusan.

2. Kurangnya tenagah ahli dalam bidang IT untuk melakukan maintenance

(perawatan dan pengawasan sistem) karena sistem kadang berjalan

lambat sehingga dapat menghambat pula kinerja PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar.

3. Belum optimal dalam pemanfaatan jaringan internet khususnya dalam hal

permintaan layanan jasa kepelabuhanan bagi stakeholders/masyarakat

101
pemakai jasa karena harus bolak balik kepetugas PPSA di Pelindo IV

Cabang Makassar untuk melakukan permintaan layanan.

VI.2. Saran

Sehubungan dengan uraian kesimpulan sebelumnya, maka penulis dapat

merekomendasikan beberapa saran berikut :

1. Agar penerapan Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan Terpadu dapat

bekerja dengan baik secara terus menerus, sebaiknya menambah

pegawai yang memang ahli dalam bidang IT untuk melakukan

maintenance pada sistem dan mengantisipasi kerusakan sistem.

2. Meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan jaringan komunikasi

internet untuk lebih memudahkan lagi masyarakat pengguna jasa

terutama dalam hal melakukan permintaan pelayanan jasa

kepelabuhanan sehingga lebih efektif, efisien dan aman.

3. Terus meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan

Sistem Informasi Manajemen ini mengingat perkembangan teknologi

informasi yang sangat pesat dan juga sebagai antisipasi tantangan

persaingan bisnis dalam jasa kepelabuhanan kedepannya serta tetap

mengedepankan kepentingan masyarakat pemakai jasa.

102
DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks :

Akadun, 2007. Administrasi Perusahaan Negara. Alfabeta : Bandung.

Atmosudirjo, Prajudi, 1979. Pengambilan Keputusan (cetakan kelima). Ghalia


Indonesia : Jakarta.

Davis, Gordon B. 1984. Manajemen Information System., terjemahan oleh


Drs.Bob Widyahartono, PT.Pustaka Binaman pressindo : Jakarta.

Davis , Gordon B. 1987. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Bagian


I). PT.Pustaka Binaman Pressindo : Jakarta.

Effendi, Onong E. 1984. Sistem Informasi Dalam Manajemen. Alumni : Bandung.

Gaspersz, DR.IR.Vincent. 1988. Sistem Informasi Manajemen. CV.Armico :


Bandung.

George M.Scott. 2004. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. PT Raja


Grafindo : Jakarta.

Gie, Liang. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Liberty : Yogyakarta.

Gie, Liang.1979. Kamus Administrasi Perkantoran. CV. Nur Cahaya :


Yogyakarta.

Moekijat. 1986. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Remaka


Karya CV.

M. Amirin, Tatang. 2003. Pokok-pokok Teori Sistem. PT.Raja Grafindo Persada:


Jakarta.

Pamudji , S. 1980. Teori Sistem dan Penerapannya dalam Management. Ichtiar


Baru : Jakarta.

103
Purwono, Edi, 2006. Kebijakan dan Prosedur Penyelenggaraan Sistem Informasi
Manajemen. Andi : Yogyakarta.

Satropoetro, Santoso. 1982. Pelaksanaan Latihan. Gramedia : Jakarta.

S.P.Siagian, 2011. Sistem Informasi Manajemen (cetakan kesembilan). Bumi


Aksara : Jakarta.

Stoner, James A.F. dan Freeman, Edward. 1994. Manajemen (jilid 2 – cetakan
kelima). Intermedia : Jakarta.

Sugandha, Dann. 1985. Manajemen Administrasi. Sinar Baru : Bandung.

Sutabri , Tata, S.Kom.,MM, 2005, Sistem Informasi Manajemen, Andi :


Yogyakarta.

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Wahyudi kumorotomo. 2000. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-


Organisasi Publik. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.

Winardi. 1987. Pengantar Tentang Sistem Informasi Manajemen. Nova :


Bandung.

Buku Metodologi :

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Administrasi Dengan Metode R&D. Cv


Alfabeta : Bandung.

Tim Penyusun.2009. Pedoman Penulisan dan Evaluasi Skripsi Ilmu Administrasi


Fisip Unhas. Due-like : Makassar.

104
Skripsi :

Calculus, Indah. 2010. Pemanfaatan Sistem Informasi Pada Perseroan Terbatas


Pertamina Unit Pemasaran VII Makassar. Universitas Hasanuddin :
Makassar.

Istiqamah, Bulqis. 2009. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan,


Kepegawaian Dan Aktiva Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Selatan. Universitas Hasanuddin : Makassar.

Suratman, Supriyanto. 2008. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen


Kepegawaian Untuk Menunjang Pengambilan Keputusan Sumber Daya
Manusia Dikantor PT Telkom Divisi Regional VII Makassar. Universitas
Hasanuddin : Makassar.

Peraturan :

UU No. 19 tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia IV Nomor KD.02 tahun 2005.


Tentang Sistem Dan Prosedur Pelayanan Jasa Kapal, Barang, Dan Aneka
Usaha Dilingkungan PT Pelabuhan Indonesia IV

Internet :

“Analisis Sistem Informasi”,http://www.yazidalfalisyada.blogspot.com, diunduh


tanggal 7 April 2010 pukul 13:55 WITA.

PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero), website : www.pelabuhan4.co.id. Diunduh


tanggal 23 juni 2012. Pukul 20:10 WITA.

105
Dokumen lain :

Transformasi Pelindo IV (Persero)


Annual Report
Company Profile
Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

106
STRUKTUR ORGANISASI PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) CABANG MAKASSAR

GENERAL MANAGER

MANAGER SISTEM INFORMASI

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER

PELAYANAN KAPAL PELAYANAN BARANG TEKNIK KEUANGAN SDM & UMUM

ASS.MANAGER ASS.MANAGER ASS.MANAGER ASS.MANAGER ASS.MANAGER

PEMANDUAN PELAYANAN BANGUNAN AKUNTANSI SDM


BARANG PELABUHAN KEUANGAN
ASS.MANAGER ASS.MANAGER
ARMADA &
ANEKA USAHA ASS.MANAGER ASS.MANAGER ASS.MANAGER
TELEKOMUNIKASI
PERALATAN ADMINISTRASI HUKUM &
PELABUHAN KEUANGAN HUMAS

ASS.MANAGER
MANAGER KAWASAN
TU, RT &
PENGAMANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

GUIDE DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT


PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) CABANG MAKASSAR ?

1. Apa pengertian dari Sistem Informasi Manajemen Pelayanan


Terpadu (SIMPAT) ?
2. Sejak tahun berapakah SIMPAT tersebut mulai dioperasikan ?
3. Apakah manfaat, tujuan dan sasaran dari SIMPAT ini ?
4. Bagaimana penerapan SIMPAT di PT Pelindo IV (Persero) Cabang
Makassar :
a. Input
- Data-data apa saja yang dikumpulkan/diperlukan ?
- Bagaimana proses pengumpulan data tersebut ?
- Apa hambatan yang dihadapi dalam proses
pengumpulan data ?
b. Proses
- Bagaimana peran teknologi informasi dalam
mengolah data ?
- Apakah teknologi yang diterapkan sekarang sudah
memadai atau cukup membantu pengolahan data
ini ?
- Bagaimana cara memproses data ? (identifikasi
sumber data, kalkulasi data, penyimpanan dan
pemeliharaan data)

“PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT PELABUHAN


INDONESIA IV (PERSERO) CABANG MAKASSAR”
OLEH: AKHMAD FUADI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

c. Output
- Bagaimana bentuk output dan output apa saja
yang dihasilkan?
- Bagaimana proses penyampaian informasinya ?
5. Apa kendala atau hambatan dalam penerapan SIMPAT ?
6. Apakah kualitas dan kuantitas pegawai pengolah SIMPAT sudah
memadai ?
7. Apa sarana dan prasarana pendukung dari SIMPAT ?
8. Apakah informasi yang dihasilkan (output) digunakan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan pimpinan ?
9. Apa yang menjadi harapan dalam pengembangan SIMPAT ini
kedepannya ?

“PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT PELABUHAN


INDONESIA IV (PERSERO) CABANG MAKASSAR”
OLEH: AKHMAD FUADI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

AKHMAD FUADI

E211 06 013

Tempat & Tanggal Lahir : Samarinda, 22 Oktober 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : ISLAM

Alamat : Jl.Dg.Tata, komp.Hartaco Indah 3F/6 Makassar

No. Telpon / Hp : (0411) 861612 / 085255579310

E-mail : foe.whatzup@gmail.com / foewhat_atsmosper@yahoo.co.id

Nama Orang Tua : Ayah = H.M.Akil

Ibu = Arfiawaty

Status dalam keluarga : Anak (kandung) pertama dari 3 bersaudara

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL


TK : TK AL-Hikmah Samarinda ( 1993-1994 )

SD : SDN 21 Samarinda ( 1994-1995 )

SD Inpres Kantisang Makassar ( 1995-1996 )

SD Inpres Perumnas Antang III Makassar ( 1996-1998 )

SD Inpres Hartaco Indah Makassar ( 1998-2000 )

SMP : SMP Negeri 18 Makassar ( 2000-2003 )

SMA : SMA Islam Athirah Makassar ( 2003-2006 )

Strata 1 : Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNHAS ( 2006 -2012)

PENGALAMAN ORGANISASI
Pengurus HUMANIS FISIP UNHAS periode 2008 / 2009.

Anda mungkin juga menyukai