Oleh :
MUHAMMAD THAMRIN WAHYUDI
NIM : P0 5160018 085
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Oleh
Mely Gustina,SKM.M.Kes
Aplina Kartika Sari, SST., M.KL
NIP. 198504162009122001 NIP. 197708292001122002
iii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ...................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH.....................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................4
E. Keaslian Penelitian...............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
A.Penyakit diare ......................................................................................................7
B. Perilaku ............................................................................................................13
C. Hubungan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Diare ..........................18
D. Pengetahuan .............................................................................................19
E. Sikap ..........................................................................................................21
F. Tindakan ....................................................................................................23
G. Kerangka Teori.................................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................27
A. Jenis dan Desain Penelitian...............................................................................27
B. Kerangka Konsep...............................................................................................27
iv
C. Definisi Operasional..........................................................................................28
D. Pupulasi dan Sampel..........................................................................................29
E. Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................31
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................................31
G. Teknik Pengolahan Analisis dan Penyajian Data...........................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
Table 1.1 Keaslian Penelitian...................................................................................4
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan
Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu Tahun 2021” dapat dielesaikan tepat
pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah penulis mndapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu, yang
tidak bisa disebutkan satu persatu dari kesempatan ini penulis menyampaikan
Bengkulu.
3. Ibu Aplina Kartika Sari, SST., M.KL, selaku pembimbing I yang telah
x
4. Ibu Mely Gustina, SKM. M., Kes. selaku pembimbing II yang telah
5. Bapak Riang Adeko, ST. M. Eng. selaku Ketua Dewan Penguji yang memberi
6. Bapak Arie Ikhwan Saputra, S. SIT, MT. selaku penguji I yang telah memberi
Kemenkes Bengkulu.
8. Orang Tua, kakak serta keluarga yang sangat penulis sayangi yang selalu
Kemenkes Bengkulu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi materi maupun teknis penulisan, sehingga penulis
xi
Bengkulu, April 2021
Penulis
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
tinggi. Menurut WHO,pada tahun 2013 di Indonesia, diare adalah pembunuh nomor
Penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk
dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang
air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin
Faktor lingkungan yang paling dominan yaitu sarana air bersih dan
pembuangan tinja. Kedua faktor ini berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.
Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare dan berakumulasi
dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, maka penularan diare dengan mudah
dapat terjadi. Faktor gizi juga ikut mempengaruhi diare, dimana semakin buruk gizi
ternyata semakin banyak episode diare yang dialami. Selain itu, faktor lainnya adalah
sosial ekonomi yang juga berpengaruh terhadap diare. Dimana meliputi pendidikan,
(Blum,1981). Salah satu contoh derajat kesehatan yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor tersebut adalah diare. Kasus diare merupakan kasus penyebab kematian
tertinggi anak dibawah usia 5 tahun diseluruh dunia, yakni sekitar 760.000 kasus
2015 data angka CFR (Case Fatality Rate) penyakit diare sebesar 2,47% (Depkes,
2016). Pada tahun 2016 data angka CFR (Case Fatality Rate) penyakit diare sebesar
semua umur sebanyak 48.744 Kasus Diare. Menurut Profil Kesehatan Kota
kasus diare, sebanyak 5.725 ditangani (55,1%).Menurut data yang diperoleh dari
Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu Tahun 2020 sebanyak 26.400 Orang
Dari penjelasan diatas dengan banyak nya kasus diare yang belum ditangani
dengan baik oleh karena itu peneliti ingin melakukan kajian tentang Hubungan
B. Rumusan Masalah
2
Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah penelitian adalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3
Sebagai wahana belajar untuk menerapkan ilmu dari teori ke dalam
2. Bagi Institusi
lingkungan.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
program STBM.
E Keaslian Penelitian
4
Diare pada Balita menunjukkan bahwa dari 35
(2019) responden balita, sebanyak 51%
diantaranya mengalami diare.
Sebagian besar responden (68%)
tidak menyimpan air minum di
tempat yang bersih dan tertutup.
5
penelitian
mayoritas responden berusia 25–
45 tahun
yaitu sebanyak 53 responden
(64,2%).
Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas
responden berada pada usia yang
tidak
berisiko, namun pengetahuan
seseorang
belum tentu ditentukan oleh
umur orang
tersebut. Dari tabel 1 juga terlihat
bahwa
mayoritas responden juga berada
pada usia
produktif.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Diare
dengan intensitas buang air besar secara berlebihan (lebih dari 3 kali dalam
kurun waktu satu hari). Penanganan cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi
berkembang penyakit diare pada balita menjadi penyebab kedua angka sakit dan
dibawah usia 5 tahun diseluruh dunia, yakni sekitar 760.000 kasus setiap
tahunnya (Fitratul Aini, 2018). Penyakit diare adalah salah satu penyakit paling
seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan angka morbiditas dan mortalitasnya yang
masih tinggi. Diperkirakan 4 milyar kasus diare terjadi setiap tahun pada anak
balita di seluruh dunia. Setiap tahun 1,5 juta anak balita meninggal karena diare.
7
Diare membawa kematian lebih cepat pada anak-anak dibanding orang dewasa
Republik Indonesia pada tahun 2015 data angka CFR (Case Fatality Rate)
penyakit diare sebesar 2,47% (Depkes, 2016). Pada tahun 2016 data angka CFR
2017).
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
merupakan perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih
8
Penyakit diare dapat diakibatkan dari beberapa faktor. Penelitian Rahman
manusia dari kontak pribadi dengan kotoran dan bahan limbah berbahaya
kesehatan.
b. Ketersedian Air Bersih Ketersediaan air bersih, sehat dan aman merupakan
dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak
9
e. Ketersedian Jamban Jamban sehat berfungsi untuk membuang kotoran
manusia ada sebagai macam bentuk seperti leher angsa, cubluk dan
hutan, semak-semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan
terjadinya diare.
rekapitulasi kejadian luar biasa diare tahun 2018 pada 756 kasus angka
kematian (CFR) saat KLB Diare angka kematian 36 Kematian hal ini
menunjukkan bahwa CFR saat KLB masih cukup tinggi dan terjadi peningkatan
syarat maupun fasilitas sarana prasarana air bersih yang tidak memadai.
akan makan dan setelah buang air besar serta melakukan pembuangan
tinja dengan cara yang salah. Tanpa pemberian air susu ibu secara eksklusif
10
terutama selama 4 sampai 6 bulan pertama dapat meningkatkan risiko
kemampuan ibu untuk mencari tahu tentang penyakit diare yang biasa
Menurtu Subagyo dan Nurtjahjo (2010), cara penularan diare melalui cara
faecal-oral yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar kuman atau
a. Sumber Air
dipengaruhi oleh sumber air.Penggunaaan air minum dari sumber air yang
menggunakan air bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai
b. Jamban
11
resiko terhadap penyakit diare. Jamban yang baik sebaiknya berjauhan
c. Kebiasaan Jajan
memilih jenis jajanan yang murah, biasanya makin rendah harga suatu
barang atau jajanan makin rendah pula kualitasnya. Hal ini berakibat
tercemar oleh kuman.Itulah sebabnya anak anak yang telah mulai suka jajan
kejadian diare dan penyakit yang lain. Perilaku cuci tangan yang baik dapat
makan tangan yang kita gunakan selalu bersih sehingga tidak ada kuman
Jenis diare ada dua, yaitu diare akut, diare persisten atau diare kronik. Diare
akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara diare
persisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
12
Menurut Hidayat (2014), klasifikasi diare dapat dikelompokkan menjadi lima
yaitu :
a. Diare Dehidrasi Berat : Diare dehidrasi berat jika terdapat tanda sebagai
berikut letargis atau mengantuk atau tidak sadar, mata cekung, serta turgor
kulit jelek.
c.Diare Tanpa Dehidrasi : Diare tanpa dehidrasi jika hanya ada salah satu tanda
d. Diare Persisten : Diare persisten apabila terjadi diare sudah lebih dari
14 hari.
e.Disentri : Apabila diare disertai darah pada tinja dan tidak ada tanda gangguan
saluran pencernaan.
B. Perilaku
1. Definisi Perilaku
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain:
13
domain, yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan (Bloom 1908 dalam
Notoatmodjo, 2012.).
yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik
2. Konsep Perilaku
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku
ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespons. Maka teori Skinner ini disebut “S-O-R” atau
b. Operant response atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan
14
memperkuat respons. Misalnya apabila seseorang petugas kesehatan
2014) menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok,
proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif,
seseorang dalam hal ini, pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai tingkatan.
15
komponen-komponen cognitive(mental manusia), affective(watak atau
adalah suatu indikasi dari sikap. Menghargai (valuing), mengajak orang lain
segala suatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap
sebagainya.
16
4.Definisi Perilaku Kesehatan
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
dan usaha untuk penyembuhan jika sakit. Oleh sebab itu, perilaku
Perlu dijelaskan di sini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif,
maka dari itu orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai
17
e. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari
yaitu penyimpanan makanan yang salah, menggunakan air minum yang tercemar,
tidak mencuci tangan tangan pada saat memasak, sesudah buang air besar,
sesudah membuang tinja dan tidak membuang tinja dengan benar. Faktor
lingkungan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Faktor ini akan
Persepsi masyarakat yang salah dalam memandang penyakit dan diderita bisa
18
mempengaruhi tindakan ibu dalam melakukan pencegahan terhadapa penyakit
tersebut
(UNICEF , 2016) dalam fakts for life (fakta untuk kehidupan) menyebutkan
menjadi sangat penting, mengingat keduanya memiliki ranah peran dan ruang
kepada masyarakat diantaranya adalah dalam hal sistem pembuangan air limbah
dan sanitasi yang murah, perbaikan penyediaan air minum dan pengumpulan
diare(Hasriani,2019)
D.Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
behavior). Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
seperti ini dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif
maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Ada beberapa
19
a.Tahu (know)
kembali (recall) yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangkaian yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
b. Memahami (comprehension)
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
c.Aplikasi (application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
20
(mmebuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya.
e.Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
kuesioner yang mana responden akan mengisi kuesioner yang telah tertera
1. Pengukuran Pengetahuan
menanyakan isi materi yang diukur dari subyek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
21
b. Tingkat pengetahuan cukup baik bila skor atau nilai 56-75%
E.Sikap
1. Pengertian sikap
a.Struktur unsur kognitif merupakan perwakilan apa yang diyakini oleh seorang
paling dalam sebagai unsur sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan
sesuatu.
22
sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi kecondongan
untuk beraksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu dan berkaitan dengan
laku di evaluasi dan sebuah keputusan sudah dibuat apakah akan bertingkah
laku tertentu atau tidak, kemudian keputusan ini direfleksikan dalam tujuan
tingkah laku, yang sangat berpengaruh terhadap tingkah laku yang tampil.
2. Karakteristik Sikap
Arah disini maksudnya arah positif atau negati; intensitas maksudnya kekuatan
sikap itu sendiri, dimana setiap orang belum tentu mempunyai kekuatan sikap
yang sama. Dua orang yang sama-sama mempunyai sikap positif terhadap
satu positif tetapi yang satu lagi lebih positif. Keluasan sikap meliputi cakupan
aspek obyek sikap yang disetujui atau tidak disetujui oleh seseorang. Sedangkan
23
tidak adanya kebimbangan dalam bersikap. Karakteristik sikap terakhir adalah
secara spontan. Suatu sikap dapat dikatakan mempunyai spontanitas yang tinggi,
apabila sikap dinyatakan tanpa perlu pengungkapan atau desakan agar subyek
F.Tindakan
1. Pengertian
Teori tindakan merupakan suatu teori dalam memahami tindakan yang perlu
Ketika tindakan sudah menjadi kebiasaan, maka secara otomatis tindakan itu
akan selalu dijalankan. Namun ketika tindakan tidak efektif maka akan muncul
2017)
sikap keyakinan, nilai, motivasi, dan pengetahuan. Suatu sikap belum tentu
suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
pribadi haruslah memberi kesan kuat untuk dapat menjadi dasar pembentukan
24
G.Kerangka Teori
25