Anda di halaman 1dari 4

STOMATITIS AFTOSA REKUREN

1. ANAMNESIS
Pasien perempuan datang ke dokter gigi ingin memeriksakan sariawan yang ada di
dalam mulutnya. Pasien masuk ke dalam ruangan

Drg : Selamat siang dek


Pasien : Selamat siang dok
Drg : Namanya siapa dan usianya berapa?
Pasien : Nama saya lili dok, usia 21 tahun
Drg : Sebelumnya boleh tau alamat dan nomer telponnya
Pasien : Alamat di keputih sukolilo, nomor telepon 08123456789
Drg : Sekarang sedang bekerja atau kuliah?
Pasien : Sedang kuliah di jurusan farmasi dok, semester akhir
Drg : Keluhannya apa dek?
Pasien : Ini loh dok, saya ini mau memeriksakan sariawan saya, soalnya sakit banget
dok, saya ini sampai susah makan berhari-hari
Drg : Sakitnya sejak kapan?
Pasien : Sejak seminggu yang lalu dok
Drg : Munculnya sariawan ini tiba-tiba atau karena habis tergigit atau tiap pake tusuk
gigi gitu?
Pasien :Tiba-tiba dokter
Drg : Sebelumnya pernah mengalami hal seperti ini nggak dek? Atau ini baru
pertama kali?
Pasien : Oh sudah berkali-kali dokter, dari tahun kemarin semenjak awal pandemi
corona, begini terus dokter, habis sakit sembuh terus sakit lagi, paling tidak
sebulan saya pasti sariawan 1x dok sudah jalan setahun ini begitu terus
Drg : Luka seperti ini cuma di mulut atau ada di anggota tubuh lain?
Pasien : Cuma di mulut dok
Drg : Biasanya kalau sariawannya muncul ada ngerasa demam/ muntah/ mual gitu
nggak?
Pasien : Enggak dok, cuma sariawan saja
Drg : Biasanya kalau lagi sariawan di obatin pake apa?
Pasien : Oh saya biarin dok, ntar sembuh-sembuh sendiri
Drg : Adek punya alergi nggak?
Pasien : Nggak punya dok
Drg : Apakah sariawan ini muncul di waktu tertentu seperti misal pas lagi mens?
Pasien : Enggak sih dok, random aja munculnya, kadang pas mens, kadang enggak,
pokoknya tiba-tiba
Drg : Apakah sedang banyak pikiran?
Pasien : Iya dok, saya semenjak pandemi ini lagi banyak masalah, mulai awal pandemi
dari kuliah offline yang tiba-tiba diganti jadi online, saya juga suka parno kalau
lagi keluar rumah takut kena corona, belum lagi baru-baru ini judul skripsi saya
diubah karena tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian secara offline
Drg : Oh iya iya jadi begitu, saya periksa dulu ya kalau gitu.

2. CARA MENDUDUKKAN PASIEN DI DENTAL UNIT


Mendudukkan pasien di posisi yang benar di dental unit
Posisikan sandaran punggung 120 derajat sejajar lantai
Sandaran kepala sejajar sandaran punggung
Posisikan sinar dental unit tepat pada orofaring pasien
Posisikan rongga mulut pasien sejajar siku operator

3. PEMERIKSAAN KLINIS EKSTRA ORAL DAN INTRA ORAL


Sebelum melalukan pemeriksaan klinis, perlu mempersiapkan alat yang terdiri dari :
- kaca mulut
- Sonde half moon/ sonde lurus
- Ekskavator dan pinset
- Nearbekken
- Dappen glass
Sebelum melalukan pemeriksaan klinis, perlu mempersiapkan bahan yang terdiri dari :
- Cotton pellet
- Cotton roll
- Kassa
- Masker
- Handscoon
Dokter gigi melakukan universal precaution yaitu mencuci tangan dan memakai APD
level 3 (pada masa pandemi)
Perawat gigi menyiapkan obat kumur antiseptik
Instruksikan pasien utk melepas masker
Keadaan umum: baik
Pemeriksaan ekstra oral :
- Pada wajah pasien Simetri kanan kiri tidak terdapat pembengkakan
- Palpasi pada kelenjar Pasien :
• Kel. submandibular t.a.k
• Kel. Submental t.a.k
• Kel. Parotis t.a.k
• Kel. Sublingualis t.a.k
• Kel. Getah bening t.a.k
- Pipi normal
- Bibir normal
- Leher normal
- Sendi TMJ normal
Pemeriksaan intra oral :

- Gingiva: normal
- Mukosa labial atas: normal
- Mukosa labial bawah: normal
- Mukosa bukal kanan:
Terdapat ulcer, single, bentuk oval, ukuran 7 mm, batas jelas dengan tepi
kemerahan, dasar ulser berwarna putih kekuningan, dan terasa sakit
- Mukosa bukal kiri: normal
- Komisura kanan dan kiri: normal
- Labial fold atas dan bawah: normal
- Bukal fold atas dan bawah: normal
- Palatum: normal
- Arkus palatoglosus anterior dan posterior: normal
- Lidah: normal
- Dasar mulut: normal
- Tonsil: normal
- Frenulum labialis atas dan bawah: normal
- Frenulum lingualis: normal
- Oklusi: normal
- Keadaan gigi geligi normal

4. KIE
Komunikasikan kepada pasien bahwa diagnosis pasien adalah SAR (Stomatitis Aftosa
Rekuren) yang dipicu akibat dari stress yaitu karena sedang banyak pikiran.
Informasikan kepada pasien pasien sendiri tidak perlu khawatir karena penyakit ini
tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya kira-kira dalam waktu kurang
dari 14 hari.
Edukasi kepada pasien penyebab terjadinya sariawan tersebut dengan menggunakan
bahasa yang pasien mudah pahami, karena pasien merupakan mahasiswa dengan
jurusan farmasi, maka dapat diberitahukan bahwa ketika pasien mengalami stress yang
berat, maka menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah termasuk mikro
vaskularisasi superfisial di lamina propria sehingga terjadi kurangnya nutrisi sehingga
stratum basalis tidak bisa mitosis dengan sempurna dan regenerasi sel tidak sempurna
sehingga ketika adanya rangsangan yang terjadi dalam mulut pasien, terdapat mikrolesi
dengan adanya radang di rongga mulut pasien sehingga terjadi ulcer, dan apabila stress
semakin berat, maka dapat memperparah SAR yang dialami pasien. Oleh karena itu,
pasien dianjurkan untuk mengurangi dan menghindari aktivitas yang dapat
mengganggu pikiran.
Informasikan dan Edukasikan kepada pasien untuk tetap menjaga pola makan yang
seimbang dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga kesehatan tubuh
dengan menghindari stress dan kelelahan yang berlebihan. Apabila banyak pekerjaan
yang mesti diselesaikan, lebih baik pekerjaan tersebut dicicil satu persatu dan tetap
berpikir positif bahwa semuanya akan selesai pada waktunya. Pasien juga dapat
diberikan saran untuk tidur yang cukup lebih kurang 8 jam sehari, tetap olahraga yang
rutin, dan menghindari merokok serta minum minuman beralkohol.
Instruksikan pasien untuk mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter
- Obatnya diberi obat topikal Kenalog (Triamcinolone Acetonid 0.1%) untuk
mengurangi nyeri dan peradangan yang terjadi. Untuk pemakaiannya dilakukan 3x
sehari dengan aturan setelah makan diikuti dengan gosok gigi dan ditunggu
30menit sebelum menggunakan salep dan ditunggu 10-15menit sebelum dipakai
untuk berbicara/makan/minum setelahnya
- Serta diberi terapi suportif vitamin Becom C untuk mempercepat penyembuhan
dengan dikonsumsi pada pagi hari agar absorbsi maksimal
Instruksikan pasien untuk kontrol kembali setelah 1 minggu.

5. RESEP
R/ Tiamcinolone Acetonid 0.1% tube I
S 3 dd I lit or
R/ Vitamin B Com C Capl no X
S 1 dd 1 p.c.

Anda mungkin juga menyukai