Dasar Hukum
PUSAT :
a. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. PROVINSI :
b. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
a. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
c. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara. No. 13 Tahun 2011 tentang Pajak
d. UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Daerah;
e. PP No. 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Pemungutan Pajak Daerah b. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 7
Pemungutan dan Penyetoran
Tahun 2014 tentang Petunjuk
a. UU APBN: Penetapan target pendapatan Cukai Hasil Tembakau Pelaksanaan Perda No. 13 Tahun 2011
CHT). tentang Pajak Daerah, Untuk Jenis
b. PMK Nomor 115/PMK.07/2013-PMK 102/PMK.07/2015- PMK Pungutan Pajak Rokok
41/PMK.07/2016- PMK 11/PMK.07/2017 tentang Tata Cara
Pemungutan dan Penyetoran Pajak Rokok.
c. PMK Nomor 277/PMK.05/2014 tentang Rencana Penarikan Dana, c. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor
Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan Kas. 52 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyaluran Dana Bagi Hasil Pajak
Penggunaan Pelayanan Kesehatan Daerah kepada Pemerintah Daerah
Permenkes No. 40 Tahun 2016 – Permenkes No. 53 Tahun 2017
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Pajak Rokok untuk Pendanaan
Kabupaten/Kota.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
25
Latar Belakang Pajak Rokok
Perlunya Peningkatan kekuatan perpajakan daerah
(local taxing power) guna meningkatkan kemampuan
daerah dalam menyediakan pelayanan publik,
khususnya pelayanan kesehatan.
Perlunya Penerapan piggyback taxes, atau tambahan atas
objek pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat terhadap
konsumsi barang yang perlu dikendalikan, sesuai dengan best
practice yang berlaku di negara lain.
26
Ketentuan Umum
(Pergub Jabar No. 7 Tahun 2014)
Pajak Rokok :
Pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh
Pemerintah
Rokok :
Hasil tembakau yang meliputi sigaret, cerutu, dan
rokok daun
Pemungutan Pajak :
Suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek
pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang, sampai penagihan pajak
kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetorannya.
27
Objek, Subjek dan Wajib Pajak Rokok
(Pergub Jabar No. 7 Tahun 2014)
Subjek
• Konsumen Rokok
(Pasal 4)
28
Dasar Pengenaan, Tarif dan Pemungutan
(Pergub Jabar No. 7 Tahun 2014)
29
Menetapkan Peraturan
Kepala Daerah Bagian kab./kota
mengenai Bagi Hasil ditetapkan dengan
penerimaan Pajak Rokok memperhatikan aspek
(30% bagian Provinsi pemerataan dan/atau
dan sebesar 70% bagian potensi antar kab./kota.
kabupaten/kota);
Pemantauan Earmark
hasil penerimaan Pajak
Rokok untuk mendanai
Menetapkan Perda
pelayanan kesehatan
Pajak Rokok; masyarakat dan
Provinsi
8 Laporan 9 Rekapitulasi
Bulanan Laporan
KPPBC Bulanan DJPK
KPPN
Penerbit
Menerbitkan & menandatangani SP2D SP2D Jkt 2
Transfer ke Daerah
Provinsi
• Membuka Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) BUD
• Mengkonfirmasi ke Bank atas penerimaan Pajak Rokok pd RKUD 32
Simulasi Perhitungan Target APBD
PROPORSI DAN ESTIMASI PENERIMAAN PAJAK ROKOK TA 2018
33
Hasil Simulasi Perhitungan Target Pajak Rokok
Bagian Provinsi dan Bagian Kab/Kota
RENCANA BAGI HASIL DAN ESTIMASI
∑ PENDUDUK RASIO ESTIMASI
NO KAB/KOTA PENYETORAN KE RKUD
KAB/KOTA PENDUDUK PENERIMAAN 2018
PROVINSI KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6=(Kolom 5 x 30%) 7=(Kolom 5 x 70%)
35
Kep. DJPK ttg Estimasi dan Gub menerbitkan Pergub ttg
Proporsi Pajak Rokok 1 Estimasi dan Proporsi Pajak
Provinsi Rokok Kab/Kota
Surat Ketetapan
Surat Ketetapan Bagi Hasil
Pengembalian Pajak Rokok 2 Pajak Rokok
(SKP-PR)
Realisasi Bagi Hasil Pajak Rokok Laporan Realisasi Bagi Penyetoran Pajak
oleh Pem.Prov ke Kab/Kota Hasil Rokok
35A
Perkembangan Target dan Realisasi Pajak
Rokok
Tahun 2014-2017
Dlm Milyaran Rupiah
Kenaikan Realisasi
2.500 Tahun Target Realisasi
2.307 2.483 per Tahun (%)
2.301
2.300 2.420
1.900 Target
2015 2,301 2,168 61,79
1.634 Realisasi
1.700 2016 2,218 2,307 6,41
35B
2017
No Uraian
Rp %
I Pagu Alokasi Pajak Rokok 2.420.830.796.000 100,00
35C
Penggunaan Pajak Rokok
(Amanat UU No. 28 tahun 2009)
Pasal 31 UU No. 28 Tahun 2009: Pelayanan kesehatan masyarakat antara lain:
“Penerimaan Pajak Rokok, baik bagian a. pembagunan/pengadaan dan pemeliharaan
provinsi maupun bagian kabupaten/kota, sarana dan prasarana unit pelayanan
dialokasikan paling sedikit 50% (lima puluh kesehatan,
persen) untuk mendanai pelayanan b. penyediaan sarana umum yang memadai
bagi perokok (smoking area),
kesehatan masyarakat dan penegakan
c. kegiatan memasyarakatkan bahaya
hukum oleh aparat yang berwenang” merokok, dan
Untuk kegiatan penanganan masalah d. iklan layanan masyarakat mengenai bahaya
kesehatan yang belum didanai dari APBN, merokok.
APBD, DAK, Dana Dekon & Tugas
Perbantuan, DBH CHT, Bantuan Operasional Penegakan hukum sesuai dengan kewenangan
Pemda yang dapat dikerjasamakan dengan
Kesehatan (BOK) dan sumber pembiayaan
pihak/instansi lain, antara lain,
kesehatan lainnya di masing-masing daerah.
a. pemberantasan peredaran rokok illegal, dan
b. penegakan aturan mengenai larangan
Penggunaan penerimaan Pajak Rokok diatur merokok sesuai dengan peraturan
dan dituangkan dalam Perda APBD perundang-undangan.
36
Jumlah & Proporsi Penduduk Jawa Barat
Yang Dijadikan Formula Perhitungan Alokasi Pajak Rokok
Tahun 2014-2017
37
Mitra Kerja
Pusat Provinsi