Anda di halaman 1dari 13

PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)

Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL


MELALUI METODE INKUIRI SOSOAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV
SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR

RIA FAJRIN RIZQY ANA1)


1)
STKIP PGRI Tulungagung
e-mail: fajrin.ana@gmail.com1)

ABSTRAK
Penerapan strategi pembelajaran juga perlu dilaksanakan dalam pembelajaran IPS, karena
mata pelajaran IPS merupakan ilmu yang membahas tentang masalah-masalah sosial yang
selalu ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pada penelitian ini akan dikaji mengenai
teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah penelitian. Hal-hal yang akan dikaji
adalah karakteristik siswa SD, pembelajaran IPS di SD, metode inkuiri sosial,dan masalah
sosial. Selain itu, berikut ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti,
yang diantaranya meliputi jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi dan waktu penelitian,
subyek penelitian, dan prosedur penelitian. Hasil dari penelitian ini diperoleh dari penerapan
metode inkuiri sosial pada dua siklus yang direncanakan. Pada bab ini, peneliti akan mema-
parkan data hasil temuan yang meliputi penerapan pembelajaran pra tindakan, siklus I, siklus
II, dan refleksi tiap akhir siklus. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah
dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan metode inkuri sosial pokok ba-
hasan mengenai masalah sosial, terdiri dari tiga keterampilan yang diajarakan diantaranya
keterampilan menyusun pertanyaan, keterampilan melakukan wawancara, dan keterampilan
menyusun laporan. Dan 2) Penerapan metode inkuiri sosial pada pokok bahasan mengenai
masalah sosial, dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil
nilai rekapitulasi peningkatan pemahaman konsep masalah sosial dari siklus I ke siklus II
yang mengalami peningkatan sebanyak 16%. Hingga akhir siklus II diketahui masih terdapat
satu siswa yang belum tuntas dalam mengerjakan tes akhir siklus.

Kata Kunci: pemahaman konsep, sosial, Inkuiri, IPS, SD

BAB I PENDAHULUAN kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pem-


1.1 Latar Belakang belajaran dapat tercapai. Piaget (dalam Yuli, 2010)
Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu menyatakan bahwa, “Siswa SD berada pada tahap
lembaga pendidikan dasar yang memiliki fungsi operasional kongkrit, pada tahap ini siswa
fundamental yaitu sebagai fundasi pendidikan mengembangkan pemikiran logis, masih sangat
pada jenjang berikutnya dalam menyiapkan terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya siswa
Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang berkualitas. mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada
Sutama (dalam Sa’adun 2009:27) menegaskan, objek-objek kongkrit”.
“Pendidikan SD hendaknya dilakukan dengan Penerapan strategi pembelajaran juga perlu
cara-cara yang benar agar benar-benar mampu dilaksanakan dalam pembelajaran IPS, karena ma-
menjadi landasan yang kuat untuk jenjang ta pelajaran IPS merupakan ilmu yang membahas
pendidikan berikutnya. tentang masalah-masalah sosial yang selalu dite-
Untuk melaksanakan kegiatan pem- mui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Winata-
belajaran di SD, maka guru harus memahami pura (2007:1.40) menegaskan, bahwa IPS sebagai
karakteristik para siswanya, hal tersebut suatu studi masalah-masalah sosial dipilih dan
merupakan suatu upaya untuk melancarkan dikembangkan dengan menggunakan pendeka-

E-ISSN: 2477-8486
14
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

tan interdisipliner dan bertujuan agar masalah- pada pembelajaran IPS bagi siswa kelas IV
masalah sosial itu dapat dipahami siswa. Melalui SDN Kendalrejo 01.
pendekatan interdisipliner para siswa akan dapat (2) Hasil belajar siswa rendah tentang konsep
mengahadapi dan memecahkan masalah sosial masalah sosial pada pembelajaran IPS bagi
sehari-hari. siswa kelas IV SDN Kendalrejo 01.
Pengertian metode inkuiri menurut Gulo 1.4 Hipotesis Tindakan
(dalam Trianto, 2007:135) yaitu suatu rangkaian Berdasarkan rumusan masalah dalam
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal penelitian ini dapat dikemukakan hipotesis
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan tindakan sebagai berikut, jika penerapan metode
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, pembelajaran inkuiri sosial dilaksanakan dengan
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri baik, maka akan meningkatkan pemahaman kon-
penemuannya dengan penuh percaya diri. Melalui sep masalah sosial pada siswa kelas IV SDN Ken-
metode inkuiri, siswa secara aktif akan belajar dalrejo 01 Kec Talun Kab Blitar.
untuk mencari informasi, berdiskusi dengan 1.5 Manfaat Penelitian
teman kelompok, dan belajar untuk mem- Penelitian ini mempunyai manfaat teoritis
presentasikan hasil temuan. Sehingga selama dan praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini
proses pembelajaran siswa tidak lagi menjadi diharapkan dapat digunakan dalam pe-
duduk diam mendengarkan ceramah guru, ngembangan teori pembelajaran dengan metode
namun mereka dapat belajar secara aktif dengan inkuiri sosial. Manfaat praktis penelitian ini adalah:
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang a. Bagi guru adalah dapat dijadikan sebagai
dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. masukan atau tambahan referensi dalam
Berdasarkan uraian di atas serta ber- meningkatkan efektivitas kegiatan
dasarkan keberhasilan penelitian Nopita Rupiani mengajarnya dan diimplementasikan dalam
pada tahun 2010 tentang penerapan model pembelajaran IPS sesuai dengan karakteristik
inkuiri bagi siswa kelas IV pada mata pelajaran materinya.
IPS, maka dilakukan penelitian dengan strategi b. Siswa adalah dapat ikut aktif dalam
dan kelas yang sama yaitu inkuiri di kelas IV. pembelajaran, mampu berfikir kritis, dapat
Namun strategi tersebut dicobakan pada berkompetisi dengan baik, belajar
kompetensi dasar mengenal permasalahan sosial berkomunikasi dengan baik, mengemukakan
di daerahnya. pendapat, bertanggung jawab terhadap
1.2 Rumusan Masalah pembelajaran, mampu menghargai pendapat
Berdasarkan latar belakang masalah di atas orang lain
maka dirumuskan masalah sebagai berikut: c. Bagi sekolah adalah hasil dari penelitian ini
(1) Bagaimana penerapan metode pembelajaran dapat dipergunakan sebagai salah satu sarana
inkuiri sosial dalam pembelajaran IPS SD alternatif untuk meningkatkan kualitas
kelas 4 di SDN Kendalrejo 01 Kec Talun Kab pembelajaran. Selain itu juga sebagai referensi
Blitar? kepala sekolah untuk menentukan kebijakan
(2) Apakah penerapan metode pembelajaran yang berhubungan dengan peningkatan pem-
inkuiri sosial dapat meningatkan pemahaman belajaran di sekolah.
konsep masalah sosial dalam pembelajaran d. Bagi peneliti adalah peneliti dapat mengetahui
IPS siswa kelas IV SDN Kendalrejo 01 Kec permasalahan pembelajaran yang ada di
Talun Kab Blitar? lapangan dan dapat lebih tanggap dalam
1.3 Identifikasi Masalah menghadapi permasalahan tersebut
Berdasarkan tujuan di atas maka 1.6 Definisi Operasional
identifikasimasalah dalam penelitian ini adalah: Definisi operasional ini bertujuan untuk
(1) Penggunaan strategi pembelajaran yang memberikan batasan-batasan istilah yang digu-
kurang tepat terhadap konsep masalah sosial nakan agar tidak terjadi pemahaman atau penaf-
siran yang salah. Untuk menghindari terjadinya

E-ISSN: 2477-8486
15
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang 2.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
digunakan, maka perlu penegasan istilah sebagai 2.2.1 Hakikat IPS
berikut: Dalam kurikulum 2006 (Permendiknas,
(1) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan 2008:162) dikemukakan bahwa, “IPS merupakan
pelajaran yang mengkaji seperangkat periti- pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa,
wa, fakta, konsep dan generalisasi yang ber- fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
kaitan dengan isu sosial (Permendiknas, dengan isu sosial”. Pembelajaran materi IPS di SD
2008:162). disajikan secara terpadu dari berbagai disiplin
(2) Pengertian inkuiri sosial menurut Menurut ilmu, hal tersebut karena mempertimbangkan
Bruce Joyce (dalam Akhmad, 2011) merupa- karakteristik siswa SD yang kemampuan
kan strategi pembelajaran dari kelompok so- berfikirnya bersifat keseluruhan (Sapriya, 2009:20).
sial (social family) subkelompok konsep ma- 2.2.2 Tujuan IPS
syarakat (concept of society). Subkelompok ini Berdasarkan lampiran Permendiknas No. 22
didasarkan pada asumsi bahwa metode pen- tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan
didikan bertujuan untuk mengembangkan Kompetensi Dasar (Permendiknas, 2008:162),
anggota masyarakat ideal yang dapat hidup mata pelajaran yang diajarkan di SD memiliki
dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan tujuan sebagai berikut: 1) Agar siswa memiliki
masyarakat. kemampuan mengenal konsep-konsep yang
(3) Winataputra (2007:2.19) menjelaskan penger- berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
tian masalah sosial sebagai berikut: lingkungannya, 2) Meningkatkan kemampuan
Masalah sosial merupakan pertentangan yang berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
terjadi dalam masyarakat baik secara pero- memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
rangan maupun kelompok. Adanya masalah kehidupan sosial, 3) Kemampuan dan kesadaran
sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh terhadap nilai-nilai sosial dalam kemanusiaan, dan
lembaga yang memiliki kewenangan khusus 4) Kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan
seperti tokoh masyarakat, pemerintah, orga- berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk
nisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan di tingkat lokal, nasional, dan global.
lain sebagainya. 2.2.3 Pembelajaran IPS SD
Pembelajaran IPS di SD harus memperhatikan
BAB II KAJIAN PUSTAKA kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun.
Pada bab ini akan dikaji mengenai teori dan Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut
konsep-konsep yang relevan dengan masalah Piaget (1963) berada dalam perkembangan ke-
penelitian. Hal-hal yang akan dikaji adalah mampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan
karakteristik siswa SD, pembelajaran IPS di SD, operasional kongkrit. Mereka memandang dunia
metode inkuiri sosial,dan masalah sosial. Kajian dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap
teori secara rinci dijelaskan sebagai berikut. tahun yang akan sebagai waktu yang masih jauh.
2.1 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD) Yang mereka pedulikan adalah keadaan saat ini
Secara umum karakteristik utama siswa (konkrit), dan bukan masa depan yang belum
sekolah dasar adalah mereka menampilkan mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi
perbedaan-perbedaan individual dalam banyak IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat ab-
segi dan bidangdiantaranya, perbedaan dalam strak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan,
intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan kesinambungan (continuity), arah mata angin,
bahasa, perkembangan kepribadian dan lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demo-
perkembangan fisik anak (Yuli, 2009). Siswa krasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan
sekolah dasar pada umumnya berkisar antara 5- adalah konsep-konsep abstrak yang dalam pro-
11 tahun. gram studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa
SD.

E-ISSN: 2477-8486
16
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

2.3 Metode Inkuiri sosial lalui proses tersebut siswa akan memperoleh
2.3.1 Hakikat Metode Inkuiri sosial pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
Menurut Bruce Joyce (dalam Ahmad, mengembangkan mental melalui proses berpikir.
2011)inkuiri sosial merupakan strategi pembelaja- Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masa-
ran dari kelompok sosial (social family) subke- lah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang men-
lompok konsep masyarakat (concept of society). gandung konsep yang jelas yang harus dicari dan
Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa ditemukan. Ini penting dalam pembelajaran Inkui-
metode pendidikan bertujuan untuk mengem- ri.
bangkan anggota masyarakat ideal yang dapat 2.3.2.3 Tahap Merumuskan Hipotesis
hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidu- Hipotesis adalah jawaban sementara dari sua-
pan masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus di- tu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai ja-
beri pengalaman yang memadai bagaimana ca- waban sementara, hipotesis perlu diuji kebena-
ranya memecahkan persoalan-persoalan yang rannya. Kemampuan atau potensi individu untuk
muncul di masyarakat. Melalui pengalaman itulah berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak indivi-
setiap individu akan dapat membangun pengeta- du itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari ke-
huan yang berguna bagi diri dan masyarakatnya. mampuan setiap individu untuk menebak atau
2.3.2 Metode Inkuiri Sosial dalam mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasa-
Pembelajaran IPS SD lahan. Manakala individu dapat membuktikan te-
Menurut Wina Sanjaya (2007) tahapan pros- bakannya, maka ia akan sampai pada posisi yang
es pembelajaran inkuiri sosialdapat dilaksanakan bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai beri- sebab itu, potensi untuk mengembangkan ke-
kut: mampuan menebak pada setiap individu harus
2.3.2.1 Tahap Orientasi dibina.
Langkah yang pertama ini dimaksudkan un- 2.3.2.4 Tahap Mengumpulkan Data
tuk membina suasana/iklim pembelajaran yang Mengumpulkan data adalah aktivitas men-
responsif. Beberapa hal yang dapat dilakukan da- jaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
lam tahapan orientasi ini adalah: (a) menjelaskan hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembela-
topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan jaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan
dapat dicapai oleh siswa; (b) menjelaskan pokok- proses mental yang sangat penting dalam pen-
pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa gembangan intelektual. Oleh sebab itu, maka tu-
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan gas dan peran guru dalam tahapan ini adalah
langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap lang- mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
kah, mulai dari langkah merumuskan masalah mendorong siswa untuk berpikir mencari infor-
sampai dengan merumuskan kesimpulan; dan (c) masi yang dibutuhkan.
menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan bela- 2.3.2.5 Tahap Menguji Hipotesis
jar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan Proses menentukan jawaban yang dianggap
motivasi belajar siswa. diterima sesuai dengan data atau informasi yang
2.3.2.2 Tahap Merumuskan Masalah diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
Merumuskan masalah merupakan langkah terpenting dalam menguji hipotesis adalah men-
membawa siswa pada suatu persoalan yang men- cari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang
gandung teka-teki. Persoalan yang disajikan ada- diberikan. Artinya, kebenaran jawaban yang dibe-
lah persoalan yang menantang siswa untuk berpi- rikan bukan banya berdasarkan argumentasi, akan
kir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan
dalam rumusan masalah yang ingin dikaji dis- dan dapat dipertanggungjawabkan.
ebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan 2.3.2.6 Tahap Merumuskan Kesimpulan
siswa didorong untuk mencari jawaban yang te- Proses mendeskripsikan temuan yang dipero-
pat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat leh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Meru-
penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu me- muskan kesimpulan merupakan tahap akhir da-

E-ISSN: 2477-8486
17
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

lam proses pembelajaran. Untuk mencapai kesim- masalahnya berasal dari latar/kelas tempat
pulan yang akurat sebaiknya guru mampu me- penelitian dilakukan; 2) proses pemecahan
nunjukkan pada siswa data mana yang relevan. masalah tersebut dilakukan secara bersiklus; dan
2.4 Konsep Masalah Sosial 3) tujuannya untuk memecahkan masalah
Menurut Sumaatmadja (2008:7.39) masalah pembelajaran di kelas, atau meningkatkan kualitas
sosial terjadi sejak manusia mulai hidup berma- pembelajaran di kelas.
syarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, manu- Bersiklus artinya berputar. Secara umum,
sia tidak selamanya bisa mendapatkan apa yang pada siklus PTK setiap kali putaran terdiri atas:
diinginkan, sehingga dapat dikatakan dalam reali- planning (perencanaan), acting (tindakan),
tas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu observing (pengobservasian), dan reflekting
kondisi masyarakat yang ideal. Kondisi masyara- (perefleksian), hasil perefleksian ini kemudian
kat ideal yang dimaksudkan adalah kondisi yang dipergunakan untuk memperbaiki perencanaan
menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap (revise plan) berikutnya.
warga masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku ke- 3.2 Kehadiran Peneliti
hidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga Dalam penelitian kualitatif, peneliti
masyarakat dan komponen sistem sosial mampu bertindak sebagai instrumen sekaligus
menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang pengumpul data. Instrumen yang digunanakan
terjadi. dalam penelitian ini antara lain tes, lembar
Berdasarkan paparan di atas, menurut peneli- observasi, dan dokumentasi. Peran peneliti dalam
ti yang dimaksud dengan masalah sosial merupa- penelitian ini sebagai perencana kegiatan,
kan sebuah ketidaksesuaian keadaan yang terjadi pelaksana kegiatan, pengumpul data,
dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai atau tidaknya menganalisis data, dan menyusun hasil laporan.
sebuah keadaan, ditetapkan oleh norma-norma 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Masalah Pengambilan data penelitian dilaksanakan
sosial dapat terjadi dengan dilatarbelakangi bebe- di kelas IV SD Negeri Sumberagung IV Kecamatan
rapa faktor, salah satunya adalah faktor usaha RejotanganKabupatenTulungagung. Penelitian
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berpusat pada kelas IV mata pelajaran IPS Tahun
dan dalam upaya mendapatkan kehidupan yang ajaran 2010/2011. Sejak perencanaan penelitian
layak. hingga selesainya penulisan laporan ini,
diperkirakan memerlukan waktu 4 bulan,
BAB III METODE PENELITIAN terhitung mulai bulan Januari 2011 sampai
Pada bab berikut ini akan diuraikan me- dengan bulan April 2011.
tode penelitian yang digunakan oleh peneliti, 3.4 Subyek Penelitian
yang diantaranya meliputi jenis penelitian, keha- Subyek penitian ini adalah siswa kelas IV
diran peneliti, lokasi dan waktu penelitian, subyek SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Rejotangan
penelitian, dan prosedur penelitian yang masing- Kabupaten Tulungaung semester genap ( II )
masing diuraikan sebagai berikut. Tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa kelas IV
3.1 Jenis Penelitian adalah 12 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki
Pendekatan yang digunakan adalah dan 2 siswa perempuan. Observer terdiri dari seo-
penelitian kualitatif dengan desaian Penelitian rang guru kelas yaitu bapak Mulyono, S,Pd.
Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah proses 3.5 Prosedur Penelitian
investigasi terkendali untuk menemukan dan 3.5.1 Rancangan Penelitian
memecahkan masalah pembelajaran di kelas, Penelitian ini menggunakan jenis peneli-
proses pemecahan masalah tersebut dilakukan tian tindakan (action research) yaitu penelitian
secara bersiklus, dengan tujuan untuk tindakan kelas (PTK). Berdasarkan jenis penelitian
meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil tindakan, penelitian ini menggunakan prosedur
pembelajaran di kelas tersentu (Sa’adun, 2009:26). kerja yang dipandang sebagai suatu siklus spiral
Dengan demikian, ciri utama PTK adalah: 1) dan perencanaan, tindakan observasi dan refleksi.

E-ISSN: 2477-8486
18
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

Kegiatan yang dilakukan setiap siklus diawali 3.6 Instrumen Penelitian


dengan perencanaan, melakukan tindakan, obser- 3.6.1.1 Data dan Sumber Data
vasi terhadap tindakan, dan diakhiri dengan ref- Untuk mendapatkan sumber informasi
leksi. Berikut ini adalah model spiral penelitian tentang jawaban penelitian diperlukan data. Data
tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart (dalam yang dimaksud adalah sejumlah fakta atau
Sa’adun, 2009:28). keterangan yang digunakan sebagai sumber atau
Bagan 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas bahan menentukan kesimpulan atau membuat
dari Kemmis dan Taggart keputusan-keputusan. Sumber data yang
digunakan untuk penelitian ini adalah peningka-
tan pemahaman konsep siswa yang berupa
keterampilan proses dan produk. Untuk lebih
jelasnya data tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut.
(a) Keterampilan proses yaitu data yang dipero-
leh dari hasil penilaian kegiatan siswa dalam
merumuskan pertanyaan untuk wawancara
dan kegiatan siswa selama melakukan wa-
wancara.
3.5.2 Tahap-Tahap penelitian (b) Hasil penilaian prodek merupakan penilaian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas hasil laporan yang disusun oleh siswa berda-
(PTK) ini ada dua tahap kegiatan yaitu tahap pra sarkan wawancara yang telah dilaksanakan.
tindakan dan tahap tindakan. Tahap-tahap 3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data
kegiatan penelitian secara jelasnya adalah sebagai Teknik pengumpulan data yang digunakan
berikut. dalam penelitian ini adalah tes, dokumentasi, ca-
3.5.2.1 Pra Tindakan tatan lapangan, dan observasi. Teknik
Pada tahap pra tindakanini, peneliti pengumpulan data ini bertujuan untuk
melakukan observasi dan wawancara dengan mendapatkan data yang valid sebagai penunjang
guru kelas IV mengenai pengalaman dalam keberhasilan dari penelitian.
mengajar, menyampaiakan maksud dan tujuan a. Tes
melakuakan penelitian. Selain itu juga melakukan Tes yang digunakan dalam penelitian ini
pengamatan terhadap praktek mengajar guru da- adalah tes tertulis dalam bentuk objektif yang di-
lam meningkatkan pemahaman konsep masalah berikan pada setiap akhir siklus. Tes tertulis
sosial. Setelah itu, menyusun rencana pelaksanaan merupakan soal yang diberikan kepada siswa
pembelajaran (RPP),menyiapkan materi, lembar dalam bentuk tulisan (Kunandar,2007:403). Tes
kegiatan siswa (LKS), kunci jawaban dan penilaian. tulis ini bertujuan untuk mengukur peningkatan
3.5.2.2 Tahap Tindakan pemahaman konsep dari materi yang diajarkan.
Pada pelaksanaan tahap ini dilakukan Tes tulis dilaksanakan setiap akhir siklus.
sesuai PTK yang mengacu model Kemmis dan b. Dokumentasi
Taggat yang berlangsung dalam dua siklus. Dokumentasi dilaksanakan selama proses
Kegiatan setiap siklus yaitu rencana tindakan, kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi
pelaksanaan tindakan, observasi atau evaluasi dan yang digunakan berupa foto tentang sikap, peri-
refleksi. Berikut ini tahap-tahap kegiatan yang di- laku, dan kegiatan selama proses pembelajaran.
lakukan pada setiap siklus penelitian. Pengambilan foto dilakukan dengan bantuan
3.5.2.2.1 Siklus I guru kelas sebagai observer selama praktikan me-
Pada siklus satu direncanakan akan dilaksana- laksanakan kegiatan pembelajaran.
kan kegiatan pembelajaran sebanyak tiga kali, c. Catatan Lapangan
dengan alokasi waktu pada setiap pertemuan Catatan lapangan didata oleh peneliti se-
adalah 2 x 35 menit.. lama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

E-ISSN: 2477-8486
19
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

Catatan yang didata merupakan permasalahan- 3.7.1 Instrumen Analisis Data Penelitian
permasalahan baik dari pihak siswa, guru, mau- Instrumen yang digunakan dalam
pun peneliti selama melakukan penelitian. Penda- penelitian ini adalah lembar observasi (lembar
taan masalah-masalah tersebut selalu dilakukan observasi peningkatan pemahaman konsep dan
ketika peneliti melaksanakan kegiatan pembelaja- lembar observasi aktivitas guru), dan catatan la-
ran. pangan.
d. Observasi 3.7.1.1 Instrumen Penilaian Pemahaman Kon-
Observasi yang dilaksanakan dibagi men- sep
jadi dua, yaitu observasi aktivitas siswa dalam ke- Instrumen penilaian pemahaman konsep
giatan pembelajaran dan observasi aktivitas guru terdiri dari empat jenis penilaian yang dianta-
dalam menerapkan model pembelajaran inkuiri ranya, penilaian kemampuan menyusun perta-
sosial. Observasi dilaksanakan dengan bantuan nyaan, penilaian kemampuan melakukan wawan-
guru kelas sebagai observer. Pelaksanaan obser- cara, penilaian menyusun laporan dan presentasi,
vasi mengikuti pedoman yang telah disiapkan dan penilaian tes akhir siklus.
oleh peneliti. 3.7.1.2 Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
3.7 Teknik Analisis Data Guru
Teknik analisis data penelitian ini Instrumen pengamatan pelaksanaan pem-
menggunakan model kualitatif.Teknik analisis belajaran guru digunakan untuk mengamati pe-
data model kualitatif digunakan untuk laksanaan pembelajaran dengan menerapkan me-
menganalisis data hasil observasi dari proses tode pembelajaran inkuiri sosial di kelas. Pencaca-
penerapan strategi pembelajaran dan catatan tan data dilaksanakan oleh observer selama ke-
lapangan selama tindakan peneletian. Teknik giatan pembelajaran berlangsung.
analisis data model kualitatif ini terdiri dari 3 3.7.1.3 Instrumen Pengambilan Foto Kegiatan
kegiatan yaitu, kegiatan reduksi data, penyajian Pembelajaran
data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengambilan foto yang dilakukan
(a) Reduksi data merupakan bagian dari analisis adalah dengan cara mengabadikan aktivitas guru
yang menajamkan, menggolongkan, dalam menerapkan metode, aktivitas siswa dalam
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, bekerja kelompok, antusias/semangat yang ditun-
dan mengorganisasi data dengan cara jukkan siswa selama proses pembelajaran, dan
sedemikian rupa. Proses reduksi data respon positif/negatif yang ditunjukkan siswa se-
berlangsung secara terus menerus selama lama proses pembelajaran berlangsung.
pengumpulan data sampai penyusunan 3.7.1.4 Instrumen Catatan Lapangan
laporan akhir selesai dilakukan. Catatan lapangan merupakan instrumen
(b) Penyajian data merupakan kumpulan dari untuk mengidentifikasi permasalahan-per-
informasi-informasi yang disusun secara masalahan yang timbul selama proses pembelaja-
sistematis. Penyajian data dilakukan dengan ran berlangsung. Pencatatan masalah-masalah
mengorganisasikan data hasil reduksi dalam yang ditemui dituliskan pada lembar instrumen,
bentuk naratif. Penyajian data yang telah di- yang terdapat pada lampiran.
buat dalam bentuk naratif memungkinkan
untuk penarikan kesimpulan dan BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN
pengambilan tindakan. PENELITIAN
(c) Penarikan kesimpulan dilakukan setelah Hasil dari penelitian ini diperoleh dari pe-
penafsiran dan evaluasi selesai. Memverifikasi nerapan metode inkuiri sosial pada dua siklus
hasil kesimpulan merupakan kegiatan yang direncanakan. Pada bab ini, peneliti akan
menguji kebenaran, kekokohan dan memaparkan data hasil temuan yang meliputi pe-
kecocokaan makna dari data yang diperoleh nerapan pembelajaran pra tindakan, siklus I, siklus
dari lapangan untuk mencapai kesimpulan II, dan refleksi tiap akhir siklus. Paparan data dan
yang kuat.

E-ISSN: 2477-8486
20
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

temuan penelitian dalam penelitian ini, diuraikan lanjutnya siswa bersama-sama dengan guru men-
sebagai berikut. cocokan jawaban. Guru kurang membimbing sis-
4.1 Paparan Data wa dalam mengaitkan antara pengetahuan yang
Data yang diperoleh selama pelaksanaan dimiliki siswa dengan materi yang sedang dipela-
kegiatan pembelajaran melalui metode inkuiri so- jari. Sehingga materi IPS yang selama ini pelajari
sial, dipaparkan sebagai berikut. oleh siswa, terkesan hanya sebatas teori untuk
4.1.1 Pra Tindakan dihafalkan saja. Berdasarkan penerapan kegiatan
Pada tahap pra tindakan peneliti berperan pembelajaran pada tahap pra tindakan, diketahui
sebagai observer terhadap pembelajaran yang bahwa nilai hasil belajar yang diperoleh siswa juga
dilakukan oleh guru kelas IV. Peneliti melakukan sangat rendah. Tabel 4.1 merupakan daftar nilai
observasi pada tanggal 22 Februari 2011 pada yang diperoleh siswa pada pelaksanaan kegiatan
pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.10. Uraian pra tindakan.
pelaksanaan pada tahap pra tindakan adalah se- Tabel 4.1 Hasil Nilai Aktifitas Belajar Siswa pada
bagai berikut. Pra Tindakan
a. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pra tindakan dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35
menit, materi yang diajarkan adalah tentang ma-
salah sosial. Pada kegiatan awal guru membimb-
ing siswa untuk berdoa, selanjutnya penyampaian
salam dan melakukan absensi. Tahap selanjutnya
adalah kegiatan inti, pada tahap kegiatan inti
guru menyampaikan beberapa uraian materi ter-
kait dengan masalah sosial melalui metode cera-
mah. Pembelajaran berlangsung secara klasikal,
dan siswa hanya pasif mendengarkan ceramah Tabel 4.1 di atas menginformasikan bahwa pem-
dari guru. Guru juga tidak menyediakan media belajaran IPS pada pokok bahasan masalah sosial
pembelajaran yang terkait dengan pokok bahasan yang dilakukan oleh guru kelas IV dengan metode
masalah sosial, setelah guru menyampaiakan konvensional belum berhasil. Hal ini dapat dilihat
uraian materi siswa diberi tugas untuk mengerja- dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 65, yang
kan soal-soal yang ada dalam buku paket. Gam- memperoleh nilai diatas KKM hanya 3 anak atau
bar 4.1 merupakan contoh kondisi kegiatan pem- 25% dari 12 siswa, sedangkan 9 anak atau 75%
belajaran yang selama ini dialami siswa. lainnya masih belum memenuhi nilai KKM. Nilai
Gambar 4.1 Kegiatan Pembelajaran Berlangsung rata-rata siswa secara klasikal adalah 63, nilai ter-
Secara Klasikal sebut masih jauh dari standar ketuntasan yang
direncanakan peneliti yaitu 80.
Berdasarkan nilai hasil belajar siswa dan
penerapan kegiatan pembelajaran yang masih
konvensional tersebut, maka peneliti melakukan
tindak lanjut untuk mengatasi masalah tersebut
melalui pelaksanaan pembelajaran dengan mene-
rapkan metode inkuri sosial.
4.1.2 Siklus I
Pada siklus I peneliti melakukan kegiatan
Gambar 4.1 juga menginformasikan bahwa sela- pembelajaran sebanyak tiga kali pertemuan. Un-
ma kegiatan pembelajaran guru belum dapat tuk mencapai hasil pemahaman konsep masalah
membuat siswa aktif. Setelah siswa selesei men- sosial maka kegiatan pembelajaran yang dite-
gerjakan soal-soal pada buku paket, kegiatan se- rapkan peneliti dibagi menjadi tiga yaitu, kete-

E-ISSN: 2477-8486
21
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

rampilan menyusun pertanyaan, melakukan wa- eksplorasi peneliti melakukan tanya jawab seputar
wancara dan menyusun laporan hasil wawancara contoh masalah sosial yang ada di lingkungan
serta presentasi hasil diskusi kelompok. Keteram- sekolah.
pilan-keterampilan tersebut dibagi dalam tiga c. Observasi
pertemuan, data hasil penelitian pada siklus I di- Kemampuan peneliti dalam pelaksanaan
urakan sebagai berikut. kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama
4.1.2.1 Pertemuan Pertama Siklus I siklus I, dijabarkan nilai yang diperoleh peneliti
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksa- berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
nakan pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2011 di- guru kelas IV. Pada tahap apersepsi skor yang di-
mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul peroleh adalah 3. Pada aspek penggunaan me-
08.10. Kegiatan pembelajaran yang utama pada tode, skor yang diperoleh adalah 3. Pada aspek
pertemuan pertama yaitu mengidentifikasi masa- penggunaan media, skor yang diperoleh adalah 2.
lah-masalah sosial yang ada di lingkungan seko- Pada aspek penguasaan kompetensi, nilai yang
lah, kemudian siswa belajar menyusun pertanyaan diperoleh adalah 2. Pada aspek penampilan, skor
yang akan digunakan untuk wawancara. Uraian yang diperoleh peneliti adalah 1. Dan pada aspek
kegiatan pada setiap tahapan pada pertemuan refleksi, skor yang diperoleh peneliti adalah 3. To-
pertama siklus I adalah sebagai berikut. tal skor yang diperoleh adalah 14, sehingga nilai
a. Tahap Perencanaan kemampuan mengajar peneliti pada pertemuan
Perencanaan tindakan pertemuan pertama pertama siklus I adalah 78.
siklus I dilakukan berdasarkan hasil dari refleksi 1.1.2 Siklus II
pada tahap pra tindakan. Kegiatan perencanaan Siklus II dilaksanakan berdasarkan nilai ra-
yang dilakukan diantaranya adalah: 1) me- ta-rata hasil pemahaman konsep masalah sosial
nyiapkan RPP materi tentang contoh-contoh ma- secara klasikal pada siklus I yang belum mencapai
salah sosial di lingkungan sekolah, 2) menyiapkan ketuntasan yang direncanakan peneliti yaitu 80.
media pembelajaran berupa contoh-contoh ma- Sehingga untuk meningkatkan nilai keterampilan
salah sosial di lingkungan sekolah, 3) membuat menyusun pertanyaan, wawancara dan menyusun
LKS yang berisi tugas siswa untuk menyebutkan laporan serta presentasi peneliti melakukan tindak
contoh-contoh masalah sosial dan menyusun daf- lanjut dengan melakukan siklus II yang terdiri dari
tar pertanyaan yang akan digunakan untuk wa- 3 pertemuan. Paparan data pada siklus II diuraia-
wancara dengan nara sumber yang akan disepa- kan sebagai berikut.
kati, dan 4) membuat format penilaian kemam- 1.1.4.1 Pertemuan Pertama Siklus II
puan menyusun daftar pertanyaan yang terdiri Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan
dari aspek susunan kalimat dan kesesuaian perta- pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2011 pada pu-
nyaan yang telah dibuat dengan topik masalah kul 07.00 sampai dengan pukul 08.10. Materi
yang akan dibahas. pembelajaran yang dipelajari pada pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan pertama siklus II adalah mengenai masalah-
Kegiatan awal yang dilakukan adalah doa, masalah sosial di lingkungan sekitar, kemudian
salam dan memeriksa kehadiran siswa. Selanjut- siswa menyusun daftar pertanyaan untuk wawan-
nya peneliti melakukan apersepsi dengan mela- cara. Uraian kegiatan pembelajaran pada setiap
kukan tanya jawab pernahkah siswa terlambat da- tahapan adalah sebagai berikut.
tang ke sekolah dan bagaimana akibatnya, dilan- a. Tahap Perencanaan
jutkan dengan tanya jawab terkait dengan masa- Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada
lah pelanggaran tata tertib lainnya dan sangsinya. pertemuan pertama siklus II diantaranya adalah:
Peneliti menyampaiakan materi yang akan dipela- 1) menyiapkan RPP materi tentang contoh-contoh
jari dan tujuan kegiatan pembelajaran. masalah sosial di lingkungan sekitar, 2) me-
Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan nyiapkan media pembelajaran berupa contoh-
tiga tahapan pembelajaran yang meliputi tahap contoh masalah sosial di lingkungan sekitar, 3)
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada tahap membuat LKS yang berisi tugas siswa untuk me-

E-ISSN: 2477-8486
22
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

nyebutkan contoh-contoh masalah sosial dan nilai yang diperoleh adalah 3. Pada aspek penam-
menyusun daftar pertanyaan yang akan diguna- pilan, skor yang diperoleh peneliti adalah 3, dan
kan untuk wawancara dengan nara sumber yang pada aspek refleksi, skor yang diperoleh peneliti
akan disepakati, dan 4) membuat format penilaian adalah 3. Total skor yang diperoleh adalah 16, se-
kemampuan menyusun daftar pertanyaan yang hingga nilai kemampuan mengajar peneliti pada
terdiri dari aspek susunan kalimat dan kesesuaian pertemuan pertama siklus I adalah 89..
pertanyaan yang telah dibuat dengan topik masa- d. Observasi
lah yang akan dibahas. Kemampuan peneliti dalam pelaksanaan
b. Pelaksanaan Tindakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga
Kegiatan awal yang dilakukan adalah doa, siklus II, dijabarkan adalah merupakan nilai yang
salam dan memeriksa kehadiran siswa. Selanjut- diperoleh peneliti berdasarkan hasil observasi
nya peneliti melakukan apersepsi melalui tanya yang dilakukan oleh guru kelas IV. Pada tahap
jawab megenai contoh-contoh masalah sosial di apersepsi skor yang diperoleh adalah 3. Pada as-
lingkungan sekitar dan penyebabnya dilanjutkan pek penggunaan metode, skor yang diperoleh
penyampaian informasi materi yang akan dipela- adalah 3. Pada aspek penggunaan media, skor
jari dan tujuan kegiatan pembelajaran. yang diperoleh adalah 2. Pada aspek penguasaan
Pada tahap eksplorasi peneliti melakukan kompetensi, nilai yang diperoleh adalah 3. Pada
tanya jawab dengan siswa seputar dampak yang aspek penampilan, skor yang diperoleh peneliti
akan dirasakan bersama akibat adanya masalah adalah 3, dan pada aspek refleksi, skor yang dipe-
sosial. Antusias siswa dalam merespon pertanyaan roleh peneliti adalah 3. Total skor yang diperoleh
dari peneliti pada pertemuan pertama siklus II, adalah 17, sehingga nilai kemampuan mengajar
telah menunjukkan adanya peningkatan. Hal ter- peneliti pada pertemuan ketiga siklus II adalah 94.
sebut terlihat ketika, peneliti mengajukan perta- 1.1.4 Refleksi Siklus II
nyaan para siswa saling bersahut jawaban. Pada pelaksaan pembelajaran siklus II ter-
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan jadi peningkatan pemahaman konsep. Taraf ke-
tanya jawab seputar kesan pembelajaran dan sa- berhasilan kemampuan menyusun pertanyaan
ran siswa untuk kegiatan pembelajaran selanjut- pada siklus II mencapai 94%, kemampuan mela-
nya. Peneliti juga memberikan PR kepada setiap kukan wawancara mencapai 81%, dan keterampi-
kelompok untuk melakukan wawancara di rumah lan menyusun laporan mencapai 84%. Secara kla-
dengan topik masalah yang telah disepakati oleh sikal nilai rata-rata pemahaman konsep yang di-
setiap kelompok. Ketuntasan secara klasikal pada peroleh siswa pada siklus II adalah adalah 88. Se-
aspek penyusunan kalimat adalah 88%, dan aspek hingga secara klasikal pelaksanaan kegiatan pem-
kesesuaian adalah 100%. Nilai rata-rata keteram- belajaran dengan menerapkan metode inkuiri so-
pilan menyusun pertanyaan pada pertemuan per- sial telah tuntas. Namun secara individual terda-
tama siklus II secara klasikal adalah 94, nilai terse- pat satu siswa yang mengalami kelaianan berfikir,
but telah mencapai target ketuntasan yag diren- sehingga nilai secara individu yang diperoleh me-
canakan oleh peneliti. Secara individual nilai selu- nunjukkan bahwa siswa tersebut belum tuntas.
ruh siswa telah mencapai KKM. 4.2 Temuan Penelitian
c. Observasi Berdasarkan data yang dipaparkan, dilaku-
Kemampuan peneliti dalam pelaksanaan kan penyimpulan yang merupakan pengambilan
kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama intisari dari paparan data. Temuan penelitian ter-
siklus II, dijabarkan merupakan nilai yang dipero- diri dari temuan tiap siklus dan temuan lengkap.
leh peneliti berdasarkan hasil observasi yang dila- 4.2.1 Temuan Tiap Siklus
kukan oleh guru kelas IV. Pada tahap apersepsi Pada siklus I ditemukan bahwa siswa be-
skor yang diperoleh adalah 3. Pada aspek peng- lum terampil untuk menyusun pertanyaan, mela-
gunaan metode, skor yang diperoleh adalah 3. kukan wawancara, dan menyusun laporan. Nilai
Pada aspek penggunaan media, skor yang dipero- pemahaman konsep masalah sosial yang dipero-
leh adalah 1. Pada aspek penguasaan kompetensi, leh siswa secara klasikal juga belum mencapai

E-ISSN: 2477-8486
23
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

standar ketuntasan yang direncanakan. Sehingga masalah sosial. Azis (2009: 39) menjelaskan bahwa
perlu dilaksanakan pelaksanaan siklus II sebagai “ siswa belajar konsep melalui perbuatan, guna
tindak lanjut kegiatan pembelajaran. memperoleh konsep yang perlu dilakukan perta-
Pada siklus II diperoleh temuan bahwa, ma-tama adalah memilih sebuah pengalaman dan
pada kemampuan siswa terjadi peningkatan kete- menyusun dalam fikiran.” Untuk mengukur pe-
rampilan dalam menyusun pertanyaan, melaku- mahaman konsep masalah sosial, maka dilaksa-
kan wawancara, dan menyusun laporan. Nilai pe- nakan kegiatan pembelajaran siklus I yang terdiri
mahaman konsep masalah sosial yang diperoleh dari tiga pertemuan. Keterampilan yang diajarkan
siswa telah meningkat dari siklus I dan telah men- kepada siswa pada tiap pertemuan meliputi kete-
capai standar ketuntasan yang direncanakan. Se- rampilan menyusun pertanyaan, melakukan wa-
hingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada wancara, dan menyusun laporan hasil wawancara
siklus II dikatakan telah berhasil. sekaligus mempresentasikan hasilnya.
4.2.2 Temuan Lengkap Berdasarkan uraian diatas, diketahui bah-
Terjadi peningkatan pemahaman konsep wa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum
pada pelaksanaan pembelajaran dari siklus I me- mencapai ketuntasan. Keberhasilan kegiatan
nuju siklus II. Ketuntasan pemahaman konsep ma- pembelajaran secara klasikal yang dicapai pada
salah sosial dicapai pada pelaksanaan pembelaja- pembelajaran siklus I hanya mencapai 72%, se-
ran siklus II. dangkan target keberhasilan yang dikehendaki
peneliti adalah 80%. Pada akhir siklus I, peneliti
BAB V PEMBAHASAN melaksanakan tes akhir untuk mengukur pema-
Pada ini memuat uraian gagasan peneliti haman konsep siswa. berdasarkan hasil tes terse-
terkait dengan apa yang telah dilakukan dan yang but, terdapat 5 siswa atau 46% dari 12 siswa yang
diamati, dipaparkan dan dianalisis pada bab ter- belum mencapai KKM individu.
dahulu. Pada bab ini, gagasan peneliti terdiri dari Berdasaran uraian diatas, diperlukan tin-
penerapan pendekatan dan peningkatan pema- dak lanjut kegiatan pembelajaran siklus II. Kurang
haman konsep masalah sosial. Uraian pada setiap berhasilnya kegiatan pembelajaran pada siklus I,
aspek tersebut adalah sebagai berikut. terjadi karena siswa masih asing dengan metode
5.1 Penerapan Metode Inkuiri Sosial dalam inkuiri yang diterapkan. Selama ini, kegiatan
peningkatan Pemahaman Konsep Ma- pembelajaran IPS dilaksanakan secara konven-
salah Sosial sional. Selama kegiatan pembelajaran siswa juga
Berdasarkan paparan data pada bab IV, kurang mendapat bimbingan untuk memecahkan
diketahui bahwa kondisi awal pada kegiatan suatu masalah. Pengalaman belajar yang pernah
pembelajaran IPS di kelas IV SDN Kendalrejo 01 diperoleh siswa, berbeda dengan metode yang
Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung diterapkan oleh peneliti. Sehingga siswa harus
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran siswa menyesuaikan dengan iklim pembelajaran melalui
mengalami kesulitan untuk memahami konsep metode yang diterapkan peneliti.
masalah sosial. hal ini disebabkan antara lain: 1) Berdasarkan pernyataan diatas dapat dika-
metode pembelajaran yang digunakan guru ha- takan bahwa, peningkatan keterampilan pada as-
nyalah metode ceramah, 2) kegiatan siswa selama pek-aspek pembelajaran melalui metode inkuri
pembelajaran masih bersifat pasif yaitu duduk, sosial, berpengaruh terhadap peningkatan pema-
dengar, dan mencacat materi, 3) guru tidak me- haman konsep. Melalui kegiatan menyusun per-
nyediakan media pembelajaran yang sesuai den- tanyaan, melakukan wawancara, dan menyusun
gan pokok bahasan. laporan, siswa menjadi lebih paham terhadap
Dari tindakan kelas yang telah dilaksana- konsep masalah sosial yang sedang diselidiki.
kan, menunjukkan adanya perbaikan proses pem- Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang se-
belajaran. Perbaikan pelaksanaan pembelajaran, benarnya, bila dibandingkan dengan kegiatan
dilakukan dengan menerapkan metode inkuiri membaca, mendengar, melihat, dan mengatakan.
sosial untuk meningkatkan pemahaman konsep

E-ISSN: 2477-8486
24
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

5.2 Peningkatan Pemahaman Konsep Masalah dibuktikan dari hasil nilai rekapitulasi pening-
Sosial katan pemahaman konsep masalah sosial dari
Dalam penelitian ini, peneliti mengha- siklus I ke siklus II yang mengalami peningka-
rapkan adanya peningkatan pemahaman konsep tan sebanyak 16%. Hingga akhir siklus II dike-
masalah sosial bagi siswa kelas IV. Sehingga pe- tahui masih terdapat satu siswa yang belum
neliti menerapkan metode inkuiri sosial dalam tuntas dalam mengerjakan tes akhir siklus.
kegiatan pembelajaran. Pada siklus I peneliti mu- 6.2 Saran
lai membimbing siswa untuk menyusun perta- Berdasarkan uraian dan simpulan tentang hasil
nyaan yang akan digunakan untuk wawancara. penelitian dengan metode inkuri sosial, maka
Kegiatan menyusun pertanyaan tersebut akan diajukan beberapa saran sebagai berikut.
melatih keterampilan siswa dalam menyusun per- a. Dalam pembelajaran IPS hendaknya guru
tanyaan yang sesuai dengan topik masalah, selain menggunakan metode inkuri sosial dan
itu siswa juga akan terampil dalam menyusun ka- dilengkapi dengan pemanfaatan media,
limat yang sesuai dengan EYD. Kegiatan pembela- sehingga dapat membuat siswa aktif selama
jaran yang dilaksanakan pada siklus II sama den- kegiatan pembelajaran.
gan kegiatan pada siklus I. Pembelajaran pada b. Guru dalam memberikan penilaian akhir
siklus II merupakan tindak lanjut dari pembelaja- hendaknya tidak terpacu pada hasil tes tulis
ran pada siklus I, karena pembelajaran pada siklus saja tetapi juga menerapkan penilaian proses.
I belum mencapai standar ketuntasan yang diren-
canakan oleh peneliti. DAFTAR RUJUKAN
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pem- Akbar, Sa’adun. 2009. Penelitian Tindakan Kelas:
belajaran dari siklus I sampai siklus II yang dilak- Filosofi, Metodologi, Implementasi.
sanakan selama enam kali pertemuan, terjadi pe- Yogyakarta: Cipta Media Aksara.
ningkatan keterampilan menyusun pertanyaan Azis, Abdul. 2009. Metode dan Model-model Men-
sebanyak 17%, peningkatan kemampuan melaku- gajar IPS. Bandung: Alfabeta.
kan wawancara sebanyak 5%, peningkatan kete- Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
rampilan menyusun laporan sebanyak 18%, dan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:
keterampilan mengerjakan tes akhir siklus seba- Depdikbud
nyak 23%. Terjadinya peningkatan yang ditandai Jihad, A dan Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran.
dengan meningkatnya nilai tersebut, menunjuk- Yogyakarta: Multi Pressindo.
kan bahwa metode inkuiri sosial telah berhasil Rupiani, Nopita. 2010. Peningkatan Hasil Belajar
diterapkan untuk meningkatkan pemahaman IPS Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri
konsep masalah sosial. Bagi Siswa Kelas IV SDN Plumbangan 03
Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. Skripsi
BAB VI PENUTUP tidak diterbitkan. Malang: FIP Universitas
6.1 Kesimpulan Negeri Malang.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas Sapriya. 2009. Pendidikan Ilmu Pengetahuan
yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan Sosial (IPS): Konsepdan Pembelajaran.
bahwa: Bandung: Remaja Rosdakarya.
a. Penerapan metode inkuri sosial pokok baha- Sardjiyo. 2008. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Un-
san mengenai masalah sosial, terdiri dari tiga iversitas Terbuka.
keterampilan yang diajarakan diantaranya ke- Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil
terampilan menyusun pertanyaan, keterampi- Pembelajaran Belajar Mengajar. Bandung:
lan melakukan wawancara, dan keterampilan Remaja.
menyusun laporan. Sudrajat, Ahmad. 2011. Penerapan Metode
b. Penerapan metode inkuiri sosial pada pokok Pembelajaran Inkuiri Sosial, (Online),
bahasan mengenai masalah sosial, dapat me- (http://ahmadsudrajat.wordpress.com),
ningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini diakses Kamis, 03 Februari 2011.

E-ISSN: 2477-8486
25
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 1 Nomor 1 Desember 2015: 14 - 26

Sumaatmadja, Nursid. 2008. Konsep Dasar IPS.


Jakarta: Universitas Terbuka.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovativ
Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Edisi ke Lima:
Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah,
Laporan Penelitian. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Winatraputra, Udin S. 2007. Materi Pokok dan Ma-
teri Pembelajaran IPS SD. Jakar-
ta:Universitas terbuka.
Yuli. 2010. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar,
(Online), (http://karyailmiah.um.ac.id),
diakses Kamis, 03 Februari 2011.

E-ISSN: 2477-8486
26

Anda mungkin juga menyukai