A. Latar Belakang
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, meliputi penjaminan mutu internal
maupun penjaminan mutu eksternal. Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di suatu
perguruan tinggi merupakan kegiatan mandiri dari perguruan tinggi yang bersangkutan,
sehingga proses tersebut dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan tanpa campur tangan dari Pemerintah, dalam hal ini Direktorat
Penjaminan Mutu. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik
penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk
mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan (Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016).
Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
Meningkatkan mutu pendidikan tinggi merupakan kewajiban bagi pemerintah maupun para
penyelenggara pendidikan tinggi guna meningkatkan kualitas lulusannya. Sejalan dengan
hal tersebut, STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu mempunyai
komitmen untuk selalu meningkatkan mutu sehingga menghasilkan lulusan yang memenuhi
standar nasional pendidikan tinggi bahkan melampauinya.
Sistem penjaminan mutu STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat
Indramayu dilakukan secara bertahap, sistematis, terencana, dan terarah, yang dilaksanakan
oleh Pusat Penjaminan Mutu (PPM). PPM menyusun program penjaminan mutu baik
akademik maupun non akademik yang memiliki arah target dan kerangka waktu yang jelas.
Muara dari penjaminan mutu tersebut adalah terwujudnya budaya mutu dalam pelaksanaan
kegiatan rutin keseharian segenap civitas akademika, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan institusi untuk menciptakan stabilitas, kapabilitas, akuntabilitas, serta
melakukan pengawasan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat
Indramayu.
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, penjaminan mutu internal di
STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu merujuk pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti No. 44 tahun 2015). Standar Nasional
Pedidikan Tinggi meliputi: (1) Standar Nasional Pendidikan; (2) Standar Nasional
Penelitian, dan (3) Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, SPMI
STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu menambah 13 standar
lain sebagai keunggulan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, yaitu: (1) Standar Tata
Pamong, (2) Standar Suasana Akademik, (3) Standar Visi Misi, (4) Standar
Kemahasiswaan, (5) Standar Kode Etik, (6) Standar Kerjasama, (7) Standar Audit Mutu
Internal, (8) Standar Monitorin dan Evaluasi Internal, (9) Standar Pengendalian Dokumen,
(10) Standar Tracer Study, (11) Standar Penanganan Keluhan, (12) Standar Legalisir Ijazah
dan Transkrip Akademik, dan (13) Standar Transkrip Akademik.
Langkah awal disusun suatu pedoman penjaminan mutu yaitu Kebijakan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat
Indramayu. Melalui Kebijakan SPMI ini, diharapkan tumbuh budaya mutu mulai dari
bagaimana merencanakan dan menetapkan standar (penetapan), melaksanakan standar
(pelaksanaan), mengevaluasi standar (evaluasi), mengendalikan standar (pengendalian), dan
meningkatkan standar (peningkatan) secara berkelanjutan. Agar SPMI STKIP Pangeran
Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan,
terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi yaitu: komitmen, perubahan paradigma,
dan sikap mental para pelaku pendidikan tinggi, serta pengorganisasian pada SPMI. Faktor
terpenting yang perlu mendapat perhatian dalam pengorganisasian SPMI STKIP Pangeran
Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu adalah bahwa pengorganisasian tersebut
mampu menumbuhkan pemahaman tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi di
lingkungan STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu yang pada
akhirnya akan menumbuhkan budaya mutu (quality awareness) dari seluruh komponen di
perguruan tinggi itu terhadap upaya penjaminan mutu pendidikan tinggi pada umumnya.
P P
P E
PPM BIRO/LEMBAGA
/UPT
PENGARAH/MANAJEMEN
REPRESENTATIF (WK 1)
PPM
SEKRETARIAT
Gambar 3. Struktur Organisasi Pusat Penjaminan Mutu STKIP Pangeran Dharma Kusuma
Indramayu
Struktur Penjaminan Mutu dari tingkat Sekolah Tinggi hingga tingkat program
studi susunan organisasi tersebut sesuai dengan struktur yang terdapat pada gambar bagan
diatas, yang terdiri dari : Ketua, Sekretaris, Bidang Akreditasi, Bidang Informasi Mutu,
Bidang Monevin, Bidang Asesmen Mutu Internal. Penjaminan Mutu di tingkat Sekolah
Tinggi terdapat pada Buku Pedoman Akademik Sekolah Tinggi dan Penjaminan Mutu
Sekolah Tinggi, begitu pula pada tingkat program studi yang telah mengatur semua
terutama mutu akademik dan mutu lainnya. Dari itu melahirkan Standar Operasional
Prosedur (SOP) untuk Program Studi.
Upaya penjaminan mutu yang sudah dilakukan oleh Program Studi adalah
pengelompokkan dosen dan mata kuliah berdasarkan minat dan bidang keahlian mereka.
Para dosen yang tergabung dalam kelompok minat bertanggung jawab terhadap kualitas
materi pembelajaran perkuliahan, pemutakhiran referensi/kepustakaan, materi tugas, kuis,
soal ujian dan tugas akhir mata kuliah. Dengan Gugus Kendali Mutu, mahasiswa menjadi
kritis, terhadap hak dan kewajibannya.
Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat sekolah tinggi terdiri
atas Pimpinan Sekolah Tinggi dibantu oleh PPM atas dasar ketentuan norma-norma, standar
mutu dan kebijakan akademik yang ditetapkan oleh Senat Sekolah Tinggi. Ketua
menetapkan peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara
umum. Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di semua unit
kerja, Ketua dibantu oleh PPM. PPM beranggotakan: Ketua, sekretaris dan dosen
perwakilan program studi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua dengan tugas untuk
:
a. Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara keseluruhan di
Sekolah Tinggi Pangeran Dharma Kusuma Indramayu, termasuk penyusunan perangkat
yang diperlukan dalam rangka pelaksanaannya.
b. Membantu Ketua dalam monitoring, evaluasi serta audit pelaksanaan SPMI di
lingkungan di Sekolah Tinggi Pangeran Dharma Kusuma Indramayu.
c. Melaporkan secara berkala pelaksanaan SPMI kepada Ketua.
Unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat program studi terdiri atas
pimpinan program studi. Kaprodi bertanggungjawab atas terjaminnya mutu akademik di
program studi. Tugas GKM adalah membantu PPM dalam peningkatan mutu akademik,
dimulai dari :
a) Penyusunan dokumen kebijakan, peraturan, standar dan manual prosedur akademik.
b) Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Prodi setiap semester.
c) Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA).
d) Peningkatan mutu prodi berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi.
GKM beranggotakan : Ketua (Pimpinan Prodi/Dosen yang ditunjuk), dan
mahasiswa yang ditunjuk. Berkaitan dengan audit mutu, PPM melaksanakan tugas Ketua
untuk melaksanakan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) pada prodi selaku pelaksana
kegiatan akademik secara berkala. GKM melaporkan hasil audit kepada PPM, sedangkan
PPM melaporkan hasit audit kepada Ketua. Tindak lanjut atas laporan audit tersebut
(termasuk permintaan tindakan koreksi/PTK) dilakukan oleh Ketua untuk dilaksanakan oleh
Kaprodi. Kaprodi melakukan koordinasi tindak lanjut atas PTK, membuat keputusan dalam
batas kewenangannya serta memobilisasi sumberdaya di prodi untuk melaksanakan
keputusan tersebut. Setiap tahun Senat menerima Laporan Evaluasi Diri serta Laporan
Audit Internal Mutu Akademik dari Kaprodi, Senat akan mempelajari kedua laporan
tersebut dan menentukan kebijakan dan peraturan baru di tingkat prodi untuk peningkatan
mutu pendidikan.
Upaya-upaya untuk menjaga mutu program studi maupun proses perkuliahan yang
sudah dilaksanakan oleh Gugus Kendali Mutu tingkat Prodi dan Pusat Penjaminan Mutu
terus dilanjutkan dan terus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap instrument yang ada
baik dari lembaga Pusat Penjaminan Mutu tingkat Sekolah tinggi maupun yang
dikembangkan oleh Gugus Kendali Mutu tingkat program studi sendiri. Hal ini kami
lakukan agar mutu lulusan meningkat dan program yang kami tawarkan akan terus diminati
oleh para calon mahasiswa.
J. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005, Jo Peraturan Pemerintah No. 32 tahun
2013, Jo Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Permen Ristekdikti RI No 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Ristek Dikti RI No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.