DINAS PENDIDIKAN
UPTD TK , SD dan PLS KEC. DAMPIT
KABUPATEN MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui:
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Dampit
Kabupaten Malang,
MOH.YASIN. S.Pd
NIP.19621203 198303 1 012
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala
karunia yang diberikan-Nya kita telah dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono.
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pemerintah mengamanatkan bahwa pengelolaan
pendidikan dilaksanakan secara terdesentralisasi. Salah satu upaya pemerintah untuk
mewujudkan desentralisasi pendidikan tersebut dilakukan dengan menetapkan
standar-standar nasional pendidikan yang diantaranya adalah standar isi dan standar
kompetensi lulusan yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono
yang telah tersusun ini merupakan hasil kajian yang dilakukan terhadap standar isi,
standar kompetensi lulusan, karakteristik internal sekolah dan karakteristik lingkungan
sekitar sekolah yang turut memberikan warna dan nuansa terhadap Sekolah Dasar
Negeri 2 Sukodono. KTSP ini bukanlah senjata utama tetapi merupakan salah satu sub
sistem pendidikan yang tidak bisa berdiri sendiri melainkan hanya merupakan bagian
dari rangkaian mekanisme proses penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri
2 Sukodono secara keseluruhan. Sekedar pelengkap Aministrasi, Referensi apalagi
Aksesoris, itulah fungsi yang tidak boleh terjadi pada KTSP ini, tetapi komitmen semua
pihak yang terlibat dalam proses pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono ini
untuk merealisasikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran intra maupun ekstra
adalah harapan yang sangat didambakan oleh semua pihak demi tercapainya tujuan
pendidikan pada tingkat sekolah, regional maupun nasional. Sehingga bidang
pendidikan turut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap suksesnya
pembangunan bangsa dan negara kesatuan Republik indonesia.
Kepada Anggota Tim Penyusun, Dewan Sekolah, Pengawas TK/SD Dampit
Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Dampit serta kepada pihak lain yang
memberikan pendampingan, saran dan masukan terhadap KTSP Sekolah Dasar Negeri
2 Sukodono ini, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Tiada imbalan
yang dapat kami berikan sesuai dengan karya mulia ini, tetapi semoga Allah SWT.
dapat memberikan pahala yang setimpal.
Semoga semua pihak dapat memberikan dukungan terhadap realisasi KTSP di
Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono ini dengan improvisasi yang sesuai dengan berbagai
hal dan kondisi yang berkembang dalam pelaksanaannya. Semoga sukses Sekolah
Dasar Negeri 2 Sukodono, Sukses Pendidikan Nasional, Sukses Pembangunan Nasional.
Dampit, 01 Agustus 2017
Kepala Sekolah,
Drs. TRIASMOKO AS
NIP.19680510 198803 1 007
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................................
PENGANTAR ..................................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................
B. Tujuan pengembangan Kurikulum......................................................................
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum......................................................................
D. Pendidikan Berkarakter.........................................................................................
BAB II TUJUAN ..................................................................................................................
A. Tujuan Pendidikan ...........................................................................................
B. Visi ....................................................................................................................
C. Misi ...................................................................................................................
D. Tujuan sekolah .................................................................................................
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun
menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-
perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36
Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang
dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum
Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada
standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari
Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono ini
dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan
komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Pengawas TK/SD UPTD Pendidikan
Kecamatan Dampit , Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Dampit serta Tim
Pembina dan Pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya;
2. Beragam dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
6. Belajar sepanjang hayat; dan
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara
efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para
pelaksana kurikulumlah (baca: guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam
proses pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah
di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah dasar
hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas
anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan
spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2. Kewarganega- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
raan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
Kepribadian dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengetahuan dan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,
Teknologi menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Olahraga dan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan
Kesehatan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
NILAI DESKRIPSI
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
5.Kerja Keras tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
13. Bersahabat/
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang
Komuniktif
lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
BUDAYA SEKOLAH
Pengembangan nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata pelajaran
yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut ini.
MP 1
MP 2
MP 3
NILAI MP 4
MP 5
MP6
MP .n
Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu, guru tidak perlu mengubah
pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Juga, guru tidak harus
mengembangkan proses belajar khusus untuk mengembangkan nilai. Suatu hal yang
selalu harus diingat bahwa satu aktivitas belajar dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak ditanyakan
dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu mengetahui
pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka. Mereka
tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna nilai itu.
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus
menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada
hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut,
dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap
dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran,
mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.
Gambar 6.Membersihkan Kelas Gambar 7.Upacara Bendera
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga.
Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain
mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus
dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap
yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga
peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan
itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga
mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri,
berpakaian tidak senonoh.
Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik
dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong
orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang
atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.
Gambar 8. Nilai cinta damai
c. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain
dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan
tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan
bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan
tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan
contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian
rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih
sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.
3. Budaya Sekolah
Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup ritual,
harapan, hubungan, demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler,
proses mengambil keputusan, kebijakan maupun interaksi sosial
antarkomponen di sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah
tempat peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru,
konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan
antaranggota kelompok masyarakat sekolah. Interaksi internal kelompok dan
antarkelompok terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama
yang berlaku di suatu sekolah. Kepemimpinan, keteladanan, keramahan,
toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa
kebangsaan, dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan
dalam budaya sekolah.
Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam
budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah,
guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik
dan menggunakan fasilitas sekolah.
Gambar 12. Budaya bersih
3. Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti
oleh seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun
pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik. Misalnya, kunjungan
ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air,
menumbuhkan semangat kebangsaan, melakukan pengabdian masyarakat
untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial (membantu
mereka yang tertimpa musibah banjir, memperbaiki atau membersihkan
tempat-tempat umum, membantu membersihkan atau mengatur barang di
tempat ibadah tertentu).
Gambar 15. Kesetiakawanan social
Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di
sekolah. Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya
perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu dapat digunakan
guru. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan
atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan nilai yang dimilikinya. Sebagai contoh, peserta didik dimintakan
menyatakan sikapnya terhadap upaya menolong pemalas, memberikan bantuan
terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial sampai
kepada hal yang dapat mengundang konflik pada dirinya.
Gambar 16. Melakukan observasi
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru
dapat memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu
indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Ada 2 (dua) jenis indikator yang dikembangkan dalam pedoman ini. Pertama,
indikator untuk sekolah dan kelas. Kedua, indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah,
guru, dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter
bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan
dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan
perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku peserta didik di kelas dan sekolah
yang dapat diamati melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik
melakukan suatu tindakan di sekolah, tanya jawab dengan peserta didik, jawaban
yang diberikan peserta didik terhadap tugas dan pertanyaan guru, serta tulisan
peserta didik dalam laporan dan pekerjaan rumah.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter
bangsa bersifat progresif. Artinya, perilaku tersebut berkembang semakin
kompleks antara satu jenjang kelas ke jenjang kelas di atasnya ( 1-3; 4-6; 7-9; 10-
12), dan bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan
dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum
ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Misalkan,”membagi makanan kepada
teman” sebagai indikator kepedulian sosial pada jenjang kelas 1 – 3. Guru dapat
mengembangkannya menjadi “membagi makanan”, membagi pensil, membagi buku,
dan sebagainya.
A. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Visi:
Visi sekolah merupakan pandangan atau wawasan ke depan yang ditetapkan sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikannya. Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono adalah “Terciptanya
sekolah ramah anak, unggul dalam prestasi, berkarakter , berakar pada budaya bangsa, dan
berwawasan lingkungan, berlandaskan IMTAQ dan IPTEK”
2. Misi
Untuk merealisasikan misi di atas, misi Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono
menetapkan misi sebagai berikut.
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif dan kompetitif
2. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat
dikembangkan secara optimal
3. Membudayakan kegiatan 5 S yaitu : Senyum, Salam, Sapa, Sopan , Santun pada
seluruh warga sekolah
4. Menumbuhkan dan melestarikan budaya lokal
5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut sebagai landasan
kearifan lokal dalam bergaul dan bertindak.
A. Struktur Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa struktur dan muatan kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
a.kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b.kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c.kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d.kelompok mata pelajaran estetika; dan
e.kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel berikut.
N Kelompok Mata
Cakupan
o Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
Akhlak Mulia untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganega- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
raan dan dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
Kepribadian didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku
anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
Pengetahuan SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan
dan Teknologi mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
Olahraga dan SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
Kesehatan menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
N Kelompok Mata
Cakupan
o Pelajaran
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Keterangan:
1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan Tematik, alokasi waktu per mata pelajaran diatur sendiri
oleh SD/MI.
3. Kelas 4, 5, dan 6 pendekatan Mata Pelajaran.
4. Sekolah dapat memasukan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global,
yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan.
5. Mengenai pembelajaran tematis sekolah dapat menentukan alokasi waktu permata.
pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan temati
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran Inti
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompentensi dalam setiap tingkatan dan/atau semester
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
d. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap
ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
3. Pengembangan diri
3.1. Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa,
yang terdiri atas:
a. Kewiraan
1. Pramuka
b. Olahraga dan Kesehatan
1. Futsal
2. Sepak Bola
c. Seni
1. Seni Tari
2. Seni Lukis
3. Terbang Jidor
3.2. Kegiatan Pembiasan
a. Pembiasan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran
Islam.
Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
1. Sholat Berjamaah.
2. Istiqosah bersama
3. Upacara Bendera
b. Pembiasaan Terprogram
Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran
Islam.
Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
1. Kegiatan Keagamaan
a) Pesantren Ramadhan
b) Zakat Fitrah
c) Pelaksanaan ’Idul Qurban
2. Kegiatan Keteladanan
a) Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
b) Pembinaan Kedisiplinan
c) Penanaman Nilai Akhlak Islami
d) Penanaman Budaya Minat Baca
e) Penanaman Budaya Keteladanan
Penanaman Budaya Bersih Diri
Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
Penanaman Budaya Lingkungan Hijau
3.3 Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d. Seminar Pendidikan
e. Bedah Buku
3.4 Pekan Kreativitas Siswa
Lomba Siswa berprestasi dan Olimpiade MIPA
3.5 Pembinaan dan Bimbingan bagi Calon Siswa Teladan
3.6 Outdoor Learning & Training
a. Kunjungan Belajar
b. Outbound
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya pada Sekolah Dasar
Negeri 2 SukodonoKab. Malang berdasarkan Kalender Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2
SukodonoKab. Malang Tahun Pelajaran 2017 / 2018 adalah sebagai berikut:
N KEGIATAN ALOKASI KETERANGAN
O WAKTU
1 Minggu Efektif Belajar antara 34 – 38Digunakan untuk kegiatan
minggu. pembelajaran efektif.
2 Jeda tengah semester 2 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antar semester 2 minggu antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun 2 minggu Digunakan untuk persiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran.
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional
dan / Keputusan Menteri
Agama
6 Hari libur umum nasional Maksimum 2 Disesuaikan dengan
minggu peraturan pemerintah
7. Hari libur khusus 1 minggu
8. Kegiatan khusus 2 minggu Digunakan untuk kegiatan
Sekolah yang diprogramkan secara
khusus tanpa mengurangi
Jumlah minggu efektif belajar
dun waktu pembelajaran
efektif
Proses Belajar Mengajar dilaksanakan setiap hari efektif sesuai dengan kalender Pendidikan
dilaksanakan pada pagi hingga siang hari mulai pukul 07.30 s.d 12.05 WIB dengan alokasi
waktu tiap jam pelajaran 35 menit. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai kompetensi
dasar. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervareasi dan berpusat pada peserta didik, sehingga tercipta Proses
Belajar Mengajar yang efektif dengan ciri-ciri :
1. Menyenangkan ( Joy full learning)
2. Mampu meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa
3. Membantu siswa dalam mencapai kompetensi sesuai dengan KKM.
Disamping itu proses pengalaman belajar memuat kecakapan hidup ( life skill) yang perlu
dikuasai peserta didik .Kegitan proses belajar dilaksanakan sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada peserta didik, khususnya
guru agar dapat amelaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan prembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung 2 unsur yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa yaitu kegiatan siswa dan materi
pelajaran.
Tugas guru dalam pengelolaan Kegiatan pembelajaran meliputi :
1. Menyusun Prota , Promes dan RPP
2. Menyusun pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator hasil belajar
3. Menyusun Silabus
4. Menyusun Model ( Strategi ) pembelajaran
5. Menyusun RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
6. Menyusun bahan ajar
7. Menyiapkan sarana pembelajaran , termasuk media pembelajaran
PERKIRAAN JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH
KEGIATAN, PENYALURAN RAPOR, DAN LIBUR SEKOLAH
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUKODONO
TAHUN PELAJARAN 2017 /2018
No Tanggal Kegiatan
Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan potensi sumber daya dan
kemampuan nyata yang ada di Sekolah dengan tetap mengakomodasi budaya setempat
yakni budaya Jawa dengan dialek bahasa Jawa yang khas. Implementasi kurikulum ini
melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah, baik kepala sekolah, komite, siswa,
konselor, dan guru mata pelajaran maupun stakeholder untuk mencapai tujuan sekolah
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Walaupun Kurikulum ini telah disusun dengan seksama dan melibatkan tim yang
diwakili oleh segenap unsur yang ada di sekolah, namun masih ada kekurangannya, maka
saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun tetap kami harapkan agar
kurikulum ini menjadi lebih sempurna.
Kurikulum ini dilengkapi Silabus dan RPP sebagaimana terlampir, untuk
memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan
Kurikulum ini setiap tahun terus dievaluasi oleh semua warga sekolah, karena itu
setiap tahun diadakan perbaikan perbaikan demi menuju kebaikan dan kesempurnaan yang
menjadi harapan kita bersama.
Akhirnya kami bergharap agar kurikulum ini dapat menjadi pedoman operasional
dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukodono Kabupaten
Malang tahun pelajaran 2017 / 2018 dan tahun berikutnya.