Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yuvan Adhe Ananta Wibowo

Kelas : X MIPA 1

No. Absen : 36

JAWABAN URAIAN BAB 1 “AKTIVITAS ATLETIK TOLAK PELURU” (HALAMAN 90-91)

1. Ada 2 macam gaya tolak peluru, yaitu gaya samping (ortodok) dan gaya O’Brian.

2. Tahapan gerakan pada gerak peluru adalah cara memegang peluru, sikap badan saat akan
menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan peluru :
a) Rendahkan lutut kaki kanan, lanjutkan gerak berjingkat rendah ke belakang bersamaan
kaki kiri diluncurkan lurus jauh ke arah tolakan.
b) Pada saat kaki kanan mendarat dari gerak berjingkat, disusul mendaratnya kaki kiri jauh
di belakang.
c) Putar badan ke arah kiri dengan cepat hingga dada terbuka menghadap ke arah depan.
d) Tolakkan peluru ke depan atas ± 45o
e) Lepaskan peluru dan pegangan tangan setelah peluru berada pada titik terjauh dari badan
(lengan lurus).

3. Jika menggunakan gaya O’Brien, maka sikap badan membelakangi arah tolakan mulai dari sikap
permulaan sampai bergerak ke depan untuk menolakkan peluru. Sedangkan untuk gaya ortodok,
sikap badan menyamping arah tolakan mulai dari sikap permulaan hingga bergerak ke depan
untuk menolakkan peluru.

4. Kesalahan-kesalahan saat menolak peluru adalah sebagai berikut :


• Kaki menyentuh tanah di luar lingkaran.
• Peluru ditaruh di belakang kepala.
• Peluru jatuh di luar sektor lingkaran.
• Keluar melewati garis di depan lingkaran.

5. Hal-hal yang harus dihindari dalam tolak peluru :


• Sikap posisi awal yang tidak seimbang
• Gerakan menolak peluru yang tidak betul dilakukan dengan tompatan dengan kaki kanan.
• Mengangkat tubuh terlalu tinggi dalam gerakan meluncur.
• Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan
• Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
• Gerakan kaki kiri terlalu ke arah samping kiri.
• Terlalu cepat menegakkan badan.
• Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.

6. Hal-hal yang harus diutamakan dalam tolak peluru :


• Pelihara kaki kiri selalu rendah
• Lakukan gerakan kaki yang seimbang sempurna, dengan kaki kiri mendorong ke belakang.
• Bagian atas badan harus selalu rileks sedang bagian bawah selalu bergerak.
• Usahakan gerakan yang cepat dan menjangkau jauh dari kaki kanan.
• Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur/menolak peluru.
• Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang sejauh mungkin.
• Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.
• Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri untuk menjaga keseimbangan badan.

7. Cara melakukan memegang peluru adalah sebagai berikut :


1) Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang
dekat dengan jari-jari tangan
2) Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk)
dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
3) Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang menahan peluru bagian samping,
yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
4) Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan
menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
5) Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh
badan dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan
dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan

8. Cara melakukan sikap badan saat akan menolak peluru adalah sebagai berikut:
1) Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang).
2) Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke sedikit serong ke samping
kanan.
3) Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan
memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di
depan sedikit agak serong ke atas lemas.
4) Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan tertuju ke
arah tolakan.

9. Cara melakukan cara menolakkan peluru adalah sebagai


1) Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang
(ke arah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut di dorong ke depan agak ke atas
hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat
atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.
2) Saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut
ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan
bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan.

10. Sikap badan setelah menolakkan peluru, yaitu suatu bentuk gerakan setelah peluru ditolakkan
lepas dari tangan, dengan maksud untuk menjaga keseimbangan badan, agar badan tidak terjatuh
ke depan atau keluar dari lapangan tempat untuk menolakkan.

Anda mungkin juga menyukai