NIM : 180301284 Kelas : 6 AK A4 Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
DESAIN DAN EVALUASI SISITEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
APA YANG DIINGINKAN? DAN APA YANG MUNGKIN TERJADI?
SPM tidak dapat didesain atau dievaluasi tanpa pemahaman mengenai keinginan perusahaan yang harus dilakukan oleh karyawan. Tujuan dan, yang lebih penting strategi yang berasal dari pemahaman yang tepat mengenai tujuan perusahaan sering kali memberikan petunjuk penting mengenai tindakan yang diharapkan. Perusahaan tidak hanya diharuskan menentukan apa yang diinginkan, tetapi juga perlu berusaha menilai apa yang mungkin akan terjadi. Hal ini pada dasarnya sama dengan menilai kemungkinan bahwa masing-masing permaalahan pengendalian telah ada atau akan terjadi: kurangnya pengarahan, masalah motivasi, atau keterbatasan personal. Jika tindakan atau hasil yang mungkin terjadi berbeda dengan tindakan atau hasil yang diinginkan maka diperlukan lebih banyak SPM atau SPM yang berbeda, tergantung sulitnya permasalahan dan biaya SPM yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam hal ini manajer seharusnya mempertimbangkan SPM apa yang digunakan dan seberapa ketat pengaplikasiannya.
Pengendalian persobel/kultural sebagai sebuah pertimbangan awal
Pengendalian personel/kultur layak menjadi pertimbangan pertama karena secara relatif pengendalian tersebut memiliki sedikit akibat yang merugikan dan secara relatif memiliki biaya out-of-pocket yang rendah. Bahkan, dalam keadaan pengendalian personel/kulturnya tidak cukup reliabel, sangat berguna dengan lebih fokus pada pengendalian tersebut terlebih dulu karena pasti akan diandalkan sampai tingkat tertentu tanpa memedulikan apa bentuk pengendalian manajemen lain yang digunakan. Pengendalian personel/kultur hanya akan memenuhi syarat jika karyawan memahami apa yang diperlukan dalam peran utama mereka, mampu bekerja sama dengan baik, didukung oleh struktur dan sistem keorganisasian, dan termotivasi untuk bekerja dengan baik tanpa penguat tambahan dari perusahaan. Secara keseluruhan, jarang sekali pengendalian personel/kultur mencukupi. Seperti yang dikatakn oleh seorang pengarang .” Jika tidak ada orang yang mencuri mobil, tidak ada mobil yang harus dikunci. Namun, jika tidak ada mobil yang terkunci, seseorang akan memulai mencurinya.” Ketika sebagian besar karyawan mungkin selalu jujur pasti akan selalu ada orang yang kurang jujur.
Keunggulan dan kelemahan pengendalian tindakan
Keunggulan : bahwa pengendalian tersebut merupakan bentuk pengendalian yang paling tepat. Kelemahannya yaitu : Adanya pembatasan kemungkinan yang sangat tegas Sebagian besar pengendalian tindakan juga sering kali mematahkan kreativitas, inovasi, dan adaptasi Akuntabilitas tindakan dapat menyebabkan kecerobohan Pengendalian tindakan sering kali menimbulkan pengaruh negatif Beberapa pengendalian tindakan, khususnya yang memerlukan kajian pratindakan, biayanya mahal
Keunggulan dan kelemahan pengendalian hasil
Keunggulan : Pengendalian yang feasibility Perilaku karyawan dapat dipengaruhi bahkan ketika karyawan memperoleh otonomi yang signifikan Dibandingkan dengan beberapa bentuk pengendalian tindakan, biaya relatif murah Kelemahan : Hasil pengukuran biasanya memberikan indikasi yang kurang sempurna atau apakah tindakan yang diambil sudah tepat ketika pengukuran gagal untuk memenuhi satu kualitas pengukuran yang baik atau lebih: kesesuaian, ketetapan, objektivitas, ketepatan waktu, atau saling pengertian. Ketika hasil dipengaruhi oleh apapun selain keterampilan dan usaha karyawan itu sendiri, seperti yang hampir selalu terjadi, pengendalian hasil membebankan risiki pada karyawan Biasanya tidak mungkin mengoptimalkan sejumlah target kinerja sebagai bagian dan sistem pengendalian hasil ( seperti target sasaran ) Tidak semua karyawan suka diperintahkan untuk memberikan hasil yang mereka anggap sesuai
PEMILIHAN KETATNYA PENGENDALIAN
Simultaneous tight-loose controls Hal ini kedengarannya seperti surga; membiarkan kultur memberikan kepercayaan penuh, sehingga karyawan bertindak untuk kepentingan perusahaan dan menghindari sebagian besar efek samping yang merugikan. Ada kemungkinan untuk mendekati jenis simultaneous tight-loose controls yang sama meskipun tidak ada kultur perusahaan yang kuat. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan pengendalian ketat pada beberapa tindakan kunci atau hasil yang berpengaruh paling besar terhadap keberhasilan perusahaan.