NIM : 200103023
PERTANYAAN
1. Berikut penjelasan tentang tiga istilah kunci yang merupakan definisi dari fiqih secara
umum:
a. Yang dimaksud dengan pengetahuan atau himpunan tentang hukum syara’
adalah pengetahuan tentang hukum-hukum Allah yang berkaitan dengan
perbuatan para mukallaf, seperti wajib, haram, sunnat, makruh dan mubah.
b. Yang dimaksud dengan mengatur perbuatan manusia adalah adanya tindakan
hukum interaktif antara satu orang dengan orang lain atau satu pihak dengan
pihak lain. Manakala sesuatu perbuatan atau tindakan itu hak bagi satu pihak
maka berarti kewajiban bagi pihak lain, demikian seterusnya.
c. Yang dimaksud dengan dalil yang tafshili (terperinci dan khusus) adalah
diambil dari ayat Al-qur`an atau hadis atau dalil lain yang memenuhi syarat
untuk digunakan. Karena bagi setiap masalah perbuatan mukallaf ada hukum
dan dalilnya. Apabila dikatakan bahwa hukum sesuatu itu adalah haram, atau
mubah, makruh atau sunnat, maka harus ada dalil yang dijadikan sebagai
sandarannya, baik dalil dari al-Kitab (al-Qur`an), sunnah, fatwa-fatwa sahabat
atau dari dalil-dalil yang diakui lainnya. Kemudian dalilnya itu, baik bersifat
qath’i (pasti) atau zhanni (dugaan kuat). Qath’i dimaksudkan dalam konteks
ini adalah suatu lafaz yang hanya mengandung satu pengertian saja.
2. • Perbedaan syari’ah, fikih, dan ushul fikih antara lain sebagai berikut:
a. Syari’ah
1) Berasal dari Al-Qur’an dan as-sunah
2) Bersifat fundamental
3) Hukumnya bersifat Qath’i (tidak berubah)
4) Hukum Syariatnya hanya satu (Universal)
1) Langsung dari Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur’an
b. Fikih
1) Karya Manusia yang bisa berubah
2) Tidak bersifat fundamental
3) Hukumnya dapat berubah
4) Banyak berbagai ragam
5) Berasal dari Ijtihad para ahli hukum sebagai hasil pemahaman manusia
yang dirumuskan oleh Mujtahid
6) Sebagai contoh, kaidah fikih: “Hal – hal yang mendatangkan mudharat
harus dihapuskan.” Dari kaidah ini, maka para ahli fikih bisa
mengambil hukum bahwa boleh memaksa penjual untuk menerima
kembali barang cacat yang dijualnya. Dalam hal ini, hukum tersebut
dinamakan sebagai khiyar aib.
c. Ushul fikih
1) Obyek fikih adalah perbuatan mukallakih adalah perbuatan mukallaf,
contohnya mengambil bunga tabungan di bank konvensional adalah
riba. Ini adalah obyek bahasan fiqh, karena mengambil bunga tabungan
adalah perbuatan mukallaf, sedangkan obyek kajian ushul fiqih adalah
dalil-dalil syar’i. Contohnya adalah dalil Alquran 2;275. “Allah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Ketika sesorang
membicarakan dalil keharaman bunga, sebenarnya ia telah masuk
kepada wilayah ushul fiqh.
2) Fiqh itu adalah produk dan hasil kerja dari ushul fiqh, sedangkan ushul
fiqh adalah alat untuk menghasilkan produk tersebut . Contoh :
wajibnya shalat adalah ketentuan hukum fiqh. Sedangkan alat (kaedah)
yang digunakan untuk menetapkan wajibnya shalat adalah :
األصل في األمر للوجوب
Artinya : Pada prinsipnya, perintah itu Menunjukkan wajib.