Anda di halaman 1dari 7

NO Paper Judul Negara Tujuan Responden Metode penelitian Temuan utama/Hasil

(Tahun)
1. Eppy & Intervensi Indonesia Tujuan Besar sampel 20 Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
Ilmiah,20 Latihan Range penelitian ini responden diambil menggunakan desain terdapat perbedaan bermakna
16 Of Motion adalah untuk dengan teknik quasyexperiment. Populasi pada kelompok perlakuan sebelum
(Rom) Aktif mengetahui consecutive penelitian adalah seluruh dan sesudah intervensi latihan,
Pada efektivitas sampling. pasien dipoli saraf RSI sedangkan pada kelompok kontrol
Ekstremitas latihan range of Surabaya. Variabel tidak terdapat perbedaan
Atas motion aktif independen dalam bermakna. Hasil uji T-Test pada
Terhadap ekstremitas atas penelitian ini adalah pada kelompok perlakuan
Perubahan terhadap latihan Range of Motion didapatkan nilai P = 0,003 < α =
Emosional perubahan (ROM) aktif dan variabel 0,05 sehingga H0 ditolak. Pada
Pada Pasien emosional pasca dependen adalah kelompok kontrol didapatkan nilai
Pasca Stroke stroke perubahan emosional. Data P = 0,530 > α = 0,05 sehingga H0
Di Poli Saraf dianalisis dengan uji T-Test diterima, artinya latihan Range of
Rumah Sakit dengan α = 0,05 Motion aktif efektif terhadap
Islam perubahan emosional pada
Surabaya kelompok
Kontrol. Latihan Range of Motion
(ROM) aktif efektif terhadap
perubahan emosional penderita
pasca stroke dalam menghadapi
disabilitasnya.

2. Kun ika Pengaruh Indonesia Bertujuan untuk Populasi dalam Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan ada
nur Pemberian mengidentifikasi penelitian ini menggunakan desain pengaruh pemberian latihan range
rahayu, Latihan Range pengaruh sebanyak 17 penelitian Pre of motion terhadap kemampuan
2016 Of Motion latihan Range of responden Experimental dengan motorik pada pasien post stroke di
(Rom) Motion terhadap dansampel 16 pendekatan Cross RSUD Gambiran Kediri 2014.
Terhadap kekuatan otot responden yang Sectional. Evaluasi Penelitian ini merekomendasikan
Kemampuan pasien post diberikan latihan penelitian ini dilakukan perlunya penelitian lebih lanjut
Motorik Pada stroke di RSUD range of motion 2x pada hari pertama dan dan penggunaan latihan ini sebagai
Pasien Post Gambiran Kediri sehari selama 7 ketujuh. Teknik salah satu intervensi mandiri
Stroke Di hari. pengambilan sampel, perawat dalam asuhan
Rsud purposive sampling. keperawatan pasien stroke.
Gambiran Analisa data dalam
penelitian ini
menggunakan analisa
univariat dan analisa
bivariat (Paired Sample T-
test).
3. Anita et Pengaruh Indonesia Penelitian ini Jumlah sampel Penelitian ini Rentang gerak sendi pasien pasca
al, 2016 Latihan Range bertujuan untuk sebanyak 40 pasien menggunakan jenis stroke sebelum dilakukan latihan
Of Motion membukti pasca stroek penelitian Pre Experimen range of motion menunjukkan
Terhadap apakah ada Design dengan bahwa luas derajat
Rentang pengaruh menggunakan rancangan Rentang gerak sendi ekstremitas
Gerak Sendi tindakan latihan One Group Pre Test-Post atas seperti sendi peluru, sendi
Ekstremitas Range Of Motion test Design. Semua sampel engsel, dan sendi kondiloid
Atas Pada (ROM) terhadap yang menjadi responden mengalami keterbatasan. Namun
Pasien Pasca rentang gerak dilakukan penilaian sesudah dilakukan latihan range of
Stroke Di sendi rentang gerak sendi motion menunjukkan bahwa luas
Makassar ekstremitas sebelum latihan range of derajat
atas. motion dan setelah Rentang gerak sendi mengalami
dilakukan range of motion peningkatan bahwa ada pengaruh
dilakukan kembali latihan range of motion terhadap
penilaian rentang gerak rentang gerak sendi ekstremitas
sendi, untuk melihat atas pada pasien pasca stroke.
perubahan rentang gerak
sendi pada 40 pasien pasca
stroek dari bulan February
sampai dengan April 2018
di Kota makassar.
4. Setyawan Pengaruh Indonesia Tujuan Teknik Desain penelitian pre- Uji statistik Paired t-test. Hasil
et al, Pemberian penelitian ini pengambilan experimental dengan penelitian menunjukkan bahwa
2017 Terapi Rom adalah untuk sampel adalah rencana One-Group pre saat pre test hampir seluruhnya
(Range Of mengetahui systemic non test - post test Design. responden memiliki kekuatan otot
Motion) pemberian random sampling, Populasi penelitian orang rendah yaitu 9 responden (90%)
Terhadap terapi ROM jumlah sampel yang menderita penyakit dan post test sebagian besar
Penyembuhan (Rangge Of sebanyak 10 stroke di Ruang Aster responden mempunyai kekuatan
Penyakit Motion) dalam reponden veriabel RSUD Dr. Hardjono otot rendah sebanyak 6 responden
Stroke penyembuhan independent adalah Ponorogo Sedangkan (60%). Berdasarkan uji statistik
penyakit stroke pengaruh sampel penelitian Pasien Paired sampel t-test didapatkan
di Ruang Aster pemberian terapi yang menderita penyakit hasil (p) 0,081< 0.05 maka H0
RSUD Dr. ROM sedangkan stroke yang dirawat di ditolak berarti ada pengaruh
Hardjono veriabel dependent Ruang Aster RSUD Dr. pemberian terapi ROM terhadap
Ponorogo. nya adalah penyakit Hardjono Ponorogo penyembuhan penyakit stoke di
stroke. ruang Aster RSUD Dr. Hardjono
Ponorogo. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan
Pemberian Terapi ROM dapat
membantu penyembuhan
terhadap penyakit stroke.
5. Yu Chi Pengaruh Taiwan Tujuan dari Dalam studi kohort Pada kelompok Perbaikan pemulihan motorik
Huang instruksi penelitian ini prospektif ini, 48 eksperimen (n=23), pasien lebih banyak ditemukan pada
MD, 2018 postur adalah untuk pasien stroke menerima tidak hanya kelompok ekperimen (<0,5) pada
komprehensif mengetahui subakut dengan rehabilitasi konvensonal tendon supraspinatus, frekuensi
dan latihan pengaruh hemiplegia tetapi juga instruksi yang meningkat secara signifikan
rentang gerak instruksi terdaftar dan dibagi postural tambahan dan pada tendinompati atau robekan
melalui postural menjadi 2 latihan ROM reguler diamati antara masuk (12%) dan
edukasi pada komprehensif kelompok (23 pada melalui video pendidikan sebelum keluar (40%) pada
fungsi dan latihan kelompok untuk bahu hemiplegia kelompok kontrol (P<0,05), tetapii
motorik dan range of motion eksperimen dan 25 selama 15 menit 2x sehari tidak ada perbedaan yang di amati
cedera bahu (ROM) melalui pada kelompok selama 5 hari/minggu pada lomba eksperimen. Dibursa
pada pasien video kontrol ) selama tinggal dirumah subdeltoid, efusi atau bursitis
stroke dengan pendidikan sakit. Pengukuran hasil berkurang secara signifikan antara
hemiplegia : untuk utama, termasuk masuk (30,4%) dan sebelum
studi awal pencegahan keberadaan dan keparahan keluar (8,7%)pada kelompok
cedera bahu dan nyeri, fungsi motorik,dan eksperimen (P<0,05)
peningkatan sonografi pada bahu
fungsional bahu hemiplegia,dinilai.
hemiplegia
setelah stroke
akut
6. Susana & Efektifitas Indonesia Penelitian ini Dengan jumlah 2 Jenis penelitian ini adalah Terdapat 2 responden yang
widya, Range Of untuk responden penelitian kualitatif dengan mengalami kekakuan otot pada
2018 Motion (Rom) mengetahui pendekatan studi kasus penderita stroke. Untuk mengatasi
Aktif efektifitas ROM deskriptif. Populasidalam masalah kekakauan otot
Terhadap aktif terhadap penelitian ini adalah semua responden diberikan latihan ROM
Peningkatan peningkatan masyarakat Dusun Jaten aktif. ROM aktif dilakukan setiap
Kekuatan Otot kekuatan otot Kedunggupit yang pagi dan sore hari dengan waktu
Pada mengalami kelemahan setiap latihan 20 menit selama 1
Penderita anggota gerak. Instrumen bulan. Semua responden
Stroke penelitianini menggunakan mengalami kenaikan kekuatan otot
standar operasional dari skala 2 yaitu mampu
prosedur (SOP) menggerakkan otot atau bagian
pengukuran kekuatan otot yang lemah sesuai perintah
dan lembar observasi. Uji menjadi skala 3 yaitu mampu
analisa datamenelaah data menggerakkan otot dengan
hasil wawancara dan tahanan minimal. Kesimpulan
observasi
7. Roni et al, Pengaruh Indonesia Penelitian ini Jumlah sampel 90 Desain penelitian quasi Nilai signifikansi kekuatan otot
2018 Rom (Range bertujuan untuk orang eksperimen dengan jumlah tangan sebelum dan sesudah
Of Motion) mengetahui sampel 90 orang. Analisa pemberian ROM sebesar 0,000.
Terhadap Pengaruh ROM data univariat dan bivariat Artinya terdapat perbedaan
Kekuatan Otot (range of dengan menggunakan uji kekuatan otot tangan sebelum dan
Ekstremitas Motion) Wilcoxon. sesudah pemberian ROM. Nilai
Pada Pasien terhadap signifikansi kekuatan otot kaki
Stroke Non Kekuatan Otot sebelum dan sesudah pemberian
Hemoragic Ekstremitas ROM sebesar 0,000. Artinya
pada Pasien terdapat perbedaan kekuatan otot
Stroke Non kaki sebelum dan sesudah
Hemaoragic di pemberian ROM. Hal ini
RSUP H. Adam membuktikan bahwa ROM
Malik Medan. berpengaruh dalam meningkatkan
kekuatan otot tangan dan kaki
responden. Rumah sakit sebaiknya
menetapkan standar operasional
prosedur untuk penanganan
khusus menggunakan ROM agar
hasil yang diperoleh dapat
maksimal dan seragam untuk
semua masalah kekuatan otot
Suminar, Pengaruh Indonesia Tujuan Populasi dalam Jenis penelitian analitik pra Hasil penelitian menunjukkan
8. 2018 Range Of penelitian ini penelitian ini experimental dengan bahwa dari 21 responden
Motion (Rom) adalah sebanyak 120 menggunakan metode one kekuatan otot dengan kategori
Aktif menganalisis responden dan Group Pra-test Post-test kurang sebanyak 13 (61,9%)
Terhadap pengaruh jumlah sampel 21 Desaign. Pengumpulan responden, setelah dilakukan ROM
Kekuatan Otot pemberian responden yang data menggunakan cek list, aktif sebagian besar responden
Pada Range Of Motion diambil pengolahan data editing, kekuatan otot dengan kategori
Penderita (ROM) aktif menggunakan coding, scoring, tabulating, baik sebanyak 11 (52,4%)
Stroke Non terhadap simple random dan uji statistik wilcoxon. responden. Nilai p=0,000 yang
Hemoragik kekuatan otot sampling. lebih kecil dari α=0,05, sehingga
pada pasien H1 diterima. Kesimpulan
stroke non penelitian ini adalah ada pengaruh
hemoragik di pemberian Range Of Motion (ROM)
Ruang aktif terhadap kekuatan otot pada
Flamboyan pasien stroke non hemoragik
RSUD Jombang.
Nababan Pengaruh Indonesia Peneliti Populasi dalam Jenis penelitian ini adalah Hasil uji wilcoxon pada saat uji pre
9. & Eflin, Rom Pada inibertujuan penelitian ini penelitian survei analitik. test dan post test maka didapat
2019 Pasien Stroke untuk adalah seluruh Survei analitik merupakan nilai Z = -1.890ª dengan p-value
Iskemik mengetahui pasien yang penelitian yang mencoba sebesar 0,059< 0,05 yang berarti
Terhadap mengenai mengidap penyakit menggali bagaimana dan Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
Peningkatan Pengaruh ROM Stroke Iskemik di Mengapa fenomena disimpulkan bahwa ada pengaruh
Kekuatan Otot Pada Pasien RSU. Royal Prima kesehatan itu terjadi. ROM pada pasien stroke iskemik
Di Rsu. Royal Stroke Iskemik Medan. Kemudian melakukan terhadap peningkatan kekuatan
Prima Medan Terhadap Berdasarkan data analisis dinamika korelasi otot di RSU. Royal Prima Medan
Tahun 2018 Peningkatan yang diperoleh antara fenomena atau 2018.
Kekuatan Otot di jumlah pasien antara faktor risiko dengan
RSU. Royal Stroke Iskemik di faktor efek. Desain
Prima Medan RSU. Royal Prima penelitian ini adalah survei
Tahun 2018. Medan pada bulan case cotrol yaitu penelitian
Juni sebanyak 5 survei analitik yang
orang. Sampel menyangkut bagaimana
dalam penelitian ini faktor risiko dipelajari
adalah penderita dengan menggunakan
stroke iskemik di pendekatan restrospektive
RSU. Royal Prima untuk mengetahui
Medan ditentukan Pengaruh ROM Pada Pasien
Stroke Iskemik Terhadap
Peningkatan Kekuatan Otot
Di RSU. Royal Prima Medan
Tahun 2018.
10. Wahdani Efektifitas Indonesia Tujuan Terdapat 6 jurnal Sumber jurnal pada Berdasarkan hasil Systematic
yah et al, Latihan ROM penelitian, yang membahas penelitian ini adalah Review yang telah dilakukan
2019 Terhadap untuk tentang latihan menggunakan database tentang latihan range of motion
Peningkatan mengetahui ROM terhadap google schoolar, pubmed, (ROM) terhadap peningkatan
Kekuatan Otot intervensi peningkatan Science direct dengan kekuatan otot pada pasien stroke
Pada Pasien latihan ROM kekuatan otot pada artikel tahun 2015-2019, disimpulkan bahwa latihan ROM
Stroke: Study terhadap pasien stroke fulltext artikel yang sesuai efektif dalam meningkatkan
Systematic peningkatan berdasarkan dengan tujuan penelitian, kekuatan otot. Dengan pemberikan
Review kekuatan otot kriteria inklusi dan terdapat ISSN, merupakan latihan yaitu 2x sehari setiap pagi
pada stroke. lembar penilaian jurnal intervensi latihan dan sore dengan waktu 15-35
Latihan Range ROM terhadap peningkatan menit dan dilakukan 4 kali
Of Motion kekuatan otot pada stroke. pengulangan setiap gerakan.
(ROM) yang Setelah menggumpulkan Waktu pemberian latihan ini
digunakan data dan informasi, semua sebaiknya lebih lama minimal 4
dalam jurnal data diseleksi sesuai minggu karena telah terbukti
yang terpilih dengan kriteria inklusi dan berpengaruh terhadap
yaitu, dan Range ekslusi kemudian diseleksi peningkatan kekuatan otot. Terapi
of Motion (ROM) kerelevanan menggunakan tersebut direkomendasikan untuk
aktif dan pasif. Duffy’s Research Appraisal digunakan karena tekniknya
Pemberikan Checklist Approach, sederhana, tidak membutuhkan
latihan ROM dilanjutkan dengan analisis alat dan bahan, tidak memerlukan
yaitu 2x sehari kompratif untuk melihat kemampuan khusus untuk
setiap pagi dan perbandingan antara menerapkannya dan dapat
sore dengan pikiran utama karya tulis dilakukan oleh semua pasien
waktu 15-35 ini dengan beberapa stroke yang mengalami kelemahan
menit dan Relevan, dan untuk otot.
dilakukan 4 kali selanjutnya memberikan
pengulangan rekomendasi teknik non
setiap gerakan farmakologi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan kekuatan
otot pada pasien stroke
yang mengalami
hemiparesis.

Anda mungkin juga menyukai