Anda di halaman 1dari 6

No.

Peper (tahun) Judul Negara Tujuan Responden Metode penelitian Hasil


1. (Susana & Efektifitas Indonesia Penelitian ini Dengan jumlah Jenis penelitian ini adalah Terdapat 2 responden yang
Widya, 2018) Range Of untuk 2 responden. penelitian kualitatif mengalami kekakuan otot pada
Motion (Rom) mengetahui dengan pendekatan studi penderita stroke. Untuk
Aktif Terhadap efektifitas ROM kasus deskriptif. mengatasi masalah kekakauan
Peningkatan aktif terhadap Populasidalam penelitian otot responden diberikan
Kekuatan Otot peningkatan ini adalah semua latihan ROM aktif. ROM aktif
Pada Penderita kekuatan otot. masyarakat Dusun Jaten dilakukan setiap pagi dan sore
Stroke Kedunggupit yang hari dengan waktu setiap
mengalami kelemahan latihan 20 menit selama 1
anggota gerak. Instrumen bulan. Semua responden
penelitianini mengalami kenaikan kekuatan
menggunakan standar otot dari skala 2 yaitu mampu
operasional prosedur menggerakkan otot atau bagian
(SOP) pengukuran yang lemah sesuai perintah
kekuatan otot dan lembar menjadi skala 3 yaitu mampu
observasi. Uji analisa menggerakkan otot dengan
datamenelaah data hasil tahanan minimal. Kesimpulan
wawancara dan observasi
2. (Roni et al., Pengaruh Rom Indonesia Penelitian ini Jumlah sampel Desain penelitian quasi Nilai signifikansi kekuatan otot
2018) (Range Of bertujuan untuk 90 orang eksperimen dengan jumlah tangan sebelum dan sesudah
Motion) mengetahui sampel 90 orang. Analisa pemberian ROM sebesar 0,000.
Terhadap Pengaruh ROM data univariat dan bivariat Artinya terdapat perbedaan
Kekuatan Otot (range of dengan menggunakan uji kekuatan otot tangan sebelum
Ekstremitas Motion) terhadap Wilcoxon. dan sesudah pemberian ROM.
Pada Pasien Kekuatan Otot Nilai signifikansi kekuatan otot
Stroke Non Ekstremitas pada kaki sebelum dan sesudah
Hemoragic Pasien Stroke pemberian ROM sebesar 0,000.
Non Hemaoragic Artinya terdapat perbedaan
di RSUP H. kekuatan otot kaki sebelum dan
Adam Malik sesudah pemberian ROM. Hal
Medan. ini membuktikan bahwa ROM
berpengaruh dalam
meningkatkan kekuatan otot
tangan dan kaki responden.
Rumah sakit sebaiknya
menetapkan standar
operasional prosedur untuk
penanganan khusus
menggunakan ROM agar hasil
yang diperoleh dapat maksimal
dan seragam untuk semua
masalah kekuatan otot
3. (Eppy & Intervensi Indonesia Tujuan Besar sampel 20 Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
Ilmiah, 2016) Latihan Range penelitian ini responden menggunakan desain terdapat perbedaan bermakna
Of Motion adalah untuk diambil dengan quasyexperiment. Populasi pada kelompok perlakuan
(Rom) Aktif mengetahui teknik penelitian adalah seluruh sebelum dan sesudah intervensi
Pada efektivitas consecutive pasien dipoli saraf RSI latihan, sedangkan pada
Ekstremitas latihan range of sampling. Surabaya. Variabel kelompok kontrol tidak
Atas Terhadap motion aktif independen dalam terdapat perbedaan bermakna.
Perubahan ekstremitas atas penelitian ini adalah Hasil uji T-Test pada pada
Emosional Pada terhadap latihan Range of Motion kelompok perlakuan
Pasien Pasca perubahan (ROM) aktif dan variabel didapatkan nilai P = 0,003 < α
Stroke Di Poli emosional pasca dependen adalah = 0,05 sehingga H0 ditolak.
Saraf Rumah stroke perubahan emosional. Pada kelompok kontrol
Sakit Islam Data dianalisis dengan uji didapatkan nilai P = 0,530 > α
Surabaya T-Test dengan α = 0,05. = 0,05 sehingga H0 diterima,
artinya latihan Range of
Motion aktif efektif terhadap
perubahan emosional pada
kelompok
Kontrol. Latihan Range of
Motion (ROM) aktif efektif
terhadap perubahan emosional
penderita pasca stroke dalam
menghadapi disabilitasnya.
4. (kun ika nur Pengaruh Indonesia Bertujuan untuk Populasi dalam Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
rahayu, 2015) Pemberian mengidentifikasi penelitian ini menggunakan desain ada pengaruh pemberian latihan
Latihan Range pengaruh latihan sebanyak 17 penelitian Pre range of motion terhadap
Of Motion Range of Motion responden Experimental dengan kemampuan motorik pada
(Rom) terhadap dansampel 16 pendekatan Cross pasien post stroke di RSUD
Terhadap kekuatan otot responden yang Sectional. Evaluasi Gambiran Kediri 2014.
Kemampuan pasien post diberikan penelitian ini dilakukan Penelitian ini
Motorik Pada stroke di RSUD latihan range of pada hari pertama dan merekomendasikan perlunya
Pasien Post Gambiran Kediri motion 2x ketujuh. Teknik penelitian lebih lanjut dan
Stroke Di Rsud sehari selama 7 pengambilan sampel, penggunaan latihan ini sebagai
Gambiran hari. purposive sampling. salah satu intervensi mandiri
Analisa data dalam perawat dalam asuhan
penelitian ini keperawatan pasien stroke.
menggunakan analisa
univariat dan analisa
bivariat (Paired Sample T-
test).
5. (Nababan & Pengaruh Rom Indoesia Peneliti ini Populasi dalam Jenis penelitian ini adalah Hasil uji wilcoxon pada saat uji
Eflin, 2019) Pada Pasien bertujuan untuk penelitian ini penelitian survei analitik. pre test dan post test maka
Stroke Iskemik mengetahui adalah seluruh Survei analitik merupakan didapat nilai Z = -1.890ª
Terhadap mengenai pasien yang penelitian yang mencoba dengan p-value sebesar 0,059<
Peningkatan Pengaruh ROM mengidap menggali bagaimana dan 0,05 yang berarti Ho ditolak
Kekuatan Otot Pada Pasien penyakit Stroke Mengapa fenomena dan Ha diterima. Dapat
Di Rsu. Royal Stroke Iskemik Iskemik di kesehatan itu terjadi. disimpulkan bahwa ada
Prima Medan Terhadap RSU. Royal Kemudian melakukan pengaruh ROM pada pasien
Tahun 2018 Peningkatan Prima Medan. analisis dinamika korelasi stroke iskemik terhadap
Kekuatan Otot di Berdasarkan antara fenomena atau peningkatan kekuatan otot di
RSU. Royal data yang antara faktor risiko dengan RSU. Royal Prima Medan
Prima Medan diperoleh faktor efek. Desain 2018.
Tahun 2018. jumlah pasien penelitian ini adalah
Stroke Iskemik survei case cotrol yaitu
di RSU. Royal penelitian survei analitik
Prima Medan yang menyangkut
pada bulan Juni bagaimana faktor risiko
sebanyak 5 dipelajari dengan
orang. Sampel menggunakan pendekatan
dalam penelitian restrospektive untuk
ini adalah mengetahui Pengaruh
penderita stroke ROM Pada Pasien Stroke
iskemik di RSU. Iskemik Terhadap
Royal Prima Peningkatan Kekuatan
Medan Otot Di RSU. Royal Prima
ditentukan Medan Tahun 2018.
6. (Anita et al., Pengaruh Ndonesiaa Penelitian ini Jumlah sampel Penelitian ini Rentang gerak sendi pasien
2015) Latihan Range bertujuan untuk sebanyak 40 menggunakan jenis pasca stroke sebelum dilakukan
Of Motion membukti pasien pasca penelitian Pre Experimen latihan range of motion
Terhadap apakah ada stroek Design dengan menunjukkan bahwa luas
Rentang Gerak pengaruh menggunakan rancangan derajat
Sendi tindakan latihan One Group Pre Test-Post Rentang gerak sendi
Ekstremitas Range Of test Design. Semua sampel ekstremitas atas seperti sendi
Atas Pada Motion (ROM) yang menjadi responden peluru, sendi engsel, dan sendi
Pasien Pasca terhadap rentang dilakukan penilaian kondiloid mengalami
Stroke Di gerak sendi rentang gerak sendi keterbatasan. Namun sesudah
Makassar ekstremitas atas. sebelum latihan range of dilakukan latihan range of
motion dan setelah motion menunjukkan bahwa
dilakukan range of motion luas derajat
dilakukan kembali Rentang gerak sendi
penilaian rentang gerak mengalami peningkatan bahwa
sendi, untuk melihat ada pengaruh latihan range of
perubahan rentang gerak motion terhadap rentang gerak
sendi pada 40 pasien pasca sendi ekstremitas atas pada
stroek dari bulan pasien pasca stroke.
February sampai dengan
April 2018 di Kota
makassar.
7. (Bistara, Pengaruh Range Indonesia Penelitian ini Jumlah Penelitian ini Responden sebagian besar
2019) of Motion bertujuan untuk Sampel menggunakan berada direntang usia 30-50
terhadap mengetahui sebanyak 32 praeksperimental One- tahun, jenis kelamin laki-laki,
Kekuatan Otot adanya pengaruh responden Group Pre-Post Test memiliki riwayat penyakit
pada Pasien Range Of (rumus slovin). Design dengan analisa keluarga, dan lama menderita
Stroke Motion (ROM) Pengambilan data menggunakan stroke 1-5 tahun. Uji Wilcoxon
terhadap sampel dengan statistik wilcoxon sign menunjukan tingkat signifikasi
kekuatan otot teknik Simple rank test. Populasi dalam p value = 0,00 dengan α= 0,05
pada pasien Random penelitian ini adalah (p<α) pada tangan kanan
stroke di wilayah Sampling. pasien stroke yang sedangkan pada tangan kiri
Puskesmas berdomisili di wilayah menunjukkan tingkat signifikan
Bulak Banteng Puskesmas Bulak Banteng p value = 0.00 dengan α= 0,02
Surabaya. Surabaya (p<α).
Instrumen yang
digunakan dalam
pengumpulan data adalah
lembar observasi untuk
kekuatan otot.
8. (Setyawan et Pengaruh Indonesia Tujuan Teknik Desain penelitian pre- Uji statistik Paired t-test. Hasil
al., 2017) Pemberian penelitian ini pengambilan experimental dengan penelitian menunjukkan bahwa
Terapi Rom adalah untuk sampel adalah rencana One-Group pre saat pre test hampir seluruhnya
(Range Of mengetahui systemic non test - post test Design. responden memiliki kekuatan
Motion) pemberian terapi random Populasi penelitian orang otot rendah yaitu 9 responden
Terhadap ROM (Rangge sampling, yang menderita penyakit (90%) dan post test sebagian
Penyembuhan Of Motion) jumlah sampel stroke di Ruang Aster besar responden mempunyai
Penyakit Stroke dalam sebanyak 10 RSUD Dr. Hardjono kekuatan otot rendah sebanyak
penyembuhan reponden Ponorogo Sedangkan 6 responden (60%).
penyakit stroke veriabel sampel penelitian Pasien Berdasarkan uji statistik Paired
di Ruang Aster independent yang menderita penyakit sampel t-test didapatkan hasil
RSUD Dr. adalah pengaruh stroke yang dirawat di (p) 0,081< 0.05 maka H0
Hardjono pemberian Ruang Aster RSUD Dr. ditolak berarti ada pengaruh
Ponorogo. terapi ROM Hardjono Ponorogo pemberian terapi ROM
sedangkan terhadap penyembuhan
veriabel penyakit stoke di ruang Aster
dependent nya RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
adalah penyakit Berdasarkan hasil penelitian
stroke. yang telah dilakukan
Pemberian Terapi ROM dapat
membantu penyembuhan
terhadap penyakit stroke.

9. (Suminar, Pengaruh Range Indonesia Tujuan Populasi dalam Jenis penelitian analitik Hasil penelitian menunjukkan
2018) Of Motion penelitian ini penelitian ini pra experimental dengan bahwa dari 21 responden
(Rom) Aktif adalah sebanyak 120 menggunakan metode one kekuatan otot dengan kategori
Terhadap menganalisis responden dan Group Pra-test Post-test kurang sebanyak 13 (61,9%)
Kekuatan Otot pengaruh jumlah sampel Desaign. Pengumpulan responden, setelah dilakukan
Pada Penderita pemberian 21 responden data menggunakan cek ROM aktif sebagian besar
Stroke Non Range Of yang diambil list, pengolahan data responden kekuatan otot
Hemoragik Motion (ROM) menggunakan editing, coding, scoring, dengan kategori baik sebanyak
aktif terhadap simple random tabulating, dan uji statistik 11 (52,4%) responden. Nilai
kekuatan otot sampling. wilcoxon. p=0,000 yang lebih kecil dari
pada pasien α=0,05, sehingga H1 diterima.
stroke non Kesimpulan penelitian ini
hemoragik di adalah ada pengaruh pemberian
Ruang Range Of Motion (ROM) aktif
Flamboyan terhadap kekuatan otot pada
RSUD Jombang. pasien stroke non hemoragik
10. (Wahdaniyah Efektifitas Indonesia Tujuan Terdapat 6 Sumber jurnal pada Berdasarkan hasil Systematic
et al., 2019) Latihan ROM penelitian, untuk jurnal yang penelitian ini adalah Review yang telah dilakukan
Terhadap mengetahui membahas menggunakan database tentang latihan range of motion
Peningkatan intervensi latihan tentang latihan google schoolar, pubmed, (ROM) terhadap peningkatan
Kekuatan Otot ROM terhadap ROM terhadap Science direct dengan kekuatan otot pada pasien
Pada Pasien peningkatan peningkatan artikel tahun 2015-2019, stroke disimpulkan bahwa
Stroke: Study kekuatan otot kekuatan otot fulltext artikel yang sesuai latihan ROM efektif dalam
Systematic pada stroke. pada pasien dengan tujuan penelitian, meningkatkan kekuatan otot.
Review Latihan Range stroke terdapat ISSN, merupakan Dengan pemberikan latihan
Of Motion berdasarkan jurnal intervensi latihan yaitu 2x sehari setiap pagi dan
(ROM) yang kriteria inklusi ROM terhadap sore dengan waktu 15-35
digunakan dalam dan lembar peningkatan kekuatan otot menit dan dilakukan 4 kali
jurnal yang penilaian pada stroke. Setelah pengulangan setiap gerakan.
terpilih yaitu, menggumpulkan data dan Waktu pemberian latihan ini
dan Range of informasi, semua data sebaiknya lebih lama minimal 4
Motion (ROM) diseleksi sesuai dengan minggu karena telah terbukti
aktif dan pasif. kriteria inklusi dan ekslusi berpengaruh terhadap
Pemberikan kemudian diseleksi peningkatan kekuatan otot.
latihan ROM kerelevanan menggunakan Terapi tersebut
yaitu 2x sehari Duffy’s Research direkomendasikan untuk
setiap pagi dan Appraisal Checklist digunakan karena tekniknya
sore dengan Approach, dilanjutkan sederhana, tidak membutuhkan
waktu 15-35 dengan analisis kompratif alat dan bahan, tidak
menit dan untuk melihat memerlukan kemampuan
dilakukan 4 kali perbandingan antara khusus untuk menerapkannya
pengulangan pikiran utama karya tulis dan dapat dilakukan oleh
setiap gerakan ini dengan beberapa semua pasien stroke yang
Relevan, dan untuk mengalami kelemahan otot.
selanjutnya memberikan
rekomendasi teknik non
farmakologi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan kekuatan
otot pada pasien stroke
yang mengalami
hemiparesis.

Anda mungkin juga menyukai