Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KEBUTUHAN


KERBERSIHAN DIRI
(Menurut Teori Virginia Henderson)
Diajukan untuk memenuhi tugas Early Exposure I
(Keperawatan Dasar II)
Dosen Pembimbing : Waqid Sanjaya, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh : Suci Rhamadhania


NIM : C1AA19105

PROGRAM STUDI SARJANA


KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN SUKABUMI 2021
1. Konsep Dasar Kebersihan Diri

1.1 Definisi

Kebersihan diri merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan

perawat terhadap klien yang mengalami gangguan gerak dan kondisi fisik lemah.

Handerson dalam Potter dan Perry2 mengemukakan bahwa perawat berkewajiban

menolong individu yang sakit maupun yang sehat dan menyokong perilaku sehat

klien dalam mencapai upaya pemulihan. Klien dengan immobilisasi umumnya

mengalami keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri. Immobilisasi

merupakan salah satu penyekat dari keterbatasan pemenuhan kebersihan diri yang

terjadi pada orang sakit, tidak berdaya dan hospitalisasi, sehingga dibutuhkan

modifikasi dalam perawatan dirinya.

Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang

artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu

tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan

fisik dan psikis (Wartonah, 2004)

Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk

mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Alimul, 2006).

Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit

merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan

implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk

melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kesembuhan pasien (Potter &

Perry, 2005).

Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan

kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang

dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata,

hidung, dan telinga,kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan

kerapihan pakaiannya.

1.2 Manifestasi Klinis


Menurut Depkes (2010), manifestasi klien dengan gangguan perawatan diri

adalah sebagai berikut :

1) Fisik

 Kulit kepala kotor, rambut kusam dan acak-acakan.

 Hidung dan telinga kotor.

 Gigi kotor disertai mulut bau.

 Kulit kusam dan tidak terawat

 Kuku panjang dan tidak terawat

 Badan kotor, bau dan pakaian kotor.

 Penampilan tidak rapi

2) Psikologi

 Malas, tidak ada inisiatif.

 Menarik diri, isolasi diri.

 Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina

3) Sosial

 Interaksi kurang.

 Kegiatan kurang.

 Tidak mampu berprilaku sesuai norma.

 Cara makan tidak teratur.


 BAB/BAK disembarangan tempat.

1.3 Etiologi

1. Faktor predisposisi

1) Perkembangan

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga

perkembangan insiatif terganggu

2) Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan

perawatan diri secara mandiri

3) Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri

lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihankemampuan dalam

perawatan diri.

2. Faktor Presipitasi

1. Body image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi

kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga

individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

2. Praktik sosial

Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka

kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

3. Status sosial-ekonomi.

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan yang semuanya

mmemerlukan uang untuk menyediakannya.


4. Pengetahuan

Pengetahuan mengenai personal hygiene sangat penting karena

pengetahuan yang baik dapat meningktakan kesehatan.

1.4 Fisioligi Sistem

Sistem yang berperan dalam kebersihan dan perawatan diri adalah sebagai

berikut :

1) Perawatan kulit

Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari

berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature, dan sensasi,

sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya.

Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau

badan, pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa nyaman dan

sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode perawatan kulit.

2) Mandi

Memandikan pasien merupakan perawatan diri total. Mandi dapat

dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat tidur yang

lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan memerlukan

personal higiene total.

3) Hygiene mulut

Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut secara


mandiri, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkatakibat penyakit atau
medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan
bergantung terhadap keadaan.Tujuan perawatan mulut pasien adalah pasien akan
memiliki mukosa mulut yang terhidrasi dengan baik serta untuk mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut

4) Perawatan Rambut

Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara

penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan

mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari. Tujuan

perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit kepala

yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri,dan

pasien dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatanrambut.

5) Kuku

Menjaga kebersihan kuku penting dalam mempertahankan

personal hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui

kuku. Oleh sebab itu, kukuseharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.

Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah.

Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan

permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih.

6) Genitalia

Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang

paling butuh perawatan genetalia yang teliti adalah pasien yang beresiko

terbesar memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia adalah untuk

mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia,

meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal hygiene .

1.5 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada system

1) Hambatan pemeliharaan rumah


2) Defisit perawatan diri : mandi
3) Defisit perawatan diri : berpakaian
4) Defisit perawatan diri : makan

5) Defisit perawatan diri : eliminasi


6) Kesiapan perawatan diri

1.6 Pathway
DAFTAR PUSTAKA

Potter and Perry. Fundamental of Nursing Concepts, Process, and Practice, 4th edition,

The C.V. Moshby Company, St Louis. 1997

Bulechek G.M., Buthcer H.K., Dochterman J.M., Wagner C.M. (2013) Nursing
Interventions Classification (NIC) Edisi Keenam. Yogyakarta: Mocomedia

Hidayat, A.A & Musrifatul U. (2015). Pengantar Kebutuhan dasar Manusia . Jakarta:
SalembaMedika.

Herdman T.H., Kamitsuru S. (2018) NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi


& Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta: EGC

Moorhead S., Johnson M., Maas M.L., Swanson E. (2013) Nursing


Outcome Classification (NOC) Edisi Kelima.Yogyakarta:
Mocomedia

Anda mungkin juga menyukai