Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional XVIII MAPEKI

Peningkatan Sifat Fisika dan Mekanika Papan


Komposit Serat Kotoran Gajah dengan
Penambahan Asam Sitrat
Greitta Kusuma Dewia, Ragil Widyorini,b,*, M. Nanang Tejolaksonoc dan Agus
Sudibyo Jatid
a
Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
b
Staf Pengajar Bagian Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
c
Manajer Konservasi Hewan Taman Safari Indonesia II Prigen, Pasuruan
d
Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada
____________________________________________________________________________________________________
Abstract
Conservation of elephant in conservation institute, such as Taman Safari Indonesia (TSI)
produces abundant elephant dung waste that not fully utilized yet. Elephant dung waste
contains about 50-60% lignocelullosic fibers that are potential to be used as composite
board’s raw material. The utilization of citric acid as natural adhesive is expected to increase
physical and mechanical properties of composite board. Therefore, this research was to
investigate the effect of citric acid content on physical and mechanical properties of elephant
dung fiber composite board. Citric acid content in this research were 0%, 10%, and 20%
based on dry weight particles. Composite board of elephant dung fiber was made in 25 x 25 x
1 cm with the density of 0.8 g/cm3. Test condition was 180oC for 10 minutes. Physical and
mechanical properties test were performed according to Japanese Industrial Standard (JIS) A
5908. The results showed that citric acid addition could increase the physical mechanical
properties of composite board significantly and some properties of the composite board were
found met the requirement of JIS A 5908 type 8 and 13.
Keywords: Citric acid, Composite board, Elephant dung fiber, Mechanical properties,
Physical properties
___________________________________________________________________________________________________
* Korespondensi penulis. Tel.: +081-227-094937.
E-mail: rwidyorini@gmail.com

1. Pendahuluan
Saat ini mulai dikembangkan penggunaan berbagai jenis serat alam sebagai bahan baku
papan komposit selain kayu. Salah satu serat alam yang potensial adalah serat dari kotoran
gajah. Kotoran gajah mengandung 50-60% serat (Farah et al., 2014) sehingga jika Taman
Safari Indonesia II menghasilkan ± 6-15 ton kotoran gajah setiap hari maka diperoleh serat
sebanyak ± 3-9 ton setiap hari. Secara kimia, serat kotoran gajah memiliki alfa selulosa
sebesar 71,67% dan lignin tidak terlarut asam sebesar 30,5% (Farah et al., 2014). Serat
kotoran gajah telah diteliti dapat digunakan sebagai kertas (Farah et al., 2014). Hal tersebut

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 83


menunjukkan bahwa serat kotoran gajah dapat digunakan sebagai bahan baku papan
komposit.
Produksi papan komposit komersial biasanya masih menggunakan perekat sintetis
berbasis formaldehida. Pada umumnya, perekat tersebut menghasilkan emisi formaldehida
yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, muncul penggunaan perekat alami yang
salah satunya adalah asam sitrat. Asam sitrat telah diteliti dapat digunakan sebagai perekat
kayu moulding kulit Acacia mangium (Umemura et al., 2011a) dan papan partikel bambu
petung (Widyorini et al.,2014, 2016). Asam sitrat mampu memperbaiki sifat fisika dan
mekanika pada kayu, serat tanaman dan kertas melalui ikatan ester yang dihasilkan dari
gugus karboksil asam sitrat yang berikatan dengan gugus hidroksil kayu (Umemura et
al.,2011a). Jumlah asam sitrat sebagai salah satu faktor di dalam bahan perekat yang
mempengaruhi kualitas papan komposit telah diteliti dapat meningkatkan sifat fisika dan
mekanika papan partikel bambu petung (Widyorini et al., 2014). Efek peningkatan jumlah
asam sitrat terhadap sifat fisika dan mekanika papan komposit serat kotoran gajah masih
belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh
peningkatan jumlah asam sitrat terhadap sifat fisika dan mekanika papan komposit serat
kotoran gajah.

2. Bahan dan Metode


2.1. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kotoran gajah, asam sitrat dan
aquades. Serat kotoran gajah yang digunakan berukuran lolos 10 mesh dan dalam kondisi
kering udara (Gambar 1). Sebagai perekat, larutan asam sitrat diperoleh dengan
mencampurkan asam sitrat anhidrat (10% dan 20% dari berat serat) dan aquades dengan
konsentrasi asam sitrat di dalam larutan adalah 60% dari total berat. Kebutuhan bahan
penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 1. Serat kotoran gajah berukuran lolos 10 mesh


2.2. Metode penelitian
Serat kotoran gajah dicampur dengan larutan asam sitrat kemudian dikering-ovenkan
selama ± 18 jam, 80oC hingga diperoleh kadar air 3-5%. Campuran serat kotoran gajah dan
asam sitrat tersebut kemudian ditabur dalam cetakan berukuran 25 x 25 cm untuk membentuk
mat/kasuran. Pada pembuatan papan komposit dengan jumlah asam sitrat 0%, serat kotoran
gajah langsung ditabur dalam cetakan untuk membentuk mat (tanpa dilakukan pengovenan).
Selanjutnya mat dikempa pada mesin hot press dengan suhu kempa 1800C, tekanan spesifik

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 84


3,5 MPa selama 10 menit. Dimensi papan komposit yang dituju adalah 25 x 25 x 1 cm 3
dengan target kerapatan 0,8 g/cm3. Papan komposit di-conditioning selama ± 1 minggu pada
kondisi ruangan sebelum dipotong menjadi sampel-sampel uji. Pengujian sifat fisika dan
mekanika papan komposit serat kotoran gajah dilakukan berdasarkan standar JIS A 5908 dan
FAO. Pengujian sifat fisika meliputi penyerapan air dan pengembangan tebal setelah
direndam dalam air selama 24 jam, sedangkan pengujian sifat mekanika meliputi modulus
patah, modulus elastisitas dan keteguhan rekat internal.
Tabel 1. Kebutuhan bahan
Jumlah Asam Sitrat Kebutuhan bahan Asam Sitrat (g) Air destilasi (g)
(%) (g)
0 0 0
10 500 50 33,33
20 100 66,67

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Sifat fisika papan komposit serat kotoran gajah
Kerapatan dan kadar air papan komposit serat kotoran gajah dapat dilihat pada Tabel 2.
Peningkatan jumlah asam sitrat akan meningkatkan kerapatan papan komposit, sedangkan
pada kadar air, peningkatan jumlah asam sitrat tidak berpengaruh. Peningkatan jumlah asam
sitrat akan meningkatkan berat papan komposit sehingga dengan volume yang sama maka
kerapatan papan akan meningkat. Asam sitrat dapat menambah berat papan komposit karena
asam sitrat memiliki kerapatan relatif yaitu 1,66 g/cm3 (Rowe et al., 2009). Kadar air papan
komposit serat kotoran gajah pada peningkatan jumlah asam sitrat 0-20% telah memenuhi
standar kadar air JIS A 5908 yang berkisar antara 5-13%.
Tabel 2. Nilai kerapatan dan kadar air papan komposit serat kotoran gajah
Jumlah Asam Sitrat
Kerapatan Papan (g/cm³) Kadar Air Papan (%)
(%)
0 0,68 10,47
10 0,73 9,87
20 0,86 10,85

Efek jumlah asam sitrat terhadap stabilitas dimensi papan komposit serat kotoran gajah
dapat dilihat pada Gambar 2. Peningkatan jumlah asam sitrat mampu menurunkan nilai
penyerapan air dan pengembangan tebal papan komposit serat kotoran gajah. Hal tersebut
diduga karena adanya peningkatan jumlah asam sitrat akan meningkatkan jumlah ikatan ester
yang terbentuk antara gugus karboksil asam sitrat dan gugus hidroksil lignoselulosa
(Umemura et al., 2011b). Peningkatan jumlah ikatan ester tersebut menurunkan jumlah gugus
hidroksil bebas pada lignoselulosa yang dapat berikatan dengan gugus H air. Oleh karena itu,
papan komposit menjadi lebih bersifat hidrofobik sehingga penyerapan air dan
pengembangan tebal papan komposit menjadi menurun.
Penambahan asam sitrat 10% mampu menurunkan penyerapan air sebesar ± 64% dan
menurunkan pengembangan tebal sebesar ± 76% dari penyerapan air dan pengembangan
tebal pada perlakuan jumlah asam sitrat 0%. Penyerapan air papan komposit serat kotoran
gajah pada perlakuan jumlah asam sitrat 20% telah memenuhi syarat FAO sebesar 25-70%,

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 85


sedangkan pengembangan tebal papan komposit serat kotoran gajah pada perlakuan jumlah
asam sitrat 0-20% tidak mampu memenuhi standar JIS A 5908 yang maksimal sebesar 12%.

Gambar 2. Stabilitas dimensi papan komposit serat kotoran gajah

3.2 Sifat mekanika papan komposit serat kotoran gajah


Efek jumlah asam sitrat terhadap nilai modulus patah dan modulus elastisitas papan
komposit serat kotoran gajah dapat dilihat pada Gambar 3. Peningkatan jumlah asam sitrat
mampu meningkatkan modulus patah dan elastisitas papan komposit serat kotoran gajah.
Penambahan 10 % asam sitrat mampu meningkatkan modulus patah dan modulus elastisitas
kurang lebih 2 kali lipat dari modulus elastisitas pada perlakuan tanpa penambahan asam
sitrat (jumlah asam sitrat 0%). Modulus patah papan komposit pada perlakuan jumlah asam
sitrat 20% dapat memenuhi standar JIS A 5908 tipe 8, sedangkan modulus elastisitas papan
komposit pada perlakuan jumlah asam sitrat 0-20% tidak dapat memenuhi standar JIS A
5908.
Efek peningkatan jumlah asam sitrat terhadap nilai keteguhan rekat internal papan
komposit dapat dilihat pada Gambar 4. Peningkatan jumlah asam sitrat dari 0-20% akan
meningkatkan nilai keteguhan rekat internal papan komposit serat kotoran gajah.
Penambahan 10% asam sitrat mampu menghasilkan keteguhan rekat internal sebesar 10 kali
lipat lebih tinggi dari keteguhan rekat internal pada jumlah asam sitrat 0%. Keteguhan rekat
internal pada jumlah asam sitrat 10% tersebut mampu memenuhi standar JIS A 5908 tipe 8,
sedangkan penambahan 20% asam sitrat mampu menghasilkan keteguhan rekat internal yang
memenuhi standar JIS A 5908 tipe 13.
Peningkatan sifat mekanika papan komposit serat kotoran gajah seiring penambahan
jumlah asam sitrat diduga karena terjadi peningkatan jumlah ikatan ester seiring peningkatan
jumlah asam sitrat. Ikatan ester ini memperbaiki ikatan silang antar kayu sehingga terjadi
perbaikan sifat fisika dan mekanika papan komposit serat kotoran gajah. Ikatan ester
termasuk ikatan yang kuat karena memiliki average bond energies (ABE) sebesar 745 kJ/mol
(Zumdahl, 2005).

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 86


Gambar 3. Nilai modulus patah dan modulus elastisitas papan komposit serat kotoran gajah

Gambar 4. Nilai keteguhan rekat internal papan komposit serat kotoran gajah.

4. Kesimpulan
Penambahan asam sitrat mampu meningkatkan sifat fisika dan mekanika papan
komposit serat kotoran gajah. Peningkatan jumlah asam sitrat mampu menurunkan nilai
penyerapan air dan pengembangan tebal serta meningkatkan nilai modulus patah, modulus
elastisitas dan keteguhan internal papan. Papan komposit serat kotoran gajah terbaik
diperoleh dari perlakuan jumlah asam sitrat 20% dengan penyerapan air 65,16%,
pengembangan tebal 23,04%, modulus patah 8,95 MPa, modulus elastisitas 1,66 GPa dan
keteguhan rekat internal 0,20 N/mm2. Sebagian sifat fisika dan mekanika papan komposit
serat kotoran gajah telah memenuhi standar JIS A 5908 baik tipe 8 dan tipe 13.

Ucapan Terima Kasih


Penulis berterimakasih atas dukungan Taman Safari Indonesia (TSI) II Pasuruan.
Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi UGM Tahun
2015 [No. 43/LPPM/2015].

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 87


Referensi
Farah, N., Moazzam, A., Yaqoob, N. & I. Rehman. (2014). Processing of Elephant Dung and
Its Utilization as a Raw Material for Making Exotic Paper. Research Journal of
Chemical Sciences 4(8), 94-103.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J. & E. Q. Marian. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients
(6 th ed.). Parmaceutical Press. USA.
Umemura, K.., Ueda, T., Munawar, S.S. & S. Kawai. (2011a). Application of Citric Acid as
Natural Adhesive for Wood. Journal of Applied Polymer Science 123:1991-1996.
Umemura, K., Ueda, T. & S. Kawai. (2011b). Characterization of wood –based molding
bonded with citric acid. J Wood Sci. DOI 10.1007/s10086-011-1214-x.
Widyorini, R., Yudha A.P., Isnan, R., Awaluddin, A., Prayitno, T.A., Ngadianto, A., & K.
Umemura. (2014). Improving the Physico-Mechanical Properties of Eco-friendly
Composite Made From Bamboo. Advanced Materials Research 896, 562-565.
Widyorini, R., Umemura, K., Isnan, R., Putra, D. R., Awaludin, A. & T. A. Prayitno. (2016).
Manufacture and Properties of Citric Acid-Bonded Particleboard Made from Bamboo
Materials. European Journal of Wood and Wood Products. DOI 10.1007/s00107-015-
0967-0.
Zumdahl, S. S. (2005). Chemical Principles (5th ed.). Houghton Mifflin Company. Boston.

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 88

Anda mungkin juga menyukai