LK 1 - Modul B.Indonesia Manek
LK 1 - Modul B.Indonesia Manek
Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang
dibuat berdasarkan imajinasi pengarang.
A. Jenis teks fiksi ada 7, antara lain:
1. Cerita rakyat cerita rakyat adalah merupakan cerita
yang berkembang di tengah-tengah kehidupan
masyarakat dan disampaikan secara turun-temurun
a. Mite adalah cerita tentang suatu kepercayaan,
misalnya tentang para dewa.
b. Sage adalah cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan.
c. Legenda adalah cerita asal-usul suatu tempat,
binatang, dan benda-benda lainnya.
d. Fabel adalah cerita yang bertokohkan binatang.
2. Cerita fantasi merupakan cerita yang sepenuhnya
dikembangkan berdasarkan khayalan, imajinasi, atau
fantasi.
3. Cerita pendek adalah cerita rekaan yang menurut
wujud fiksinya berbentuk pendek.
4. Cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang
menyajikan suatu inspirasi keteladanan kepada
banyak orang.
5. Puisi rakyat merupakan jenis puisi yang berkembang
pada kehidupan masyarakat sehari-hari; sebagai suatu
tradisi masyarakat setempat.
Terdiri dari:
a. pantun jenis puisi rakyat yang terdiri dari
sampiran dan isi.
b. syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya.
6. Puisi baru disebut juga puisi bebas
7. Drama berarti perbuatan, tindakan. Drama adalah
cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang
diekspresikan dengan menggunakan percakapan dan
lakuan pada pentas di hadapan penonton.
B. Unsur teks fiksi, terdiri dari:
1. Tema adalah ide atau gagasan yang ingin di
sampaikan pengarang dalam ceritanya.
2. Perwatakan adalah karakteristik dari tokoh dalam
cerita
3. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual
Berdasarkan tahapannya:
a. Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
merupakan tahapan awal cerita yang digunakan
untuk mengenalkan tokoh, latar, situasi, waktu,
dan lain sebagainya.
b. Tahap pemunculan konflik (Rising action)
merupakan tahap dimunculkannya masalah.
Tahap ini ditSaudarai dengan adanya ketegangan
atau pertentangan antar tokoh.
c. Tahap konflik memuncak (Turning point atau
Klimaks) merupakan tahap di mana permasalahan
atau ketegangan berada pada titik paling puncak.
d. Tahap konflik menurun (Antiklimaks) merupakan
tahap di mana masalah mulai dapat diatasi dan
ketegangan berangsur-angsur menghilang.
e. Tahap penyelesaian (Resolution) merupakan
tahap di mana konflik sudah terselesaikan.
Berdasarkan urutan waktu dan kronologisnya:
a. Alur maju adalah sebuah alur yang klimaksnya
berada di akhir cerita.
b. Alur mundur sebuah alur yang menceritakan masa
lampau yang menjadi klimaks di awal cerita.
c. Alur campuran adalah alur yang diawali dengan
klimaks, kemudian menceritakan masa lampau,
dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian.
4. Latar merupakan salah satu unsur yang turut
membangun isi dari sebuah cerita.
a. Latar tempat yakni lokasi terjadinya peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi
b. Latar waktu yakni kapan terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan dalam cerita
c. Latar sosial yakni hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat
suatu tempat yang diceritakan dalam cerita
5. Amanat adalah nilai-nilai yang dititipkan penulis
cerita kepada pembacanya
C. Bahasa tulisan teks fiksi bersifat:
1. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang
sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata
tersebut
2. Konotatif adalah bukan makna sebenarnya atau
makna kias atau makna tambahan
3. Asosiatif
4. Ekspresif membayangkan suasana pribadi pengarang
5. Sugestif bersifat mempengaruhi pembaca
6. Plastis bersifat indah untuk menggugah perasaan
pembaca
D. Struktur teks fiksi, terdiri dari:
1. Orientasi berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar.
2. Komplikasi berisi cerita tentang masalah yang
dialami tokoh utama. Pada bagian ini peristiwa-
peristiwa di luar nalar ini biasanya terjadi.
3. Resolusi merupakan bagian penyelesaian dari
masalah yang dialami tokoh.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
modul ini a. Teks cerita terdiri dari teks cerita ulang, naratif,
anekdot, dan eksemplum. Untuk penjelasan
mengenai teks cerita ulang, anekdot, dan
eksemplum perbedaannya sudah jelas, tetapi untuk
teks naratif, perbedaannya dengan teks cerita ulang,
anekdot, dan eksemplum kurang begitu jelas
sehingga masih susah untuk dipahami meskipun
sudah ada contohnya.
b. Terlalu luasnya cakupan jenis – jenis
kalimat,dimodul ini ada kalimat berdasarkan jumlah
klausal, struktur klausal, amanat wacana,
pembentukan kalimat dari klausa inti dan
perubahannya, jenis klausa, fungsi kalimat sebagai
pembentuk paragrap, tetapi ada kalimat jenis aditif,
responsif, dan interjektif yang tidak ada keterangan
kalimat tersebut termasuk kalimat berdasarkan apa.
Contoh yang diberikan juga kurang spesifik,
sehingga kurang memudahkan kami ketika akan
mengidentifikasi suatu kalimat. Beberapa istilah
juga, ternyata kalimat yang kami gunakan dalam
kegiatan membuat kalimat sudah dilaksanakan, tapi
ternyata memiliki istilah lain yang berbeda.
c. Berdasarkan jenisnya, paragraf dibagi menjadi lima
yaitu, deduktif, induktif, kombinasi, deskriptif, dan
naratif. Untuk deduktif dan induktif sudah
dijelaskan pengertian dan diberi contohnya,
sedangkan kombinasi, deskriptif, dan naratif belum
dijelaskan. Hal ini membuat kami bertanya-tanya
seperti apa paragraf tersebut.
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Fiksi
a. Unsur tema salah satunya ada alur. Berdasarkan
waktu dan kronologinya alud dibagi menjadi 3,
yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
Dari ketiga alur tersebut yang diberikan contoh
hanya alur maju saja, sedangkan alur mundur dan
alur campuran tidak.
b. Bagian menganalisis rancangan pembelajaran teks
fiksi di sekolah dasar. Kesulitannya adalah
menentukan metode yang tepat sesuai dengan
perkembangan peserta didik. Karena minat baca
anak – anak yang rendah akhir – akhir ini sehingga
membuat mereka tentu saja kesulitan menganalisis
sebuah bacaan. Model pembelajaran yang manakah
yang sesuai dan tepat bagi anak – anak sekolah
dasar. Mengidentifikasi jenis – jenis cerita juga
agak menyulitkan, karena terkadang masih terbolak
– balik
3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi
Bagian menganalisis jenis–jenis dari bentuk teks
nonfiksi, masih belum begitu memahami berdasarkan
ciri–ciri manakah yang masuk kedalam naskah sejarah
manakah yang termasuk kedalam essai. Fungsi dan
hakikat dari masing–masing penulisan, itu juga masih
agak kesulitan.
4. Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
Bagian menganalisis perencanaan pembelajaran dan
penerapan strategi pembelajaran sastra di SD
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Teks eksposisi berisi paparan gagasan atau usulan
miskonsepsi sesuatu yang bersifat pribadi. Itu sebabnya, teks ini
sering juga disebut sebagai teks argumentasi satu sisi.
Dari penjelasan ini menurut saya tidak ada bedanya
dengan teks argumentasi yang sama-sama paparan
gagasan yang bersifat pribadi.
2. Pada KB 1 ragam teks hanya dijelaskan 4 jenis ragam
teks. Tetapi pada KB 2 dan KB 3 terdapat jenis/ragam
teks fiksi dan non fiksi yang masing-masing terbagi
menjadi beberapa jenis teks lagi. Hal ini dapat
menimbulkan miskonsepsi bagi saya. karena ternyata
ragam teks tidak hanya yang disebutkan pada KB 1 saja.