Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia.
Pneumonia menyebabkan kematian lebih dari 2 juta balita setiap tahunnya.
Pneumonia disebabkan oleh peradangan paru yang membuat napas menjadi
sakit dan asupan oksigen sedikit (WHO, 2014). Tingginya angka kematian
balita akibat pneumonia mengakibatkan target MDG’s (Millennium
Development Goals) ke-4 yang bertujuan menurunkan angka kematian anak
sebesar 2/3 dari tahun 1990 sampai 2014 tidak tercapai (WHO, 2015).
Pneumonia merupakan penyebab kematian balita ke-2 di Indonesia setelah
diare. Jumlah penderita pneumonia di Indonesia pada tahun 2013 berkisar
antara 23%-27% dan kematian akibat pneumonia sebesar 1,19% (Kemenkes
RI, 2014). Menurut Kemenkes RI (2014), Jawa Tengah pada tahun 2013,
terdapat kasus pneumonia sebanyak 55.932 penderita, kematian sebanyak 67
jiwa dengan CFR=0,27%.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 insiden Jawa Barat tahun 2013 adalah
1,9% (Nasional 1,8%), dan prevalensi pneumonia 4,8% (nasional 4,5%). Lima
kabupaten/kota yang mempunyai insiden dan prevlensi pneumonia tertinggi
untuk semua umur adalah Kota Tasikmalaya,Kb Smedang, Kb
Tasikmalaya,Kota Bandung, dan Kb Purwakarta
Sebanyak 10,525 kasus pneumonia balita di tangani sepanjang tahun 2018
di Kota Bandung. Dengan target peneumonia balita sebanyak 4,6% dari
populasi balita atau sebanyak 9,225 balita pneumonia, maka dapat di
cakupkan penanganan balita pneumonia sebesar 114,09% . cakupan penemuan
ini menurun tipis sebesar 0,5% di bandingkan tahun 2007.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Setatus Gizi Dengan Peningkatan
Khasus Pneumonia Balita di Kota Bandung
2. Tujuan Khusus
a. Meketahui gambaran Status Gizi di Kota Bandung tahun 2009
b. Meketahui gambaran khasus pneumonia Kota bandung tahun
2009
c. Meketahuinya hunbungan Hubungan setatus Gizi dengan
peningkatan khasus pneumonia balita di kota bandung
C. Manfaat
1. Bagi Peneliti

Menerapkan ilmu yang didapatkan dari institusi pendidikan serta

menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitianini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pembendaharaan bacaan dan dapat dijadikan bahan masukan untuk

pengembangan ilmu.

3. Bagi Institusi Pelayanan

sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan

dengan Hubungan setatus Gizi dengan peningkatan khasus pneumonia

balita di kota bandung

4. BagiResponden

Sebagai bahan informasi dan sumber kajian dalam pola mengasuh

anak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai