A. Pengertian Pidana
a. Sudarto : penderitaan yg sengaja dibebankan kepada orang yg
melakukan perbuatan yg memenuhi syarat-syarat tertentu.
b. Roeslan Saleh : reaksi atas delik, & ini berujud suatu nestapa yg
dgn sengaja ditimpakan negara pada pembuat delik itu.
Mr. L.J. van Apeldoorn, 1952 Hk. Pidana dibedakan & diberikan arti:
D. Perbedaan antara :
Hukumnya kejahatan
Penyelidikan :
Interpretasi
Konstruksi
Sistematik
2. Kriminologi :
Kejahatannya
Obj : Pelaku kejhtn
7-an : mencari tahu sebab-sebab org melakukan kejhtan
Pencarian menggunakan
1. metode2 penelitian
2. tertentu.
Dasar penjatuhan pidana
1. Dasar yang pokok dalam menjatuhkan pidana pada orang yang telah
melakukan delik adalah norma yang tidak tertulis yakni : tidak dipidana
jika tidak ada kesalahan.
A. Pengertian
Azas : Nullum delictum nulla poena sine
praevia lege. (A. von Feuerbach)
Arti : Tidak ada delik, tidak ada pidana
tanpa peraturan lebih dahulu.
Acuan azas legalitas (principle of legality): tidak ada perbuatan yang
dilarang dan diancam pidana, jika tidak ditentukan lebih dahulu dalam per
UU-an
B. Sejarah
Tijdschrift v. Strafrecht (45 hlm 337, Moeljatno, 2008) :
criminal extra ordinaria (kejahatan-kejahatan yang tidak disebut
dalam undang-undang).
Diantaranya : crimina stellionatus (perbuatan jahat, durjana)
muncul kesewenang-wenangan raja.
Ancien Regime : zaman perlawanan terhadap absolutisme
raja-raja memunculkan pemikiran bahwa : harus ditentukan dalam
wet lebih dahulu tentang perbuatan-perbuatan yang dipidana, agar
rakyat lebih dahulu tahu dan tidak boleh melakukan perbuatan
tersebut.
Van Hattum :
Moeljatno (2008:46):
Menurut HI, wilayah suatu negara, selain tanah juga perairan teritorial
(teritoriale wateren) yaitu laut yang mengelilingi tanah Indonesia sejauh 15
mil laut Inggris, diukur dari garis pantai yang paling jauh ke dalam pada
waktu air surut. Diteluk-teluk diukur dari garis lempeng antara kedua ujung
teluk.
Udara di atas tanah dan perairan teritorial itu termasuk wilayah negara.
Berhubung dengan inilah maka suatu negara dapat melarang kapal udara
asing melalui wilayahnya.
Diperluas:
Pasal 3 KUHPidana:
Alasannya:
Inti : setiap orang, baik WNI atau WNA yang melakukan kejahatan Pasal 4
sub 1,2,3, KUHP, meski di luar wilayah Indonesia, dapat dikenakan
peraturan hukum Pidana Indonesia.
Pasal 4
3. Azas Universalitas/Persamaan
Pernyataan bersama untuk bekerja dalam hal
mempertahankan kepentingan internasional, sehingga kepentingan-
kepentingan negara dapat dilindungi oleh negara-negara lainnya.
Terdapat pada Pasal 4 sub 4.