Anda di halaman 1dari 9

100 JuKe Vol. 1 No.

2, Juli - Desember 2017

PENGETAHUAN IBU SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN


KESEHATAN TENTANG PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI RUMAH DI
DESA PARON WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGASEM KECAMATAN
GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI
Differences Of Mother Knowledge Before And After Provided Health Education
About Handling Diarres At The Home At Home At Villages Para Region Work
Puskesmas Ngasem District Gampengrejo District Kediri

SUSILO RAHAYU
STIKes Ganesha Husada Kediri
ABSTRAK

Pendidikan kesehatan tentang penanganan diare pada Balita di rumah sangat


diperlukan sehingga ketidaktepatan dalam penanganan diare pada Balita di rumah
dapat dicegah. Setiap orang tua perlu diberi penjelasan tentang penyebab diare,
gejala diare, cara penularan diare, pencegahan, bahkan bagaimana cara
penanganannya di rumah sehingga angka kesakitan dan kematian akibat diare dapat
dihindari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
pendidikan kesehatan tentang penanganan diare pada Balita di rumah terhadap
pengetahuan ibu. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-pasca test dalam satu
kelompok (One Group Pra-Test Post-Test), sampelnya adalah ibu yang mempunyai
Balita anak pertama di Desa Paron. Teknik sampling menggunakan simple random
sampling, alat ukur berupa kuesioner, dan teknik analisa data menggunakan rumus
wilcoxon.
Hasil penelitian dari 45 responden didapatkan bahwa rata-rata pengetahuan
ibu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 6,8 dan setelah dilakukan
pendidikan kesehatan 9,7.Dan setelah melalui analisa data ternyata didapatkan Z
hitung > Z tabel, hal ini berarti ada perbedaan pengetahuan ibu tentang penanganan
diare pada Balita di rumah sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.

Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Diare

ABSTRACT

Health education on the handling of diarrhea in under-fives at home is very


necessary so that the inaccuracy in handling diarrhea in Toddler at home can be
prevented. Every parent needs to be briefed on the causes of diarrhea, diarrhea
symptoms, diarrhea transmission, prevention, and even how to handle it at home so
that the number of illness and death from diarrhea can be avoided.
The purpose of this study is to determine the effect of providing health
education on the handling of diarrhea in Toddlers at home to mother's knowledge. The
research design used was pre-post test in one group (One Group Pre-Test Post-Test),
the sample was mother who had the first child under five in Paron Village. Sampling
technique using simple random sampling, measuring instrument in the form of
questionnaire, and technique analyze data using wilcoxon formula.
The result of research from 45 respondents found that the average knowledge
of mother before the health education is 6,8 and after health education 9,7. And after
Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu) 101

through the data analysis it got Z count> Z table, this means there is difference of
mother knowledge about treatment of diarrhea in under fives at home before and after
health education.

Keywords: Health Education, Diarrhea

Correspondence: Susilo Rahayu, e-mail: susilorahayu09@yahoo.com


STIKes Ganesha Husada Kediri, Jl. Soekarno Hatta Gg. Budaya Cipta II No. 2 Tepus Kediri

PENDAHULUAN
Penyakit diare masih menjadi pertahun (Unik P Dkk, 2005). Kepala
penyebab kematian balita ( bayi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
dibawah lima tahun) terbesar didunia Jawa Timur dr. Suliani Suwadji kepada
(Ridwan Amirudin, 2007). Istilah atau ELSHINTA menyebutkan, data Dinkes
pemahaman tentang penyakit diare menunjukkan dalam bulan terakhir
dimasyarakat Jawa Timur beragam, jumlah balita yang terserang diare
antara lain "mencret - mencret" atau sedikitnya sebanyak 1.700 balita (Vryan
"mejen", atau pada balita biasa disebut Surya, 2006).
"ngenteng-entengi". Bila ditinjau Beberapa penelitian melaporkan
kegawatannya, pada umumnya sebanyak 40% berkurangnya masukan
menganggap bahwa diare merupakan makanan/minuman pada kejadian diare
penyakit biasa - biasa saja. Pada disebabkan karena kebiasaan yang
umumnya masyarakat kita menganggap salah dari orang tua yaitu menghentikan
remeh penyakit ini, sehingga sering kali semua jenis makanan/ minuman selama
berakibat fatal dalam hal penanganan anak diare dengan maksud
penderita, hal ini diakibatkan oleh mengistirahatkan usus sehingga diare
karena penerapan prinsip-prinsip akan berkurang bahkan berhenti (FKUI,
rehidrasi seawal mungkin belum 2000: 285). Anak yang menderita diare
dilaksanakan oleh masyarakat sehingga biasanya juga menderita anoreksia,
terjadi keterlambatan tindakan rehidrasi sehingga masukan nutrisinya menjadi
yang dapat memperparah kesakitan, kurang. Kekurangan kebutuhan nutrisi
bahkan dapat mengakibatkan kematian akan bertambah jika pasien juga
(Unik P dkk, 2005). menderita muntah-muntah atau diare
Menurut catatan Unicef, setiap lama, keadaan ini menyebabkan makin
detik satu balita meninggal karena diare. menurunnya daya tahan tubuh sehingga
Diare sering kali dianggap penyakit penyembuhan tidak lekas tercapai,
sepele, padahal ditingkat global dan bahkan dapat timbul komplikasi
nasional fakta menunjukkan sebaliknya. (Ngastiyah, 2005: 150).
Menurut Sukernas (2001) diare Upaya penurunan angka diare
merupakan salah satu penyebab dilakukan dengan memanfaatkan semua
kematian kedua terbesar pada balita. Di sumber daya khususnya unsur manusia
Indonesia, sekitar 162 ribu balita meliputi upaya penemuan dan
meninggal setiap tahun atau sekitar 460 pengobatan secara dini, peningkatan
balita setiap harinya karena diare (Satria kesehatan dengan melibatkan unsur
Perwira, 2008). Di Jawa Timur, data sektoral, penyuluhan kesehatan
penyakit diare berdasarkan laporan berperilaku sehat, memasyarakatkan
yang direkam oleh Depkes RI tahun penggunaan garam oralit, peningkatan
2000 ditemukan angka kesakitan diare jangkauan pelayanan lebih mantap
untuk semua umur di Jawa Timur melalui Posyandu, peningkatan kualitas
adalah 283 per 1000 penduduk, lingkungan dengan penyediaan air
sedangkan episode pada balita 1,3 kali
102 Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu)

bersih dan sarana jamban keluarga dilakukan pre test dahulu sebelum
(Bachtiar Ashari, 2008). diberikan intervensi kemudian setelah
Merawat balita memang tidak diberikan intervensi lalu dilakukan post
semudah yang dipikirkan banyak orang. test (Azis Alimul, 2003 : 32). Desain
Apalagi, bagi para orang tua baru penelitian yang digunakan dalam
dimana dalam hal ini ibu yang penelitian ini adalah dengan cara
mempunyai balita anak pertama. memberikan pre test terlebih dahulu
Banyak informasi dan pengetahuan pada responden sebelum diberikan
yang harus digali (Tanaya Vidia pendidikan kesehatan kemudian
Maharani, 2007). diberikan pendidikan kesehatan baru
Berdasarkan studi pendahuluan selanjutnya dilakukan post test.
yang dilakukan di Desa Paron wilayah Sampling adalah proses
kerja Puskemas Ngasem Kecamatan menyeleksi porsi dari populasi untuk
Gampengrejo Kabupaten Kediri dengan dapat mewakili populasi (Nursalam,
wawancara pada keluarga yang 2003 : 93). Teknik sampling yang
kebetulan memeriksakan balitanya yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diare, beberapa diantaranya saat kuota sampling. Kuota adalah
diwawancara mengatakan saat di rumah pengambilan sampel dengan cara
mereka menghentikan asupan cairan menentukan ciri-ciri tertentu sampai
pada balitanya. Ada pula yang jumlah sampel yang telah ditentukan. (
mengatakan balitanya diberikan teh Aziz Alimul, 2003: 36). Pengambilan
kental yang sangat manis dengan sampel dilakukan dengan undian. Setiap
alasan untuk menguragi rasa pahit yang nama dari populasi diberi nomor urut
dikeluhkan oleh balitanya. Bahkan ada dan nomor tersebut ditulis dalam kertas
beberapa keluarga yang tidak tahu undian, kemudian peneliti akan
dimana mereka bisa mendapatkan Oralit mengambil kertas undian sejumlah
selain dari bidan setempat. Selain itu, di sampel yang dibutuhkan.
sana juga belum pernah disosialisasikan Kriteria inklusi yaitu karakteristik
oleh kader maupun bidan bagaimana umum subyek penelitian dari suatu
cara penanganan diare pada balita di populasi target dan terjangkau yang
rumah. akan diteliti (Nursalam dan Siti Pariani,
Sehingga berdasarkan uraian 2002: 65). Sampel dalam penelitian ini
latar belakang tersebut peneliti tertarik harus memenuhi kriteria inklusi. Kriteria
untuk melakukan penelitian tentang inklusi dalam penelitian ini adalah :
perbedaan pengetahuan ibu tentang Ibu yang mempunyai Balita anak
penanganan diare pada balita dirumah pertama di Desa Paron.
sebelum dan sesudah dilakukan Ibu yang bersedia menjadi responden
pendidikan kesehatan. Kriteria Eksklusi adalah
menghilangkan atau mengeluarkan
METODE PENELITIAN subyek yang memenuhi kriteria inklusi di
Desain Penelitian merupakan studi karena berbagai sebab (Nursalam
suatu strategi dalam mengidentifikasi dan Siti Pariani, 2002: 66)
permasalahan perencanaan akhir Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
pengumpulan data, digunakan untuk adalah :
mengidentifikasi struktur dimana Ibu yang mempunyai Balita
penelitian dilaksanakan (Nursalam, anak pertama di Desa Paron yang
2003: 79) sedang sakit.
Desain penelitian yang Ibu yang mempunyai Balita
digunakan dalam penelitian ini adalah anak pertama tapi pindah dari Desa
pre eksperimen one group pre test post Paron saat pengumpulan data.
test, yaitu merupakan rancangan Ibu yang mengundurkan diri
penelitian eksperimen dengan cara sebagai responden.
Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu) 103

Variabel Penelitian. Variabel HASIL DAN PEMBAHASAN


adalah obyek penelitian atau apa yang Hasil
menjadi titik perhatian suatu penelitian ( Pada bab ini akan diuraikan
Suharsimi Arikunto, 1998 : 97) hasil dari penelitian mengenai pengaruh
Variabel independen ( Bebas) pendidikan kesehatan terhadap
Merupakan variabel yang menjadi sebab pengetahuan ibu tentang penanganan
perubahan atau timbulnya variabel diare pada balita di rumah tanggal 23
dependen (terikat), variabel ini dikenal Mei 2016 – 28 Mei 2016 dengan jumlah
dengan nama variabel bebas artinya 44 responden.
bebas dalam mempengaruhi variabel Setelah data terkumpul dimasukkan
lain. (Azis Alimul, 2003 : 37) Variabel dalam tabel 1
independen dalam penelitian ini adalah
pendidikan kesehatan tentang Tabel 1 Pengetahuan ibu sebelum dan
penanganan diare pada Balita dirumah. sesudah diberikan pendidikan
Variabel dependen (Terikat) kesehatan tentang
Merupakan variabel yang dipengaruhi penanganan diare pada Balita
atau menjadi akibat karena variabel di rumah
bebas. Variabel ini dapat tergantung dari Jumlah Pengetahuan
No.
variabel bebas terhadap perubahan XA (sebelum) XB(sesudah)
(Aziz Alimul, 2003 : 37).Variabel 1 8 10
dependen dalam penelitian ini adalah 2 8 10
Pengetahuan ibu tentang penanganan 3 4 10
diare pada Balita dirumah. 4 5 9
Instrumen pengumpulan data 5 7 10
dalam penelitian adalah kuesioner yaitu 6 5 10
sejumlah pertanyaan tertulis yang 7 6 10
digunakan untuk memperoleh informasi
8 5 10
dari responden dalam arti laporan
9 7 10
tentang pribadinya (Arikunto, 1998:
10 6 9
140).
11 8 9
Data dikumpulkan dengan cara
12 6 10
memberikan pertanyaan atau kuesioner
13 8 10
pada para ibu yang memenuhi kriteria
14 6 10
inklusi dan telah menandatangani
informed consent, kuesioner dalam 15 6 10
penelitian ini terdiri dari kuesioner 16 8 10
pengetahuan yang diberikan sebelum 17 7 10
pendidikan kesehatan (pre test) dan 18 9 8
setelah pendidikan kesehatan (post 19 6 10
test). 20 8 10
Dalam penelitian ini kuesioner 21 6 8
yang digunakan adalah kuesioner 22 7 10
tertutup, artinya kuesioner yang 23 6 10
berbentuk pilihan dimana jawabannya 24 8 10
sudah tersedia. Kuesioner 25 5 9
selengkapnya terlampir dalam proposal 26 7 10
ini. 27 7 10
Setelah data terkumpul dari 28 7 10
hasil pengumpulan data, analisa data 29 7 9
dalam penelitian ini dilakukan dalam 30 8 10
berbagai tahap yaitu: (Suharsimi 31 8 10
Arikunto, 2002: 209).
104 Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu)

Jumlah Pengetahuan N Beda Tanda Jenjang


No. o XA XB
XA (sebelum) XB(sesudah)
. XA-XB Jenjang + --
32 6 10
1
6 10 4 35.5 35.5
33 7 10 9
34 8 10 2
8 10 2 9.5 9.5
0
35 7 9 2
6 8 2 9.5 9.5
36 5 10 1
2
37 8 10 2
7 10 3 23 23
38 7 10 2
6 10 4 35.5 35.5
39 6 10 3
2
40 6 9 4
8 10 2 9.5 9.5

41 6 9 2
5 9 4 35.5 35.5
5
42 9 8
2
7 10 3 23 23
43 7 10 6
44 7 10 2
7 10 3 23 23
7
6.772727 9.681818 2
7 10 3 23 23
8
2
Untuk membuktikan hipotesis 7 9 2 9.5 9.5
9
tersebut maka data tersebut perlu 3
8 10 2 9.5 9.5
disusun dalam table 2 berikut : 0

Tabel 2 Tabel Penolong Untuk Test 3


1
8 10 2 9.5 9.5
Wilcoxon 3
6 10 4 35.5 35.5
N Beda Tanda Jenjang 2
o XA XB 3
7 10 3 23 23
. XA-XB Jenjang + -- 3
3
8 10 2 9.5 9.5
1 8 10 2 9.5 9.5 4
3
2 8 10 2 9.5 9.5 7 9 2 9.5 9.5
5
3
3 4 10 6 44 44 5 10 5 42 42
6
3
4 5 9 4 35.5 35.5 8 10 2 9.5 9.5
7
5 7 10 3 23 23 3
7 10 3 23 23
8
6 5 10 5 42 42 3
6 10 4 35.5 35.5
9
7 6 10 4 35.5 35.5 4
6 9 3 23 23
0
8 5 10 5 42 42
4
6 9 3 23 23
1
9 7 10 3 23 23
4
9 8 -1 2 2
1 2
6 9 3 23 23
0 4
7 10 3 23 23
1 3
8 9 1 2 2
1 4
7 10 3 23 23
1 4
6 10 4 35.5 35.5
2 Juml
972.5 4
1 ah:
8 10 2 9.5 9.5
3 Catatan : Penentuan jenjang mulai dari
1
4
6 10 4 35.5 35.5 beda yang terkecil sampai
1 yang terbesar.
6 10 4 35.5 35.5
5
1
6
8 10 2 9.5 9.5 Kemudian data tersebut disusun
1 dalam tabel penolong untuk test
7 10 3 23 23
7 Wilcoxon, kemudian dimasukkan dalam
1
8
9 8 -1 2 2 rumus Z.
Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu) 105

N ( N  1) penanganan diare pada balita di rumah


T dari pengalaman orang-orang di
Z 4
sekitarnya, dari radio, selain itu juga dari
N ( N  1)( 2 N  1)
pemberian informasi oleh bidan.
24 Hal ini sesuai pendapat yang
44(45) dikemukakan oleh Agus Jatmiko, dkk
4 (2005) bahwa pengetahuan dapat
 4
diperoleh seseorang dari informasi yang
44(45)(89)
telah diterimanya, yang mana informasi
24 ini bisa didapatkan dari media massa
4  495 seperti majalah, surat kabar, televisi,
= =
176220 radio ataupun lainnya. Dengan semakin
sering keluarga mendapatkan informasi
24 dari orang lain terutama petugas
 491  491 kesehatan maka semakin banyak pula
  5,7
7342,5 85,68 pengetahuan yang didapat oleh
keluarga.

Dari analisis uji wilcoxon


Pengetahuan ibu tentang
didapatkan nilai Z hitung adalah -5,7.
penanganan diare pada Balita di
Dengan harga kritik interval
rumah sesudah dilakukan pendidikan
kepercayaan 95% diperoleh harga Z
kesehatan
tabel 1,96 sehingga Z hitung lebih
Dari hasil penelitian tanggal 23
besar dari Z tabel dengan demikian H0
Mei 2016 – 28 Mei 2016 dan analisa
ditolak, hal ini menunjukkan bahwa ada
data pada tabel penolong untuk test
perbedaan pengetahuan ibu sebelum
Wilcoxon didapatkan rata-rata
dan sesudah dilakukan pendidikan
pengetahuan ibu setelah dilakukan
kesehatan.
pendidikan kesehatan adalah 9,7.
Angka ini menunjukkan ada peningkatan
Pembahasan
pengetahuan tentang penanganan diare
Pengetahuan Ibu Tentang
pada Balita di rumah setelah pemberian
Penanganan Diare Pada Balita Di
pendidikan kesehatan.
Rumah Sebelum Dilakukan
Hal ini berarti pendidikan
Pendidikan Kesehatan
kesehatan yang dilakukan selama
Dari hasil penelitian tanggal 23
penelitian memberi tambahan informasi
Mei 2016 – 28 Mei 2016 dan analisa
tentang penanganan diare pada Balita di
data pada tabel penolong untuk test
rumah karena pada saat diberikan
Wilcoxon didapatkan rata-rata
pendidikan kesehatan ada kemungkinan
pengetahuan ibu sebelum dilakukan
ibu yang sebelumnya belum mengerti
pendidikan kesehatan adalah 6,8.
tentang cara penanganan diare pada
Angka ini menunjukkan bahwa sebelum
balita di rumah menjadi mengerti
pemberian pendidikan kesehatan,
sesudah diberikan pendidikan
pengetahuan ibu tentang penanganan
kesehatan. Pendidikan kesehatan
diare pada Balita di rumah sudah cukup
dilakukan dengan menyertakan leaflet
baik, walaupun pada kenyataanya
dan penunjukan benda asli (ORALIT)
banyak ibu yang mempunyai balita anak
sehingga diharapkan klien dapat
pertama tidak tahu cara pembuatan
memahami materi yang disampaikan
ORALIT dengan benar sebagai salah
sehingga lebih mudah dicerna dan
satu cara penanganan diare di rumah
mempermudah pengertian klien dalam
Dari hasil pengamatan
menangkap makna materi yang
didapatkan bahwa responden
disampaikan.
mendapatkan informasi tentang
106 Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu)

Seperti yang dijelaskan bahwa Pendidikan kesehatan yang


pendidikan kesehatan memerlukan dilakukan dalam waktu kurang lebih 30
segala sesuatu yang dapat digunakan menit dilakukan dengan memberikan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim informasi mengenai penanganan diare
pesan (penyuluh) ke penerima pesan pada balita di rumah secara lengkap
(sasaran) sehingga dapat menerangkan dengan bantuan leaflet, mulai
pikiran, pengetahuan, perhatian dan pengertian, penyebab, gejala, cara
minat klien sedemikian rupa sehingga penularan, pencegahan dan
terjadi pemahaman, pengertian dari apa penanganan diare di rumah juga tidak
yang diterangkan (Nasrul Effendi, 1998: lupa cara pembuatan dan pemberian
243). ORALIT yang benar. Pada saat
dilakukan pendidikan kesehatan,
Perbedaan pengetahuan ibu tentang responden sangat antusias dalam
penanganan diare pada Balita di mengikuti jalannya pendidikan
rumah sebelum dan sesudah kesehatan tapi yang menjadi kendala
pendidikan kesehatan. yaitu ramainya suasana dikarenakan
Hasil uji pengetahuan yang ada beberapa anak yang rewel. Tetapi
dilakukan pada ibu yang mempunyai hal tersebut tidak mengurangi minat ibu
Balita anak pertama yang dilakukan untuk mengikuti pendidikan kesehatan.
dengan pendidikan kesehatan pada Oleh karena itu terdapat peningkatan
hasil pre test dan post test menunjukkan pengetahuan sebelum pemberian
peningkatan pengetahuan ibu tentang pendidikan kesehatan dan sesudah
penanganan diare pada balita di rumah. pendidikan kesehatan.
Hasil penelitian tersebut
dianalisa dan dihitung menggunakan SIMPULAN DAN SARAN
desain pre-test dan post-test dan Simpulan
menggunakan teknik analisa data Sebelum dilakukan pendidikan
dengan uji wilcoxon pairs test. Dari kesehatan, pengetahuan ibu tentang
perhitungan didapatkan nilai Z hitung penanganan diare pada balita di rumah
adalah -5,7. Dengan harga kritik interval menunjukkan nilainya rata - rata adalah
kepercayaan 95 % diperoleh harga Z 6,8.
tabel 1,96 sehingga Z hitung lebih Sesudah dilakukan pendidikan
besar dari Z tabel, hal ini menunjukkan kesehatan, pengetahuan ibu tentang
bahwa ada perbedaan pengetahuan ibu penanganan diare pada balita di rumah
sebelum dan sesudah dilakukan menunjukkan nilainya rata - rata adalah
pendidikan kesehatan 9,7.
Hal ini disebabkan oleh Ada perbedaan pengetahuan
bertambahnya informasi dan ibu sebelum dan sesudah dilakukan
bertambahnya pemahaman tentang pendidikan kesehatan.
penanganan diare pada balita di rumah
setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Saran
Seperti dijelaskan bahwa hasil yang Setelah melakukan penelitian
diharapkan dalam pendidikan kesehatan mengenai pengaruh pendidikan
masyarakat adalah terjadinya kesehatan terhadap pengetahuan ibu
perubahan pengetahuan, sikap dan tentang penanganan diare pada balita di
perilaku dari individu, keluarga, rumah di Desa Paron wilayah kerja
kelompok khusus dan masyarakat untuk Puskesmas Ngasem Kecamatan
dapat menanamkan prinsip-prinsip Gampengrejo Kabupaten Kediri, Peneliti
hidup sehat dalam kehidupan sehari- menyarankan kepada:
hari untuk mencapai derajat kesehatan Institusi pendidikan
yang optimal (Nasrul Effendy, Dari kesimpulan yang didapat
1998:235). bahwa pendidikan kesehatan dapat
Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu) 107

th
meningkatkan pengetahuan ibu, (accessed on Friday, April, 10
sehingga diharapkan pendidikan 2016. 04.10 pm)
kesehatan perlu rutin diadakan, terlebih _______. (2007). Penyebab Diare dan
oleh mahasiswa dari universitas Gejala Diare.
kesehatan. http://www.medicastore.com
th
(accessed on Friday, April, 10
Tempat penelitian 2016. 04.30 pm).
Bidan diharapkan dapat lebih Nasrul Effendi. (1998). Dasar-dasar
meningkatkan pelayanan dengan Keperawatan Kesehatan
memberikan informasi secara lebih Masyarakat. Jakarta : EGC
lengkap meliputi penyebab, gejala, cara Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak
penularan, pencegahan dan Sakit. Jakarta : EGC.
penanganan diare di rumah juga tidak Nursalam, Rekawati Susilaningrum, Sri
lupa cara pembuatan dan pemberian Utami. (2005). Asuhan
ORALIT yang benar. Juga dapat Keperawatan Bayi dan Anak
menggunakan alat Bantu berupa (untuk Perawat dan Bidan).
flipchart sehingga informasi yang Jakarta : Salemba Medika
diterima jelas karena pada flipchart _______. (2003). Konsep dan
terdapat gambar dan penjelasan yang Penerapan Metodologi Penelitian
mudah dimengerti. Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Agus Jatmiko, Mujito, Imam Sunarno. _______. (2001). Metodologi Riset
(2005). Hubungan Pengetahuan Keperawatan. Jakarta: CV.
dengan Sikap Keluarga dalam Sagung Seto
Perawatan Klien Tuberkulosis Ridwan Amirudin. (2007). Fakultas
Paru Di Wilayah kerja Dinas Kesehatan Masyarakat Jurusan
Kesehatan Kota Blitar. Jurnal Epidemiologi Universitas
Kesehatan Poltekes Malang. Hasanudin Makassar.
Volume 3 No.1 Mei 2015. http://ridwannurdin.wordpress.com
Azis Alimul. (2003). Riset Keperawatan. (accessed on Monday, April, 10 ,
th

Jakarta : Salemba Medika 2016 06.05 pm).


Bachtiar Azhari. (2008). Pegawai Dinas RSIA Hemina, (2007). Diare pada Anak.
Kesehatan Daerah Tingkat II, http://www.rsiahermina.com.
th
Kabupaten Malang. (accessed on Monday, April, 10 ,
http://medlinux.blogspot.com 2016, 06.15 pm)
(accessed on Monday, April, 10 .
th
Satria Perwira. (2008). Artikel by Satria
2016. 06.20 pm) Perwira.
Balai Pustaka. (2002). Kamus Besar http://satriaperwira.wordpress.com
Besar Bahasa Indonesia edisi 3. (accessed on Monday, April 10 ,
th

Jakarta : Balai Pustaka. 2016. 06.35 pm).


FKUI. (2002). Ilmu Kesehatan Anak Jilid Soekidjo Notoatmodjo. (2003). Ilmu
I. Jakarta : Info Medika. Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Kelly, Paula. (1996). First Year Baby Rineka Cipta.
Care (5 _______. (2002). Metodologi Penelitian
th
ed), Susi Purwoko
(2001) (Alih Bahasa), Jakarta : Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Arcan _______. (2003). Pendidikan dan
Luszy Arijanty. (2007). Diagnosa Diare Perilaku Kesehatan. Jakarta :
dan Klasifikasi Dehidrasi. Rineka Cipta
http://www.medicastore.com Soetjiningsih. (2002). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta : EGC
108 Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu)

Solita Sarwono. (2004). Sosiologi Unik P, Adhar Junaidi, A. Djaelani, A.


Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Ratgono. (2005). Diare dan
Mada Uneversity Press. Permasalahannya.
Sugiyono. (2006). Statistika untuk http://dinkesjatim.go.id (accessed
Penelitian. Bandung : Alfabeta. th
on Monday, April 10 , 2016. 07.10
Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur pm)
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Vryan Surya. (2006). Ribuan Balita di
Tanaya Vidia Maharani. (2008). Kediri Diserang Penyakit Diare dan
Pentingnya Menyendawakan Bayi. ISPA. http://depdagri.go.id (accesed on
th
http://parentsguide.com (accessed Monday, April 10 , 2016. 06.55 pm).
th
on Monday, April 10 , 2016.07.00
pm)

Anda mungkin juga menyukai