SUSILO RAHAYU
STIKes Ganesha Husada Kediri
ABSTRAK
ABSTRACT
through the data analysis it got Z count> Z table, this means there is difference of
mother knowledge about treatment of diarrhea in under fives at home before and after
health education.
PENDAHULUAN
Penyakit diare masih menjadi pertahun (Unik P Dkk, 2005). Kepala
penyebab kematian balita ( bayi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
dibawah lima tahun) terbesar didunia Jawa Timur dr. Suliani Suwadji kepada
(Ridwan Amirudin, 2007). Istilah atau ELSHINTA menyebutkan, data Dinkes
pemahaman tentang penyakit diare menunjukkan dalam bulan terakhir
dimasyarakat Jawa Timur beragam, jumlah balita yang terserang diare
antara lain "mencret - mencret" atau sedikitnya sebanyak 1.700 balita (Vryan
"mejen", atau pada balita biasa disebut Surya, 2006).
"ngenteng-entengi". Bila ditinjau Beberapa penelitian melaporkan
kegawatannya, pada umumnya sebanyak 40% berkurangnya masukan
menganggap bahwa diare merupakan makanan/minuman pada kejadian diare
penyakit biasa - biasa saja. Pada disebabkan karena kebiasaan yang
umumnya masyarakat kita menganggap salah dari orang tua yaitu menghentikan
remeh penyakit ini, sehingga sering kali semua jenis makanan/ minuman selama
berakibat fatal dalam hal penanganan anak diare dengan maksud
penderita, hal ini diakibatkan oleh mengistirahatkan usus sehingga diare
karena penerapan prinsip-prinsip akan berkurang bahkan berhenti (FKUI,
rehidrasi seawal mungkin belum 2000: 285). Anak yang menderita diare
dilaksanakan oleh masyarakat sehingga biasanya juga menderita anoreksia,
terjadi keterlambatan tindakan rehidrasi sehingga masukan nutrisinya menjadi
yang dapat memperparah kesakitan, kurang. Kekurangan kebutuhan nutrisi
bahkan dapat mengakibatkan kematian akan bertambah jika pasien juga
(Unik P dkk, 2005). menderita muntah-muntah atau diare
Menurut catatan Unicef, setiap lama, keadaan ini menyebabkan makin
detik satu balita meninggal karena diare. menurunnya daya tahan tubuh sehingga
Diare sering kali dianggap penyakit penyembuhan tidak lekas tercapai,
sepele, padahal ditingkat global dan bahkan dapat timbul komplikasi
nasional fakta menunjukkan sebaliknya. (Ngastiyah, 2005: 150).
Menurut Sukernas (2001) diare Upaya penurunan angka diare
merupakan salah satu penyebab dilakukan dengan memanfaatkan semua
kematian kedua terbesar pada balita. Di sumber daya khususnya unsur manusia
Indonesia, sekitar 162 ribu balita meliputi upaya penemuan dan
meninggal setiap tahun atau sekitar 460 pengobatan secara dini, peningkatan
balita setiap harinya karena diare (Satria kesehatan dengan melibatkan unsur
Perwira, 2008). Di Jawa Timur, data sektoral, penyuluhan kesehatan
penyakit diare berdasarkan laporan berperilaku sehat, memasyarakatkan
yang direkam oleh Depkes RI tahun penggunaan garam oralit, peningkatan
2000 ditemukan angka kesakitan diare jangkauan pelayanan lebih mantap
untuk semua umur di Jawa Timur melalui Posyandu, peningkatan kualitas
adalah 283 per 1000 penduduk, lingkungan dengan penyediaan air
sedangkan episode pada balita 1,3 kali
102 Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu)
bersih dan sarana jamban keluarga dilakukan pre test dahulu sebelum
(Bachtiar Ashari, 2008). diberikan intervensi kemudian setelah
Merawat balita memang tidak diberikan intervensi lalu dilakukan post
semudah yang dipikirkan banyak orang. test (Azis Alimul, 2003 : 32). Desain
Apalagi, bagi para orang tua baru penelitian yang digunakan dalam
dimana dalam hal ini ibu yang penelitian ini adalah dengan cara
mempunyai balita anak pertama. memberikan pre test terlebih dahulu
Banyak informasi dan pengetahuan pada responden sebelum diberikan
yang harus digali (Tanaya Vidia pendidikan kesehatan kemudian
Maharani, 2007). diberikan pendidikan kesehatan baru
Berdasarkan studi pendahuluan selanjutnya dilakukan post test.
yang dilakukan di Desa Paron wilayah Sampling adalah proses
kerja Puskemas Ngasem Kecamatan menyeleksi porsi dari populasi untuk
Gampengrejo Kabupaten Kediri dengan dapat mewakili populasi (Nursalam,
wawancara pada keluarga yang 2003 : 93). Teknik sampling yang
kebetulan memeriksakan balitanya yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diare, beberapa diantaranya saat kuota sampling. Kuota adalah
diwawancara mengatakan saat di rumah pengambilan sampel dengan cara
mereka menghentikan asupan cairan menentukan ciri-ciri tertentu sampai
pada balitanya. Ada pula yang jumlah sampel yang telah ditentukan. (
mengatakan balitanya diberikan teh Aziz Alimul, 2003: 36). Pengambilan
kental yang sangat manis dengan sampel dilakukan dengan undian. Setiap
alasan untuk menguragi rasa pahit yang nama dari populasi diberi nomor urut
dikeluhkan oleh balitanya. Bahkan ada dan nomor tersebut ditulis dalam kertas
beberapa keluarga yang tidak tahu undian, kemudian peneliti akan
dimana mereka bisa mendapatkan Oralit mengambil kertas undian sejumlah
selain dari bidan setempat. Selain itu, di sampel yang dibutuhkan.
sana juga belum pernah disosialisasikan Kriteria inklusi yaitu karakteristik
oleh kader maupun bidan bagaimana umum subyek penelitian dari suatu
cara penanganan diare pada balita di populasi target dan terjangkau yang
rumah. akan diteliti (Nursalam dan Siti Pariani,
Sehingga berdasarkan uraian 2002: 65). Sampel dalam penelitian ini
latar belakang tersebut peneliti tertarik harus memenuhi kriteria inklusi. Kriteria
untuk melakukan penelitian tentang inklusi dalam penelitian ini adalah :
perbedaan pengetahuan ibu tentang Ibu yang mempunyai Balita anak
penanganan diare pada balita dirumah pertama di Desa Paron.
sebelum dan sesudah dilakukan Ibu yang bersedia menjadi responden
pendidikan kesehatan. Kriteria Eksklusi adalah
menghilangkan atau mengeluarkan
METODE PENELITIAN subyek yang memenuhi kriteria inklusi di
Desain Penelitian merupakan studi karena berbagai sebab (Nursalam
suatu strategi dalam mengidentifikasi dan Siti Pariani, 2002: 66)
permasalahan perencanaan akhir Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
pengumpulan data, digunakan untuk adalah :
mengidentifikasi struktur dimana Ibu yang mempunyai Balita
penelitian dilaksanakan (Nursalam, anak pertama di Desa Paron yang
2003: 79) sedang sakit.
Desain penelitian yang Ibu yang mempunyai Balita
digunakan dalam penelitian ini adalah anak pertama tapi pindah dari Desa
pre eksperimen one group pre test post Paron saat pengumpulan data.
test, yaitu merupakan rancangan Ibu yang mengundurkan diri
penelitian eksperimen dengan cara sebagai responden.
Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan... (Susilo Rahayu) 103
41 6 9 2
5 9 4 35.5 35.5
5
42 9 8
2
7 10 3 23 23
43 7 10 6
44 7 10 2
7 10 3 23 23
7
6.772727 9.681818 2
7 10 3 23 23
8
2
Untuk membuktikan hipotesis 7 9 2 9.5 9.5
9
tersebut maka data tersebut perlu 3
8 10 2 9.5 9.5
disusun dalam table 2 berikut : 0
th
meningkatkan pengetahuan ibu, (accessed on Friday, April, 10
sehingga diharapkan pendidikan 2016. 04.10 pm)
kesehatan perlu rutin diadakan, terlebih _______. (2007). Penyebab Diare dan
oleh mahasiswa dari universitas Gejala Diare.
kesehatan. http://www.medicastore.com
th
(accessed on Friday, April, 10
Tempat penelitian 2016. 04.30 pm).
Bidan diharapkan dapat lebih Nasrul Effendi. (1998). Dasar-dasar
meningkatkan pelayanan dengan Keperawatan Kesehatan
memberikan informasi secara lebih Masyarakat. Jakarta : EGC
lengkap meliputi penyebab, gejala, cara Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak
penularan, pencegahan dan Sakit. Jakarta : EGC.
penanganan diare di rumah juga tidak Nursalam, Rekawati Susilaningrum, Sri
lupa cara pembuatan dan pemberian Utami. (2005). Asuhan
ORALIT yang benar. Juga dapat Keperawatan Bayi dan Anak
menggunakan alat Bantu berupa (untuk Perawat dan Bidan).
flipchart sehingga informasi yang Jakarta : Salemba Medika
diterima jelas karena pada flipchart _______. (2003). Konsep dan
terdapat gambar dan penjelasan yang Penerapan Metodologi Penelitian
mudah dimengerti. Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Agus Jatmiko, Mujito, Imam Sunarno. _______. (2001). Metodologi Riset
(2005). Hubungan Pengetahuan Keperawatan. Jakarta: CV.
dengan Sikap Keluarga dalam Sagung Seto
Perawatan Klien Tuberkulosis Ridwan Amirudin. (2007). Fakultas
Paru Di Wilayah kerja Dinas Kesehatan Masyarakat Jurusan
Kesehatan Kota Blitar. Jurnal Epidemiologi Universitas
Kesehatan Poltekes Malang. Hasanudin Makassar.
Volume 3 No.1 Mei 2015. http://ridwannurdin.wordpress.com
Azis Alimul. (2003). Riset Keperawatan. (accessed on Monday, April, 10 ,
th