Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

Disusun oleh :

Muhammad Nurhadi
18310154
Teknik Sipil (B)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2018
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis selaku mahasiswa Teknik Sipil dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai tugas pembelajaran mata kuliah Struktur Fondasi Dalam. Selain
itu, semoga dengan adanya penyusunan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan
pertimbangan untuk menyelesaikan beberapa masalah yang berkaitan dengan fondasi rakit.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan
pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik, saran, dan masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................
2.1 Pengertian Fondasi Rakit (Raft Foundation)...................................................................
2.2 Jenis-jenis Fondasi Rakit (Raft Foundation)...................................................................
2.3 Contoh/ penerapan Fondasi Rakit (Raft Foundation)......................................................
2.4 Metode Pelaksanaan Fondasi Rakit (Raft Foundation)...................................................
2.5 Perencanaan Fondasi Rakit Raft Foundation).................................................................
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Fondasi Rakit (Raft Foundation).........................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................................
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................
3.2 Daftar Pustaka ...................................................................................................................

BAB I

2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang berfungsi untuk
meneruskan beban yanga diakibatkan struktur pada bagian atas kepada lapisan tanah yang berada
pada bagian bawah struktur tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah, dan penurunan tanah
Fondasi yang berlebihan.Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi
pekerjaan konstruksi.Tanah adalah Fondasi pendukung bangunan, atau bahan konstruksi dari
bangunan itu sendiri. Mengingat hampir semua bangunan itu dibuat diatas atau dibawah permukaan
tanah, maka harus dibuat Fondasi yang dapat memikul beban bangunan itu atau gaya yang berkerja
pada bangunan itu.
Fondasi sebagai struktur bawah dapat di bagi dua yaitu Fondasi dalam dan Fondasi dangkal.
Pemilihan tipe Fondasi ini tergantung kepada struktur atau beban di atasnya termasuk beban ringan
atau beban berat dan bergantung terhadap kondisi tanah di sekitarnya. Maka dari itu untuk beban
ringan dan kondisi tanah baik biasanya digunakan Fondasi dangkal,dan untuk beban yang berat
digunakan Fondasi dalam. Dalam merencanakan Fondasi untuk suatu konstruksi dapat di pilih tipe
Fondasi untuk itu kami pemateri ingin menyampaikan jenis jenis Fondasi sesuai dengan kegunaan
nya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang diajukan :
1)    Apa Pengertian Fondasi Rakit ?
2)    Bagaimana jenis jenis Fondasi Rakit ?
3) Bagaimana contoh/ penerapan pada Fondasi Rakit ?
4)    Bagaimana Metode Pelaksanaan Fondasi Rakit ?
5) Bagaimana perencanaan pada Fondasi Rakit ?
6)    Apa kekurangan dan kelebihan Fondasi Rakit ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan sebagai berikut :
1)    Mengetahui Pengertian Fondasi Rakit
2)    Mengetahui jenis-jenis Fondasi Rakit
3) Mengetahui contoh/ penerapan pada Fondasi Rakit
4)    Mengetahui metode pelaksanaan Fondasi Rakit
5) Mengetahui perencanaan pada Fondasi Rakit
6)    Mengetahui Kelebihan dan kekurangan Fondasi Rakit.

BAB II

3
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fondasi Rakit (Raft Foundation)

Fondasi rakit (raft foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar keseluruh
bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah dasar
atau batu-batuan di bawahnya. Fondasi ini termasuk jenis Fondasi dangkal yang berbentuk pelat
yang sangat lebar dan masiv dengan ketebalan tertentu. Dalam satu bangunan Fondasi Rakit
tersebut menjadi satu kesatuan sehingga berbentuk pelat raksasa. 

Fondasi Rakit terbuat dari beton bertulang yang berfungsi untuk meneruskan beban-beban
bangunan di atasnya dan diteruskan ke dalam tanah keras. Seperti yang sudah disampaikan di awal
paragraf bahwa Fondasi Rakit ini sudah banyak digunakan di daerah Jawa karena memang daya
dukung tanahnya memenuhi syarat. Banyak bangunan gedung seperti hotel, rumah sakit, apartemen
dengan jumlah tingkat 10 lantai hanya menggunakan Fondasi Rakit. Selain mengejar percepatan
pembangunan, tujuan penggunaan Fondasi Rakit ini untuk menekan biaya struktur (efisiensi).
Pelaksanaan Fondasi ini tidak memakan waktu yang lama dibanding dengan Fondasi dalam karena
tidak membutuhkan alat berat pile driver atau yang lain. Pekerjaan dalam Fondasi Rakit ini dapat
dikerjakan dengan mudah tanpa bantuan alat berat. 

Penggunaan Fondasi Rakit (raft foundation) biasanya pada bangunan yang mempunyai
basemen. Alasannya adalah mengurangi resiko momen guling pada bangunan gedung bertingkat.

4
Semakin tinggi suatu bangunan maka semakin besar momen guling yang terjadi sehingga untuk
mengimbanginya didesain menggunakan lantai basemen atau Fondasi dalam. 

2.2 Jenis-jenis Fondasi Rakit (Raft Foundation)

Ada beberapa jenis Fondasi Rakit yang sering digunakan antara lain

1. Pelat rata, Ketebalan Fondasi Rakit ini sama semua. 

2. Pelat yang ditebalkan di bawah kolom. Fondasi ini memiliki ketebalan yang berbeda-beda.
DI bawah kolom biasanya memiliki ketebalan yang lebih dibanding tidak di bawah kolom. 

3. Balok dan pelat. 

4. Pelat dengan kaki tiang 

5
5. Basemen sekaligus Fondasi 

2.3 Contoh/ penerapan Fondasi Rakit (Raft Foundation)


Fondasi rakit biasanya juga dipakai untuk ruang-ruang bawah tanah (basement) yang dalam,
baik untuk menyebarkan beban kolom menjadi distribusi tekanan yang lebih seragam dan untuk
memberikan lantai lebih buat ruang bawah-tanah. Keuntungan khusus untuk ruang bawah-tanah
yang berada pada atau di bawah muka air tanah ialah karena ia merupakan penyekat air.
Bangunan bawah-tanah yang lantainya terletak beberapa meter di bawah tanah, dibangun
dengan cara menggali tanah sampai kedalaman dasar Fondasi. Berat tanah yang digali untuk ruang
tanah ini, untuk setiap pengurangan tekanan per satuan luas sebesar 0,5 kg/cm2 (50 kN/m2) kira-
kira setara dengan bangunan kantor berlantai 3 sampai 4. Jadi bangunan sebesar ini dapat didukung
oleh ruang bawah tanah yang tanah dasarnya berupa lempung sangay lunak dan mudah mampat,
yang secara teoritis beban tersebut tidak akan mengakibatkan penurunan.
Fondasi rakit bisa ditopang oleh tiang-pancang, di dalam keadaan seperti air tanah yang
tinggi (untuk mengontrol daya apung), atau dimana tanag dasar mudah terpengaruh oleh penurunan
yang besar. Perencanaan harus memperhatikan bahwa sebagian dari tegangan sentuh Fondasi
telapak yang akan meembus tanah ke kedalaman yang lebih besar, atau mempunyai intensitas yang
lebih besar pada kedalaman yang lebih dangkal.

2.4 Metode Pelaksanaan Fondasi Rakit (Raft Foundation)

6
Fondasi rakit (Raft Foundation) dapat dipakai pada tanah dengan kapasitas dukung rendah
atau jika jarak kolom atau beban lain sangat dekat dalam kedua arah sehinggan seluruh telapak
bersentuhan satu sama lain sehingga jika menggunakan Fondasi telapak luasan besar
(tidak ekonomis). Fondasi rakit sangat bermanfaat untuk mengurangi perbedaan penurunan dalam
berbagai tanah. Fondasi rakit merupakan bagian bawah  struktur yang berbentuk rakit melebar
keseluruh bagian dasar bangunan.

Tahapan Pekerjaan Pelaksanaan Fondasi Rakit (Raft Foundation)

 Persiapan Peralatan

–  Menentukan peralatan apa saja yang akan digunakan dalam pekerjaan pengecoran, peralatan
tersebut harus memiliki daya jangkau dan daya angkut yang memadai.

– Semua peralatan harus telah diperiksa dan diinspeksi secara rutin dan ketika akan melakukan
pengecoran.

– Pipa penghubung harus dipasang dengan jarak 2 meter dengan spesi 1 meter terhadap tumpuan.

– Menyediakan penerangan yang baik di lokasi pengecoran apabila pekerjaan dilakukan di


malam hari.

– Menyiapkan terpal (tarpaulin) penutup untuk mengantisipasi bila terjadi hujan dan
mengarahkan air hujan ke luar lokasi pengecoran.

– Pompa beton harus berada dekat dengan lokasi pengecoran untuk menghindari terlalu
banyaknya sambungan pipa.

 Persiapan Pengecoran Beton

– Sebelum memulai pekerjaan, persetujuan dan izin kerja harus diberikan oleh Sub Kontraktor
dan semua inspeksi harus sudah dilaksanakan dan disetujui oleh Supervisor Sub Konsultan.

– Ketinggian beton yang akan dituangkan harus diberi tanda dengan jelas di sekitar formwork.

– Lokasi pengecoran selanjutnya dibersihkan menggunakan udara terkompresi dan membuang


sisa-sisa kawat pengikat serta disiram dengan air bersih yang kemudian dialirkan keluar lokasi
pengecoran.

– Pagar pengaman atau barikade pengaman harus sudah terpasang agar proses pengecoran tidak
mengganggu pekerjaan yang lain.

– Untuk pemesanan beton, jumlah beton dihitung berdasarkan shop drawing yang telah disetujui.
Untuk pengecoran skala kecil, pemesanan dilakukan sesuai perhitungan. Untuk pengecoran
skala besar, jumlah pemesanan ditambah 3% dari total beton yang dibutuhkan dan harus
dikalkulasi berulang kali untuk mencegah pemesanan berlebih.

– Peralatan cadangan harus siap di posisi yang ditentukan dan telah diperiksa serta telah disetujui
oleh Sub Konsultan sebelum pengecoran berlangsung.

 Pengecekan Beton

7
 Surat pengantaran beton harus dicek untuk memastikan mix design, kuantitas, dan slump
tepat.
 Waktu pembuatan beton harus dicek dan dipastikan pengecoran sebelum 2 jam setelah
pembuatan.
 Tes slump harus dikerjakan menurut sampel kubus yang diambil.
 Metode pengambilan sampel :
 Fondasi rakit, pelat lantai dan balok = setiap 25m3 harus diambil 1 set sampel (3
silinder). Bila jumlah beton melebihi 100m3 1 set sampel diambil setiap 100m3.
 Kolom dan dinding = setiap truk mixer harus diambil 1 set sampel.
 1 set sampel berisi 3 silinder. 1 silinder untuk pengujian kuat tekan beton 7 hari, 1
silinder untuk pengujian kuat tekan beton 28 hari, dan 1 silinder untuk cadangan.

 Pelaksanaan Pengecoran Fondasi Rakit

 Tidak boleh ada penambahan air pada beton.


 Memastikan semua platform dan jalan pekerja telah terpasang di sekitar lokasi pengecoran.
 Pengecoran harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pengecoran tidak rata,
segregasi, terbuangnya material, serta rusaknya formwork.
 Beton haruslah terbentuk sedekat mungkin dengan hasil akhir sehingga tidak membutuhkan
pekerjaan lain setelahnya.
 Beton haruslah dicor secara berlapis sesuai ukuran vibrator, kecuali untuk area basemen yang
dicor langsung hingga level final.
 Beton tidak boleh digerakkan secara lateral oleh vibrator.
 Beton harus digetarkan sesuai pola yang ditentukan untuk memastikan kepadatan beton.
 Ketukan ataupun getaran lain dari luar tidak diperbolehkan.
 Beton tidak boleh jatuh bebas, lebih dari 1,5m untuk pekerjaan tertutup dan 0,9m untuk
pekerjaan terbuka.
 Lapisan beton horizontal yang telah dipadatkan tidak boleh melebihi 0.3m spasi harus diatur
agar tidak terjadi segregasi.
 Setelah ketinggian beton mencapai batas yang diinginkan, dilakukan pengukuran level dan
finish dibuat sesuai standar desain.
 Bila beton akan dituang ke lokasi yang bersinggungan dengan beton yang sudah ada
sebelumnya, tembok beton yang telah ada akan disiram air atau dilapisi cairan pengikat yang
telah disetujui.
 Setelah beton mengeras dan formwork telah dilepas, beton diselimuti dengan karung goni
basah dengan overlap 100mm dan tidak dibuka setidaknya selama 7 hari.

Alat-alat yang Digunakan Dalam Metode Pelaksanaan Raft Foundation 

 Beton ready mix


 Pagar pembatas  =  dia. 2 inch, tinggi 1100 mm.
 Perlengkapan curing  = karung goni
 Truk mixer  =  sesuai volume beton
 Pompa beton  = disesuaikan
 Mobile crane  =  disesuaikan (biasanya cukup 1 unit)
 Converter 2-3 sockets  = disesuaikan (biasanya 1-2 unit)
 Dumper  =  1unit
 Theodolit dan perlengkapan leveling  =  disesuaikan
 Penyemprot air  =  1 unit
8
 Kompressor : disesuaikan
 Bucket beton  =  1 unit
 Vibrator : disesuaikan

Kebutuhan Sumber Daya

Untuk keseluruhan pengecoran digunakan sumber daya tenaga kerja berupa tenaga kerja untuk
leveling (survei), tenaga kerja untuk pekerjaan jidar, tenaga kerja untuk vibrator, tenaga kerja untuk
pengecoran, dan tenaga kerja untuk curing.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pekerjaan Fondasi Rakit

 Izin kerja alat dan pekerja


 Pengawasan pengujian slump
 Pengawasan pengujian tekan
 Perlengkapan K3 yang digunakan
 Pengawasan K3 dalam pekerjaan
 Alur keluar-masuk truk mixer

Gambar Metode Pelaksanaan Fondasi Rakit

2.5 Perencanaan Fondasi Rakit (Raft Foundation)

9
Perancangan rakit yang paling lazim terdiri dari sebuah pelat beton rata dengan tebal 0,75 - 2 m,
dan dengan alas serta dengan penulangan dua arah atas dan bawah yang menerus.

Gambar 6. Jenis Fondasi Rakit

Daya Dukung

Daya dukung tanah didefinisikan sebagai kekuatan maksimum tanah menahan tekanan dengan baik
tanpa menyebabkan terjadinya failure. Sedangkan failure pada tanah adalah penurunan (settlement)
yang berlebihan atau ketidakmampuan tanah melawan gaya geser dan untuk meneruskan beban
pada tanah. (Bowles, 1992).

Gambar 7. Daya dukung Batas Dari Tanah Fondasi

Fondasi rakit harus dirancang untuk membatasi penurunan sampai jumlah yang dapat ditoleransi.
Penurunan itu mungkin (Bowles, 1988):

 Konsolidasi-termasuk setiap efek sekunder


 Langsung atau elastis
 Suatu kombinasi dari jumlah konsolidasi dan jumlah langsung.

Terzhagi memberikan pengaruh bentuk daya dukung ultimit yang didasarkan pada analisis Fondasi
memanjang, sebagai berikut :

Fondasi Bujur Sangkar qu= 1,3.C.Nc + po.Nq + 0.4. γ.B.N γ


10
Fondasi Lingkaran qu= 1,3.C.Nc + po.Nq + 0.3. γ.B.N γ

Fondasi Empat Persegi Panjang qu= C.Nc (1+ 0,3 B/L) + po.Nq +

0.5. γ.B.N γ (1- 0,2 B/L)

Dimana : qu = daya dukung ultimit c = Kohesi

Bw= Lebar Fondasi

Nγ, Nc , Nq = Faktor daya dukung untuk setiap metode

Tabel 1.Faktor Daya Dukung untuk Persamaan Terzaghi

Keruntuhan geser umum Keruntuhan geser lokal

Ø deg Nc Nq Ny Nc’ Nq’ Ny’

0 5.7 1.0 0.0 5.7 1.0 0.0

5 7.3 1.6 0.5 6.7 1.4 0.2

10 9.6 2.7 1.2 8.0 1.9 0.5

15 12.9 4.4 2.5 9.7 2.7 0.9

20 17.7 7.4 5.0 11.8 3.9 1.7

25 25.1 12.7 9.7 14.8 5.6 3.2

30 37.2 22.5 19.7 19.0 8.3 5.7

34 52.6 36.5 36 23.7 11.7 9.0

35 57.8 41.4 42.4 25.2 12.6 10.1

40 95.7 81.3 100.4 34.9 20.5 18.8

11
45 172.3 173.3 297.5 51.2 35.1 37.7

48 258.3 287.9 780.1 66.8 50.5 60.4

50 347.5 415.1 1153.2 81.3 65.6 87.1

Beban Eksentris

Beban vertikal eksentris dapat dianalogikan dengan beban momen dan beban vertikal sentris
terhadap pusat berat Fondasi (0).

Luas dasar Fondasi (A) = Bx . By dan My = P .ex didapat :

Bila dijumpai adanya momen pada sumbu y (Mx) dan momen pada sumbu x

Desain Struktur Fondasi Rakit dengan Metode Konvensional (Conventional Rigid Method)

Metode ini digunakan pada kondisi berikut:

a. Fondasi sangat kaku


b. Pengaturan jarak antara kolom atau beban kolom yang tidak lebih dari 20%

Dalam Metode Konvensional, Fondasi rakit dianggap sangat kaku, soil pressure (tegangan
kontak) terdistribusi secara linear dan resultan tegangan kontak berhimpit dengan resultan beban
kolom.

Tahapan perhitungan Metode Konvensional dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Menentukan letak resultan beban kolom (Q) terhadap sumbu-sumbu plat Fondasi rakit (ex dan
ey)
b. Menghitung tegangan kontak yang terjadi pada tanah di bawah masingmasing kolom
menggunakan persamaan:

12
Gambar 8. Beban Momen dan Eksentris pada Fondasi
. .
= ± ±

Dengan :

q = tegangan kontak yang terjadi

Q = jumlah beban kolom

A = luas Fondasi

My = momen terhadap sumbu y = Q.ex

Mx = momen terhadap sumbu x = Q.ey

Iy = momen inersia terhadap sumbu x

Ix = momen inersia terhadap sumbu y

x = absis kolom yang bersangkutan terhadap sumbu y Fondasi

y = absis kolom yang bersangkutan terhadap sumbu x Fondasi

ex = eksentrisitas beban dalam arah sumbu x

ey = eksentrisitas beban dalam arah sumbu y

c. Bandingkan nilai tegangan kontak (q) yang dihitung dalam langkah (b) dengan kapasitas daya
dukung tanah (qult), memenuhi syarat terhadap faktor keamanan (SF) atau tidak.

d. Menghitung tebal Fondasi rakit

Periksa kolom dengan beban terbesar yang terletak di tepi Fondasi rakit.

13
Menurut ACI kode 318 -77 dapat digunakan rumus:

= . ∅(0,34) ′

dengan,

U = faktor beban kolom (MN)

bo = dapat dilihat pada gambar perencanaan Fondasi rakit, tergantung pada kolom (m)

d = tinggi efektif Fondasi rakit (m)

ø = faktor reduksi (0,85)

fc’ = kuat tekan beton pada umur 28 hari (MN/m2)

Tebal Fondasi rakit (h) diperoleh dengan rumus:

h = d + diameter tulangan + selimut beton

e. Menghitung luas tulangan baja per satuan lebar untuk perkuatan positif

As = luas tulangan per satuan lebar

fy = tegangan izin tarik baja

Mu = faktor momen

b = lebar plat per satuan lebar

a = jarak tulangan

ø = faktor reduksi (0,85)

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Fondasi Rakit (Raft Foundation)


Kelebihan Fondasi Rakit (Raft Foundation)

1. Fondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.


14
2. Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya.
3. Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal disbanding Fondasi batu belah, baik
sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa, angin, ledakan, dan
lain-lain.

Kekurangan Fondasi Rakit (Raft Foundation)

1. Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (persiapan lebih lama).
2. Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/sesuai umur beton).
3. Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
4. Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
5. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Fondasi rakit (raft foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian
dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah dasar atau
batu-batuan di bawahnya.

Jenis-jenis Fondasi Rakit (Raft Foundation) : pelat rata, pelat yang ditebalkan dibawah kolom,
balok dan pelat, pelat dengan kaki tiang.

Fondasi rakit biasanya juga dipakai untuk ruang-ruang bawah tanah (basement) yang dalam, baik
untuk menyebarkan beban kolom menjadi distribusi tekanan yang lebih seragam dan untuk
memberikan lantai lebih buat ruang bawah-tanah. Keuntungan khusus untuk ruang bawah-tanah
yang berada pada atau di bawah muka air tanah ialah karena ia merupakan penyekat air.

Fondasi rakit (Raft Foundation) dapat dipakai pada tanah dengan kapasitas dukung rendah atau jika
jarak kolom atau beban lain sangat dekat dalam kedua arah sehinggan seluruh telapak bersentuhan
satu sama lain sehingga jika menggunakan Fondasi telapak luasan besar (tidak ekonomis). Fondasi
rakit sangat bermanfaat untuk mengurangi perbedaan penurunan dalam berbagai tanah. Fondasi
rakit merupakan bagian bawah  struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar
bangunan.

3.1.Daftar Pustaka

15
14 Dmercy Corporation (PENGERTIAN RAFT FOUNDATION YANG
MEMBUTUHKAN MASS CONCRETE DI DALAM PROYEK KONSTRUKSI)
http://www.dmercy-corporation.com/2012/02/apakah-itu-raft-foundation.html , April 2015.

Sang Pencari (FONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)) http://bit.ly/1Huvo13 , April


2015.

Jefri Hutagalung (METODE PELAKSANAAN MAT FOUNDATION (FONDASI RAKIT))


http://bit.ly/1Go7b9D , April 2015.

Scribd ( YUDHA FONDASI I https://www.scribd.com/doc/220962793/Yudha Fondasi-i ,


April 2015.

ANALISIS DESAIN FONDASI RAKIT UNTUK BANGUNANBERTINGKAT DENGAN


METODE KONVENSIONAL (CONVENTIONAL RIGID METHOD) Oleh DHYNA ANNISA
MAGHFIRA BAHAGIANDA

16

Anda mungkin juga menyukai