Anda di halaman 1dari 26

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/340165694

Prototype Sistem Keamanan Pintu Menggunakan Sidik Jari (Fingerprint)


Berbasis Arduino Uno ATMega328 dan SMS Gateway

Article · August 2019

CITATIONS READS

0 2,414

1 author:

Muh Arifandi
Universitas Teknologi Yogyakarta
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Prototype Sistem Keamanan Pintu Menggunakan Sidik Jari (Fingerprint) Berbasis Arduino Uno ATMega328 dan SMS Gateway View project

All content following this page was uploaded by Muh Arifandi on 25 March 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROTOTYPE SISTEM KEAMANAN PINTU
MENGGUNAKAN SIDIK JARI BERBASIS ARDUINO
UNO ATMega328 DAN SMS GATEWAY
Muh Arifandi. S.kom
STMIK Catur Sakti Kendari,
Jln Drs. Abdullah Silondae No. 109, (0401) 327275
Arif76440 @gmail.com
Penulis II : Muh Sadly Said, S. Kom., MT. Penulis III : Yonal Supit, S. Kom., M.Eng.

Abstrak - Banyak kejadian tindakan pencurian menunjang kinerja sektor-sektor tersebut, salah satunya
terjadi saat penghuni rumah sedang tidur atau adalah aspek keamanan. Banyak sarana yang dirancang
pada saat sibuk melakukan aktifitas di luar yang secara otomatis untuk membantu kegiatan manusia
menyebabkan kurangnya perhatian. Berdasarkan dalam mengatur keamanan lingkungan ataupun ruangan
yang memerlukan tingkat pengamanan yang lebih ketat.
data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Terutama pada rumah ketika ingin terhindar dari
tentang Statistik Kriminal 2018 pada tahun 2017 kriminalitas seperti pencurian, perampokan, dan tindak
di Indonesia sebanyak 26.298 kali. Dengan kriminalitas lainnya (Purnomo and Pramana, 2015).
berkembangnya teknologi saat ini, Sistem Banyak kejadian tindakan pencurian terjadi saat
pengaman pintu menggunakan sidk jari penghuni rumah sedang tidur atau pada saat sibuk
(Finngerprint) dapat mengindetifikasi penghuni melakukan aktifitas di luar yang menyebabkan
rumah dan sebuah modul GSM yang dapat kurangnya perhatian terhadap keamanan rumah dari
mengirimkan informasi kepada pemilik rumah bahaya tindakan kriminal pencurian, sehingga ada
berupa pesan text, dirancang untuk memberikan perasaan khawatir atau was-was saat penghuni rumah
solusi pada rumah yang ditinggalkan oleh sedang berpergian jauh (Fatfa and Rasmana, 2017).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan
pemiliknya. Metode yang digunakan dalam
Pusat Statistik tentang Statistik Kriminal 2018 pada
perancangan ini adalah menggunakan metode tahun 2017 kejahatan pencurian adalah kejahatan yang
prototype, yaitu metode yang mengembangkan paling banyak terjadi. Dan dari jumlah kejahatan yang
sebuah sistem awal yang akan dibuat. hasil terjadi pada tahun 2017 di Indonesia sebanyak 26.298
pengujian yang telah dilakukan menunjukkan kali (Badan Pusat Statistik, 2018).
akses untuk membuka pintu menggunakan sidik Dengan berkembangnya teknologi saat ini,
jari (Fingerpritn) dari luar dapat berjalan dengan Sistem pengaman pintu menggunakan sidk jari
baik. Limit Switch dan Modul GSM dapat bekerja (Finngerprint) dapat mengindetifikasi penghuni rumah
dengan baik sesuai program yang telah di dan sebuah modul GSM yang dapat mengirimkan
informasi kepada pemilik rumah berupa pesan text,
perintahkan, dan pemilik rumah dapat dengan
dirancang untuk memberikan solusi pada rumah yang
mudah mendapatkan informasi ketika seseorang ditinggalkan oleh pemiliknya. Penelitian mengenai
menjebol pintu secara paksa. sistem pengaman pintu telah dilakukan pada penelitian
sebelumnya.
Kata kunci : Arduino Uno, Fingerprint, Modul GSM, Berdasarkan latar belakang yang disampaikan
LCD, Buzzer, Relay, Solenoid Door Lock. di atas, maka dibuatlah “Prototype Sistem Keamanan
Pintu Menggunakan Sidik Jari (Fingerprint) Berbasis
BAB I Arduino Uno ATMega328 dan SMS Gateway”.
PANDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman dan Adapun rumusan masalah dari latar belakang adalah
teknologi kebutuhan informasi yang cepat sangat di sebagai berikut.
butuhkan dalam berbagai sektor kehidupan, sehingga

1
a. Bagaimana merancang sebuah sistem pengunci a. Kontrol system ini menggunakan mikrokontroler
pintu menggunakan sensor sidik jari (Fingerprint), Atmega328 Arduino UNO beserta bahasa
sehingga dapat menjadi solusi bagi rumah yang pemrogramannya.
ditinggalkan oleh pemiliknya. b. Penggunaan sensor sidik jari (Fingerprint) hanya
b. Bagaimana merancang sebuah sistem pencungi sebagai kunci untuk membuka pintu.
pintu menggunakan sensor sidik jari (Fingerprint), c. Pengguaan modul GSM hanya sebagai pengirim
sehingga pemilik rumah tidak perlu khawatir kunci informasi berupa pesan singkat.
rumah diduplikasi atau hilang. d. Standar penyimpanan memory internal modul sidik
c. Bagaimana merancang sebuah sistem pengunci jari (Fingerprint) hanya 128 pengguna.
pintu yang dapat mencegah kelalaian pemilik rumah
yang dapat menyebabkan rumah menjadi rentan BAB II
kasus pencurian. LANDASAN TEORI

1.3 Tujuan Penelitian 2.1 Penelitian Terdahulu

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sedikit banyak
dapat menerapkan struktur dari rangkaian pembuka pintu terinspirasi dan mereferensi dari penelitian-penelitian
menggunakan sensor sidik jari (Fingerprint), sehingga sebelumnya yang berkaitan dengan latar belakang
menghasilkan pengunci pintu yang lebih efisien serta masalah pada skripsi ini. Berikut ini penelitian terdahulu
dapat membantu pemilik rumah untuk mencegah kasus yang berhubungan dengan skripsi ini di antaranya
pencurian sebagai akibat kelalaian penggunakan kunci penelitian yang dilakukan oleh (Idris Setiawan, 2015)
konvensional. yaitu “Sistem Pengaman Pintu Rumah Menggunakan
Sensor Sidik Jari (Fingerprint)”. Pada penelitian ini
1.4 Manfaat Penelitian mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega328
Adapun manfaat yang di harapkan dalam penelitian sebagai pengolah dan pemproses data dan untuk sistem
ini adalah : keamanan yang digunakan yaitu Sensor sidik jari
(Fingerprint) sebagai Kunci pintu menggunakan sidik
a. Peneliti jari yang dipasang pada pintu rumah menggunakan
Dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran dan Arduino Uno.
pengembangan dalam membangun prototype sistem Persamaan penelitian sebelumnya dengan yang akan
keamanan pintu menggunakan Sensor sidik jari diteliti adalah penelitian ini sama-sama merancang alat
(Fingerprint) dan SMS Gateway maupun ilmu pengaman pintu menggunakan sidik jari. Sedangkan
praktek yang telah didapatkan baik dari bangkuh perbedaannya adalah peneliti sebelumnya pengguna
kuliah maupun di luar kampus. masih sulit menambahkan sidik jari baru dikarenakan
b. Industri tidak memiliki tombol untuk registrasi sidik jari baru
Dengan perancangan dan pembuatan prototype sedangkan penulis meracangan sebuah sistem pengaman
sistem keamanan pintu ini maka diharapkan dapat pintu yang dilengkapi dengan beberapa tombol registrasi
diaplikasikan oleh industri agar dapat memberi rasa dan tombol scanner sehingga memudahkan pengguna
aman, dan nyaman saat meninggalkan rumah. untuk menambahkan sidik jari baru dan sebuah Modul
GSM sebagai alat pengirim informasi berupa SMS
c. Peneliti Berikutnya (Short Message Service) atau layanan pesan singkat.
Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan Penelitian berikutnya di lakukan oleh (Syahrul
acuan referensi bagi para pembaca atau peneliti Jamil, 2018) yaitu tentang “Prototype Sistem Pengunci
selanjutnya dalam mengembangkan penelitian ini Pintu Menggunakan Password Berbasis Arduino Uno”.
dan memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa Pada penelitian ini mikrokontroler yang digunakan
tentang penggunaan atau sensor sidik jari adalah ATmega328 sebagai pengolah dan pemproses
(Fingerprint). data dan untuk sistem keamanan yang digunakan yaitu
1.5 Batasan Masalah Keypad sebagai Kunci pintu menggunakan Password
yang dipasang pada pintu rumah menggunakan Arduino
Penyusunan dan pembuatan system ini sangat Uno.
kompleks, sehingga diperlukan adanya suatu batasan Persamaan penelitian sebelumnya dengan yang
dalam pengujiannya. Adapun permasalahan yang perlu akan diteliti adalah penelitian ini sama-sama merancang
dibatasi adalah : alat pengaman pintu. Sedangkan perbedaannya adalah

2
peneliti sebelumnya hanya bisa diakses 1 pengguna dimasukkan sangat banyak tentu akan sangat
untuk membuka pintu sedangkan perbedaan dengan merepotkan, lain halnya bila data tidak terlalu
penilitian ini adalah pintu bisa diakes lebih dari satu banyak. Biometrik dengan sistem ini sangat cocok
pengguna menggunakan sidik jari yang telah tersimpan untuk diterapkan pada sebuah alat tertentu yang
dalam memori internal modul sensor sidik jari tidak digunakan oleh banyak orang atau untuk
(Fingerprint). untuk melindungi sebuah ruang khusus, yang juga
tidak diakses oleh banyak pengunjungnya.
2.2 Biometrik
b) Sistem yang menyimpan data pada jaringan. Sistem
2.2.1 Definisi Biometrik yang kedua memanfaatkan jaringan untuk
menyimpan datanya. Sistem yang kedua sangat
Teknologi biometrik adalah teknologi kemanan yang
efektif bagi aplikasi yang memang dipergunakan
menggunakan bagian tubuh atau kebiasaan yang berasal
untuk banyak user. Misalnya saja untuk data
dari tubuh kita sebagai identitas. Dunia medis
absen karyawan atau siswa. Bentuk fisik yang
mengatakan bahwa ada berapa bagian tubuh kita yang
ditampilkan oleh alat juga tidak perlu terlalu
sangat unik juga kebiasaan yang diciptakannya, seperti
besar. Karena data tidak akan diproses langsung
tanda tangan. Artinya, tidak dimiliki oleh lebih dari satu
pada alat. Melainkan dikirim dahulu ke sebuah
individu. Contoh bagian tubuh seperti sidik jari atau
jaringan baru kemudian diproses dan disimpan.
retina mata. Meskipun bentuk atau warna mata bisa saja
Sistem ini memang membutuhkan waktu lama.
sama, namun retina mata belum tentu sama. Begitu juga
Tetapi cukup efektif untuk data yang besar.
dengan suara dan struktur wajah. Bagian-bagian unik
Karena tidak akan terkena risiko data hilang pada
inilah yang kemudian dikembangkan sebagai atribut
saat proses reset pada alat harus dilakukan.
keamanan (Elizabeth, 2008).
c) Sistem yang menyimpan data pada sebuah chip.
Sebagai bagian dari teknologi keamanan, biometrik
Sistem yang terakhir ini menggunakan media
memiliki dua fungsi sekaligus yang dapat dijalankan
tambahan berupa chip untuk menyimpan data si
terpisah maupun secara bersamaan. Yang pertama
pemilik ID. Sehingga untuk menggunakannya
sebagai pencatat ID atau sebagai alat verifikasi
seseorang harus membawanya. Untuk sistem yang
(password).
terakhir ini, akan sangat efektif diterapkan untuk
Teknologi biometrik hampir dapat diterapkan di mana
yang memiliki pengguna sangat banyak atau bila
saja. Mulai untuk melindungi sebuah barang tertentu dari
alatnya hendak diletakkan di tempat umum.
akses yang tidak diinginkan, seperti komputer. Sampai
Misalnya saja untuk keamanan di mesin ATM
untuk melindungi sebuah ruangan yang ramai dari orang-
atau hanya sekadar sebagai ID masuk dalam
orang tertentu. Misalnya, untuk mengetahui keberadaan
sebuah gedung.
teroris atau penjahat lain di bandara (Elizabeth, 2008).
Cara kerja teknologi keamanan yang satu ini hampir 2.3 Sidik Jari
sama dengan teknologi keamanan lain yang sangat 2.3.1 Definisi Sidik Jari
bergantung kepada sensor. Sensor yang digunakan pada Sidik jari (Fingerprint) adalah gurat-gurat yang
teknologi biometrik cenderung mahal dan semakin terdapat di kulit ujung jari. Sidik jari berfungsi untuk
akurat ketajamannya maka akan semakin mahal. member gaya gesek lebih besar agar jari dapat
Selain sensor, bagian yang tidak kalah penting dari memegang bendabenda lebih erat. Sistem pengamanan
biometrik adalah data. Bagaimana Anda menyimpan dengan mrnggunakan sidik jari sudah mulai
data pada sebuah sistem sangat penting. Sebab biometrik dipergunakan di Amerika oleh seorang bernama E.
adalah teknologi yang bergantung kepada data. Bila data Henry pada tahun 1902.Henry mengguanakan metode
yang disimpan tidak aman atau lengkap, kemungkinan sidik jari untuk melakukan identifikasi pekerja dalam
adanya penyusup ke system ini akan lebih besar. rangka mengatasi pemberian upah ganda. Sistem Henry
Menurut sistemnya biometrik sendiri terbagi atas tiga menggunakan pola ridge (Ridge = punggung alur pada
macam, sebagai berikut : kulit, baik pada tangan atau kaki), yang terpusat pola jari
a) Sistem yang menyimpan data langsung pada alat. tangan, jari kaki, khususnya telunjuk. Untuk memperoleh
Dengan sistem ini, data akan disimpan pada gambar pola ridge, dilakukan dengan cara menggulung
media penyimpanan yang berada dalam alat jari yang diberi tinta pada suatu kartu cetakan hingga
detektor. Jika sewaktu-waktu mesin harus di-reset dihasilkan suatu pola ridge yang unik bagi masing-
atau dikembalikan ke posisi awal, maka data yang masing individu. Para pakar membuktikan bahwa tidak
ada dapat saja ikut terhapus. Sehingga petugas ada dua individu yang mempunyai pola ridge yang
harus meng-input ulang. Jika data yang serupa. Pola ridge tidaklah diwariskan. Pola ridge

3
dibentuk waktu embrio, dan tidak pernah berubah Ridge Mempunyai ketegasan
seumur hidup. Perubahan ridge hanya dapat terjadi jarak ganda dari permulaan
akibat trauma, misal akibat luka-luka, terbakar, penyakit, ke-akhir, sebagai lebar
atau penyebab lainnya.Sistem biometrika sidik jari ridge satu dengan lainya
merupakan sistem yang paling banyak digunakan saat ini
karena memiliki tingkat akurasi yang tingggi dan mudah Evading Ends Dua ridge dengan arah
untuk diterapkan (SRI WAHYUNI, 2015). Dari hasil berbeda berjalan sejajar
penelitian ,ditemukan 9 macam pola utama pappilary satu samalain kurang dari
ridge, antara lain: 3mm.
a. Loop : Terdiri dari satu atau lebih kurva bebas dari
ridge dan sebuah delta. Bifurcation Dua ridge dengan arah
b. Arch : Membentuk pola dengan ridge berada diatas berbeda berjalan sejajar
ridge yang lain dalam bentuk lengkungan umum. satu sama lain kurang dari
c. Whorl : Pola ini terdiri dari satu atau lebih kurva 3 mm.
bebas ridge dan dua buah delta. Hook Ridge merobek ; satu ridge
d. Tented Arch : Pola ini terdiri dari paling tidak tidaklah lebih panjang
sebuah ridge yang melengkung keatas yang disbanding 3 mm
kemudian bercabang menjadi dua ridge.
e. Double Loop : Pola ini membentuk dua formasi Fork Dua ridge dihubungkan
lengkungan yang lalu berpisah, dengan dua titik oleh sepertiga
delta. Ridge stidak lebih panjang
f. Central Pocket Loop : Terdiri dari satu atau lebih disbanding
kurva ridge dan dua titik delta. Dot Bagian ridge adalah tidak
g. Accidental : Pola ini mempunyai dua titik delta. 3mmdisbanding ridge yang
lagi
Satu delta akan berhubungan dengan lengkungan berdekatan
keatas, dan delta yang lain terhubung dengan
lengkungan yang lain. Eye Ridge merobek dan
h. Composite : Terdiri dari gabungan dua atau lebih menggabungkan lagi
pola yang berbeda. didalam 3mm
i. Lateral Pocket Loop : Pola ini terdiri dari dua
lengkungan yang terpisah. Ada dua titik dua delta. Island Ridge merobek dan tidak
bergabung lagi, kurang
dari 3mm dan tidak lebih
dari 6mm. Area yang
Enclosed terlampir
Ridge adalah
tidak Ridge.
lebih panjang
Gambar 2.1 Contoh pola papillary ridge Ridge disbanding
[Sumber : SRI WAHYUNI, 2015] 6 mm antara dua ridge
Sekitar 60% orang memiliki pola sidik jari Enclosed Loop yang tidak mempola
Loop. Sekitar 30% orang memiliki pola whorl, sekitar menentukan
5% berbentuk arch, dan 5% sisanya adalah bentuk- pengulangan antar dua atau
bentuk lainnya. Semua pola tersebut dapat dibedakan lebih ridge paralel
oleh mata biasa. Komputer dapat menganalisa garis-garis
perubahan arah bentuk ridge, dengan kemampuan
seperti mata manusia yang terlatih (Yuliza and Kalsum, Specialties Rare ridge membentuk
2015). Gambaran ukuran-ukuran karakteristik anatomi seperti tanda tanya dan
pola tersebut dapat digambarakan sebagai berikut: sangkutan pemotong

Tabel 2.1 Variasi Pola Ridge


Area papillary ridge kadang-kadang dikenal
sebagai pattern area. Masing-masing pola papillary
ridge menghasilkan suatu bentuk pola area yang
berbeda. Pusat gambar jari mencerminkan pola area,

4
dikenal sebagai inti core point. Bagian ridges yang seseorang meletakkan jari pada lempengan kaca dan
berwujud dua paralel yang berbeda mengelilingi pola sebuah kamera CCD mengambil gambarnya. Scanner
area inti disebut type lines. Titik awal percabangan dua memiliki sumber cahaya sendiri, biasanya berupa larik
ridge disebut delta. Proses perpecahan sebuah garis Light Emitting Diodes (LED), untuk menyinari alur sidik
menjadi dua garis ridge disebut bifurcation. Banyaknya jarinya.Sistem Charge Coupled Device (CCD)
persimpangan ridge di dalam pola area disebut suatu menghasilkan gambar jari yang terbalik, area yang lebih
ridge count. Komputer Tormography dapat digunakan gelap merepresentasikan lebih banyakcahaya yang
untuk mendeteksi titik-titik tersebut berdasarkan sumbu dipantulkan (bagian punggung dari alur sidik jari), dan
koordinat x-y (Yuliza and Kalsum, 2015). area yang lebih terang merepresentasikan lebih sedikit
cahaya yang dipantulkan (bagian lembah dari alur sidik
2.4 Sensor Sidik Jari (Fingerprint)
jari). Sebelum membandingkan gambar yang baru saja
2.4.1 Definisi Sensor Sidik jari
diambil dengan data yang telah disimpan, processor
Sebuah sistem fingerprint scanner memiliki dua scanner memastikan bahwa Charge Coupled Device
pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari pengguna, (CCD) telah mengambil gambar yang jelas dengan cara
dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar melakukan pengecekan kegelapan pixel rata-rata, dan
yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada akan menolak hasil scan jika gambar yang dihasilkan
di database. Gambar fisik dari sebuah Fingerprint terlalu gelap atau terlalu terang. Jika gambar ditolak,
scanner disajikan pada gambar 2.2. scanner akan mengatur waktu pencahayaan, kemudian
mencoba pengambilan gambar sekali lagi (Oroh and
Kendekallo, 2014).
Jika tingkat kegelapan telah mencukupi, sistem
scanner melanjutkan pengecekan definisi gambar, yakni
seberapa tajam hasil scan sidik jari. Processor
memperhatikan beberapa garis lurus yang melintang
Gambar 2.2 Bentuk Fisik Sensor Sidik Jari secara horizontal dan vertikal. Jika definisi gambar sidik
[Sumber : Tobing, 2015, p. 8)] jari memenuhi syarat, sebuah garis tegak lurus yang
berjalan akan dibuat di atas bagian pixel yang paling
Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Fingerprint gelap dan paling terang. Jika gambar sidik jari yang
dihasilkan benar-benar tajam dan tercahayai dengan
baik, barulah processor akan membandingkannya
dengan gambar sidik jari yang ada dalam database.
Hasilnya dapat diketahui dalam waktu yang sangat
singkat berupa seseorang adalah benar karyawan
perusahaan atau orang suruhan, pemilik notebook, atau
pencuri informasi.
Beberapa metode lain untuk membaca sidik jari
seseorang adalah Scaning ultra sonic, scaning capasitans,
dan scaning thermal. Scaning ultra sonic, ini hampir
Ada beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari sama dengan metode yang digunakan dalam dunia
seseorang, namun salah satu metode yang paling banyak kedokteran. Dalam metode ini, digunakan suara
digunakan saat ini adalah optical scanning. Metode berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan
Optical scanning akan disajikan pada gambar 2.3. epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat
dengan menggunakan transducer piezoelectric. Setelah
itu, pantulan energi tersebut ditangkap menggunakan alat
yang sejenis.
Pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun citra
sidik jari yang dibaca. Dengan cara ini, tangan yang
kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan
Gambar 2.3 Metode Optical Scaninng permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat
[Sumber :Oroh and Kendekallo, 2014] proses pembacaan.
Scaning Capasitans, Metode ini menggunakan cara
Inti dari scanner optical adalah Charge Coupled
pengukuran kapasitansi untuk membentuk citra sidik
Device (CCD). Proses scan mulai berlangsung saat

5
jari. Scan area berfungsi sebagai lempeng kapasitor, dan sesuai dengan karakteristik metode biometrika
kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng kapasitor yang dipakai.
lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley 5. Penyimpan pola: penyimpanan pola-pola hasil
(lembah) pada sidik jari, maka kapasitas dari kapasitor pendaftaran dalam database.
masing-masing orang akan berbeda. Kelemahan ini 6. Pencocokan: proses pencocokan antara hasil
adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk pembacaan dengan database yang ada.
menghilangkan listrik statis ini, tangan harus
Tabel 2.3 Komunikasi Serial Module Fingerprint
digrounding. Scaning Thermal, Metode ini
menggunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) Pin Name Type Function
dengan valley (lembah) sidik jari untuk mengetahui pola Number
sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan 1 Vin In Power input(cable
menggosokkan ujung jari (swap) ke scan area. Bila color :red)
ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, 2 TX Out Data Ou tput. TTL
suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan. logical level(cable
Charge Coupled Device (CCD) merupakan chip yang
color: green)
membentuk image pada peralatan capturing image, baik
3 RX in Data Input. TTL
scanner maupun foto digital. Sacara garis besar proses
logical level(cable
terbentuknya image dalam Charge Coupled Device
color: whrite)
(CCD) CCD adalah penyerapan cahaya. Saat
penyerapan cahaya, akan timbul arus elektronis yang
4 GND - Signa dlground.
Connected to
dihasilkan oleh cahaya. Arus tersebut dikumpul dan
power
dikonversikan menjadi tegangan. Tegangan inilah yang
ground(cable
akan membentuk informasi digital biner dan
ditransformasikan menjadi ilusi image bagi mata color:black)
manusia (Chintiya bunga yudhitra, 2015). 2.5 Mikrokotroler
Konsep dasar yang digunakan Charge Coupled 2.5.1 Pengertian Mikrokoktroler
Device (CCD) dalam menghasilkan gambar adalah
melakukan konversi dari cahaya menjadi elektron di Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya
photosite-nya. Teknologi ini hampir sama dengan berisi CPU, ROM, RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU
teknologi solar cell dalam menyimpan atau melakukan tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses
konversi dari sinar matahari menjadi energi listrik. berfikir berdasarkan program yang telah diberikan
kepadanya. Mikrokontroler banyak terdapat pada
peralatan elektronik yang serba otomatis, mesin fax, dan
peralatan elektronik lainnya. Mikrokontroler dapat
disebut pula sebagai komputer yang berukuran kecil
Gambar 2.4 Penyimpanan Pola
yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat
[Sumber : Nurcahyo, 2018)]
memberikan daya (Mifza Ferdian Putra and Zainal
Arifin, 2017).
Mikrokontroler standar memiliki komponen
komponen sebagai berikut (Malik, 2003):
a) Central Processing Unit (CPU) merupakan bagian
utama dalam suatu mikrokontroler. CPU pada
Gambar 2.5 Pemindaian sidik jari
mikrokontroler ada yang berukuran 8 bit ada pula
[Sumber : Nurcahyo, 2018)]
yang berukuran 16 bit. CPU ini akan membaca
Keterangan:
program yang tersimpan di dalam ROM dan
1. Sensor: alat pembaca data dari obyek.
melaksanakannya.
2. Proses awal: proses persiapan sebelum data
b) Read Only Memory (ROM) merupakan suatu
diolah, misalnya proses pemindaian dari citra ke
memori (alat untuk mengingat) yang sifatnya hanya
bentuk digital.
dibaca saja. Dengan demikian ROM tidak dapat
3. Ekstrasi pola: proses untukmengidentifikasi fitur-
ditulisi. Dalam dunia mikrokontroler ROM
fitur tertentu yang akan diolah dari obyek hasil
digunakan untuk menyimpan program bagi
pembacaan.
mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalm
4. Pembuat pola: proses untuk menyusun pola-pola
format biner (‘0’ atau ‘1’). Susunan bilangan biner

6
tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan a) IDE Arduino merupakan multiplatform, yang dapat
memiliki arti tersendiri. dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti
c) Random Acces Memory (RAM) berbeda dengan Windows, Macintosh dan Linux.
ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat b) IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE
dibaca juga dapat ditulis berulang kali. Tentunya Processing, yang sederhana sehingga mudah
dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data digunakan.
yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut c) Pemrograman arduino menggunakan kabel yang
bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan terhubung dengan port USB, bukan port serial.
tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM akan Fitur ini berguna karena banyak komputer yang
hilang jika catu daya listrik hilang. sekarang ini tidak memiliki port serial.
d) Input/Output (I/O) untuk berkomunikasi dengan d) Arduino adalah hardware dan software open source
dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan pembaca bisa men-download software dan
terminal I/O (port I/O), yang digunakan untuk gambar rangkaian arduino tanpa harus membayar
masukan atau keluaran. ke pembuat arduino.
e) Komponen lainnya Beberapa mikrokontroler e) Biaya hardware cukup murah, sehingga tidak
memiliki timer atau counter, ADC (Analog to terlalu menakutkan untuk membuat kesalahan
Digital Converter), dan komponen lainnya. f) Proyek arduino ini dikembangkan dalam
Pemilihan komponen tambahan yang sesuai dengan lingkungan pendidikan sehingga bagi pemula
tugas mikrokontroler akan sangat membantu akan lebih cepat dan mudah mempelajarinya.
perancangan sehingga dapat mempertahankan g) Memiliki begitu banyak pengguna dan komunitas di
ukuran yang kecil. Apabila komponen komponen internet dapat membantu setiap kesulitan yang
tersebut belum ada pada suatu mikrokontroler, dihadapi.
umumnya komponen tersebut masih dapat
2.6.2 Perangkat Lunak Arduino IDE
ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui
port-portnya. IDE itu merupakan kependekan dari Integrated
Developtment Enviroenment, atau secara bahasa
2.6 Arduino mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang
2.6.1 Definisi Arduino digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut
sebagai lingkungan karena melalui software inilah
Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan
fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks
pemrograman.Arduino menggunakan bahasa
pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C.
Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan
perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan
pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke
Gambar 2.6 Bentuk FisikArduino Uno pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan
[Sumber: Syahrul Jamil, 2018] suatu program bernama Bootlader yang berfungsi
sebagai penengah antara compiler Arduino dengan
Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform mikrokontroler (Syahrul Jamil, 2018).
elektronik yang open source, berbasis pada software dan IDE Arduino adalah software yang sangat canggih
hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri
ditujukan untuk seniman, desainer, hobie dan setiap dari:
orang yang tertarik dalam membuat objek atau
 Editor program, sebuah window yang
lingkungan yang interaktif. Arduino sebagai sebuah
memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
platform komputasi fisik (Physical Computing) yang
program dalam bahasa Processing (red: yang benar
open source pada board input ouput sederhana, yang
adalah dalam bahasa C/C++ yang disederhanakan,
dimaksud dengan platform komputasi fisik disini adalah
yang merupakan turunan dari proyek open
sebuah sistem fisik hyang interaktif dengan penggunaan
source Wiring. Salah satu miskonsepsi paling umum
software dan hardware yang dapat mendeteksi dan
tentang bahasa yang digunakan di Arduino adalah
merespons situasi dan kondisi.
bahwa bahasa ini merupakan “bahasa” Processing.
Kelebihan arduino dari platform hardware
 Compiler, sebuah modul yang mengubah kode
mikrokontroler lain adalah (Lucky Yuditia, 2013) :
program (bahasa Processing C/C++) menjadi kode

7
biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada saat itu yang
akan bisa memahami bahasa Processing (red: masih menggunakan sistem telekomunikasi wireless
tingkat tinggi seperti C/C++). Yang bisa dipahami yang analog dan tidak compatible antara negara,
oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming
sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini. antar negara. Standar sistem komunikasi ini
 Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dikembangkan oleh European Telecommunication
dari komputer ke dalam memory di dalam papan Standard Institute (ETSI) pada tahun 1988.
Arduino. Target pembangunan Global System for Mobile
Berikut ini adalah contoh tampilan IDE Arduino Communication (GSM) :
dengan sebuah sketch yang sedang diedit:  Tahun 1991 adalah permulaan pengoperasian jaringan
Global System for Mobile Communication (GSM
 Tahun 1993 meliputi semua kota besar
 Tahun 1995 mencapai semua jalan raya antar kota.
Di dalam kenyataannya, banyak terjadi hambatan
dalam penerapan Global System for Mobile
Communication Global System for Mobile
Communication (GSM), sehingga target operasional
Global System for Mobile Communication ) GSM tidak
terpenuhi.Walaupun semua infrastruktur telah siap sejak
pertengahan 1991, namun realisasi pengoperasian secara
komersil baru dapat dimulai kuartal terakhir 1992.
Situasi ini menunjukkan bahwa Global System for
Gambar 2.7 Arduino IDE Mobile Communication GSM merupakan teknologi yang
[Sumber : Syahrul Jamil, 2015] sangat kompleks dan memerlukan pengkajian cukup lama
untuk mencapai kesepakatan standar.Disamping itu. Global
2.7 Modul GSM (Global System for Mobile System for Mobile Communication GSM menjadi ajang
Communication) perebutan pengaruh dan kompetisi baik dari masing-
2.7.1 Definisi GSM masing operator di tiap negara, maupun industri
telekomunikasi yang memproduksi Global System for
Global System for Mobile Communication (GSM) Mobile Communication (GSM). Keuntungan bisnis yang
merupakan standar yang diterima secara global untuk besar akan diperoleh pihak yang berhasil memasukkan
komunikasi selular digital. Tahun 1982, dengan usulan standarnya. Tidak heran apabila standar type
dipelopori oleh Jerman dan Perancis, maka CEPT approval untuk hand phone baru dapat disepakati pada
(Conference Europeance d'Administration de Post et September 1992, karena harus mempertimbangkan dan
Telecommunication) menetapkan Global System for memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi
Mobile Communication (GSM) sebagai standar digital sistem Global System for Mobile Communication (GSM).
selular untuk Eropa. Pada tahun yang sama juga Walaupun standarisasi Global System for Mobile
dilakukan penetapan frekuensi GSM pada 900 MHz. Communication (GSM) baru saja terselesaikan dan
Penetapan antarmuka standar dilakukan pada tahun 1987 pengoperasiannya baru saja dimulai, bahkan belum merata
yaitu frekuensi uplink GSM pada jangkauan frekuensi ke seluruh Eropa, namun dengan mengantisipasi
890-915 MHz dan frekuensi downlink GSM pada perkembangan Global System for Mobile Communication
jangkauan frekuensi 935-960 MHz dan di tanda (GSM) yang sangat pesat serta tingkat kepadatan
tanganinya Memorandum of Understanding pemakaian pelayanan per area yang tinggi, maka arah perkembangan
GSM oleh 14 negara Eropa. Alokasi frekuensi lain GSM teknologi Global System for Mobile Communication
900 MHz ke DCS 1800 dilakukan tahun 1983, yaitu (GSM) adalah DCS 1800, yakni Digital Celular System
frekuensi uplink pada 1710-1785 MHz, dan frekuensi pada alokasi frekwensi 1.800 MHz. Dengan frekwensi
downlink pada 1805-1880 MHz. Tahun 1992 dilakukan tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin
peluncuran komersial layanan Global System for Mobile besar per satuan sel.
Communication (GSM) di Eropa dan kepanjangan Selanjutnya pada tahun 1995 sudah terdapat lebih
Global System for Mobile Communication (GSM). kurang 120 jaringan Global System for Mobile
Perkembangan Global System for Mobile Communication (GSM) yang beroperasi diseluruh dunia
Communication (GSM) ini dilatarbelakangi oleh dengan jumlah pelanggan 12 juta. Pada tahun yang sama

8
juga dilakukan penandatangana MoU (Memorandum of d) Operation and Support System
Understanding) pengoperasian sistem Global System for
Merupakan subsistem dari jaringan Global System for
Mobile Communication (GSM) yang berjumlah 150
Mobile Communication) (GSM) yang berfungsi
anggota terdiri atas 90 negara. Pangsa pasar
sebagai pusat pengendalian diataranya adalah fault
telekomunikasi nirkabel sebesar 30 % telah dikuasai oleh
management, configuration management, dan
Global System for Mobile Communication (GSM). Sampai
inventory management.
tahun 1996, menurut BellSouth,Inc., Global System for
Mobile Communication (GSM) telah dioperasikan oleh 2.7.3 AT-Command
lebih dari 200 operator di lebih dari 100 negara. Dua tahun
AT-Command merupakan perintah standar yang dapat
kemudian, tepatnya tahun 1998 jumlah pelanggan Global
diterima oleh modem. Perintah AT (Hayes AT-
System for Mobile Communication (GSM) sudah mencapai
Command) digunakan untuk berkomunikasi dengan
66 juta lebih dengan 256 operator jaringan yang meliputi
terminal (modem) melalui gerbang serial pada computer.
110 negara. Tahun 1997, telah ditetapkan standar Global
AT-Command ini dipakai untuk memerintahkan telephon
System for Mobile Communication (GSM) fase 2+ yang
selular mengirim dan menerima pesan sms. Selain itu,
menambahkan layanan pengiriman data paket melalui
AT-Command juga dapat dipakai untuk mengetahui atau
telepon seluler(Haryati HR, 2018).
membaca kondisi dari terminal seperti mengetahui
2.7.2 Arsitektur GSM kondisi sinyal, kondisi baterai, nama operator, lokasi,
menambah item pada daftar telephone, mengetahui
Secara garis besar terdiri dari 4 subsistem yang
model telephone selular yang dipakai, nomor IMEI
terkoneksi dan berinteraksi antar sistem dan dengan user
(Internasional Mobile Statition Equiqment Identity) dan
melalui network interface (Aribowo et al., 2009),
informasi – informasi lainnya yang berhubungan dengan
subsistem tersebut adalah :
telephone selular tersebut. Perintah – perintah AT-
Arsitektur jaringan GSM terdiri atas :
Command dikirimkan ke telephone selular dalam bentuk
a) Mobile System string (teks). Komunikasi data antara telephone selular
dengan peripheral lainnya seperti mikrokontroler
Merupakan perangkat yang digunakan oleh
dilakukan secara serial menggunakan perintah – perintah
pelanggan untuk melakukan pembicaraan.Terdiri
AT (Hayes AT Command) melalui komunikasi serial
atas Mobile Equipment dan Subscriber Identity
RS-232. Tabel 2.4 berikut adalah beberapa jenis
Module.
perintah AT-Command (Nur Irfan, 2016).
b) Base Station
Tabel 2.4 Jenis Perintah AT-Command
Terdiri atas Base Station Controller dan Base
Perintah Fungsi
Transceiver Station.Dimana fungsi dari BSS adalah
mengontrol tiap – tiap BTS yang terhubung kepada AT+CPBF Mencari nomor telephone
nya.Sedangkan fungsi dari BTS adalah untuk yang tersimpan
berhubungan langsung dengan MS dan juga AT+CPBR Membaca buku telephone
berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
AT+CPBW Menulis nomor telephone di
c) Network Sub – system
buku telephone
Terdiri dari MSC, HLR, dan VLR.MSC atau Mobile AT+CMGF Menyeting mode SMS teks
Switching Controller adalah inti dari jaringan atau PDU
Global System for Mobile Communication (GSM)
yang berfungsi untuk interkoneksi jaringan, baik AT+CMGF=0 Menyeting mode PDU
antara seluler maupun dengan jaringan PSTN.Home
AT+CMGF=1 Menyeting mode SMS teks
Location Register atau HLR berfungsi untuk
menyimpan semua data dari pelangga secara AT+CMGS Mengirim sebuah perintah
permanen.Untuk VLR atau Visitor Location SMS
Register berfungsi untuk data dan informasi
pelanggan. AT+CMGR Membaca sebuah pesan

AT+CMGR=1 Memba casebuah pesan di


alamat 1

9
2.7.4 Modul GSM SIM 800L penerima pesan SMS. Tergantung dari tipenya, tapi
umumnya alat ini berukuran cukup kecil, ukuran sama
Modul GSM/GPRS merupakan modul yang
dengan pesawat telepon seluler GSM. Sebuah modem
digunakan untuk mengirim dan menerima data berupa
GSM terdiri dari beberapa bagian, di antaranya adalah
SMS (Short Message Service). Untuk beroperasi modul
lampu indikator, terminal daya, terminal kabel ke
ini dapat dikontrol dengan mengunakan komunikasi
komputer, antena dan untuk meletakkan kartu SIM
serial AT Command. Dalam proses kerjanya perangkat
(Malyan and Yondri, 2012).
ini diperlukan adanya proses kontrol yang dilakukan
oleh komputer, langkah tersebut dibutuhkan untuk 2.8 Relay
mengarahkan bagaimana proses kerja yang perlu 2.8.1 Definisi Relay
dilakukan oleh modul SMS ini, pemrograman dilakukan
Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan
untuk mengirimkan instruksi-instruksi kepada perangkat
secara listrik dan merupakan komponen
dari komputer melalui kabel yang terhubung ke terminal
Electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri dari
datanya (ArgaYulianto, 2018). Bentuk dari modul ini
2 bagian utama yakni wlektromagnet (Coil) dan
terlihat pada gambar 2.8 :
mekanikal (seperangkat kontak saklar/Switch). Relay
menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay
yang menggunakan elektromagnet 5V dan 50 mA
mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A
Gambar 2.8 Modul SIM800L (Ainur Rofiq, 2016).
Dibawah ini adalah gambar bentuk relay dan simbol
[Sumber :Aziis, 2018] relay yang sering ditemukan di rangkaian elektronika :
Berikut ini spesifikasi dari Modem ini: Fitur:
 Antarmuka serial TTL kompatibel dengan
Mikrokontroler 3.3V dan 5V, kompatibel dengan
Arduino..
 Modul SIM800L ini memiliki satu set antarmuka
serial level TTL, satu set antarmuka catu daya.
 Selain itu, ada satu set antarmuka antena pada
modul ini.
 Dukungan jaringan: Quad-Band 850/900/1800/1900 Gambar 2.9 Bentuk Relay dan Simbol Relay
MHz, dapat mengirimkan informasi Suara, SMS [Sumber :Saleh and Suryadarma, 2017]
dan data dengan daya rendah.
 VDD TTL UART interface Antarmuka serial TTL 2.8.2 Prinsip Kerja Relay
UART, Anda dapat menghubungkan MCU seperti Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar
51MCU atau ARM atau MSP430 secara yaitu :
langsung. Pin VDD digunakan untuk mencocokkan 1. Elektromagnet (Coil)
tegangan TTL. 2. Armature
 Model: SIMCOM SIM800L 3. Switch Contact Point (Saklar)
 Tegangan kerja: 3.7V ke 5V- Ukuran: 40mm x 4. Spring
28mm x 3mm Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian
 GPRS multi-slot kelas 12/10 Relay :
 Stasiun seluler GPRS kelas B
 Sesuai dengan GSM fase 2/2 +
 Kelas 4 (2 W @ 850 / 900MHz)
 Kelas 1 (1 W @ 1800 / 1900MHz)

Modem GSM adalah sebuah perangkat


Gambar 2.10 Struktur Relay
elektronik yang berfungsi sebagai alat pengirim dan

10
[Sumber : Saleh and Suryadarma, 2017] Gambar 2.11 Lcd (Liquid Cristal Display)
[Sumber : Syahrul Jamil, 2018]
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis Pada LCD tipe M1632 memiliki 2x16 karakter
yaitu : dimana 2 merupakan baris pada LCD dan 16 merupakan
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal kolom dari LCD. Dalam penggunaanya sebagai
sebelum diaktifkan akan selal berada di posisi rangkaian interfacing LCD memerlukan komponen
close (tertutup). pendukung seperti resistor, dan variabel resistror yang
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal digunakan untuk memberikan tegangan.
sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi open (terbuka). Tabel 2.5 Konfigurasi pin LCD tipe M1632
Berdasarkan gambar diatas, sebuah besi (Iron Core) No. Nama Pin Deskripsi
yang dililit oleh sebuah kumparan coil yang berfungsi
untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila kumparan 1 VCC +5 V
coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya 2 GND 0V
elektromagnet yang kemudian menarik armature untuk
berpindah dari posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru 3 VEE Tegangan Kontras LCD
(NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat Register Select, 0=
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). 4 RS RegisterPerintahh,
Posisi dimana armature tersebut berada sebelumnya 1=Register
(NC) akan menjadi Open atau tidak terhubung. Pada saat
tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi ke 5 R/W 1= Read, 0=Write
posisi awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk Enable Clock LCD, logika
menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya 6 E 1setiap kali Pengiriman,
hanya membutuhkan arus listrik yang kecil (Ainur Rofiq, pem - bacaan data
2016). 7 D0-D7 Data Bus 0 sampai 7
1) 2.9 LCD (Liquid Cristal Display)
15 Anoda Tegangan Positif
LCD merupakan sebuah komponen elektronika yang
(Kabel Coklat) back light
digunakan untuk menampilkan sebuah hasil keluaran
dalam bentuk interface (tampilan) data karakter. Pada 16 Katoda Tegangan Negatif
media penampilan LCD menggunakan kristal cair (Kabel Merah) back light
sebagai keluaran karakter data.
2.10 Solenoid
Sistem kerja LCD sangat membantu dalam
2.10.1 Definisi Solenoid
menampilkan hasil perhitungan, variabel atau keperluan
lainnya yang dapat ditampilkan untuk mengetahui proses Solenoid adalah aktuator yang mampu melakukan
sistem kerja alat yang dibuat. LCD juga bisa digunakan gerakan linier. Solenoid dapat berupa elektromekanis
untuk menampilkan hasil pengambilan data dari sensor. (AC/DC), hidrolik atau pneumatik. Semua operasi
Penjelasan dasar penggunaan LCD secara umum yaitu berdasar pada prinsip-prinsip dasar yang sama. Dengan
untuk interaksi antara alat elektronik/digital dengan memberikan sumber tegangan maka solenoid dapat
manusia. menghasilakan gaya yang linier (Budiharto Widodo,
Pada pembuatan alat timbang menggunakan modul 2006). Contohnya untuk menekan tombol, memukul
LCD M1632 sebagai interface keluaran karakter data. tombol pada piano, operator katup, dan bahkan untuk
Modul tersebut dilengkapi dengan sebuah robot melompat. Solenoid DC beroperasi pada prinsip-
mikrokontroler HD44780 sebagai pengendali CGROM prinsip seperti motor DC. Perbedaan antara solenoid dan
(Character Generator Read Only Memory) pada LCD motor adalah bahwa solenoid adalah motor yang tidak
yang digunakan. dapat berputar. Berikut merupakan bentuk fisik solenoid
yang digunakan, terdapat pada Gambar 2.12 :

11
Gambar 2.12 Bentuk Fisik Solenoid digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai
[Sumber : Syahrul Jamil, 2018] atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Berdasarkan gambar diatas, sebuah besi (Iron


Core) yang dililit oleh sebuah kumparan coil yang
berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
kumparan coil diberikan arus listrik, maka akan timbul
gaya elektromagnet yang kemudian menarik armature
untuk berpindah dari posisi sebelumnya (NC) ke posisi Gambar 2.15 Bentuk Fisik Buzzer
baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat [Sumber :Robert, 2010]
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). 2.12 Limit Switch (Sensor Pembatas)
Posisi dimana armature tersebut berada sebelumnya Limit Switch merupakan jenis saklar dilengkapi katup
(NC) akan menjadi Open atau tidak terhubung. Pada saat yang berfungsi menggantikan tombol, mendeteksi
tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi ke gerakan dari suatu mesin sehingga bisa mengontrol atau
posisi awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk memberhentikan gerakan dari mesin tersebut sehingga
menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya dapat membatasi gerakan mesin dan tidak sampai
hanya membutuhkan arus listrik yang kecil (Ario Gusti melebihi batas, Limit switch termasuk dalam kategori
Ramakumbo, 2012). sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan
perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada
sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah
sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak
(Noferiawan, 2018).
Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON
yang hanya akan terhubung saat katupnya ditekan pada
Gambar 2.13 Cara Kerja Solenoid
batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan
[Sumber :Syahrul Jamil, 2018] memutus saat katup tidak ditekan.
Pergerakan solenoid juga ditampilkan seperti Gambar
14, yakni saat lilitan arus teraliri maka inti besi akan
bergerak. Gerakan pada inti besi, mengikuti dari arah
arus pada lilitan.
Gambar 2.16 Bentuk Fisik Limit Switc
[Sumber :Noferiawan, 2018]
pemutusan atau penghubungan rangkaian dari alat
tersebut. dKetika aktuator dari limit switch tertekan
suatu benda baik dari samping kiri ataupun kanan
Gambar 2.14 Penggerakan Solenoid sebanyak 45º atau 90º (tergantung dari jenis dan tipe
[Sumber :Syahrul Jamil, 2018] limit switch ) maka, aktuator akan bergerak dan
2.11 Buzzer diteruskan ke bagian dalam dari limit switch sehingga
2.11.1 Definisi Buzzer menyentuh micro switch dan menghubungkan kontak-
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang kontaknya, pada micro switch terdapat kontak jenis NO
berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi dan NC seperti sensor pada umunya kemudian
getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir kontaknya mempunyai beban kerja sekitar 5A untuk
sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari dihubungkan ke perangkat listrik lainnya. Pada limit
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian switch terdapat head atau kepala tempat dudukan
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi aktuator pada bagian atas dari limit switch dan posisinya
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Ketika tuas
atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas (cam) menekan bagian kepala dari limit switch akan
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma terjadi kontak-kontak di bagian dalam, ketika sensor
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan aktif dapat langsung dihubungkan keperangkat atau
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara komponen lain seperti solenoid valve atau lampu
bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa indikator (Noferiawan, 2018).

12
Konstruksi dan simbol limit switch dapat dilihat proyek akhir ini digunakan modul Step-Down DC
seperti Gambar berikut: Converter siap pakai yang menggunakan IC LM2596.
Modul LM2596 ini memiliki 4 pin, 2 pin input
dc dikiri dan 2 pin output dc di kanan. Modul ini
digunakan untuk menurunkan tegangan dc sesuai dengan
yang dibutuhkan. Untuk menurunkan tegangan dari
modul Step-Down DC Converter LM2596 dapat
dilakukan dengan cara merubah posisi potensio dan
Gambar 2.17 Konstruksi Dan Simbol Limit Switch
diukur tegangan keluaranya dengan multimeter .Untuk
[Sumber : Noferiawan, 2018] board LM2596 dapat dilihat pada gambar 2.4.dan
Limit Switch umumnya digunakan untuk memutuskan deskripsi dari modul Step-Down DC Converter LM2596
dan menghubungkan arus listrik pada rangkaian dapat dilihat pada tabel 2.6.
menggunakan objek, menghidupkan daya yang besar
dengan sarana yang kecil, dan sebagai sensor posisi
suatu objek.

Gambar 2.19 DC Converter LM2596


[Sumber: Anugrah Febriari, 2014]
Tabel 2.6 Spesifikasi DC Converter LM2596
Gambar 2.18 Jenis-Jenis Aktuator Limit Switch Input 4V-35V DC
[Sumber : Noferiawan, 2018] Output 1.23V-30V DC
Limit switch biasa digunakan pada aplikasi Current Output 2A
seperti: Efisiensi 92%
1. Pintu gerbang otomatis, dimana limit switch Chip Gen LM2596
berfungsi untuk mematikan motor listrik sebelum Switching 10KHZ
pintu gerbang membentur pagar pembatas saat Frequency
membuka atau menutup. Topologi Buck Regulator
2. Pada pintu panel listrik sebagai saklar otomatis Standby Mode 80uA
apabila pintu panel dibuka maka lampu akan current/Io
nyala untuk penerangan (contohnya: kulkas). 3.
Hoist sebagai pembatas pengangkatan barang. 2.13 Model Prototype
3. Hoist sebagai pembatas pengangkatan barang. Prototype adalah pengembangan yang cepat dan
pengujian terhadap model kerja (prototype) dari aplikasi
4. Pada tutup/cover mesin sebagai safety apabila
baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang
cover dibuka maka mesin akan mati.
biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.
5. Pada sistem transfer seperti pada trolly dan Model prototype mampu menaarkan pendekatan yang
conveyor sebagai pembatas maju dan mundurnya terbaik dalam hal kepastian terhadap efisiensi algoritma,
(forward reverse). kemampuan penyesuaian diri dari sebuah sistem operasi
6. Pada sistem kontrol mesin sebagai sensor untuk atau bentukbentuk yang harus dilakukan oleh interaksi
mengetahui posisi up/down. manusia dengan mesin. (Presman, 2009).
2.12 DC Converter LM2596
IC LM2596 adalah sirkuit terpadu / integrated
circuit yang berfungsi sebagai Step-Down DC converter
dengan current rating 3A. Terdapat beberapa varian dari
IC seri ini yang dapat dikelompokkan dalam dua
kelompok yaitu: versi adjustable yang tegangan
keluarannya dapat diatur, dan versi fixed voltage output
yang tegangan keluarannya sudah tetap / fixed. Pada Gambar 2.20 Model Prototype

13
[Sumber : Presman , 2009 ] pembuatan sistem. Langkah ini dilakukan dengan
Berikut adalah tahapan dalam metode prototype: memperlajari berbagai sumber referensi atau teori
a) Communication (juranal, buku, dan internet) yang berkaitan dengan
Proses komunikasi dilakukan untuk Arduino Uno, Fingerprint dan Modul GSM, relay,
menentukan tujuan umum, kebutuhan dan gambaran buzzer, dan Solenoid door lock.
bagian-bagian yang akan dibutukan berikutnya.
3.4 Metode Pengujian
b) Quick Plan Pengujian dalam penelitian ini dilaksanakan oleh
Perencanaan dilakukan dengan cepat dan penguji, sedangkan untuk metode pengujian yang
mewakili semua aspek software yang diketahui, dan digunakan adalah pengujian black box. Pengujian black
rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype. box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
c) Modelling Quick Designs memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.
Proses ini berfokus pada representasi aspek Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah
perangkat lunak yang bisa dilihat kostumer. Pada proses perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
ini cenderung ke pembuatan prototype. black box merupakan metode perancangan data uji yang
d) Construction of Prototype didasarkan pada sepesifikasi alat yang dibuat.
Membangun kerangka atau rancangan prototype 2) 3.5 Metode Pengembangan Sistem
dari perangkat lunak yang akan dibangun. Adapun metode yang digunakan dalam melaksanakan
e) Deployment Delivery and Feedback penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode
Prototype yang telah dibuat akan diperlihatkan ke prototype sebagai pengembangan sistem.
kostumer untuk dievaluasi, kemudian memberikan
masukan yang akan digunakan untuk merevisi kebutuhan
sistem yang akan dibangun (Presman, Roger S., 2009).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lab STMIK Catur Sakti Gambar 3.1 Flowchart Metode Prototype.
Kendari, yang beralamat di Jl. Drs. H. Abd.Silondae, Berikut ini adalah proses dari metode prototype
kel. Korumba, Kec. Mandonga, Kota Kendari, Provinsi seperti yang ditampilkan pada gambar 3.1 adalah
Sulawesi Tenggara. sebagai berikut.
3.2 Jenis dan Sumber Data 3.6 Communication
3.2.1 Jenis Data 3.6.1 Analisa Kebutuhan sistem
Adapun jenis data yang akan gunakan dalam Analisis kebutuhan sistem adalah memahami dengan
penelitian ini adalah kualitatif dengan metode sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru dan
experimental yaitu dengan cara melalukan uji coba (trial mengembangkan sebuah sistem serta yang mewadahi
and error) untuk rancangan mekanik maupun elektronik kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya
komponen hardware dan berusaha untuk menjelaskan, pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan.Analisi
mengendalikan fenomena seteliti mungkin. kebutuhan sistem dibagi menjadi dua bagian yaitu
analisis kebutuhan fungsional (Functional Requirement)
3.2.2 Sumber Data dan analisis kebutuhan nonfungsional (Non-Functional
Sumber data pada penelitian ini adalah menggunakan Requirement).
Library Research yang merupakan cara mengumpulkan
data dari beberapa buku, jurnal, skripsi, tesis maupun a) Kebutuhan Fungsional
literature lainnya yang dapat dijadikan acuan Spesifikasi kebutuhan fungsional dilakukan untuk
pembahasan dalam masalah ini. Selain itu sumber data memberi gambaran tentang alat yang akan dibuat dapat
juga diperoleh dari data online atau internet. berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Kebutuhan
fungsional tersebut sebagai berikut:
3.3 Metode Pengumpulan Data  Alat ini dapat mengidentifikasi sidik jari
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan  Alat dapat membuka pintu secara automatis
data adalah Studi Literatur. Metode ini bertujuan untuk  Alat ini tidak akan bekerja apabila listrik padam,
mencari teori sehingga dapat membantu dalam dan kondisi pintu akan pada kondisi terkunci.

14
 Membutuhkan genset yang bisa automatis ketika Berikut adalah keterangan dari gambar 3.2 sebagai
listrik putus. berikut.
 Alat ini hanya bisa di akses oleh orang yang jarinya 1. Pada bagian ini terdiri dari beberapa komponen
terdaftar di dalam sistem. Sehingga untuk kemanan seperti, Sensor Fingerprint, LCD.
alat ini akan terjaga. 2. Pada bagian ini berupa Limit Swicht yang befungsi
 Apabila dibuka secara paksa maka Limit swicht untuk mendeteksi adanya penjebolan pintu.
akan terlepas dan mengirim Sebuah pesan singkat 3. Pada bagian ini terdiri dari beberapa komponen
ke pemilik rumah. seperti, Push Button, Arduino, Modul GSM,
Buzzer.
b) Kebutuhan Non-Fungsional 4. Pada bagian ini berupa solenoid sebagai gerendel
Kebutuhan non-fungsional mendiskripsikan pintu
tingkat dari kualitas. Kebutuhan non-fungsional dari 5. Pada bagian terdapat adaptor catu daya arduino.
pembuatan alat ini sebagai berikut:
 Alat ini dibuat seminimalis mungkin b) Perancanga Elektronik
sehingga memudahkan dalam proses penggunaan Secara umum sistem identifikasi sidik jari untuk
dan pemasangannya. membuka pintu secara otomatis ini terdiri dari input,
 Membuat pcb sebagai penghubung semua kontroler, dan output. Bagian masukan (inputan) dari
rangkaian modul. sistem ini adalah sensor sidik jari. Bagian keluaran
 Membutuhkan pintu sebagai objek yang (output) digunakan relay untuk menggerakkan Solenoid
akan di kontrol serta membutuhkan provider Door Lock.
kartu sim GSM untuk komunikasi yang akan
digunakan, kemudian untuk perancangan sistem
membutuhkan software fritzing sebagai
desain skematik rangkaian dan software arduinn Gambar 3.3 Perancangan Sistem
IDE untuk pembuatan listing program.
 Alat terbuat dari box plastik agar pengguna Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa
dalam melakukan pemasangan dan penambahan bagian terpenting dalam sistem ini adalah mencocokan
komponen tidak terganggu oleh tegangan yang sidik jari yang sudah tersimpan dalam memori internal
sedang mengalir serta memudahkan untuk modul sensor fingerprint dengan sidik jari yang
membuat semua komponen menjadi satu. diletakan disensor untuk membuka pintu. Ketika ada
sidik jari yang diletakan di sensor sidik jari tersebut
 Miniatur pintu terbuat dari kayu.
maka inputan berupa sidik jari akan dicocokkan dengan
 Membutuhkan tegangan listrik ketika ingin
sidik jari yang sudah tersimpan di memori internal
menggunakan alat.
fingerprint, jika sidik jari tersebut cocok dengan salah
3.7 Qucik Plan satu record pada penyimpanan yang ada pada Modul
a) Perancangan Mekanik sidik jari maka akan memberikan sinyal keluaran berupa
kode angka. Sinyal berupa kode tersebut akan memberi
Berikut ini merupakan desain dari prototype
perintah pada mikrokontroler untuk membuka pintu
sistem kemanan pintu menggunakan sidik jari
sesuai dengan program yang sudah di buat.
(Fingerprint Berbasis) Arduino Uno ATMega328 dan
Mikrokontroler akan bekerja menggerakkan relay. Relay
SMS Gateway yang akan dibuat. Desain ini dibuat sesuai
inilah yang bertugas menggerakkan Solenoid Door Lock
dengan bentuk pintu pada umumnya.
sehingga bisa membuka pintu secara otomatis.
Berdasarkan perencanaan sistem diatas, maka
di bawah ini akan dijelaskan perencanaan perangkat
keras dan perencanaan perangkat lunak pada sistem ini.
Pada sistem ini digunakan sensor sidik jari,
Mikrokontroler ATMega328 untuk menggerakkan relay,
relay untuk menggerakkan Solenoid yang terpasang pada
pintu. Blok diagram sistem ini akan ditunjukkan pada
Gambar 3.2 bagian depan dan Gambar 3.4
bagian belakang pintu

15
Gambar 3.4 Blok Diagram Sistem
c) Perancanga Program
Gambar.3.5 Desain Sistem
Untuk menjalankan sebuah instruksi dan sistem kerja
yang dikendalikan oleh Arduino Uno, maka digunakan ` Pada Gambar. 3.5 menjelaskan desain sistem yang
suatu program untuk menjalankannya. Program dapat terhubung dengan komponen elektronik dan kontroller
berjalan setelah berhasil meng-compile dan meng-upload yang akan bekerja pada sistem dengan penjabaran wiring
nya ke dalam Arduino Uno dengan benar. Processing sebagai berikut :
merupakan proses ketika user dapat melakukan sistem
kerja alat yang dikendalikan oleh Arduino Uno dengan 1. LCD
mengatur dan membuat program. Tabel 3.1 Pin LCD, I2C dan Arduino

3.7.1 Desain Sistem Pin LCD Pin I2C Arduino


Pada tahapan desain sistem ini memikirkan VSS VSS
bagaimana menggambarkan sistem dari mendapatkan VD0 VDD
gambaran pada tahap analisa sistem diantaranya : V0 V0
a. Ilustrasi RS RS
Pada bagian ilustrasi ini menjelaskan RW RW
bagaimana sistem dapat digunakan secara real dan E E
bagaimana cara pengoperasian alat dengan penjelasan DB0 D0
sebagai berikut. DB1 D1
Pada penelitian ini akan dibuat sebuah sistem
DB2 D2
serta alat keamanan pintu, menggunakan Sensor
Fingerprint dengan mikrokontroller arduino uno dan DB3 D3
SMS Gateway. Cara kerja dari sistem ini yaitu, dimana DB4 D4
ketika pengguna akan membuka pintu, maka jari DB5 D5
pengguna rumah harus ter-record pada sensor DB6 D6
fingerprint, kemudian akan dicatat oleh sistem bahwa
data sidik jari pengguna yang telah ter-record yang dapat DB7 D7
membuka pintu dan tidak dapat dibuka oleh pengguna LED+ A
lain yang tidak terdaftar dalam rekaman sistem LED- K
fingerprint tersebut. Kemudian sistem keamanan ini juga
dapat dibuka dari dalam rumah dengan cara menekan VCC 5V
push button yang telah terpasang pada bagian panel GND GND
dekat pintu pengguna. Sistem keamanan ini akan bekerja
jika pengguna meletakan jarinya dengan benar pada SDA A4
bagian sensor fingerprint. Kemudian ketika pintu SCL A5
tertutup maka limit switch akan bekerja, jika pintu
terbuka dan fingerprint standby maka akan mengirimkan Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam
SMS ke HP pengguna ada tanda bahaya bahwa pintu suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :
sedang terbuka. a) Pin data adalah jalur untuk memberikan data
b. Desain Rangkaian karakter yang ingin ditampilkan menggunakan
LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan

16
dengan bus data dari rangkaian lain seperti a) Pin TX berfungsi untuk mengirimkan data ke
mikrokontroler dengan lebar data 8 bit. controller
b) Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator b) Pin RX berfungsi untuk menerima data yang
atau yang menentukan jenis data yang masuk, terbaca pada sistem kemudian diolah menuju
apakah data atau perintah. Logika low controller
menunjukan yang masuk adalah perintah, c) Pin Vcc merupakan sumber tegangan yang
sedangkan logika high menunjukan data. dihubungkan ke 5 volt
c) Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi d) Pin GND atau ground yang akan dihubungkan ke
pada modul jika low tulis data, sedangkan high pin GND
baca data.
4. Relay 1 channel
d) Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data
baik masuk atau keluar. Tabel 3.4 Relay 1 channel, selenoid,
e) Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan adaptor dan Arduino
(kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan
trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan Relay Pin Arduino Selenoid Adaptor
dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu 12V
daya ke LCD sebesar 5 Volt. S A2
2. Fingerprint (Signal)
VCC 5Volt
Tabel 3.2 Fingerprint dan Arduino GND GND
Finger Print Pin Arduino Out NO VCC
(merah)
TX 5 Out C Kabel
merah
RX 6
Kabel GND
VCC 5 Volt
Hitam (hitam)
GND GND

Fungsi pin pada fingerprint : Fungsi pin pada Relay 1 channel :


a) Pin S (sinyal) berfungsi untuk menerima data biner
a) Pin TX berfungsi untuk mengirimkan data berupa dari controller HIGH atau LOW
sidik jari ke controller b) Pin Vcc merupakan sumber tegangan yang
b) Pin RX berfungsi untuk menerima data yang dihubungkan ke 5 volt
terbaca pada sistem kemudian diolah menuju c) Pin GND atau ground yang akan dihubungkan ke pin
controller. GND
c) Pin Vcc merupakan sumber tegangan yang d) Pin Out NO merupakan singkatan Normaly Open akan
dihubungkan ke 5 volt aktif jika diberi tegangan HIGH sehingga akan
d) Pin GND atau ground yang akan dihubungkan ke menghubungkan kabel yang terputus
pin GND e) Pin Out C (close) akan tertutup jika diberi tegangan
LOW
3. MODUL GSM SIM800L
5. Buck Konverter
Tabel 3.3 GSM SIM800L dan Arduino
Tabel 3.5 Buck Converter , SIM800L dan Adaptor
SIM800L Pin Arduino
SIM800L Buck Konverter Adaptor 12V

TX Pin 2
VCC Out +
RX Pin 3
GND Out -
VCC 5Volt
Input + VCC
GND GND
Input - GND
Fungsi pin pada GSM SIM800L :
Fungsi pin pada Buck Konverter :

17
a) Pin Out berfungsi untuk mengeluarkan tegangan Buck-converter adalah konverter penurun
hasil konversi berupa 5 volt tegangan khusus yang menerapkan sistem SMPS
b) Pin Input untuk mendapatkan sumber tegangan 12 (Switching Mode Power Supply). Ia adalah konverter
volt dari adaptor dengan efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan power-supply penurun tegangan biasa (sistem
6. Limit Switch
linier). Efisiensinya dapat mencapai lebih dari 90%.
Tabel 3.6 Limit Switch, LED dan Arduino Buck-converter memanfaatkan sifat induktor terhadap
guncangan listrik berfrekensi tinggi dan bekerja dengan
Limit Switch Pin Arduino LED adanya denyut-denyut tegangan (sebagaimana layaknya
SMPS). Karena itu di dalam sebuah rangkaian buck-
Kaki kanan 5Volt Kaki -
converter selalu terdapat generator sinyal, transistor
Kaki kiri A3 Kaki + penguat, dioda, kondensator dan induktor. Konsep dasar
rangkaiannya dapat digambarkan sebagai berikut.
Fungsi pin pada Limit Switch :
a) Pin Kaki kanan jika tuas tertekan
dan akan berdempet dengan kaki kiri sehingga
akan mengaktifkan lampu jika tidak tertekan
akan mematikan lampu.
Gambar.3.7 Skematik Buck Konverter
7. Buzzer Pada Gambar 3.7 memperlihatkan skematik
Tabel 3.7 Buzzer Arduino buck converter yang terdiri dari pin input tegangan
berupa 12 volt dan akan diturunkan menjadi output
Buzzer Pin Arduino tegangan 5 volt.
3.7.2 Alur Sistem
Kaki + 7 a) Flowchart Utama
Kaki - GND

Fungsi pin pada Buzzer :


a) Pin Kaki + untuk logika HIGH buzzer akan on
dan LOW buzzer akan mati terhubung ke pin 8
arduino
b) Pin kaki – terhubung ke GND pada Arduino
b. Skematik

Gambar 3.8 Flowchart Utama


Pada Gambar 3.8 balur system diatas, diawali dari
proses start. Selanjutnya inisialisasi pin I/O dari Arduino
pada proses ini pin Arduino akan ditentukan apakah
akan menjadi input dan output. Setelah pin di
Gambar 3.6 Skematik Sistem inisialisasikan maka diperlukan juga menentukan
Pada Gambar.3.6 Menunjukan skematik variable yang dibutuhkan dan mengisinya dengan nilai
rangkaian sistem untuk memperlihatkan hubungan kabel standar. Untuk proses selanjutnya terdiri fungsi-fungsi
yang tersambung pada masing-masing komponen berulang yang ada di flowcart selanjutnya.
elektronika.
Berikut merupakan skematik buck converter untuk
menurunkan tegangan pada adaptor 12 volt:

18
b) Flowchart Pembuka Pintu Menggunakan Sidik c) Flowchart Pendaftaran Sidik Jari
Jari

Gambar 3.10 Flowchart Registrasi


Pada Gambar 3.10, diawali dengan kondisi
Gambar 3.9 Flowchart Pembuka Pintu Sidik Jari dimana Tombol Daftar, jika tombol Daftar ditekan maka
Pada Gambar 3.9, diawali dengan kondisi masuk ke proses registrasi Sidik Jari. Dalam hal ini
dimana terdeteksinya sidik jari. Jika terdeteksi maka arduino akan membaca semua data di memori internal
modul fingerprint akan memindai jari. Setelah itu jika dan jika ada memori kosong maka masuk ke Proses
ada kecocokan di memori internal fingerprint maka akan Scan. Selanjutnya Scan Kembali pada proses verifikasi
menyalakan buzzer selama 3 detik, mengaktifkan jari agar menguji data sidik jari benar-benar akurat. Jika
solenoid agar dapat membuka pintu, set variable verifikasi berhasil maka simpan data sidik jari ke
“Akses” menjadi TRUE. Selanjutnya kekondisi dimana memori internal fingerprint. Pada system ini semua
SWITCH LOW yang berarti pintu sedang terbuka dan proses diolah oleh modul fingerprint dengan system
variable “terbuka” yaitu FALSE maka set variable bawaan fingerprint tersebut, arduino hanya bertugas
“terbuka” menjadi TRUE. Untuk inisialisasi kondisi mengecek apakah memori internal fingerprint penuh
bahwa pintu terbuka. Dengan itu maka pengguna yang atau tidak.
memiliki akses bisa masuk kedalam. Namun pengguna d) Flowchart Pembuka Pintu Dari Dalam
ingin pintu terkunci kembali saat pintu tertutup, maka
dari itu lanjut ke kondisi selanjutnya dimana Aksesa
dalah TRUE dan Terbuka juga TRUE maka akan
masukke sub kondisi dimana jika SWITCH keadaan
HIGH yang artinya pintu sudah ditutup kembali oleh
pengguna maka Solenoid akan dimatikan ke keadaan
OFF dan pintu terkunci, selain itu set kembali variable
Akses dan Terbuka menjadi FALSE. Dalam runtunan
kondisi diatas jika kondisi tidak memenuhi nilai yang
dibutuhkan, maka tidak ada proses apapun yang
dilakukan.

Gambar 3.11 Flowchart Buka Pintu Dalam


Pada Gambar 3.11 alur sistem diatas, diawali
dengan kondisi dimana tombol Dalam ditekan dan jika
ditekan maka akan menyalakan buzzer selama 3 detik,
mengaktifkan Solenoid keposisi ON dan membuka kunci
pintu, danjuga set variable Akses ke TRUE.Selanjutnya
kondisi yang cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan
Flowchart “Pembuka pintu dengan sidik jari”.

19
e) Flowchart Alarm BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan tahapan untuk
pengujian terhadap hardware atau perangkat keras dan
juga software atau perangkat lunak program dari
sistemsecara keseluruhan yang telah selesai dirancang
untuk mengetahui komponen–komponen dari sistem
tersebut apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Berikut ini pengujian terhadap perancangan prototype
Sistem Kemanan Pintu Menggunakan Sidik Jari
(Fingerprint) Berbasis Arduino Uno ATMega328 dan
SMS Gateway.
4.1 Tahapan Pengujian Sensor Sidik Jari
Gambar 3.12 Flowchart Alarm (Fingerprint)
Pada Gambar 3.12 alur sistem diatas, jika Fingerprint merupakan komponen utama autentikasi
SWITCH dalam keadaan LOW yang artinya pintu biometric yang nantinya akan berfungsi sebagai akses
terbuka dan variable Akses dalam keadaan FALSE maka membuka pintu dari luar. Dalam pengujian ini
ini di indikasikan adanya pembukaan pintu secara paksa. fingerprint akan diberi program untuk mendaftarkan jari
Maka Buzzer akan dinyalakan terusmenerus dan set dan autherikasi jari yang akan diterapkan pada pintu
variable Alarm ke TRUE. Padakon disiini Buzzer akan rumah.
bersuara tanpa henti sebagai tanda alarm menyala. Untuk
mematikannya maka kekondisi jika variable Alarm
dalam keadaan TRUE dan Jari terdeteksi. Selanjutnya ke
sub kondisi jika jari teregistrasi maka matikan Buzzer
dan set variable Alarm ke FALSE.
3.8 Modelling Quick Designs
Gambaran umum dari alat ini, bertujuan untuk
Gambar 4.1 Rangkaian Arduino
mengurangi tingkat angka kriminalis yang diakibatkan
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah
karena kelemahan pengaman pintu berupa kunci dan
Fingerprint sudah diatur programnya dan dapat diakses
gembok konvensional, karena belum menggunakan
melalui hardware yang digunakan sesuai dengan aturan
sistem keamanan yang canggih, maka dari itu dibuat
tersebut.
sebuah sistem keamanan pintu pada rumah agar dapat
dimonitoring dan diamankan dalam penggunaanya 4.1.1 Pengujian Sensor Sidik Jari (Fingerprint)
secara digital dan modern, dengan memanfaatkan
1. Sambungkan kabel USB (Universal Serial Bus) ke
mikrokontroller arduino sebagai pengontrolan sistem
Laptop
dan variable pengaman kunci menggunakan fingerprint
2. Sambungkan kabel pada fingerprint, LCD, dan Relay
serta untuk memonitoring secara kontinu menggunakan
keArduino UNO sesuai program yang telahdibuat.
modul GSM SIM800L untuk memberikan notifikasi
3. Aktifkan adaptor 12 Volt yang sudah terhubung ke
berupa SMS ke Nomor HP pengguna, agar dapat
Relay dan Solenoid.
dimonitoring secara berkala sehingga rumah dapat
4. Selanjutnya periksa apakah Arduino UNO sudah
terjaga dengan baik dalam sistem keamanannya.
terhubung dengan laptop untuk menjalankan
3.9 Contruction of Prototype program Arduino IDE
Pada tahap ini, dilakukan implementasi pada 5. Lakukan uji coba compile agar mengetahui apakah
desain sistem yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. masih ada error atau tidak.
3.10 Devlotment Delivery and Feedback 6. Jika tidak ada error makaupload program yang telah
Setelah prototype dibangun, akan dilakukan dirancang keArduino UNO. Tunggu sampai proses
pengujian dan pengembang mengevaluasi prototype upload selesai dan Arduino UNO akan bekerja
sistem yang telah dibuat, apakah telah sesuai dengan sesuai program.
kebutuhan. Jika tidak, maka akan dilakukan perbaikan
pada sistem yang telah dibuat.

20
a) Pengujian Autherikasi SidikJari (Fingerprint)
Pengujian untuk Fingerprint pada pintu bagian luar
yaitu menempelkan sidik jari yang telah terdaftar dan
sesuai dengan template sidik jari yang telah tersimpan di
memori internal fingerprint. Gambar 4.7 Tampilan Menu Daftar

Gambar 4.2 Menu Awal Autherikasi Sidik Jari Gambar 4.8 Tampilan proses Verifikasi Jari saat
Pendaftaran

Gambar 4.3 Teks Sukses LCD saat Autherikasi Berhasil


Gambar 4.9 Status Berhasil saat Pendaftaran
4.1.2 Pengujian Sensor Sidik Jari (Fingerprint)
Tingkat keberhasilan pencocokan dalam sistem
fingerprint sangat bergantung pada pola yang dihasilkan
oleh jari. Perubahan pola yang terlalu signifikan
membuat pola dianggap tidak valid atau tidak sesuai
dengan template yang tersimpan sebelumnya .Serta
pemakaian alat yang tidak sesuai prosedur dapat juga
Gambar 4.4 Kondisi Solenoid sebelum autherikasi.
mengakibatkan kegagalan dalam melakukan pencocokan
dengan template oleh sistem fingerprint. Pola yang
dihasilkan oleh jari memiliki beberapa bentuk dan dalam
bentuk tersebut nantinya akan diubah jadi point posisi
lalu digabungkan menjadi sebuah template (Bart, 2005).
Dengan detail pola tersebut yang nantinya
diproses menjadi sebuah template akan dicocokan
dengan template yang baru. Perbedaan signifikan saat
Gambar 4.5 Kondisi Solenoid setelah autherikasi.
pencocokan antara template pertama dan kedua
b) Pengujian Pendaftaran Sidik Jari (Fingerprint) dimungkinkan karena kualitas perekaman template
Pengujian Sistem Daftar Jari adalah bertujuan untuk pertama.Beberapa aspek kondisi jari yang
proses pendaftaran sidik jari. Pada proses ini penekanan memungkinkan kualitas dari template sangat rendah
sidik jari dilakukan dua kali. Yang pertama proses yaitu jari sedang dalam keadaan basah, luka, berdebu
pengecekan template dan yang kedua proses verifikasi dan interfensi lainnya.
terhadap sidik jari yang pertama. Berikut ini merupakan beberapa variabel pengujian
dan tabel hasih pengujian sensor sidik jari Fingerprint :

Gambar 4.6 Tombol Daftar


Gambar 4.10 Variabel Pengujian

21
a) Pengujian Jari bersih atau kering percobaan pencocokan memiliki tingkat keberhasilan
Pada saat jari kering (a) pola terbentuk 4x dengan rasio keberhasilan 40%.
sempurna akan tetapi terdapat banyak jalur yang c) Pengujian Jari Berdebu
terputus-putus dan itu akan mengakibatkan
Pada kondisi jari berdebu itu mirip seperti jari
bertambahnya jumlah pola dibandingkan dengan
basah namun perubahan pola biasa sampai
kondisi jari paling baik. Akan tetapi selama kondisi
keseluruhan jari karena material debuh yang solid
jari kering memiliki pola-pola yang dibutuhkan
akan merusak seluruh pola dari jari.
untuk pencocokan maka dalam kondisi ini tingkat
keberhasilan dalam pencocokan masih terbilang Tabel 4.3 Pengujian Jari Berdebu
tinggi.
Tabel 4.1 Pengujian Jari Bersih

Berdasarkan Tabel 4.1 hasil pengujian kondisi Berdasarkan Tabel 4.3 hasil pengujian jari basah
jari bersih sebanyak 10x percobaan pendaftaran sebanyak 10x percobaan pendaftaran dan pencocokan.
dan pencocokan. Pada percobaan pendaftaran dari Pada percobaan pendaftaran dari 10x percobaan
10x percobaan memiliki tingkat 10x keberhasilan memiliki tingkat keberhasilan 0x dengan rasio
dengan rasio keberhasilan 100%. Sedangkan untuk keberhasilan 0%. Sedangkan untuk 10x percobaan
10x percobaan pencocokan memiliki tingkat pencocokan memiliki tingkat keberhasilan 0x dengan
keberhasilan 10x dengan rasioke berhasilan 100%. rasio keberhasilan 0%.
b) Pengujian Jari Basah d) Pengujian Jari Luka
pada kondisi Jari basah (b) dimana hasil pada kondisi jari luka ini akan terlihan seperti pola
perekaman akan terlihat banyak pola yang jari kering, faktor penentu yaitu se berapa parah luka
tersambung padahal dalam pola asli jari tidak ada. yang merusak pola dari sebuah jari. Dalam percobaan
Dalam hal ini maka akan banyak terbentuk pola sebelumnya luka yang diuji coba hanya sebatas goresan.
baru ataupun mengubah jenis pola yang ada menjadi Pada kasus ini perubahan yang terjadi pada pola jari
pola yang lain. Jika jumlah perubahan pola sangat tidak akan terlalu signifkan dan jari mungkin akan
banyak maka saat melakukan pencocokan banyak kehilangan beberapa pola namun dengan rasio
pola yang tidak cocok sehingga terjadi kegagalan kehilangan pola yang kecil akan masih diterima selama
pencocokan.Kondisi Jari ini memiliki tingkat pola yang lain tidak mengalami perubahan.
keberhasilan yang rendah. Tabel 4.4 Peengujian Jari Luka
Tabel 4.2 Pengujian Jari Basah

Berdasarkan tabel 4.2 hasil pengujian kondisi jari


basah sebanyak 10x percobaan pendaftaran dan Berdasarkan Tabel 4.4 hasil pengujian kondisi Jari
pencocokan. Pada percobaan pendaftaran dari 10x luka, pada kondisi jari luka dengan dilakukan 10x
percobaan memiliki tingkat keberhasilan 8x dengan percobaan pendaftaran dan pencocokan. Pada percobaan
rasio keberhasilan 80%. Sedangkan untuk 10x pendaftaran dari 10x percobaan memiliki tingkat
keberhasilan 10x dengan rasio keberhasilan 100%.

22
Sedangkan untuk 10x percobaan pencocokan memiliki pencocokan. Tingkat keberhasilan 40% kegagalan
tingkat keberhasilan 10x dengan rasio keberhasilan 60% dengan 10x pengujian.
100%. c) Dari hasil pengujian pada sensor Fingerprint
4.2 Pengujian Modul GSM pendaftaran dan pencocokan dengan kondisi jari
Modul GSM SIM800L digunakan untuk mengirimkan berdebu. Tingkat keberhasilan 0% dengan 10x
SMS kepada pemilik rumah jika terjadi tindak pegujian.
penerobosan saat kondisi sensor fingerprint dan limit d) Dari hasil pengujian pada sensor Fingerprint
swict sedang aktif (fungsi alarm sedang aktif). Pengujian pendaftaran dan pencocokan dengan kondisi jari
dilakukan dengan membuka pintu secara paksa ketika Luka. Tingkat keberhasilan 100% dengan 10x
fungsi alarm sedang aktif sehingga sistem akan perngujian.
mendeteksi pintu tersebut. Setelah itu sistem akan
mengirimkan info melalui SMS kepada nomor BAB V
handphone milik penghuni. Dibawah ini merupakan PENUTUP
tabel hasil pengujian pengiriman SMS oleh modul GSM 5.1 Kesimpulan
SIM800L saat terdeteksi tindak pada pintu rumah sesuai Kesimpulan yang dapat diambil pada prototype sistem
dengan nomor hp pemilik rumah. keamanan pintu menggunakan sidik jari (Fingerprint)
Tabel 4.5 Pengujian Modul GSM berbasis Arduino Uno ATMega328 dan SMS Gateway
adalah sebagai berikut :
a) Kunci konvensional kurang praktis digunakan
saat ini, karena pemilik rumah harus membawa
kunci apabila akan bepergian keluar rumah.
Sering kali pemilik rumah lupa untuk menginci
pintu bahkan kunci rumah hilang saat bepergian.
Kemudian kurangnya perhatian terhadap
keamanan akibat kelalaian pemilik rumah dapat
menyebabkan rumah menjadi rentan kasus
pencurian.
b) Berdasarkan Pengujian mengirim SMS (Short
4.3 Grafik Hasil Pengujian Messaeg Service) dilakukan dengan membuka
Berikut ini adalah grafik dari beberapa hasil pengujian pintu secara paksa ketika fungsi alarm sedang
yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut. aktif sehingga sistem akan mendeteksi pintu
tersebut. Setelah itu sistem akan mengirimkan
info melalui SMS (Short Messaeg Service)
kepada nomor handphone milik rumah/kantor.
c) Mikrokontroler ATMega328 dapat digunakan
pada sistem untuk mengolah data dari modul
sidik jari untuk diteruskan pada solenoid.
d) Berdasarkan hasil pengujian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan pengujian
sensor Fingerprint (untuk membuka pintu dari
luar) tingkat keberhasilan 100% dengan 10x
Gambar 4.12 Grafik Hasil Pengujian
pengujian, pengujian Modul GSM (untuk
a) Dari hasil pengujian pada sensor Fingerprint
mengirimnkan informasi) tingkat keberhasilan
pendaftaran dan pencocokan dengan kondisi jari
70% dan kegagalan 30% denagn 10x pengujian.
bersih. Tingkat keberhasilan 100% dengan 10x
5.2 Saran
perngujian. Sedangkan untuk percobaan
Berikut ini terdapat beberapa saran yang penulis
pencocokan. Tingkat keberhasilan 100% dengan
berikan untuk peneliti berikutnya apabila ingin
10x perngujian.
mengembangkan sistem yang telah dibuat agar menjadi
b) Dari hasil pengujian pada sensor Fingerprint
lebih baik adalah sebagai berikut.
pendaftaran dan pencocokan dengan kondisi jari
a) Sistem yang dibuat menggunakan jaringan listrik
basah. Tingkat keberhasilan 80% kegagalan 20%
PLN, sehingga membutuhkan genset yang bisa
dengan 10x perngujian. Sedangkan untuk percobaan
menyala secara automatis ketika listrik padam.

23
b) Menggunakan modul Camera sebagai alat Idris Setiawan, 2015. Sistem Pengaman Pintu Rumah
tambahan untuk memberikan informasi kepada Menggunakan Sensor Sidik Jari (Fingerprint).
pemilik rumah ketika terjadi pembobolan pintu. Lucky Yuditia, 2013. Modul Latih Mikrokontroler
c) Menggunakan ATmega2560 yang memiliki Arduino Uno untuk Mengontrol Suhu Ruangan
kapasitas penyimpanan lebih besar yang dapat dengan Menggunakan Sensor Suhu, Kipas dan
menampung banyak skrip, sehingga dapat Liquid Crystal Display.
menambahkan beberapa modul komponen Malik, Moh.I., 2003. Belajar Mikrokontroler PIC 16F
lainnya. 84.
d) Menggunakan Modul SD-CARD sebagai media Malyan, A.B.J., Yondri, S., 2012. PENGENDALI
penyimpanan data log sehingga memudahkan BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN HAND
melihat history pengguna yang masuk. PHONE MELALUI MISSCALL 4, 10.
e) Pembuatan alat ini dapat dikembangkan Mifza Ferdian Putra, A.H.K., Zainal Arifin, 2017.
dikemudian hari dengan sistem fingerprint RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI
menggunakan penyimpanan dan pengiriman KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR
data user menggunakan wireless untuk sistem MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER
jarak jauh. MELALUI SMARTPHONE ANDROID
SEBAGAI MEDIA INFORMASI 6.
DAFTAR PUSTAKA Noferiawan, R., 2018. PROTOTIPE SISTEM
Ainur Rofiq, 2016. KONTROL OTOMATIS OTOMASI PINTU GERBANG
PENGISIAN MINUMAN PADA GELAS 40. MENGGUNAKAN PERANGKAT
ArgaYulianto, 2018. RANCANG BANGUN ALAT KOMUNIKASI BLUETOOTH BERBASIS
PENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN AIR MIKROKONTROLER ARDUINO 73.
RUMAH BERBASIS ARDUINO MEGA Nur Irfan, 2016. Kontrol Lampu Penerangan via SMS
2560. Gateway.
Aribowo, P.A., Yudanto, R.C., Adiputra, A., 2009. Nurcahyo, A., 2018. SISTEM PRESENSI
Global System for Mobile Communication ( MAHASISWA MENGGUNAKAN
GSM ) 5. FINGERPRINT BERBASIS ARDUINO.
Ario Gusti Ramakumbo, 2012. MAGNETIC DOOR Oroh, J.R., Kendekallo, E., 2014. Rancang Bangun
LOCK MENGGUNAKAN KODE Sistem Keamanan Motor Dengan Pengenalan
PENGAMAN BERBASIS AT MEGA 328. Sidik Jari 7.
Aziis, M.S., 2018. PENGHENTI DAN MONITORING Presman, Roger S., 2009. Software Engineering : a
INFUS DENGAN SISTEM TELEMETRI practitioner’s approach.
BERBASIS PADA ANDROID 19. Purnomo, S., Pramana, R., 2015. PERANCANGAN
Badan Pusat Statistik, 2018. Statistik Kriminal. SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS
Bart, J.S., 2005. Minutiae Extraction from Fingerprint SMS GATEWAY MENGGUNAKAN
with Neural Network and Minutiae based MIKROKONTROLLER ARDUINO
Fingerprint Verification 63. ATMEGA 2560 15.
Budiharto Widodo, 2006. Membuat Robot Cerdas. Robert, 2010. RANCANG BANGUN MODEL SISTEM
Chintiya bunga yudhitra, 2015. SISTEM ABSENSI MONITORING KADAR KANDUNGAN
MAHASISWA MENGGUNAKAN ALKOHOL PADA NAFAS PENGENDARA
FINGERPRINT BERBASIS ARDUINO MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER
MEGA 2560 DAN VISUAL BASIC 6.0. ATMEGA8535.
Elizabeth, 2008. PENGEMBANGAN SISTEM Saleh, M., Suryadarma, U., 2017. RANCANG
IDENTIFIKASI BIOMETRIK WAJAH BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH
MENGGUNAKAN METODE NEURAL MENGGUNAKAN RELAY 8, 6.
NETWORK dan PATTERN MATCHING. Syahrul Jamil, 2018. PROTOTYPE SISTEM
Fatfa, A.I.A., Rasmana, S.T., 2017. RANCANG PENGUNCI PINTU MENGGUNAKAN
BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH PASSWORD BERBASIS ARDUINO UNO.
DENGAN DUA TINGKAT PENGAMANAN Tobing, S.L., 2015. RANCANG BANGUN
MENGGUNAKAN RFID DAN PASSWORD PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN
10. SIDIK JARI (FINGERPRINT) DAN
Haryati HR, 2018. MAKALAH GSM.

24
SMARTPHONE ANDROID BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA8 7.
Yuliza, E., Kalsum, T.U., 2015. ALAT KEAMANAN
PINTU BRANKAS BERBASIS SENSOR
SIDIK JARI DAN PASSOWORD DIGITAL
DENGAN MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER ATMEGA 16 11, 10.

25

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai