SWORDS MASTER

Dentuman meriam tepat pukul 1 malam seketika mengejutkan awak kapal moniyan. Pesisir
pantai yang semula gelap gulita berubah menjadi lautan api karena meriam tepat mengenai
tangki minyak di dermaga.

Situasi porak poranda. Kawanan pemberontak semakin mendekat dan terus memberikan
serangan. Kepanikan awak kapal moniyan pun semakin menjadi. Karena mereka adalah
garda depan gerbang masuk Olympus. Max selaku nahkoda kapal pun bergegas menuju
ruang komunikasi dan memberikan info kepada Mayor Josh tentang penyerangan ini

Selang beberapa waktu …

Salah satu tembakan meriam dari pasukan Dark Abyss mengenai kapal moniyan. Kapal
mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga seluruh awaknya meninggal dunia. Hanya
menyisakan seorang max. Karena dia berada di ruangan paling belakang kapal. Pasukan
Abyss telah menembus benteng pertama Olympus. Mereka turun dari kapal dengan gagah
berani. Seluruh pasukannya memakai rompi baja dengan busur panah di belakang. Setibanya
mereka di suatu lereng yang bernama lereng euruditio, mereka terkejut dengan adanya ribuan
pasukan yang telah menghadang. Pasukan tersebut di pimpin oleh Mayor josh dan merupakan
pasukan suci dari Olympus.

Peperangan tak bisa di hindarkan,

Satu demi satu korban berjatuhan,

Pasukan yang semula berjumlah ribuan seketika hilang karena kematian …

Setelah mendengan kabar peperangan hebat ini, King Zeus raja Olympus pun bertanya tanya.
Apa gerangan terjadi ? Ia di beri tahu oleh ajudannya bahwa ada peperangan hebat di lereng
euruditio. Dia sudah menduga bahwa itu adalah penyerangan yang di lakukan oleh Dark
Abys karena sebelumnya mereka telah bermusuhan semenjak Swords Master di kuasai oleh
Olympus. Swords master adalah sebuah pedang bermata dua yang memiliki kekuatan setara
dengan ribuan sihir dan jutaan pasukan perang. Pedang ini berada di sebuah goa kuno di
lembah pedalaman yang hanya bisa di jangkau oleh para raja. Dalam kejadian ini King Zeus
dan King Dark Abys lah yang memperebutkan pedang itu.
Situasi semakin memanas, King zeus langsung menuju ke medan perang meski di hadang
oleh ajudanya. Dia menaiki kuda gerilyanya dengan membawa swords master di
punggungnya. Setibanya ia di lokasi semua pasukan nampak kewalahan dalam peperangan.
"Hentikan. Atau ku ratakan dengan tanah kalian semua" teriakan dari king zeus membuat
semua pasukan mematung. "Hahahaha yang di tunggu tunggu akhirnya datang juga" kata
King Dark abis dengan menyeringai. Mereka berdua berjalan menuju tengah lokasi
peperangan dan bertatapan layaknya singa yang lapar. “Serahkan pedang itu padaku", "Apa
katamu? Tidak semudah itu ibliss". Perdebatan hebat terjadi sebelum pada akhirnya mereka
bertarung satu lawan satu.

Seperti hanya membelah sebuah apel, King zeus menyabetkan pedang ke leher Dark Abys,
namun seperti iblis pada umunya, tubuhnya menyatu kembali tanpa ada goresan apapun.
"Percobaan yang bagus kawan" kata Dark Abys sambil tersenyum menantang. Beberapa kali
Zeus menebas tubuh Dark Abys namun hasilnya nihil. Di lain tempat Max yang masih berada
di reruntuhan kapal menemukan botol berisi surat warisan leluhur Olympus yang di dalamnya
bertulis kan "Abys akan kalah dengan darahnya sendiri". Max pun terkejut dan langsung
menuju ke lokasi peperangan. Dia melihat beberapa kali percobaan yang di lakukan Zeus
yang nihil. Ia berfikir keras maksud dari surat tersebut. Jika Abys dapat di kalahan oleh
darahnya sendiri artinya itu adalah kelemahanya. Tiba-tiba ia melihat sobekan kain di sebuah
paku, kain itu mirip seperti jubah yang di kenakan Abys di kain itu terdapat percikan darah
yang tidak sengaja keluar karena tergores oleh paku. Max berinisiatif untuk membakar kain
tersebut. Ia mengambil dua batu untuk membuat sebuah api. Kain itu pun di bakar, pada saat
bersamaan tubuh Abys mengeluarkan api dan sedikit demi sedikit hancue bagai bulu yang
berterbangan.

Seluruh pasukan abys pun juga demikian.

Semua terheran heran dan bertanya tanya

Apa maksud semua ini ?

Max pun menuju kawannanya dan menjelaskan hal tersebut kepada King Zeus. Pada
akhirnya Olympus kembali aman dan Swords master tetap ada di Olympus …

SELESAI