Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan jaman yang semakin cepat baik dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi dapat digunakan untuk menghasilkan sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang lebih berguna. Kolaborasi keduanya akan menghasilkan suatu
produk yang hebat yang mungkin akan sangat berguna dalam kehidupan
masyarakat. Perkembangan yang serba cepat ini menuntut seorang farmasis untuk
dapat memberikan performa terbaiknya dalam memformulasikan suatu zat aktif
menjadi bentuk sediaan yang dapat diterima oleh masyarakat.
Salah satu sediaan yang saat ini sedang banyak beredar dimasyarakat khususnya
wanita karena berhubungan dengan kosmetik dan pharmaceutical yaitu sediaan
gel.
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya
dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang
disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi. Zat-zat
pembentuk gel digunakan sebagai pengikat dalam granulasi, koloid pelindung
dalam suspensi, pengental untuk sediaan oral dan sebagai basis supositoria. Secara
luas sediaan gel banyak digunakan pada produk obat-obatan, kosmetik dan
makanan juga pada beberapa proses industri. Pada kosmetik yaitu sebagai sediaan
untuk perawatan kulit, sampo, sediaan pewangi dan pasta gigi.
Dalam pembuatan gel umumnya menggunakan zat aktif yang bersifat sintetik
dimana para zat aktif tersebut memiliki efek samping yang kurang menyenangkan
bagi tubuh.
Saat ini, konsep back to nature dalam dunia kesehatan sangat popular. Pengobatan
dengan obat bahan alam diyakini mempunyai efek samping yang lebih ringan
daripada obat kimia sintetik. Inilah alasan yang umum mengapa orang
menggunakan produk herbal (bahan alam). Semakin popularnya konsep back to
nature juga disertai dengan membanjirnya produk-produk dengan konsep back to
nature. Pengembangan obat alam patut mendapatkan perhatian yang lebih besar
bukan hanya karena potensi pengembangannya yang terbuka, tetapi juga
permintaan pasar terhadap obat-obat tradisional ini terus meningkat untuk
kebutuhan domestik maupun internasional.

Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang fungsional karena semua
bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan baik untuk perawatan tubuh maupun
untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini banyak dibudidayakan
di Indonesia terutama di Kalimantan Barat. Gel Aloe vera tersusun oleh 96% air
dan 4% padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Bersifat
mendinginkan dan dapat digunakan sebagai antioksidan. Aloe vera gel juga dapat
digunakan sebagai agen pelembab dan untuk perawatan luka bakar ringan, lecet
kulit, dan iritasi serta dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit.
Mengingat banyaknya manfaat yang akan didapatkan dari gel Aloe vera maka
perlu dibuat suatu formulasi dalam bentuk gel yang dimaksudnya untuk
memudahkan pada pengaplikasinya di kulit .
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah mengetahui dan memahami tekhnik
preformulasi, pembuatan dan evaluasi hasil sediaan gel Aloe vera.
1.2.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui tehnik formulasi sedian gel Aloe vera
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan sedian gel Aloe vera
3. Mahasiswa dapat mengetahui tehnik evaluasi sedian gel Aloe vera.
1.1.3 Prinsip percobaan
Prinsip percobaan yaitu pembuatan sediaan gel Aloe vera dengan
menggunakan gelling agent Carbopol 340 dengan konsentrasi 1% dan Na CMC
dengan konsentrasi 4%.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Formulasi sediaan Aloe vera gel dengan menggunakan basis kombinasi
yaitu Carbopol 340 dan Na CMC untuk menghasilkan sediaan gel yang stabil
karena viskositasnya meningkat. Selain itu penambahan antioksidan asam
askorbat karena Aloe vera gel mudah teroksidasi.
Pada proses pembuatan dilakukan pengembangan Carbopol dan Na CMC
selama 24 jam pada masing-masing lumpang. Gelling agent kemudian ducampur
lalu ditambahkan propilen glikol dan pengawet serta terakhir ditambahkan sari
daun lidah buaya.

V.2 Saran
V.2.1 Saran Untuk Jurusan
Saran untuk jurusan, kami sebagai mahasiswa farmasi berharap untuk bisa
lebih meningkatkan mutu pendidikan, sarana dan prasarana dalam kampus
khususnya di laboratorium.
V.2.2 Saran Untuk Asisten
Saran untuk asisten agar kiranya lebih mengawasi praktikan pada saat
praktikum
V.2.3 Saran untuk Praktikan
Saran untuk praktikan diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam
mengikuti praktikum fitokimia dan lebih teliti agar mendapatkan hasil yang
dinginkan.

Anda mungkin juga menyukai