Anda di halaman 1dari 5

1.

Pada percobaan ketetapan massa zat pada reaksi kimia, apakah terjadi peristiwa
kimia? Jika ada sebutkan!
Jawab :
Terjadi peristiwa kimia yaitu :
1.NaOH yang direaksikan dengan CuSO4 menghasilkan endapan berwarna biru yang
berasal dari endapan Cu(OH )2.Hal ini diperoleh dari persamaan reaksi berikut :
sebelum reaksi sesudah reaksi
2NaOH (aq) + CuSO4 (aq) ==> Na2SO4 (aq) + Cu(OH)2 (aq)
tidak berwarna tidak berwarna   endapan biru
2.KI yang direaksikan dengan Pb(N03)2 menghasilkan endapan berwarna kuning yang
berasal dari endapan PbI2. Hal ini diperoleh dari persamaan reaksi berikut :
Sebelum reaksi sesudah reaksi
2KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) ==> 2KNO3 (aq) + PbI2 (s)
tidak berwarna tidak berwarna endapan kuning
2. Bagaimana massa zat-zat sesudah reaksi jika dibandingkan dengan sebelum reaksi?
Jawab :
Massa zat-zat sesudah dan sebelum reaksi adalah sama.
a. Reaksi antara larutan NaOH dengan larutan CuSO4
Massa labu beserta isinya sebelum reaksi: 111,043 gram
Massa labu beserta isinya sesudah reaksi: 111,042 gram
b. Reaksi antara larutan KI dengan larutan Pb(NO3)2
Massa labu beserta isinya sebelum reaksi : 121,123 gram
Massa labu beserta isinya sesudah reaksi : 121,123 gram
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-
1794) mengemukakan hukum kekekalan massa atau yang disebut juga hukum
Lavoisier yang menyatakan bahwa “massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”
3. Dari Grafik 1. Tunjukkan bagaimana hubungan antara massa tembaga dan massa
belerang yang bereaksi ?
Jawab :
Setelah memanaskan serbuk belerang dan tembaga diatas pembakar spirtus
didapatkan data Panjang tembaga 100,109,110,90,108 mm.Sedangkan belerang
sendiri mengalami perubahan kimia karena dipanaskan.Alasan mengapa Panjang
tembaga semakin berkurang adalah apabila dua buah unsur direaksikan dan salah satu
diantaranya dalam jumlah yang berlebihan maka jumlah unsur yang berlebihan dan
yang diperlukan untuk membentuk senyawa tidak akan bereaksi. Senyawa tembaga
(II) sulfida dapat diperoleh dengan pemijaran logam tembaga dan serbuk belerang.
Jika pada pemijaran tersebut massa tembaga diukur dengan teliti dan jumlah belerang
dibuat sebanyak-banyaknya, ternyata senyawa tembaga (II) sulfida yang dihasilkan
mengandung perbandingan massa tembaga dan belerang yang selalu tetap, sedangkan
belerang yang tidak membentuk senyawa masih tetap tersisa sebagai unsur
belerang.Hal tersebut sesuai dengan hukum proust yang menyatakan bahwa:
1. Setiap senyawa tertentu selalu (tersusun) dan mengandung unsur-unsur
yang sama.
2. Perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap.
4. Dari Grafik 2. Tunjukkan pada komposisi volume pereaksi berapa dihasilkan endapan
paling tinggi?
Jawab :
Endapan paling tinggi diperoleh dari reaksi (PbNO3 ¿ ¿2   dengan volume 2 ml dan KI 4
ml yang menghasilkan endapan kuning setinggi 13 mm.
5. Hitung jumlah mol Pb(NO3)2 dan jumlah mol KI yang terdapat dalam volume larutan
yang menghasilkan endapan paling tinggi.
Jawab :
Volume larutan yang menghasilkan endapan paling tinggi berada pada tabung B
dengan komposisi (PbNO3 ¿ ¿2  2 ml dan KI 4 ml
2KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) ==> 2KNO3 (aq) + PbI2 (s)
n = M.V
mol Pb(NO3)2 = 0,5 × 2 ml
= 1 mmol => 0,001 mol
mol KI = 0,5 × 4 ml
= 2 mmol => 0,002 mol
6. Jumlah mol Pb(NO3)2 dan KI yang bereaksi berbanding sebagai bilangan yang mudah
dan bulat. Berapakah perbandingan itu?
Jawab :
Perbandingannya adalah 1:2
mol Pb( NO 3)2 0,001
=
mol KI 0,002
= 1/2
7. Dari grafik 3. Berapa volume campuran NaOH dan H2SO4 yang menunjukkan harga
T tertinggi?
Jawab :
Harga T tertinggi berada pada komposisi pencampuran 7,5 ml NaOH dan
7,5 ml H2SO4 dengan perubahan suhu sebesar 4,7 oC.Volume campurannya adalah
V campuran = v NaoH + V H2SO4
= 7,5 ml + 7,5 ml
= 15 ml
8. Hitunglah jumlah mol NaOH dan H2SO4 pada volume yang menghasilkan T paling
tinggi!
Jawab :
2 NaOH(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)
n = M.V
mol NaOH= 1 × 7,5 ml
= 7,5 mmol => 0,0075 mol
mol H2SO4 = 1 × 7,5 ml
= 7,5 mmol => 0,0075 mol
9. Jumlah mol NaOH dan H2SO4 yang bereaksi berbanding sebagai bilangan yang bulat
dan sederhana. Berapakah perbandingan itu?
Jawab :
Perbandingannya adalah 1:1
mol NaOH 0,0075
=
mol H 2 SO 4 0,0075
= 1/1

https://www.academia.edu/29310423/LAPORAN_RESMI_PRAKTIKUM_KIMIA_DASAR_I

https://www.slideshare.net/avidiasarasvati/stoikiometri-29698258

https://www.academia.edu/18195345/Laporan_Praktikum_Kimia_Dasar_Stoikiometri_Reak
si

https://www.academia.edu/6090114/Stoikiometri

https://www.academia.edu/10169202/Dasar_Teori_Praktikum_3_Stoikiometri_
https://www.academia.edu/18195345/Laporan_Praktikum_Kimia_Dasar_Stoikiometri_Reak
si

Reaksi kimia secara umum dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu reaksi
asam-basa dan reaksi redoks. Secara garis besar, terdapat perbedaan yang mendasar antara
kedua jenis reaksi tersebut, yaitu pada reaksi redoks terjadi perubahan bilangan oksidasi
(biloks), sedangkan pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks. Kedua kelompok
reaksi kimia ini dapat dikelompokkan ke dalam 4 tipe reaksi: Sintesis, Dekomposisi,
Penggantian Tunggal, dan Penggantian Ganda.(Yusuf.2011)
Stoikiometri berasal dari kata yunani, stoicheion (unsure) dan mettrein (mengukur),
berarti mengukur unsur. Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel atom,
ion, molekul atau electron yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam
reaksi kimia. Stoikiometri yang menyangkut cara untuk menimbang dan menghitung spesi-
spesi kimia atau dengan kata lain, stoikiometri adalah kajian tentang hubungan-hubungan
kuantitatif dalam reaksi kimia. (Achmad.1996:2)
Stoikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode
JOB atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan  pengamatan
terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. Sifat
fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya
digunakan untuk meramal stoikiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik terhadap
kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri
sistem, yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa.
Perubahan kalor pada reaksi kimia bergantung jumlah pereaksinya. Jika mol yang bereaksi
diubah dengan volume tetap, stoikiometri dapat ditentukan dari titik perubahan kalor
maksimal, yakni dengan mengalurkan kenaikan temperatur terhadap komposisi campuran.
( Sutrisno.1986:247)
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari sains. Sasaran utama ialah mempelajari setiap
persoalan di alam dengan eksperimen dan menemukan fisika biasanya diperoleh melalui
eksperimen. Oleh karena itu ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen. Jika dari
sejumlah eksperimen diperoleh hasil yang sama maka ktentuan ini dapat diungkapkan dalam
pernyataan yang singkat disebut hukum. Jadi hokum adalah ketentuan yang diperoleh dari
hasil eksperimen. Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan
massa adalah massa dapat berubah bentuktetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatusistem tertutup, massa dari reaktan harus sama
dengan massa produk. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalanmassa adalah
pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatusistem ekuivalen
dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi,dikatakan bahwa
terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketikasuatu benda berubah
menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massadan energi
berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massadalam
jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalamhampir
seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massadapat
digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Hukum perbandingan tetap (hukum proust) berbunyi:” perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap” sehingga segala jenis senyawa pasti terdiri
dari perbandingan massa yang pasti.
Hukum perbandingan berganda (hukum Dalton)  berbunyi: ”jika dua unsur dapat
membentuk satu atau lebih senyawa, maka perbandingan massa dari unsure lain yang
tertentu  massanya akan  merupakan bilangan mudah dan tetap.” (Tresna.1985.37-41)
Hukum Perbandingan Volume (Gay Lusssac) berbunyi “Volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat yang sederhana bila diukur
pada suhu dan tekanan yang sama “ (dody.2009)
Hukum Avogrado berbunyi "Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya
sama mengandung jumlah mol yang sama.
Hukum Gas Ideal
PV = nRT
Persamaan ini dikenal dengan julukan hukum gas ideal alias persamaan keadaan gas ideal.
Keterangan :
P = tekanan gas (N/m2)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol (mol)
R = konstanta gas universal (R = 8,315 J/mol.K)
T = suhu mutlak gas (K)

Anda mungkin juga menyukai