Anda di halaman 1dari 7

HAM

Kasus 1
Suatu ketika di Indonesia, terjadi endemi infeksi HIV di kota Asal Muasal. Melihat hal
tersebut, bupati dan para pejabat terkait bingung harus berbuat apa. Mereka lalu
mengeluarkan peraturan bahwa semua masyarakat di daerah tersebut harus melakukan
pemeriksaan screening HIV. Daerah tersebut membuat kartu dengan dua warna, yaitu warna
merah untuk mereka yang hasil screening HIV-nya positif dan hijau bagi mereka dengan hasil
screening negatif. Bupati daerah tersebut juga lalu mengeluarkan peraturan bahwa semua
orang yang akan keluar maupun masuk wilayah tersebut harus menunjukkan kartu hijau untuk
dapat keluar dari dari wilayah tersebut. Selain itu, tidak ada satu orang pun yang boleh masuk
ke daerah tersebut, sedangkan yang sudah masuk minimal harus tinggal selama 3 hari.
Tersebutlah nyonya Tuna yang sedang mengalami peritonitis akut ec perforasi gaster.
Rumah sakit di kota Asal Muasal tidak dapat melakukan operasi laparotomi untuk mengatasi
penyakit yang diderita nyonya Tuna sehingga ia harus dirujuk ke kota Sumber Sehat. Sayangnya
dengan diberlakukannya peraturan di kota Asal Muasal, nyonya Tuna harus menunggu hasil
dari screening HIV padahal penyakit yang diderita adalah penyakit yang memerlukan tindakan
operasi yang cepat. Saat menunggu hasil pemeriksaan itu, nyonya tuna meninggal dunia
sebelum sempat dilakukan kegiatan apa-apa.
Pada saat yang sama, kebetulan di kota Asal Muasal akan diselenggarakan pertemuan
ilmiah dokter-dokter bedah. Tuan Salmon yang telah lama didiagnosis menderita gagal ginjal
sedang bergembira karena mendapat kesempatan menjalani transplantasi ginjal secara gratis
saat pertemuan ilmiah tersebut. Saat itu ginjal donor untuknya telah tiba di rumah sakit di
kota Asal Muasal, peralatan medis pinjaman dari kota Sumber sehat sudah tiba di rumah sakit
kota Asal Muasal dan siap digunakan namun terjadi masalah pada saat akan dilakukan
transplantasi ginjal tersebut. Dengan peraturan yang baru ini, dokter Patin yang akan
mengoperasi tuan Salmon tidak dapat masuk ke kota Asal Muasal, tuan Salmon juga tidak dapat
keluar ke kota Sumber Sehat sedangkan ginjal donor yang telah tiba di rumah sakit hanya dapat
bertahan selama 1 hari mengingat keterbatasan peralatan di kota Sumber Sehat. Alhasil ginjal
donor tersebut rusak dan tidak dapat digunakan, tuan Salmon pun batal dioperasi.

 Kata sulit
1. Peritonitis akut = radang peritoneum (membrane serosa yang melapisi dinding
abdomen dan pelvis serta melapisi fisera) yang disebabkan oleh iritasi kimia atau
infeksi bakteri
2. ec perforasi gaster = suatu penetrasi yang kompleks dari dinding lambung, usus
besar, usus halus akibat dari bocornya isi dari usus kedalam rongga perut.
3. Laparotomi = operasi insisi melalui dinding perut
No KDB Paragraf Konteks Pro (+Prima Facie) Kontra (+Prima Facie)

1 Justice Suatu ketika di Masyarakat di  Memberlakukan


Indonesia, terjadi daerah segala sesuatu
endemi infeksi HIV tersebut harus secara universal
di kota Asal melakukan  Menjaga
Muasal. Melihat pemeriksaan kelompok yang
hal tersebut, screening HIV. rentan ( yang
bupati dan para paling dirugikan )
pejabat terkait  Memberi
bingung harus kesempatan yang
berbuat apa. sama terhadap
Mereka lalu pribadi dalam
mengeluarkan posisi yang sama
peraturan bahwa  Menghormati hak
semua masyarakat populasi yang
di daerah tersebut sama-sama
harus melakukan rentan penyakit/
pemeriksaan gangguan
screening HIV. kesehatan
Autono Bupati dan  Menghargai hak
mi para pejabat menentukan
mengeluarkan nasib sendiri,
peraturan menghargai
bahwa martabat pasien
masyarakat di  Tidak
daerah mengintervensi
tersebut harus pasien dalam
melakukan membuat
screening HIV keputusan
( pada kondisi
elektif )
 Melakukan
informed
consent
 Tidak
mengintervensi
atau
menghalangi
autonomi
pasien

Benefice Daerah tersebut Bupati daerah  Mengusahakan


nce membuat kartu tersebut juga agar
dengan dua lalu kebaikan/manfaa
warna, yaitu mengeluarkan tnya lebih banyak
warna peraturan dibandingkan
merah untuk bahwa semua dengan
mereka yang orang yang keburukannya
hasil screening akan keluar  Minimalisasi
HIV-nya positif maupun akibat buruk
dan hijau bagi masuk
mereka dengan wilayah
hasil tersebut
screening harus
negatif. Bupati menunjukkan
daerah tersebut kartu hijau
juga lalu untuk
mengeluarkan dapat keluar
peraturan bahwa dari dari
semua orang wilayah
yang akan keluar tersebut.
maupun masuk
wilayah tersebut
harus
menunjukkan
kartu hijau untuk
dapat keluar dari
dari wilayah
tersebut. Selain
itu, tidak ada
satu orang pun
yang boleh
masuk
ke daerah
tersebut,
sedangkan yang
sudah masuk
minimal harus
tinggal selama 3
hari.

2 Non Tersebutlah Nyonya Tuna  Menolong


Malefice nyonya Tuna yang sedang pasien
nce yang sedang mengalami emergensi
mengalami peritonitis  Kondisi untuk
peritonitis akut akut ec mengambarkan
perforasi criteria ini
ec perforasi
gaster tidak adalah : - pasien
gaster.
dapat dalam keadaan
Rumah sakit di amat berbahaya
kota Asal Muasal melakukan
tidak dapat operasi (darurat)/beresi
melakukan laparotomy ko
operasi karena hilangnyasesuat
laparotomi diberlakukann u yang penting
(gawat) - dokter
untuk mengatasi ya peraturan
sanggup
penyakit yang screening HIV.
mencegah
diderita nyonya bahaya atau
Tuna sehingga ia kehilangan
harus dirujuk ke tersebut -
kota Sumber tindakan
Sehat. kedokteran
Sayangnya terbukti efektif -
dengan manfaat bagi
diberlakukannya pasien lebih
peraturan di banyak
darikerugian
kota Asal
dokter (hanya
Muasal, nyonya
mengalami
Tuna harus tresiko minimal)
menunggu hasil  Mengobati
dari screening pasien yang
HIV padahal luka
penyakit yang
diderita adalah
penyakit yang
memerlukan
tindakan operasi
yang cepat. Saat
menunggu hasil
pemeriksaan itu,
nyonya tuna
meninggal dunia
sebelum sempat
dilakukan
kegiatan apa-
apa.

Nonmal Nyonya Tuna  Tidak


eficence dinyatakan membahayakan
meninggal kehidupan
sebelum pasien karena
sempat kelalayan
dilakukan  Tidak
tindakan membunuh
pasien (tidak
melakukan
euthanasia)
 Tidak mencegah
pasien dari
bahaya
3 Benefice Pada saat Tuan Salmon  Mengutamakan
nce yang sama, yang telah altruisme
kebetulan di lama (menolong tanpa
kota Asal Muasal didiagnosis pamrih, rela
akan menderita berkorban untuk
kepentingan
diselenggarakan gagal ginjal
orang lain)
pertemuan sedang  Menjamin bilai
ilmiah dokter- bergembira pokok harkat dan
dokter bedah. karena martabat
Tuan Salmon mendapat manusia
yang telah lama kesempatan  Maksimalisasi
didiagnosis menjalani pemuasan
menderita gagal transplantasi kebahagiaan/pref
ginjal ginjal secara erensi pasien
sedang gratis .  Menghargai hak-
bergembira hak pasien secara
karena keseluruhan
mendapat
kesempatan
menjalani
transplantasi
ginjal secara
gratis
saat pertemuan
ilmiah tersebut.
Saat itu ginjal
donor untuknya
telah tiba di
rumah sakit di
kota Asal
Muasal,
peralatan medis
pinjaman dari
kota Sumber
sehat sudah tiba
di rumah sakit
kota Asal Muasal
dan siap
digunakan
namun terjadi
masalah pada
saat akan
dilakukan
transplantasi
ginjal tersebut.
Dengan
peraturan yang
baru ini, dokter
Patin yang akan
mengoperasi
tuan Salmon
tidak dapat
masuk ke kota
Asal Muasal,
tuan Salmon
juga tidak dapat
keluar ke kota
Sumber Sehat
sedangkan ginjal
donor yang telah
tiba di rumah
sakit hanya
dapat bertahan
selama 1 hari
mengingat
keterbatasan
peralatan di kota
Sumber Sehat.
Alhasil ginjal
donor tersebut
rusak dan tidak
dapat digunakan,
tuan Salmon pun
batal dioperasi.

Justice Karena adanya  Menghormati


peraturan baru hak populasi
dokter patin yang sama-
tidak dapat sama rentan
masuk ke kota penyakit/
asal muasal gangguan
dan tuan kesehatan
salmon tidak  Tidak
dapat keluar ke melakukan
kota sumber penyalahgunaa
sehat n
mengakibatkan  Menghargai hak
operasi tuan sehat pasien
salmon tidak ( affordability,
dapat equality,
terlaksana accessibility,
akibat ginjal availability,
donor rusak quality )
dan tidak dapat  Mengembalikan
digunakan hak kepada
pemiliknya pada
saat yang tepat
dan kompeten
 Memberi
kesempatan
yang sama
terhadap
pribadi dalam
posisi yang
sama

Anda mungkin juga menyukai