KUALITAS DAYA
MEMBANDINGKAN PENGGUNAAN JENIS-JENIS
FILTER HARMONISA PADA BEBAN KONVERTER
OLEH :
B. Dasar Teori
Dengan semakin tingginya biaya atau tarif listrik, maka tuntutan akan effisiensi dalam
pemakaian daya listrik menjadi pertimbangan yang utama. Effisiensi penggunaan daya listrik
dipengaruhi oleh banyak hal, salah satu diantaranya adalah kualitas daya listrik. Dimana
kualitas daya listrik sangat tergantung kepada jenis-jenis beban tertentuyang mengakibatkan
turunnya effisiensi. Jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban
induktif dan beban non linier. Beban non linier tersebut akan menimbulkan harmonisa yang
dampaknya akan mengakibatkan kerugian. Kerugian yang disebabkan oleh harmonisa
diantaranya adalah ;
1. Panas yang timbul pada mesin listrik Karena akibat adanya rugi histerisis dan arus eddy
yang meningkat.
2. Turunnya torsi motor.
3. Kegagalan fungsi relay.
4. Terjadinya resonansi antara kapasitor bank dan generator / trafo yang dapat menyebabkan
terjadinya over voltage.
5. Turunnya effisiensi.
6. Turunnya power factor sehingga mengakibatkan peningkatan rugi-rugi daya.
7. Menimbulkan kesalahan pembacaan alat ukur analog.
Arus jala-jala I, sama dengan arus beban IL, sehingga dapat dituliskan dengan I = IL. Bila
bebanbersifat induktif maka arus I akan terlambat terhadap V T, dengan sudut j. Vektor
diagram dari kebesaran sistem terlihat pada gambar 4.2.
Besar kerugian daya (Prugi) dari sistem dapat dinyatakan dengan persamaan Prugi = 3 I2 Rin
dengan Rin adalah tahanan dalam generator. Besarnya factor daya dari sistem adalah PF =
kW √ 3 KVIcosφ
= = cosφ
kVA √ 3 KVI
Karena arus I tidak sinusoidal, maka tegangan busbar V T menjadi tidak sinusoidal juga.
Tegangan tidak sinusoidal ini menjadi beberapa komponen harmonisa. Dengan
demikian, maka beban ZL juga akan kemasukan komponen arus harmonisa dan hal ini
tentunya tidak diinginkan.
Perubahan arus
Frekuensi
No terhadap fundamental Dampak
(Hz)
(%)
1 20 3.0 Kutub tidak seimbang
2 40 2.4 Sudut fasa rotor tidak seimbang
3 50 100.0 Normal
4 80 2.3 Kutub tidak seimbang
5 220 2.9 Terpengaruh harmonisa ke 5 dan 7
6 320 3.0 -
7 490 0.3 Terpengaruh harmonisa ke 11 dan 13
8 590 0.4 -
Filter pasif banyak digunakan untuk mengkompensasi kerugian daya reaktif akibat danya
harmonisa pada system instalasi. Rangkaian filter pasif terdiri dari komponen R, L, dan
C. Dimana komponen utama untuk filter pasif adalah kapasitor dan inductor;
a. Kapasitor
Kapasitor digunakan untuk memperoleh sebuah total rating tegangan kVAr yang
diinginkan.
b. Inductor
Inductor digunakan dalam rangkaian filter dirancang mampu menahan selubung
frekuensi tinggi yaitu efek kulit (skin effect).
Filter pasif tersusun dari kapasitor dan inductor dengan stu frekuensi yang disetting pada
frekuensi tegangan harmonisa yang akan dihilangkan.
1
fr = 2 π √ LC
Karakteristik impedansi
X0 = √ L/C
X0 = impedansi filter
C. Rangkaian Percobaan
1. Percobaan 1
3. Percobaan 3
Percobaan 3 ini merupakan percobaan lanjutan dari percobaan 1, dimana filter yang
dipakai adalah filter band pass resonansi parallel.
4. Percobaan 4
Gambar 4.8. Penyearah dengan tuned filter
Percobaan 4 ini masih lajutan dari percobaan 1, namun pada percobaan 4 ini
menggunakan tuned filter. Pada percobaan ini filter yang dirancang adalah untuk dua
orde harmonic yang tertinggi.
5. Percobaan 5
E. Langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar percobaan 1
2. Beri rangkaian tegangan sumber satu fasa
3. Amati parameter yang dibutuhkan sesuai dengan table pengukuran dengan menggunakan
fluke meter
4. Setelah selesai melakukan pengamatan, lakukan analisis untuk menentukan nilai
komponen filter resonan seri seperti pada gambar percobaan 2
5. Buatlah filter sesuai dengan hasil analisis
6. Buatalah rangkaian seperti pada gambar percobaan 2
7. Lakukan kembali pengamatan seperti langkah 3 diatas
8. Setelaha melakukan pengamatan pada percobaan 1 dan 2, bandingkan dan berikan
analisis mengenai pratikum yang telah dilaksanakan
F. Data Pengukuran
Tabel percobaan 1. Data pengukuran sebelum diberi filter
Tabel percobaan 2. Data pengukuran setelah diberi filter resonansi seri dengan L = 12 H, dan
C = 4 uF
Tabel percobaan 3. Data pengukuran setelah diberi filter band pass resonansi paralel L = 12
H, dan C = 4 uF
Tabel percobaan 4. Data pengukuran setelah diberi filter band pass resonansi paralel L = 12
H, dan C = 4 uF
Tabel percobaan 5. Data pengukuran setelah diberi filter band pass resonansi paralel L = 12
H, dan C = 4 uF
G. Analisis Data
dari data diatas dapat dianalisa P (watt) dan PF (Power Faktor) dari rangkaian konverter satu
fasa tersebut dengan cara sebagai berikut :
= 87.5 W = 50 X 0.48
P = 24 W
PF =
V.I P
PF =
87.5 V.I
=
125 x 0.7 24
=
87.5 50 x 0.48
= 87.5
24
= 24 = 1
=1
2. Diket : V = 100 V
4. Diket : V = 150 V
I =1A
Ditanya : P = …..? P
PF =
V.I
PF = …..?
240
Jawab : P = V.I =
150 x 1.6
= 100 X 1
240
= 100 W = 240
P =1
PF =
V.I
100
= Tabel percobaan 3. Data pengukuran
100 x 1
100 setelah diberi filter band pass resonansi
= 100 = 1
paralel L = 12 H, dan C = 4 uF
=1
4. Diket : V = 150 V 2. Diket : V = 100 V
I = 0.9 A I = 0.4 A
PF = …..? PF = …..?
= 135 W = 25 W
P P
PF = PF =
V.I V.I
135 25
= =
150 x 0.9 100 x 0.4
135 25
= 135 = 25 = 1
3. Diket : V = 125 V 1. Diket : V = 50 V
I = 0.45 A I = 0.5 A
Ditanya : P = …..? Ditanya : P = …..?
PF = …..? PF = …..?
Jawab : P = V.I Jawab : P = V.I
= 125 X 0.45 = 50 X 0.5
= 56.25 W = 25 W
P P
PF = PF =
V.I V.I
56.25 25
= =
125 x 0.45 50 x 0.5
56.25 25
= 56.25 = 1 = 25 = 1
=1
3. Diket : V = 125 V
H. Kesimpulan
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari percobaan ini bahwa :
a. Cara kerja filter harmonisa adalah selalu mengalirkan arus ke arah impedansi sistem yang
lebih rendah. Kapasitor memiliki nilai impedansi yang rendah apabila dialiri oleh arus
yang memiliki frekuensi tinggi. Apabila kita memasang kapasitor secara paralel terhadap
beban, semua arus frekuensi tinggi secara alamiah akan mengalir melalui kapasitor bukan
ke beban. Dengan cara ini, arus yang mengalir di beban menjadi bebas dari harmonisa.
Filter L biasanya dipasang secara seri terhadap beban. Dengan menggunakan filter L,
arus yang mengalir melalui L akan sulit berubah berbanding lurus dengan besarnya L.
b. Jenis-jenis filter harmonisa ada dua jenis, yaitu filter aktif dan filter pasif. Dikarenakan
penulis melakukan percobaan menggunakan filter pasif, maka yang dapat penulis
simpulkan mengenai karakter filter pasif adalah dilihat dari cara pemasangannya pada
jala-jala, filter ini bisa dibedakan menjadi dua jenis: paralel dan seri. Tipe paralel bekerja
dengan mengalirkan arus harmonisa. Sedangkan tipe seri bekerja dengan menghambat
aliran arus harmonisa. Lalu ada juga jenis tuned filter digunakan untuk mengurangi
penyimpangan tegangan pada sistem tenaga dan juga sebagai koreksi faktor daya dan
Low Pass Filter yang bekerja dengan melewatkan sinyal Frekuensi rendah dan
menghambat atau memblokir sinyal Frekuensi tinggi. Dengan kata lain, LPF akan
menyaring sinyal frekuensi tinggi dan meneruskan sinyal frekuensi rendah yang
diinginkannya. Sinyal yang dimaksud ini dapat berupa sinyal listrik seperti sinyal audio
atau sinyal perubahan tegangan.