Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PENDAHULUAN, STRATEGI PELAKSANAAN DAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK WAHAM

Disusun Oleh :

Asep Irwandi : (20200305026)

Jessisca Okololy : (20200305027)

Wayan Rindang Stw : (20200305028)

Royani : (20200305029)

Charlina Desta Rs : (20200305030)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2020
A. Pengertian Waham

Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas


yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya klien. Gangguan isi pikir dapat diidentifikasi dengan adanya
waham. Waham atau delusi adalah ide yang salah dan bertentangan atau
berlawanan dengan semua kenyataan dan tidak ada kaitannya degan latar
belakang budaya (Keliat, 2009)

B. Tanda dan Gejala Waham

Menurut Direja (2011) tanda dan gejala pada klien dengan Waham adalah :
1. Terbiasa menolak makan
2. Tidak ada perhatian pada perawatan diru
3. Ekspresi wajah sedih dan ketakutan
4. Gerakan tidak terkontrol
5. Mudah tersinggung
6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan
7. Menghindar dari orang lain
8. Mendominasi pembicaraan
9. Berbicara kasar
10. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan

C. Klasifikasi Waham

Waham dapat diklasifikasikan dalam beberapa macam menurut Dierja (2011),


yaitu :

1. Waham kebesaran

Keyakinan secara berlebihan bahawa dirinya memiliki kekuatan khusus


atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh perilaku klien :

-“Saya ini pejabat di kementrian semarang!”

-“Saya punya perusahaan paling besar lho “

2. Waham agama

Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-


ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh perilaku klien :

-“ Saya adalah tuhan yang bisa menguasai dan mengendalikan semua


makhluk”

3. Waham curiga
Keyakinan seseorang atau sekelompok orang yang mau merugikan atau
mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapai tidak sesuai dengan
kenyataan. Contoh perilaku klien :

-“ Saya tahu mereka mau menghancurkan saya, karena iri dengan


kesuksesan saya”

4. Waham somatik

Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau sebagian tubuhnya terserang


penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh perilaku klien :

“ Saya menderita kanker”. Padahal hasil pemeriksaan lab tidak ada sel
kanker pada tubuhnya.

5. Waham nihlistik

Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan


berulang ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh perilaku
klien

-“ Ini saya berada di alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh
nya”

D. Proses Terjadinya Waham

Proses terjadinya waham

1. Fase lack of human need

Waham waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan klien baik secara


fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi dengan
status sosial dan ekonomi yang rendah, ada juga dengan kebutuhan sosial
ekonomi yang terpenuhi tetapi kesenjangan antara reality dan self ideal
yang sangat tinggi. Waham juga dapat dipengaruhi juga rendahnya
penghargaan saat tumbuh kembang.

2. Fase lack of self esteem

Tidak ada tanda pengakuan darilingkungan dan tingginya kesenjagan antara


self ideal dengan self reality serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi
sedangkan standar lingkungan sudah melapaui kemampuannya.

3. Fase control internal eksternal

Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini dan katakana
adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidaksesuai dengan
kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan adalah suatu hal yang sangat berat
bagi klien karena kebutuhannya tidak diakui dan tidak dianggap penting.

4. Fase environment support

Adanya beberap aorang yang mempercayai klien dalam lingkungannya


menyebabkan klien merasa di dukung lama kelamaan klien menganggap
bahwa apa yang dia bicarakan adalah suatu kebenaran karena seringnya
diulang-ulang. Dari sinilah mulai terjadi kerusakan control diri dan tidak
berfungsinya norma yang di tandai dengan tidak ada lagi perasaan saat
berbohong.

E. Fase conflicting

Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongan serta menganggap


bahwa semua orang itu sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya,
keyakinan ini sering disertai halusinasi selanjutnya klien lebih sering
menyendiri dan menghindari interkasi sosial.

F. Fase improving

Apabila tidak adanya upayakereksi, setiap waktu keyakinan yang salah pada
klien akan meningkat, tema waham yang muncul berkaitan dengan traumatic
masa lalu atau kebutuhan yang tidak terpenuhi.penting sekali untuk
mengguncangkan keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya
keyakinan religiusnya bahwa apa apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar
serta ada konsekuensi sosial.

E. Faktor Presdiposisi

1. Genetik : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang


berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif

2. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks prefrontal dan korteks limbic

3. Neurotrensmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan glutamat

4. Virus : paparan virus influenza pada trisemester III

5. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli

F. Faktor Prespitasi

1. Proses pengolahan informasi yang berlebihan

2. Mekanisme penghantar listrik yang abnormal

3. Adanya gejala pemicu


G. Rentang Respon Neurobiologi

Adaptif Maladaptif
- Pikiran logis - Pikiran - Gangguan proses
kadang pikir: Waham
- Persepsi akurat menyimpang
illusi - Halusinasi
- Emosi
konsisten - Reaksi - Kerusakan emosi

- Perilaku sosial emosional - Perilaku tidak sesuai


berlebihan
- Hubungan dan kurang - Ketidakteraturan
sosial isolasi sosial
- Perilaku
tidak sesuai

- Menarik diri

Skema. 1 Rentang respons neurobiologis Waham. (sumber : Keliat, 2009)

H. Pohon Masalah

Kerusakan komunikasi : verbal

Perubahan isi pikir : Waham

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


I. Diagnosa Keperawatan
1. Waham
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN WAHAM

Nama Klien :

Diagnosa Medis :
Ruangan :

No. RM :

J. Rencana Tindakan Keperawatan


PERENCANAAN
No Diagnosa
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Gangguan TUM : 1.1 Setelah ... X interaksi- Bina hubungan saling
proses pikir : Klien dapat mengontrol klien : percaya dengan klien
waham wahamnya a. Mau menerima kehadiran a. Beri salam
TUK : perawat disampingnya b. Perkenalkan diri,
1. Klien dapat b. Mengatakan mau Tanyakan nama,
membina hubungan menerima bantuan serta nama panggilan
saling percaya perawat yang disukai
dengan perawat c. Tidak menunjukkan c. Jelaskan tujuan
tanda-tanda curiga interaksi
d. Mengijinkan duduk d. Yakinkan klien
disamping dalam keadaan aman
dan perawat siap
menolong dan
mendampinginya
e. Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
g. Perhatikan kebutuhan
dasar dan bantu
pasien memenuhinya
TUK : 1.2 Setelah ... X interaksi- Bantu klien untuk
2. Klien dapat Klien : mengungkapkan
mengidentifikasi a. Klien menceritakan perasaan dan pikirannya
perasaan yang ide-ide dan perasaan a. Diskusikan dengan
muncul secara yang muncul secara klien pengalaman
berulang dalam berulang dalam yang dialami selama
pikiran klien pikirannya ini termasuk
hubungan dengan
orang yang berarti,
lingkungan kerja,
sekolah, dsb
b. Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati tanpa
mendukung atau
menentang
pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat
dapat memahami apa
yang diceritakan
klien
TUK : 1.3 Setelah ... X interaksi- Bantu klien
3. Klien dapat klien mengidentifikasi
mengidentifikasi a. Dapat menyebutkan kebutuhan yang tidak
stresor atau pencetus kejadian sesuai terpenuhi serta kejadian
wahamnya dengan urutan waktu yang menjadi faktor
serta harapan atau pencetus wahamnya
kebutuhan dasar yang a. Diskusikan dengan
tidak terpenuhi seperti klien tentang
harga diri, rasa aman, kejadian-kejadian
dsb traumatik yang
b. Dapat menyebutkan menimbulkan rasa
hubungan antara takut, ansietas
kejadian traumatik maupun perasaan
kebutuhan tidak tidak dihargai
terpenuhi dengan b. Diskusikan
wahamnya kebutuhan atau
harapan yang belum
terpenuhi
c. Diskusikan cara-cara
mengatasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi
dan kejadian
traumatik
d. Diskusikan dengan
klien antara kejadian-
kejadian tersebut
dengan wahamnya
TUK 1.4 Setelah ... X interaksi- Bantu klien
4. Klien dapat klien menyebutkan mengidentifikasi
mengidentifikasi perbedaan pengalaman keyakinan yang salam
wahamnya nyata dengan pengalaman tentan situasi yang nyata
wahamnya (bila klien sudah siap)
a. Diskusikan dengan
klien pengalaman
wahamnya tanpa
berargumentasi
b. Katakan kepada klien
akan keraguan
perawat tehadap
pernyataan klien
c. Diskusikan dengan
klien respon perasaan
terhadap wahamnya
d. Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
e. Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan
salah oleh klien
TUK 1.5 Setelah ... X interaksi- Diskusikan tentang
5. Klien dapat klien menjelaskan pengalaman-pengalaman
mengidentifikasi gangguan fungsi hidup yang tidak
konsekuensi dari sehari-hari yang menguntungkan sebagai
wahamnya diakibatkan ide-ide atau akibat dari wahamnya
pikirannya yang tidak seperti :Hambatan dalam
sesuai dengan kenyataan berinteraksi dengan
seperti : keluarga, Hambatan
a. Hubungan dengan dalam interaksi dengan
keluarga orang lain dalam
b. Hubungan dengan melakukan aktivitas
orang lain sehari-hari
c. Aktivitas sehari-hari - Ajak klien melihat
d. Pekerjaan bahwa waham
e. Sekolah tersebut adalah
f. Prestasi, dsb masalah yang
membutuhkan
bantuan dari orang
lain
- Diskusikan dengan
klien tentang orang
atau tempat ia dapat
meminta bantuan
apabila wahamnya
timbul atau sulit di
kendalikan

TUK 1.6 Setelah ...X interaksi klien- Diskusikan hobi atau


6. Klien dapat melakukan aktivitas yang aktivitas yang disukainya
melakukan teknik konstruktif sesuai dengan- Anjurkan klien memilih
distraksi sebagai cara minatnya yang dapat dan melakukan aktivitas
menghentikan menglihkan fokus klien yang membutuhkan
pikiran yang terpusat dari wahamnya perhatian dan
pada wahamnya keterampilan
- Ikut sertakan klien dalam
aktivitas fisik yang
membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu
luang
- Libatkan klien pada
topik-topik yang nyata
- Anjurkan klien untuk
bertanggung jawab
secara personal dalam
mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan
dan pemulihannya
- Beri penghargaan bagi
setiap upaya klien yang
positif
TUK 1.7 Setelah ... X interaksi- Diskusikan pentingnya
7. Klien mendapat keluarga dapat peran keluarga sebagai
dukungan keluarga menjelaskan tentang cara pendukung untuk
mempraktekkan cara mengatasi waham
merawat klien waham - Diskusikan potensi
keluarga untuk
membantu klien
mengatasi waham
- Jelaskan pada keluarga
tentang
a. Pengertian
waham
b. Tanda gejala
waham
c. Penyebap dan
akibat waham
d. Cara merawat
klien waham
- Latih keluarga cara
merawat waham
- Tanyakan perasaan
keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatih
- Beri pujian pada
keluarga atas
keterlibatannya merawat
klien di rumah
TUK 1.8 Setelah ... X interaksi - Diskusikan dengan klien
8. Klien dapat dengan klien, dapat tentang manfaat dan
memanfaatkan obat mendemonstrasikan kerugian tidak minum
dengan baik penggunaan obat dengan obat
baik - Pantau klien saat
penggunaan obat, beri
1.9 Setelah ... X interaksi pujian jika klien
klien menyebutkan akibat menggunakan obat
berhenti minum obat tanpa dengan benar
konsultasi dengan dokter - Diskusikan akibat klien
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan
dokter
- Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada
perawat atau dokter jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
STRATEGI PELAKSANAAN WAHAM

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Ruangan :

Tanggal masuk :

A.KondisiKlien
Data :

· Klien Mengatakan teman tomy Suharto.

· Klien mengatakan sekarang dia berada di penjara.

· Klien mengatakan iya pernah dipenjara

· klien Berbicara tidak realistis,

· curiga +

· klien memiliki panu +

· Klien berpenampilan kurang rapi

· Kuku panjang

· Kumis panjang

B. Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses fikir : waham

C. Tujuan

· Halusinasi : Klien Dapat Membina Hubungan Saling Percaya Dengan


Orang Lain Dan Mengenali Masalah Yang Sedang Terjadi.

· DPD ; mengenalkan tata cara perawatan diri sehingga perawatan diri dapat
diidentifikasi.

D. Tindakan Keperawatan :

· Waham ;

- Identifikasi tanda dan gejala waham


- Membantu orientasi realita : nama, waktu, orang , tempat.
- Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
- Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

E. Strategi Komunikasi

1. FaseOrientasi

a. SalamTerapeutik:
Selamat pagi,pak. perkenalkan nama saya Anduwi b.k , saya bisa dipanggil duwi,
saya perawat disini yang akan membantu bapak selama dirawat di sini. Nah
sekarang saya yang bertanya ya pak? nama Bapak siapa?…., , saya boleh panggil
apa?

b. Evaluasi/validasi:
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat segar,mungin kita bisa
berbincang-bincang mengenai masalah yang bapak alami saat ini? Baiklah
semoga setelah bertemu dengan saya masalah bapak akan teratasi. Begitu ya pak?

c. Kontrak:
bapak peran saya disini adalah membantu bapak memfasilitasi bapak, tugas saya
membantu menyelesaikan permasalahan yang bapak alami, bapak bisa ceritakan
semua permasalahan bapak kepada saya tentang apa yang bapak alami selamai
ini, saya akan merahasiakan semuanya dari orang lain bapak tidak perlu khawatir,
saya tidak akan menceritakan kepada siapapun kecuali demi kesembuhan bapak
dan keperluan pengobatan bapak. Bagaimana pak? Apakah bapak setuju? Baiklah
bagaimana kalau kita berbincang-bincangnya di sini saja? Berapa lama bapak
mempunyai waktu dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit, ?

1. Fase kerja :

Nah, tadi saya sudah menyebutkan nama saya, coba ulangi siapa nama saya?
Lupa? Masih sebentar kok sudah lupa? Saya ulangi lagi nama saya Anduwi,
bapak bisa memanggil saya Duwi ya pak? Bapak feri , alamat rumah bapak
dimana? Ohhh,, dan tanggal lahir bapak kapan? Oh bagus, jadi usia bapak berapa
ya sekarang? Wah bgus kalo begitu. Bapak, Baiklah semoga bapak bisa
mengenal saya, begitu pula sebaliknya sehingga bapak bisa merasa nyaman
bercerita kepada saya.

coba sekarang bapak ceritakan pada saya apa yang bapak alami? Bapak sekarang
tauh bapak ada dimana? Penjara, kenapa bapak bias masuk penjara. Oooo jadi
bapak korban salah tangkap polisi akibat bapak berada dirumah tomy
Suharto.memang bapak ada hubungan apa dengan tomy sueharto. Ohh jadi bapak
teman sa ja dengan tomy sueharto dan ibunya merupakan sodara dari ibu
bapak.wah,,, saya jadi bingung, sebnarnya bapak itu teman atau sodara tomy
sueharto? Kalo boleh saya jelaskan bapak bukan keluarga cendana. Dan peru
bapak ketahui ini bukan penjara pak. Namun ini adalah rumah sakit jiwa?
Kenapa bapak dapat masuk sini? Tidak, tahu? Pasti bapak tahu kenapa masuk
rumah sakit jiwa? Bapak dulu masuk rumah sakit jiwa Karena bapak sering
marah-marah tanpa sebab. Bapak kenapa bias marah-marah tanpa sebab dan
membanting benda dirumah? Lupa,, masa bapak lupa, pasti bapak tau? Oooo
karena ada yang bilang bahwa barang-barang dirumah adalah barang curian ?
sapa yang bilang pak? Tetangga. Tetangga atau bisikan pak. Oohhh,,,,, jdi
tetangga.

Bapak coba sekarang sebutkan bapak di rumah tinggal dengan siapa? siapa orang
yang paling dekat dengan anda di rumah? Ibu dengan adik anda yang bernama
deny. Apakah anada saying pada mereka. Lalu bagaiman dengan ayah anda ?
ooo, ayah anda adalah ayah tiri. Tadi anda dibesuk oleh ibu dan adik bapak.
Bagaiman perasannya? Senanglah ya dibesuk/jenguk. Kalau tadi itu di rumah,
bagaimana kalo di sini/di RSJ. Sapa teman yang paling dekat dengan anda. Ohh,,
sudah pulang temannya. Apakah bapak sering berbicara dengan teman-teman
yang lainnya? Ohhh bagus itu, apa yang bapak bicarakan kepada teman-teman
bapk?

Pak, hari ini sudah mandi berapa kali? Apakah waktu bapak memakai sabun dan
menggosok gigi. Bapak sudah menggosok gigi, tapi kenapa gigi bapak masih
kotor.? Dan bila mandi bapak sering tidak bersih tu,,, karena bapak panuan. Nah
bapak, Sudah BAB ? sehari serapa kali pak? Ohh bagaimana dengan BAKnya?
Bagaiman Oh y, coba saya boleh liat kukunya. Wah kuku dan kumis bapak sudah
panjang, kapan terakir bapak bersihkan. Ohh sudah seminggu yang lalu. Wah
sudah lama juga ya pak. Mulai besok kita bersihkan dan bapak bias kan bersihkan
sendirikan? Terus ganti baju sehari berapa kali? Kapan saja itu? Baik bapak kita
buat jatwal harian agar bapak bias merawat diri bapak ya? Agar bapak lebih
terlihat,,, lebih ganteng? Selain itu kalo badan bapak rajin mandi, menggosok
gigi, memotong kumis, kuku, dan menjaga kebersihan diri bapak. Bapak akan
keliatan lebih rapi dan badan bapak tidak mudah terkena penyakit.

2. FaseTerminasi

a. EvaluasiSubyektif :
Baiklah, saya rasa bapak sudah mulai terbuka dan merasa nyaman dengan
kehadiran saya, sekarang bagaimana perasaan bapak setelah bertemu dan
bercerita dengan saya? Bagus, rasa berharap bapak lebih bisa mengungkapkan
perasaan bapak dan lebih terbuka dengan harapan agar masalah bapak dapat
teratasi.

b. EvaluasiObyektif :
Nah, sekarang coba sebutkan lagi siapa nama saya? Bagus sekali. Mulai sekarang
kalau ketemu saya jangan lupa panggil saya dengan? Bagus.
c. TindakLanjut :
Baiklah, saya rasa pertemuan kita cukup sekian, kita sudah cukup saling
mengenal saat ini, Saya berharap setiap bapak bertemu dengan saya dan saat
memerlukan bantuan saya, bapak mau memanggil saya supaya selama bapak di
sini dapat bekerjasama dengan saya serta bapak mampusembuhkembali.

d. Kontrakyangaakandatang :
Sekarang 20 menitnya sudah habis, berarti pertemuan kita disini juga sudah
selesai. Besok pukul 15.00 , saya akan datang kembali menemui bapak untuk
mendiskusikan masalah yang sedang bapak hadapi sekarang, nanti dimana kita
bisa bertemu kembali? Baiklah nanti kita bertemu lagi disini ya pak?
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA

A. Latar Belakang
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa,
bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan.Terapi kelompok telah diterima
profesi kesehatan.Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien
melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan
meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan
juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan
orientasi realita.Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya
B. Pengertian Orientasi Realita
Gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan klien menilai dan
merespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan lamunan dan
kenyataan (Kusunawati, 2012)
TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan
waktu. (Kusunawati, 2012)
C. Tujuan
1. Klien menyadari orang disekitarnya
2. Klien menyadari tempat di mana ia berada
3. Klien menyadari waktu(Lilik, 2011)
D. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Senin, 20 Desember 2020
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Ruang Jiwa
E. Metode
Permainan dalam kelompok
F. Media dan Alat
1. Spidol
2. Bola tenis
3. Tape recorder
4. Kaset ”dangdut”
5. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.(Lilik, 2011)
G. Setting Tempat

P P F P P

L
O

CL

P P F P P

OP

Keterangan:
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP: Operator

H. Pembagian Tugas
1. Peran Leader
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011)
2. Peran Co-Leader
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
3. Peran Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator
a. Mamfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar
kelompok
5. Pasien
a. Kriteria Pasien
a. Klien dengan gangguan orientasi orang,tempat dan waktu
b. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang
sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
d. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
e. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
f. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
g. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011)
I. Tahapan Kegiatan
1. Sesi I : Orientasi orang
2. Sesi II : Orientasi Tempat
3. Sesi III : Orientasi Waktu(Lilik, 2011)
J. Susunan Pelaksanaan
1. Perawat pelaksana TAK sebagai berikut
a. Leader :
b. Co Leader :
c. Fasilitator 1 :
Fasilitator 2 :
d. Observer :
e. Operator :
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :
NO NAMA PASIEN MASALAH
1
2
3
4
5
6
7
8

K. Antisipasi Masalah
1. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang tidak aktif saat
aktifitas kelompok :
a. Memanggil nama pasien
b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau pasien yang lain
2. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang meninggalkan
permainan tanpa izin :
a. Panggil nama pasien
b. Tanya alasan pasien meninggalkan acara permainan TAK
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan TAK dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi(Kusunawati,
2012)
L. Kriteria Evaluasi
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan :
1. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
2. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain
3. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan
yang diajukan
4. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
5. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan
6. 50% dari jumlah klien mampu mengemukakan pendapat tentang
therapi aktifitas kelompok yang dilakukan (Kusunawati, 2012)
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Sesi I : Pengenalan orang
A. Tujuan:
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu mengenal orang lain
B. Metode :
Permainan dalam kelompok
C. Alat
1. Gantungan Nama
2. Spidol besar permanen
3. Bola Tenis
4. Kaset Lagu Dangdut
5. Tape Recorder
6. Kalender
7. Jam dinding
D. Kegiatan
1. Persiapan :
a. Persiapan alat ; gantungan nama diri yang masih kosong (tanpa
tulisan nama), spidol besar, bola tenis, kaset lagu dangdut, tape
recorder
b. Persiapan klien : memilih klien sesuia criteria, klien diberi tahu
untuk mengikuti kegiatan TAK pada hari, dan jam yang sudah
ditentukan
c. Persiapan tempat : sediakan satu ruang yang tenang dan nyaman
,tempat duduk sediakan sejumlah peserta dan perawat yang akan
ikut serta. Posisi duduk melingkar saling berhadapan
2. Orientasi :
a. Leader menjelaskan tujuan kegiatan adalah untuk saling
mengingatkan nama teman-teman
b. Leader menjelaskan aturan permainan
1) Peserta mengikuti permainan dari awal sampai akhir
2) Peserta yang akan ke luar untuk satu keperluan harus tunjuk
tangan dan meminta izin (Lilik, 2011)
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
b. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai(Lilik,
2011)
E. Tahap kerja
1. Terapis memberikan name tag ( papan nama) untuk masing-masing
peserta
2. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, dan alamat.
3. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di
papan nama yang dibagikan.
4. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, alamat.
5. Terapis menjelaskan langkah berikutnya:
a) Tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis
dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan,
klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama
lengkap;nama panggilan,alamat.dari klien yang lain (minimal nama
panggilan).
6. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti
klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan,asal klien yang lain.
7. Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
8. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.(Kusunawati, 2012)
F. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
a. Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan.
3. Kontrak yang akan datang
a. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Tempat”
b. Menyepakati waktu dan tempat.(Lilik, 2011)
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asalklien lain.
(Kusunawati, 2012)
H. Prosedur Penilaian
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
A. PERSIAPAN
1 Memilih Peserta sesuai indikasi,
2 Membuat dengan klien yang dipilih
3 Mempersiapkan alat dan tempat
Score : 6
NA Nilai = Jumlah Score

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI


2 1 0
B. ORIENTASI
1 Mengucapkan salam terapeutik
2 Leader menjelaskan tujuan kegiatan adalah
untuk saling mengingatkan nama teman-
teman
3 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mengenal orang.
4 Terapis menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus minta
ijin kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai
Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI


2 1 0
C KERJA
1 Terapis memberikan name tag ( papan
nama) untuk masing-masing peserta
2 Terapis meminta masing-masing klien
menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, dan alamat.
3 Terapis meminta masing-masing klien
menuliskan nama panggilan di papan nama
yang dibagikan.
4 Terapis meminta masing-masing klien
memperkenalkan diri secara berurutan,
searah jarum jam dimulai dari terapis,
meliputi menyebutkan: nama lengkap,
nama panggilan, alamat.
5 Terapis menjelaskan langkah berikutnya:
Tape recorder akan dinyalakan, saat musik
terdengar bola tenis dipindahkan dari satu
klien ke klien lain. Saat musik dihentikan,
klien yang sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap;nama
panggilan,alamat.dari klien yang lain
(minimal nama panggilan).
6 Terapis memutar tape recorder dan
menghentikan. Saat musik berhenti klien
yang sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan,asal klien yang lain.
7 Ulangi langkah (6) sampai semua klien
mendapat giliran.
8 Terapis memberikan pujian untuk setiap
keberhasilan klien dengan mengajak klien
bertepuk tangan.
Score : 16
NA Nilai = Jumlah Score

NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
D. TERMINASI
1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2 Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
3 Terapis menganjurkan klien menyapa
orang lain sesuai dengan nama panggilan.
4 Kontrak yang akan datang
- Terapis membuat kontrak untuk
TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Tempat”
- Menyepakati waktu dan tempat.
Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Sesi II : Orientasi Tempat
A. Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3. Klien mampu mengenal kamar tidur.
4. Klien mampu mengenal tempat tidur.
5. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar
mandi, dan WC.
B. Metode
1. Diskusi kelompok.
2. Orientasi lapangan
C. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu “dangdut”.
3. Bola tenis
D. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 (Mengenal orang)
TAK Orientasi Realitas
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi dan validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien
lain.(Purwaningsi, 2009)
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang
biasa dilihat.
b. Menjelaskan aturan main yaitu :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin pada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
E. Tahap kerja
1. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan,
nomer tempat tidur klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian
pada klien yang mampu menjawab dengan tepat.
2. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,
sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain
searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang
memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit,
nama ruangan tempat klien dirawat, dan nomer tempat tidur .
3. Terapis menyalakan tape recorder , menghentikan lagu,dan meminta
klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan,
nama rumah sakit, dan nomer tempat tidur. Kegiatan ini diulang
sampai semua peserta mendapat giliran.
4. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan
benar.
5. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan
fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang
istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya.(Purwaningsi, 2009)
F. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
a. Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
b. Menyepakati waktu dan tempat.
G. Evaluasi
Evaluasi dilakn saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK.Untuk TAK Orientasi Realita tempat, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit.(Kusunawati, 2012)
H. Prosedur Penilaian
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
A. PERSIAPAN
1 Mengingatkan kontrak pada sesi 1
(Orientasi orang)
2 Mempersiapkan alat dan tempat (peserta
duduk memutar)
Score : 4
NA Nilai = Jumlah Score

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI


2 1 0
B. ORIENTASI
1 Mengucapkan salam terapeutik
2 Terapis menanyakan perasaan klien saat
ini.
3 Menanyakan apakah klien masih
mengingat nama-nama klien lain.
4 Terapis menjelaskan aturan main berikut :
- Jikaadaklienyangingin
meninggalkan kelompok, harus minta
ijin kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai
Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI


2 1 0
C KERJA
1 Terapis menanyakan kepada klien nama
rumah sakit,nama ruangan, nomer tempat
tidur klien diberi kesempatan menjawab.
Beripujian pada klien yang mampu
menjawab dengan tepat.
2 Terapis menjelaskan dengan menyalakan
tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola
tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta
yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu
berhenti, klien yang sedang memegang
bola tenis akan diminta menyebutkan nama
rumah sakit, nama ruangan tempat klien
dirawat, dan nomer tempat tidur .
3 Terapis menyalakan tape recorder,
menghentikan lagu,dan meminta klien
yang memegang bola tenis untuk
menyebutkan nama ruangan, nama rumah
sakit, dan nomer tempat tidur. Kegiatan ini
diulang sampai semua peserta mendapat
giliran.
4 Terapis memberikan pujian saat klien telah
menyebutkan dengan benar.
5 Terapis mengajak klien berkeliling serta
menjelaskan nama dan fungsi ruangan
yang ada. Kantor perawat, kamar mandi,
WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan
ruangan lainnya
Score : 10
NA Nilai = Jumlah Score

NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
D. TERMINASI
1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2 Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
3 Terapis menganjurkan klien menyapa
orang lain sesuai dengan nama panggilan.
4 Kontrak yang akan dating
- Terapis membuat kontrak untuk
TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Waktu”
- Menyepakati waktu dan tempat.
Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Sesi III : Orientasi Waktu
A. Tujuan
1. Klien dapat mengenal waktu dan tempat
2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
B. Metode
1. Permainan
2. Tanya jawab
C. Alat
1. Kalender
2. Jam dinding
3. Tape recorder
4. Kaset lagu dangdut
5. Bola tenis
D. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi
realita ( sesi orientasi tempat )
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Terapis dan klien memakai nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
ruangan yang sudah dipelajari
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
Menjelaskan aturan main yaitu :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
ijin pada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.(Purwaningsi, 2009)
E. Tahap kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Terapis menanyakan kepada peserta hari, tanggal, bulan dan tahun
sekarang
3. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan
bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik
berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis
4. Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien
mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat
musik berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan
terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu.
5. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran.
6. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban
tepat(Purwaningsi, 2009)
F. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
a. Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap
hari
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi
klien.
b. Menyepakati waktu dan tempat.(Purwaningsi, 2009)
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK.Untuk TAK Orientasi Realita waktu kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
(Kusunawati, 2012)
H. Prosedur Penilaian
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
A. PERSIAPAN
1 Mengingatkan kontrak dengan klien
peserta Sesi 2 TAK orientasi realita ( sesi
orientasi tempat )
2 Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan.
Score : 4
NA Nilai = Jumlah Score

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI


2 1 0
B. ORIENTASI
1 Salam terapeutik kepada klien
2 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini

3 Menanyakan apakah klien masih


mengingat nama-nama ruangan yang sudah
dipelajari
4 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mengenal waktu.
5 Menjelaskan aturan main yaitu :
- Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus
minta ijin pada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
Score : 10
NA Nilai = Jumlah Score

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI


2 1 0
C KERJA
1 Terapis menjelaskan kegiatan yang akan
dikerjakan.
2 Terapis menanyakan kepada peserta hari,
tanggal, bulan dan tahun sekarang
3 Terapis menjelaskan akan menghidupkan
tape recorder, sedangkan bola tenis
diedarkan dari satu klien ke klien lain.
Pada saat musik berhenti, klien yang
memegang bola menjawab pertanyaan dari
terapis
4 Terapis menghidupkan musik,dan
mematikan musik. Klien mengedarkan
bola tenis secara bergantian searah jarum
jam. Saat musik berhenti, klien yang
memegang bola siap menjawab pertanyaan
terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari,
dan jam saat itu.
5 Kegiatan ini diulang sampai semua klien
mendapat giliran.
6 Terapis memberikan pujian kepada klien
setelah memberi jawaban tepat
Score : 12
NA Nilai = Jumlah Score

NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
D. TERMINASI
1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2 Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
3 Terapis meminta klien memberi
tanda/mengganti kalender setiap hari
4 Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan
datang sesuai dengan indikasi
klien.
- Menyepakati waktu dan tempat.

Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score
DAFTAR PUSTAKA

Kusunawati, F. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Lilik. (2011). Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.


s
Kusumawati dan Hartono. 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba
Medika
Dermawan, Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa Konsep Dan Kerangka
Kerja Asuhan Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Anda mungkin juga menyukai