Disusun Oleh :
Royani : (20200305029)
2020
A. Pengertian Waham
Menurut Direja (2011) tanda dan gejala pada klien dengan Waham adalah :
1. Terbiasa menolak makan
2. Tidak ada perhatian pada perawatan diru
3. Ekspresi wajah sedih dan ketakutan
4. Gerakan tidak terkontrol
5. Mudah tersinggung
6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan
7. Menghindar dari orang lain
8. Mendominasi pembicaraan
9. Berbicara kasar
10. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan
C. Klasifikasi Waham
1. Waham kebesaran
2. Waham agama
3. Waham curiga
Keyakinan seseorang atau sekelompok orang yang mau merugikan atau
mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapai tidak sesuai dengan
kenyataan. Contoh perilaku klien :
4. Waham somatik
“ Saya menderita kanker”. Padahal hasil pemeriksaan lab tidak ada sel
kanker pada tubuhnya.
5. Waham nihlistik
-“ Ini saya berada di alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh
nya”
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini dan katakana
adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidaksesuai dengan
kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan adalah suatu hal yang sangat berat
bagi klien karena kebutuhannya tidak diakui dan tidak dianggap penting.
E. Fase conflicting
F. Fase improving
Apabila tidak adanya upayakereksi, setiap waktu keyakinan yang salah pada
klien akan meningkat, tema waham yang muncul berkaitan dengan traumatic
masa lalu atau kebutuhan yang tidak terpenuhi.penting sekali untuk
mengguncangkan keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya
keyakinan religiusnya bahwa apa apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar
serta ada konsekuensi sosial.
E. Faktor Presdiposisi
F. Faktor Prespitasi
Adaptif Maladaptif
- Pikiran logis - Pikiran - Gangguan proses
kadang pikir: Waham
- Persepsi akurat menyimpang
illusi - Halusinasi
- Emosi
konsisten - Reaksi - Kerusakan emosi
- Menarik diri
H. Pohon Masalah
Nama Klien :
Diagnosa Medis :
Ruangan :
No. RM :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Ruangan :
Tanggal masuk :
A.KondisiKlien
Data :
· curiga +
· Kuku panjang
· Kumis panjang
C. Tujuan
· DPD ; mengenalkan tata cara perawatan diri sehingga perawatan diri dapat
diidentifikasi.
D. Tindakan Keperawatan :
· Waham ;
E. Strategi Komunikasi
1. FaseOrientasi
a. SalamTerapeutik:
Selamat pagi,pak. perkenalkan nama saya Anduwi b.k , saya bisa dipanggil duwi,
saya perawat disini yang akan membantu bapak selama dirawat di sini. Nah
sekarang saya yang bertanya ya pak? nama Bapak siapa?…., , saya boleh panggil
apa?
b. Evaluasi/validasi:
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat segar,mungin kita bisa
berbincang-bincang mengenai masalah yang bapak alami saat ini? Baiklah
semoga setelah bertemu dengan saya masalah bapak akan teratasi. Begitu ya pak?
c. Kontrak:
bapak peran saya disini adalah membantu bapak memfasilitasi bapak, tugas saya
membantu menyelesaikan permasalahan yang bapak alami, bapak bisa ceritakan
semua permasalahan bapak kepada saya tentang apa yang bapak alami selamai
ini, saya akan merahasiakan semuanya dari orang lain bapak tidak perlu khawatir,
saya tidak akan menceritakan kepada siapapun kecuali demi kesembuhan bapak
dan keperluan pengobatan bapak. Bagaimana pak? Apakah bapak setuju? Baiklah
bagaimana kalau kita berbincang-bincangnya di sini saja? Berapa lama bapak
mempunyai waktu dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit, ?
1. Fase kerja :
Nah, tadi saya sudah menyebutkan nama saya, coba ulangi siapa nama saya?
Lupa? Masih sebentar kok sudah lupa? Saya ulangi lagi nama saya Anduwi,
bapak bisa memanggil saya Duwi ya pak? Bapak feri , alamat rumah bapak
dimana? Ohhh,, dan tanggal lahir bapak kapan? Oh bagus, jadi usia bapak berapa
ya sekarang? Wah bgus kalo begitu. Bapak, Baiklah semoga bapak bisa
mengenal saya, begitu pula sebaliknya sehingga bapak bisa merasa nyaman
bercerita kepada saya.
coba sekarang bapak ceritakan pada saya apa yang bapak alami? Bapak sekarang
tauh bapak ada dimana? Penjara, kenapa bapak bias masuk penjara. Oooo jadi
bapak korban salah tangkap polisi akibat bapak berada dirumah tomy
Suharto.memang bapak ada hubungan apa dengan tomy sueharto. Ohh jadi bapak
teman sa ja dengan tomy sueharto dan ibunya merupakan sodara dari ibu
bapak.wah,,, saya jadi bingung, sebnarnya bapak itu teman atau sodara tomy
sueharto? Kalo boleh saya jelaskan bapak bukan keluarga cendana. Dan peru
bapak ketahui ini bukan penjara pak. Namun ini adalah rumah sakit jiwa?
Kenapa bapak dapat masuk sini? Tidak, tahu? Pasti bapak tahu kenapa masuk
rumah sakit jiwa? Bapak dulu masuk rumah sakit jiwa Karena bapak sering
marah-marah tanpa sebab. Bapak kenapa bias marah-marah tanpa sebab dan
membanting benda dirumah? Lupa,, masa bapak lupa, pasti bapak tau? Oooo
karena ada yang bilang bahwa barang-barang dirumah adalah barang curian ?
sapa yang bilang pak? Tetangga. Tetangga atau bisikan pak. Oohhh,,,,, jdi
tetangga.
Bapak coba sekarang sebutkan bapak di rumah tinggal dengan siapa? siapa orang
yang paling dekat dengan anda di rumah? Ibu dengan adik anda yang bernama
deny. Apakah anada saying pada mereka. Lalu bagaiman dengan ayah anda ?
ooo, ayah anda adalah ayah tiri. Tadi anda dibesuk oleh ibu dan adik bapak.
Bagaiman perasannya? Senanglah ya dibesuk/jenguk. Kalau tadi itu di rumah,
bagaimana kalo di sini/di RSJ. Sapa teman yang paling dekat dengan anda. Ohh,,
sudah pulang temannya. Apakah bapak sering berbicara dengan teman-teman
yang lainnya? Ohhh bagus itu, apa yang bapak bicarakan kepada teman-teman
bapk?
Pak, hari ini sudah mandi berapa kali? Apakah waktu bapak memakai sabun dan
menggosok gigi. Bapak sudah menggosok gigi, tapi kenapa gigi bapak masih
kotor.? Dan bila mandi bapak sering tidak bersih tu,,, karena bapak panuan. Nah
bapak, Sudah BAB ? sehari serapa kali pak? Ohh bagaimana dengan BAKnya?
Bagaiman Oh y, coba saya boleh liat kukunya. Wah kuku dan kumis bapak sudah
panjang, kapan terakir bapak bersihkan. Ohh sudah seminggu yang lalu. Wah
sudah lama juga ya pak. Mulai besok kita bersihkan dan bapak bias kan bersihkan
sendirikan? Terus ganti baju sehari berapa kali? Kapan saja itu? Baik bapak kita
buat jatwal harian agar bapak bias merawat diri bapak ya? Agar bapak lebih
terlihat,,, lebih ganteng? Selain itu kalo badan bapak rajin mandi, menggosok
gigi, memotong kumis, kuku, dan menjaga kebersihan diri bapak. Bapak akan
keliatan lebih rapi dan badan bapak tidak mudah terkena penyakit.
2. FaseTerminasi
a. EvaluasiSubyektif :
Baiklah, saya rasa bapak sudah mulai terbuka dan merasa nyaman dengan
kehadiran saya, sekarang bagaimana perasaan bapak setelah bertemu dan
bercerita dengan saya? Bagus, rasa berharap bapak lebih bisa mengungkapkan
perasaan bapak dan lebih terbuka dengan harapan agar masalah bapak dapat
teratasi.
b. EvaluasiObyektif :
Nah, sekarang coba sebutkan lagi siapa nama saya? Bagus sekali. Mulai sekarang
kalau ketemu saya jangan lupa panggil saya dengan? Bagus.
c. TindakLanjut :
Baiklah, saya rasa pertemuan kita cukup sekian, kita sudah cukup saling
mengenal saat ini, Saya berharap setiap bapak bertemu dengan saya dan saat
memerlukan bantuan saya, bapak mau memanggil saya supaya selama bapak di
sini dapat bekerjasama dengan saya serta bapak mampusembuhkembali.
d. Kontrakyangaakandatang :
Sekarang 20 menitnya sudah habis, berarti pertemuan kita disini juga sudah
selesai. Besok pukul 15.00 , saya akan datang kembali menemui bapak untuk
mendiskusikan masalah yang sedang bapak hadapi sekarang, nanti dimana kita
bisa bertemu kembali? Baiklah nanti kita bertemu lagi disini ya pak?
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA
A. Latar Belakang
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa,
bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan.Terapi kelompok telah diterima
profesi kesehatan.Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien
melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan
meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan
juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan
orientasi realita.Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya
B. Pengertian Orientasi Realita
Gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan klien menilai dan
merespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan lamunan dan
kenyataan (Kusunawati, 2012)
TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan
waktu. (Kusunawati, 2012)
C. Tujuan
1. Klien menyadari orang disekitarnya
2. Klien menyadari tempat di mana ia berada
3. Klien menyadari waktu(Lilik, 2011)
D. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Senin, 20 Desember 2020
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Ruang Jiwa
E. Metode
Permainan dalam kelompok
F. Media dan Alat
1. Spidol
2. Bola tenis
3. Tape recorder
4. Kaset ”dangdut”
5. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.(Lilik, 2011)
G. Setting Tempat
P P F P P
L
O
CL
P P F P P
OP
Keterangan:
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP: Operator
H. Pembagian Tugas
1. Peran Leader
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011)
2. Peran Co-Leader
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
3. Peran Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator
a. Mamfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar
kelompok
5. Pasien
a. Kriteria Pasien
a. Klien dengan gangguan orientasi orang,tempat dan waktu
b. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang
sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
d. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
e. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
f. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
g. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011)
I. Tahapan Kegiatan
1. Sesi I : Orientasi orang
2. Sesi II : Orientasi Tempat
3. Sesi III : Orientasi Waktu(Lilik, 2011)
J. Susunan Pelaksanaan
1. Perawat pelaksana TAK sebagai berikut
a. Leader :
b. Co Leader :
c. Fasilitator 1 :
Fasilitator 2 :
d. Observer :
e. Operator :
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :
NO NAMA PASIEN MASALAH
1
2
3
4
5
6
7
8
K. Antisipasi Masalah
1. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang tidak aktif saat
aktifitas kelompok :
a. Memanggil nama pasien
b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau pasien yang lain
2. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang meninggalkan
permainan tanpa izin :
a. Panggil nama pasien
b. Tanya alasan pasien meninggalkan acara permainan TAK
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan TAK dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi(Kusunawati,
2012)
L. Kriteria Evaluasi
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan :
1. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
2. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain
3. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan
yang diajukan
4. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
5. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan
6. 50% dari jumlah klien mampu mengemukakan pendapat tentang
therapi aktifitas kelompok yang dilakukan (Kusunawati, 2012)
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Sesi I : Pengenalan orang
A. Tujuan:
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu mengenal orang lain
B. Metode :
Permainan dalam kelompok
C. Alat
1. Gantungan Nama
2. Spidol besar permanen
3. Bola Tenis
4. Kaset Lagu Dangdut
5. Tape Recorder
6. Kalender
7. Jam dinding
D. Kegiatan
1. Persiapan :
a. Persiapan alat ; gantungan nama diri yang masih kosong (tanpa
tulisan nama), spidol besar, bola tenis, kaset lagu dangdut, tape
recorder
b. Persiapan klien : memilih klien sesuia criteria, klien diberi tahu
untuk mengikuti kegiatan TAK pada hari, dan jam yang sudah
ditentukan
c. Persiapan tempat : sediakan satu ruang yang tenang dan nyaman
,tempat duduk sediakan sejumlah peserta dan perawat yang akan
ikut serta. Posisi duduk melingkar saling berhadapan
2. Orientasi :
a. Leader menjelaskan tujuan kegiatan adalah untuk saling
mengingatkan nama teman-teman
b. Leader menjelaskan aturan permainan
1) Peserta mengikuti permainan dari awal sampai akhir
2) Peserta yang akan ke luar untuk satu keperluan harus tunjuk
tangan dan meminta izin (Lilik, 2011)
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
b. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai(Lilik,
2011)
E. Tahap kerja
1. Terapis memberikan name tag ( papan nama) untuk masing-masing
peserta
2. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, dan alamat.
3. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di
papan nama yang dibagikan.
4. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, alamat.
5. Terapis menjelaskan langkah berikutnya:
a) Tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis
dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan,
klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama
lengkap;nama panggilan,alamat.dari klien yang lain (minimal nama
panggilan).
6. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti
klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan,asal klien yang lain.
7. Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
8. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.(Kusunawati, 2012)
F. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
a. Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan.
3. Kontrak yang akan datang
a. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Tempat”
b. Menyepakati waktu dan tempat.(Lilik, 2011)
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asalklien lain.
(Kusunawati, 2012)
H. Prosedur Penilaian
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
A. PERSIAPAN
1 Memilih Peserta sesuai indikasi,
2 Membuat dengan klien yang dipilih
3 Mempersiapkan alat dan tempat
Score : 6
NA Nilai = Jumlah Score
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
D. TERMINASI
1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2 Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
3 Terapis menganjurkan klien menyapa
orang lain sesuai dengan nama panggilan.
4 Kontrak yang akan datang
- Terapis membuat kontrak untuk
TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Tempat”
- Menyepakati waktu dan tempat.
Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Sesi II : Orientasi Tempat
A. Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3. Klien mampu mengenal kamar tidur.
4. Klien mampu mengenal tempat tidur.
5. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar
mandi, dan WC.
B. Metode
1. Diskusi kelompok.
2. Orientasi lapangan
C. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu “dangdut”.
3. Bola tenis
D. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 (Mengenal orang)
TAK Orientasi Realitas
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi dan validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien
lain.(Purwaningsi, 2009)
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang
biasa dilihat.
b. Menjelaskan aturan main yaitu :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin pada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
E. Tahap kerja
1. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan,
nomer tempat tidur klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian
pada klien yang mampu menjawab dengan tepat.
2. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,
sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain
searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang
memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit,
nama ruangan tempat klien dirawat, dan nomer tempat tidur .
3. Terapis menyalakan tape recorder , menghentikan lagu,dan meminta
klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan,
nama rumah sakit, dan nomer tempat tidur. Kegiatan ini diulang
sampai semua peserta mendapat giliran.
4. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan
benar.
5. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan
fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang
istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya.(Purwaningsi, 2009)
F. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
a. Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
b. Menyepakati waktu dan tempat.
G. Evaluasi
Evaluasi dilakn saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK.Untuk TAK Orientasi Realita tempat, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit.(Kusunawati, 2012)
H. Prosedur Penilaian
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
A. PERSIAPAN
1 Mengingatkan kontrak pada sesi 1
(Orientasi orang)
2 Mempersiapkan alat dan tempat (peserta
duduk memutar)
Score : 4
NA Nilai = Jumlah Score
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
D. TERMINASI
1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2 Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
3 Terapis menganjurkan klien menyapa
orang lain sesuai dengan nama panggilan.
4 Kontrak yang akan dating
- Terapis membuat kontrak untuk
TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Waktu”
- Menyepakati waktu dan tempat.
Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Sesi III : Orientasi Waktu
A. Tujuan
1. Klien dapat mengenal waktu dan tempat
2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
B. Metode
1. Permainan
2. Tanya jawab
C. Alat
1. Kalender
2. Jam dinding
3. Tape recorder
4. Kaset lagu dangdut
5. Bola tenis
D. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi
realita ( sesi orientasi tempat )
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Terapis dan klien memakai nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
ruangan yang sudah dipelajari
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
Menjelaskan aturan main yaitu :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
ijin pada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.(Purwaningsi, 2009)
E. Tahap kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Terapis menanyakan kepada peserta hari, tanggal, bulan dan tahun
sekarang
3. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan
bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik
berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis
4. Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien
mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat
musik berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan
terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu.
5. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran.
6. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban
tepat(Purwaningsi, 2009)
F. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
a. Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap
hari
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi
klien.
b. Menyepakati waktu dan tempat.(Purwaningsi, 2009)
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK.Untuk TAK Orientasi Realita waktu kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
(Kusunawati, 2012)
H. Prosedur Penilaian
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
A. PERSIAPAN
1 Mengingatkan kontrak dengan klien
peserta Sesi 2 TAK orientasi realita ( sesi
orientasi tempat )
2 Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan.
Score : 4
NA Nilai = Jumlah Score
NO PROSEDUR NILAI
2 1 0
D. TERMINASI
1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2 Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
3 Terapis meminta klien memberi
tanda/mengganti kalender setiap hari
4 Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan
datang sesuai dengan indikasi
klien.
- Menyepakati waktu dan tempat.
Score : 8
NA Nilai = Jumlah Score
DAFTAR PUSTAKA