Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
kehendak-Nya, kami telah menyelesaikan makalah “ the History of Kata Serapan”.
Pada dasarnya, pembuatan makalah ini bertujuan untuk mempresentasikan sejarah dan asal-usul
dari kata Serapan, cara melafalkannya, dan penggunaannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan atas penyusunan makalah ini, dan kami juga memerlukan saran dan kritik demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, Maret 2011

Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................1

Daftar Isi .................................................................................................................2

Sejarah Kata Serapan di Indonesia......................................................................................3

Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia..................................................................7

Contoh Kata Serapan.............................................................................................................7

Daftar Pustaka .................................................................................................................12

2
Sejarah Kata Serapan di Indonesia

S etiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk mengungkapkan
gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya.
Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu
sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan
masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang
dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara
memenuhi keperluan itu--yang sering dianggap lebih mudah--adalah mengambil kata yang
digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.

Sejarah hubungan dengan penutur

Telah berabad-abad lamanya nenek moyang penutur bahasa Indonesia berhubungan dengan
berbagai bangsa di dunia. Bahasa Sanskerta tercatat terawal dibawa masuk ke Indonesia yakni
sejak mula tarikh Masehi. Bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam
penyebaran agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu tersebar luas di pulau Jawa pada abad ke-7
dan ke-8, lalu agama Buddha mengalami keadaan yang sama pada abad ke-8 dan ke-9.

Hubungan dengan penutur India dan persekitarannya


Beriringan dengan perkembangan agama Hindu itu berlangsung pula perdagangan rempah-
rempah dengan bangsa India yang sebagian dari mereka penutur bahasa Hindi, sebagian yang
lain orang Tamil dari India bagian selatan dan Sri Lanka bagian timur yang bahasanya menjadi
perantara karya sastra yang subur. Bahasa Tamil pernah memiliki pengaruh yang kuat terhadap
bahasa Melayu.

Hubungan dengan penutur bahasa Tionghoa

Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina berdagang ke Kepulauan
Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Pada saat
Kerajaan Sriwijaya muncul dan kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya untuk
mengamankan usaha perdagangan dan pelayarannya. Pada tahun 922 musafir Cina melawat ke
Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Sejak abad ke-11 ratusan ribu perantau meninggalkan tanah

3
leluhurnya dan menetap di banyak bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi
Indonesia).

Yang disebut dengan bahasa Tionghoa adalah bahasa di negara Cina (banyak bahasa). Empat di
antara bahasa-bahasa itu yang di kenal di Indonesia yakni Amoi, Hakka, Kanton, dan Mandarin.
Kontak yang begitu lama dengan penutur bahasa Tionghoa ini mengakibatkan perolehan kata
serapan yang banyak pula dari bahasa Tionghoa, namun penggunaannya tidak digunakan sebagai
perantara keagamaan, keilmuan, dan kesusastraan di Indonesia sehingga ia tidak terpelihara
keasliannya dan sangat mungkin banyak ia berbaur dengan bahasa di Indonesia. Contohnya
anglo, bakso, cat, giwang, kue/ kuih, sampan, dan tahu.

Hubungan dengan penutur Arab dan Persia


Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abad ketujuh oleh saudagar dari Persia, India, dan Arab
yang juga menjadi penyebar agama Islam. Kosakata bahasa Arab yang merupakan bahasa
pengungkapan agama Islam mula berpengaruh ke dalam bahasa Melayu terutama sejak abad ke-
12 saat banyak raja memeluk agama Islam. Kata-kata serapan dari bahasa Arab misalnya abad,
bandar, daftar, edar, fasik, gairah, hadiah, hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat, dan
wajah. Karena banyak di antara pedagang itu adalah penutur bahasa Parsi, tidak sedikit kosakata
Parsi masuk ke dalam bahasa Melayu, seperti acar, baju, domba, kenduri, piala, saudagar, dan
topan.

Hubungan dengan penutur Portugis


Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak bangsa Portugis menduduki
Malaka pada tahun 1511 setelah setahun sebelumnya ia menduduki Goa. Portugis dikecundangi
atas saingan dengan Belanda yang datang kemudian dan menyingkir ke daerah timur Nusantara.
Meski demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa perhubungan antaretnis
di samping bahasa Melayu. Kata-kata serapan yang berasal dari bahasa Portugis seperti algojo,
bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda, dan tenda.

Hubungan dengan penutur Belanda


Belanda mendatangi Nusantara pada awal abad ke-17 ketika ia mengusir Portugis dari Maluku
pada tahun 1606, kemudian ia menuju ke pulau Jawa dan daerah lain di sebelah barat. Sejak
itulah, secara bertahap Belanda menguasai banyak daerah di Indonesia. Bahasa Belanda tidak

4
sepenuhnya dapat menggeser kedudukan bahasa Portugis karena pada dasarnya bahasa Belanda
lebih sukar untuk dipelajari, lagipula orang-orang Belanda sendiri tidak suka membuka diri bagi
orang-orang yang ingin mempelajari kebudayaan Belanda termasuklah bahasanya. Hanya saja
pendudukannya semakin luas meliputi hampir di seluruh negeri dalam kurun waktu yang lama
(350 tahun penjajahan Belanda di Indonesia). Belanda juga merupakan sumber utama untuk
menimba ilmu bagi kaum pergerakan. Maka itu, komunikasi gagasan kenegaraan pada saat
negara Indonesia didirikan banyak mengacu pada bahasa Belanda. Kata-kata serapan dari bahasa
Belanda seperti abonemen, bangkrut, dongkrak, ember, formulir, dan tekor.

Hubungan dengan penutur Inggris


Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia meski tidak lama. Raffles menginvasi
Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1811 dan beliau bertugas di sana selama lima tahun.
Sebelum dipindahkan ke Singapura, dia juga bertugas di Bengkulu pada tahun 1818.
Sesungguhnya pada tahun 1696 pun Inggris pernah mengirim utusan Ralph Orp ke Padang
(Sumatra Barat), namun dia mendarat di Bengkulu dan menetap di sana. Di Bengkulu juga
dibangun Benteng Marlborough pada tahun 1714-1719. Itu bererti sedikit banyak hubungan
dengan bangsa Inggris telah terjadi lama di daerah yang dekat dengan pusat pemakaian bahasa
Melayu.

Perbendaharaan kata serapan

Di antara bahasa-bahasa di atas, ada beberapa yang tidak lagi menjadi sumber penyerapan kata
baru yaitu bahasa Parsi, Hindi, dan Portugis. Kedudukan mereka telah tergeser oleh bahasa
Inggris yang penggunaannya lebih mendunia. Walaupun begitu, bukan bererti hanya bahasa
Inggris yang menjadi rujukan penyerapan bahasa Indonesia pada masa yang akan datang.

Penyerapan kata dari bahasa Cina sampai sekarang masih terjadi di bidang pariboga termasuk
bahasa Jepang yang agaknya juga potensial menjadi sumber penyerapan.

Di antara penutur bahasa Indonesia beranggapan bahwa bahasa Sanskerta yang sudah ’mati’ itu
merupakan sesuatu yang bernilai tinggi dan klasik. Alasan itulah yang menjadi pendorong
penghidupan kembali bahasa tersebut. Kata-kata Sanskerta sering diserap dari sumber yang tidak
langsung, yaitu Jawa Kuna. Sistem morfologi bahasa Jawa Kuna lebih dekat kepada bahasa

5
Melayu. Kata-kata serapan yang berasal dari bahasa Sanskerta-Jawa Kuna misalnya acara,
bahtera, cakrawala, darma, gapura, jaksa, kerja, lambat, menteri, perkasa, sangsi, tatkala, dan
wanita.

Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama dalam bidang agama Islam. Kata rela
(senang hati) dan korban (yang menderita akibat suatu kejadian), misalnya, yang sudah
disesuaikan lafalnya ke dalam bahasa Melayu pada zamannya dan yang kemudian juga
mengalami pergeseran makna, masing-masing adalah kata yang seasal dengan rida (perkenan)
dan kurban (persembahan kepada Tuhan). Dua kata terakhir berkaitan dengan konsep
keagamaan. Ia umumnya dipelihara betul sehingga makna (kadang-kadang juga bentuknya)
cenderung tidak mengalami perubahan.

Sebelum Ch. A. van Ophuijsen menerbitkan sistem ejaan untuk bahasa Melayu pada tahun 1910,
cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan. Umumnya kata serapan
disesuaikan pada lafalnya saja.

Meski kontak budaya dengan penutur bahasa-bahasa itu berkesan silih berganti, proses
penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat
mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja, misalnya pompa dan
kapten sebagai serapan dari bahasa Portugis, Belanda, atau Inggris. Kata alkohol yang sebenar
asalnya dari bahasa Arab, tetapi sebagian besar orang agaknya mengenal kata itu berasal dari
bahasa Belanda.

Kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam kosa kata Indonesia umumnya terjadi pada zaman
kemerdekaan Indonesia, namun ada juga kata-kata Inggris yang sudah dikenal, diserap, dan
disesuaikan pelafalannya ke dalam bahasa Melayu sejak zaman Belanda yang pada saat Inggris
berkoloni di Indonesia antara masa kolonialisme Belanda.. Kata-kata itu seperti kalar, sepanar,
dan wesket. Juga badminton, kiper, gol, bridge.

Sesudah Indonesia merdeka, pengaruh bahasa Belanda mula surut sehingga kata-kata serapan
yang sebetulnya berasal dari bahasa Belanda sumbernya tidak disadari betul. Bahkan sampai
dengan sekarang yang lebih dikenal adalah bahasa Inggris.

6
Senarai kata serapan dalam bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak
menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.

Asal Bahasa Jumlah Kata


Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Inggris 1.610 kata
Persia 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuno 677 kata
Jepang 83 kata

Contoh Kata Serapan

Bahasa Arab

lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya

 labad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
 bakhil, baligh, batil, barakah,
 daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim,
 khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat
 musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar, maut,
 kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, nafas,
 syariat, ulama, wajib, ziarah.

Lafalnya berubah, artinya tetap

 berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah


 buya dari kata abuya
7
 derajat dari kata darajah
 kabar dari kata khabar
 lafal dari kata lafazh
 lalim dari kata zhalim
 makalah dari kata maqalatun
 masalah dari kata mas-alatuna
 mungkin dari kata mumkinun
 resmi dari kata rasmiyyun
 soal dari kata suaalun
 rezeki dari kata rizq
 Sekarat dari kata Zakarotil
 Nama-nama hari dalam sepekan : Ahad (belakangan jadi Minggu artinya=1), Senin
(Isnaini=2), Selasa (Salasa), Rabu (Arba’a), Kamis (Khomsa), Jumat (Jumu’ah) dan
Sabtu (sab`atun)

Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula

 keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan
dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
 logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen, berasal dari kata lughah yang
bermakna bahasa atau aksen.
 naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.
 perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus.
 petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa yang bermakna
pendapat hukum.
 laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata ‘askar
yang berarti sama.

Bahasa Belanda

 admiral (admiraal)  akurat (accuraat)

8
 amatir (amateur)  kopling (koppeling)
 andil (aandeel)  kopral (korporaal)
 banderol (banderol)
 bank (bank)
 bandit (bandiet)
 kopi (koffie)

Bahasa Inggris

 accessory - asesori
 activist – aktivis
 interaction - interaksi
 keeper – kiper
 export - ekspor
 topic - topik
 molecule - molekul
 essay - esai

Bahasa Jepang

 Ebi: udang kering

 Bonsai: tumbuhan perdu mini dalam pot rendah

 Moci: penganan dari beras ketan

Bahasa Persia

9
 anggur (‫)انگور‬: sejenis buah
 cadar
 domba - hewan semacam kambing
 gandum (‫)گندم‬- sejenis tumbuhan sumber karbohidrat
 peri - makhluk mitologis

Bahasa Portugis

 algojo (algoz)  gereja (igreja)


 bangku (banco)  kaldu (caldo)
 biola (viola)  kereta (carreta)
 boneka (boneca)  meja(mesa)
 dadu (dado)

bahasa Sanskerta dan melayu

 adiraja (ādirāja): raja utama  bagai (bhāga): mirip


 aji: mantra  citra (citra): gambar
 arca (arcā): patung  senjata (sajjita): alat perang
 asmara (smara): cinta

Bahasa Tionghoa

 bihun (mihun) (米粉)


 cap cai (雜碎): tumis sayuran
 caisim- sawi
 hengkang
 kecap (茄汁 atau 鮭汁) - sejenis penyedap makanan
 lobak
 mangkok (碗鍋)

10
 mie (麵)
 sate (三疊)
 singkong
 sumpit
 tauge (豆芽)
 teh (茶)

Daftar Pustaka
11
 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai
Pustaka: 1999
 halaman 1185 s.d. 1188 berisikan Pendahuluan buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Jakarta, 1996
 Google Search : “ Kata Serapan “ , Wikipedia Indonesia / Kata Serapan / Pengaruh Negara
Luar dan Bangsa Asing.

12

Anda mungkin juga menyukai