Anda di halaman 1dari 24

EKONOMI ISLAM Materi X

Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Padang


A
KONSEP EKONOMI ISLAM
PENGERTIAN EKONOMI
ISLAM
Ekonomi Islam sering juga disebut dengan istilah Ekonomi Syari’ah yaitu sistem ekonomi
yang berdasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari sumber ajaran
Islam (al-Qur’an dan Sunnah)
Yusuf Qardhawi menjelaskan bahwa ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang
berdasarkan pada ketuhanan. Esensi sistem ekonomi ini bertitik tolak dari Allah, tujuan
akhirnya kepada Allah, dan memanfaatkan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah Swt
TUJUAN DARI EKONOMI
ISLAM
Prof. Muhammad Abu Zahrah mengatakan ada tiga sasaran hukum Islam termasuk
hukum ekonomi Islam yang menunjukkan bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat bagi
seluruh umat manusia, yaitu:
1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat
dan lingkungannya.
2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup aspek
kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
3. Terwujudnya mashlahat. Para ulama menyepakati bahwa mashlahat yang menjadi
puncak sasaran di atas mencakup lima jaminan dasar, yaitu: keselamatan keyakinan
agama (al-din), kesalamatan jiwa (al-nafs), keselamatan akal (al-aql), keselamatan
keluarga dan keturunan (al-nasl) dan keselamatan harta benda (al-mal).
 
B
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI
ISLAM
KEPEMILIKAN
Dalam Islam segala sesuatu yang ada di bumi dan dan dilangit adalah milik Allah
Swt.

‫الل ّه ِ شُرَك َاء َ ۚ ِإ ْن‬


َ ‫ن‬ َ ‫ض ۗ وَم َا ي َت ّب ِ ُع ال َ ّذ ِي‬
ِ ‫ن ي َ ْدع ُونَ م ِنْ د ُو‬ ِ ‫َات وَم َنْ فِي ال َْأ ْر‬ ّ َ ‫ن ل َِل ّه ِ م َنْ فِي ال‬
ِ ‫سم َاو‬ ّ َ ‫أَ ل َا ِإ‬
َ ‫ظ َنّ و َِإ ْن ه ُ ْم ِإ َلّا‬
َ‫يخ ْرُصُون‬ ّ َ ‫يَت ّب ِع ُونَ ِإ َلّا ال‬
Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada
di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti
(suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka
hanyalah menduga-duga. (Qs. Yunus: 66)
KEPEMILIKAN
Kemilikian manusia atas benda hanyalah bersifat titipan karena manusia didiangkat
sebagai khalifah. Oleh sebab itu kempilikan manusia bersifat relatif dan di akhir
zaman manusia akan mempertangungjawabkannya.

‫َاء‬ ‫م‬ِ ّ ‫د‬ ‫ال‬ ‫ك‬


ُ ِ ‫ف‬‫س‬ْ َ ‫َي‬ ‫و‬ ‫ا‬
َ ‫ِيه‬ ‫ف‬ ُ ‫د‬ ‫س‬
ِ ‫ف‬
ْ ُ ‫ي‬ ْ‫َن‬ ‫م‬ ‫ا‬
َ ‫ِيه‬ ‫ف‬ ‫ل‬
ُ َ ‫ع‬ْ ‫ج‬‫ت‬َ ‫أ‬
َ ‫وا‬
ُ ‫ال‬
َ ‫ق‬ ۖ ً ‫َة‬ ‫ف‬ ‫ي‬
ِ ‫َل‬ ‫خ‬ ‫ض‬
ِ ‫ر‬
ْ ‫ْأ‬
َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ِ ‫ف‬ ‫ل‬
ٌ ِ ‫ع‬‫َا‬ ‫ج‬ ‫ي‬ّ ِ ‫ن‬ ‫إ‬ِ ِ ‫ة‬َ ‫ك‬ِ ‫ائ‬َ ‫ل‬
َ ‫ْم‬ ‫ل‬
ِ ‫ل‬ ‫ك‬
َ ّ ُ‫ل ر‬
‫َب‬ َ ‫و َِإ ْذ قَا‬
َ
َ‫ل ِإن ِ ّي َأع ْلَم ُ م َا ل َا تَعْلَم ُون‬
َ ‫ك ۖ قَا‬
َ َ ‫ِس ل‬
ُ ‫ح ب ِحَمْدِك َ و َنُق َ ّد‬
ُ ِّ ‫ن نُس َب‬
ُ ْ ‫نح‬
َ َ‫و‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui". (Qs. Al-Baqarah: 30)
USAHA DENGAN
BERKEADILAN
Islam mengajarkan bahwa manusia harus berusaha dan bekerja untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

‫جعَل ْنَا آيَة َ ال َنّهَارِ مُبْصِرَة ً لِتَب ْت َغ ُوا ف َضْ لًا م ِنْ ر َبِّك ُ ْم و َلِتَعْلَم ُوا‬
َ َ‫ل و‬ َ َ ‫حو ْن َا آيَة‬
ِ ْ ‫الل ّي‬ َ َ ‫ل و َال َنّهَار َ آيَتَيْنِ ۖ فَم‬ َ ‫جعَل ْنَا‬
َ ْ ‫الل ّي‬ َ َ‫و‬
‫ل شَيْء ٍ ف ََصّ ل ْنَاه ُ تَفْصِ يلًا‬ ّ َ ُ ‫سِنِينَ و َالْحِسَابَ ۚ وَك‬ ّ ‫عَدَد َ ال‬
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda
malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari
Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan
segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (Qs. Al-Isra: 12)
USAHA DENGAN
BERKEADILAN
Namun dalam bekerja ataupun mencari kehidupan yang lebih baik manusia tidak
boleh menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Akan
tetapi Islam mengajarkan bagaimana untuk berusaha dengan konsep berkeadilan
yaitu cara yang legal dengan penuh keredhaan sehingga dapat menguntungkan
siapa saja.

‫ل ِإ َلّا َأ ْن تَكُونَ ِتجَارَة ً ع َنْ ت َر َاضٍ م ِنْك ُ ْم ۚ وَل َا‬ َ ‫ي َا َأ ُ ّيهَا ال َ ّذ ِي‬
ِ ِ‫ن آم َن ُوا ل َا ت َْأك ُلُوا َأمْوَالَك ُ ْم بَي ْنَك ُ ْم ب ِالْبَاط‬
‫الل ّه َ ك َانَ بِك ُ ْم رَحِيم ًا‬
َ ‫ن‬ ّ َ ‫تَقْتُلُوا أَ نْفُسَك ُ ْم ۚ ِإ‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu. (Qs. An-Nisa: 29)
KERJASAMA DALAM
KEBAIKAN
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi maka dibutuhkanlah kerjasama. Islam
mengajarakan kerjasama ekonomi harus berdasarkan kepada nilai-nilai kebaikan.
‫َاب‬
ِ ‫شدِيد ُ ال ْعِق‬
َ َ ‫الل ّه‬
َ ‫ن‬ ّ َ ‫الل ّه َ ۖ ِإ‬
َ ‫ن ۚ و ََات ّق ُوا‬ َ ‫و َتَع َاو َنُوا عَلَى ال ْبِرِّ و‬
ِ ‫َالت ّقْو َى ۖ وَل َا تَع َاو َنُوا عَلَى ال ِْإ ْث ِم و َال ْع ُ ْدو َا‬
ٰ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qs. Al-Maidah: 2)
KERJASAMA DALAM
KEBAIKAN
Islam haramkan berbagai bentuk kezhaliman dalam kerjasama ekonomi karena
yang demikian hanya akan menguntungkan sebagian pihak dan merugikan pihak
yang lain.

َ ‫ن الْخل َُطَاء ِ لَيَبْغ ِي بَعْضُه ُ ْم عَلَى بَعْضٍ ِإ َلّا ال َ ّذِي‬


‫ن‬ َ ِ ‫ن كَث ِير ًا م‬ ّ َ ‫جه ِ ۖ و َِإ‬
ِ ‫ك ِإلَى ٰ نِع َا‬ َ ِ ‫ل نَعْجَت‬ِ ‫ك بِس ُؤَا‬
َ َ ‫ل لَق َ ْد ظَلَم‬
َ ‫قَا‬
ٰ
َ‫كع ًا و ََأن َاب‬ِ ‫ل م َا ه ُ ْم ۗ وَظ ََنّ د َاو ُود ُ َأ َن ّمَا فَت َن ّاه ُ فَاسْ تَغْف َر َ ر ََب ّه ُ وَخ َرّ ر َا‬ ٌ ‫ات و َقَلِي‬ َ ‫۩ آم َن ُوا و َعَم ِلُوا‬
ِ َ ‫الصّ الِ ح‬
Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta
kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan
dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada
sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya;
maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat (Qs.
Shad: 24)
PERTUMBUHAN YANG
SEIMBANG
Dalam Islam, pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan tujuan keberadaan
manusia di dunia yaitu beribadah kepada Allah Swt dan memberikan manfaat
sebanyak-banyaknya bagi alam semesta.
َ‫وَم َا أَ ْرسَل ْنَاك َ ِإ َلّا رَحْم َة ً لِلْع َالم َي ِن‬
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam. (Qs. Al-Anbiya’: 107)
PERTUMBUHAN YANG
SEIMBANG
Oleh sebab itu Islam menharamkan berbagai bentuk kerusakan yang diakibatkan
oleh tangan-tangan manusia karena yang demikian dapat merusak keseimbangan
dalam pertumbuhan ekonomi.

ِ ‫ن م ُصْ لِحُونَ * َأل َا ِإ َ ّنه ُ ْم هُم ُ ال ْم ُ ْف‬


‫سد ُونَ و َلَٰكِنْ ل َا‬ َ ‫ض قَالُوا ِإ َن ّمَا‬
ُ ْ ‫نح‬ ِ ‫سد ُوا فِي ال َْأ ْر‬
ِ ‫ل لَه ُ ْم ل َا ت ُ ْف‬
َ ‫و َِإذ َا ق ِي‬
. َ‫يَشْع ُر ُون‬
Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan
perbaikan". * Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat
kerusakan, tetapi mereka tidak sadar (Qs. Al-Baqarah: 11-12)
C
ETIKA EKONOMI ISLAM
TIDAK BOLEH MAISIR
Maisir berarti memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras. Maisir sering dikenal
dengan perjudian karena dalam praktik perjudian seseorang dapat memperoleh
keuntungan dengan cara mudah.

‫ن فَاجْ تَن ِب ُوه ُ لَع َ ّلك ُ ْم‬ ّ َ ‫ل ال‬


ِ ‫شيْط َا‬ َ ‫ي َا َأ ُ ّيهَا ال َ ّذ ِي‬
ٌ ْ‫ن آم َن ُوا ِإ َن ّمَا ا ْلخم َ ْر ُ و َال ْمَيْسِر ُ و َال َْأنْصَابُ و َال َْأ ْزل َام ُ رِج‬
ِ َ ‫س م ِنْ ع َم‬
َ‫تُفْلِحُون‬
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Qs. Al-
Maidah: 90)
TIDAK BOLEH GHARAR
Gharar secara bahasa berarti tipuan. Sedangkan maksud gharar dalam ekonomi Islam
adalah melakukan tindakan transaksi ekonomi dengan menipu orang lain. Sehingga pihak
yang ditipu berpotensi untuk menderika kerugian.
“ ِ‫س َل ّم َ ع َنْ بَي ِْع الْحَصَاة ِ وَع َنْ بَي ِْع الْغ َرَر‬ َ ‫الل ّه ِ صَلَ ّى‬
َ َ ‫الل ّه ُ عَلَيْه ِ و‬ َ ‫ل‬ ُ ‫نَهَ ى رَسُو‬
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah dan jual beli
gharar” (Hr. Muslim)
TIDAK BOLEH RIBA
Riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.

ُ ‫الل ّه‬
َ ‫ل‬ ّ َ َ ‫ل الر ِّب َا ۗ و َأَ ح‬
ُ ْ ‫ك ب ِأَ َ ّنه ُ ْم قَالُوا ِإ َن ّمَا الْبَي ْ ُع مِث‬
َ ِ ‫َس ۚ ذ َٰل‬
ِ ّ ‫ن ال ْم‬ َ ِ ‫شيْطَانُ م‬ ّ َ ‫ن ي َْأك ُلُونَ الر ِّب َا ل َا يَق ُوم ُونَ ِإ َلّا كَمَا يَق ُوم ُ ال َ ّذ ِي يَتَخَب ّط ُه ُ ال‬
َ ‫ال َ ّذ ِي‬
‫الن ّارِ ۖ ه ُ ْم ف ِيهَا‬ َ ُ‫صحَاب‬ ْ َ‫ك أ‬ َ ِ ‫الل ّه ِ ۖ وَم َنْ عَاد َ ف َُأولَٰئ‬ َ ‫ف و َأَ مْرُه ُ ِإلَى‬ َ َ ‫ال ْبَي ْ َع وَح َرّم َ الر ِّب َا ۚ فَم َنْ ج َاءَه ُ مَوْعِظ َة ٌ م ِنْ ر َبِّه ِ فَانْت َهَ ى فلََه ُ م َا سَل‬
ٰ
َ‫خ َالِد ُون‬
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
(Qs. Al-Baqarah: 275)
TIDAK BOLEH IHTIKAR
Ihtikar artinya adalah menimbun barang kebutuhan pokok sehingga menyebabkan terjadinya
kelangkaan di pasaran sehingga menyebkan melambungnya harga.

‫ن‬
ُ ْ ‫ل ك َانَ سَع ِيد ُ ب‬
َ ‫ قَا‬- ٍ‫ن سَع ِيد‬
ُ ْ ‫ و َه ُو َ اب‬- ‫يح ْي َى‬
َ ْ‫ ع َن‬- ‫ل‬ َ ْ ‫ يَعْن ِى اب‬- ُ‫ن قَعْن ٍَب ح َ َ ّدثَنَا سُلَيْم َان‬
ٍ َ ‫ن بِلا‬ ُ ْ ‫الل ّه ِ ب‬
ِ ْ ‫ن مَسْلَم َة َ ب‬ َ ُ ‫ح َ َ ّدثَنَا عَبْد‬
َ ّ ‫ل لِسَع ِيدٍ ف َِإ َن‬
‫ك‬ ِ َ ‫ « م‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ِ ‫الل ّه‬
َ ‫ فَق ِي‬.» ٌ ‫ن احْ ت َك َر َ فَه ُو َ خ َاطِئ‬ َ ‫ل‬ ُ ‫ل رَسُو‬
َ ‫ل قَا‬ ّ َ َ‫ب يُح َ ّدِثُ أ‬
َ ‫ن مَعْم َرًا قَا‬ ِ ّ ‫ال ْمُس ََي‬
َ َ‫ن مَعْم َرًا ال َ ّذ ِى ك َانَ يُح َ ّدِثُ ه َذ َا الْحَدِيثَ ك َان‬
‫رواه مسلم‬.ُ ‫يح ْتَك ِر‬ ّ َ ‫ل سَع ِيدٌ ِإ‬
َ ‫تح ْتَك ِر ُ قَا‬
َ
Diceritakan dari Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab, diceritakan dari Sulaiman bin Bilal, dari
Yahya bin Sa’id berkata; Sa’id bin Musayyab menceritakan bahwa sesungguhnya Ma’mar berkata;
Rasulullah saw pernah bersabda : Barang siapa yang melakukan praktek ihtikar (monopoli) maka
dia adalah seseorang yang berdosa. Kemudian dikatakan kepada Sa’id, maka sesungguhnya kamu
telah melakukan ihtikar, Sa’id berkata; sesungguhnya Ma’mar yang meriwayatkan hadits ini ia juga
melakukan ihtikar. (HR. Muslim)
TIDAK BOLEH GISY
Menyembunyikan fakta-fakta yang seharusnya diketahui oleh pihak yang terkait dalam
akad sehingga mereka dapat melakukan kehati-hatian (prudent) dalam melindungi
kepentingannya sebelum terjadi transaksi yang mengikat. Seperti menyembunyikan cacat
pada barang dagangannya.
Dari Ibnu Mas’ud Ra. ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,
َّ ‫ْس م ِ ََّنا و َال ْمَك ْر ُ و َالْخِد َاع ُ فِي‬
ِ‫الَنار‬ َ ‫م َنْ غ َََّشنَا فَلَي‬
“Barang siapa berbuat curang kepada kami, dia bukan dari golongan kami, dan makar
serta penipuan itu di neraka.” (HR. ath-Thabarani)
TIDAK BOLEH TADLIS
Tadlis adalah tindakan seorang peniaga yang sengaja mencampur barang yang berkualitas
baik dengan barang yang sama berkualitas buruk demi untuk memberatkan timbangan
dan mendapat keuntungan lebih banyak. Dalam bahasa sekarang tadlis disebut dengan
“oplos”.

‫ل ِإ َلّا أَ ْن تَكُونَ ِتجَارَة ً ع َنْ ت َر َاضٍ م ِنْك ُ ْم وَل َا‬ َ ‫ي َا أَ ُ ّيهَا ال َ ّذ ِي‬
ِ ِ‫ن آَم َن ُوا ل َا ت َْأك ُلُوا أَ مْوَالَك ُ ْم بَي ْنَك ُ ْم ب ِالْبَاط‬
‫الل ّه َ ك َانَ بِك ُ ْم رَحِيم ًا‬
َ ‫ن‬ ّ َ ‫تَقْتُلُوا َأنْفُسَك ُ ْم ِإ‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu” (Qs. Al-Nisa: 29)
TIDAK BOLEH RISYWAH
Risywah adalah pemberian yang bertujuan membatalkan yang benar atau untuk
menguatkan dan memenangkan yang salah.

‫ت‬ ّ ُ ‫ِب َأ َكّالُونَ لِل‬


ِ ْ‫سح‬ ِ ‫س ََم ّاع ُونَ لِلْك َذ‬
Mereka (orang-orang Yahudi) itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita
bohong, banyak memakan suht (yang haram). (Qs. Al-Maidah: 42)

َ ‫الل ّه ِ عَلَى‬
‫الر ّاشِي و َال ْمُر ْت َش ِي‬ َ ُ ‫س َل ّم َ لَعْن َة‬ َ ‫الل ّه ِ صَلَ ّى‬
َ َ ‫الل ّه ُ عَلَيْه ِ و‬ َ ‫ل‬ ُ ‫ل رَسُو‬ َ ‫الل ّه ِ ب ْ ِن عَمْرٍو قَا‬
َ ‫ل قَا‬ َ ِ‫ع َنْ عَبْد‬
Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: Rasûlullâh n bersabda, “Laknat Allâh kepada
pemberi suap dan penerima suap”. (Hr. Ahmad dan Ibnu Majah)
D
ISU-ISU EKONOMI ISLAM
KONTEMPORER
ISU-ISU FIKIH MUAMALAH
1.
KONTEMPORER
Kartu Kredit
2. Jual Beli Online
3. Jual Beli Saham
4. Jual beli obligasi
5. Mata Uang Virtual (Cryptocurrency)
6. Dll...
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai