Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA
PENDIRIAN DAN BADAN HUKUM

Pasal 1
1. Perkumpulan Koperasi ini bernama Koperasi Unit Desa “.................” Dengan
nama singkat “.....................” Yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini
disebut Koperasi “...................”
2. Koperasi berkedudukan di
Dusun.......................................................... ............................................................
............................................
3. Daerah Kerja Koperasi ini meliputi wilayah unit Desa “.......................” Yang
terdiri dari :
a. Desa ..............
b. Desa .............
c. Desa .............
d. Desa .............
e. Desa ..............
4. Koperasi Unit Desa ........................ berdiri pada Tanggal ....................... dan
berbadan hokum NO. ......................... Tanggal...........................

BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 2

1. Koperasi berazaskan kekeluargaan dan gotong royongan


5. Koperasi bertujuan :
a. Mengembangkan ideology dan kehidupan perkoperasian.
b. Mengembangkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat
daerah kerja pada umumnya.
c. Mengembangkan kemampuan ekonomi, daya kreasi dan kemampuan usaha
para Anggota dalam meningkatkan produksi dan pendapatan.

BAB III
USAHA
Pasal 3

Untuk mencapai maksud dan tujuan, maka Koperasi menyelenggarakan usaha-


usaha sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan penyediaan sarana dan peralatan produksi yang diperlukan
para Anggota.
6. Melakukan fungsi tata niaga dan pengolahan hasil produksi para Anggota.
7. Melakukan kegiatan perkreditan untuk keperluan Anggota.
8. Melakukan kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi keperluan Anggota.
9. Mewajibkan dan menggiatkan Anggota untuk menabung/menyimpan pada
koperasi secara teratur.
10. Memberikan penerangan dan penyuluhan, latihan dan pendidikan kepada para
Anggota dalam bidang perkoperasian, pertanian, peternakan, perikanan,
kerajinan dan lain-lain bidang yang berhubungan dengan usaha Anggota.
11. Melakukan kegiatan-kegiatan lain yang menguntungkan koperasi.

BAB IV
SYARAT KEANGGOTAAN
Pasal 4
1. Yang dimaksud dengan Anggota ialah mereka yang telah terlibat dalam buku
daftar Anggota dan telah dan telah memenuhi syarat-syarat keAnggotaan
sebagaimana tercantum dalam pasal 5 Anggaran dana.
12. Yang dimaksud sebagai calon Anggota ialah mereka yang telah menyatukan
permintaan tertulis untuk menjadi Anggota tetapi belum dapat memenuhu syarat-
syarat lain sebagaimana tercantum dalam pasal 5 Anggaran Dasar.

Pasal 5
1. Yang dapat diberikan sebagai Anggota Koperasi ialah warga Negara Republik
Indonesia yann memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Mereka yang telah dewasa

Pasal 6
1. Seseorang yang ingin menjadi Anggota Koperasi harus mengajukan
permohonan tertulispada Pengurus dengan mengisi dan menandatangani
formulir yang telah disediakan untuk itu oleh Pengurus.
13. Pengurus mempertimbangkan permohonan tersebut dan keputusannya harus
diberikan dalam waktu paling lama 2 minggu sejak Tanggal permohonan
14. Permohonan yang diterima segera didaftar dalam buku daftar Anggota dengan
membubuhkan tanda tangan dan atau cap jempolnya dalam buku daftar Anggota
tersebut dihadapan ketua Pengurus.
15. Apabila permohonan ditolak oleh Pengurus, permohonan dapat diminta
pertimbangan pada Rapat Anggota.
16. Keanggotaan koperasi dan berakhirnya keAnggotaan mulai berlaku dan hanya
dibuktikan dengan catatan dlam buku daftar Anggota.

Pasal 7
KeAnggotaan berakhir bilamana Anggota :
1. Meninggal dunia
2. Diberhentikan karena :
a. Terbukti telah tidak memenuhi syarat-syarat keAnggotaan lagi
b. Dalam waktu bulan/tahun beturut-turut tidak menggunakan jasa koperasi.
3. Dipecat oleh Pengurus atau oleh Rapat Anggota karena :
a. Terbukti melakukan tindakan kejahatan/pidana.
b. Melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama maupun kegiatan
koperasi
c. Melalaikan kwajiban-kwajiban sebagai Anggota setelah tiga kali diperingatkan
secara tertulis oleh Pengurus.
4. Mengundurkan diri dari kenaggotaan koperasi setelah memberitahukan secara
tertulis.

Pasal 8
Setiap Anggota yang dipecat atau diberhentikan oleh Pengurus dapat mengajukan
keberatan pada Rapat Anggota berikutnya

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 9
1. KeAnggotaan Koperasi adalah melekat pada diri Anggota sendiri dan tidak dapat
dipindahkan lain orang dengan dalih apapun juga
2. Setiap Anggota koperasi mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sama
dalam :
a. Mengamalkan landasan-landasan, nama dan sandi dasar Koperasi.
b. Mangamalkan dan tunduk pada undang-undang Koperasi dan peraturan
pelaksanaannya Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan-
keputusan Rapat Anggota dan peraturan-peraturan khusus lainnya yang
berlaku pada Koperasi.
c. Untuk hadir dan secara aktif mangambil bagian dalam Rapat-Rapat Anggota.
3. Setiap Anggota Koperasi mempunyai hak yang sama untuk :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat
Anggota
b. Memilih dan/atau dipilih menjadi Anggota Pengurus dan badan pemeriksa.
c. Meminta diadakan Rapat Rapat Anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran dasar ini.
d. Mendapatkan pelayanan yang sama antara sesame Anggota
e. Melakukan Pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha Koperasi
menurut ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
f. Memperoleh pembagian Koperasi seperti tersebut pasal 37 AD.

BAB VI
RAPAT ANGGOTA
Pasal 10
1. Pra Rapat Anggota tahunan, yaitu Rapat Anggota yang diadakan sebelum Rapat
Anggota tahunan dilaksanakan, untuk membahas program kerja serta rencana
Anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

Pasal 11
1. Rapat Anggota merupakan keluarga tertinggi dalam Koperasi.
2. Rapat Anggota terdiri dari :
a. Rapat Anggota Tahunan yaitu Rapat Anggota yang diadakan dalam rangka
tutup tahun buku, yang diselenggarakan setahun sekali paling lambat 6
(enam) bulan setelah tutup tahun buku.
b. Rapat Anggota khusus yaitu Rapat Anggota yang diadakan dalam rangka
perubahan Anggaran Dasar, Amalgasi dan pembubaran Koperasi.
c. Rapat Anggota biasa yaitu Rapat Anggota yang diadakan sewaktu-waktu
bilamana diperlukan untuk menangani hal-hal yang cepat harus diputuskan.
3. Dalam Rapar Anggota setiap Anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu
satu Anggota satu suara dan tidak dapat mewakili ruaranya pada orang lain.
4. Quotum syahnya Rapat dan syahnya keputusan Rapat sebagai tersebut dalam
pasal 11 ayat (3), (4) dan pasal 12 ayat (2), (3), (4), dan (5) Anggaran Dasar ini.
5. Dalam hal jumlah Anggota Koperasilebih besar dari 1.000 (seribu) orang maka
Rapat Anggota dapat dilakukan dengan melalui pembentukan kelompok-
kelompok Anggota yang ketentuannya pelaksanaannya diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.

Pasal 12
1. Acara Rapat Anggaran Tahunan memuat antara lain :
a. Pembacaan dan pengesahan berita acara/notulen Rapat Anggota yang
lampau.
b. Laporan pertanggung jawaban Pengurus tentang kegiatan selama tahun kerja
yang lalu, neraca dan perhitungan laba/rugi tahunan selama tahun buku.
c. Laporan bahan Pengawas.
d. Pengarahan laporan Pengurus.
e. Pengesahan rencana kerja dan rencana pendapatan dan belanja koperasi
untuk tahun buku yang akan dating.
f. Pengaturan tentang pembagian dan penggunaan sisa hasil usaha.
g. Pemilihan Anggota Pengurus dan atau Anggota Pengawas.
h. Hal-hal lain yang menyangkut koperasi.
17. Rapat Anggota tahunan mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk :
a. Mempertimbangkan, menolak atau mengesahkan laporan
……………………………………………………………………….?
b. Mempertimbangkan, menolak atau mengesahkan rencana kerja dan rencana
Anggaran pendapatan dan kinerja tahunan Koperasiuntuk satu tahun buku
yang akan dating
c. Memilih dan atau mengganti Anggota Pengurus dan Pengawas serta
memecat /memberhentikannya bila terbukti :
i) Telah melakukan tindakan yang bertantangn denga keputusan dan
kepentingan Rapat Anggota-Anggota
ii) Tidak mentaati ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan
peraturan pelaksanaannya.
iii) Dalam tingkat perbuatannya menimbulkan pertentangan dalam gerakan
Koperasi.
18. Quorum syahnya Anggota Rapat tahunan adalah sebagai berikut :
a. 50% dari jumlah angota sekurang-kurangnya 20 Anggota, jika Koperasi
mempunyai Anggota 20 s/d 100 orang
b. 25% dari jumlah Anggota dan sekurang-kurangnya 50 orang Anggota jika
Koperasi mempunyai Anggota 101 s/d 300 orang.
c. 20% dari jumlah Anggota dan sekurang-kurangnya 75 orang Anggota jika
Koperasi mempunyai Anggota 301 s/d 600 orang
d. 15% dari jumlah Anggota dan sekurang-kurangnya 125 orang Anggota jika
Koperasi mempunyai Anggota 601 s/d 1000 orang
e. 10% dari jumlah Anggota dan sekurang-kurangnya 150 orang Anggota jika
Koperasi mempunyai Anggota lebih dari 1000 orang.
f. Jika quorum tidak tercapai, ketua Pengurus dapat menunda Rapat dalam
waktu tujuh hari, penundaan ini harus diberitahukan kepada semua Anggota
Koperasi.
g. Jika dalam Rapat berikutnyaternyata quorum tidak tercapai lagi, maka Rapat
syah untuk dilaksanakan setelah ditunda 1(satu) jam dari waktu yang telah
ditetapkan.
h. Dalam hal tidak tercapai kata sepakat, maka keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak dari Anggota yang hadir.

Pasal 13
1.

2.

3.

4.

a. Rapat Anggota khusus perobahan Anggaran dasar Koperasi syah bila dihadiri
oleh sekurang-kurangnnya 2/3 jumlah Anggota Koperasi.
b. Keputusan Rapat Anggota khusus perobahan Anggaran dasar Koperasi sejauh
mungkin diambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Jika
tidak tercapai kata mufakat, maka keputusan syah bila disetujui sekuran-kurangnya
¾ dari Anggota yang hadir.
a. Rapat Anggota khusus Amalgasi diadakan dua kali.
b. Rapat Anggota khusus amalgasi yang pertama yang membicarakan tentang
amalgasi syah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah enggota Koperasi
c. Rapat Abggota khusus Amalgasi yang kedua yang menetapkan dan
mengesyahkan Amalgasi, syah bila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah Anggota
Koperasi, jikalau Rapat tidak mencapai quorum, maka Rapat Anggota khusus yang
kedua tersebut syah bila dihadiri oleh 20% jumlah Anggota Koperasi.
d. Keputusan Rapat Anggota khusus amalgasi sejauh mungkin diambil
berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Jika tidak tercapai
kata mufakat maka keputusan syah bila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah Anggota yang hadir.
a. Rapat Anggota khusus perobahan Koperasi syah bila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya ¾ jumlah Anggota Koperasi.
b. Keputusan Rapat Anggota khusus pembubaran Koperasi sejauh mungkin
diambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Jika tidak
tercapai kata mufakat, maka keputusan syah bila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah Anggota yang hadir.
a. Rapat Anggota biasa dapat diadakan diantaranya lain untuk membicarakan dan
memutuskan :
a.1. Perluasan usaha Koperasi
a.2. Batas maksimum jaminan Koperasi untuk mendapatkan pinjaman.
a.3. Kekayaan dan barang-barang Koperasi mana yang dapat dipakai sebagai
jaminan
Koperasi.
a.4. Rencana kerja dan rencana pendapatan dan belanjan tahunan Koperasi.
a.5. Besarnya biaya pelayanan yang bias dipungut oleh Koperasi.
a.6. Kerjasama antar Koperasi dan dengan non Koperasi.
a.7. Besarnya pinjaman atau kredit yang bias diajukan Koperasi.
b. quorum syahnya Rapat Anggota biasa serta syahnya keputusan Rapat tersebut
sesuai dengan ketentuan tersebut pasal 11 ayat (3) dan (4) Anggaran Dasar ini.

Pasal 14
1. Undangan / pemberitahuan Rapat Anggota beserta acaranyan sekurang-
kurangnya satu minggu sebelum Rapat dimulai harus sudah disampaikian
dicantumkan pada papan p[engumuman Koperasi. Acara tersebut tidak mengurangi
kemungkinan perubahan acara sesuai dengan kehendak Rapat.
2. Sekurang-kurangnya seminggu sebelum Rapat dimual, bahan Rapat seperti
laporan thunan Pengurus, rencana kerja, Anggaran pendapatan belanja tahunan
serta bahan-bahan lain yang diperlukan sesuai denagan acaranya disampaikan
kepada Anggota secara langsung dan terlutis.
3. Semua hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat harus dicatat
dalam daftar berita acara secara (notulen) yang ditanda tangani oleh Pengurus dan
seorang Pengawas.

BAB VII
PENGURUS
Pasal 15
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota untuk
masa kerja/jabatan maksimal 5 (lima) tahun.
2. Setelah masa kerja seperti tersebut pada ayat (1) pasal ini berakhir, Rapat
Anggota mengadakan pemilihan Pengurus baru dengan ketentuan sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang Anggota Pengurus lama tetap tinggal sebagai
Pengurus baru sedang Anggota Pengurus lama lainnya diganti atau dapat dipilih
kembali.
3. Pengurus terdiri dari 5 (lima) orang, meliputi ketua umum, ketua I ketua II,
sekretaris, bendahara.
4. Nama-nama Anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar Pengurus.
5. Sebelum memangku jabatan Pengurus mengucapkan sumpah/janji menurut
keputusan Rapat Anggota.
6. Apabila terjadi pegunduran diri dari salah seorang Anggota Pengurus sebelum
masa jabatannya habis, maka Anggota Pengurus yang lain mengadakan Rapat
untuk mengangkat gantinya baik diambil dari kalangan Anggota Koperasi,
maupun dirangkap oleh Anggota Pengurus yang ada. Pengangkatan ini
dimintakan pengesahan pada Rapat Angota berikutnya.

Pasal 16
Yang dapat dipilih menjadi Anggota Pengurus Koperasi ialah mereka yang telah
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Anggota Koperasi yang aktif dan mempunyai sifat kejujuran dan ketrampilan
kerja.
2. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian dan mempunyai wawasan yang
luas.
3. Tidak mempunyai usaha yang bersaing dengan usaha Koperasi atau
mempunyai usaha yang merugikan Koperasi.
4. Sejauh mungkin diusahakan dari mereka yang telah menjadi Anggota Koperasi
minimal 2 (dua) tahun.
5. Sejauh mungkin diusahakan berdiri dari mereka yang telah pernah mengikuti
pendidikan/latihan.
Pasal 17
1. Pengurus melakukan segala perbuatan hokum untuk dan atas nama Koperasi
serta mewakili Koperasi dihadapan dan diluar pengadilan.
19. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari Pengurus memperkerjakan seorang
manager dan karyawan.
20. Anggota Pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa
menurut keputusan Rapat Anggota.
21. Biaya-biaya yang dikeluarkan Pengurus untuk kepentingan kegiatan organisasi
ditetapkan dalam rencana Anggaran belanja Koperasi yang telah di syahkan
oleh Rapat Anggota tahunan.

Pasal 18
Pengurus mempunyai kewajiban dan bertanggung jawab untuk menetapkan
kebijaksanaan sebagai keputusan Rapat Anggota dengan jalan :
1. Memimpin organisasi dan usaha Koperasi.
2. Mencatat segera dalam buku daftar Anggota tentang masuk keluarnya Anggota.
3. Mencatat tentang mulai dan berhentinya masa jabatan Anggota Pengurus dan
Pengawas dalam buku daftar Pengurus.
4. Menyelenggarakan Rapat Anggota tahunan menurut ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran dasar ini.
5. Memberikan pelayanan yang sama kepada setiap Anggota dan memelihara
kerukunan diantara Anggota dan menjauhkan dari segala hal yang bias
menimbulkan perselisihan paham.
6. Mengadakan pembukuan dan administrasi menurut ketentuan-ketentuan yang
berlaku dan atau petunjuk-petunjuk dari pejabat.
7. Melaporkan kepada Rapat Anggota tentang segala sesuatu yang menyangkut
atas kehidupan Koperasi dan segala laporan pemeriksaan termasuk
pemeriksaan oleh Pengawas tata kehidupan koperasi.
8. Memberikan bantuan kepada pejabat yang sedang melakukan tugasnya dengan
memberikan keterangan yang diminta dan dipelukan serta memperluhatkan
segala pembukuan, perbendaharaan, persediaan, alat-alat inventaris dan daftar
lainnya yang berhubunga dengan Organisasi dan usaha Koperasi.
9. Memberikan pengarahan terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari yang
dilakukan manager.
10. Meningkatkan partisipasi, pengetahuan dan kesejahteraan Anggota Koperasi.

Pasal 19
1. Rapat Pengurus diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali/bulan.
2. Rapat Pengurus syah bila dihadiri oleh lebih dari separo jumlah Pengurus dan
seorang diantaranya adalah Ketua.
3. Keputusan Rapat Pengurus diambil berdasarkan hikmah kebijaksaan dam
permusyawaratan. Jika tidak tercapai kata mufakat maka keputusan syah bila
disetujui oleh suara terbanyak dari Anggota Pengurus yang hadir.
4. Pengurus harus menyimpan dengan baik semua catatan hasil Rapat-Rapatnya
dan menyantumkan dengan jelas masalah yang di bicarakan, putusan yang
dihasilkan, orang yang diserahi tugas melaksanakan catatan tersebut harus
dibuat oleh sekretaris dalam buku berita acar/notulen Rapat yang ditanda
tangani oleh ketua dalam jangka waktu paling lama satu minggu setelah Rapat
salinannya diedarkan kepada semua Anggota Pengurus dan manager.
Pasal 20
1. Setiap Anggota Pengurus menanggung terhadap koperasi, kerugian yang
diderita saya karena kelalaiannya dalam melakukan tugas dan kewajiban
masing-masing.
2. Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan berupa Anggota
Pengurus maka karena itu mereka bersama menanggung kerugian tadi untuk
keseluruhannya, akan tetapi seorang Anggota Pengurus bebas dari
tanggungannya jika ia dapat membuktikan, bahwa kerugian tadi bukan karena
kesalahannya serta ia telah berusaha dengan segera dan secukupnya untuk
mencegah akibat dari pada kelalaiannya tadi.

Pasal 21
1. Anggota Pengurus koperasi ini tidak boleh menjadi Anggota Pengurus koperasi
lainnya, kecuali untuk koperasi pusat atau gabungan atau induk.
2. Anggota Pengurus harian dari koperasi tidak boleh merangkap Anggota
Pengurus harian di pusat, gabungan atau induk.

Pasal 22
1. Manager bertindak sebagai pimpinan perusahaan dan bertugas menjalankan
usaha koperasi sehari-hari termasuk kegiatan-kegiatan pembelian, pemasaran,
pengolahan produksi, penyebaran sarana produksi, dan kegiatan lain yang
ditangani koperasi, semua ini dilaksanakan dibawah Pengawasan Pengurus
sesuai jangan apa yang telah ditentukan dalam penunjukannya sebagai
manager.
2. Manager diangkat dan di perhrntikan oleh Pengurus atas dasar perjanjian kerja
yang diadakan untuk itu.
3. Manager dapat memperkerjakan, mengawasi dan memperhentikan
karyawan/Pengawas koperasi dengan memperhatikan Anggaran belanja
koperasi. Pengangkatan karyawan/pegawai koperasi tersebut
dilakukan/disyahkan oleh Pengurus atas usul manager.
4. dalam melaksanakan tugasnya manager bertindak atas ,,,,,,,,,,,,,,,,dan atas nama
Pengurus.
5. Manager bertanggung jawab kepada Pengurus.
6. Syarat-syarat untuk dapat dipilih menjadi manager koperasi diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga/peraturan khusus.
7. Penghasilan dan pengeluaran-pengeluaran untuk manager ditetapkan dalam
rencana Anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) yang disyahkan oleh Rapat
Anggota tahunan.
8. Semua penggunaan/pengeluaran untuk kegiatan koperasi yang dilakukan
manager harus berpedoman kepada Anggaran belanja koperasi dan
pertanggung jawaban kepada Pengurus.

BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 23
1. Pengawas terdiri dari 3 (tiga) orang yang dipilih dari dan oleh Anggota dalam
Rapat Anggota untuk masa jabatan 4 (empat) tahun yang lalu dalam pemilihan
dan pemberhentiannya menggunakan sistim gugur. Yaitu ada yang masih tinggal
dan ada yang berhenti dengan ketentuan yang berhenti tersebut dapat dipilih
kembali.
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas ialah Anggota koperasi yang memenuhi
syarat-syarat :
a. Mempunyai dasar pendidikan yang cukup.
b. Mempunyai pengertian dan pengetahuan tentang pembukuan dan
perkoperasian.
c. Mempunyai sifat kejujuran dan ketrampilan kerja.
3. Sebelum memangku jabatannya, Anggota Pengawas mengucapkan
sumpah/janji menurut keputusan Rapat Anggota.

Pasal 24
Tugas dan kewajiban Pengawas ialah :
a. Mengawasi pengetrapan kebijaksanaan dan tindakan-tindakan Pengurus.
b. Memberikan dan meneliti kebenaran buku-buku dan catatan-catatan yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan organisasi dan usaha koperasi sekurang-
kurangnya setiap tri wulan sekali.
c. Mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu mengenai :
1. Bidang keuangan dengan cara membuat berita acara pemeriksaan kas.
2. Persediaan barang-barang serta kekayaan koperasi.
3. Memeriksa dan meneliti neraca akhir tahun serta membuaat laporan tahunan
secara tertulis kepada Rapat Anggota tembusan laporan pemeriksaan disampaikan
kepada pejabat melalui Pengurus.

Pasal 25
1. Pengawas berhak :
a. Mengumpulkan keterangan-keterangan dari Anggota. Pengurus Anggota dan
siapapun yang diperlukan dalam rangka melakukan tugasnya.
b. Memberikan saran, pendapat dan usul kepada Pengurus maupun kepada
Rapat Anggota mengenai segala hal yang menyangkut kehidupan koperasi.
c. Memperoleh biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugasnya sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota dan diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
3. Pengawas harus membuat laporan pemeriksaan secara tertulis dan harus
menghasilkan hasil pemeriksaannya kepada pihak ketiga.
4. Laporan Pengawas harus disampaikan kepada pejabat oleh Pengurus.

BAB IX
MODAL KOPERASI
Pasal 26
Modal koperasi terdiri dan dipupuk dari :
a. Simpanan pokok sebesar Rp ..................... setiap Anggota dengan ketentuan
dapat ditambah atau ditingkatkan yang jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota
dan ditentukan dalam peraturan khusus.
b. Simpanan wajib yang besarnya dan caranya ditentukan dalam peraturan.
c. Simpanan khusus.
d. Simpanan sukarela.
e. Cadangan.
f. Pinjaman dari Anggota ataupun dari bukan Anggota.
g. Jasa modal dari dana yang dipergunakan Koperasi yang ditentukan dengan
persetujuan pejabat.
h. Penghasilan-penghasilan lain yang syah/hibah.

Pasal 27
Modal atau dana Koperasi dipergunakan untuk perkembangan tujuan-tujuan usaha
Koperasi sebagaimana diatur dalam pasal 3 Anggaran Dasar ini.

Pasal 28
1. Simpanan pokok dibayar lunas pada saat memulainya menjadi Anggota, tetapi
dalam hal tertentu dapat dibayar secara berangsur dalam jangka waktu paling lama
1 (satu) tahun.
2. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi Anggota
Koperasi.
3. Simpanan wajib dapat diambilkembali dengan cara yang ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga menurut keputusan Rapat Anggota dengan
mengutamakan kepentingan Koperasi.
4. Simpanan sukarela ialah suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang
diserahkan oleh Anggota kepada Koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan.
5. Peraturan tentang simpanan-simpanan tersebut diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.

Pasal 29
1. Setiap Anggota yang berhenti atas permohonannya sendiri dapat dibayarkan
kembali :
a. Simpanan pokok, simpanan wajib dan jasa usaha, secara berangsur-angsur
dalam jangka waktu paling lama tiga tahun.
b. Semua hal yang merupakan tagihan atas dasar perjanjian yang ada, termasuk
juga suku bunga.
2. Jika Anggota berhenti karena dipecat, kecuali jasa usaha yang diambil menjadi
kekayaan Koperasi dan di bukukan menjadi modal cadangan Koperasi tidak dapat
dibayarkan kembali.
a. Simpanan pokok dan simpanan wajib secara berangsur-angsur dalamm
jangka waktu paling lama tiga tahun.
b. Semua hal yang merupakan tagihan atas dasar perjanjian yang ada, termasuk
suku bunga.
3. Jika Anggota berhenti karena meninggal dunia, maka dapat dibayarkan
kepada ahli warisnya :
a. Simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan jasa usaha dalam
jangka waktu satu bulan setelah saat meninggalnya.
b. Semua hal yag merupakan tagihan atas dasar perjanjian yang ada, termasuk
juga suku bunga.
4. Pembayaran seperti tersebut ayat (1), (2), dan (3) pasal ini diberikan setelah
dikurangi dengan hutang hutangnya pada Koperasi.

Pasal 30
1. Pada dasarnya Koperasi dapat meminjam uang, baik dari Anggota maupun
dari bukan Anggota untuk menambah permodalan Koperasi.
2. Pinjaman sebagai tersebut ayat (1) pasal ini harus dibatasi paling banyak
sesuai dengan kebutuhannya atas dasar keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas.
3. Pinjaman sebagai tersebut ayat (1) pasal ini harus dijamin dengan harta
kekayaan Koperasi.
4. Setiap pinjaman yang diperoleh Koperasi harus ditanda tangani sedikit-dikitnya
oleh dua orang Anggota Pengurus.
5. Ketentuan-ketentuan lebih lanjut tentang pinjaman dan batas suku bunganya
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 31
1. Biaya-biaya yang besar dapat diminta Koperasi dari Anggota yang besar dan
caranya ditentukan dalam peraturan khusus, yang harus dikaitkan dengan belanja
Koperasi.
2. Setiap hadiah/hibah diterima Koperasi baik berupa barang maupun uang harus
segera dibukukan sebagai modal donasi.

Pasal 32
1. Setiap Anggota Koperasi yang melanggar ketentua-ketentuan dalam anggran
dasar, Anggaran Rumah Tangga, peraturan khusus maupun keputusan Rapat
Anggota, dikatakan sanksi antara lain berupa denda, penundaan pelayanan
penghentian pemberian jasa yang diperoleh dan lain-lain sanksi yang lebih lanjut
ditentukan dalam peraturan hukum.
2. Denda dan sebagainya yang di dapat dari akibat sebagai tersebut ayat (1)
pasal ini dibukukan sebagai modal cadangan.

BAB X
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Pasal 33
1. Setiap penyelenggaraan kegitan usaha yang dilakukan Pengurus dan manager
harus dituangkan dalam bentuk rencana kerja secara tertulis, sehingga jelas
adanya / sebagai tugas. Tanggung jawab dan wewenang masing-masing.
2. Untuk keperluan tersebut ayat(1) pasal ini Koperasi harus mempunyai catatan-
catatan dan buku-buku yang diperlukan untuk itu sesuai atau seperti yang ditentukan
oleh pejabat.
3. Semua kontrak resmi dan kontrak-kontrak yang dilakukan oleh Koperasiharus
sesuai dengan bidang nya dalam kePengurusan itu, dalam hal tertentu Pengurus
dapat memberikan kuasa kepada Manager untuk menandatangai surat –surat dan
kontrak-kontrak tersebut baik sendiri atau bersama-sama dengan Anggota
Pengurus.
4. Bukti pengeluaran dan penerimaan barang /uang harus segera dibuat pada
Tanggal kejadian.
5. Tahun buku perusahaan Koperasi berjalan dari Tanggal ................. sanpai
dengan..................

Pasal 34
1. Untuk keperluan perencanaan, pengolahan dan pemasaran hasil produksi
Anggota, maka setiap Anggota diwajibkan melaporkan hasil produksinya setiap kali
berproduksi/panenan.
2. Atas dasar pelaporan tersebut Anggota wajib menawarkan lebih dahulu epada
Koperasi hasil produksi tersebut untuk diolah atau dipasarkan Koperasi. Bilamana
dicapai persetujuan antara Anggota Koperasi terhadap tawaran tersebut maka
dibuatlah suatu perjanian tetulis yang mengikat Anggota dan Koperasi.
3. Koperasi dapar melakukan pengumpulan, pembelian da penjualan hasil
produksi dari bukan Anggota asal sesuai dengan jenis kegiatan dan kepentingan
Koperasi.

Pasal 35
1. Koperasi dapat memberikan pinjaman kepada Anggota dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Pinjaman tersebut diberikan untuk keperluan :
a.1 produksi seperti meningkatkan hasil produksi pertanian, perikanan, peternakan,
kerajinan dan sebagainya.
a.2 Konsumtif, yaitu keperluan kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk keperluan
kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
b. Pinjaman tersebut harus disertai jaminan yang cukup, baik dalam bentuk benda
maupun jaminan dari Anggota (tanggung rentang).
c. Besar/jumlah dan suku bunga pinjaman tersebut harus diputuskan dalam Rapat
Anggota.

BAB XI
TANGGUNGAN
Pasal 36
1. Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaianya ternyata bahwa
kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka sekalian Anggota dan mereka yang berhenti sebagai Anggota
dalam waktu satu tahun mendahului pembubaran Koperasi, diwajibkan menanggung
kerugian itu masing-masing terbatas sebanyak 1 (satu) kali simpanan pokok.
2. Bila menurut kenyataan anda Anggota dan mereka yang berhenti sebagai
Anggota dalam waktu satu tahun yang mendahului pembubaran Koperasi, tidak
mampu untuk memenuhi kwajibannya sebagai ditentukan dalam ayat (1) pasal ini.
Maka kekurangan itu dibebankan pada Anggota lain hingga jumlah kerugian yang
menurut perhitungan harus dibayar oleh para Anggota dan mereka yang berhenti
sebagai Anggota dapat dipenuhi.
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana yang
menyebabkan kerugian, diselesaika merurut hokum yang berlaku.

Pasal 37
1. Kerugian yang diterima oleh Koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan
uang cadangan.
2. Jika kerugian yang diderita Koperasi pada akhir suatu tahun buku tidak dapat
ditutup dengan uang cadanga sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini
maka Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian
diatas, (jumlah kerugian dikurangi dengan uang cadangan yang tersedia) kepada
Anggota dan mereka telah berhenti sebagai Anggota dalam tahun buku yang
bersangkutan, masing-masing terbatas 1 (satu) kali simpanan pokok.
3. Anggota-Anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung
kerugian dari usaha yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudahnya keluar dari
Koperasi.
BAB XII
PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA
Pasal 38
1. Sisa hasil usaha yaitu pendapatan perusahaan Koperasi yang diperoleh dalam
suatu tahun buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya
dikeluarkan dalam tahun buku itu, dan terdiri dari :
a. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Anggota Koperasi.
b. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan Anggota
Koperasi.
2. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk
Anggota dibagi sebagai berikut :
a. 20 % untuk cadangan
b. 40 % untuk Anggota
c. 15 % untuk dana karyawan
d. 15 % untuk dana karyawan
e. 2.5 % untuk dana special
f. 5 % untuk dana pendidikan
g. 2.5 % untuk dana pembangunan daerah kerja.
3. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak
bukan Anggota dibagi sebagai berikut :
a. 30 % untuk cadangan
b. 25 % untuk dana Pengurus
c. 25 % untuk dana karyawan
d. 5 % untuk dana social
e. 10 % untuk dana pendidikan
f. 5 % untuk dana pembangunan daerah kerja
4. Penggunaan dana-danapendidikan dan pembangunan daerah kerja diatur
dalam peraturan khusus.

BAB XIII
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 39
1. Dengan memperhatikan pasal 12 ayat (3) Anggraran Dasar ini, Rapat Anggota
khusus dapat mengambil keputusan untuk mengajukan permintaan kepada pejabat
untuk membubarkan Koperasi ini.
2. Permintaan tersebut dalam ayat (1) pasal ini harus diserati dengan berita acara
yang antara lain memuat :
a. Tanggal, tempat diadakannya Rapat Anggota Khusus tersebut.
b. Jumlah Anggota dan jumlah Anggota yang hadir.
c. Acara Rapat.
d. Alasan pembubaran Koperasi
e. Jumlah suara yang setuju dan tidak setuju terhadap pembubaran itu.
3. Pejabat berhak membubarkan Koperasi menurut prosedur yang ditentukan
undang-undang Kopersi dari hasil pemeriksaannya ternyata :
a. Terdapat bukti-bukti bahwa Koperasi tidak lagi memenuhi ketentua-ketentuan
dalam Undang-undang Koperasi.
b. Kegiatan-kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan atau
kesusilaan.
c. Koperasi dalam keadaan sedemikan rupa sehingga tidak dapat diharapkan
kelangsungan hidupnya.
Pasal 40
1. Pejabat mengangkat seorang atu beberapa orangm penyelesai yang
mempunyai wewenang dan kewajiban sebagai berikut :
a. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi serta
mewakili didepan dan diluar pengadilan.
b. Mengumpulkan segala-keterangan-keterangan yang diperlukan.
c. Memanggil Anggota dan bekas Anggota termasuk didalam pasal 35 dan pasal
36 Anggaran dasar ini , baik satu persatu atau bersama-sama.
d. Menetapkan jumlah tanggungan yang harus dibayar oleh masing-masing
Anggota dan bekas Anggota termasuk dalam pasal 35 Anggaran Dasar ini.
e. Menetapkan dan oleh siapa menurut perbandingan bagaimana biaya
penyelesaian harus dibayar.
f. Mempergunakan sisa kekayaan Koperasi sesuai dengan asas tujuan Koperasi
atau keputusan Rapat Anggota terakhir.
g. Menetapkan penyimpanan dan penggunaan segala arsip Koperasi.
h. Menetapkan pembayaran biaya penyelesaian yang dilakukan dan pembayaran
hutang lainnya.
i. Setelah berhasil penyelesaian menurut jangka waktu yang ditetapkan oleh
pejabat, maka penyelasai membuat berita acara tentang penyelesaian itu.
2. Pembayaran biaya penyelasaian itu didahulukan dari pada pembayaran
hutang lainnya.

BAB XIV
PERSELISIHAN
Pasal 41
1. Setiap perselisihan yang timbul dalam rangka penyelenggaraan Koperasi ini
dan yang tidak dapat diselesaikan oleh Pengurus atau Rapat Anggota maka
penyelesaian dapat dimintakan kepada Pejabat.
2. Dalam hal tidak dapat diselesaiakan oleh Pengurus, Rapat Anggota maupun
oleh pejabat, maka penyelesaiannya harus dilakukan menurut saluran hokum yang
berlaku.

BAB XV
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 42
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan Khusus
yang memuat peraturan pelaksanaan dari pada ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar ini dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Dengan berlakunya Anggaran Dasar Koperasi ini,maka Anggaran Dasar Koperasi
yang lama, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 44
Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran
Dasar pada Tanggal :…………………………… di ................

Anda mungkin juga menyukai