Refkas Serumen Ojan
Refkas Serumen Ojan
REFLEKSI KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. Tegar Kunto Wibowo
Umur : 9 tahun 5 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Salaman, Magelang
Pekerjaan : Pelajar
No RM : 10-34-56
II. ANAMNESIS
Telinga kiri berdenging dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum pasien
mengorek telinga kiri menggunakan cotton bud dan dirasakan ada sesuatu yang
menyangkut di liang telinga. Pasien berusaha mengambilnya namun tidak bisa dan
telinga kiri berdenging mulai dirasakan. Keluhan lain yang dirasakan adalah telinga kiri
dinilai pendengarannya berkurang oleh pasien. Pasien yang masih duduk di bangku SD
merasa kurang bisa mendengar saat guru menjelaskan pelajaran. Keluhan lain disangkal,
seperti nyeri telinga (-), keluar sekret (-), demam (-), telinga kanan berdenging (-).
2.3. Riwayat Penyakit Dahulu:
3. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Mesocephale
Wajah : Simetris
Gigi-geligi : normal
3.2.3. Telinga
Kanan Kiri
Auricula Bentuk normal, Bentuk normal,
putih mengkilat
jam 5
dilakukan) dilakukan)
Inflamasi/tumor (-) (-)
Anterior
Sekret mukoid (-) mukoid (-)
Mukosa hiperemis (-) hiperemis (-)
3.2.5. Faring
Edema (-)
Tonsil:
Ukuran T1 T1
Permukaan Rata Rata
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Kripte Melebar (-) Melebar (-)
Detritus
(-) (-)
dilakukan.
Tes audiometri
5. RINGKASAN
teinga kiri berkurang, riwayat mengorek telinga (+), dari hasil pemeriksaan ditemukan
otalgia (-/-), sekret(-/-), serumen (-/+), membran timpani sinistra tak tampak, sulit
6. DIAGNOSIS BANDING:
o Serumen obsturan auricula sinistra
o Corpus Alienum
7. DIAGNOSIS SEMENTARA
8. TERAPI:
Medikamentosa
Non Medikamentosa
IX. EDUKASI
Hindari masuknya air ke dalam telinga seperti saat mandi, wudhlu, dan berenang
X. PROGNOSA:
PEMBAHASAN KASUS
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan
dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Faktor internal seperti kelainan
bentuk anatomis liang telinga, sekret serumen berlebihan, kelainan sistemik, aktifitas
bakteri dan jamur dalam liang telinga dan faktor eksternal seperti cara membersihkan
liang telinga, kelembaban udara yang tinggi, serta lingkungan yang berdebu juga
berperan dalam mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen
Serumen yang secara normal memang dapat ditemukan pada telinga, dapat
mengumpul membentuk massa yang dapat menyumbat liang telinga sehingga
pendengaran. Serumen yang sudah menyumbat rapat atau serumen obsturan dapat
memperlihatkan gejala klinik lain selain gangguan pendengaran yaitu rasa nyeri bila
serumen keras menekan dinding liang telinga, telinga berdengung (tinitus) dan pusing
(vertigo) bila serumen menekan membran timpani. Pada proses mendengar, ada proses
dimana suara tersebut dihantarkan lewat udara dan lewat tulang-tulang pendengaran,dan
melalui saraf rangsang suara ini dihantarkan ke otak. Pada kasus serumen obsturan terjadi
hambatan pada hantaran suara (conductive hearing loss), yang berakibat pada
berkurangnya pendengaran.
Serumen memiliki fungsi sebagai proteksi, pelembab