Anda di halaman 1dari 2

Lima Penyebab Utama Perceraian di Kabupaten Mamuju

Wednesday, 24 March 2010 12:31

Hidayatullah.com—Terdapat lima penyebab utama terjadinya perkara perceraian bagi pasangan suami
istri (Pasutri) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), sehingga jalinan rumah tangga yang
mereka bangun harus diakhiri di Pengadilan Agama (PA) di wilayah itu.

"Lima penyebab perkara cerai sejak 2009 silam itu adalah faktor ekonomi, tidak ada tanggungjawab,
cemburu, gangguan pihak ketiga, KDRT dan tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga," kata Panitra
Muda Hukum PA Mamuju, Rosdiana di Mamuju, Selasa (23/3).

Menurutnya, dari lima penyebab perkara perceraian tersebut tercatat sekitar 55 kasus karena kurang
harmonis, tidak ada tanggungjawab 19 perkara, masalah ekonomi 16 perkara, cemburu 10 perkara,
gangguan pihak ketiga 12 perkara, dan kasus KDRT sebanyak 2 kasus.

"Pasutri yang melakukan gugatan cerai di PN Mamuju rata-rata karena akibat kurangnya harmonis yang
berujung pada perceraian," tuturnya.

Ia mengatakan, perkara gugatan cerai yang terjadi sejak 2009 mengalami peningkatan 40 persen dari
tahun 2008 silam.

"Perkara perceraian yang kami tangani di PA Mamuju pada tahun 2008 lalu tercatat sekitar 130 kasus,
sedangkan tahun 2009 mencapai 204 kasus, termasuk 12 perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan
di tahun 2009," ungkapnya.

Dikatakannya, pasutri yang mengajukan perkara perceraian di Mamuju adalah pasutri yang masih
berusia muda antara usia 25 tahun hingga 30 tahun.

Sedangkan usia di atas 30 tahun lebih banyak diakibatkan karena faktor hadirnya orang ketiga.
"Perkara perceraian yang diputus di PA Mamuju juga didominasi karena perselingkuhan atau hadirnya
orang ketiga, sedangkan penyebab lain yang mendominasi adalah masalah ekonomi," jelas Rosdiana.
[ant/www.hidayatullah.com]

Anda mungkin juga menyukai