Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Kemenkumham 2021

Angkatan : LXXV

Nama Mata Pelatihan : Agenda II (Nasionalisme)

Nama Peserta : Chikita Putri Liani

Nomor Daftar Hadir : 02

Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Badan Pendidikan dan Pelatihan Kepri

A. Pokok pikiran

Nilai-Nilai Dasar ASN terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,


Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Nilai dasar ASN yang telah dibahas selanjutnya
yaitu Nasionalisme.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan


bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang
Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang
diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di
tengah-tengah lingkungan nusantara itu.

Thomas R. Dye dalam bukunya berjudul Understanding Public Policy yang


diterbitkan pada tahun 1981 menyebutkan bahwa kebijakan publik adalah apapun
yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. ASN sebagai
bagian dari pemerintah atau sebagai aparat sipil negara memiliki kewajiban
melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain, ASN adalah aparat pelaksana
(eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi
landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan. Sebagai
pelaksana, ASN harus mempertimbangkan aspek penting dalam upaya pencapaian
tujuan yang dimaksud. ASN juga dituntut sebagai pelaksana kebijakan publik untuk
memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan publik.

Untuk menjaga agar pelayanan publik dan pelaksanaan fungsi pemerintahan


dan pembangunan dapat berjalan secara kontinyu dan relatif stabil, perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara yang profesional dan cukup independen dari struktur politik
pemerintahan negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesional diartikan
sebagai sesuatu yang berhubungan dengan profesi, yang memerlukan keahlian
khusus untuk melakukan suatu pekerjaan. Seorang yang bekerja secara profesional
dengan demikian dapat dipahami sebagai seseorang yang bekerja sesuai dengan
protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya secara sungguh-sungguh
sesuai keahliannya.

Pentingnya peran ASN sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara implisit
disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai dasar dan kode etik
dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas asas dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13, salah satu diantaranya
asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti, seorang ASN dalam menjalankan tugas-
tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya.

B. Penerapan

Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus
menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk
bangsa dan negara. Untuk itu setiap ASN harus menantiasa taat menjalankan nilai-
nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat
dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa.

Rasa Nasionalisme dapat ditumbuhkan mulai dari menerapkan nilai-nilai


Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Nilai yang Pertama yaitu Ketuhanan, dapat di
wujudkan secara nyata dalam perilaku sehari-hari ASN, seperti religius, toleran,
transparan, bertanggungjawab, amanah, percaya diri, dan jujur.
Nilai yang Kedua adalah Kemanusiaan. Dalam konteks perilaku ASN kita dapat
melihat wujud nyata ini melalui perilaku ASN yang humanis, tenggang rasa,
persamaan derajat, saling menghormati dan tidak diskriminatif. Seharusnya ASN
menjadi contoh dan tauladan untuk masyarakat. Nilai yang Ketiga yaitu Persatuan,
dapat diwujudkan melalui perilaku ASN yang cinta tanah air; rela berkorban; menjaga
ketertiban; mengutamakan kepentingan publik dan gotong royong.

Nilai yang Keempat yaitu Kerakyatan, dapat di wujudkan secara nyata dalam
perilaku sehari-hari ASN seperti: melakukan musyawarah mufakat, kekeluargaan,
menghargai pendapat dan bijaksana. Nilai yang Kelima yaitu Keadilan, dapat
diwujudkan secara nyata dalam perilaku sehari-hari ASN seperti bersikap adil, tidak
serakah, tolong menolong, kerja keras dan sederhana.

Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Sebagai
pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa harus bersikap adil dan tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus
bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai
ASN. Senantiasa menjunjung inggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,
transparan, akuntabel, dan memuaskan publik. Setiap pegawai ASN juga sudah
seharusnya memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi
pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan
menjaga keutuhan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai