Anda di halaman 1dari 6

SELOKA 6 (1) (2017)

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka

Keefektifan Penggunaan Metode Parafrase dan Metode Inkuiri dalam


Pembelajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan Minat Baca pada Peserta Didik
SMK Negeri 1 Manonjaya dan SMK Nurul Wafa Tasikmalaya

Shinta Rosiana1 dan Mimi Mulyani2

1
Universitas Negeri Siliwangi, Tasikmalaya, Indonesia
2
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah menguji keefektifan penggunaan metode parafrase dan
Diterima: metode inkuiri dalam pembelajaran apresiasi puisi berdasarkan minat baca peserta didik
Maret 2017
SMK. Mengapresiasi puisi membutuhkan proses pemahaman terhadap teks puisi yang
Disetujui:
dibacanya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen. sampel
April 2017
Dipublikasikan: penelitian ini yaitu kemampuan mengapresiasi puisi peserta didik kelas XII SMK
April 2017 Negeri 1 Manonjaya dan SMK Nurul Wafa tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian ini
________________ menunjukkan nilai rata-rata postes dengan menggunakan metode parafrase lebih besar
Keywords: daripada hasil postes dengan menggunakan metode inkuiri yaitu 81,81 > 79,81. Pada
paraphrase method, inquiry peserta didik yang memiliki minat baca tinggi metode parafrase lebih efektif digunakan
method, poetry appreciation, daripada metode inkuiri, yaitu 82,4 > 78,64. Pada peserta didik yang memiliki minat baca
reading interest in rendah, metode inkuiri lebih efektif daripada metode parafrase yaitu 81,17 > 80,8. Hal
____________________ ini membuktikan bahwa ada persinggungan antara metode parafrase, metode inkuiri dan
minat baca peserta didik.

Abstract
___________________________________________________________________
The Purpose of this research is to test for effectiveness using paraphrase method and inkuiri method
within learning poetry appreciation base on reading proclivity the members of vocational high
school. This research used kind of quasi experiment. The sample of this research was an ability to
appreciate the poetry of the twelve grades students of SMK Negeri 1 Manonjaya and SMK
NurulWafa in the academic year of 2016/2017 the posttest average score used paraphrase method
is bigger than the result of the posttest average score used inquiry method was 81,81 > 79,81. The
students who have high reading interest in, the paraphrase method was more effective than inquiry
method, that is 82,4 < 78,64. The students who have low reading interest in, the inquiry method
was more effective than paraphrase method, that is 81,17 > 80,8. It proved that there are relationship
among paraphrase method, inquiry method, and the students’ reading interest in.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2301-6744
Jl. Siliwangi No.24, Kahuripan, Tawang,
e-ISSN 2502-4493
Tasikmalaya, Jawa Barat (46115)
E-mail: shintarosiana91@gmail.com

68
Shinta Rosiana dan Mimi Mulyani / SELOKA 6 (1) (2017) : 68 - 73

PENDAHULUAN diperoleh dengan kegiatan mengapresiasi suatu


karya sastra. Rahmato (1993) mengungkapkan
Belajar bahasa Indonesia memudahkan bahwa pembelajaran apresiasi sastra mempunyai
peserta didik berin-teraksi dengan orang lain. manfaat membantu peserta didik meningkatkan
Pengajaran bahasa Indonesia mempunyai ruang keterampilan berbahasa, meningkatkan
lingkup dan tujuan yang menum-buhkan pengetahuan budaya, mengembangkan daya
kemampuan mengungkapkan pikiran dan cipta dan rasa, serta menunjang pembentukan
perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik watak.
dan benar. Oleh sebab itu, penting bagi peserta Pembelajaran apresiasi puisi dapat
didik memiliki empat keterampilan berbahasa, membantu guru secara utuh apabila
yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan memiliki manfaat, antara lain yaitu membantu
menulis yang berpusat pada kegiatan peserta keterampilan berbahasa, meningkatkan
didik dalam proses belajar. pengetahuan budaya, pengembangan cipta dan
Bahasa memiliki peran sentral dalam rasa, dan menunjang pembentukan watak. Karya
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional sastra khususnya puisi tidak hanya memiliki nilai
peserta didik dan merupakan penunjang keber- kesenangan semata, tetapi juga sekaligus
hasilan dalam mempelajari semua bidang studi. mendidik, dengan membaca atau mendengarkan
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu puisi, peserta didik dapat memperoleh
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan pengetahuan baru, sehingga dapat memperluas
budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan pengalaman tentang berbagai hal. Salah satu cara
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang untuk mengembangkan apresiasi sastra pada
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan peserta didik ialah dengan pengajaran puisi.
serta menggunakan kemampuan analitis Tujuan pengajaran puisi di sekolah yaitu untuk
dan imaginatif yang ada dalam dirinya. memperoleh kesadaran yang lebih terhadap
(Permendiknas No. 22/Tahun 2006 tentang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan
standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia) sekitar. Peserta didik memperoleh pengetahuan
Belajar bahasa pada hakikat-nya adalah dan pengertian dasar tentang puisi yang perlu
belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah mendapat perhatian dalam pengajaran puisi di
belajar meng-hargai manusia dan nilai-nilai sekolah adalah pemilihan bahan pengajaran dan
kema-nusiaannya serta untuk memper-kenalkan penyajiannya.
budaya bangsa dan mena-namkan moral dan Rendahnya tingkat apresiasi puisi
budi pekerti peserta didik terutama dalam disebabkan karena dalam proses pembelajaran
pembelajaran sastra (puisi). Pem-belajaran apresiasi puisi banyak peserta didik yang kurang
bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan berminat untuk membaca sebuah karya sastra
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi, khususnya puisi selain itu pembelajaran apresiasi
baik secara lisan maupun secara tertulis, puisi juga masih berupa teori dan kurang
sedangkan pengajaran sastra lebih diarahkan maksimalnya penggunaan metode pembelajaran.
pada apresiasi sastra daripada teori dan sejarah Faktor yang menjadi penyebab kurangnya
sastra. kemampuan peserta didik dalam apresiasi puisi
Pengajaran sastra di sekolah dirancang tersebut perlu dicarikan solusinya. Adapun
untuk mencapai suatu kompetensi, yaitu agar caranya dengan mencari metode pembelajaran
peserta didik mampu menikmati dan yang cocok yaitu dengan menerapkan metode
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas parafrase dan metode inkuiri. Aminudin (2010)
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta mengungkapkan bahwa parafrase merupakan
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kegiatan mengubah puisi menjadi bentuk prosa
berbahasa. Tujuan dari pengajaran sastra itu atau narasi tanpa mengurangi makna/inti puisi
sendiri mengarah pada substansi sastra yaitu tersebut. Aminuddin memberi batasan bahwa
pengalaman sastra yang salahsatunya bisa “parafrase adalah suatu langkah memahami

69
Shinta Rosiana dan Mimi Mulyani / SELOKA 6 (1) (2017) : 68 - 73

kandungan makna dalam suatu cipta sastra Selain penggunaan metode yang tepat guru
dengan jalan apresiasi kembali gagasan yang juga harus memperhatikan minat baca peserta
disampaikan pengarang dengan menggunakan didik. Slameto (1987) mengatakan bahwa minat
kata-kata maupun kalimat yang digunakan adalah kecenderungan yang tetap untuk
pengarangnya”. memperhatikan dan mengenang beberapa
Keunggulan dari parafrase adalah sebagai kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang
berikut : (1) peserta didik dapat berpartisipasi diperhatikan terus menerus yang disertai dengan
aktif dalam pembelajaran yang disajikan, rasa senang. Seadngkan menurut Herman
(2) menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap Wahadaniah (Yunita Ratnasari, 2011) minat
pembelajaran yang disajikan, (3) memberikan baca adalah suatu perhatian yang kuat dan
interaksi antar peserta didik dengan guru dengan mendalam disertai dengan perasaan senang
demikian peserta didik terlatih untuk terhadap kegiatan membaca sehingga dapat
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan mengarahkan seseorang untuk membaca dengan
benar. Kelemahan dari parafrase yaitu, (1) tidak kemauannya sendiri atau dorongan dari luar.
semua peserta didik dapat mengikuti pelajaran Minat membaca juga merupakan perasaan
dengan metode ini, (2) beberapa peserta didik senang seseorang terhadap bacaan karena adanya
masih terbiasa dan mudah mengerti dengan pemikiran bahwa dengan membaca itu dapat
metode ceramah. diperoleh kemanfaatan bagi dirinya.
Usman (1993) menyatakan bahwa metode Minat baca terdiri atas dua kategori yaitu
inkuiri adalah suatu cara menyampaikan kategori minat baca tinggi dan minat baca
pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang rendah. Menurut Dalman (2013) indikator-
bersifat mencari secara kritis, analisis, dan indikator untuk mengetahui apakah seseorang
argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan memiliki minat baca yang tinggi atau masih
langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan. rendah yaitu (1) frekuensi dan kuantitas
Sementara Sudjana (1986) mengemukakan membaca, (2) kuantitas sumber bacaan.
bahwa inkuiri adalah metode mengajar yang Seseorang yang memiliki minat baca tinggi akan
meletakkan dan mengembangkan cara berpikir berusaha membaca bacaan yang variatif. Mereka
ilmiah. Metode inkuiri memberikan perhatian tidak hanya membaca bacaan yang mereka
dalam mendorong diri peserta didik butuhkan saat itu tapi juga membaca bacaan yang
mengembangkan masalah. mereka anggap penting.
Keunggulan metode inkuiri yaitu,
(1) peserta didik aktif dalam kegiatan METODE
belajar, (2) membangkitkan motivasi belajar
peserta didik, (3) peserta didik memahami benar Metode yang digunakan dalam penelitian
bahan pelajaran, (4) Menimbulkan rasa puas dan ini adalah metode eksperimen. Alasan
menambah kepercayaan pada peserta didik digunakannya metode ini karena metode
sebagai diri sebagai penemu, (5) peserta didik eksperimen merupakan salah satu metode yang
dapat mentransfer pengetahuannya dalam sudah baku dan teruji dalam berbagai kegiatan
berbagai konteks, dan (6) melatih peserta didik penelitian. Adapun desain penelitian adalah
belajar mandiri. Adapun kelemahan dari eksperimen semu atau quasi eksperimen.
metode inkuiri yaitu, (1) menyita banyak Eksperimen semu adalah penelitian yang
waktu, (2) kesiapan mental diperlukan dalam berfungsi untuk menguji pengaruh satu atau lebih
penggunaan metode ini, (3) tidak semua peserta variabel terhadap variabel lain. Penelitian ini
didik dapat melakukan penemuan, (4) tidak dilakukan untuk mengetahui keefektifan
berlaku untuk semua topik, dan (5) metode ini penggunaan metode parafrase dan metode inkuiri
kurang berhasil untuk diajarkan pada kelas yang dalam pembelajaran apresiasi puisi berdasarkan
besar, karena sangat merepotkan guru. minat baca pada peserta didik SMK Negeri 1
Manonjaya dan SMK Nurul Wafa Jurusan

70
Shinta Rosiana dan Mimi Mulyani / SELOKA 6 (1) (2017) : 68 - 73

Administrasi Perkantoran (AP). Bentuk desain uji normalitas, (2) uji homogenitas, dan (3) uji
yang digunakan yaitu Non equivalent Control Group kesamaan rata-rata (uji t). Uji hipotesis terdiri
Design. Kelompok yang digunakan untuk atas (1) uji deskriptif apresiasi puisi dengan
penelitian ini tidak dipilih secara random. metode parafrase dan metode inkuiriberdasarkan
Sebelum eksperimen, dilakukan uji coba minat baca peserta didik dan (2) uji ANAVA.
instrumen atau diberi pretest dengan maksud
untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan HASIL DAN PEMBAHASAN
keadaan kelompok. Bila hasil pretest ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut Hasil penelitian ini meliputi
keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak (1) keefektifan Penggunaan Metode Parafrase
konsisten. Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan
setelah kestabilan keadaan kelompok dapat Minat Baca Peserta didik Jurusan Administrasi
diketahui dengan jelas, maka baru diberi Perkantoran SMK Negeri 1 Manonjaya,
treatment. Sampel dalam penelitian ini adalah (2) keefektifan Penggunaan Metode Inkuiri
peserta didik kelas XII SMK Negeri 1 Manonjaya dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan
dan SMK Nurul Wafa tahun ajaran 2015/2016. Minat Baca Peserta didik Jurusan Administrasi
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Perkantoran SMK Nurul Wafa, dan
purposive sampling. (3) perbedaan keefektifan penggunaan metode
Variabel yang digunakan dalam penelitian parafrase dan metode inkuiri dalam
ini yaitu variabel bebas, variabel terikat dan pembelajaran apresiasi puisi pada peserta didik
variabel moderat. Metode parafrase dan metode kelas XII SMK Jurusan Administrasi
inkuiri merupakan variabel bebas, kemampuan Perkantoran dalam interaksinya dengan minat
apresiasi puisi pada peserta didik kelas XII SMK baca.
merupakan variabel terikat, dan variabel moderat
dalam penelitian ini adalah minat baca peserta Keefektifan Penggunaan Metode Parafrase
didik Jurusan Administrasi Perkantoran SMK dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi
Negeri 1 Manonjaya dan SMK Nurul Wafa. Berdasarkan Minat Baca Peserta didik Jurusan
Instrumen penelitian yang digunakan dalam Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
penelitian ini ada dua jenis, yaitu instrumen tes Manonjaya
apresiasi puisi dan instrumen nontes yang terdiri Untuk mengetahui keefektifan
atas pedoman observasi, angket dan pedoman penggunaan metode parafrase pada
dokumentasi foto. Uji coba instrumen pembelajaran apresiasi puisi dapat digunakan uji
merupakan langkah yang sangat penting dalam t (independent samples t-test) dengan bantuan
proses pengembangan instrumen, karena dari uji aplikasi SPSS 16.Hasil perhitungan uji t
coba ini diketahui informasi mengenai mutu (independent samples t-test) metode parafrase pada
instrumen yang digunakan. Analisis instrumen pembelajaran apresiasi puisi berdasarkan minat
yang digunakan adalah uji validitas dan uji baca bagi peserta didik SMK dapat dilihat pada
reliabilitas. Validitas aspek dalam penelitian ini Tabel 1.
digunakan sebagai alat tes menunjuk apakah tes Dari output SPSS pada tabel Independent
itu dapat mengukur apa yang diukur. Cara yang Sample Test terlihat nilai t pada baris equal
dilakukan untuk menguji validitas yaitu variances assumed adalah 1,041 dengan nilai
melakukan tes apresiasi puisi di luar sampel yang signifikan yaitu 0,308. Nilai signifikan 0,308>
telah dipilih. Pengujian reliabilitas yang 0,05 sehingga 𝐻0 diterima. Dari hipotesis tersebut
digunakan adalah teknik test-retest, yaitu disimpulkan bahwa rata-rata data posttest
mengujicobakan soal beberapa kali pada pembelajaran apresiasi puisi metode parafrase
responden. Analisis data yang dilakukan pada pada peserta didik dengan minat baca tinggi
penelitian ini meliputi uji persyaratan analisis sama dengan rata-rata data posttest pembelajaran
dan uji hipotesis. Uji persyaratan terdiri atas (1) apresiasi metode parafrase peserta didik dengan

71
Shinta Rosiana dan Mimi Mulyani / SELOKA 6 (1) (2017) : 68 - 73

minat baca rendah. Jadi dapat dikatan bahwa berbeda pada peserta didik dengan minat baca
pemberian metode parafarase pada pembelajaran tinggi dan rendah.
apresiasi puisi tidak memberikan hasil yang

Tabel 1. Hasil Uji-T Metode Parafrase pada Pembelajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan Minat Baca
Peserta Didik SMK Negeri 1 Manonjaya.
Levene’s Test for
Equality of t-test for Equality of Means
Variances
95% Cofidence
Sig. Mean Std. Error Interval of the
F Sig. t Df
(2-tailed) Difference Diference Difference
Lower Upper
Equal
variances ,676 ,419 1,041 24 ,308 1,638 1,573 -1,609 4,884
assumed
parafrase
Equal
variances not 1,083 21,686 ,291 1,638 1,511 -1,499 4,774
assumed

Keefektifan Penggunaan Metode Inkuiri dalam uji t (independent samples t-test) dengan bantuan
Pembelajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan aplikasi SPSS 16.Hasil perhitungan uji t
Minat Baca Peserta Didik Jurusan Administrasi (independent samples t-test) metode inkuiri pada
Perkantoran SMK Nurul Wafa pembelajaran apresiasi puisi berdasarkan minat
Untuk mengetahui keefektifan baca bagi peserta didik SMK dapat dilihat pada
penggunaan metode parafrase pada tabel 2.
pembelajaran apresiasi puisi dapat digunakan

Tabel 2. Hasil Uji-t Metode Inkuiri pada Pembelajaran Apresiasi Puisi berdasarkan Minat Baca
Peserta Didik SMK Nurul Wafa.
Levene’s Test for
Equality of t-test for Equality of Means
Variances
95% Cofidence
Sig. Mean Std. Error Interval of the
F Sig. t df
(2-tailed) Difference Diference Difference
Lower Upper
Equal
variances ,579 ,454 -3,495 24 ,002 -2,524 ,722 -4,014 -1,033
assumed
inkuiri
Equal
variances not -3,426 20,498 ,003 -2,524 ,737 -4,059 -,988
assumed

Dari output SPSS pada tabel Independent Perbedaan Keefektifan Penggunaan Metode
Sample Test terlihat nilai t pada baris equal Parafrase dan Metode Inkuiri dalam
variances assumed adalah -3,495 dengan nilai Pembelajaran Apresiasi Puisi pada Peserta
signifikan yaitu 0,02. Nilai signifikan 0,002<0,05 Didik Kelas XII SMK Jurusan Administrasi
sehingga 𝐻1 diterima. Dari hipotesis tersebut Perkantoran dalam Interaksinya dengan Minat
disimpulkan bahwa rata-rata data posttest Baca
pembelajaran apresiasi puisi metode inkuiri pada Untuk mengetahui perbedaan penggunaan
peserta didik dengan minat baca tinggi tidak metode parafrase dan metode inkuiri pada
sama dengan rata-rata data posttest pembelajaran pembelajaran apresiasi puisi dapat digunakan uji
apresiasi metode inkuiri peserta didik dengan t (independent samples t-test) dengan bantuan
minat baca rendah. aplikasi SPSS 16. Hasil perhitungan uji t
(independent samples t-test) metode inkuiri pada

72
Shinta Rosiana dan Mimi Mulyani / SELOKA 6 (1) (2017) : 68 - 73

pembelajaran apresiasi puisi berdasarkan minat peserta didik dengan minat baca rendah dan nilai
baca bagi peserta didik SMK dapat dilihat pada rata-rata 81,17.
tabel 3. Adanya perbedaan yang signifikan antara
Dari output SPSS pada tabel Tests of metode parafrase dan metode inkuiri dalam
Between-Subjects Effects terlihat nilai F pada baris
pembelajaran apresiasi puisi pada peserta didik
metode*minat baca adalah 5,869 dengan nilai kelas XII SMK brdasarkan minat baca tinggi dan
signifikan yaitu 0,019. Nilai signifikan 0,019 < rendah. Nilai rata-rata posttest dengan
0,05 sehingga H1 diterima. Dari hipotesis tersebutmenggunakan metode parafrase lebih besar
disimpulkan bahwa variable metode dan minat daripada hasil posttes dengan menggunakan
baca saling bergantung. Jadi dapat dikatakan metode inkuiri yaitu 81,81>79,81. Pada peserta
bahwa penggolongan peserta didik berdasarkan didik yang memiliki minat baca tinggi metode
minat baca mempengaruhi metode yang dipilih. parafrase lebih efektif digunakan daripada
metode inkuiri, yaitu 82,4>78,64. Pada peserta
Tabel 3. Hasil Interaksi Metode Parafrase dan didik yang memiliki minat baca rendah, metode
Minat Baca Peserta Didik inkuiri lebih efektif daripada metode parafrase
Sig. yaitu 81,17>80,8. Hal ini membuktikan bahwa
Mean
Source df F
Square
Corrected Model 3 36,553 3,930 ,014
ada persinggungan antara metode parafrase,
Intercept 1 328937,632 35368,176 ,000 metode inkuiri dan minat baca peserta didik.

Metode 1 37,039 3,983 ,052


Minat_Baca 1 2,476 ,266 ,608 DAFTAR PUSTAKA
Metode*Minat_Baca 1 54,581 5,869 ,019
Error 48 9,300
Total 52 Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.
Corrected Total 51 Bandung: Sinar Baru Algensindo.
R Squared = ,197 (Adjusted R Squared = ,147)
Dalman. 2013. Keterampilan Mem-baca. Jakarta: Raja
Grapindo.
SIMPULAN Rahmanto. 1993. Studi dan Pengajaran. Yogyakarta:
Kanisius.
Penggunaan metode parafrase efektif Rosiana, Shinta. 2017. Keefektifan Penggunaan
digunakan untuk meningkatkan kemampuan Metode Parafrase dan Metode Inkuiri Dalam
pembelajaran apresiasi puisi pada peserta didik Pembelajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan
kelas XII yang memiliki minat baca tinggi. Minat Baca pada Peserta Didik SMK Negeri 1
Berdasarkan hasil uji-t pada baris equal variances Manonjaya dan SMK Nurul Wafa
Tasikmalaya. Tesis. Semarang: Universitas
assumed adalah 1,041 dengan nilai signifikan
Negeri Semarang.
yaitu 0,308. Nilai signifikan 0,308>0,05
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2003. Teori Komunikasi.
sehingga 𝐻0 diterima dan nilai rata-rata tes akhir Jakarta: Universitas Terbuka.
82,4. Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Metode Inkuiri efektif digunakan untuk Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
meningkatkan kemampuan pembelajaran Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar
apresiasi pada peserta didik kelas XII yang Mengajar. Sinar Baru: Bandung
memiliki minat baca rendah. Berdasarkan hasil Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
uji-t nilai T pada baris equal variances assumed
Usman, Uzer. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta:
adalah -3,495 dengan nilai signifikan yaitu 0,02.
Erlangga.
Nilai signifikan 0,002<0,05 sehingga 𝐻1 diterima.
Dari hipotesis tersebut disimpulkan bahwa rata-
rata data posttest pembelajaran apresiasi puisi
metode inkuiri pada peserta didik dengan minat
baca tinggi tidak sama dengan rata-rata data
posttest pembelajaran apresiasi metode inkuiri

73

Anda mungkin juga menyukai