(LAW104)
DISUSUN OLEH
HENRY ARIANTO, S.H, M.H
Tindakan Sosial
Sebagai anggota masyarakat tindakan manusia dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi kondisi masyarakat setempat. Tindakan yang mempengaruhi dan/atau
dipengaruhi oleh orang lain atau kelompok manusia inilah yang disebut Tindakan
Sosial
4. Tindakan afektif, adalah tindakan yang sebagian besar dikuasai perasaan atau
emosi yang berlebihan tanpa pertimbangan yang masak atau perencanaan yang
matang dan tanpa kesadaran penuh. Tindakan ini akan lebih tidak terkendali bila
berada ditengah massa.
Tipe tindakan ini didasarkan atas keterlekatan emosional. Emosional di sini
harus ditegaskan berbeda dengan rasional. Pertimbangan emosional meliputi
hal-hal yang berkaitan dengan perasaan, seperti; marah, sedih, cinta, empati,
simpati, kasihan, bahagia, dan sebagainya. Perlu digarisbawahi bahwa aspek
emosional yang muncul merupakan reaksi spontan atas apa yang dialaminya. Di
sini jelas perbedaannya, apabila rasional melibatkan pertimbangan mendalam,
emosional cenderung lebih spontan
Sebagai contoh, seseorang yang menangis ketika mendengar lagu sedih.
Tindakannya berupa menagis dilakukan spontan begitu saja ketika
mendengarkan lagu. Menangis dalam contoh ini merupakan bentuk tindakan
afektif. Seorang ibu yang tersenyum bahagia atas kelahiran anaknya meskipun
masih merasakan sakit setelah melahirkan adalah contoh tindakan afektif.
Interaksi Sosial
Dalam kehidupan sehari hari kita tentu memilik hubungan dengan orang lain entah
itu keluarga atau teman karena pada dasarnya manusia itu adalah makhluk sosial,
jadi tidak lepas hubungan dengan orang lain. Interaksi sosial sendiri bisa terjadi
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok dan lain sebagainya. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
2 orang lebih dan masing – masing orang yang ada di dalamnya turut melakukan
perannya secara aktif, selain itu hubungan interaksi sosial ini tidak hanya sekedar
hubungan orang yang terlibat saja melainkan orang yang terlibat itu isa
mempengaruhi satu sama lainnya.
Interaksi sosial dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang sangat penting di dalam
sosiologi. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa
interaksi sosial, maka kehidupan bersama tidak mungkin ada. Aktivitas sosial tidak
mungkin berkembang.
Sepasang kekasih yang sedang berpacaran atau mengobrol satu sama lain dapat
kita kategorikan sebagai suatu interaksi sosial, karena ada hubungan aksi reaksi
antara kedua orang ini. Ini termasuk interaksi sosial individu dengan individu.
Interaksi sosial antar kelompok dapat dicontohkan dengan pertandingan sepak bola
antara dua kesebelasan. Bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok
contohnya adalah ketika guru sedang mengajar di dalam kelas. Guru merupakan
individu, dan siswa-siswinya dikategorikan sebagai satu kelompok.
Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik
oleh kedua belah pihak. Artinya, kedua belah pihak harus saling merespons. Jika
seseorang bertanya maka dia menjawab, jika diminta bantuan dia membantu, jika
diajak bermain dia ikut main. Manusia melakukan interaksi sosial dalam
kehidupannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan
papan), kebutuhan ketertiban, kebutuhan pendidikan dan kesehatan, kebutuhan
kasih sayang.
2. Sugesti
Sugesti adalah faktor pendorong interaksi sosial yang terjadi karena adanya
pesona yang memberikan sugesti kepada orang lain. Biasanya sugesti tersebut
datang dari orang yang berwibawa dan memiliki kedudukan di masyarakat.
Dapat juga dikatakan bahwa Sugesti merupakan suatu anjuran tertentu yang
melahirkan suatu reaksi langsung tanpa berpikir rasional karena individu yang
menerima sedang dilanda emosi. Pada umumnya sugesti berasal dari:
a. Orang yang memiliki wibawa / pengaruh.
b. Orang yang mempunyai kedudukan / kekuasaan.
c. Celebritis
3. Identifikasi
Identifikasi adalah proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang karena
secara tidak sadar dia membayangkan dirinya seperti orang lain yang
dikaguminya, lalu dia meniru tingkah laku orang yang dikaguminya itu, mirip
dengan imitasi, namun, kekaguman tersebut cenderung mendorong individu
untuk menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut karena pada
dasarnya proses identifikasi jauh lebih mendalam dari proses imitasi.
Dapat juga dikatakan bahwa Identifikasi adalah kecenderungan / keinginan dalam
diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi dapat
berlangsung dengan sengaja atau tidak sengaja.
Imitasi dan sugesti yang terjadi secara intens akan mempengaruhi interaksi sosial
sehingga terbentuk proses identifikasi pada seseorang. Identifikasi merupakan
faktor pendorong interaksi sosial karena dengan adanya sifat ingin menjadi sama
dengan orang lain akan membentuk kepribadian yang melekat pada jati diri
seseorang.
Indentifikasi bisa terjadi secara sadar maupun tanpa disengaja. Contoh
identifikasi adalah seseorang yang mengidolakan pemain sepakbola terkenal.
Misalnya dia ngefans dengan Messi, maka dia akan mencoba
mengidentifikasikan dirinya sebagai fans Barcelona terlebih dahulu. Dia akan
bangga disebut sebagai bagian Barcelona dan marah terhadap tim lawan seperti
Real Madrid. Dia benci fans tim lawan dan dia mencoba menggunakan gaya
Messi saat bermain bola.
2. Adanya komunikasi.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan, pikiran atau perasaan dari satu
pihak ke pihak lain sehingga terjadi pengertian bersama
Proses interaksi sosial terjadi bila di antara pihak yang berinteraksi melakukan
kontak sosial dan komunikasi. Kontak dan komunikasi menjadi syarat penting
terjadinya interaksi sosial. Tanpa kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi.
Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku
orang lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Agar
terjadi kontak dan komunikasi yang baik, kita harus mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar.
Ciri-ciri tindakan manusia yang disebut sebagai interaksi sosial adalah: Jumlah
pelaku lebih dari seorang; Berlangsung timbal balik; Ada komunikasi antarpelaku
dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati; Ada tujuan tertentu.
Aturan interaksi sosial Untuk mengatur perilaku manusia di masyarakat ada aturan
interaksi sosial, yaitu:
1. Aturan mengenai ruang
Aturan mengenai ruang adalah aturan tempat terjadinya interaksi sosial. Misal,
interaksi sosial di rumah antara orang tua dengan anak, anak dengan anak.
Interaksi sosial di sekolah antara teman dengan teman, siswa dengan kepala
sekolah, guru dan karyawan. Interaksi sosial di masyarakat antara teman sebaya
dengan orang lebih tua.
D. Kunci Jawaban
1. Sebagai anggota masyarakat tindakan manusia dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi kondisi masyarakat setempat. Tindakan yang mempengaruhi
dan/atau dipengaruhi oleh orang lain atau kelompok manusia inilah yang disebut
Tindakan Sosial
Interaksi dan komunikasi di era social networking ternyata memicu munculnya love
scammer yang menjalin hubungan maya melalui media sosial kemudian melakukan
penipuan. Korbannya biasanya mereka yang mendambakan cinta tetapi sibuk
bekerja sehingga kurang waktu untuk bergaul yang membuatnya merasa
kesepian. Love scammers melihat peluang media baru untuk komodifikasi cinta dan
kesepian di dunia maya. Hubungan interpersonal dengan calon korbannya berjalan
seperti dalam perspektif teori penetrasi sosial yang diawali dengan kedekatan,
keterbukaan diri, penetrasi dan depenetrasi. Menurut teori pertukaran sosial, suatu
hubungan akan tetap terbina selama hubungan tersebut mampu menghasilkan
kepuasan. Love scammers beraksi melakukan penipuan dengan berbagai cara untuk
mendapatkan sejumlah besar uang dari korbannya yang mungkin awalnya tidak
menyadarinya karena merasa telah mendapatkan cinta dan perhatiannya .
Pertukaran antara uang dengan cinta atau perhatian dianggap cukup setara.
Fenomena ini menunjukkan implikasi dari on line relation yang berujung pada cyber
crime. Tulisan ini menjelaskan kelemahan interaksi antar manusia dalam jejaring
sosial sebagai bentuk communication mediated computer, tahapan hubungan
interpersonal dan pertukaran sosial antara love scammers dengan calon korban,
serta komodifikasi cinta dan kesepian yang dilakukan love scammers. Para
pengguna jejaring sosial diharapkan lebih berhati-hati dalam menjalin pertemanan on
line. Setiap orang perlu pengetahuan yang cukup untuk menyadari konsekuensi
penggunaan teknologi.
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum ( Suatu kajian Filosofis Dan Sosiologis) : dalam
Tulisan Hukum Sebagai Kenyataan dalam Masyarakat, PT. Toko Gunung
Agung Tbk., Jakarta.
Adi, Rianto. Sosiologi Hukum: Kajian Hukum Secara Sosiologis. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia anggota IKAPI. 2012
Ali, Prof. Dr. H. Zainuddin. Sosiologi Hukum. Sinar Grafika. Jakarta. 2005.
Alvin S. Johnson. Sosiologi Hukum cet. 2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. , 2004,
Apeldoorn, Prof Mr. Dr. L.J. 1983. Pengantar Ilmu Hukum. P.T. Pradnya Paramita.
1983
Lili Rasjidi, Hukum Sebagai Suatu Sistem, , Remaja Rosdakarya, 84 Bandung, 1993
Raharjo, Prof. Dr. Satjipto, SH. Sosiologi Hukum, Perkembangan Metode Dan Pilihan
Masalah. Genta Publishing. Yogyakarta , 2010.
Soekanto, Soerjono, Kamus Sosiologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1992
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003
Tim Penyusun Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. 2005.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/25/211500169/syarat-terjadinya-
interaksi-sosial?page=all