Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PEMBERIAN OBAT MELALUI

(RECTUM )

NAMA : FLORITA RAMBU SORY DOPI

NIM : 2020.02.005

PROGRAM D3 kebidanan

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,karena atas berkat dan
limpahanya rahmatnya, maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat
waktu .

Berikut ini saya bersembahkan sebuh laporan dengan judul “teknik pemberian obat
memalui rectum”melalui kata pengantar ini lebih dahulu meminta maaaf dan memohon
maaf permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang sanggat
kurang tepat waktu atau menyinggung perasaan bagi temman serta dosen yang membaca.

Dengan ini saya mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terimakasih dan
semoga Tuhan Yesus Memberkati Kita semua.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat meberikan wawasan serta manffat yang berkesan

Surabaya,20 july ,2021

Florita rambu S . dopi


Lembaran persetujuan

Laporan pendahuluan ini telah diperiksa dan disetujui pada senin ,20, july 2021

Mengetahui

Dosen pemimbing mahasiswa

Sendy firsaF.Nono,S.ST.,M.Tr keb Florita R.Sory Dopi


DAFTAR ISI

 Halaman judul
 Kata pengantar
 Lembaran persetujuan
 Daftar isi

BAB 1

PENDAHULUAN ..............................................................................................i
A. Latar belakang ............................................................................................1
B. Tujuan .................................................................................1

BAB 2

PEMBAHASAN.....................................................................2

A. Pemberian obat via Anus.... ........................................................2


B. Penyakit yang bisa terjadi pada rectum.....................................3
C. Penyebab .......................................................................................3
D. Gejalah dan tanda ....................................................................................4
E. Faktor yang mempengaruhi
F. Diagnosa....................................................................................4
G. Alat dan bahan ........................................................................5
H. Prosedur tindakan ..............................................................5

BAB 3
TINJAUAN KASUSU ........................................................................6
BAB 4
PEMBAHASAN KASUS ....................................................................7
BAB 5
PENUTUP.................................................................................................
A.Saran.................................................................................8
B.kesimpulan ........................................................8
Daftar pustaka ...........................................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Obat merupakan sebuah subtansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan dan pengobatan.bahkan sebagai pencegahan terhadap gangguan
kesehatan.
Pemberian obat pada pasien dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya
:Oral,intrakutan,subkutan,intravena langsung,bolus,melalui selang intravena
,intramuscular,melalui rectum,melalui vagian,mata,kulit,telingga,hidung,dengan
menggunakan prinsip 6 benar yaitu:
1. Benar pasien
2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar cara pemberian
5. Benar waktu pemberian obat
6. Benar dokumentasi.

Rectum merupakan cara pemberian obat dengan memasukkan obat melalui anus
atau rectum. Dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistematik.tindakan
pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang beetujuan untuk
mendapatkan efak terapi obat,menjadi lunak pada daera fases dan merangsang
buang air besar.
Contoh pemberian obat yang memberi efek lokal seperti obat dulcolas supositoria
yang berfungsi secara lokal untuk menungkatkan defekasi dan contoh efek
sistemik pada obat aminifolin supostoria dengan fungsi mendilatasi bronkus
.pemberian obat supostoria ini dapt diberikan tepat pada dinding rektal yang
melewati sfingter ani interna.kontra indikasi pada pasien yang mengalami
pembedahhan rektal.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui teknik pemberian obat melalui rectum/anus
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PEMBERIAN OBAT PADA ANUS /RECTUM


Merupakan cara pemberian obat dengan cara memasukkan obat melalui anus atau
rectum,dengan tujuan memberikan efek lokal dan sitemik.tindakan pengobatan ini
sebut pemberian obat suppsitoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi
obat ,menjadikan lunak pada daerah fases dan merangsang buang air besar.
Contoh pemberian obat yang memberikan efek lokal seperti obat dulcolac
suppsitoria yang berfungsi secara lokal untuk meningkatkan defekasi dan contoh
efek sistematik pada obat aminofilin suppsitoria dengan berfungsi mendilatasi
bronkus .pemberian obat suppsitoria ini diberikan tepat pada dinding rektal yang
melewati sfingter ani intrna .kontra indikasi pada pasien yang mengalami
pembedahan rektal

B. PENYAKIT YANG BISA TERJADI PADA ANUS


Proktitis (radang lapisan rectum)DEFENISIS prokttitis adalah peradangan pada
lapisan recdum (mukosa rectum).pada proktitis ,ulkus (luka)muncul pada lapisan
rectum yang meradang hal ini bisa mengenai rectum bagian bawah selebar 2,5-10
cm .beberapa kasus terhadap pengobatan yang lainnya menetap atau kambuh dan
membutuhkan pengobatan jangka panjang,yang akhirnya berkembang menjadi
kolitis ulserativa.

C. PENYEBAB
Prokkritis memiliki penyebab diantaranya:
1. Penyakit crohn atau kolitis ulserativa
2. Penyakit menular seksual (gonere,sifilis,infeksi chamydia trachomatis,herpes
simpleks,infeksi sitomegalovirus),terutama pada laki-laki homoseksual.
3. Bakteri spesifik seperti salmonella
4. Pengunaan anti biotik tertentu yang merusak bakteri anus normal dan
memungkinkan bakteri laindalam tubuh.
5. Terapi penyinaran pada rectum atau disekitar rectum.

Orang dengan gangguan sistem kekebalan memiliki resiko tinggi terhadap


terjadinya proktitis ,terutama pada infeksi yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks atau sitomegalovirus
D. GEJALA dan TANDA
Proktis terutama menyebabkan pendarahan yang tidak nyeri atau pengeluaran lendir
dari rectum.
Jika penyebab gonore,herpes simleks atau sitomegalovirus,anus dan rectum akan
sanggat nyeri.berikut adalah tanda dan gejala
1. Pendarahan
Umumnya merupakan tanda pertama hemoroid interna trauma oleh fase yang
keras.darah yang dikeluarkan berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan
fases .walaupun berasal dari vena darah yang dikeluarkan berwarna merah segar
karena kaya akan zat asam yang bervariasi jumlahnya.
2. Nyeri
Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan
hanya timbul pada hemoroid eksternal yang mengalami trombosit dan radang
3. Gejalah
*Anemia dapat terjadi karena pendarahan hemoroid yang berulang
*jika hemoroid bertambah besar terjadi prolap awalnya dapat tereduksi spontan
.
*keluarnya mukus dan terdapatnya fases dan pakaian dalam merupakan ciri
hemoroid yang mengalami prolap menetap.
*rasa gatal karena iritasi perinal dikenal sehingga proitis anus rangsangan.

E. FAKTOR DAN RESIKO


1. Keturunan : dinding pembuluh darah yang tipis dan lemah
2. Anatomi :vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus
hermorrhoidalis kurang mendapat kosongan otot atau fasi sekitarnya.
3. Pekerjaan : orang yang harus berdiri dan duduk lama ,atau harus mengangkat
barang berat mempunyai presidposisi untuk hemoroid
4. Umur :pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan tubuh,otot
sftinger menjadi tipis
5. Endokrine :misalnya pada wanita hamil di landasi vena ekstreminitas
anus(sekrisi hormone relaksi)
6. Mekanis :semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan meninggi
dalam rongga perut misalnya pada penderita hipertopi prostate
7. Fisiologis :bendungan pada peredaran darah portal misalnya pada penderita
dekompensasiona kordis atau sirosis hepatik
8. Radang adalah faktor penting yang menyebabkan vinitalis jaringan di daerah
berkurang
F. DIANOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan dengan proskop atau
sigmoiddoskop dan hasil pemeriksaan dari contoh jaringan lapisan rectum
.pemeriksaan laboratorium bisa menemukan jenis kuman ,jamur atau virus yang
mejadi penyebabnya.

G. ALAT DAN PROSES TINDAKAN


 Persiapan alat
*Obat supptoria dalam tempatnya
*sarung tanggan
*kain kasa
*vaselin /pelicis/pelumas
*kertas tisu
*bengkok
 Persiapan pasien
1.memberitahukan dan menjelaskan kepada pasien tentang
Tindakan prosedur yang akan dilakukan
2.mengunakan schem diselilingi tempat tidur.
 Langkah langkah
3. menawarkan pasien untuk buang air kecil atau air besar
4.membantu pasien untuk melepaskan pakian bawah
5.meletakkan piala ginjal dibawah anus
6.memakai sarung tangan
7.memasukkan obat kedalam rectum sambil menyuruh pasien menarik
napas sepanjang 20 menit pasien istirahat terbaring
8.melepas sarung tanggan.
10..merapikan pakian pasien dan lingkungan
9..melepaskan sarung tanggan dan meletakkan pada bengkok
11.membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
12. mencuci tangan
13 dokumentasi.
BAB 3
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny.”H”P2002 pemberian obat melalui rectum
Di RSIA

A.pengkajian.

1. Identitas pasien/klien

Nama/inisial:Ny .H No.MR : 272693

Umur :35 tahun Ruang rawat : melati

Jenis kelamin:waita tgl kolsutasi :19,july 2021

Status :sudah menikah waktu pengkajian :09:00 WIB

Pekerjaan : ibu Rumah tangga

Pendidikan :SLTA

Alamat :jln.mkm.peneleh 108

2. Alasan datang
Pasien mengatakan ingin berkonsultasi
3. Keluhan utama
Ibu merasakan sakit dibagian anusnya dan susah sekali melakukan BAB
Keadaan ibu pada saat kolsultasi ibu sanggat pucat,cemas,sakit,dan keringgat halus .
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan sudah 5 hari ini menderita nyeri pada anus dan mengatakan di
RSIA Bidan yang bertugas pada tanggal 19,july,2021 karen amengalami peradangan
ambeyen ,pada jam 07:00 wib pasien mengatakan nyeri pada bagian anus,serta
mengalami susah sekali dalam melakukan BAB yang mengakibatkan rasa sakit yang
sanggat luar biasa

b. Riwayat kesehatan dahulu


Pasien mengatakan pernah mengalami perna dirawat hermina 7 tahun lalu ,pasien
mengatakan memiliki riwayat paru paru4 tahun lalu ,dan memilik riwayat i Riwayat
hipertensi ,dan memiliki riwayat sakit magg.

C. Riwayat kesehehatan keluarga


Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
seperti pasien .
D. Riwayat sosial
Pasien mengatakan ia tinggal bersama suami dan anak di rumah mertuanya,dan
kondisi di lingkunggan sekitar sanggat padat penduduk,
Dan lingkungan sekitar kurang sehat dan bersih

. E. Riwayat pisikologi,sosial,budaya

*Spisikologi :hubungan ibu dan suami baik,dengan keluarga baik.suami dan keluarga
sanggat menjaga saya dan mendukung saya dalam proses penyembuhan
*Budaya :dalam lingkungan tidak ada kepercaan yang menghambat untuk
pelaksanaan pemberian obat melalui anus , dan ibu dan suami msih menganut budaya
jawah
*Spiritual :ibu agama islam menjalankan sholat 5 5 waktu dan berdoa untuk
keselamatan keluarga

. F. . perilaku kesehatan

ibu tidak pernah mengomsumsi minuman yang mengandung alkohol,jamu-jamuan,tidak


merokok,setiap kali ada nggota keluarga yang sakit ibu membawah kerumah

H .pola sehari –hari

Pola hari hari Jenis


Pola nutrisi 2x/hari
a. Makanan Bubur,sayur buah
b. minum Air putih
8x/hari
Pola eliminasi 4-5X/hari
a. BAK Kuning ,berlendir,merasa nyeri dan di sertai
muntah namun,susah sekali untuk
mengeluarkan BAB dan mrngalami kesakita
diarea abdomen dan bagian anus
Pola istirahat dan tidur Siangs 2 jam
Malam 5 jam
pola aktivitas Ibu melakukan pekerjaan IRT,sepert biasa
namun terlihat lelah,pucat,dan tak ada napsu
makan serta susah sekali untuk makan yang
aman dan bolak balik ke kamar mandi dan
mersakan kesakitan di area abomen
Personal hygienen
MandI Gosok gigi 2x/hari
Keramas 2x/hari
2x/seminggu

2 DATA OBJEKTIK

5.pemeriksaan fisisk

Keadaaan umum :klien lemah ,panas,muntah dan diare.

Kesadaran :composmentis

GCS :15 E4M4V5

BB/TB :53 KG/160 CM

TTV :Tensi 110/70 mmHg, pernapasan :20x/menit

Nadi 89x/mnt, Suhu :36,8 derajat c

Pemeriksaan head to toe

A.INPEKSI

 Rambut
Keadaan kepala simetris,tidak ada elesi,warna hitam kulit kepala bersih ,dan rambut
tidak berminyak,tidak ada pembengkakan,tekstur rambut mudah rontok.
 Mata
Mata simetris mata kanan kiri,simetris bola kiri dan kanan,warna kongjutiva merah
mudah,skelera normal tidak ada perubahan warna ,tidak ada pembengkatan diarea
mata,saat dilakukan pemeriksaan dengan cara lapang pandang pasien bisa
menyebutkan apa yang diperagakan dengan dilihat bersama.
 Telinga
Bentuk dan posisi simetris kiri kanan ,integritas kulit bagus,warna kulit sama dengsn
yang lain,tidak ada tanda tanda infeksi,keadaan bersih tidak ad serumen ,pendengaran
tidak terganggu,tidak ada pembengktan ,tidak ada nyeri tekanan.
 Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan,warna sama dengan kulit b,tidak ada lesi,tidak ada
sumbatan dan pendarahan,tidak ada secret,tidak ada polip,penciuman tidak terganggu
 Mulut dan gigi
Warna mukosa mulut dan bibir pucat,kering,tidak ada lesi,tidak ada peradangan
/radang gusi,lidah simetris,langit langit utuh,dan tidak ada tanda infeksi
 Leher
Warna sama dengan kulit lain,integritas kulit baik,bentuk simetris,tidak ada
pembesaran di area troid,anteri karotis terdengar,tidak terabah pembesaran troid,tidak
adanyeri,tidak ada pembesaran kelenjar limfe ,tidak ada nyeri.
 Abdomen
I :simetris kiri kanan,warna sama dengan warna kulit lain tidak ada tonjolan
A: bising usu 32x/detik
P:tidak pembengkakan ,tidak ada nyeri pada abdomen,nyeri yang dirasakan seperti da
iris-iris ,skala nyeri 4 ,tidak ada maassa dan penumpukan cairan
P:bunyi tympani
 Punggung
Simetris kiri kanan ,tidak ada lesi ,tidak ada pembengkakan ,tidak ada nyeri,tidak ada
luka dekubitu

B.PALPASI

a.muka : pucat, lemah ,lesu

C.PENATALAKSANA

PEMASANGAN NASO GASTETRIC TUBE


(NGT)

PROSEDUR TETAP Tanggal tertib /waktu DITERAPKAN


09;00 wib RS.Willyam booth
21, july 2021

PENGERTIAN Rectum merupakan cara pemberian obat


dengan memasukkan obat melalui anus atau
rectum
TUJUAN tujuan memberikan efek lokal dan
sistematik.tindakan pengobatan ini disebut
pemberian obat suppositoria yang beetujuan
untuk mendapatkan efak terapi obat,menjadi
lunak pada daera fases dan merangsang
buang air besar
KEBIJAKAN 1. Mengalami kesusahan dalam BAB
yang mengakibatkan pendarah
2. Pasien yang mengalami elergi pada
obat oabat yang di komsumsi melalui
oral
3. Pasien yang mengalami Bakteri
spesifik seperti salmonella
4. Pasien yang mengalami heroid
Bakteri spesifik seperti salmonella
5.

PERALATAN
*Obat supptoria dalam tempatnya
*sarung tanggan
*kain kasa
*vaselin /pelicis/pelumas
*kertas tisu
*bengkok

PROSEDUR 1.Tahap Pra Interaksi


a.melakukan pengejekan program terapi
b.mencuci tangan
c.meletakan alat dekat pasien
2.Tahap Orientasi
a.memberikan salm dan menyapa pasien
b.menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksaan
c.menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3.Tahap kerja

1.. menawarkan pasien untuk buang air kecil


atau air besar
2.membantu pasien untuk melepaskan
pakian bawah
3.meletakkan piala ginjal dibawah anus
5.memakai sarung tangan
6.memasukkan obat kedalam rectum sambil
menyuruh pasien menarik napas sepanjang
20 menit pasien istirahat terbaring
7.melepas sarung tanggan.
8.merapikan pakian pasien dan lingkungan
9.melepaskan sarung tanggan dan
meletakkan pada bengkok
10.membersihkan alat dan mengembalikan
pada tempatnya.
11. mencuci tangan
6. Bakteri spesifik seperti salmonella
13 dokumentasi
4.Tahap terminasi
a.melakukan evaluasi tindakan
b.berpamitan dengan pasien
c.membereskan alat
d.mencuci tangan
e.mencatat kegiatan(dokumentasian)
BAB 4
PEMBAHASAN

Pembasan merupakan bagian dari study kasusu yang membahas kesengajangan dan
persammanyang telah ditentukan atau anatara tinjauan kasus dan teory.dalam pembahsan
penulis mengelompokan permasalahan sesuai dengan langkah asuhan ketermpilan kebidanan.

Soap meliputi pengkajian data subjektif dan data objektif analisa penatalaksana.dapun hasil
yang di capai penulis selama melakukan asuhan keterampiulan pada Ny”R”usia 37 tahun
dengan masalah pencernaan lambung adalah :

1.pengkajian pada kasus ini,data subjektif dan data objektif sudah lengkap karena,ibu sanggat
kooperatif untuk kerja sama,dengan pengumpulan data ,dan sesuai dengan teory
bahwa,dengan data yang benar akan mempermudah bidan dalam tindakan pemasangan sesuai
dengan teory yang ada.

2.objektif pengkajian secara objektif tidak terdapat kesenjanggan teory dan praktik

3.pada analisa dari hasil pemeriksaan dta subjektif dan objktif didapatkan diagnosa ibu
bermasalh dengan pencernaannya sesuai dengan teory untuk mengetahui keluhan,yang
mendukung seperti subjektif,objektif,pada kasus ini sudah benar

4.pada pelaksanaan hasil data subjektif dan objktif dengan diaonosa ang dapat pada kasus ini
adalah

a.menjlaskan proses

b.memberikan mafaat
BAB 5

PENUTUP
 Kesimpulan

Selama melakukan praktik asuhan kebidannan kerjasama penulis dan pasien terjalin sanggat
baik,terbukti bahwa pasien bersedian menerima,menangapi ,memberikan informasi serta
menjelaskan kembali saran yang telah diberikan pada pasien dan menaruh kepercaan penuh
kepada penulis dengan mengatakan maslah penyakit yang di derita.

 Saran:

.Bagi tenaga kesehtan::

 .dapat memberikan asuhan kebidanan pda ibu yang mengalami maslah pencernaan

. .dapat meningkatkan pelayanan kesehatan Kesimpulan

Bagi intunsi pendidikan :

 .diharapkan kepada setiap intunsi lebih dapat mengenalkan dan alat yang di gunakan
kepda mahasiswannya.

Bagi mahasiswa kebidanan:

 Mengharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk lebih memperdalam ilmu


pengetahuan khususnya ilmu kebidanan dan mampu meberikan asuhan kebidanan
pada setiap pasien yang mengalami masalah dalam pencernaan,atau bahkan lambung
dan mampu melakukan tindakan dan prosedur di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono.2005.il,u kebidanan jakarta,yayasan bina pustaka .sarwono priworohardjo.

Manuba .2002.ilmu kebidanan dan penyakit dalam ,pendidikan kebidanan .jakarta .

DEPKES RI 2003.buku panduan praktis pelayannan .

Handayani,sri.2010 buku ajaran pemasangan obat rectumt PUSTAKA RIHAMA.

Goglee ;2014 pendidikan dan proses pe

Anda mungkin juga menyukai